Anda di halaman 1dari 5

Nama : Riska Fitri Nurul Karimah

NIM : 113170048
Kelas : E
TUGAS 1
Teknik Eksploitasi Gas Bumi
(Terbentuknya Reservoir Gas Bumi)

Gas bumi merupakan gas yang diproduksikan bersamaan dengan diproduksinya


minyak bumi. Sehingga gas bumi sering di sebut sebagai gas hidrokarbon. Sama halnya dengan
minyak bumi, gas bumi juga hidrokarbon yang merupakan rangkaian dari hidrogen (H) dan
karbon (C). Karena gas juga hidrokarbon, maka terdapatnya minyak dan gas bumi dapat
dijelaskan menjadi satu. Bedanya gas bumi memiliki rangkaian C pendek sedangkan minyak
memiliki rangkaian dengan C lebih dari 5.
Reservoir gas bumi dapat terbentuk karena persyaratan geologi yang telah terpenuhi.
Sama halnya dengan reservoir minyak bumi, reservoir gas bumi harus memenuhi persyaratan
sebegai berikut :
1. Sumber (source), dimana minyak dan gas bumi terbentuk.
2. Lapisan batuan yang porous dan permeable, dimana minyak bumi bermigrasi dan
terakumulasi.
3. Trap atau subsurface untuk membatasi pergerakan dari minyak dan gas bumi sehingga
dapat terakumulasi.

Terbentuknya Gas Bumi


Minyak dan gas bumi yang dihasilkan dari sisa-sisa organisme yang diendapkan dalam
batuan sedimen berbutir halus bersama dengan butir mineral batu-batu. Sebagai sumber batuan
di endapkan oleh sedimen diatasnya, dimana material organik diubah menjadi minyak dan gas
bumi. Pertama melalui proses bakteri dan kemudian oleh suhu tinggi yang terkait dengan
pengendapan di kedalaman beribu meter. Minyak dan gas bumi kemudian keluar dari batuan
induk ke batuan reservoir.
Minyak dan gas bumi dihasilkan dari material organik di bawah pengaruh temperatur
dan waktu. Baik jenis material organik dan suhu yang dialaminya memiliki peran dalam
mengontrol apakah minyak atau gas terbentuk. Materi organik dapat dibagi menjadi dua
tergantung pada apakah itu berasal dari organisme yang tumbuh di permukaan tanah (darat)
atau tumbuh di air.
Lingkungan pengendapan penting dalam memperkirakan kedalaman maksimum di
mana minyak mentah atau gas bumi dapat terjadi. Material organik terendapkan di batuan
sedimen tertua dan terdalam (source rock) yang kemudian akan bergerak (bermigrasi) menuju
reservoir.

Dari gambar tersebut meperlihatkan adanya macam-macam stage dari akumulasi


hidrokarbon pada antiklin. Arah panah menunjukkan perpindahan minyak dan gas.

Sedimen yang tertua dan terdalam kaya akan material organik terrestrial. Di atasnya
terdapat sedimen laut yang mengandung lebih banyak air, sehingga secara vertikal material
organik penghasil gas berada di bagian bawah dan material organik penghasil minyak berada
di bagian atas.
Minyak dan gas bumi dapat berpindah tempat setelah terbentuk di reservoir.
Perpindahan ini di sebut sebagai migrasi sekunder yang sering disebabkan karena kondisi
regional dan dapat menyebabkan pemisahan antara minyak dan gas.
Temperatur akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya kedalaman dimana
ditemukannya tempat terakumulasinya hidrokarbon. Sehingga temperature dan kedalaman
memiliki peranan penting dalam menentukan komposisi dari minyak dan gas bumi yang
terperangkap.
Crude oil bukanlah campuran yang seimbang, dan temperatur hidrokarbon akan
meningkat menyesuaikan kesetimbangan pada laju dan tingkat peningkatan. Peningkatan ini
menyebabkan redistrubusi hydrogen yang menghasilkan metana dan solid carbon residue.
Minyak pertama kali berubah menjadi kondensat, kemudian berubah menjadi gas basah (wet
gas) dan yang terakhir adalah gas kering (dry gas).
Jumlah metana yang ada di pengaruhi oleh lithologi dari reservoir. Gas bumi dapat di
temukan di reservoir yang memiliki sifat porous dan permeable seperti halnya di temukannya
minyak bumi.

Karakteristik Gas Bumi


Gas bumi merupakan campuran dari gas hidrokarbon dan impuritis terutama Nitrogen
(N2), Hidrogen Sulfida (H2S) dan Karbon Dioksida (CO2). Gas yang mengandung H2S atau
CO2 atau keduanya di sebut sebagai asam atau gas asam. Impuritis harus di lepas sebelum gas
digunakan sebagai bahan bakar. Gas hidrokarbon adalah metana, etana, propane, butana,
pentana dan sebagian kecil hexana, heptana, dan beberapa fraksi yang lebih berat.

Komposisi Gas
Komposisi dari gas bumi dapat bervariasi, bahkan dua sumur gas yang diproduksi dari
reservoir yang sama mungkin memiliki komposisi yang berbeda. Komposisi dari gas yang
diproduksikan dari reservoir dapat berubah seiring waktu jika cairan terkondensasi di reservoir
karena penurunan tekanan. Kejadian ini disebut sebagai retrograde condensate reservoir,

Gas Konvensional
Keterdapatan gas bumi yang selama ini sudah dikenal secara konvensional sering
berasosiasi dengan minyak bumi. Gas ini akan berada pada batuan berpori. Gas ini akan
mengisi pori-pori batupasir. Sama seperti terdapatnya minyak bumi yang berada pada sela-sela
butiran (pori-pori) batuan reservoir yang berupa batu pasir ataupun batu gamping.
Karena terbentuknya pada suhu tinggi, maka gas konvensional ini berada ditempat yang sangat
dalam dan tentu saja memiliki tekanan tinggi.
Karena gas ini terkumpul pada batuan berpori, maka lebih mudah mengeluarkan gas
ini. Sehingga walaupun sering dijumpai bersama-sama dengan minyak bumi, gas konvensional
lebih mudah diproduksi.
Yang termasuk gas bumi konvensional adalah liquefied natural gas, coal gasification
and substitute natural gas. Teknologi yang diperlukan untuk menangani dan mengangkut gas
tersebut setelah gas diproduksi pada dasarnya sama dengan gas bumi.
Liquefied Natural Gas (LNG) merupakan gas bumi yang telah diproses untuk
menghilangkan ketidakmurnian dan hidrokarbon berat.
Kemudian dikondensasi menjadi cairan pada tekan atmosfer dengan mendinginkannya sekitar
-160° celcius.
Coal Gasification merupakan gas yang berasal dari batubara yang derajat
pemanasannya rendah dibandingkan dengan gas bumi. Batu bara di proses untuk mengubah
batubara dari bahan bakar padat menjadi bahan bakar gas. Dengan mengubah batubara menjadi
gas, maka material yang tidak diinginkan yang terkandung di dalam batubara seperti senyawa
sulfur dan abu, dapat dihilangkan dari gas dengan menggunakan metode tertentu sehingga
dapat dihasilkan gas bersih dan dapat dialirkan sebagai sumber energi.
Substitute Natural Gas (SNG) berasal dari minyak bumi seperti naptha, crude oil,
propane, and butane.
Gas from Devonian Shale merupakan source yang beropotensi dari bahan bakar gas.
Tight Formation Gas merupakan gas yang berasal formasi yang memiliki permeabilitas
rendah.
Referensi

Beggs, H. Dale. 1984. Gas Production Operation. Tulsa : OGCI Publication.

https://geologi.co.id/2010/07/22/sumberdaya-gas-alam-1/

https://www.academia.edu/5481775/Coal_Gasification_dan_Coal_Liquefaction

https://www.scribd.com/doc/293731541/Ringkasan-bab-13-buku-coal-gasification

Anda mungkin juga menyukai