Anda di halaman 1dari 12

PERSALINAN DENGAN VACUM EKSTRAKSI

A. Definisi
· Ekstraksi Vacum adalah suatu persalinan buatan, janin dilahirkan dengan ekstraksi
tenaga negatif (vacum) di kepalanya.
( Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 ; 331 )
· Ekstraksi Vacum adalah tindakan obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat kala
pengeluaran dengan sinergi tenaga mengejan ibu dan ekstraksi pada bayi.
( Maternal dan Neonatal ; 495 )
· Ekstraksi Vacum adalah suatu persalinan buatan dengan prinsip anatara kepala janin
dan alat penarik mengikuti gerakan alat vacum ekstraktor.
( Sarwono ; Ilmu Kebidanan ; 831 )
· Ekstraksi Vacum adalah suatu tindakan obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat
persalinan pada keadaan tertentu dengan menggunakan vacum ekstraktor.
( Standar Pelayanan Kebidanan ; 60 )
· Vacuum is an operation for the delivery of the fetal head from the mother by use of a
vacuum extractor applied to the fetal scalp on presence of maternal effort (Hughes).
· Ekstraktor vakum adalah suatu instrumen obstetrik untuk melahirkan bayi.
· Aplikasi ekstraktor vakum : outlet, rendah dan tengah seperti pada ekstraksi forsep.

B. Alat-alat Ekstraksi Vacum


1. Mangkok ( cup )
Mangkok ini dibuat untuk membuat kaputsuksedeniu buatan sehingga mangkuk dapat
mencekam kepala janin. Sekarang ini terdapat dua macam mangkuk yaitu mangkuk yang
terbuat dari baha logam dan plastic. Beberapa laporan menyebutkan bahwa mangkuk
plastic kurang traumatis disbanding dengan mangkuk logam. mangkuk umumnya
berdiameter 4 cm sampai dengan 6 cm. pada punggung mangkuk terdapat:
o Tonjolan berlubang tempat insersi rantai penarik.
o Tonjolan berlubang yang menghubungkan rongga mangkuk dengan pipa penghubung.
o Tonjolan landai sebagai tanda untuk titik petunjuk kepala janin ( point of direction )
Pada vacuum bagian depan terdapat logam/ plastic yang berlubang untuk menghisap
cairan atau udara.
2. Rantai Penghubung
Rantai mangkuk tersebut dari logam dan berfungsi menghubungkan mangkuk denga
pemegang.
3. Pipa Penghubung
Terbuat dari pipa karet atau plastic lentur yang tidak akan berkerut oleh tekanan
negative.pipa penghubung berfungsi penghubung tekanan negative mangkuk dengan
botol.
4. Botol
Merupakan tempat cadangan tekanan negatif dan tempat penampungan cairan yang
mungkin ikut tersedot ( air ketuban, lendir servicks, vernicks kaseosa, darah, dll )
Pada botol ini terdapat tutup yang mempunyai tiga saluran :
a. Saluran manometer
b. Saluran menuju ke mangkuk
c. Saluran menuju ke pompa penghisap
5. Pompa penghisap
Dapat berupa pompa penghisap manual maupun listrik.

C. Indikasi
· Ibu : memperpendek persalinan kala II, penyakit jantung kompensata, penyakit paru
fibrotik, kelelahan ibu.
· Janin : adanya gawat janin, memerlukan persalinan segera.
· Waktu : persalinan kala II lama.

D. Kontra Indikasi
· Ruptur uteri membakat, ibu tidak boleh mengejan, panggul sempit.
· Bukan presentasi belakang kepala, presentasi muka atau dahi.
· Kepala belum masuk pintu atas panggul.
· Pembukaan serviks tidak lengkap.
· Bukti klinis adanya CPD.
· Kontraindikasi – Relatif.
· Preterm atau TBJ </>
· Penurunan kepala di panggul tengah.
· Tidak kooperatif

E. Syarat – Syarat Vacum


* Pembukaan lengkap atau hampir lengkap.
* Presentasi kepala, janin aterm, TBJ >2500 g
* Cukup bulan ( tidak prematur ).
* Tidak ada kesempitan panggul.
* Kepala sudah masuk pintu atas panggul.
* Anak hidup dan tidak gawat janin.
* Penurunan H III / IV ( dasar panggul ).
* Kontraksi baik.
* Ibu kooperatif dan masih mampu untuk mengejan.
* Ketuban sudah pecah / dipecahkan.
* Analgesia yg sesuai.
* Kandung kencing ibu kosong.

F. Persiapan Tindakan
* Persiapkan ibu dalam posisi litotomi.
* Kosongkan kandung kemih dan rektum.
* Bersihkan vulva dan perineum dengan antiseptik.
* Beri infus bila diperlukan.
* Siapkan alat-alat yang diperlukan.

G. Teknik Ekstraksi
1. Lakukan pemeriksaan dalam untuk mengetahui posisi kepala, apakah ubun-ubun kecil
terletak di depan atau kepala, kanan/kiri depan, kanan/kiri belakang untuk menentukan
letak denominator.
2. Lakukan episiotomi primer dengan anestesi lokal sebelum mangkuk dipasang pada
primigravida. Sedangkan pada multipara, episiotomi dilakukan tergantung pada keadaan
perineum. Dapat dilakukan episiotomi primer atau sekunder (saat kepala hampir lahir dan
perineum sudah meregang) atau tanpa episiotomi.
3. Lakukan pemeriksaan dalam ulang dengan perhatian khusus pada pembukaan, sifat
serviks dan vagina, turunnya kepala janin dan posisinya. Pilih mangkuk yang akan
dipakai. Pada pembukaan serviks lengkap, biasanya dipakai mangkuk nomor 5.
4. Masukkan mangkuk ke dalam vagina, mula-mula dalam posisi agak miring, dipasang di
bagian terendah kepala, menjauhi ubun-ubun besar. Pada presentasi belakang kepala,
pasang mangkuk pada oksiput atau sedekat-dekatnya. Jika letak oksiput tidak jelas atau
pada presentasi lain, pasang mangkuk dekat sakrum ibu.
5. Dengan satu atau dua jari tangan, periksa sekitar mangkuk apakah ada jaringan serviks
atau vagina yang terjepit.
6. Lakukan penghisapan dengan pompa penghisap dengan tenaga negative -0,3
kg/cm2 kemudian dinaikkan – 0,2 kg/ cm2, tunggu selama 2 menit. Lalu naikkan tekanan
– 0.2 kg/cm2 tiap 2 menit sampai sesuai tenaga vakum yang diperlukan, yaitu – 0,7
sampai – 0,8 kg/cm2.
7. Sebelum mengadakan traksi, lakukan pemeriksaan dalam ulang, apakah ada bagian lain
jalan lahir yang ikut terjepit.
8. Bersamaan dengan timbulnya his, ibu diminta mengejan. Tarik mangkuk sesuai arah
sumbu panggul dan mengikuti putaran paksi dalam. Ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri
menahan mangkuk agar selalu dalam posisi yang benar, sedang tangan kanan menarik
pemegang. Traksi dilakukan secara intermiten bersamaan dengan his. Jika his berhenti
traksi juga dihentikan.
9. Lahirkan kepala janin dengan menarik mangkuk ke atas sehingga kepala melakukan
gerakan defleksi dengan suboksiput sebagai hipomoklion, sementara tangan kiri penolong
menahan perineum. Setelah kepala lahir, pentil dibuka, lalu mangkuk dilepas. Lama
tarikan sebaliknya tidak lebih dari 20 menit, maksimum 40 menit.

H. Klasifikasi Persalinan Dangan Ekstraksi Forsep


1. Forsep ‘outlet ’
- Kepala terlihat di introitus tanpa harus membuka labia.
- Kepala janin telah berada di dasar panggul.
- Sutura segitalis berada pada: Diameter AP atau
- Posisi oksiput kanan/kiri anterior atau posterior.
- Kapala janin berada pada atau di atas perineum.
2. Forsep Rendah
- Bagian terendah kepala ada pada station +2 atau lebih (Hodge 3-4), dua jenis :
- Rotasi 45 derajat atau kurang.
- Rotasi lebih dari 45 derajat
3. Forsep Tengah
- Kepala sudah masuk pintu atas panggul.
- Bagian terendah kepala di atas station +1.
- Plihan lain untuk forsep tengah adalah seksio sesarea – akses untuk melakukan seksio
sesarea sangat penting saat melakukan persalinan dengan forsep.

I. Tips
Ø Jangan memutar kepala bayi dengan cara memutar mangkok. Putaran kepala bayi akan
terjadi sambil traksi.
Ø Tarikan pertama menentukan arah tarikan.
Ø Jangan lakukan tarikan di antara his.
Ø Jika tidak ada gawat janin, tarikan “terkendali” dapat dilakukan maksimum 30 menit.

J. Kegagalan
· Ekstraksi vacum dianggap gagal jika :
- Kepala tidak turun pada tarikan.
- Jika tarikan sudah tiga kali dan kepala bayi belum turun, atau tarikan sudah 30 menit,
- Mangkok lepas pada tarikan pada tekanan maksimum.
· Setiap aplikasi vacum harus dianggap sebagai ekstraksi vacum percobaan. Jangan
lanjutkan jika tidak terdapat penurunan kepala pada setiap tarikan.
K. Penyebab Kegagalan
· Tenaga vacum terlalu rendah.
· Tekanan negatif dibuat terlalu cepat.
· Selaput ketuban melekat.
· Bagian jalan lahir terjepit.
· Koordinasi tangan kurang baik.
· Traksi terlalu kuat.
· Cacat alat, dan
· Disproporsi sefalopelvik yang sebelumnya tak diketahui.

L. Komplikasi
o Ibu :
- Perdarahan akibat atonia uteri / trauma.
- Trauma jalan lahir.
- Infeksi.

o Janin :
- Aberasi dan laserasi kulit kepala.
- Sefalhematoma, akan hilang dalam 3 – 4 minggu.
- Nekrosis kulit kepala.
- Perdarahan intrakranial sangat jarang.
- Jaundice.
- Fraktur klavikula.
- Kerusakan N.VI dan VII.

M. Upaya Menghindari Komplikasi


o Pastikan indikasi dan syarat penggunannya.
o Penempatan mangkuk tepat.
o Hindari terjepitnya jaringan lunak ibu.
o Arah tarikan yang benar.
o Hindari kekuatan tarikan yang berlebihan.
o Koordinasikan tarikan dengan usaha meneran.
o Awasi penurunan /pengeluaran.
o Terapkan “the rule of threes”,penghentian tindakan

N. Keuntungan Ekstraksi vakum


Ø Cup dapat dipasang waktu kepala masih agak tinggi, H III atau kurang dari demikian
mengurangi frekwensi SC.
Ø Tidak perlu diketahui posisi kepala dengan tepat, cup dapat di pasang di belakang kepala,
samping kepala ataupun dahi.
Ø Tarikan tidak dapat terlalu berat. Dengan demikian kepala tidak dapat dipaksakan melalui
jalan lahir. Apabila tarikan terlampau berat cup akan lepas dengan sendirinya.
Ø Cup dapat di pasang meskipun pembukaan belum lengkap, misalnya pada pembukaan 8-9
cm, untuk mempercepat pembukaan.untuk ini dilakukan tarikan ringan yang kontinu
sehingga kepala menekan pada cervik. Tarikan tidak boleh terlalu kuat untuk mencegah
robekan cervik. Di samping itu cup tidak boleh terpasang lebih dari ½ jam untuk
menghindari kemungkinan timbulnya perdarahan pada otak.
Ø Vacum ekstraktor dapat juga dipergunakan untuk memutar kepala dan mengadakan fleksi
kepala ( missal pada letak dahi ).
Ø Tidak ada peningkatan morbiditas neonatus yang bermakna.
Ø Lebih sedikit membutuhkan anestasi regional/umum.
Ø Lebih sedikit trauma terhadap vagina/perineum ibu.
Ø Kerugian Ekstraksi Vakum.
Ø Sefalhematoma
- Perdarahan subaponeurotik (subgaleal)
Ø Perdarahan retina pada neonatus
- Tidak jelas bermakna secara klinis
Ø Cenderung gagal, perlu alternatif lain.
Ø Informasi kepada pasien kemungkinan risiko-risiko ini.
Ø Dokumentasi Persalinan dengan Tindakan.
Ø Prosedur harus tercatat dengan jelas pada setiap kasus.
Ø Dokumentasi ini harus menjelaskan intervensi dan tindakan yang telah dilakukan.
Ø Termasuk gambaran tentang cara pelaksanaan teknik tindakan dan indikasi-indikasinya

O. Kerugian Tindakan Ekstraksi Vacum


Kerugian dari tindakan fukum adalah waktu yang diperlukan untuk pemasanga
cup sampai dapat ditarik relative lebih lama ( kurang lebih 10 menit ) cara ini tidak
dapat dipakai apabila ada indikasi untuk melahirkan anak dengan cepat seperti
misalnya pada fetal distress ( gawat janin ) alatnya relative lebih mahal disbanding
dengan forcep biasa.

P. Yang Harus Diperhatikan Dalam Tindakan Ektraksi Vacum


 Cup tidak boleh dipasang pada ubun-ubun besar
 Penurunan tekanan harus berangsur-angsur
 Cup dengan tekanan negative tidak boleh terpasang lebih dari ½ jam
 Penarikan waktu ekstraksi hanya dilakukan pada waktu ada his dan ibu mengejan
 Apabila kepala masih agak tinggi ( H III ) sebaiknya dipasang cup terbesar
(diameter 7 cm)
 Cup tidak boleh dipasang pada muka bayi
 Vacum ekstraksi tidak boleh dilakukan pada bayi premature

Q. Bahaya-Bahaya Tindakan Ekstraksi Vacum


Terhadap Ibu
o Robekan bibir cervic atau vagina karena terjepit kepala bayi dan cup.
Terhadap Anak
o Perdarahan dalam otak. Caput succedaneum artificialis akan hilang dalam beberapa hari.

R. Masalah Kebidanan
 Gangguan pemenuhan ADL
 Nyeri akut
 Resti infeksi
PENATALAKSANAAN

NO JENIS PENATALAKSAAN
1. Persalinan dengan vacum  Lakukan pemeriksaan dalam untuk mengetahui posisi kepala,
apakah ubun-ubun kecil terletak didepan atau kepala, kanan/kiri
extraksi
depan, kanan/kiri belakang untuk menentukan letak
denominator
 Lakukan episiotomi primer dengan anestesi lokal sebelum
mangkuk dipasang pada primigravida.Sedangkan pada
multipara, episiotomi dilakukan tergantung pada keadaan
perineum. Dapat dilakukan episiotomi primer atau sekunder
(saat kepala hampir lahir dan perineum sudahmeregang) atau
tanpa episiotomi.
 Lakukan pemeriksaan dalam ulang dengan perhatian khusus
pada pembukaan, sifat serviks danvagina, turunnya kepala janin
dan posisinya. Pilih mangkuk yang akan dipakai. Pada
pembukaanserviks lengkap, biasanya dipakai mangkuk nomor
5.4.
 Masukkan mangkuk ke dalam vagina, mula-mula dalam posisi
agak miring, dipasang di bagianterendah kepala, menjauhi
ubun-ubun besar. Pada presentasi belakang kepala, pasang
mangkuk pada oksiput atau sedekat-dekatnya. Jika letak oksiput
tidak jelas atau pada presentasi lain,pasang mangkuk dekat
sakrum ibu.
 Dengan satu atau dua jari tangan, periksa sekitar mangkuk
apakah ada jaringan serviks atauvagina yang terjepit.
 Lakukan penghisapan dengan pompa penghisap dengan tenaga
negative -0,3 kg/cm

Kemudian dinaikkan
– 0,2 kg/ cm2, tunggu selama 2 menit. Lalu naikkan tekanan
– 0.2 kg/cm2 tiap 2 menitsampai sesuai tenaga vakum yang
diperlukan, yaitu
– 0,7 sampai 0,8 kg/cm2.7.

Sebelum mengadakan ekstraksi, lakukan pemeriksaan dalam ulang,


apakah ada bagian lain jalanlahir yang ikut terjepit.8.

Bersamaan dengan timbulnya his, ibu diminta mengejan. Tarik


mangkuk sesuai arah sumbupanggul dan mengikuti putaran paksi
dalam. Ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri menahanmangkuk agar
selalu dalam posisi yang benar, sedang tangan kanan menarik
pemegang. Traksidilakukan secara intermiten bersamaan dengan his.
Jika his berhenti traksi juga dihentikan.9.
Lahirkan kepala janin dengan menarik mangkuk ke atas sehingga kepala
melakukan gerakandefleksi dengan suboksiput sebagai hipomoklion,
sementara tangan kiri penolong menahanperineum. Setelah kepala lahir,
pentil dibuka, lalu mangkuk dilepas. Lama tarikan sebaliknyatidak lebih
dari 20 menit, maksimum 40 menit.
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN
DENGAN VACUM EKSTRAKSI

Jl. Raya Kalijaten No. 11-15 Taman Sidoarjo


61357
Telp. (031) 7885011 Fax. (031) 7873633
Email : soerya.rsab@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai