Anda di halaman 1dari 2

GURUKU

Pahlawan Tampa Jasa


Pahlawan tampa tanda jasa
Adalah guru
Yang mendidik ku
Yang membekali ku ilmu
Dengan tulus dan sabar
Denyumanmu memberikan semangat untuk kami
Menyonsong masa depan yang lebih baik
Setitik peluh mu
Menandakan sebuah perjuangan yang sangat besar
Untuk Murut-muritnya
Terimakasih Guru
Perjuangan mu sangat berarti bagiku
Tampamu ku takkan tahu tentang dunia ini
Akan selalu ku panjatkan Do’a untuk mu
Terimakasih Guru ku.
Kaulah pembimbingku
Kaulah pengajarku
Kaulah pendidikku
Guru….
Itulah julukan mu
Yang tak pernah bosan dalam
Mengajar dan membimbing ku
Guru….
Tampa dirimu aku akan hancur
Tampa dirimu aku akan sengsara
Tampa dirimu aku akan sesat
Guru ku….
Terimakasih
Atas Segala Jasa-jasa mu.

TEMAN
Waktu berlalu, tak terasa begitu cepatnya Saat berada didekat kalian
aku merasa riang Kalian yang membuat hari ini tak begitu basi Lelucon,
canda, tawa menyatu dengan serasi Kadang ada cinta,
kadang ada benci Begitulah adanya Kau temanku,
matahariku Menerangi dan memberi semangat untuk hari ini Kau temanku,
arahku Kau mengingatkan saat aku salah melangkah Bagaimanapun keadaannya kau
adalah kau Kau adalah temanku
PUISI PEMBANGKIT SEMANGAT
Tak semua hal di dunia dapat dicerna akal sehat
Banyak permasalahan yang harus dipecahkan
Dengan seribu cara, otak dan tenaga terkuras habis
Meregang nyawa, hingga nafas seolah hampir berhenti

Jalan berliku dan sesat harus terus dijalani


Terkadang terhimpit dalam satu lingkaran
Lingkaran yang dibuat oleh kesalahan diri
Putus asa dan rasa penyesalan terpikir dalam benak
Tak ada keinginan untuk dapat memperbaiki
Terus dan terus terbelit dalam kesalahan yang sama
Diri tak dapat beranjak dan berpindah ke arah kebenaran

Tak seharusnya hal tersebut harus terjadi dan terulang


Perubahan dan pembenahan diri harus cepat dilakukan
Membongkar sangkar kegelapan, untuk dapat melihat dunia
Perbaikan demi perbaikan harus dicari tahu dan dilalui
Ya, meskipun hal tersebut berat untuk dilakukan
Namun hanya lewat cara itulah dapat menjadi lebih sempurna

LIBURAN SEKOLAH
Akhir sekolah, buku-buku ditumpuk
begitu saja di gudang di belakang rumah
dan meja belajarku akan penuh buku-buku baru.
Ibu, setahun ini aku telah belajar seni melipat kertas
sebentuk angsa, perahu, boneka sampai kembang.
Buku-buku di gudang itu, aku ingin menjadikannya
kembang mekar atau pun kembang kuncup.

Teman-temanku mengajak bermain kelereng dan petak umpet


tunggu aku bilang, aku belum selesai melipat kembang kertas.
Mereka bilang sekarang bukan waktu sekolah, tidak ada tugas
tidak tahu bahwa ini memang bukan tugas, tapi aku hanya
Ingin memberi hadiah padamu, padamu Ibu
dan semua keindahannya cuma untukmu, hanya itu.

Memang kembang ini tidak harum seperti melati


tidak juga berwarna-warni seperti magnolia.
Tapi terimalah kembang kertas ini, Ibu.
Sebab kembang ini adalah ilmu pengetahuan
yang tak akan pernah layu, jatuh lalu hilang.
Pada akhir sekolah, buku-buku ditumpuk
begitu saja di gudang di belakang rumah
aku menjadikannya kembang mekar dan kembang kuncup.

Anda mungkin juga menyukai