Anda di halaman 1dari 9

PANDUAN SKRINING PASIEN

DAFTAR ISI

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

A. Definisi.
B. Ruang Lingkup.
C. Prinsip
D. Tata Laksana
1. Triage
2. Skrining pasien dipendaftaran
3. Pemeriksaan penunjang diagnostik
4. Penerimaan Pasien Rawat Inap
E. Dokumentasi

LAMPIRAN

Keputusan Direktur Nomor : 0436/PS.1.2/IV/2015 Tentang Panduan


Skrining Pasien
A. Definisi.
1. Instalasi gawat darurat adalah unit pelayanan dirumah sakit
yang memberikan pelayanan pertama pada pasien dengan
ancaman kematian dan kecacatan secara terpadu dengan
melibatkan berbagai multidisiplin.
2. Triage adalah pengelompkan korban yang berdasarkan atas
berat ringannya trauma/pemnyakit serta kecepatan
penanganan /pemindahannya.
3. Prioritas adalah penetuan mana yang harus didahulukan
mengenai penanganan dan pemindahan yang mengacu
tingkat ancaman jiwa yang timbul
4. Survey primer adalah deteksi cepat dan koreksi segera
terhadap kondisi ang mengancam jiwa
5. Survey Sekunder adalah melengkapi survey primer dengan
mencari perubahan –perubahan anatomi yang akan
berkembang menjadi semakin parah dan memperberat
perubahan fungsi vital yang ada berakhir dengan mengancam
jiwa bila tidak segera diatasi.
6. Pasien gawat darurat adalah pasien yang tiba-tiba dalam
keadaan gawt atau akan menjadi gawat dan terancam
nyawanya atau anggota badannya (akan menjadi cacat) bila
tidak mendapatkan pertolongan secepatnya.
7. Pasien gawat tidak darurat adalah pasien berada dalam
keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat
misalnya kanker stadium lanjut
8. Pasien darurat tidak gawat adalah pasien akibat musibah
yang datang tiba-tiba tetapi tidak mengancam nyawa dan
anggota badannya, misalnya luka sayat dangkal

B. Ruang Lingkup.
Skrining dilakukan pada area :
1. Diluar rumah sakit.
2. Pendaftaran
3. Poliklinik
4. IGD

Skrining dilakukan melalui:


1. Kriteria triage
2. Evaluasi visual atau pengamatan
3. Pemeriksaan fisik atau hasil dari pemeriksaan fisik,
psikologik
4. Pemeriksaan Laboratorium atau diagnostic imajing
sebelumnya

C. Prinsip
1. Skrining dilaksanakan pada kontak pertama di dalam atau di
luar rumah sakit
2. Keputusan pasien dilalukan rawat inap di RS Islam Ibnu Sina
Pekanbaru bila rumah sakit mampu menyediakan pelayanan
yang dibutuhkan pasien.

D. Tata Laksana

1. Triage
Triage adalah seleksi pasien sesuai tingkat kegawat daruratan
sehingga pasien terseleksi dalam mendapatkan pertolongan
sesuai dengan tingkat kegawat daruratannya.
Triage dilakukan baik di luar rumah rumah sakit (pra hostpital)
maupun di dalam rumah sakit,
Triage di RS Islam Ibu Sina Pekanbaru menggunakan system
labeling warna, pasien ditentukan apakah gawat darurat, gawat
tidak darurat, atau darurat tidak gawat atau tidak gawat tidak
darurat.
Pasien yang telah di seleksi diberi label warna pada listnya, sesuai
dengan tingkat kegawatannya.
Adapun pemberian labeling warna sesuai dengan tingkat
kegawatannya, sebagai berikut :
a. Pasien gawat darurat diberi label warna merah
b. Pasien gawat tidak darurat atau darurat tidak gawat diberi label
warna kuning
c. Pasien tidak gawat dan tidak darurat diberi warna hijau
d. Pasien yang telah dinyatakan meninggal diberi label warna
hitam

Keputusan Triage.
a. Triage diluar rumah sakit.
Dari hasil triage yang dilakukan di luar rumah sakit (pra
hospital), didapatkan keputusan sebagai berikut :
1) Pasien dengan kategori triage merah merupakan prioritas
pertama segera ditransfer ke RS Islam Ibnu Sina Pekanbaru
(jika ICU ada yang kosong, jika tidak ada yang kosong dapat
langsung ditransfer ke rumah sakit lain yang tesedia kamar
ICU dengan terlebih dulu menghubungi rumah sakit
rujukan)
2) Pasien dengan kategori triage kuning merupakan
prioritas kedua untuk ditransfer ke RS Islam Ibnu Sina
Pekanbaru
3) Pasien dengan kategori triage hijau merupakan prioritas
ketiga dan ditransfer ke puskesmas atau klinik terdekat
menggunakan alat transportasi umum atau ambulan
puskesmas.
4) Pasien dengan kategori triage hitam merupakan prioritas
keempat dan ditransfer ke rumah sakit yang memiliki fasilitas
kamar jenazah.

b. Triage didalam rumah sakit.


Dari hasil triage yang dilakukan di dalam rumah sakit,
didapatkan keputusan sebagai berikut :
1) Pasien dengan kategori triage merah segera ditransfer ke
kamar periksa IGD, yaitu ruang P1 (triage merah).
2) Pasien dengan kategori triage kuning ditransfer ke kamar
periksa IGD, yaitu ruang P2 (triage kuning).
3) Pasien dengan kategori triage hijau ditransfer ke ruang P3
(triage hijau).
4) Pasien dengan kategori triage hitam ditransfer ke
kamar jenazah.
5) Jika fasilitas dan sarana di RS Islam Ibnu Sina Pekanbaru
tidak dapat memenuhi kebutuhan pelayanan pasien tersebut,
maka dirujuk ke rumah sakit rujukan dengan fasilitas dan
sarana yang memadai untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
pasien tersebut.

2. Skrining pasien dipendaftaran.


a. Skrining kebutuhan pelayanan.
Skrining kebutuhan pelayanan bertujuan untuk mengarahkan
pasien mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhan.

b. Skrining Prioritas Pelayanan.


Proses skrining untuk pasien yang datang ke Instalasi Rawat
Jalan (poliklinik) dilaksanakan melalui evaluasi visual atau
pengamatan oleh perawat. Evaluasi visual atau pengamatan
merupakan salah satu kegiatan pemilahan pasien melalui visual
atau pengamatan untuk menentukan apakah pasien ini
membutuhkan penanganan segera atau tidak (prioritas
penanganan pasien). Setelah dilakukan evaluasi visual atau
pengamatan, dapat ditentukan sebagai berikut
1) Kesadaran :
a) Sadar penuh
b) Tampak mengantuk gelisah bicara tidak
jelas
c) Tidak sadar

2) Pernafasan :
a) Nafas normal
b) Tampak sesak
c) Tidak bemafas

3) Risiko jatuh
a) Risiko rendah
b) Risiko sedang
c) Risiko tinggi

4) Nyeri dada :
a) Tidak ada.
b) Ada (tingkat sedang)
c) Nyeri dada kiri tembus punggung
5) Skala nyeri :
Skala nyeri yang digunakan adalah Wong Baker Faces Pain Scale

0 2 4 6 8 10

0 — 1 = sangat bahagia karena tidak merasa nyeri sama


sekali
2 — 3 = sedikit nyeri
4 — 5 = cukup nyeri
6 — 7 = lumayan nyeri
8 — 9 = sangat nyeri
10 = amat sangat nyeri (tak tertahankan)
6) Batuk :
a) Tidak ada
b) Batuk > 2 minggu

Berdasarkan hasil skrining tersebut maka dapat diambil


keputusan sebagai berikut:
a. Poliklinik sesuai antrian
b. Poliklinik disegerakan
c. IGD

3. Pemeriksaan Penunjang diagnostic.


Pemeriksaan diagnostic dilakukan bila pasien
dipertimbangkan untuk dirawat inap. Jenis pemeriksaan dapat di
lihat pada table berikut.
TABEL PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSTIK SEBELUM RAWAT INAP
No Jenis Jenis Pemeriksaan Penunjang
1 Pasien dewasa a. Darah rutin
b. Gula darah sewaktu
c. Foto thorax (jika usia > 45 th
atau jika ada indikasi)
2 Pasien anak a. Darah rutin
b. Foto thorax bila ada indikasi
3 Pasien a. Darah Rutin,
kebidanan b. GDS
c. Golongan Darah,
d. HbsAg, PPT, APTT
4 Pasien Kritis a. ECG.
b. X foto thorak
c. Pemeriksaan lab
d. Darah lengkap

Pada kasus kasus yang sudah pasti rumah sakit tidak bisa
memberikan pelayanan maka pemeriksaan penunjang diagnostic
dapat tidak dilakukan.

2. Penerimaaan Pasien Rawat Inap :


Pasien dapat didaftarkan masuk ke rumah sakit oleh dokter spesialis
yang memiliki Surat Ijin Praktek di RS Islam Ibnu Sina Pekanbaru.
Semua admission, tidak termasuk perinatologi, memerlukan
kelengkapan lembar kerja admission dari dokter spesialis atau dokter
umum dengan instruksi dari dokter spesialis, yaitu:
a. Lembar admission (Surat Pengantar Rawat inap)
b. Diagnosis saat datang

E. Dokumentasi
Semua hasil skrining dicatat dalam Rekam Medis IGD dan poliklinik

Anda mungkin juga menyukai