Anda di halaman 1dari 7

KRISTALOGRAFI

A. Pengertian

Pengertian menurut ahli :

 Rome de I’sle : merupakan suatu hukum alam, hasil alami dari susunan yang teratur dalam
kristal.
 Hauy : teori struktur kristal, didasarkan pada hasil penelitiannya terhadap bidang-bidang belahan
dari kristal kalsit yang memberikan keyakinan bahwa semua kristal selalu terbentuk atau trsusun
oleh unit-unit kecil yang berbentuk polhedral dan setiap unit pada mineral tertentu selalu
mempunyai bentuk karakteristik.
 M. A Bravais : 14 aturan pola susunan atom/ion dalam ruang (space lattice) yang kemudian
disebut dengan Bravais lattice.
 Escher : kristal adalah suatu benda padat homogen yang dibatasi atau ditutupi oleh bidang-bidang
rata yang merupakan perwujudan luar dari suatu pengaturan dalam atom-atom atau ion-ion yang
teratur.

Ciri- Ciri Kristal :

- zat padat homogen


- Terdiri dari ikatan atom-atom/ion-ion dalam bentuk 3 dimensi
- Susunan yang tetap dan teratur

Pembentukan kristal

Proses pembentukan kristal disebut proses kristalisasi. Kristalisasi dapat terbentuk akibat proses
pendinginan/pembekuan dan proses evaporasi atau penguapan.

a. Proses pendinginan terjadi bila suat larutan(dengan konsentrasi tertentu) didinginkan maka ion-
ion pada larutan tersebut dapat mempunyai kecenderungan untuk mengatur diri menurut susunan
tertentu sehingga dicapai suatu kondisi yang stabil. Contohnya adalah larutan magma
b. Proses evaporasi dapat terjadi bila suatu larutan dengan konsentrasi unsur-unsur tertentu
mengalami penguapan, maka setelah melalui kondisi jenuh akan terjadi proses kristalisasi.
Contohnya adalah air laut yang mengalami penguapan menjadi mineral halite (NaCl)

Macam-Macam kristal

Bentuk kristal berdasarkan pembentukannya :

a. Euhedral >> memiliki ciri perkembangan muka kristal yang sempurna(dibatasi oleh bidang-
bidang rata
b. Subhedral >> dicirikan oleh perkembangan muka kristal yang hanya sebagian (tak semua rata)
c. Anhedral >> dicirikan oleh kristal yang tidak mempunyai bentuk muka kristal
d. Amorf

Bentuk kristal berdasarkan cara pengamatannya :


a. Kristalin (Kristal yang dapat diamati secara baik dengan mata telanjang)
b. Mikrokristalin (Kristal yang pengamatannya membutuhkan bantuan mikroskop )
c. Kriptokristalin (Kristal yang baru dapat diamati dengan bantuan difraksi sinar X)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BENTUK KRISTAL :

a. Homogenitas
Homogenitas atau keseragaman jenis sangat mempengaruhi dari bentuk kristal yang terjadi.
Contohnya larutan sodium chlorate diaduk hingga homogen lalu didinginkan cepat, maka kristal
yang terbentuk akan berupa kubus. Tapi bila larutan dibiarkan tenang selama proses kristalisaasi
maka akan dihasilkan bentuk kristal yang terpancung tiap sudutnya.
b. Kecepatan Pendinginan
Kecepatan pendinginan ini dapat menentukan bentuk ikatan atau konfigurasi yang baik. Contoh :
larutan Gypsum bila kristalisasi cepat akan dihasilkan bentuk yang panjang dan tipis dan bila
lambat akan dihasilkan bentuk yang tebal dan pendek.
c. Kemurnian Larutan
Contohnya : NaCl bila tak ada pengotoran, maka pada saat kristalisasi akan dihasilkan bentuk
kubus, tapi bila pada larutan tersebut ditambahkan urea walaupun beberapa persen, maka kristal
yang dihasilkan akan berbentuk oktahedral.
d. Ruang Pembentukan
Ruang pembentukan kristal akan mempengaruhi bentuk kristal yang terjadi, bila ruang yang
tersedia kecil, maka kristal yang dihasilkan juga akan kecil atau dapat berbentuk anhedral.

UNSUR SIMETRI

Unsur simetri dalam kristalografi terdiri atas 3 macam :


1. Sumbu Simetri (Axis/A)
Pengertian sumbu simetri adalah suatu garis lurus yang dibuat melalui pusat kristal, dimana
kristal tersebut diputar 3600 dengan garis tersebut sebagai sumbu perputaran maka pada
kedudukan tertentu kristal tersebut akan menunjukan kenampakan yang sama dengan semula.
Operasi simetri yang dilakukan pada sumbu simetri sebagai sumbu putar disebut rotasi.
2. Pusat Simetri ( Center/C)
Sering disebut juga titik simetri, pusat simetri adalah suatu titik apabila ditarik garis melalui titik
tersebut dari sembarang titik pada permukaan kristal akan membagi garis tersebut sama panjang.
Operasinya disebut operasi invers.
3. Bidang Simetri (Mirror/P)
Bidang simetri adalah suatu bidang yang melalui pusat kristal dan membelah kristal menjadi dua
bagian yang sama, dimana bagian yang satu merupakan pencerminan bagian yang lainnya..
operasi bidang simetri disebut juga operasi pencerminan.
SUMBU KRISATLOGRAFI

Muka/bidang kristal adalah sebuah bidang yang dicirikan oleh perpotongan/keududkannya terhadap
sumbu kristalografi. Kedudukan suatu bidang kristal terhadapa sumbu kristalografi :

a. Bidang kristal memotong ketiga sumbu kristal , contoh : (111)


b. Bidang kristal sejajar salah satu sumbu , contoh : (011), (101), (110)
c. Bidang kristal sejajar 2 sumbu lainnya dan memotong salah satu sumbu , contoh : (010), (001)

Simbol bidang

Notasi perbandingnan dari sumbu-sumbu kristal yang umum dipakai adalah sistem yang dikemukakan
oleh W.H. Miller yang disebut indises, serta Weiss yang disebut simbol koefisien. Indises Miller dari
suatu bidang terdiri atas urutan angka yang berasal dari parameter unitnya tanpa nilai pecahan, yang
mencerminkan sumbu a,b, dan c. sedangkan hukum indices rasional menyatakan bahwa perbandingan
antara parameter dari semua sumbu pada semua bidang suatu kristal, selalu merupakan angka yng
rasional.

Bentuk/form bidang kristal

Istilah bentuk bidang kristal memiliki arti yaitu kumpulan dari satu atau lebih bidang/muka kristal,
dimana semua bidangnya mempunyai hubungan yang sama terhadap unsur simetri dan mempunyai sifat
kima dan fisika yang sama. Jumlah yang menyusun sebuah form ditentukan oleh unsur simetri dan kelas
kristalnya. Bentuk bidang krisal dibedakan atas 48 form yang berbeda, yang dikelompokkan dalam
isometri yang berjumlah 15 dan non-isometrik yang memiliki jumlah 33.

SISTEM KRISTAL

a. Isometric system
Pada sistem isometrik memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Mempunyai 3 sumbu kristal
- Panjang masing-masing sumbu (a1,a2,a3) sama
- Sudut antara setiap sumbu membentuk sudut 900
- Mempunyai derajat simetri paling tinggi
Pembagian kelas pada sistem isometrik :
1. Hexoctahedral
Kelas hexoctahedral memiliki sistem internasional 4/m 3 2/m. Adapun unsur simetri yang
dimiliki kelas hexoctahedral adalah C, 3A4, 4A3, 6A2, 9m. Cube, Octahedron,
Dodecahedron, Tetrahexahedron, Trapezohedron, dan ada yang lainnya, itu merupakan
variasi dari bentuk kelas Hexoctahedron. Contoh mineralnya adalah : Analcime, Galena,
Copper, Halite, dll.
2. Gyroidal
Sistem internasional yang dimiliki kelas gyroidal adalah 4, 3, 2. Sedangkan unsur simetri
yang dimilki adalah 3A4, 4A3, 6A2.
3. Hextetrahedral
Hextetrahedral memiliki sistem internasional 4 3m, Unsur simetri kelas hextetrahedral yaitu
3A4, 4A3, 6m. Variasi bentuk kristal dari kelas hextetrahedral seperti Tetrahedral,
Tristetrahedral, Deltoid dodecahedral, Hextetrahedral. Contoh mineral yang memiliki bentuk
kristal Hextetrahedral adalah : Tetrahedrite dan Tennantite.
4. Diploid
Sistem internasional kelas diploidal yaitu : 2/m 3 , sedangkan unsur simetri yang dimiliki
adalah C, 3A2, 4A3, dan 3m. Contoh mineralnya adalah Pyrite, Skutterudite. Bentuk dari
diploid dapat dibedakan menjadi pyritohedron/pentagonal dodecahedron, dan Diploid.
5. Tetartoidal
Kelas Tetartoidal memiliki simbol internasional : 2 3. Sedangkan unsur simetri kelas
Tetartoidal adalah 3A2, 4A3. Kelas ini hampir sama dengan kelas diploidal, yang
membedakan adalah tetartoidal tidak memiliki bidang dan pusat simetri. Bentuk umumnya
adalah tetartoidal. Contoh mineralnya adalah Cobaltite, dan Ullmanite (NiSbS).

b. Tetragonal System
Sistem kristal tetragonal memiliki karakteristik :
- Terdiri atas 3 sumbu kristal yang membentuk sudut paling tegak lurus α, β, ɣ = 900
- Sumbu horizontal (a1,a2) memiliki panjang yang sama
- Sumbu vertikal atau sering disebut sumbu c lebih panjang/pendek daripada sumbu lainnya
- Memiliki 7 kelas kristal

Berikut 7 kelas kristal pada sistem kristal tetragonal yang memiliki ciri masing-masing :
 Ditetragonal Dipyramidal
Kelas urutan ke-6 ini memiliki sistem internasional : 4/m 2/m 2/m, dan unsur simetri : i, 1A4,
4A2, 5m. Contoh mineral dari kelas ini yaitu rutile, zircon, visuvianit, kasiterit, anatase, apofilit,
dll. Bentuk kristal dari kelas ditetragonal dipyramid memiliki variasi yang beragam, misalnya
seperti basal pinacoid, tetragonal prisma, ditetragonal prisma, dan lain-lainya.
 Ditetragonal Pyramidal
Sistem internasional yang dimiliki adalah 4mm. Sedangkan unsur simetri pada sistem ini yaitu :
1A4, 4m. Kelas ke-7 ini memberikan bentuk yang berbeda bagian atas dan bawahnya sebab tidak
memiliki bidang simetri horizontal.
 Tetragonal dipyramidal
Kelas tetragonal dipyramidal terdapat sistem internasionalnya yaitu 4/m, sedangkan untuk unsur
simetri yaitu : i, 1A4, 1m. Kelas ini terletak pada urutan kelas ke-8. Bentuknya terdiri atas 8
bidang, 4 diatas dan 4 dibawah yang dibatasi oleh cermin m. Contoh mineralnya ada scheelite,
powellite, fergusonite, dan scapolite.
 Tetragonal Pyramidal
Memiliki sistem internasional 4, dan unsur simetri 1A4. Urutan kelas ke-9 dan bentuk terdiri atas
4 bidang, dimana bentuk atas dan bawah berbeda yang masing-masing mempunyai variasi kri dan
kanan. Contoh mineral yang memiliki bentuk kristal ini adalah wulfenite.

 Tetragonal trapezohedral
Sistem internasional pada kelas tetragonal trapezohedral adalah : 422, dan memiliki unsur simetri
1A4, 4A2. Kelas kristal urutan ke-11 ini memiliki bentuk yang terdiri atas 8 bidang yang
merupakan enantiomorf kiri dan kanan. Contoh mineralnya adalah Phosgenite.
 Tetragonal disphenoidal
Ciri dari kelas ini memiliki sistem internasional 4 dan unsur simetri 1A4. Bentuk yang dimiliki
adalah 4 bidang triangles yang dikontrol oleh sumbu 4 rotoinvrersi. Contoh mineral adalah
cahnite.
c. Orthorombic system
Karakteristik yang dimiliki sistem ini adalah :
- Terdiri atas 3 sumbu kristal
- Panjang masing-masing sumbu tidak sama panjang
- Sudut setiap sumbu adalah 900.
- Terdiri atas 3 kristal
Kelas kristal orthorombic :
1. Orthorombic dipyramida ( Kelas 25 )
Sistem internasional : 2/m 2/m 2/m
Unsur simetri : i, 3A2, 3m
Contoh mineral : Andalusit, aragonit, barite, dll
Bentuk kristal : Pinacoidal, rhombic prisma, dll.
2. Orthorombic pyrmida ( Kelas 26 )
Sistem internasional : mm2
Unsur simetri : 2m, 1A2
Contoh : hemimorphite
3. Orthorombic sphenoidal ( Kelas 27 )
Sistem internasional : 222
Unsur simetri : 3A2
Contoh : epsomite

d. Hexagonal system
Pada beberapa buku luar negeri biasanya sistem hexagonal ini dibagi menjadi 2 divisi, yaitu divisi
hexagonal dan rhombohedral (trigonal). Yang membedakan adalah pada divisi hexagonal
memiliki sumbu lipat berharga 6 dan divisi rhombohedral yang memiliki sumbu lipat berharga 3.
Ciri-ciri :
- Memiliki 4 buah sumbu kristalografi
- 3 sumbu horizontal (a1,a2,a3) dan satu sumbu vertikal (c)
- Sudut antara sumbu horisontal dan vertikal adalah 900
- Dalam notasi Herman-Mauguin (SI) , suku pertama merupakan sumbu c, dan dua suku lainnnya
menyatakan sumbu a-nya.

d.1 Kelas pada Divisi Hexagonal


 Dihexagonal Dipyramida ( Kelas 13 )
Sistem internasional dari sistem ini yaitu, 6/m 2/m 2/m. Sedangkan unsur simetri yang dimiliki
adalah : i, 1A6, 6A2, dan 7m. Variasi bentuk kristal dari kelas ini seperti pinacoid, hexagonal
prisma, dll.
 Dihexagonal Pyramida ( Kelas 14 )
Kelas ini mempunyai bentuk yang sama dengan kelas dihexagonal dipyramida, tetapi tidak sama
pada jumlah bidang cermin horizontalnya. Unsur simetri nya ada 2 yaitu : 1A6 dan 6m,
sedangkan sistem internasional ada 6mm. Contoh mineral : Wurzite, Sphalerite, Zincite.
 Hexagonal Dipyramida ( Kelas 15 )
Kelas hexagonal dipyramida memiliki bentuk terdiri 12 bidang, 6 atas dan bawah. Sedangkan
untuk sistem internasional 6/m, dan unsur simetri ialah i, 1A6, dan 1m.
 Hexagonal Pyramida ( Kelas 16 )
Kelas dari sistem ini memiliki unsur simetri 1A6 saja, dan sistem internaional 6. Bentuk kristal
tidak mempunyai bidang cermin horizontal sehingga bentuk atas dan bawah berbeda. Contoh
mineralnya adalah nepheline.
 Hexagonal Trapezohedral ( Kelas 17 )
Sistem internasional yaitu 622, dan unsur simetri ialah 1A6, 6A2. Terdiri atas 12 bidang
trapezium, contoh mineral yang kristalnya berbentuk ini adalah kalsilite.
 Ditrigonal Dipyramida ( Kelas 18 )
Unsur simetri dari kelas ini yaitu 1A6, 3A2, 4m. Bentuk terdiri atas 12 bidang, 6 di atas dan 6 di
bawah. Sistem internasional yang dimilki adalah 6m2.
 Trigonal Pyramida ( Kelas 19 )
Sistem internasional yang dimiliki adalah 6. Sedangkan unsur simetri yang dimiliki ialah 1A6.
Namun belum ditemukan mineral dengan bentuk seperti ini.

d.2 Kelas pada Divisi Rhombohedral


 Rombohedral Holohedral (Hexagonal Scalenohedral)
Kelas : 20
Sistem internasional : 3 2/m
Unsur simetri : 1A3, 3A2, dan 3m
Contoh : Corundum, Hematite, Brucite, dll
 Rombohedral Hemimorphic (Ditrigonal Pyramida)
Kelas : 21
Sistem internaional : 3k
Unsur Simetri : 1A3, 3m
Bentuk kristal : mirip dengan kelas 20 tetapi jumlah bidang setenganya karena tidak
mempunyai sumbu lipat
 Rombohedral Tetartohedral ( Rombohedral)
Kelas : 22
Sistem Internasional :3
Unsur Simetri : 1A3
Bentuk Kristal : Terdiri atas 4 rhombohedral yang berbeda, masing-masing terdiri atas 6
bidang rhombohedrl
 Trapezohedral ( Trigonal Trapezohedral )
Kelas : 23
Sistem Internasional : 32
Unsur Simetri : 1A3, 3A2
Bentuk Kristal : Terdiri atas 4 trigonal trapezohedral yang masing-masing disusun oleh
6 bidang berbentuk trapesium yang bisa dikelompokkan.
 Rombohedral Tetartohedral (Hemimorfik)
Kelas : 24
Sistem Internasional :3
Unsur Simetri : 1A3
Contoh Mineral : gratonite

e. Monoclinic System
Karakteristik dari sistem monoklin adalah :
 Terdiri atas 3 sumbu kristal
 Panjang sumbu nya tidak ada yang sama
 Memiliki sudut kristalografi α, ɣ = 900 dan β > 900

Berikut pembagian kelas dari sistem monokllin :

1. Kelas 28 : Prismatik
Memiliki sistem internasional 2/m dan unsur simetri C, 1A2, m. Bentuk dari kelas prismatikada 2
yaitu pinakoid dan prisma. Contoh mineralnya adalah gypsum, ortoklas, azurit, klorit, dll.
2. Kelas 29 : Sphenoidal
Sistem internasional yang dimiliki sistem ini yaitu 2, dan unsur simetri hanya 1A2. Sumbu b
terletak berhimpit dengan sumbu lipat berharga 2. Contoh mineral yaitu Pickeringite.
3. Kelas 30 : Domatik
Pada kelas domatik ini hanya mempunyai sistem internasional 1m , dan unsur simetri P.
Sedangkan bidang simetrinya selalu vertikal melalui sumbu a dan c. Contoh mineral yang
berbentuk domatik ialah Hilgardite.

f. Triclinic System
Sistem triklin ini memiliki 3 sumbu kristal yang sering disebut a,b, dan c yang tidak sama panjang
dan masing-masing membentuk sudut tidak sama dengan 900. Pada sistem triklin ini memiliki 2
kelas kristal, yaitu :
 Pinacoidal (triclinic normal )
Kelas ini terdapat pada urutan kelas ke-31. Memiliki sistem internasional hanya i, dan
unsur simetri terdapat C. unsur simetri yang dimliki adalah roto inversi sumbu lipat
berharga satu atau inversi saja. Contoh mineralnya ada plagioklas dan mikroklin.
 Pedial (triclinik hemihedral)
Kelas ini memiliki bidang-bidang dimana bidang satu dengan yang lainnya tidak
memiliki hubungan simetri. Pada kelas ini tidak memiliki unsur simetri seperti kelas
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai