Asasa
Asasa
DISUSUN OLEH
Kelas : 3 C
1
A. IDENTITAS PEMRAKARSA
1. Nama Pemrakarsa : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas
2. Alamat Pemrakarsa : Jl. RA Wiryaatmadja
Kecamatan Purwokerto Barat Kabupaten
Banyumas.
3. Nama Penanggung Jawab : Kepala Puskesmas Kembaran 1
Operasional
4. Alamat : Jl. Raya Sokaraja – Sumbang
Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas.
2
Gambar 1. Lokasi Kegiatan Puskesmas Kembaran 1
3
Tabel 1. Peruntukan Lahan
No Nama Luas
4. Ruang Tindakan 16
9. Ruang Persalinan 24
21. Dapur 4
4
26. Drop off Gawat Darurat /R. Persalinan 15
31. Mushola 13
37. KM/WC 8
5
b. Visi dan Misi Puskesmas Kembaran 1
Visi Puskesmas Kembaran 1
“ Pelayanan Kesehatan Dasar Paripurna Menuju Masyarakat Sehat Mandiri”
Misi Puskesmas Kemabaran 1
Mendorong Kemandirian Masyarakat untuk Hidup Sehat
Meningkatkan kinerja dan mutu pelayanan kesehatan
Meningkatkan profesionalisme Sumber Daya Kesehatan (SDM)
Meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas sektoral
Meningkatkan tertib administrasi dan keuangan
c. Fasiitas Puskesmas Kembaran 1
Dalam melakukan pelayanan kesehatan pertama kepada masyarakat sekitar,
Puskesmas Kembaran 1 dilengkapi dengan peralatan-peralatan:
Dental Unit 1 Buah
Foto Meter 1 Buah
Sanitarian Kit 1 Buah
Autoclave/Sterilisator 1 Buah
Sterilisator Kering 1 Buah
Lemari es Vaksin 1 Buah
Genset 13.000 watt 1 Buah
Microscope Biokuler 1 Buah
Kulkas 2 Buah
Safety cabinet 1 Buah
Centrifuse 1 Buah
Mikro Pipet 1 Set
KIA 2 Buah
Tabung oksigen 1 Buah
Dalam melakukan pelayanan kesehatan pertama kepada masyarakat sekitar,
Puskesmas Kembaran 1 dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas :
Sepeda Motor 2 Unit
Mobil Ambulance 2 Unit
Genset 13.000 watt 1 Unit
Tabel 3
Jadwal Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Kembaran 1
6
1. Unit Gawat Darurat Senin - Sabtu
7
16. Tindakan Senin – Sabtu
8
Gambar 2. Alur Pelayanan Puskesmas Kembaran 1
PASIEN
MENGAMBIL R.TINDAKAN
ANTRIAN
R.PEMERIKSAAN
UMUM
LOKET
PASIEN DIPANGGIL
SESUAI ANTRIAN
PASIEN LAMA
PASIEN BARU
PASIEN BARU
MENUNGGU
PANGGILAN
9
BAWA KE
RUMAH SAKIT
YA
PERLU
PASIEN PENDAFTARAN & PELAYANAN: TDK PERLU TDK YA POJOK GIZI
PERLU KONSULTASI
DATANG PEMBAYARAN 1. BP. UMUM PEMERIKSAAN PENUNJANG KLINIK SANITASI
RUJUK KLINIK IMS
ADMINISTRASU 2. KIA / IMUNISASI LANJUTAN
3. KB
4. BP.GIGI
TIDAK TDK
PERLU PASIEN
OBAT? PULANG
YA
APOTIK
KAMAR OBAT
10
e. Sumber Daya Manusia
Kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh Puskesmas Kembaran 1
adalah :
2. Perawat 3 4 7
3. Bidan 6 0 6
4. Sanitarian 1 0 1
5. Asisten Apoteker 1 0 1
6. Petugas Gizi 1 0 1
7. Promosi Kesehatan 0 1 1
8. Analis Laboratorium 0 1 1
9. Administrasi 7 2 9
Jumlah 23 14 37
Gambar 3.
Tahap Operasi
1. Penyediaan Sarana Air Bersih
Air bersih di Puskesmas Kembaran 1 bersumber dari sumber air yang
berasal dari air tanah (sumur gali) yang kemudian dimpompa dan
menampung di dalam ground tank, sedangkan pemantauan air bersih
yaitu dengan menganalisa air bersih di laboratorium. Untuk menjaga
kualitas dan hygiene air, pihak Puskesmas Kembaran 1 akan
melakukan pemeriksaan secara rutin parameter fisika, kimia maupun
bakteriologi di Laboratorium. Sumur gali yang digunakan oleh
Puskesmas Kembaran 1 mempunyai kedalaman 20 m.
Berdasarkan SNI 03-7065-2005, pemakaian air bersih untuk klinik
rawat inap adalah 340lt/tempat tidur/hari. Puskesmas Kembaran 1
memiliki jumlah tempat tidur 4 bed, sehingga kebutuhan air bersih
pada keadaan hunian Puskesmas Kembaran 1 penuh diperkirakan
adalah 1.360 lt/hari atau 1,36 m³/hari. Kebutuhan air bersih karyawan
Puskesmas kembaran diperkirakan sebanyak 1.600 lt/hari atau 1,6
m³/hari. Sedangkan kebutuhan air bersih pasien rawat jalan Puskesmas
Kembaran 1 berkisar sejumlah 1.500 lt/hari atau 1,5 m³/hari. Sehingga
kebutuhan air bersih Puskesmas Kembaran 1 sejumlah ± 3,46 m³/hari
(1,36+1,6+1,5).
2. Penggunaan Sumber Energi Listrik
Sumber energi listrik untuk memenuhi operasional Puskesmas
Kembaran 1 disediakan PLN sebesar 22.000 Watt. Pemasangan
instalasi dan material instalasi listrik mengacu kepada SNI yang
berlaku. Untuk mengunjungi kelancaran dan keberlangsungan kegiatan
operasional Puskesmas Kembaran 1 disamping menggunakan sumber
energi dari PLN sebagai sumber energinya juga disediakan sumber
energi cadangan yaitu menggunakan genset sebanyak 1 unit dengan
kapasitas 13.000 Watt. Dampak yang ditimbulkan dari kegiatan
penyediaan sumber energi genset ini adalah meningkatnya tingkat
kebisingan dan pencemaran udara di sekitar Puskesmas Kembaran 1.
Upaya yang dilakukan oleh pihak manajemen Puskesmas Kembaran 1
untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan dari penyediaan energi
genset ini adalah menempatkan genset di ruangan tertutup kedap suara
yang dilengkapi dengan cerobong asap.
3. Sarana Sanitasi Lingkungan
Setiap orang rata-rata mengeluarkan beban limbah organik sebesar 40
gram BOD per hari, yaitu dari limbah toilet 1,3 gram/orang/hari dan
dari limbah non toilet sebesar 27 gram/orang/hari. Jika air limbah toilet
yang diolah dengan sistem tanki septic tank dengan efisiensi
pengolahan 65%, maka hanya 22,5% dari total beban polutan organik
yang dapat dihilangkan, sisanya 77,5% masih tebuang keluar.
Untuk mengolah air limbah tersebut, seluruh air limbah baik air toilet
maupun air limbah non toilet harus diolah dengan unit pengolahan air
limbah di tempat (on site treatment), selanjutnya air olahannya dibuang
ke saluran umum. Jika efisiensi pengolahan on site treatment rata-rata
90% maka tinggal 10% dari beban total polutan yang masih terbuang.
Apabila diasumsikan bahwa seluruh pemakaian air menjadi air limbah,
maka jumlah limbah maksimum Puskesmas Kembaran 1 adalah
sebagai berikut :
Jumlah pemakaian air pasien 4 x 340 ltr/bed/hari = 1,36 m³/hari
Jumlah pemakaian air karyawan 38 x 80 ltr/org/hari = 3,04 m³/hari
Jumlah pemakaian air pasien rawat jalan = 1,50 m³/hari
b. Limbah gas adalah semua limbah yang berbentuk gas berasal dari
kegiatan pembakaran di fasilitas pelayanan kesehatan seperti insenerator,
dapur, perlengkapan generator, anastesi dan pembuatan obat sitotoksik.
c. Limbah B3 dari fasilitas pelayanan kesehatan, yang selanjutnya disebut
limbah B3 adalah limbah B3 yang dihasilkan dari kegiatan fasilitas
pelayanan kesehatan dan atau kegiatan sejenis
Limbah domestic harus terpisah dari limbah B3 ataupun limbah infeksius.
Hal ini bertujuan agar jumlah ataupun limbah yang harus diperlakukan
secara khusu (limbah B3) tidak terlalu banyak. Limbah kimia dari
laboratorium dan sisa racikan obat harus memiliki tempat penampungan
tersendiri agar tidak mengkontaminasi limbah cair lainnya yang bukan
limbah B3.
Dalam pengelolaan limbah padatnya, pihak Puskesmas 1 Kembaran akan
melakukan pemilahan limbah dan menyimpannya dalam kantong plastic
yang berbeda-beda berdasarkan karakteristik limbahnya.
Limbah domestic dimasukkan kedalam plastic berwarana hitam
Limbah infeksius dimasukkan kedalam kantong plastic berwarna
kuning
Limbah sitotoksik dimasukkan kedalam kantong plastic berwarna
kuning
Limbah kimia/farmasi dimasukkan kedalam kuning plastic berwarna
coklat
Limbah radioaktif dimasukkan kedalam kantong plastic berwrna merah
Bangsal harus memiliki dua macam tempat limbah dengan dua warna
yaitu satu untuk limbah klinik dan satu untuk limbah non-klinik
Kantongkantong dengan warna harus dibuang jika sudah terisi ½
bagian kemudian diikat bagian atsnya dan diberi label yang jelas,
Kantong harus diangkat dengan memegang lehernya, sehingga jika
diharus menjauhi badan dan diletakkan ditempat-tempat tertentu untuk
dikumpulkan
Petugas pengumpul limbah harus memastikan kantong-kantong dengan
warna yang sama telah dijadikan satu dan dikirim ketempat yang sesuai
Kantong harus disimpan pada tempat yag kedap terhadap kutu dan
hewan perusak serta vector penyakit seperti kecoa, tikus dan kucing
sebelum diangkat ketempat pembuangan.
Tata Cara Pengurangan dan Pemilahan
Pengurangan dan pemilahan limbah dipusatkan terhadap eliminasi atau
pengurangan alur limbah medis. Hal ini dapat dilakukan melalui langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Pengurangan Pada Sumber
Kegiatan pengurangan dapat dilakukan dengan eliminasi keseluruhan
material berbahaya atau material yang lebih sedikit menghasilkan limbah.
Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:
a. Perbaikan tata kelola lingkungan (house keeping) melalui eliminasi
penggunaan penyegar udara kimiawi
b. Mengganti thermometer merkuri dengan thermometer digital atas
elektronik
c. Bekerjasama dengan pemasok untuk mengurangi kemasan produk
d. Melakukan substitusi penggunaan bahan kimia berbahaya dengan bahan
yang tidak beracun untuk pembersih (cleaner), dan
e. Penggunaan metode pembersihan yang lebih tidak berbahaya, seperti
menggunakan desinfeksi uap bertekanan daripada menggunakan
desinfektan kimiawi.
TAHAP PRAKONSTRUKSI
Penentuan -Persepsi Sejumlah Melakukan Warga Sebelum Pengamatan Warga Pada saat Pelaksana :
Dinas Kesehatan
lokasi negative warga sosialisasi disekitar ada dan Tanya disekitar sosialisasi
Kabupaten
pembangu kekhawatiran yang kepada warga lokasi kegiatan jawab lokasi
Banyumas
nan akan dampak tinggal di mengenai gedung gedung gedung
Gedung negative yang dekat kegiatan Puskesmas Puskesmas Puskesmas Institusi
Puskesmas timbul. lokasi gedung Kembaran I Kembaran Kembaran pengawas :
-Persepsi -DLH Kab
Kembaran gedung Puskesmas I I
positif adalah Banyumas
I Puskesm Kembaran I
-Kecamatan
terjalinnya
as
Kembaran
hubungan baik
Kembara -Kelurahan
dan peran serta
nI Larangan
pengelola
Instansi
gedung
Puskesmas
Kembaran I Penerima :
Laporan
akan kegiatan
-DLH Kab
masyarakatnya
Banyumas
.
TAHAP KONSTRUKSI
Instansi
Penerima :
Laporan
-DLH Kab
Banyumas
Pembangu Gangguan Relatif Penganggkutan Disekitar Selama Pengamatan Di sekitar Selama Pelaksana :
Dinas Kesehatan
nan kelancaran lalu tergantun material yang lokasi kegiatan langsung lokasi kegiatan
Kabupaten
gedung lintas karena g jenis digunakan pembangun pembangu pembangu pembangu
Banyumas
Puskesmas adanya pekerjssn untuk an gedung nan nan nan
Kembaran kegiatan dsn pembangun Puskesmas Puskesmas gedung gedung Institusi
I pembangunan waktu gedung Kembaran I Kembaran Puskesmas Puskesmas pengawas :
-DLH Kab
gedung pelaksan Puskesmas I Kembaran Kembaran
Banyumas
aannya Kembaran I I I
-Dinas
tidak
Perhubungan
dilakukan pada
Kab. Banyumas
jam-jam sibuk -Dinas
Perumahan dan
Kawasan
Pemukiman
Kab. Banyumas
Instansi
Penerima :
Laporan
-DLH Kab
Banyumas
-Dinas
Perhubungan
Kab Banyumas
Aktifitas -Meningkatnya Relatif -Melakukan Tapak Selama Melakukan Tapak -Sekali Pelaksana :
Dinas Kesehatan
kegiatan larian air hujan tergantun pembuatan proyek masa pemantauan proyek saat
Kabupaten
fisik (run off), g kepada sumur resapan pembangun konstruksi kualitas pembangu aktivitas
-Melakukan Banyumas
konstruksi polusi udara, pengawa an gedung pembangu udara, nan tertinggi
penyiraman air -Setiap
kebisingan dan s dan Puskesmas nan melakukan gedung Institusi
pada lokasi saat
penyebaran metode Kembaran I Puskesmas pengamatan Puskesmas pengawas :
yang selama -DLH Kab
debu kerja Kembaran run off, Kembaran
-Meningkatnya berpotensi konstruksi Banyumas
yang I melakukan I
-Setiap -Dinas
kepadatan lalu menimbulkan
digunaka pengamatan
saat Pekerjaan
lintas debu
n lalu lintas,
-Risiko -Pemasangan selama Umum
melakukan
kecelakaan pagar keliling konstruksi Kab.Banyumas
-Penggunaan pengamatan -Dinas
lalu lintas
-Risiko alat bangunan pelaksanaan Perumahan dan
terjadinya dan kendaraan K3 Kawasan
kecelakaan angkut yang Pemukiman
kerja laik jalan Kab. Banyumas
-Menggunakan
Instansi
material
bangunan yang Penerima :
Laporan
sesuai dengan
-DLH Kab
standar yang
Banyumas
dipersyaratkan. -Dinas
-Membuat
Pekerjaan
rambu-rambu
Umum
peringatan lalu
Kab.Banyumas
lintas
-Mematuhi
prosedur kerja
secara disiplin
dan hati-hati
serta
penerapan K3
-Menjaminkan
pekerja ke
dalam asuransi
kecelakaan
kerja
Mobilisasi Peningkatan Tingkat -Pemasangan Tapak Selama Melakukan Tapak Pengujian Pelaksana :
Dinas Kesehatan
kendaraan intensitas kebising pagar keliling proyek masa uji tingkat proyek intensitas
-Kegiatan Kabupaten
penganggk kebisingan an pembangun konstruksi kebisingan pembangu kebisingan
konstruksi
ut material mengacu bangunan an gedung Tolak ukur : nan setiap 6 Banyumas
Kep-
pada dilakukan Puskesmas gedung bulan
Institusi
48/MENLH
Kep- secara bertahap Kembaran I Puskesmas sekali
pengawas :
/11/1996
48/MEN mulai 08.00 Kembaran selama -DLH Kab
(baku mutu
LH/11/1 WIB sampai I ptoyek Banyumas
tingkat -Dinas
996 dengan pukul berlangsun
kebisingan Perhubungan
17.00 WIB, g
70 dBA) Kab.Banyumas
dan tidak
melakukan Instansi
kegiatan Penerima :
Laporan
konstruksi
-DLH Kab
pada malam
Banyumas
hari -Dinas
-Menggunakan
Perhubungan
kendaraan
Kab.Banyumas
pengangkut
alat dan bahan
material yang
kondisi
mesinnya
cukup baik
untuk
mengurangi
suara bising
-Menggunakan
kendaraan dan
peralatan
bangunan yang
layak dan baik
-Pengangkutan
material tidak
pada jam-jam
sibuk
-Pembatasan
kecepatan
kendaraan
pengangkut
material
Mobilisasi Potensi 5-10 -Pengangkutan Tapak Selama Pengamatan Tapak Setiap hari Pelaksana :
Dinas Kesehatan
kendaraan hambatan lalu kendaraa alat dan bahan proyek proyek kelancaran proyek selama
Kabupaten
operasio- lintas dan n keluar material pembangun berlangsun lalu lintas pembangu proyek
Banyumas
nal dan kecelakaan dan dilakukan pada an gedung g jalan nan berlangsun
Konsen
pengang- lalu lintas masuk jam tidak sibuk Puskesmas gedung g Institusi
terutama
kut kendaraa agar tidak Kembaran I Puskesmas pengawas :
pada jam -DLH Kab
mateial n proyek mengganggu sibuk Kembaran Banyumas
-Dinas
dalam 8 kelancaran lalu I
Tolak
Perhubungan
jam kerja lintas sekitar
Ukur :
-Menempatkan Kab.Banyumas
Tidak tejadi
jumlah petugas
hambatan Instansi
parkir untuk
lalu lintas Penerima :
mengatur Laporan
dan tidak
-DLH Kab
keluar
terjadi
Banyumas
masuknya
kecelakaan -Dinas
kendaraan
lalu lintas Perhubungan
proyek pada
disekitar Kab.Banyumas
pintu masuk
lokasi
dan pintu
proyek
keluar untuk
mengontrol
kendaraan agar
tidak parker di
badan jalan
-Menyediakan
tempat untuk
membersihkan
roda kendaraan
sebelum
meninggalkan
lokasi proyek
-Menjaga
kebersihan
badan jalan
sekitar proyek
dari ceceran
sampah padat
dengan
menutup bak
kendaraan
angkutan
dengan terpal
-Memasang
rambu dan
lampu proyek
di pintu
masuk/keluar
sebagai tanda
adanya
kegiatan
proyek
-Pengangkutan
bahan material
tidak melebihi
tonase
-Menggunakan
kendaraan
yang layak
pakai
TAHAP OPERASIONAL
Operasi -Persepsi Relatif -Menghadiri Disekitar Selama -Mengikuti Tapak -Selama Pelaksana :
Puskesmas
gedung negatif tergantu- pertemuan lokasi operasional pertemuan kegiatan operasiona
Kembaran I
Puskesmas kekhawatiran ng antar warga gedung gedung RT/RW pembangu l gedung
Kembaran akan penyamp sehingga Puskesmas Puskesmas untuk nan Puskesmas Instansi
I kebisingan aian terjalin Kembaran I Kembaran mendeteksi gedung Kembaran pengawas :
-Persepsi -DLH Kab
informas komunikasi I adanya Puskesmas I
positif adalah -Frekuensi Banyumas
i yang baik keluhan Kembaran
-Dinas
terjalinnya pemantaua
kegiatan antara warga I
Kesehatan Kab
hubungan baik n setiap
ketika pengelola masyarakat
Banymas
dan peran serta bulan
sosialisas gedung sekitar -Kelurahan
pengelola -Bersama
i Puskesmas Larangan
gedung tokoh
Kembaran I
Puskesmas dengan warga masyarakat
-Membantu
Kembaran I melakukan
program warga
akan kegiatan antisipasi
masyarakat
kemasyarakata kemungkina
sekitar tapak
n n adanya
kegiatan (HUT
keluhan
RI dll)
masyarakat
Tolak ukur
dampak
selama
operasional
tidak
adanya
keluhan
warga
sekitar
lokasi
Aktifitas Penurunan Volume -Menyalurkan Di dalam Selama Pemeriksaa Tapak -Selama Pelaksana :
Puskesmas
gedung kualitas air air semua limbah lokasi operasional n kualitas kegiatan operasiona
Kembaran I
Puseksmas tanah ditandai limbah cair ke IPAL gedung gedung air tanah pembangu l gedung
Kembaran dengan yang yang berada di Puskesmas Puskesmas dan nan Puskesmas Instansi
I meningkatnya dihasilka belakang Kembaran I Kembaran pemeriksaa gedung Kembaran pengawas :
-DLH Kab
parameter n dari gedung I n limbah Puskesmas I
-Frekuensi Banyumas
kimia dan kegiatan Puskesmas cair dengan Kembaran
-Dinas
pemantaua
mikrobiologis operasio Kembaran I tolak ukur I
Kesehatan Kab
n setiap
melebihi baku nal dengan Peraturan
Banymas
bulan
mutu Puskesm kapasitas 7 Menteri LH
Instansi
lingkungan as m3/hari Nomor 56
-Pemeliharaan penerima
yang Kembara Tahun 2015
saluran limbah laporan :
ditetapkan n I dan
-DLH Kab
cair secara
dari
Banyumas
rutin agar tidak
kegiatan -Dinas
merembes ke
domestik Kesehatan Kab
tanah
berjumla Banyumas
-Pemeriksaan
h 5,90
outlet IPAL
3
m /hari
Puskesmas
Kembaran I
secara berkala
Mobilitas, Adanya Relatif -Pembuatan Di akses Selama Pemantauan Tapak Selama Pelaksana :
Puskesmas
keluar gangguan tergantun akses jalan jalan raya operasional situasi lalu kegiatan operasiona
Kembaran I
masuk transportasi g keluar masuk dan gedung gedung lintas did pembangu l gedung
kendaraan dan frekuensi
yang memadai Puskesmas Puskesmas epan pintu nan Puskesmas Instansi
-Akses pintu
pedagang, keselamatan kendaraa Kembaran I Kembaran masuk dan gedung Kembaran pengawas :
keluar masuk -DLH Kab
karyawan lalu lintas di n yang I keluar Puskesmas I
di buat lebar Banyumas
dan sekitar lokasi keluar terutama Kembaran
-Pembuatan -Dinas
pengunjun kegiatan masuk pada jam- I
rambu dilarang Perhubungan
g gedung gedung jam sibuk
parkir di depan Kab Banymas
Puskesmas Puskesm
gedung
Instansi
Kembaran as
Puskesmas
penerima
I Kembara
Kembaran I
laporan :
n I dan -Adanya
-DLH Kab
cara petugas yang
Banyumas
pengeola mengatur -Dinas
an lalulintas Perhubungan
bangkita Kab Banyumas
n lalu
lintasnya
Pembuang Penurunan Volume Pembuatan Di sekitar Selama Melakukan IPAL -Selama Pelaksana :
Puskesmas
an air kualitas air air Instalasi lokasi operasional uji Puskesmas operasiona
Kembaran I
limbah permukaan limbah Pengolahan gedung gedung laboratoriu Kembaran l gedung
yang diperkira Air Limbah Puskesmas Puskesmas m kualitas Puskesmas Instansi
berasal kan (IPAL) dengan Kembaran I Kembaran air limbah I Kembaran pengawas :
-DLH Kab
dari ruang sejumlah kapasitas yang I dengan I
-Freuensi Banyumas
rawat 5,90 disesuaikan tolak ukur
-Dinas
pemantaua
inap, m3/hari dengan jumlah baku mutu
Kesehatan Kab
n setiap
laundry, air limbah air limbah
Banymas
hari
laboratoriu yang Puskesmas
Instansi
m, dan dihasilkan sesuai
penerima
dapur yaitu ±5,90 m3 dengan
( laporan :
Puskesmas akan Permen LH
-DLH Kab
Kembaran dibuatkan No. 56
Banyumas
I IPAL dengan Tahun 2015 -Dinas
kapasitas 7 tentang Kesehatan Kab
m3/hari) Baku Mutu Banyumas
Air Limbah
Fasilitas
Pelayanan
Kesehatan
Penangana Infeksi silang Relatif -Melakukan Di dalam Selama -Dipantau Tempat -Selama Pelaksana :
Puskesmas
n pasien akibat tidak tergantun sterilisasi Puskesmas operasional apakah sampah operasiona
Kembaran I
dan melaksanakan g sanitasi ruang rawat Kemaran I gedung ruangan yang l gedung
sanitasi sanitasi ruangan inap sebelum Puskesmas yang akan disediakan Puskesmas Instansi
ruangan, puskesm dan sesudah Kembaran digunakan pada Kembaran pengawas :
-DLH Kab
sanitasi as, digunakan I sudah steril masing- I
-Dipantau -Freuensi Banyumas
peralatan, sanitasi pasien masing
-Dinas
- penanganan pemantaua
sanitasi linen, peralatan ruang
Kesehatan Kab
Pengelompoka linen mulai n setiap
sanitasi , sanitasi
Banymas
n ruang dengan dari proses hari
makanan, linen (>6
zonasi umum, pengangkut Instansi
sanitasi alat x X10
semi umum, an, penerima
makan dan spore
dan steril pencucian, laporan :
lingkungan species
-Seluruh lantai -DLH Kab
penyeteriaa
puskesmas bacillus
puskesmas Banyumas
n,
dengan benar per -Dinas
harus rutin
penyimpana
serta kondisi square Kesehatan Kab
dibersihkan
n, pekerja
tenaga inch), Banyumas
dengan
yang
kesehatan yang sanitasi
menggunakan
menangani
tidak sehat makanan
antiseptic
linen
, sanitasi
-Pematauan
alat
K3 petugas
makan
medis
dan -Uji usap
lingkung alat makan,
an linen, dan
puskesm
as medis
dengan
benar
serta
kondisi
tenaga
kesehata
n dan
penanga
nan
pasien
Operasion Peningkatan Relatif -Pembuatan Di dalam Selama Pengukuran Di dalam Selama Pelaksana :
Puskesmas
al genset kebisingan, tergantun ruang genset lokasi operasional kebisingan lokasi operasiona
Kembaran I
ketika peningkatan g dan yang kedap Puskesmas genset dan uji Puskesmas l genset
sumber zat pencemar jenis suara Kemaran I laboratoriu Kemaran I Instansi
-Pemasangan
energy udara genset m kualitas pengawas :
silencer dan -DLH Kab
listrik dari dan emisi genset
saringan pada Banyumas
PLN pengelol
-Dinas
knalpot genset
terputus aan
Kesehatan Kab
atau
genset.
Banymas
menggunakan
Kebising
genset jenis Instansi
an silent penerima
-Perawatan
diperkira laporan :
secara rutin -DLH Kab
kan >55
pada noczel Banyumas
dbA dan
-Dinas
dan boshpom
emisi
Kesehatan Kab
genset
genset
-Penanaman Banyumas
diperkira
tanaman
kan
perlindungan
CO>10.0
yang dapat
00
meredam suara
µg/m3;
disamping juga
CO2>1
akan
ppm
menyejukkan
NO2>200
µg/m3;
SO2>125
µg/m3,
Pb>0,5
µg/m3
Kegiatan Kebakaran Relatif -Menggunakan Di dalam Selama Pengamatan Di dalam Selama Pelaksana :
Puskesmas
operasiona tergantu- material listrik lokasi operasional langsung lokasi operasiona
Kembaran I
l ng bagai- standar SNI Puskesmas Puskesmas Puskesmas l
Puskesmas mana 04-0225-2000 Kemaran I Kembaran Kemaran I Puskesmas
-Penyediaan Instansi
Kembaran system I Kembaran
APAR pengawas :
I mana- I
-DLH Kab
kapasitas 5kg
jemen
Banyumas
sebanyak 5
yang -Dinas
unit
digunaka Kesehatan Kab
-Penyediaan
n oleh Banymas
hydrant
pihak
sebanyak 1 Instansi
manajem
unit penerima
en
laporan :
Puskesm -DLH Kab
as Banyumas
-Dinas
Kembara
Kesehatan Kab
nI
Banyumas
Izin terkait perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (PPLH) yang dibutuhkan pada tahap operasional kegiatan ini adalah :