Proposal Printtttt
Proposal Printtttt
DI SUSUN OLEH:
AVNIDHA LESTARI
1713451053
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahuinya Gambaran Perilaku pada Penderita Diare di wilayah
kerja Puskesmas Kalianda Kabupaten Lampung Selatan
2. Tujuan Khusus.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif, dimana salah satu faktor resiko terjadinya
Diare adalah Faktor-faktor perilaku. Maka peneliti hanya menggambarkan
bagaimana faktor-faktor perilaku pada penderita Diare di wilayah kerja
Puskesmas Kalianda Kabupaten Lampung Selatan. Ruang lingkup dalam
penelitian ini di batasi yaitu CTPS, BAB, Air minum, dan Pengelolaan
Sampah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Diare
1. Pengertian Diare
Menurut WHO (2009),diare adalah buang air besar encer atau cair lebih
dari tiga kali sehari. Diare adalah buang air besar dengan frekuensi yang
lebih sering dari biasanya (biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari)
dengan kosistensi tinja lembek/cair bahkan dapat berupa air saja
(Depkes RI,2007)
2. Jenis-jenis Diare
Menurut WHO (2009) hal ini praktis untuk pengobatan dasar diare,
dengan mudah dan dapat di tentukan ketika seseorang pertama kali
di periksa serta tidak memerlukan pemeriksaan laboratorium. Ada
empat jenis klinis penyakit diare berdasarkan patologi dan
perubahan fisiologinya:
3. Penyebab Diare
a. Infeksi
1) Bakteri
2) Virus
3) Parasit
Parasit yang dapat menyebabkan diare diantaranya:
b. Malabsorpsi
Merupakan kegagalan usus dalam melakukan absorpsi yang
mengakibatkantekanan osmotik meningkat kemudian akan terjadi
pergeseran air dandenganelektrolit ke rongga usus yang dapat
meningkatkan isi rongga usus, atau dapat diartikan ketidak
mampuan usus menyerap zat-zat makanan tertentu sehingga
menyebabkan diare.
c. Alergi
d. Keracunan
f. Sebab-sebab lain
a. Pemberian ASI
2) Simpan air dalam tempat yang bersih dan tertutup serta gunakan
gayung khusus untuk mengambil air.
3) Agar sumber air dari pencemaran oleh binatang dan untuk mandi
anak-anak.
c. Mencuci tangan
d. Menggunakan jamban
Pengalaman di beberapa negara membuktikan bahwa upaya
penggunaan jamban mempunyai dampak yang besar dalam
penurunan risiko terhadap penyakit diare.Keluarga yang tidak
mempunyai jamban harus membuat jamban dan keluarga harus
buang air besar di jamban. Yang harus diperhatikan oleh keluarga:
2) Bantu anak buang air besar di tempat yang bersih dan mudah
dijangkau olehnya.
3) Bila tidak ada jamban, pilih tempat untuk membuang tinja seperti
di dalam lubang atau di kebun kemudian ditimbun.
4) Bersihkan dengan benar setelah buang air besar dan cuci tangan
dengan sabun.
f. Pengelolaan sampah
Sampah merupakan sumber penyakit dan tempat
berkembangbiaknya vektor penyakit seperti lalat, nyamuk, tikus,
kecoa dan sebagainya.Selain itu sampah dapat mencemari tanah
danmenimbulkan gangguan kenyamanan dan estetikaseperti bau
yang tidak sedap dan pemandangan yang tidak enak dilihat. Oleh
karena itu pengelolaan sampah sangat penting, untuk mencegah
penularan penyakit tersebut. Tempat sampah harus disediakan,
sampah harus dikumpulkan setiap hari dan dibuang ke tempat
penampungan sementara. Bila tidak terjangkau oleh pelayanan
pembuangan sampah ke tempat pembuangan akhir dapat dilakukan
pemusnahan sampah dengan cara ditimbun atau dibakar.
a. Pengelolaan Sampah
4) Sampah berbahaya
Sampah berbahaya adalah sifat sampah yang membahayakan
manusiaseperti sampah kimia yang dihasilkan oleh kegiatan industri
kimia, sampah pestisida dan sampah dari labiratorium kimia.Sampah
berbahaya ini dapat langsung mengenai manusia atau dapat juga
melalui makanan.
5) Sampah mengganggu estetika
Wujud dan bau yang ditimbulkan oleh sampah dapat mengganggu
estetika. Teronggoknya gundukan sampah yang tidak dikelola
dengan baik akan memberikan kesan negatif pada kepribadian
masyarakat.Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2008 tentang Pengolahan Sampah, sampah adalah sisa
kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk
padat. Sampah erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat, karena
dari sampah tersebut dapat terjadi penyebaran penyakit yangdibawa
oleh vektor.Pengumpulan, pengangkutan, sampai pemusnahan atau
pengolahan yang baik sangat diperlukan agar sampatidak
mengganggu kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan.
b. Rumah
1) Syarat Fisiologis
2) Syarat psikologis
Rumah harus memenuhi syarat psikologis agar:
Menjamin ketenangan dan kebebasan bagi penghuni
Tersedianya ruang keluarga untuk berinteraksi
Lingkungan yang sesuai
Tersedia sarana yang sifatnya memerlukan privacy
Jumlah kamar tidur yang cukup
Mempunyai halaman yang dapat ditanami pepohonan
Hewan peliharaan terpisah dari rumah
c. Pendidikan Ibu
d. Pengetahuan Ibu
e. Perilaku Ibu
Ibu sebagai pengasuh dan yang memelihara balita merupakan salah satu
faktor yang dapat menyebabkan terjadinya diare, hal ini di sebabkan
perilaku ibu yang kurang baik, perilaku ibu di pengaruhi tingkat
pendidikan yang ibu peroleeh, biasanya semakin tinggi pendidikan ibu
maka semakin tinggi tingkat pengetahuan dan pemahaman ibu (Depkes
RI, 2011)
C. Kerangka Teori
Keturunan
Perilaku
D. Kerangka Konsep
Faktor Perilaku :
-CTPS Kejadian diare
-BAB
-Air Minum
-Pengelolaan Sampah
E. Definisi Operasional
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu untuk mendapatkan
gambaran perilaku pada penderita Diare di wilayah kerja
Puskesmas Kalianda Kabupaten Lampung Selatan tahun
2018.
C. Subjek Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan objek penelitian
atau objek yang di teliti. (Notoadmojo,2010). Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang
menderita penyakit DIARE di Wilayah kerja puskesmas
kalianda kabupaten lampung selatan tahun 2017
dengan Jumlah masyarakat.
2. Sampel
Berdasarkan penentuan sampel penulis menggunakan
rumus :
Keterangan :
P= Proporsi kasus
d=presisi
N= Sampel
Z=nilai kepercayaan
2
Z xP ( 1−P ) N
N= 2
d xN −1
2
1,96 X 0,5 ( 1−0,5 ) 456
N=
0,12 X 456−1
437,9424
N=
4,55
N = 96,25
D. Mengumpulkan Data
1. Jenis Data yang di kumpulkan
a. Data Primer
Di peroleh melalui wawancara langsung terhadap
responden dengan menggunakan quisioner dan
pengamatan langsung rumah tinggal dengan ceklis
yang berkaitan langsung dengan kejadian penyakit
diare dan pengamatan terhadap faktor lingkungan
meliputi: Sumber air bersih, Sarana jamban keluarga,
Pengelolaan sampah rumah tangga, Saluran
pembuangan air limbah .alat bantu yang di gunakan
adalah meteran, dan kamera.
b. Data Sekunder
Data yang di peroleh dari buku-buku, catatan yanga
ada di puskesmas kecamatan kalianda