PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
a. Untuk mengetahui cara membalik arah putaran motor 1 phase beltian bifilar
b. Untuk mengetahui cara kerja dan penggunaan motor kapasitor dalam keadaan tidak
berbeban
BAB II
DASAR TEORI
Sumber : http://15.17.woodmarquetry.de/single_phase_capacitor_start_motor_wiring.php
2.8.2. Rotor
Rotor merupakan bagian yang berputar dari motor, umumnya berbentuk slinder
dan bergerigi, dibuat dari alumunium dan dibuat bergerigi untuk menciptakan celah
yang akan diisi konduktor berupa kumparan. Selain itu, rotor juga dilapisi dengan lamina
untuk menambah kinerja dari rotor yang digunakan. Masing-masing komponen dipasang
pada besi yang ditunjukkan seperti pada gambar berikut:
B. Kondensator Polyester
Pada dasarnya sama saja dengan kondensator keramik begitu juga cara
menghitung nilainya. Bentuknya persegi empat seperti permen. Biasanya
mempunyai warna merah, hijau, coklat dan sebagainya.
Daya: 75 Watt
Tegangan : 220 V
Kipas Angin
Frekuensi : 50 Hz
Ukuran : 45 Cm
Tegangan : 220-240 V
Frekuensi : 50 Hz
Rpm max : 1200
Mesin Cuci
Berat 63 kg
Jenis panel kontrol : Tampilan
LED
Pompa Air
AC
2.11.2. Aplikasi di Marine
Nama Gambar Spesifikasi
Sea Cooling
water pump
Pompa air
tawar
Tegangan : 220 V
Ukuran : 10inch
10 Daun Blade
Blower Pada Menggunakan sistem pulley dari
Ventilasi motor
Kapal
BAB III
TAHAPAN PRAKTIKUM
Mengubah energi
Motor
3.1. listrik menjadi
kapasitor
energi mekanik
Menghitung nilai
3.2. Clamp meter arus pada
rangkaian
No Nama Alat Gambar Fungsi
Mengukur RPM
3.3. Tachometer
pada motor
Menghubungkan
3.4. Kabel arus dalam
rangkaian
Gambar 3.6
Sumber: Dokumentasi Praktikum
3.3. Prosedur Praktikum
1. Merangkai rangkaian seperti gambar 3.6 diatas
2. Melakukan percobaan dan mengulangi sebanyak lima kali
3. Mencatat hasil percobaan (I konstan, putaran bantu)
4. Mengulangi semua langkah diatas untuk yang berlawanan arah jarum jam
4.2. Grafik
4.2.1. RPM Vs Arus Input
Tabel dari hasil praktikum jika kita hubungkan antara putaran clockwise dan
counter clockwise terdapat perbedaan, grafik sbb:
2500
2000
RPM
1500
Clockwise
1000 Counter Clockwise
500
0
0 1 2 3 4
Arus (A)
Grafik 4.1 : Hubungan RPM vs Arus input antara clockwise & counter clockwise
Pada grafik 4.1 terlihat bahwa arus input cenderung berbanding lurus dengan
rpm baik dalam rangkaian clockwise maupun counter clockwise, artinya bahwa
semakin meningkat arus eksitasi maka putaran motor (RPM) semakin besar.
2500
2000
RPM
1500
Clockwise
1000 Counter Clockwise
500
0
0 0.5 1 1.5 2
Arus (A)
Grafik 4.2 : Hubungan RPM dengan Arus Bantu antara clockwise & counter clockwise
Pada grafik 4.2 menunjukkan bahwa arus bantu berbanding lurus dengan
rpm baik dalam rangkaian clockwise maupun counter clockwise. Hubungan RPM
dengan arus bantu kondisi clockwise & counter clockwise dapat dilihat dari grafik
bahwa arus bantu mempengaruhi akan kecepatan berputar dari motor.
RPM 1 Vs RPM 2
3000
2500
2000
RPM
1500 Clockwise
Counter Clockwise
1000
500
0
0 1 2 3 4 5 6
Grafik 4.3 : Hubungan RPM 1 & RPM 2 clockwise & counter clockwise
Pada grafik 4.3 ditunjukan bahwa perbedaan kecepatan rotasi dari
clockwise dan counter clockwise. Dimana statistik menunjukan antara clockwise
dan counter clockwise tidak menunjukan perbedaan yang menonjol yang
berdasarkan pada voltage masukan yang sama. Hal ini dikarenakan pada lilitan
pada motor sama.
4.2.4 Arus Input Vs Arus Bantu
2.5
2
Clockwise
1.5
Counter Clockwise
1
0.5
0
0 0.5 1 1.5 2
Arus Bantu (A)
Pada grafik 4.4 menujukan bahwa pada voltage masukan yang sama arus
bantu selalu lebih kecil dari pada arus input dikarenakan kapasitor yang mana disini
arus disimpan tersimpan dulu untuk natinya disalurkan untuk meningkatkan arus
yang akan diberikan dari kumparan bantu untuk membantu starting motor
4.3. Pembahasan
4.3.1. Perbedaan RPM pada 15%
Perbedaan RPM pada 15% disebabkan karena pada saat tersebut motor bifilar
sudah mencapai arus nomina, sehingga arus input dan arus kumpuran lebih rendah
dibandingkan pada saat 35 % (arus maximum yang dapat diterima oleh motor).
4.3.2. Perbedaan RPM pada 35% SW dicabut
Fungsi SW adalah sebagai pembantu mesin pada saat starting untuk mencapai arus
nomina. Namun pada saat motor bifilar 35%, SW ini akan berubah menjadi beban.
Perbedaan yang terjadi adalah suara bising yang hilang pada saat SW dicabut dan
rpm lebih tinggi.
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Menjawab Rumusan Masalah
1. Motor 1 phase bifilar dapat diubah arah putarannya. Putaran dapat diubah dengan cara
menyambungkan kapasitor dengan lilitan utama 2 dan lilitan bantu 1, lilitan bantu 2
dihubungkan dengan lilitan utama 1.
2. Motor 1 phase bifilar bekerja dengan menggunakan kapasitor untuk membantu
perputaran awal motor. Muatan yang disimpan pada kapasitor akan dialirkan menuju
kumparan bantu sehingga motor akan berputar.
3. Terjadi kerusakan pada alat praktikum yaitu saklar sentrifugal. Seharusnya pada saat
motor mencapai arus nominal, saklar sentrifual memutus aliran arus bantu. Namun hal
tersebut tidak terjadi karena terjadi kerusakan.