Instrumentation Amplifier
Instrumentation Amplifier
Instrumentation Amplifier
I. Dasar Teori
Instrumentation Amplifier merupakan suatu rangkaian berdasarkan prinsip dari
differential amplifier yang memiliki impedansi input yang sangat tinggi. Pada
dasarnya Instrumentation Amplifier memiliki dua tahap, yaitu tahap pertama (dua
amplifier paling kiri pada gambar) memiliki impedansi input yang tinggi pada kedua
inputnya dan pada tahap ini pula pengesetan gain dilakukan. Gain dari rangkaian
dapat diatur dengan menentukan nilai-nilai R1 dan R2 yang digunakan sesuai dengan
keinginan.
𝑅3
𝑉+ = 𝑅 . 𝑉𝑜2
2 +𝑅3
𝑉+ = 𝑉−
Albertus Vendy A
𝑉𝑜1 −𝑉−
𝐼𝑎 = 𝑅2
𝑉− −𝑉𝑜𝑢𝑡
𝐼𝑏 = 𝑅3
𝐼𝑎 = 𝐼𝑏
𝑉𝑜1 − 𝑉− 𝑉− − 𝑉𝑜𝑢𝑡
=
𝑅2 𝑅3
𝑅3 (𝑉𝑜1 − 𝑉− ) = 𝑅2 (𝑉− − 𝑉𝑜𝑢𝑡 )
𝑅3 𝑅3
𝑅3 (𝑉𝑜1 − ( . 𝑉𝑜2 )) = 𝑅2 (( . 𝑉 ) − 𝑉𝑜𝑢𝑡 )
𝑅2 + 𝑅3 𝑅2 + 𝑅3 𝑜2
𝐴𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝑅2 = 𝑅3 , 𝑚𝑎𝑘𝑎:
𝑅3 𝑅3
𝑅3 (𝑉𝑜1 − ( . 𝑉𝑜2 )) = 𝑅2 (( . 𝑉 ) − 𝑉𝑜𝑢𝑡 )
𝑅2 + 𝑅3 𝑅2 + 𝑅3 𝑜2
𝑅3 𝑅3
(𝑉𝑜1 − ( . 𝑉𝑜2 )) = (( . 𝑉 ) − 𝑉𝑜𝑢𝑡 )
2𝑅3 2𝑅3 𝑜2
𝑉𝑜2 𝑉𝑜2
(𝑉𝑜1 − ( )) = − 𝑉𝑜𝑢𝑡
2 2
𝑉𝑜𝑢𝑡 = −(𝑉𝑜1 − 𝑉𝑜2 )
2. 𝑅1
𝑉𝑜𝑢𝑡 = − (𝑉1 − 𝑉2 ( + 1))
𝑅𝑔𝑎𝑖𝑛
Spesifikasi:
1. Dapat melakukan pembacaan suhu dari –50o C sampai 400o C.
2. Pembacaan dapat langung ditampilkan dengan Voltmeter.
Albertus Vendy A
Rancangan Rangkaian: