Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Motor satu fasa termasuk dalam kategori motor induksi/Asinkron. Motor induksi adalah
motor listrik bolak-balik (AC) yang putaran rotornya tidak sama dengan putaran medan
stator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran medan stator terdapat selisih putaran
yang disebut slip. Selain itu juga motor satu fasa memiliki beberapa kekurangan, yaitu
memerlukan alat bantu pada saat starting berupa berupa kapasitor dan kumparan bantu untuk
memancing putaran ke putaran normal
Sebagian besar alat industri dan dunia marine menggunakan tenaga listrik sebagai energi
penggerak utamanya.Penggunaan motor AC (Alternating Current) atau arus bolak-balik satu
phasa saat ini banyak digunakan diberbagai aplikasi.Salah satu penggunaan motor AC yang
sering ditemui yaitu terdapat diperabotan rumah tangga berupa mesin cuci dan peralatan
peralatan yang sering dijumpai dalam rumah seperti kipas angin, AC, mesin cuci dan yang
lainnya.Sedangkan penggunaan motor AC di bidang marine yaitu pompa minyak pada
kapal, pompa air tawar pada kapal, genset dll.
Dalam penggunaan arus AC sebagai penggerak utama tentunya harus diketahui oleh
produsen maupun mahasiswa yang nantinya akan terjun mengembangkan alat industri
mengunakan arus listrik AC. Oleh karena itu, kami bermaksud menyusun makalah motor
bilifiar yang dimaksudkan untuk menambah wawasan dan refensi kedepannya bagi pembaca.

1.2. Rumusan Masalah


a. Bagaimana cara membalik arah putaran mesin?
b. Bagaimana cara kerja dan penggunaan motor kapasitor dalam tidak berbeban?

1.3. Tujuan
a. Untuk mengetahui cara membalik arah putaran motor 1 phase beltian bifilar
b. Untuk mengetahui cara kerja dan penggunaan motor kapasitor dalam keadaan tidak
berbeban
BAB II
DASAR TEORI

2.1. Pengertian Motor Secara Umum


Menurut KBBI, Motor adalah mesin yang menjadi tenaga penggerak. Secara
istilah adalah alat yang digunakan untuk menggerakan suatu benda atau kendaraan agar
bisa bergerak atau beroperasi.
2.2. Pengertian Motor Listrik dan Klasifikasinya
Motor listrik adalah mesin listrik yang berfungsi untuk mengubah energi listrik
menjadi energi gerak mekanik, dimana energi mekanik tersebut berupa putaran dari
motor. (Sumanto: 1995: 1)
Menurut sumber tegangan yang digunakan, motor listrik dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu motor listrik DC dan motor listrik AC. Sedangkan menurut Prinsip kerjanya
dibagi menjadi dua, yaitu motor sinkron dan asinkron.
2.3. Penjelasan Motor listrik DC dan Motor Listrik AC
2.3.1 Motor Listrik DC
Jenis motor yang menggunakan tegangan searah sebagai sumber tenaganya.
Dengan memberikan beda tegangan pada kedua terminal tersebut, motor akan berputar
pada satu arah, dan bila polaritas dari tegangan tersebut dibalik maka arah putaran motor
akan terbalik pula. Polaritas dari tegangan yang diberikan pada dua terminal menentukan
arah putaran motor sedangkan besar dari beda tegangan pada kedua terminal menentukan
kecepatan motor. 2 bagian motor DC: 1, Bagian yang tetap/stasioner yang disebut stator.
Stator ini menghasilkan medan magnet, baik yang dibangkitkan dari sebuah koil (elektro
magnet) ataupun magnet permanen. 2. Bagian yang berputar disebut rotor. Rotor ini
berupa sebuah koil dimana arus listrik mengalir.
2.3.2 Motor Listrik AC
Energi Listrik Medan Magnet Energi Mekanis 5 6 2.1.2. Motor arus bolak-balik
(AC) Menurut (Drs.yon rijono)hal 309 Motor listrik AC memiliki beberapa jenis, yang
jenis ini dibedakan berdasarkan beberapa faktor utama yang antara lain berdasarkan
prinsif kerja, berdasarkan macam arus dan berdasarkan kecepatan.
2.3.4 Klasifikasi
a. .Berdasarkan perinsif kerja Motor sinkron dan
Motor asinkron
- Motor induksi (Squirel cage & slip ring).
- Motor komutator ( Seri, terkompensasi, shunt, repulasi).
b. Berdasarkan macam arus Phase tunggal Tiga phase
c. Berdasarkan kecepatan Kecepatan konstan Kecepatan berubah Kecepatan diatur

2.4. Pengertian Motor 1 Phase Secara Umum


Motor induksi satu fasa atau motor satu fasa adalah motor listrik ac yang putaran
rotornya tidak sama dengan putaran medan stator, atau putaran rotor dengan mesan
statornya terdapat slip. Slip sendiri timbul karena adanya perbedaan antara kecepatan
medan putar dan kecepatan rotor. Motor induksi satu fasa sering digunakan sebagai alat
penggerak yang memerlukan daya rendah dan pada kecepatan yang relatif konstan.

2.5. Jenis – Jenis Motor 1 Phase


2.5.1. Motor Kapasitor
Motor kapasitor sangat sering digunakan untuk peralatan rumah tangga.
Hal ini dikarenakan konstruksinya sederhana dengan daya kecil dan bekerja
dengan tegangan suplai PLN. Motor kapasitor sendiri, terbagi menjadi 3 macam,
yaitu:
a. Motor kapasitor run
Motor ini mempunyai kapasitor yang besar yang di-paralel dengan switch
dan kapasitor lainnya (yang kecil). Umumnya motor induksi tipe ini bekerja
pada torsi yang lebih tinggi sama seperti motor sebelumnya, hanya saja arus
yang mengaliri motor cukup kecil.

Gambar 2.1 Rangkaian Kapasitor Run


Sumber: www.allaboutcircuits.com
b. Motor kapasitor start
Motor jenis ini kurang lebih sama dengan motor induksi tipe split-phase.
Perbedaannya ialah adanya switch yang dipasang antara salah satu stator
winding dan kapasitor. Kondisi dari switch akan menjadi close saat motor
mulai berputar dan menjadi open ketika motor mulai mencapai kecepatan
yang diinginkan. Umumnya belitan pada winding yang diserikan dengan
kapasitor dibuat lebih banyak untuk mencegah panas berlebihan pada
winding tersebut. Motor jenis ini dipakai pada alat elektronik yang
memakan daya tinggi seperti AC.

Gambar 2.2 Rangkaian Kapasitor Start


Sumber: www.allaboutcircuits.com

c. Motor kapasitor start dan run


Motor ini mempunyai dua buah kapasitor yang digunakan pada saat start
dan run. Type motor ini yaitu perpaduan antara motor start kapasitor serta
running kapasitor, di mana tujuan dibuatnya double kapasitor yaitu untuk
mendapatkan kopel awal yang lebih besar serta kopel jalan yang merata.
Type motor ini banyak dipakai pada air conditioner (AC) ruangan.

Gambar 2.3 Rangkaian Kapasitor Start dan Run


Sumber: http://rizkitomy10.blogs.uny.ac.id/tag/motor-kapasitor-start/

2.5.2. Motor shaded pole


Motor shaded pole termasuk motor yang mempunyai daya kecil dan banyak
digunakan untuk peralatan rumah tangga. Konstruksinya sangat sederhana, pada kedua
ujung stator ada dua kawat yang terpasang dan dihubung singkatan fungsinya sebagai
pembelah phasa. Belitan stator dibelitkan sekeliling inti membentuk seperti belitan trafo.
Rotornya berbentuk sangkar tupai dan porosnya ditempatkan pada rumah stator ditopang
dua rumah bearing.

Gambar 2.4 Motor Shaded Pole


Sumber: https://studyelectrical.com/2016/02/shaded-pole-induction-motors-
working-construction.html
2.5.3. Motor Universal
Motor universal adalah motor arus bolak balik , konstruksi maupun
karakteristik motor universal sama dengan motor arus searah . Keuntungan motor
universal ini dapat dioperasikan dengan sumber tegangan bolak balik atau dengan
tegangan arus searah pada nilai tegangan yang sama.
Stator motor universal dapat berupa sepatu kutub (salient pole) maupun stator
silinder (non salient). Motor universal dengan stator sepatu kutub umumnya beroperasi
untuk daya 250 Watt (1/4 HP) ke bawah. Sedangkan stator non salient dioperasikan untuk
daya di atas 250 Watt.
Kecepatan beban nol motor ini sangat tinggi, tetapi pada saat beban dipasang
kecepatan motor berkurang dan akan terus berkurang jika bebannya bertambah lagi.
Pengaturan kecepatan motor universal dapat dilakukan dengan cara memasang tahanan
depan (rheostat resistance) dihubungkan seri dengan motor listrik. Tahanan depan yang di
atur bervariasi pada motor listrik akan memberikan tegangan masuk bervariasi pada motor,
sehingga fungsi tegangan terhadap kecepatan sesuai dengan formula dasar dari motor
listrik. Pengaturan kecepatan kedua adalah dengan kumparan medan dibuat dalam
beberapa tingkat (step) untuk memberikan variasi impedansi lilitan medan, sehingga fluksi
medan terhadap kecepatan sesuai dengan rumus dasar motor listrik.

Gambar 2.5 Motor Universal


Sumber: http://rizkitomy10.blogs.uny.ac.id/tag/motor-universal/
. 2.6. Prinsip Kerja 1 Phase
Motor dalam dunia kelistrikan ialah mesin yang digunakan untuk mengubah energi
listrik menjadi energi mekanik. Salah satu motor listrik yang umum digunakan dalam
banyak aplikasi ialah motor induksi. Motor induksi merupakan salah satu mesin
asinkronous (asynchronous motor) karena mesin ini beroperasi pada kecepatan dibawah
kecepatan sinkron. Kecepatan sinkron sendiri ialah kecepatan rotasi medan magnetik pada
mesin. Kecepatan sinkron ini dipengaruhi oleh frekuensi mesin dan banyaknya kutub pada
mesin. Motor induksi selalu berputar dibawah kecepatan sinkron karena medan magnet
yang dibangkitkan stator akan menghasilkan fluks pada rotor sehingga rotor tersebut dapat
berputar. Namun fluks yang terbangkitkan oleh rotor mengalami lagging dibandingkan
fluks yang terbangkitkan pada stator sehingga kecepatan rotor tidak akan secepat kecepatan
putaran medan magnet. Berdasarkan suplai input yang digunakan, motor induksi dibagi
menjadi dua jenis, yaitu motor: induksi 1 fasa dan motor induksi 3 fasa. Dalam artikel ini
hanya akan dijelaskan mengenai motor induksi 1 fasa, namun untuk prinsip kerjanya
sendiri kedua jenis motor induksi tersebut memiliki prinsip kerja yang sama. Yang
membedakan dari kedua motor induksi ini ialah motor induksi 1 fasa tidak dapat berputar
tanpa bantuan gaya dari luar sedangkan motor induksi 3 fasa dapat berputar sendiri tanpa
bantuan gaya dari luar.
Gambar 2.6 Rangkaian Motor 1 Phase

Sumber : http://15.17.woodmarquetry.de/single_phase_capacitor_start_motor_wiring.php

2.7. Pengertian Belitan Bifilar


Lilitan bifilar adalah lilitan elektromagnetik yang terdiri dari dua gulungan parallel yang
berdekatan. Dalam teknik, bifilar sendiri berarti kawat yang terbuat dari dua filamen atau
helaian. Umumnya, kegunannya adalah sebagai kawat untuk trafo. Nama lain dari motor
belitan bifilar ialah motor rotor sangkar, dimana konstruksinya sangat sederhana, yang
mana rotor dari motor sangkar adalah konstruksi dari inti berlapis dengan konduktor yang
dipasangkan paralel, atau kira-kira paralel dengan poros yang mengelilingi permukaan inti.
Konduktornya tidak terisolasi dari inti, karena arus secara alamiah akan mengalir melalui
tahanan yang paling kecil konduktor rotor. 10 Pada setiap ujung rotor,konduktor rotor
semuanya dihubung singkatkan dengan cincin ujung. Batang rotor dan cincin ujung motor
sangkar yang lebih kecil adalah coran tembaga atau aluminium dalam satu lempeng pada
inti rotor.

2.8. Bagian – Bagian Motor 1 Phase Kapasitor


2.8.1. Stator
Pada motor satu fasa memiliki dua lilitan stator, yaitu lilitan fasa utama (lilitan U1-
U2) dan lilitan fasa bantu (lilitan Z1-Z2) :
 Lilitan utama menggunakan penampang kawat tembaga lebih besar sehingga
memiliki impedansi lebih kecil.
 Lilitan bantu dibuat dari tembaga berpenampang kecil dan jumlah lilitannya
lebih banyak, sehingga impedansinya lebih besar dibanding impedansi lilitan
utama. lihat gambar dibawah ini :
Gambar 2.7 Gambar Stator
Sumber : http://rendiarekgresik.blogspot.co.id/2012/04/motor-1-fasa.html

2.8.2. Rotor
Rotor merupakan bagian yang berputar dari motor, umumnya berbentuk slinder
dan bergerigi, dibuat dari alumunium dan dibuat bergerigi untuk menciptakan celah
yang akan diisi konduktor berupa kumparan. Selain itu, rotor juga dilapisi dengan lamina
untuk menambah kinerja dari rotor yang digunakan. Masing-masing komponen dipasang
pada besi yang ditunjukkan seperti pada gambar berikut:

Gambar 2.8 Gambar Rotor


Sumber : http://www.slideshare.net
2.8.3. Kapasitor
Kapasitor adalah perangkat komponen elektronika yang berfungsi untuk
menyimpan muatan listrik dan terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan oleh bahan
penyekat (dielektrik) pada tiap konduktor atau yang disebut keping.
Kapasitor biasanya disebut dengan sebutan kondensator yang merupakan
komponen listrik dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menyimpan muatan listrik.

Gambar 2.9 Bagian Kapasitor


Sumber : https://www.instrumentationtoolbox.com/2011/02/electrical-pressure-sensors-used-
in_13.html
Macam-macam Kapasitor/Kondensator
1. Kondensator Tetap
Kondensator Tetap ialah suatu kondensator yang nilainya konstan dan tidak
berubah-ubah.(nilai kapasitasnya tetap tidak dapat diubah).
Kondensator tetap ada tiga macam bentuk :
A. Kondensator Keramik (Ceramic Capacitor)
Bentuknya ada yang bulat tipis, ada yang persegi empat berwarna merah,
hijau, coklat dan lain-lain.Dalam pemasangan di papan rangkaian (PCB),
boleh dibolak-balik karena tidak mempunyai kaki positif dan negatif.
Gambar 2.10 Gambar Keramik Kapasitor
(Sumber: http://www.learningaboutelectronics.com)

B. Kondensator Polyester
Pada dasarnya sama saja dengan kondensator keramik begitu juga cara
menghitung nilainya. Bentuknya persegi empat seperti permen. Biasanya
mempunyai warna merah, hijau, coklat dan sebagainya.

Gambar 2.11 Gambar Polyester Kapasitor


(Sumber: http://www.learningaboutelectronics.com)
C . Kondensator Kertas
Kondensator kertas ini sering disebut juga kondensator padder. Misal pada
radio dipasang seri dari spul osilator ke variabel condensator. Nilai kapasitas
yang dipakai pada sirkuit oscilator antara lain:
 Kapasitas 200 pF - 500 pF untuk daerah gelombang menengah
(Medium Wave / MW) = 190 meter - 500 meter.
 Kapasitas 1.000 pF - 2.200 pF untuk daerah gelombang pendek (Short
Wave / SW) SW 1 = 40 meter - 130 meter.
 Kapasitas 2.700 pF - 6.800 pF untuk daerah gelombang SW 1, 2, 3 dan
4, = 13 meter - 49 meter.

Gambar 2.12 Gambar Paper Kapasitor


(Sumber: http://www.learningaboutelectronics.com)
2. Kondensator elektrolit (Electrolite Condenser = Elco)
Kondensator elektrolit atau Electrolytic Condenser (Elco) adalah kondensator
yang biasanya berbentuk tabung, mempunyai dua kutub kaki berpolaritas
positif dan negatif, ditandai oleh kaki yang panjang positif sedangkan yang
pendek negatif atau yang dekat tanda minus ( - ) adalah kaki negatif. Nilai
kapasitasnya dari 0,47 μF (mikroFarad) sampai ribuan mikroFarad dengan
voltase kerja dari beberapa volt hingga ribuan volt.

Gambar 2.13 Gambar Elco Kapasitor


(Sumber: http://www.klusidee.nl)
3. Kondensator Tidak Tetap (Variabel dan Trimmer)
Kondensator variabel dan trimmer adalah jenis kondensator yang
kapasitasnya bisa diubah-ubah. Kondensator ini dapat berubah kapasitasnya
karena secara fisik mempunyai poros yang dapat diputar dengan
menggunakan obeng. Kondensator variabel (Varco) terbuat dari logam,
mempunyai kapasitas maksimum sekitar 100 pF (pikoFarad) sampai 500
pF (100pF = 0.0001μF). Kondensator variabel dengan spul antena dan spul
osilator berfungsi sebagai pemilih gelombang frekuensi tertentu yang akan
ditangkap. Sedangkan kondensator trimer dipasang paralel dengan variabel
kondensator berfungsi untuk menepatkan pemilihan gelombang frekuensi
tersebut.Kondensator trimer mempunyai kapasitas dibawah 100 pF
(pikoFarad).

Gambar 2.14 Gambar Varco Kapasitor


(Sumber: http://www.klusidee.nl)
2.8.4. Saklar Sentrifugal
Untuk memutuskan arus, kumparan bantu dilengkapi dengan saklar pemutus yang
dihubung seri terhadap kumparan bantu. Biasanya yang dipakai adalah saklar sentry fugal,
Fungsi dari saklar sentrifugal adalah untuk memutuskan hubungan antara kumparan Bantu
dengan jala – jala listrik setelah rotor berputar mencapai kecepatan maksimum.
Saklar sentrifugal model biasa terdiri dari dua bagian pokok yaitu bagian tetap dan
bagian berputar. Apabila motor dalam keadaan diam maka kontak yang ada pada bagian
tetap, dalam keadaan tertutup karena adanya tekanan dari bagian berputar. Pada kecepatan
kira-kira 75-80 % dari kecepatan penuh bagian yang berputar akan melepaskan tekanannya
pada kontak tetap dan menyebabkan kontak terbuka.
Saklar sentrifugal jenis lain adalah jenis electromagnetik. Dalam keadaan normal
saklar dalam kondisi normal open (NO).pada waktu starting, arus yang melewati kumparan
utama sangat tinggi. Dengan pemasangan saklar elektromagnetik secara seri terhadap
kumparan utama maka pada saat starting arus kumparan utama yang tinggi menyebabkan
saklar elektromagnetik bersifat magnet.
2.9. Cara Membalik Putaran Motor Kapasitor
Pengaturan arah putaran motor kapasitor dapat dilakukan dengan mengganti
sambungan kapasitor.
Gambar 2.15 Rangkaian Motor 1 Phase dengan pembalik Putaran
Sumber : https://www.gagalenyilih.com/2017/06/cara-membalik-putaran-motor-1-fasa.html
a. Untuk menghasilkan putaran yang berlawanan dengan arah jarum jam,
kapasitor CB disambungkan ke lilitan utama 1 dan lilitan bantu 2 dan lilitan
bantu 1 dikopel dengan lilitan utama 2
b. Untuk menghasilkan putaran searah jarum jam, kapasitor disambungkan ke lilitan
bantu 1 dan lilitan utama 1, lilitan bantu 2 dikopel dengan lilitan utama1.

Gambar 2.16 Pengawatan Motor Kapasitor dengan pembalik Putaran


http://dunia-listrik.blogspot.co.id/2009/04/motor-listrik-ac-satu-fasa.html

2.10. Perbedaan Motor 1 Fase dan 3 Fase


Tabel 1. Pebedaan motor 1 fasa dan 3 fasa

Motor 1 Phase Motor 3 Phase


Memiliki 1 lilitan Memiliki 3 lilitan
Tenaga yang dihasilkan lebih kecil Tenaga yang dihasilkan lebih besar
Tidak bisa starting sendiri Self-starting
Lebih sering digunakan untuk peralatan Lebih sering digunakan untuk peralatan
rumah tangga industri
Putaran mesin lebih halus (konstan) Putaran mesin lebih kasar (tidak kontan)
Sumber tegangan 1 fasa Sumber tegangan 3 fasa
2.11. Aplikasi di darat dan di laut
2.8.1. Aplikasi di darat
Nama Gambar Spesifikasi

Daya: 75 Watt
Tegangan : 220 V
Kipas Angin
Frekuensi : 50 Hz
Ukuran : 45 Cm

Tegangan : 220-240 V
Frekuensi : 50 Hz
Rpm max : 1200
Mesin Cuci
Berat 63 kg
Jenis panel kontrol : Tampilan
LED

Pompa Air

AC
2.11.2. Aplikasi di Marine
Nama Gambar Spesifikasi

Delivery pressure : 4 bar


Pompa Delievery pump head : 4 bar
Minyak Tegangan : 220 V
Pelumas Pada Mas working temp : 500 C
Kapal Lub oil flow 175 m3/h
Lub oil viscosity : max 400 cst

Sea Cooling
water pump

Pompa air
tawar

Tegangan : 220 V
Ukuran : 10inch
10 Daun Blade
Blower Pada Menggunakan sistem pulley dari
Ventilasi motor
Kapal
BAB III
TAHAPAN PRAKTIKUM

3.1. Peralatan Praktikum


No Nama Alat Gambar Fungsi

Mengubah energi
Motor
3.1. listrik menjadi
kapasitor
energi mekanik

Menghitung nilai
3.2. Clamp meter arus pada
rangkaian
No Nama Alat Gambar Fungsi

Mengukur RPM
3.3. Tachometer
pada motor

Menghubungkan
3.4. Kabel arus dalam
rangkaian

Variable Untuk mengatur


3.5. AC/DC variasi input
Supply voltase
3.2. Rangkaian Praktikum

Gambar 3.6
Sumber: Dokumentasi Praktikum
3.3. Prosedur Praktikum
1. Merangkai rangkaian seperti gambar 3.6 diatas
2. Melakukan percobaan dan mengulangi sebanyak lima kali
3. Mencatat hasil percobaan (I konstan, putaran bantu)
4. Mengulangi semua langkah diatas untuk yang berlawanan arah jarum jam

3.4. Data Hasil Pengamatan Praktikum


3.4.1. Tabel Rangkaian 1 (searah jarum jam)
No. Voltase Masukan Arus Konstan (A) Arus Kumparan Arus Kumparan Putaran
(V) Utama (A) Bantu (A) (RPM)
1 15 % (33) 1.6 1.6 0.8 2585
2 20 % (44) 1.9 1.9 1.06 2745
3 25 % (55) 2.28 2.28 1.32 2809
4 30 % (66) 2.67 2.67 1.6 2847
5 35 % (77) 2.93 2.93 1.81 2870
6 15 % (33) 1.55 1.55 0.7 2587
3.4.2. Tabel Rangkaian 2 (berlawanan arah jarum jam)
No. Voltase Masukan Arus Konstan (A) Arus Kumparan Arus Kumparan Putaran
(V) Utama (A) Bantu (A) (RPM)
1 15 % (33) 1.65 1.65 0.69 2586
2 20 % (44) 1.97 1.97 0.96 2748
3 25 % (55) 2.3 2.3 1.2 2806
4 30 % (66) 2.71 2.71 1.48 2837
5 35 % (77) 3.09 3.09 1.73 2860
6 15 % (33) 1.58 1.58 0.66 2617
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1. Perhitungan
4.1.1. Perhitungan RPM Rata-Rata
4.1.1.1. Data rangkaian 1 (searah jarum jam)
∑𝑛
𝑅𝑃𝑀 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 ∶ 𝑛 = 16443/6 = 2740
No Putaran (RPM)
1 2585
2 2745
3 2809
4 2847
5 2870
6 2587
∑ 16443

4.1.1.2. Data rangkaian 2 (berlawanan jarum jam)


∑𝑛
𝑅𝑃𝑀 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 ∶ 𝑛 = 16454/6 = 2742
NO Putaran (RPM)
1 2586
2 2748
3 2806
4 2837
5 2860
6 2617
∑ 16454

4.1.2. Perhitungan Arus Input Rata-Rata


4.1.2.1. Data rangkaian 1 (searah jarum jam)
∑𝑛
𝐴𝑟𝑢𝑠 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 ∶ 𝑛 =12.93/6 = 2.16 A
No Arus Input (A)
1 1.6
2 1.9
3 2.28
4 2.67
5 2.93
6 1.55
∑ 12.93

4.1.2.2. Data rangkaian 2 (berlawanan jarum jam)


∑𝑛
𝐴𝑟𝑢𝑠 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 ∶ 𝑛 =13.3/6 = 2.217 A

No Arus Input (A)


1 1.65
2 1.97
3 2.3
4 2.71
5 3.09
6 1.58
∑ 13.3

4.1.3. Data Arus Input Rata


4.1.3.1. Data rangkaian 1 (searah jarum jam)
∑𝑛
𝐴𝑟𝑢𝑠 𝑏𝑎𝑛𝑡𝑢 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 ∶ 𝑛 = 7.29/6 = 1.215 A
No Arus Bantu (A)
1 0.8
2 1.06
3 1.32
4 1.6
5 1.81
6 0.7
∑ 7.29

4.1.3.2. Data rangkaian 2 (berlawanan jarum jam)


∑𝑛
𝐴𝑟𝑢𝑠 𝑏𝑎𝑛𝑡𝑢 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 ∶ 𝑛 = 6.72/6= 1,12 A
No Arus Bantu (A)
1 0.69
2 0.96
3 1.2
4 1.48
5 1.73
6 0.66
∑ 6.72

4.2. Grafik
4.2.1. RPM Vs Arus Input
Tabel dari hasil praktikum jika kita hubungkan antara putaran clockwise dan
counter clockwise terdapat perbedaan, grafik sbb:

RPM Vs Arus Input


3000

2500

2000
RPM

1500
Clockwise
1000 Counter Clockwise
500

0
0 1 2 3 4
Arus (A)

Grafik 4.1 : Hubungan RPM vs Arus input antara clockwise & counter clockwise
Pada grafik 4.1 terlihat bahwa arus input cenderung berbanding lurus dengan
rpm baik dalam rangkaian clockwise maupun counter clockwise, artinya bahwa
semakin meningkat arus eksitasi maka putaran motor (RPM) semakin besar.

4.2.2. RPM Vs Arus Bantu


RPM Vs Arus Bantu
3000

2500

2000
RPM
1500
Clockwise
1000 Counter Clockwise
500

0
0 0.5 1 1.5 2
Arus (A)

Grafik 4.2 : Hubungan RPM dengan Arus Bantu antara clockwise & counter clockwise
Pada grafik 4.2 menunjukkan bahwa arus bantu berbanding lurus dengan
rpm baik dalam rangkaian clockwise maupun counter clockwise. Hubungan RPM
dengan arus bantu kondisi clockwise & counter clockwise dapat dilihat dari grafik
bahwa arus bantu mempengaruhi akan kecepatan berputar dari motor.

4.2.3 RPM 1 Vs RPM 2

RPM 1 Vs RPM 2
3000

2500

2000
RPM

1500 Clockwise
Counter Clockwise
1000

500

0
0 1 2 3 4 5 6

Grafik 4.3 : Hubungan RPM 1 & RPM 2 clockwise & counter clockwise
Pada grafik 4.3 ditunjukan bahwa perbedaan kecepatan rotasi dari
clockwise dan counter clockwise. Dimana statistik menunjukan antara clockwise
dan counter clockwise tidak menunjukan perbedaan yang menonjol yang
berdasarkan pada voltage masukan yang sama. Hal ini dikarenakan pada lilitan
pada motor sama.
4.2.4 Arus Input Vs Arus Bantu

Arus Input Vs Arus Bantu


4
3.5
3
Arus Input (A)

2.5
2
Clockwise
1.5
Counter Clockwise
1
0.5
0
0 0.5 1 1.5 2
Arus Bantu (A)

Pada grafik 4.4 menujukan bahwa pada voltage masukan yang sama arus
bantu selalu lebih kecil dari pada arus input dikarenakan kapasitor yang mana disini
arus disimpan tersimpan dulu untuk natinya disalurkan untuk meningkatkan arus
yang akan diberikan dari kumparan bantu untuk membantu starting motor

4.3. Pembahasan
4.3.1. Perbedaan RPM pada 15%
Perbedaan RPM pada 15% disebabkan karena pada saat tersebut motor bifilar
sudah mencapai arus nomina, sehingga arus input dan arus kumpuran lebih rendah
dibandingkan pada saat 35 % (arus maximum yang dapat diterima oleh motor).
4.3.2. Perbedaan RPM pada 35% SW dicabut
Fungsi SW adalah sebagai pembantu mesin pada saat starting untuk mencapai arus
nomina. Namun pada saat motor bifilar 35%, SW ini akan berubah menjadi beban.
Perbedaan yang terjadi adalah suara bising yang hilang pada saat SW dicabut dan
rpm lebih tinggi.
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Menjawab Rumusan Masalah
1. Motor 1 phase bifilar dapat diubah arah putarannya. Putaran dapat diubah dengan cara
menyambungkan kapasitor dengan lilitan utama 2 dan lilitan bantu 1, lilitan bantu 2
dihubungkan dengan lilitan utama 1.
2. Motor 1 phase bifilar bekerja dengan menggunakan kapasitor untuk membantu
perputaran awal motor. Muatan yang disimpan pada kapasitor akan dialirkan menuju
kumparan bantu sehingga motor akan berputar.
3. Terjadi kerusakan pada alat praktikum yaitu saklar sentrifugal. Seharusnya pada saat
motor mencapai arus nominal, saklar sentrifual memutus aliran arus bantu. Namun hal
tersebut tidak terjadi karena terjadi kerusakan.

5.2. Merangkum Isi Laporan


1. Motor 1 phase bifilar adalah motor induksi 1 fase ac yang pada lilitan statornya memiliki
keunikan dimana lilitan melilit stator diarah seharusnya dan kembali lagi.
2. Terdapat berbagai motor kapasitor yaitu start, run, run and start. Prinsip kerja kapasitor
adalah membantu motor mencapai arus nomial dengan memanfaatkan muatan yang
disimpan. Motor 1 fase terdiri dari rotor yang bergerak, stator sebagai tempat lilitan
untuk menggerakan rotor, dan kapasitor untuk membantu motor pada saat start.
3. Arah putaran motor 1 phase bifilar juga dapat dibalik dari searah jarum jam menjadi
berlawanan arah jaruh jam. Beberapa aplikasi motor 1 phase bifilar adalah kipas angin,
ac, pompa air tawar pada kapal, blower pada ventilasi kapal, dan lain-lain.
4. Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa arus input berbanding lurus terhadap
RPM.
5. Arus bantu berpengaruh terhadap RPM dimana pada kodisi nominal akan menjadi beban
terhadap rotasi motor sehingga RPM motor tidak akan naik secara signifikan.
6. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pada saat motor mencapai arus nominal, SW atau
kapasitor akan bersifat sebagai beban. Pada saat motor sudah mencapai voltase 35%
dan SW dicabut, suara bising pada motor hilang dan RPM yang tercatat pada
tachometer menjadi lebih besar dibandingkan pada saat SW belum dicabut.

Anda mungkin juga menyukai