A. IDENTITAS PASIEN
Inisial : Tn. A
Tanggal Pengkajian :13 Mei 2019
Alamat : Kuwaru RT 3 RW 2
Umur : 30 th
RM No. :-
Dx.Medis : TB RESISTEN OBAT
=Anak
penghubung
I Anak II
= pasien
F. STATUS MENTAL
Pasien tampak bersih dengan menggunakan pakaian bersih, pasien selalu
menggunakan masker, pasien mampu mandi sendiri , istri hanya mengantar pasien
sampai kamar mandi, pasien mampu mengenakan pakaian sendiri, istri hanya
menyiapkan pakaian nya saja.
Pasien bisa diajak komunikasi dengan baik dan kooperatif dan pembicaraan
pasien : koheren, namun tidak mampu berkomunikasi lama, karena akan terasa lelah
untuk berbicara( ngos-ngosan)
Pasien mampu makan dan mandi sendiri, namun tidak mampu berdiri terlalu
lama
Pasien merasa sedih karena penyakitnya tidak kunjung sembuh , khawatir
kalau tidak mampu memenuhi kebutuhan anak istrinya dan merasa takut kalau tidak
akan sembuh, namun pasien tetap semangat berobat karena merasa masih dibutuhkan
oleh anak dan istrinya.
Selama dilakukan wawancara pasien dan keluarga berkenan untuk
menyampaikan keluhan dan perasaan yang dialami saat ini dan merespon positif atas
wawancara yang dilakukan perawat
Pada saat wawancara pasien dalam kondisi sadar penuh ( Compos mentis)
dan tidak mengalami disorientasi ruangan
Pasien mampu menceritakan semuanya baik masa sekarang maupun masa-
masa yang sudah lampau
Pasien juga menyadari akan sakitnya karena ketidakpatuhannya pasien dalam
pengobatan karena pasien merasa suda berobat lama dan menganggapnya sudah
sembuh meskipun pada dasarnya pengobatan yang belum selesai secara medis
G. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
Dalam pengobatan untuk di rumah, istri yang selalu mengawasi dan menyiapkan obat
tn.A, karena istri bekerja di rumah dengan penjualan barang secara online, sehingga Ny.A
tetap mampu mengurus suami , memasak dan kebersihan rumah . Di rumah pasien hanya
tiduran dan melihat TV, karena masih lemas, jika berjalan belum bisa jauh, hanya bisa
sekitar 2 m
H. MEKANISME KOPING
Meskipun pasien merasa sedih, takut dan khawatir namun pasien masih ada rasa ingin
tetap berobat ke medis karena anak dan istri yang menjadi motivasi untuk tetap berobat
dengan teratur dan menganggap mereka masih membutuhkannya.dan pasien menganggap
medislah yang paling tepat dalam pengobatan penyakitnya.
I. ASPEK MEDIS
Diagnosa Medis: TB Resistensi Obat
Terapi yang diberikan ; Kanamicin inj 0.5 gr, levofloxasin 750 mg, Etionamid 500 mg,
Cyclocerin 500 mg, Etambutol 800 mg, Pirazinamid 1.000 mg, INH 300 mg, Vit B6 100
mg
Pemeriksaan penunjang : Tes TCM hasil MTB Detected Hight, Rif Resistance Detected
J. ANALISA DATA
K. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perfusi jaringan serebral tidak efektif
2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
3. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
4. Isolasi social : menarik diri
L. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
An
jurkan dan
berikan
penghanga
t dada
dengan
minyak
kayu putih
campur air
hangat
3. Ketidakseimbangan Setelah dilakukan Ka Memban
nutrisi : kurang dari tindakan keperawatan ji status tu mengkaji
kebutuhan tubuh selama 2xpertemuan , nutrisi keadaan pasien
diharapkan: pasien
1. Terja
dengan
di
tanda-
peningkatan
tanda vital,
berat badan
sensori
sesuai dan bising Meningk
batasan usus atkan selera
Sa
waktu makan dan
2. Penin jian
intake makan
gkatan status makanan
nutrisi yang
mudah
dicerna,
dalam
keadaan
hangat,
tertutup,
dan
Observa
sedikit-
si kebutuhan
sedikit tapi
nutrisi
sering Mengura
Ti
ngi rasa nyaman
mbang BB
An
jurkan
pasien
untuk
menghinda
ri makanan
yangbanya
k
mengandu
ng gas
4. Isolasi social : menarik Setelah dilakukan
diri tindakan keperawatan
selama 2x
pertemuan ,
diharapkan :
M. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
N. EVALUASI KEPERAWATAN