Anda di halaman 1dari 36

KLIPING

ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA

OLEH

NAMA : SAHWA ZULKARNAIN

KELAS : VIII6 (DELAPAN ENAM)

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 SOE


Alat Musik Tradisional Pukul di Indonesia

1. Aramba

Aramba merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Nias, Sumatera Utara. Aramba
terbuat terbuat dari tembaga, kuningan atau logam.

Alat musik ini termasuk dalam jenis idiofon dan cara memainkannya cukup dipukul dengan
menggunakan stik kayu.

Dahulu, ketika Aramba membunyikan nadanya, itu merupakan pertanda bahwa sedang
digelarnya sebuah pesta di tempat tersebut.

Namun, pada saat ini Fungsi Aramba tidak sekedar untuk memeriahkan pesta saja. Aramba
juga digunakan sebagai pengiring tari, seperti Tari Ya’ahowu, Tari Moyo dan Tari Tuwu.
2. Angklung

Kita boleh bangga dengan alat musik tradisional dari Jawa Barat ini. Yup, angklung adalah
salah satu warisan kebudayaan dunia yang ditetapkan oleh Unesco pada tahun 2010 dengan
kategori Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity.

Alat musik ini terbuat dari bambu yang dipotong bagian ujungnya. Cara memainkannya pun
cukup mudah, yakni dengan digoyangkan sampai mengeluarkan suara.

Angklung digolongkan dalam jenis idiofon, karena mengeluarkan suara yang bersumber pada
bahan dasarnya.
3. Bedug

Bisa dikatakan alat musik tradisional yang satu ini adalah simbol keagamaan dan politik di
manapun berada. Yup, itulah Bedug. Sebuah alat musik yang terbuat dari kayu besar yang
dilubangi bagian tengahnya sehingga menyerupai tabung, setelah itu lubang ditutup dengan
menggunakan kulit binatang yang dikeringkan, bisa berupa kambing, sapi, kerbau dan
banteng.

Bedug sendiri berasal India dan Tiongkok yang dibawa oleh mereka yang dahulunya pernah
singgah ke Nusantara. Di tempat asalnya, bedug berfungsi sebagai alat komunikasi ritual
keagamaan yang diletakkan di kuil-kuil.

Sedangkan di Indonesia yang mayoritas agamanya adalah Islam. Fungsi Bedug tersebut
melebur dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari masjid sebagai pertanda waktu
sembahyang sudah tiba.

Bedug mempunyai suara yang khas yaitu bernada berat sekaligus juga rendah sehingga bisa
terdengar hingga jarak yang cukup jauh.

Di Jawa Barat ada seni untuk memainkan Bedug, seni ini diberi nama Ngadulag. Di daerah
Sukabumi, Ngadulag dijadikan kompetisi untuk mendapatkan penabuh Bedug dengan
keterampilan terbaik. Biasanya event ini berlangsung ketika bulan suci ramadhan tiba.
4. Bende

Bende merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Lampung. Jika dilihat, alat musik
ini sama dengan Aramba dan yang membedakan hanyalah warnanya saja.

Cara memainkannya yakni dipukul dengan alat pemukul khusus. Pada zaman dahulu, Bende
berfungsi sebagai pertanda untuk berkumpul di alun-alun bahwa raja hendak mengumumkan
sesuatu. Sekarang, fungsi Bende bergeser menjadi pengiring di acara kesenian lokal.
5. Cengceng

Cengceng merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Bali. Cengceng termasuk ke
dalam alat musik berjenis idiofon.

Cara memainkan alat musik ini cukup mudah, hanya meletakkan Cengceng di kedua telapak
tangan, lalu dibenturkan keduanya hingga mengeluarkan suara.
6. Doll

Mungkin banyak orang yang mengenal alat musik tradisional ini. Doll berasal dari Bengkulu.
Jika kita lihat secara sepintas, Doll mirip dengan genderang perang.

Bagi masyarakat Bengkulu, Doll digunakan untuk memperingati Revolusi Husain (cucu Nabi
Muhammad Saw) di Padang Karbala pada setiap tanggal 10 Muharram.

Doll juga termasuk jenis alat musik membranofon. Cara memainkannya adalah dipukul
dengan alat pemukul khusus.
7. Gamelan

Gamelan merupakan sekumpulan alat musik yang terdiri dari gong, bonang, gambang,
gendang dan lainnya. Gamelan banyak kita dijumpai di pulau Jawa, Madura, Bali dan
Lombok.

Mungkin karena keindahan dan filosofi-nya yang sangat dalam menjadikan alat musik
tradisional ini terkenal di mata dunia. Bahkan di beberapa negara, ada yang menjadikannya
kurikulum sehingga wajib dipelajari oleh setiap murid di sekolah.
8. Ganda

Ganda merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Sulawesi Tengah. Alat musik ini
terbuat dari kayu yang dilubangi bagian tengahnya, lalu kedua ujung lubang dibalut dengan
kulit binatang yang dikeringkan.

Bentuk Ganda sendiri sangat mirip dengan gendang, perbedaannya hanya dalam segi ukuran
saja. Cara memainkan-nya sama dengan gendang, cukup memukulnya dengan telapak tangan
di bagian kulit.
9. Gendang Melayu

Gendang Melayu merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Bangka Belitung.
Gendang Melayu terbilang unik karena akulturasi dari budaya Melayu, Muslim dan
Tiongkok.

Alat musik ini terbuat dari kayu mahoni yang dilubangi bagian tengahnya. Pada bagian ujung
dibuat lebih tipis agar memudahkan untuk dipasang dengan kulit kambing atau kerbau yang
sudah dikeringkan dengan menggunakan anyaman rotan.

Gendang Melayu banyak digunakan untuk mengiringi tari-tarian, pertunjukan pencak silat
dan upacara pernikahan.

Cara memainkan-nya mirip seperti umumnya gendang yang sudah kita kenal. Gendang
Melayu memiliki dua jenis, yakni Gendang Campak dan Gendang Hadrah.
10. Gendang Panjang

Gendang Panjang merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Kepulauan Riau.
Bentuk dan cara pembuatan-nya seperti gendang pada umumnya.

Gendang Panjang ini bisa dimainkan dengan cara ditepuk menggunakan tangan maupun
dipukul dengan kayu. Biasanya Gendang Panjang ini digunakan pada saat upacara
pernikahan, penyambutan tamu, pengiring tari dan pencak silat.
11. Katambung

Katambung merupakan alat musik tradisional sejenis perkusi yang berasal dari Kalimantan
Tengah. Bentuk alat musik ini terbilang unik karena menyerupai labu siam.

Katambung biasa digunakan oleh masyarakat suku Dayak Ngayu dalam berbagai upacara
besar, diantara upacara Ngawi Belom dan Ngawi Matey.

Pada saat upacara Ngawi Belom, Katambung dimainkan untuk menyambut tamu, sedangkan
upacara Ngawi Matey Katambung dimainkan saat upacara kematian, upcara pengangkatan
tulang, penguburan dan acara syukuran setelah penguburan.
12. Kentongan

Kentongan merupakan alat musik tradisional yang terbuat dari bambu atau kayu yang di
pahat bagian tengahnya sehingga membentuk garis lurus.

Alat musik ini banyak kita jumpai di Jawa. Pada awalnya Kentongan berfungsi sebagai
alarm, alat komunikasi, penanda waktu sembahyang, ronda malam sampai peringatan tanda
bahaya.

Kentongan juga identik dengan orang yang tinggal di kawasan pegunungan atau pedesaan
yang masih hidup dengan cara tradisional yang sederhana. Cara memainkan kentongan cukup
mudah, yakni dipukul dengan stik bambu sampai menimbulkan suara.
13. Kanda Wuta

Kanda Wuta merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Sulawesi Tenggara. Alat
musik ini sering dimainkan sebagai pengiring Tari Lulo Ganda, sebuah tarian yang
dipertunjukkan waktu panen tiba.

Kanda Wuta terbuat dari kayu, rotan, tanah liat dan pelepah sagu. Cara memainkannya yakni
dengan cara dipukul.
14. Kolintang

Kolintang merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara. Alat
musik ini terbuat dari potongan kayu lokal yang disusun diatas kayu yang berfungsi sebagi
resenator. Jika dilihat sepintas Kolintang mirip dengan alat musik Gambang dari Jawa.

Pada awalnya Kolintang digunakan untuk pemujaan roh leluhur, namun seiring
perkembangan zaman fungsi tersebut bergeser menjadi pengiring tari, pertunjukan musik dan
berbagai upacara adat.

Cara memainkan alat musik ini yaitu dipukul dengan mengguanakan stik kayu yang ujungnya
dibalut kain. Biasanya para pemain Kolintang menggunakan tiga stik sekaligus.

Kolintang mempunyai terdiri dari 9 jenis yang berbeda, diantaranya Loway (bass), Cella
(cello), Karua (tenor 1), Karua (tenor 2), Uner (alto 1), Uner rua (alto 2), Katelu (ukulele), Ina
esa (melodi 1), Ina rua (melodi 2) dan Ina teweng (melodi 3).
15. Pare’e

Pare’e merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Sulawesi Tengah, alat musik ini
mempunyai bentuk seperti garpu tala. Pare’e berungsi sebagai alat perkenalan antar anggota
kelompok masyarakat dan juga sekedar sebagai alat hiburan dikala santai saja.

Cara memainkan alat musik tradisional ini dengan dipukul-pukulkan pada telapak tangan.
Kamu bisa memainkannya dengan duduk ataupun berdiri. Pare’e terbuat dari rotan dan buluh
tui dan biasanya berwarna kecoklatan sesuai dengan warna bahan dasarnya.
16. Talempong

Talempong merupakan alat musik tradisional jenis pukul kebanggaan Minangkabau,


Sumatera Barat. Alat musik ini kerap kali hadir dalam perhelatan upacara adat.

Talempong terbuat dari campran tembaga, besi putih dan timah putih. Kualitas Talempong
bisa diukur dari kadar tiga unsur bahan dasar tersebut. Semakin banyak tembaga dalam
sebuah Talempong maka kualitasnya akan semakin baik.

Cara memainkannya yakni dipukul dengan menggunakan stik (alat pukul berbahan kayu).
Ada dua metode untuk memainkan Talempong, yaitu dengan teknik tradisional (interlocking)
dan teknik modern.

Teknik tradisional adalah satu set Talempong dimainkan oleh tiga orang. Masing-masing
pemain memainkan dua buah Talempong yang dipegang dengan tangan kiri secara vertikal.
Tangan kanan berfungsi untuk memukulkan stik ke perangkat Talempong.

Sedangkan teknik modern adalah satu set Talempong diletakkan di atas rancakan. Kemudian
Talempong dipukul dengan stik di atas rancakan tersebut.

Alat musik tradisional ini sering digunakan untuk meyambut tamu-tamu agung, upacara
pengangkatan penghulu, upacara menaiki rumah baru, upacara pernkahan, pesta panen raya,
musik pengiring tari, pertunjukan randai, gotong royong dan lain sebagainya.
17. Tifa

Inilah alat musik tradisional kebanggaan Indonesia bagian Timur, Tifa. Tifa terbuat dari
batang kayu yang bagian dalamnya dihilangkan sehingga membentuk lubang dengan salah
satu lubang dibalut dengan kulit rusa yang telah dikeringkan.

Biasanya bagian tengahnya akan diberi ukiran yang menunjukkan jiwa seni dari pembuatnya.
Tifa banyak ditemukan di daerah Maluku dan Papua dengan spesifikasi masing-masing.

Cara memainkannya pun cukup dipukul layaknya sebuah gendang. Tifa memiliki beberapa
jenis, diantaranya Tifa Jekir, Tifa Dasar, Tifa Potong, Tifa Jekir potong dan Tifa Bas.

Tifa sering kali digunakan sebagai pengiring tarian perang maupun tarian dari beberapa
daerah Indonesia timur, seperti Tari Leso dari Maluku, tarian dari suku Asmat, tari Gatsi dan
lainnya.
18. Tuma

Mungkin kamu jarang sekali tentang alat musik tradisional ini. Yup, namanya adalah Tuma.
Tuma merupakan alat musik yang berasal dari Kalimantan Barat.

Alat musik ini diklasifikasikan sebagai salah satu jenis membranofon (alat musik yang
menghasilkan dari getaran kulit yang dipukul). Cara memainkannya cukup mudah, yakni
dengan ditepuk dengan memakai telapak tangan layaknya gendang.
Alat Musik Tradisional Tiup di Indonesia

19. Fu

Fu merupakan alat musik tradisional yang banyak ditemukan di Maluku Utara. Alat musik ini
terbuat dari kulit kerang. Cara memainkannya dengan meniup di bagian yang berlubang dan
dikendalikan dengan telapak tangan untuk mengatur nada.

Fu tipikal alat musik yang mengeluarkan jenis suara aerofon. Fu digunakan sebagai pengiring
tari-tarian dan sebagai pertanda bahwa sedang tersesat di hutan.
20. Kuriding

Kuriding merupukan alat musik tradisional khas suku Banjar, Kalimantan Selatan. Alat
musik ini terbuat dari pelepah enau, bambu ataupun kayu yang dibentuk kecil alat getar dan
tali penarik.

Cara memainkan Kuriding yaitu menempelkannya di mulut dengan tangan kiri memegang
tali yang melingkar dan tangan kanan menarik tali panjang yang diikat pada ujung kayu.
Kuriding menghasilkan suara seperti angina yang menderu berasal dari tiupan sang pemain,
sedangkan suara yang menghentak dihasilkan dari tarikan tangan kanan.

Pada dasarnya cukup mudah untuk memainkan Kuriding, namun untuk hasil yang menawan
dibutuhkan latihan yang ekstra.
21. Lalove

Lalove adalah alat musik tradisional yang berasal dari Sulawesi Tengah. Alat musik ini
terbuat dari bambu. Mungkin dari kita mengenalnya dengan seruling bambu.

Pada jaman dahulu Lalove tidak boleh ditiup oleh sembarang orang, karena bagi sebagaian
orang yang sering kerasukan, secara otomatis dia akan kerasukan jika mendengar suara dari
alat musik ini.

Fungsi Lalove sesungguhnya yakni sebagai salah satu pengiring Tarian Tradisional Balia.
Tari Balia sendiri merupakan ritual penyembuhan penyakit pada suku kaili di Sulawesi
Tengah kala itu.

Seiring berjalannya waktu, kepercayaan ini memulai memudar. Kini Lalove sudah boleh
dipelajari dan dimainkan sebagai seni musik maupun pengiring tari tradisional yang sudah
digubah dengan tujuan hiburan belaka tanpa adanya unsur magis dan kesakralan lagi.
22. Puik puik

Puik puik merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Sulawesi Selatan. Alat musik
ini terbuat dari kayu besi yang dibuat mengerucut dan pada bagian pangkalnya terdapat pipa
sebagai penghasil suara.

Suara dan bentuk puik puik secara umum sama dengan terompet. Bagian pangkal dari alat
musik tradisional ini terbuat dari logam, pipa tersebut terdapat potongan daun lontar yang
menjadikannya sumber suara. Biasanya dalam Puik puik terdapat dua lembar daun lontar
sebagai cadangan.

Cara memainkannya cukup dengan ditiup dan diatur dengan sedemikian rupa hingga menjadi
sebuah bunyi yang apik.

Namun, karena menggunakan daun lontar, memerlukan keahlian khusus untuk memainkan
alat musik ini. Jika meniupnya sembaranagan suara yang dihasilkan akan aneh bahkan tidak
berbunyi.
23. Suling

Suling merupakan alat musik yang terbuat dari kayu atau bambu dan terdapat beberapa
lubang untuk mengatur irama. Kita dapat menjumpai alat tradisional ini di hampir seluruh
wilayah Indonesia. Suling mempunyai suara yang lembut sehingga bisa dipadukan dengan
alat musik lainnya.
24. Serunai

Serunai merupakan alat musik tradisional tiup yang berasal dari Minangkabau, Sumatera
Barat. Serunai atau yang biasa disebut Puput Serunai terbuat dari batang padi, kayu atau
bambu dan bisa juga menggunakan tanduk kerbau dengan campuran daun kelapa.

Serunai mempunyai ujung yang mengembang, berfungsi sebagai pengeras volume suara. Di
setiap daerah, Serunai mempunyai spesifikasi yang beragam. Bahkan, ada juga Serunai yang
pengaturan nadanya dilakukan dengan cara membuka dan menutup permukaan corong.

Alat musik tradisional ini biasa dimainkan dalam berbagai acara adat, seperti penghulu
(batagak penghulu dalam bahasa Minang), upacara pernikahan, pentas seni pencak silat dan
lain sebagainya.

Namun Sarunai juga biasa diamainkan oleh orang bisa untuk menghibur diri, menemani saat
musim panen atau sedang bekerja di ladang. Karena fungsinya seperti terompet, Sarunai bisa
diamainkan sendiri dan digabung dengan alat musik lainnya.
25. Serune Kalee

Serune Kalee merupakan alat musik tradisonal tiupyang berasal dari Aceh. Bisa dibilang
Serune Kalee adalah terompet khas tanah rencong. Alat musik ini terbuat dari bahan dasar
kayu yang memiliki karakter kuat, keras sekaligus ringan.

Struktur dan bentuk Serune Kalee mirip dengan klarinet. Instrumen ini diklasifikasikan ke
dalam jenis aerofon atau instrument yang memiliki sumber nada dari hembusan udara pada
rongga.

Serune Kalee biasa dimainkan sebagai instrumen utama dalam berbagai tradisi budaya Aceh
dengan diiringi geundrang, rapai, dan alat musik tradisional lainnya.
26. Triton

Triton merupakan alat musik yang berasal dari Papua. Alat musik ini terbuat dari kulit
kerang. Triton sendiri dimainkan dengan cara ditiup.

Pada awalnya, alat musik triton hanya dipakai untuk sarana komunikasi atau pemberi tanda.
Seiring berjalannya waktu Triton juga digunakan sebagai sarana hiburan.
Alat Musik Tradisional Dawai / Senar di Indonesia

27. Gambus Jambi

Ramainya perdagangan di zaman dahulu memberikan beberapa pengaruh yang signifikan


terhadap bangsa ini, salah satunya dalam hal musik. Budaya padang pasir begitu kentara
dengan adanya bukti alat musik tradisional yakni, Gambus Jambi.

Berbeda dengan Gambus Arab, Gambus Jambi memiliki jumlah dawai yang lebih banyak,
bahkan sampai 12 senar.
Biasanya alat musik ini digunakan dalam pertunjukan orkes gambus dan sebagai pengiring
beberapa tarian.
28. Geso-geso

Geso-geso merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Sulawesi Tengah. Sama seperti
Tutuba Gesso-geso juga andalan dari suku To Wana. Alat musik ini terbuat dari bambu dan
tempurung kelapa. Geso-geso termasuk ke dalam jenis alat musik yang berdawai satu (one
stringed stick zither).

Biasanya diamainkan dengan cara digesek layaknya biola dan biasanya Geso-geso dimainkan
secara individual maupun juga kelompok.
29. Japen

Japen merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Kalimantan Tengah. Alat musik ini
seperti kecapi dimainkan dengan cara dipetik senarnya.
30. Panting

Panting merupakan alat musik tradisional yang berasal dari suku Banjar, Kalimantan Selatan.
Alat musik dawai ini sepintas mirip dengan gambus Arab, perbedaanya hanya diukuran saja
yang lebih kecil.

Panting diaminkan dengan cara dipetik. Bagi masyarakat Banjar Panting mempunyai banyak
fungsi, diantaranya :

 Untuk mempererat tali silaturrahmi


 Sarana menyampaikan unsur-unsur agama
 Sarana pendidikan, karena di dalam musik Panting mengandung syair yang berisi tentang
nasehat dan petuah
 Sebagai hiburan, karena musiknya yang kadang-kadang jenaka sehingga menghibur
banyak orang
31. Santu

Santu merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Sulawesi Tengah. Alat musik ini
dibuat dari bambu, di tengah badan dibuat lubang sebagai resonator dan kulit ari pada badan
bambu dibentuk empat.

Cara memainkan Santu yakni dengan dipetik. Biasanya Santu dimainkan setelah para petani
merayakan paska panen dan untuk mengisi waktu luang para anak muda.
32. Sasando

Sasando atau sering disebut sasandu merupakan alat musik tradisional yang berasal dari pulau
Rote, Nusa Tenggara Timur. Alat musik ini berbahan utama bambu, daun lontar dan senar
string.

Cara memainkan Sasando cukup dengan dipetik. Namun yang perlu kamu tahu, memainkan
alat musik ini membutuhkan skill yang tinggi, karena Sasando dimainkan dengan
menggunakan yang berlawanan. Tangan kiri sebagai pengatur melodi dan bass, sedangkan
tangan kanan berperan mengatur accord.

Selain itu juga dibutuhkan hermonisasi perasaan agar tercipta alunan nada yang merdu.
33. Sampek

Sampek merupakan alat musik tradisional yang berasal dari suku Dayak, Kalimantan. Pada
awalnya alat musik ini digunakan untuk menyatakan perasaan seseorang, baik gembira, rasa
sayang, rindu hingga duka lara.

Jika Sampek dimainkan di siang hari, menandakan sang pemain merasakan suasana gembira.
Begitu juga sebaliknya, jika Sampek dimainkan pada malam hari berarti sang pemain sedang
dilanda duka.

Namun, seiring berjalannya waktu fungsinya bergeser menjadi alat hiburan dan sebagai
pengiring upacara adat. Cara memainkannya cukup dengan dipetik layaknya sebuah gitar.
34. Talindo

Talindo merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Sulawesi Tengah. Alat musik ini
terbuat dari kayu, senar dan tempurung kelapa. Tempurung kelapa tersebut berfungsi sebagai
resonator.

Talindo termasuk ke dalam jenis sitar berdawai satu (one stringed stick zither). Biasanya alat
musik ini dimainkan secara tunggal setelah para petani merayakan hasil panen dan untuk
mengisi kekosongan para anak muda.
35. Tehyan

Tehyan merupakan alat musik tradisional khas Betawi, Jakarta. Alat musik ini terbuat dari
bambu bambu dan batok kelapa.

Cara memainkan Tehyan yakni dengan cara digesek layaknya biola. Biasanya Tehyan
diamainkan dalam memeriahkan kebudayaan Betawi, seperti ondel-ondel, lenong Betawi dan
gambang kromong.

Namun sayang, sekarang sulit ditemukan orang pandai memainkan alat musik ini karena
lebih menyukai alat musik modern.

Anda mungkin juga menyukai