Negara
Negara adalah sekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu dan diorganisasi
oleh pemerintah Negara yang sah,yang umumnya memiliki kedaulatan.Negara juga
merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu system atau aturan yang berlaku bagi semua
individu di wilayah tersebut ,dan berdiri secara independent.
B. Bangsa
Bangsa Adalah suatu kelompok manusia yang dianggap Nasional memiliki Identitas
bersama dan mempunyai kesamaan bahasa,ideology,budaya,sejarah , dan tujuan yang
sama.Mereka umumnya dianggap memiliki asal usul kturunan yang sama
C. .Warga Negara
Semua Penduduk I suatu Negara atau bangsa yang berasarkan keturunan , tempat
kelahiran dan sebagainya , serta memiliki hak dan keajiban penuh sebagau seorang warga
negara di negara tersebut.
D. Rakyat / Masyarakat
Seluruh orang yang berada pada suatu wilayah Negara dan taat paa kekuasaan
pemrintahan. Rakyat merupakan elemen penting dari suatu pemerintahan.
E. Status Kewarganegaraan
Warga Negara Indonesia adalah orang orang asli Indonesia dan orang orang bangsa
lain yang disahkan undang undang.
Warga Negara Asing Seseorang yang tinggal dan menetap disebuah Negara tertentu
namun bukan berasal dari Negara tersebut juga tidak resmi terdaftar sebagai warga
Negara .
1. Ius Soli
Asas Ini berasal dari bahasa latin “jus soli” yang bermakna berupa hak sesuai
wilayah.Asas ini menekankan pada tempat lahir dari seseorang tersebut.Hal ini
berarti bahwa hak untuk memdapatkan status kewarganegaraan seseorang
didasarkan pada tempat lahis atau wilayah suatu Negara .
2. Ius sanguisis
Asas ius sanguisis merupakan asas yang digunakan untuk menentukan status
kewarganegaraan berdasarkan keturunan. Dalam bahasa latin , Ius sanguisis
disebut “jus Sanguisis” yang bermakna keterkaitan darah atau keturunan.
F. 7 Pahlawan ansional Yang Gugur pada Pemberontakan
G.30.SPKI
Mohamad Toha
Muhammad Toha (Bandung, 1927 - idem, 24 Maret 1946) adalah pahlawan dalam peristiwa
Bandung Lautan Api di Kota Bandung, Indonesia. Pada saat itu, Muhamad Toha melepaskan
bom bunuh diri untuk menghancurkan gudang persenjataan Jepang.
Mohammad Toha dilahirkan di Jalan Banceuy, Desa Suniaraja, Kota Bandung pada tahun
1927. Ayahnya bernama Suganda dan ibunya yang berasal dari Kedunghalang, Bogor Utara,
Bogor, bernama Nariah. Toha menjadi anak yatim ketika pada tahun 1929 ayahnya
meninggal dunia. Ibu Nariah kemudian menikah kembali dengan Sugandi, adik ayah Toha.
Namun tidak lama kemudian, keduanya bercerai dan Mohamad Toha diambil oleh kakek dan
neneknya dari pihak ayah yaitu Bapak Jahiri dan Ibu Oneng. Mohamad Toha mulai masuk
sekolah rakyat pada usia 7 tahun hingga kelas 4. Sekolahnya terhenti ketika Perang Dunia II
pecah.
Pada zaman Jepang, Toha mulai mengenal dunia militer dengan memasuki Seinendan.
Sehari-hari Toha juga membantu kakeknya di Biro Sunda, kemudian bekerja di bengkel
motor di Cikudapateuh. Selanjutnya, Toha belajar menjadi montir mobil dan bekerja di
bengkel kendaraan militer Jepang sehingga ia mampu berbahasa Jepang.
Setelah Indonesia merdeka, Toha terpanggil untuk bergabung dengan badan perjuangan
Barisan Rakjat Indonesia (BRI), yang dipimpin oleh Ben Alamsyah, paman Toha sendiri.
BRI selanjutnya digabungkan dengan Barisan Pelopor yang dipimpin oleh Anwar Sutan
Pamuncak menjadi Barisan Banteng Republik Indonesia (BBRI). Dalam lasykar ini ia duduk
sebagai Komandan Seksi I Bagian Penggempur. Menurut keterangan Ben Alamsyah, paman
Mohamad Toha, dan Rachmat Sulaeman, tetangga Mohamad Toha dan juga Komandannya di
BBRI, pemuda Toha adalah seorang pemuda yang cerdas, patuh kepada orang tua, memiliki
disiplin yang kuat serta disukai oleh teman-temannya. Pada tahun 1945 itu, Mohamad Toha
digambarkan sebagai pemuda pemberani dengan tinggi 1,65 m, bermuka lonjong dengan
pancaran mata yang tajam.
Pada tanggal 21 November 1945, tentara Sekutu mengeluarkan ultimatum pertama agar kota
Bandung bagian utara dikosongkan oleh pihak Indonesia selambat-lambatnya tanggal 29
November 1945. Para pejuang harus menyerahkan senjata yang mereka rampas dari tentara
Jepang. Alasannya untuk menjaga keamanan. Apabila tidak diindahkan, tentara Sekutu akan
menyerang habis-habisan.
Peringatan ini tidak dihiraukan oleh para pejuang Indonesia. Sejak saat itu sering terjadi
bentrokan senjata dengan tentara Sekutu. Kota Bandung terbagi menjadi dua, Bandung Utara
dan Bandung Selatan. Oleh karena persenjataan yang tidak memadai, pasukan TKR dan para
pejuang lainnya tidak dapat mempertahankan Bandung Utara. Akhirnya Bandung Utara
dikuasai oleh tentara Sekutu.
Pada tanggal 23 Maret 1946 tentara Sekutu kembali mengeluarkan ultimatum ke-2. Mereka
menuntut agar semua masyarakat dan pejuang TKR mengosongkan kota Bandung bagian
selatan. Perlu diketahui bahwa sejak 24 Januari 1946, TKR telah mengubah namanya menjadi
TRI.
Rakyat pun diungsikan ke luar kota Bandung. Para anggota TRI dengan berat hati
meninggalkan Bandung bagian selatan. Sebelum ditinggalkan Bandung Selatan
dibumihanguskan oleh para pejuang dan anggota TRI. Peristiwa ini di kenal dengan sebutan
Bandung Lautan Api. Dalam peristiwa inilah pahlawan Mohammad Toha gugur,karena
terjadi peristiwa Bandung Lautan Api, untuk mengenang peristiwa itu diciptakan lagu
nasional Halo-halo Bandung.
Identitas Lengkap