Anda di halaman 1dari 2

Telinga berdengung memiliki istilah tinnitus dalam dunia kesehatan.

Tinnitus bukan
merupakan penyakit, tetapi sebuah gejala dari gangguan pendengaran. Umumnya tinnitus
bukan merupakan gejala dari kondisi yang serius, namun dapat mengganggu aktifitas. Untuk
mengobati tinnitus dapat dilakukan jika sudah mengetahui penyebabnya.

Apakah Penyebab Telinga Berdengung?


Penyebab paling umum terjadinya tinnitus karena mendengarkan suara keras dalam waktu
lama. Suara keras yang didengar menyebabkan kerusakan permanen pada sel-sel sensitive
suara dari koklea (organ berbentuk spiral di telinga bagian dalam). Beberapa profesi seperti
teknisi pesawat, musisi, tukang kayu, pilot memiliki resiko mengalami tinnitus lebih besar.
Paparan suara sangat keras secara tiba-tiba juga dapat menyebabkan tinnitus.
Berikut beberapa penyebab tinnitus yang umumnya terjadi:

 Faktor Usia
Bagi banyak orang, bertambahnya usia dapat berdampak pada memburuknya
pendengaran yang umumnya dimulai sekitar usia 60 tahun. Gangguan pendengaran
yang terjadi ini dapat menyebabkan timbulnya tinnitus.
 Paparan Suara Keras
Sumber umum suara keras adalah perangkat music portable seperti iPod, Handphone,
atau laptop. Mendengarkan music dengan suara keras melalui headphone dalam
waktu lama dapat menimbulkan tinnitus. Paparan suara keras dalam jangka pendek
atau panjang memiliki resiko yang sama menyebabkan kerusakan permanen.
 Penyumbatan Kotoran Telinga
Kotoran telinga memiliki manfaat menjaga kotoran dan bakteri dari luar memasuki
saluran telinga. Ketika terlalu banyak kotoran telinga menumpuk dan susah untuk
dibersihkan maka dapat menyebabkan gangguan pendengaran atau iritasi pada
gendang telinga yang menimbulkan tinnitus.
 Perubahan Tulang Telinga
Pengerasan tulang di telinga bagian tengah (otosklerosis) dapat mempengaruhi
pendengaran dan menyebabkan tinnitus. Kondisi ini disebabkan oleh pertumbuhan
tulang yang tidak normal dan umumnya karena faktor genetik.

Selain itu, kondisi kesehatan tertentu dapat menyebabkan terjadinya tinnitus seperti tekanan
darah tinggi, penyakit kardiovaskular, gangguan sirkulasi, anemia, alergi, masalah pada
kelenjar tiroid, gangguan autoimun dan diabetes.
Pengobatan tertentu yang sedang dikonsumsi dapat menjadi penyebab atau memperburuk
kondisi tinnitus. Umumnya semakin besar dosis yang dikonsumsi maka semakin
memungkinkan timbulnya tinnitus. Tinnitus biasanya akan berhenti ketika obat berhenti
dikonsumsi. Beberapa obat yang dapat menjadi penyebab tinnitus:

 Antibiotik seperti erythromycin, vancomycin, dan neomycin


 Pengobatan kanker
 Golongan obat diuretik seperti furosemide
 Terapi pengobatan malaria
 Pengobatan antidepresan
 Konsumsi aspirin dalam dosis tinggi selama lebih dari 12 hari

Bagaimana Cara Pencegahannya?


Dalam banyak kasus, tinnitus terjadi karena penyebab yang tidak dapat dicegah. Namun,
beberapa tindakan pencegahan dapat membantu mencegah jenis tinnitus tertentu.
 Menggunakan Pelindung Pendengaran
Seiring waktu, paparan suara keras dapat merusak saraf di telinga, menyebabkan
gangguan pendengaran dan tinnitus. Menggunakan pelindung pendengaran
merupakan salah satucara pencegahan.
 Mengecilkan Volume Musik
Paparan jangka panjang suara music yang keras tanpa perlindungan telinga atau
mendengarkan music dnegan volume yang sangat tinggi melalui headphone dapat
menyebabkan gangguan pendengaran dan tinnitus.
 Menjaga Kesehatan Kardiovaskular
Olahraga teratur dan mengkonsumsi makanan dengan benar merupakan upaya untuk
menjaga pembuluh darah tetap sehat. Mencegah terjadinya gangguan pembuluh darah
juga dapat mencegah terjadinya tinnitus.

Anda mungkin juga menyukai