Review Jurnal
USULAN PENGEMBANGAN KAWASAN
PERKOTAAN MEBIDANGRO BERBASIS
REFORMASI TATA KELOLA TERPADU
Jurnal METROPOLITAN GOVERNANCE REFORM IN ASIA (APRODICIO A. LAQUIAN*) University of British Columbia,
Vancouver, BC, Canada,
1|Page
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan suatu wilayaha dan Kota akan memberikan dampak positif
maupun dampak negatif bagi kehidupan masyarakat maupun wilayah dan kota
tersebut. Seiring dengan berkembangnya zaman yang didukung oleh perkembangan
teknologi perkembangan suatu wilayah dan kota perlu dilakukan penanganan
khusus untuk menciptakan kesejahteraan untuk wilayah dan kota tersebut.
Perkembangan Kota yang pesat harus dibarengi dengan perkembangan transportasi
yang mendukung untuk menghindari permasalahan dikemudian hari. Hubungan
kota dengan daerah sekitarnya sangat mempengaruhi perkembangan kota tersebut,
ntuk itu perlu dilakukan koordinasi antar daerah. Kebijakan pengembangan wilayah
sangat berbeda antara suatu wilayah dengan wilayah lainnya sehingga penerapan
kebijakan itu sendiri harus diselaraskan dengan kondisi wilayah tersebut, potensi
yang dimiliki serta isu permasalahan yang sedang terjadi diwilayah tersebut.
Dimana permasalahan pokok suatu wilayah saling berkaitan satu sama lain.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang bisa diambil dari latar belakang yang diangkat yaitu
Usulan pengembangan Kawasan Perkotaan Mebidangro berbasis Reformasi.
3|Page
BAB II
PEMBAHASAN
Kawasan Perkotaan Mebidangro terdiri dari kota dan kabupaten yang ada di
Sumatera Utara yang terdiri dari Luas wilayah Metropolitan Mebidangro, yang
memiliki luas adalah 301.697 ha, Pada tahun 2009 total jumlah penduduk
metropolitan ini mencapai 4.2 juta Jiwa. Dengan perkiraan pertumbuhan penduduk
selama 20 tahun terakhir sebesar 30,95%, diperkirakan jumlah penduduk pada
tahun 2029 akan mencapai 5.5 juta Jiwa. Dilihat dari daya dukung fisik dasarnya,
sekitar 37,55% lahan Metropolitan Mebidangro, yaitu 113.280 ha, potensial
dikembangkan untuk kegiatan perkotaan. Diperkirakan daya tampung kawasan
Metropolitan Mebidangro mencapai 6,8 juta jiwa. Pemerintah Provinsi Sumatera
Utara sendri menyadari pentingnya penetapan wilayah Metropolitan medan hal ini
mengingat perkembangan kota medan yang cukup pesat.
Pembentukan Mebidangro sebagai sebuah Kawasan Strategis Nasional (KSN)
bertujuan untuk mengembangkan wilayah Sumatera Utara sebagai daerah yang
memiliki potensi khusus dan dianggap strategis bagi negara, yang oleh karenanya
diprioritaskan penataan ruangnya. Salah satu hal yang menggunakan Mebidangro
sebagai instrumen yang strategis bagi penyelenggaraaan urusan negara dapat
dilihat dalam kerja sama ekonomi tiga negara, yaitu Indonesia, Malaysia dan
Thailand Growth Triangle (IMT-GT), dimana Indonesia diwakilkan oleh Sumatera
Utara (Mebidangro) karena wilayahnya yang paling strategis dan dekat dengan dua
negara tersebut. Kebijakan yang mengatur KSN ini merupakan alat koordinasi dalam
penyelenggaraan pembangunan di kawasan tersebut dan didukung pula oleh
kebijakan yang telah ada sebelumnya, yaitu Undang – Undang Nomor 26 tahun 2007
dan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008.
4|Page
2) Kegagalan pengembangan kota-kota kecil mandiri yang menyebabkan
meningkatnya ketergantungan terhadap kota-kota utama (Medan, Binjai,
dan Lubuk Pakam).
3) Pengembangan bandara baru di Kuala Namu, yang disertai dengan pusat
pelayanan dan permukiman skala besar tanpa kawasan penyangga antara
Kota Medan dan Kuala Namu.
4) Pengembangan jalan tol baru yang menghubungkan Binjai-Medan
danKuala Namu.
5) Pengembangan jalan lingkar luar Kota Medan.
6) Pengembangan jaringan jalan yang merangsang pengisian ruang secara
ekstensif.
5|Page
Akses Strategis Mebidangro. Pengembangan Koridor Ekonomi Internasional
Belawan-Kuala Namu dilakukan dengan menata pusat Kota Medan menjadi pusat
kegiatan perdagangan dan jasa, kawasan cagar budaya, dan kegiatan pariwisata
budaya dan buatan. Selain itu, dilakukan pula penataan kawasan agropolitan
tembakau Deli yang berfungsi sebagai ruang terbuka hijau perkotaan, wisata buatan,
dan trade mark perkotaan Mebidangro.
6|Page
Gambar 1 Jaringan Jalan Kawasan Perkotaan Mebidangro
7|Page
perkembangan perkotaan di Asia yang mulai menerapkan reformasi tata kelola
pemerintahan terpadu yang berkelanjutan demi mewujudkan kesejahteraan bagi
masyarakat dan pelibatan masyarakat serta private sektor dalam perwujudan
pembangunan yang berkelanjutan. Analisis yang digunakan dalam jurnal ini bisa
diambil juga dan diterapkan di Indonesia yang juga telah diterapkan di Jakarta.
Pelibatan aspirasi masyarakat dalam perencanaan akan sangat berpengaruh
mengingat masyarakat sendiri merupakan tujuan daari pembangunan suatu wilayah
dan pelibstan sektor swasta dalam penyediaan infrastruktur di Mebidangro
tentunya akan menciptakan tersedianya infrastruktut dan pelayanan yang lebih baik
kepada masyarakat. Integrasi antara daerah juga diperlukan dalam pembangunan
dan perkembangan Mebidangro kedepannya koordinasi antar lembaga terkait
dengan pengembangan wilayah perlu dilakukan mengingat untuk tercapainya
tujuan dari pembangunan tersebut. Di Indonesia sendiri sudah didukung dengan
adanya otonomi daerah yang di berikan oleh pusat kepada setiap daerah untuk
mengatur daerahnya sendiri. Dengan terbentuknya koordinasi yang baik antar
lembaga akan memudahkan dalam proses penyediaan pelayanan dasar baik
transportasi, sanitasi, air bersih, persampahan kepada masyarakat pada umumnya,
terkhusus pada masyarakat di kawasan Mebidangro.
8|Page
maupun manusia. Koordinasi dan kerjasama antar lembaga terkait menjadi kunci
yang cukup berperan dalam pengembangan suatu wilayah. Aspek Keberlanjutan
juga menjadi tujuan utama dalam reformasi perkembangan wilayah. Dimana semua
aspek harus saling terintegrasi dan saling berhubungan sehingga pembangunan
yang berkelanjutan dapat terlaksana dengan baik.
9|Page
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangan suatu wilayah diperlukan peran dan koordinasi dari semua
stakeholder terkait seperti pemerintah, masyarakat, dan swasta. Penerapan
perencanaan dari bawah akan sangat bermanfaat bagi pembangunan yang
berkelanjutan. Pengembangan suatu wilayah atau kota harus melihat aspek social,
ekonomi serta lingkungan untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
3.2 Saran
Saran untuk pemerintah Kawasan perkotaan Mebidangro untuk meningkatkan
koordinasi dan hubungan kerjasama dan tidak hanya mementingkan kepentingan
daerah masing-masing, untuk mewujudkan Kawasan Mebidangro yang sejahtera.
10 | P a g e
Referensi:
http://www.academia.edu/29120693/KONDISI_and_PERMASALAHAN_ANGKUTAN
_UMUM_MASSAL_MEBIDANGRO_KAWASAN_AGLOMERASI_METROPOLITAN diakses
10 Mei 2018 pukul 15.00 WIB
Jurnal METROPOLITAN GOVERNANCE REFORM IN ASIA (APRODICIO A. LAQUIAN*)
University of British Columbia, Vancouver, BC, Canada,
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/43595/Chapter%20I.pdf
;jsessionid=2AD3D5D4941385AAA2D34F905804F72D?sequence=4 diakses 11 Mei
2018 pukul 19.20 WIB
https://www.scribd.com/document/344690869/Permasalahan-Dan-Isu-
Pengembangna-Kota-Medan diakses 11 Mei 2018 pukul 19.35 WIB
11 | P a g e