Bab 4 Praktik Manajemen Di Lingkungan Global
Bab 4 Praktik Manajemen Di Lingkungan Global
1. Sadarilah tingkat keterbukaan dan kepercayaan dalam pengalaman lintas budaya anda
sendiri.
Sejumlah orang pada dasarnya tidak cukup terbuka dan nyaman terhadap
pengalaman baru sebagaimana sejumah orang lainnya.Misalnya apakah anda merasa
nyaman terhadap tim tugas kuliah yang menyertakan anggota dari negara lain?Apakah
anda merasa takut terhadap keharusan untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang
tidak berbicara dalam bahsa asli anda? Jika anda salah satu dari orang-orang yang merasa
tidak nyaman terhadap pengalaman baru dan berbeda.cobalah mengatasi ketakutan dan
keengganan anda itu dengan memulai dari hal yang kecil.
2. Asumsikan perbedaan sampai terbuktinya kesamaan.
Kebanyakan dari kita cenderung menganggap bahwa orang lain sama seperti kita
sampai terbukti ,cobalah untuk berfikir sebaliknya.
3. Kedepankan deskripsi ketimbang interprestasi atau evaluasi
Tundalah membuat penilaian terhadap orang lain,deskripsi itu mengedepankan
pengamatan.sejumlah kebiasaan mungkin berbeda daripada apa ang biasa kita
temukan,tetapi perbedaan itu tidak menjadikan mereka salah atau rendah.
4. Tampilakn empati
Ketika mencoba untuk memahami kata-kata,motif,dan tindakan seseorang dari
budaya lain, cobalah untuk menafsirkan dari perspektif budaya selain budaya anda
sendiri.
5. Perlakukan interprestasi awal anda sebagai hipotesis sementara.
Perlakukan interprestasi pertama anda sebagai hipotesis sementara ketimbang
fakta dan perhatikan umpan balik demi menghindari masalah serius yang diakibatkannya.
6. Didik diri anda sendiri tentang isu-isu dan pendekatan lintas budaya.
Meskipun kami percaya bahwa anda belajar banyak didalam kelas dan dari buku
tentang norma, praktik, dan perilaku lintas budaya,anda juuga dapat belajar lebih lanjut
dengan cara mendapatkan pengalaman internasional melalui bepergian, berinvestasilah
dalam perjalanan studi jangka pendek ke luar negeri.
Menjadi global adalah hal yang kebanyakan organisasi ingin lakukan.sebuah studi tentang
perusahaan manufaktur AS menemukan bahwa perusahaan-perusahaan yang beroperasi dibanyak
negara telah mengalami pertumbuhan penjualan dan profitabilitas secara segnifikan sebesar dua
kali lebih tinggi daripada perusahaan domestic saja.penelitian lain juga telah menemukan bukti
tambahan bahwa bisnis multinasional meningkatkan nilai perusahaan AS.Namun , jika manajer
tidak memantau perubahan lingkungan global atau tidak menganggap karakteristik lokasi
tertentu ketika mereka merencanakan,mengorganisasikan,memimpim,dan mengendalikan, maka
mereka mungkin mengalami keberhasilan global yang terbatas.
Lingkungan Politik/Hukum
Para manajer dari sebuah perusahaan di New Hampshire yang ingin memperluas diri ke
eropa tidak terkejut saat menemukan bahwa mreka harus, menurut hukum di beberapa negara,
menawarkan 36 hari libur berbayar kepada para pekerja lokal yang bekerja lebih dari 35 jam
seminggu. Waktu liburan paling panjang yang di berikan kepada para pekerja AS adalah 4
minggu dan itupun bagi seorang kepala eksekutif perusahaan.
Para manajer AS terbiasa dengan sistem hukum dan politik yang stabil. Perubahan lambat
dan prosedur-prosedur hukum serta politik telah di lakukan sejak lama. Penilain umum di gelar
pada selang waktu yang tetap dan meskipun partai politik yang terpilih secara pemilu berbeda,
tidak ada kecendrungan akan adanya perubahan yang radikal . Namun fakta ini jelas berlaku tidak
di seluruh negara. Para manajer perlu tetap mempelajari informasi mengenai hukum di negara
lain tempat mereka berbisnis. Misalnya ,presiden Zimbabwe sedang menagendakan yang akan
mengharuskan perusahaan asing untuk menjual kepemilikan mayoritas kepada pihak lokal.
Peraturan seperti itu akan menjadi hambatan utama bagi investasi bisnis asing. Di tiongkok
bisnis asing menemukan iklim yang kurang ramah seiring di berlakukannya kebijakan
pemerintah yang membuat bisnis-bisnis asing semakin sult melakukan usaha disana.
Selain itu beberapa negara juga memiliki iklim politik yang beresiko. Contohnya, BP
mungkin telah memperingatkan Exxon mengenai tantangan yang akan dihadapi ketika
melakukan bisnis di Rusia. Selama keterlibatannya yang panjang di negara itu, BP sudah “sering
kali berurusan dengan polisi sehingga harga sahamnya naik turun terkait penggeledahan dan
penangkapan karyawan-karyawannya”. Namun seperempat output BP diperoleh dari minyak dan
gas alam Rusia sehingga perusahaan telah belajar menghadapi berbagai gangguan ini. Baru-baru
ini tidak lama setelah Exxon membentuk aliansi strategis dengan perusahaan milik pemerintah
Rusia, pasukan komando bersenjata menggerebek kantor BP dalam “salah satu ritual
penggeledahan senjata dilingkungan pekerja kantoran yang sudah sering terjadi disana”. Begitu
umumnya insiden seperti ini sehingga hal ini dijuluki..pertunjukan topeng(mengambil namanya
dari bala clava topeng ski yang biasa digunakan para agen polisi). Resiko juga merupakan bagian
dari menjalankan bisnis secara global, resiko itu juga meliputi resiko politik seperti keamanan,
penculikan dan situasi maritime. Laporan tahanan 2014 dari control risk memetakan tren yang
perlu diikuti oleh perusahaan multinasional. Para manajer perusahaan yang beroperasi di negara-
negara dengan resiko lebih tinggi menghadapi ketidak pastian yang jauh lebih tinggi. Selain itu
campur tangan politik juga sudah menjadi hal yang biasa disebagian wilayah terutama dibeberapa
negara Asia seperti Tiongkok. Perlu diingat bahwa lingkungan politik atau hukum suatu negara
tidak harus beresiko atau tidak stabil untuk mendapatkan perhatian manajer. Fakta bahwa
lingkungan trsebut brbeda dengan lingkungan di negara asal saja sudah menjadi alasan yang
cukup untuk memberikannya perhatian.
Lingkungan Ekonomi
Seorang manajer global harus memahami isu-isu ekonomi ketika dia berbisnis diluar
negeri. Pertama, penting untuk memahami tipe sistem ekonomi negara tersebut 2 tipe utamanya
adalah ekonomi pasar bebas dan ekonomi terencana. Ekonomi pasar bebas adalah sistem
ekonomi dimana kebanyakan sumber daya dimiliki dan di berdayakan oleh sector
swasta.ekonomi terencana adalah sistem ekonomi di mana keputusan-keputusan ekonomi di
tetapkan oleh pemerintah pusat.isu-isu ekonomi lain yang perlu di pahami oleh para manajer
antara lain adalah (1). Nilai tukar mata uang, (2) laju inflasi, (3) berbagai kebijakan pajak.
1. Laba sebuah MNC dapat sangat bervariasi,terngantung kekuatan mata uang negara
asalnya dan negara-negara tempat operasi
2. Inflasi berarti harga suatu produk dan jasa bertambah mahal
3. Terakhir ,kebijakan pajak dapat menjadi pertimbangan ekonomi yang besar
Lingkungan Budaya
Setiap organisasi memiliki budaya tersendiri. Setiap negara juga memiliki budaya
tersendri. Budaya nasional meliputi nilai dan sikap dai warga di negara tertentu yang membentuk
perilaku keyakinan mereka mengenai hal-hal yang penting bagi mereka. Perbedaan hukum,
politik dan ekonomi di antara berbagai negara bersifat cukup jelas. Sesorang manajer warga
negara jepang yang bekerja di AS ataupun rekan manejernya dari Amerika yang bekerja di
jepang akan mendapatkan informasi hukum atau kebijakan perpajakan tanpa banyak kesulitan,
tetapi mendapatkan informasi mengenai perbedaan budaya tidaklah semudah itu.penyebab
utamanya adalah sulit bagi peribumi unuk menjelaskan karakteristik kebudayaan yang unik di
negaranya kepada orang lain.
1. Kerangka kerja hofstede untuk menaksir budaya
Geert Hofstede menggembangkan salah satu pendekatan yang paling banyak di acuh
secara luas dalam membantu para manajer lebih memahami perbedaan-perbedaan yang
ada dalam budaya-budaya nasional.Riset Hofstede menyimpulkan bahwa setiap negara
memiliki variasi dalamlima dimensi bahaya nasional.
2. Kerangka kerja globe untuk menaksir budaya
Program riset GLOBE(Global Leadership and Organizational Behavior
Effectiveness) memperluas hasil karya Hofsede investigasi atas perilaku kepimpinan
lintas budaya.
Manajemen Global dalam Dunia Masa Kini
Tantangan dari keterbukaan. Tuntutan go global telah menyebar luas. Para pendukungnya
menggembrkan keuntungan ekonomi dan sosial yang datang seiring globalisasi. Namun seiring
dengan itu, globalisasi menghadirkan tantangan yang di akibatkan oleh keterbukaan yang
menjadi syarat dari praktik globalisasi itu sendiri. Globalisasi dimaksudkan untuk membuka
perdagangan dan menghapuskan halangan geografis antar negara. Namun,tindakan membuka diri
itu selain mendatangkan hal yang positif juga mendatangkan hal yang negatif. Tantangan lain
dari keterbukaan adalah adanya interpedensi ekonomi antar negara dalam perdagangan.
Tantangan-tantangan ang lebih serius bagi para manajer berasal dari kuatnya perbedaan
budaya ang bersifat mendasar dan pokok perbedaan-perbedaan yang mencakup tradisi, sejarah,
keyakina religious, dan nilai-nilai yang sudah sangat mengakar. Meskipun sejarah dunia banyak
mencatat perseteruan antar bangsa, hal yang unik mengenai periode masa kini adalah cepat dan
mudahnya kesalapahaman dan keetidaksepakatan muncul serta menjadi parah. Bagi yang tiddak
menyukai cara dan perilaku hidup, pendapat, atau keyakinan Amerika, penyebaran ini dapt
mnimbulkan penolakan, ketidaksukaan, ketidakpercayaan, dan bahkan kebencian sejati.
Contoh –contoh ini menunjukkan tantangan yang berhubungan dengan pengelolaan tenaga
kerja global. Seiring globalisasi semakin penting bagi bisnis, jelas manajer perlu memahami cara
terbaik dalam mengelola tenaga kerja global itu.
Pemimpin yang memiliki ketrampilan dan kemampuan lintas budaya seperti itu apakah itu
kecerdasan budaya ataupun cara berfikir global akan menjadi penting dalam organisasi global.
Para manajer perlu menyesuaikan gaya kepemimpinan dan pendekatan manajemen mereka untuk
mengakomodasi tanggapan yang beragam itu.