PENDAHULUAN
1
cekungan. Adapun faktor geologi tersebut antara lain adalah system pengisian
minyak bumi (petroleum charge system) yang mana merupakan syarat utama
dalam suatu play concept. System ini terdiri atas batuan induk (source rock),
migrasi, serta nilai porositas dan permeabilitas batuan reservoir. Nilai porositas
dan permeabilitas akan memungkinkan suatu reservoir dapat bertindak sebagai
penyimpan minyak dan gas bumi. Selain faktor-faktor geologi yang telah
disebutkan di atas, faktor lain yang harus diperhatikan dalam penentuan play
concept adalah kondisi batuan penutup (cap rock) yang berfungsi sebagai penutup
minyak bumi pada suatu unit reservoir, sedangkan faktor terakhir dalam suatu
identifikasi play concept adalah adanya perangkap (trap).
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan diatas mengenai play concept, maka dapat dibuat
perumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana unsur-unsur atau faktor-faktor geologi yang berkembang
membentuk suatu sistem yang mengakibatkan hidrokarbon terakumulasi
(petroleum system) pada Blok Mambruk?
2. Bagaimana model geologi yang menggambarkan play concept pada Blok
Mambruk?
1.3. Tujuan Penelitian
Penulisan tesis ini bertujuan untuk menentukan :
1. Petroleum system pada Blok Mambruk Cekungan Salawati
2. Play concept pada Formasi Kais Blok Mambruk Cekungan Salawati
1.4. Batasan Penelitian
Batasan penelitian ini adalah :
1. Penentuan komponen-komponen dalam petroleum system, berupa:
a. Penentuan batuan induk (source rock) berdasarkan analisis
rock-eval pyrolisis dalam hal ini penentuan nilai kandungan
karbon (Total Organic Carbon/TOC), tingkat kematangan
batuan induk dan nilai Hidrogen Index (HI).
b. Penentuan jenis reservoir dan lingkungan pengendapan
berdasarkan interpretasi seismik, log sumur, data cutting dan
2
data core (baik konvensional maupun sidewall) dan data
petrografi.
c. Penentuan batuan penutup (seal rock) berdasarkan hasil
interpretasi seismik, log sumur dan hasil analisis cutting
pemboran.
d. Penentuan jebakan minyak bumi (trap) berdasarkan
interpretasi seismik.
2. Penentuan time risk chart sebagai acuan dalam menentukan play
concept pada daerah penelitian dengan menggunakan data hasil
pemodelan kematangan (maturity modelling) dan data lainnya yang
berasal dari laporan sumur (Final Well Report) pada daerah
penelitian.
1.5. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian secara geografis berada pada Kabupaten Sorong, Propinsi
Papua Barat dan secara geologi berada pada Blok Mambruk, Cekungan Salawati
(lihat Gambar 1.1). Blok Mambruk merupakan salah satu blok yang terdapat pada
Cekungan Salawati dan merupakan salah satu blok yang saat ini dikelola oleh PT.
PetroChina International (Bermuda) LTD.
3
Gambar 1.1. Lokasi Penelitian (Berada pada bagian utara dari Cekungan
Salawati)
4
type Intra-Kais pada sumur yang terdapat pada sekitar Pulau Salawati
memberikan peluang bagi kegiatan eksplorasi dalam pencarian sebaran
model Intra-Kais didaerah sekitarnya.
3. Satyana, 2003
Dalam penelitiannya disimpulkan bahwa formasi Kais pada Cekungan
Salawati terbentuk sejaman dengan tabrakan yang terjadi antara lempeng
Australia,Pasifik dan Philipina.
4. Wahyudin, dkk, 2005.
Dalam penelitiannya disimpulkan bahwa terdapat empat fasies utama
pengendapan pada daerah ini, antara lain : (1) Fasies paparan (shelf margin
facies) yang terdiri dari foram planktonik bioklastik/wackstone, (2) fasies
karbonat dangkal (carbonate shoal facies) yang terdiri atas foram bentik
bioklastik packstone dengan planktonik foraminifera, (3) fasies teluk
laguna ( open lagoon facies/lagoonal bays facies) yang terdiri atas foram
bentik besar bioklastik wackstnone dengan sesekali packstone, (4) fasies
karang (reefal facies) yang terdiri atas koral bioklastik packstone/rudstone.
5. Satyana, 2009.
Dalam penelitiannya memberikan kesimpulan bahwa batuan sumber pada
Cekungan Salawati bukan berasal dari Formasi Kais/Klasafet tetapi
berasal dari lempung Pliosene Klasaman bawah (Lower Klasaman), hal ini
berdasarkan dari hasil pengujian yang dilakukan dengan menggunakan
pengujian aromatic biomarker of methylphenanthene dan dibuktikan
dengan adanya pemodelan kematangan dan korelasi minyak ke batuan
induk (oil to source rock correlation and maturation modelling).
6. Satyana dan Herawati, 2011.
Dalam penelitiannya memberikan kesimpulan bahwa sesar Sorong sangat
mengontrol proses-proses geologi pada Cekungan Salawati sejak
pertengahan Pliosen (Mid-Pliocene) dengan memutar polaritas cekungan
(basin polarity) dari yang semula berarah selatan menjadi berarah utara.
Selain itu, sebagai akibat dari aktifnya Sesar Sorong akan menghasilkan
minyak bumi yang berasal dari batuan sumber (source rock) Formasi
5
Kais/Klasafet, memisahkan Pulau Salawati dengan daratan utama dari
Kepala Burung Papua (Bird’s Head), membuka Selat Sele dan membentuk
perangkap struktur pada cekungan ini.
7. Sapiie, dkk, 2012.
Dalam penelitiannya pada Cekungan Salawati dan Cekungan Bintuni,
berusaha memaparkan evolusi struktur geologi khususnya yang berkaitan
dengan distribusi hidrokarbon pada daerah Kepala Burung dengan
menggunakan pendekatan tektono-stratigrafi yang dibangun dengan
integrasi pekerjaan lapangan dan evaluasi data bawah permukaan. Hasil
dari penelitian ini di dapatkan model terbaru yang dibangun dengan proses
rekonstruksi palinspatik menggunakan data seismik 2D dan 3D dari
beberapa lokasi yang menandakan adanya translasi dan rotasi dalam proses
geologi yang terjadi pada daerah tersebut.
8. Riadini dan Sapiie, 2013.
Mendapatkan hasil dari penelitiannya berupa model yang mengindikasikan
bahwa Sorong Fault Zone (SFZ) memindahkan daerah Kepala Burung,
termasuk Cekungan Salawati, ke arah barat dengan pergerakan yang
berasosiasi dengan pergerakan lempeng Pasifik. Pergerakan ini melibatkan
proses rotasi dan translasi yang memisahkan Cekungan Salawati dari
daerah Kepala Burung dengan basement high sebagai batas dari cekungan
tersebut. Hasil dari interpretasi ini kemudian dikombinasikan dengan hasil
rekonstruksi palinspatik yang kemudian dihasilkan pemahaman bahwa
fase rotasi dan translasi yang berkaitan dengan mekanisme SFZ memegang
andil dalam pembentukan Cekungan Salawati.
1.7. Keaslian Penelitian
Lokasi penelitian berada pada Blok Mambruk Cekungan Salawati (lihat
Gambar 1.1), data-data (berupa data seismik, data sumur, data geokimia, data
cutting dan inti batuan/core baik sidewall maupun konventional serta data
petrografi) yang dipergunakan oleh penulis dalam penelitian ini khususnya pada
daerah atau lokasi tempat penulis melakukan penelitian (Blok Mambruk),
sepanjang penulis ketahui belum diterbitkan atau dipublikasikan oleh peneliti-
6
peneliti terdahulu, walaupun judul penelitian yang dipakai oleh penulis
kemungkinan sudah pernah diterapkan didaerah atau lokasi lainnya.
1.8. Luaran Penelitian
Luaran penelitian dalam penelitian ini secara khusus adalah untuk
mendapatkan elemen-elemen (petroleum system) dan proses yang berhubungan
dengan akumulasi minyak dan gas bumi yang terdapat pada Blok Mambruk atau
daerah penelitian. Selain itu juga penelitian ini menghasilkan petroleum time risk
chart yang dapat dipergunakan dalam menentukan play baru pada daerah ini,
sehingga akan memudahkan dalam kegiatan eksplorasi maupun eksploitasi yang
akan dilakukan pada daerah ini kedepannya.
Hasil data-data rekonstruksi bawah permukaan dengan menggunakan
sayatan-sayatan geologi hasil dari interpretasi seismik yang dihasilkan dari
penelitian ini, diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut sehingga nantinya
diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi eksplorasi lanjutan ataupun
pengembangan lapangan pada daerah ini.