Anda di halaman 1dari 10

Vol. 12, No.

I, April 1998

PENGKAJIAN KARAKTERISTIK PENYIMP ANAN PROD UK


'MINIMALL Y PROCESSED" BUAH NANGKA (Arthocarpus
heterophyllus Lamk.)
Studies on the Storage Characteristics of Minimally Processed Jackfruit
(Arthocarpus heterophyllus Lamk.) Stored Under Modified
Atmospheric Packaging
Ni Made Sudiari I dan Sutrisno2

SUMMARY

A riped jackfruit (Arthocarpus heterophyllus Lamk.) is one of the most


popular fruit among tropical fruits, but it has inferior characteristic such as
perishable, time consumed to served in fresh condition for peeling, and it
consists of something sticky. Therefore a minimal processing must be done.
This study is aimed to evaluate the respiration rate and find out the optimum
condition for lengthening the storage life of minimally processed jackfruit under
a modified atmospheric packaging. According to its respiration pattern, a
jackfruit is classified as a climacteric fruit, due to its sudden increase of
evaluated C02. The optimum gas composition for MAP is 4-7% 02 and 10-12%
C02 with a storage temperature of 5 'C. The MAP ofjackfruit using styrofoam
tray and Stretch Film packaging is able to lengthen its storage until 8 days.

Key word: minimally process, jack fruit, MAS


pengolahan minimal untuk kepraktisan
PENDAHULUAN
bagi konsumen.
Kesibukan kerja yang makin Pengolahan minimal (minimally
meningkat menyebabkan waktu yang proces-sing) pad a buah akan memper-
tersisa di luar waktu kerja semakin cepat produksi etilen, menyebabkan
sempit sehingga permintaan masya- degradasi membran lemak, mening-
rakat terhadap buah dan sayuran segar katkan respirasi oksidasi pencoklatan
yang praktis dan siap dikonsumsi juga dan kehilangan air, sehingga akan
semakin meningkat. Buah nangka memper-pendek umur simpan produk
matang sangat digemari, tetapi yang bersangkutan. Untuk itu perlu
memerlukan waktu yang lama untuk dilakukan pengkajian terhadap karak-
dihidangkan dan mengandung getah teristik serta model penyimpanan yang
yang rekat, sehingga diperlukan dapat memperpanjang umur simpan
produk minimally processed terse but.

1 Alumnus Jurusan Teknik Pertanian, FATETA-IPB


2 Stafpengajar Jurusan Teknik Pertanian, FATETA-IPB

12
g'~ KETEKNIKAN PERTANIAN

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Pengukuran Laju Respirasi Buah


mengkaji laju respirasi produk Nangka
minimally processed buah nangka Setelah dilakukan penim-
pad a beberapa tingkat suhu penyim- bangan, buah nangka dimasukkan
panan, serta menentukan kondisi ke dalam stoples kaca yang
penyimpanan optimal (kondisi MAP berfungsi sebagai Respiration
optimum) agar dapat mempertahankan chamber. Stoples ditutup rapat
mutu dan kesegaran prod uk dalam dengan lapisan lilin pada celah
penYlmpanannya. antara tutup dan ulir kaca untuk
mencegah kebocoran. Untuk
METODOLOGI PENELITIAN mengukur konsentrasi gas dalam
stoples, dibuat dua buah lubang
Waktu dan Tempat Penelitian pada bag ian tutup stoples yang
Penelitian dilakukan di Labora- dihubungkan dengan selang plastik.
tori urn TPPHP dan EEP, Jurusan Pengukuran dilakukan setiap 3 jam
Teknik Pertanian dan Laboratorium pada hari pertama, 6 jam untuk hari
Rekayasa Proses Pangan, PAU Pangan ke-2, 12 jam untuk hari ke-3 dan
dan Gizi, IPB. Waktu pelaksanaan selanjutnya setiap 24 jam. Suhu
dari bulan April sampai bulan Juni penyimpanan adalah SoC, 10°C dan
1997. suhu ruang.

Bahan dan Alat (2) Penentuan Konsentrasi gas 02 dan


Bahan yang digunakan adalah C02 Optimum
buah nangka matang optimum umur 8 Empat taraf konsentrasi 02
bulan yang diperoleh dari kebun dan C02 yang dicobakan meliputi
petani di Leuwiliang, mangkuk (A) 4 - 7% 02 dan 10 - 12% C02,
styrofoam yang diperoleh dari PT. (B) 9 - 11 % 02 dan 11 - 13% C02,
Saung Mirwan, plastik Strecth Film (C) 11 -13% 02 dan 14 - 7% C02,
dan White Strecth Film, lilin, gas N2 (0) 21% 02 dan 0.03% C02, dan
dan C02. disimpan pad a dua taraf suhu
Sedangkan peralatan yang penyimpanan yaitu SoC dan 10oC.
digunakan antara lain stoples kaca, Masing-masing taraf suhu dan
selang plastik, Aerator, Timbangan konsentrasi dikombinasikan satu
Mettler dua desimal, Cosmotector tipe sarna lain. Masing-masing stoples
XP-314, Cosmotector tipe XPO-318, diisi buah nangka dengan jumlah
Penetrometer, dan lemari pendingin tertentu, kemudian ditutup dan diisi
suhu SoC dan 10°C. selang plastik sarna seperti
perlakuan (1). Kelebihan gas 02
Metode Penelitian yang ada dalam stoples dikeluarkan
Setiap tahapan didahului dengan dengan menam-bahkan gas N2
proses pengolahan minimal untuk sampai tercapai batas mak-simum
menghasilkan prod uk "minimally konsentrasi yang diinginkan,
processed" buah nangka yang untuk sedangkan kekurangan gas C02
selanjutnya disebut buah nangka saja. dalam stoples ditambah dengan

I3
Vol. 12, No. I, April 1998

memasukkan gas C02 dari tabung dan C02 dilakukan setiap 12 jam
sampai batas minimumnya. pada hari ke-I dan 2, untuk
Untuk mempertahankan kon- selanjutnya diukur setiap hari
sentrasi gas dalam stoples tetap sampai rnp"'r~!1ai kespirY] bangan.
berada dalam selang yang diha- Pengamatan mutu dilakukan
rapkan, dilakukan pengontrolan gas tiap hari yang meliputi susut bobot,
tiap hari. Masing-masing perla- uji kekerasan dan uji organoleptik.
kuan pada berbagai konsentrasi dan
suhu dilakukan dua kali ulangan. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengamatan mutu dilakukan
setiap dua hari sekali yang meliputi (1) Laju Respirasi Buah Nangka
susut bobot, uji warn a, uji keke- Proses respirasi pada buah-
rasan dan uji organoleptik. buahan ditandai dengan penurunan
konsentrasi 02 dan peningkatan
(3) Pemilihan Jenis Film Kemasan konsentrasi C02. Pengukuran
Pemilihan jenis film proses ini sangat diperlukan karena
kemasan dilakukan dengan cara merupakan salah satu parameter
memplotkan konsentrasi gas 02 yang dibutuhkan untuk menduga
dan C02 optimum yang diperoleh konsentrasi 02 dan C02 keseim-
dari hasil penelitian sebelumnya bangan di dalam kemasan.
pada grafik penentuan jenis film Berdasarkan laju respirasi-
terpilih hasil penelitian Ida Bagus nya, buah nangka termasuk
Putu Gunadnya (1993), dimana kelompok buah klimakterik karena
garis yang melalui daerah MA peningkatan laju C02 terjadi
menunjukkan bahwa film tersebut secara mendadak pada jam ke-21
cocok sebagai pengemas bahan. padasuhu kamar (Gam bar I), dan
Film yang dipilih adalah film jam ke-173 pada suhu lOoC
yang permeabilitasnya mendekati (Gam bar 2). Laju konsumsi 02
permeabilitas yang dip~r1ukan, juga meningkat pada jam yang
selanjutnya dibandingkan dengan sarna, tetapi tidak terjadi secara
film lain yang memiliki permea- mendadak. Fenomena ini sesuai
bilitas berbeda. dengan Kader et at. (1985) yang
Model kemasan yang digu- menyatakan bahwa nangka tergo-
nakan yaitu mangkok styro-foam long ke dalam buah klimakterik.
yang dibungkus dengan film Pada penyimpanan suhu
terpilih dan film pembanding. kamar, konsentrasi 02 menurun
Untuk pengamatan konsentrasi 02 menjadi 4.6% dan C02 meningkat
dan C02, pada model kemasan ini hingga 39% setelah disimpan
dibuat dua buah lubang yang selama 4S jam. Laju konsumsi 02
dihubungkan dengan selang plastik. rata-rata sebesar 47.778 mg/kg.jam
Kemasan yang telah berisi dan laju produksi C02 rata-rata
nangka disegel dan ujung selang- 149.604 mglkg.jam dengan nilai
nya dijepit dan ditutup dengan lilin, RQ sebesar 2.83.
kemudian ditimbang dan disimpan
pada suhu soc. Pengukuran 02
14
g'~ KETEKNlKAN PERTANIAN

Pada suhu 100 C laju kon- dasi be\um tuntas, sedangkan ba-
sumsi 02 maupun laju produksi han sudah mengalami kebusukan.
C02 meningkat tajam pada akhir
penyimpanan dan mencapai puncak ~O r-------------------~
klimakterik pada jam ke-173. Laju .
'i
~120
-+-Laju02
_ _ lajuC02
konsumsi 02 rata-rata sebesar '"
oM

8.615 mglkg.jam dan laju produksi 1:


C02 rata-rata 30.398 mg/kg.jam ..
~ 40
60

dengan nilai RQ sebesar 1.09, .


Q.
•.. 0
menunjukkan bahwa yang dioksi- •
;;-
dasi adalah gula. ... ~OL_ __________________ ~

Lama peeayimpaDaa (jam)

~0r--------------------'

1iii 400
-+-Laju02
_ _ LajuC02 , Gambar 2. Grafik laju respirasi buah
i. 300 nangka pada suhu 10°C
.!
.. 200
140

r
~
t1)O 'i 120 -+-Laju02
: .; "IlO
_ _ LajuC02
• o •
...
;;-
.1)OL___________________- J
oM
"- 60

......•
II'
60

. ~ --
40
~
Q. 20

..,.,.- "- .
:
.....• .., ... ..
0
Gambar 1. Grafik laju respirasi buah " 0 S!! It>
g 0 <"> 0
N S!! :! !! N
nangka pada suhu kamar N
La ... p.eayimp •••• (jam)

Sementara itu, untuk


penyimpanan pada suhu 5°C tidak Gambar 3. Grafik laju respirasi buah
terjadi puncak klimakterik karena nangka pada suhu SoC
laju konsumsi 02 maupun laju
produksi C02 cenderung konstan (2) Konsentrasi 02 dan C02
(Gam bar 3), hal ini disebabkan Optimum -
karena penyimpanan pada suhu Pada tahap Inl terjadi
rendah akan menekan laju perbedaan lama simpan yang men-
respirasi, laju pertumbuhan mikro- colok antara penyimpanan pada
organisme pembusuk dan laju suhu SoC dan 10°C, yaitu 16 hari
kerusakan lainnya (Hariyadi, dan 6 hari. Untuk suhu 10°C
1995). Penurunan konsentrasi ~ waktu simpannya sangat pendek
sangat kecil dan C02 meningkat karena sejak hari ke-3 chamber
dengan laju konsumsi 02 rata-rata mulai berair yang berasal dari buah
sebesar 3400 mglkgjam dan Iaju nangk~ yang disimpan. Maxcy
produksi C02 rata-rata 12.035 (1982) menyatakan bahwa produk
mglkgjam (nilai RQ sebesar 0.26) yang terolah minimal memiliki
menunjukkan bahwa proses oksi- permukaan yang mudah terkon-

15
Vol. 12, No.1, April 1998

taminasi, dimana cairan yang konsentrasi C (11-13% 02 dan 4-


keluar melalui jaringan yang terlu- 7% C02).
ka merupakan media yang cocok Berdasarkan hasil anal isis
untuk pertumbuhan mikroorganis- statistik, faktor perlakuan konsen-
me. trasi gas dan lama penyim-panan
memberikan pengaruh nyata terha-
Penf!aruh Konsentrasi 02 dan
dap kekerasan, tetapi interaksinya
C02 Terhadap Susut Bobot
tidak berpengaruh nyata. Berdasar-
Hasil pengamatan susut bobot
kan uji yang dilakukan, konsentrasi
buah nangka menunjukkan pening-
A (4 - 7% 02 dan 10 - 12% C02)
katan pada suhu SoC maupun
mempunyai nilai rata-rata keke-
100 e. Persentase susut bobot
rasan yang tertinggi.
tertinggi untuk kedua taraf suhu
terjadi pada konsentrasi A (4 - 7%
02 dan 10. - 12% C02) yaitu ~ .----------------------,
sebesar 2.03% dan 1.81 % dari
berat awal untuk lama slmpan .•
N'12

masing-masing 16 dan 6 hari. !.


Berdasarkan hasil anal isis "•
:!"
8

statistik, faktor konsenrtrasi gas .


.:: 4
W
-+-4'7%02 & 1l-12%C02 !
: -.-9-11""'02 &9-12%C02 :
; --.-11-13%02&4-7%C02
dan lama penyimpanan maupun o : ___ 21%02 &O.03%C02
interaksinya berpengaruh sangat ON. ~ ~ 0 ru ~ ~
Lama penyimpan.; (haM)
nyata terhadap susut bobot buah
nangka.
Gambar 4. Grafik perubahan keke-
Pengaruh Konsentrasi 02 dan rasan buah nangka selama
C02 terhadap Kekerasan penyimpanan suhu 5°C
Nilai kekerasan yang diper-
oleh merupakan nilai .rata-rata dari ~ r----------------------,
kekerasan pada ujung buah, tengah
buah dan pangkal buah. Secara •.
N'12

i
umum kekerasan buah nangka ';' 8
mengalami penurunan untuk semua "1: ~4-7%02 & 1l-12%CO i
.:: 4 --.-9-11""'02 &9-12%C02
konsentrasi gas penyimpan, baik .. -.-11-13%02 &4-7%C02
pad a suhu SoC maupun 100 C w 0'--__________________--1
-+-21""'02 &O.03%C02

(Gambar 4 dan 5). 2 3 4


Lama penyimpanan (hari)
Pada penyimpanan suhu SoC,
perlakuan konsentrasi A (4 - 7%
02 dan to - 12% C02) mampu
Gambar 5. Grafik perubahan kekeras-
mempertahankan kekerasan buah
an buah nangka selama
nangka dari keadaan awal sebesar
penyimpanan suhu 10°C
14.61 N/cm 2 menjadi 5.12 N/cm 2
pad a hari ke-16. Penurunan nilai
kekerasan terkecil terjadi pada

16
'8e4e&. KETEKNIKAN PERTANIAN

Pengaruh Konsentrasi 02 dan C02 dan rasa. Selang nilai (score) yang
Terhadap Perubahan Warna digunakan adalah 1 sampai S (S =
Warna adalah faktor kualitas sangat suka, 4 = suka, 3 = netral, 2
yang pertama-tama dikenali oleh = tidak suka, 1 = sangat tidak
konsumen. Jika warnanya tidak suka).
menarik konsumen segan untuk Berdasarkan hasil uji organo-
mempertimbangkan rasa atau leptik diketahui bahwa panelis
teksturnya. Pada penelitian ini menolak semua para-meter uji pada
perubahan warna yang terjadi hari ke-6 untuk penyimpanan suhu
dinilai dari nilai L (kecerahan), 100C. Untuk pembahasan selan-
nilai "b" (tingkat kekuningan) dan jutnya,· hanya untuk penyimpanan
nilai "a" (tingkat kehijauan). pada suhu SOc.
Nilai L mengalami penurunan Score untuk perlakuan A (4 -
untuk kedua taraf suhu dan semua
konsentrasi gas. Nilai "a" meng-
7% 02 dan 1 °- 12% C02) masih
di atas 3.0 sampai hari ke-12,
alami peningkatan yang menun- sedangkan untuk perlakuan B dan
jukkan bahwa semakin lama buah C hanya bisa diterima sampai hari
nangka itu disimpan, semakin ke-8. Jika nilai ini diplotkan
mendekati warn a merah. Nilai "b" de!lJ.!:an nilai kecerahan buah
(warn a kromatik biru-kuning) nangka pad a uji warn a, maka
dimana warn a kuning merupakan pane1is masih bisa menerima
warna dominan, cenderung meng- penampakan buah secara umum
alami penurunan pada kedua taraf pada tingkat kecerahan S9.79.
suhu. Kekerasan buah untuk
Berdasarkan hasil anal isis
statistiknya, perlakuan konsentrasi
perlakuan A (4 - 7% 02 dan 1
12% C02) dan kontrol masih
°-
gas, lama penyimpanan serta diterima sampai hari ke-l0,
interaksinya berpengaruh nyata sedangkan untuk dua perlakuan
terhadap perubahan warna buah lainnya sudah ditolak pada hari
nangka. Berdasarkan hasil uji yang sarna. Jika diplotkan dengan
lanjutan, perlakuan konsentrasi A hasil uji kekerasan dengan
(4 - 7% 02 dan 10 - 12% C~), penetrometer, berarti tingkat keke-
mampu mempertahankan kecerah- rasan yang masih disukai panel is
an tertinggi dibandingkan dengan . adalah sebesar 8.88 N/cm 2 .
perlakuan lain, baik pada suhu SoC Penerimaan pane lis terhadap
maupun 10oC. aroma buah menunjukkan perbe-
daan yang sangat besar antara
Pengaruh Konsentrasi 02 dan
keempat perlakuan. Aroma buah
C02 Terhadap Uii Organoleptik
nagka untuk perlakuan A (4 - 7%
Uji organoleptik digunakan
untuk mengetahui penilaian secara 02 dan 1 °- 12% C02) masih bisa
diterill\a sampai hari terakhir
subyektif dalam memilih perlaktian
penyimpanan (16 hari), perlakuan
optimum. Parameter uji yang
B diterima sampat hari ke-lO, dan
digunakan meliputi penampakan
secara umum, kekerasan, aroma
17
Vol. 12, No.1, April 1998

perlakuan C sudah ditolak mulai film kemasan dihitung dengan


hari ke-6. persamaan:
Penerimaan panelis terhadap Permeabilitas film terhadap 02 :
rasa, panelis memberikan score W.Ry
antara suka dan sangat suka sampai Ky = --------------
S (ya - y')
hari ke-12 untuk perlakuan A (4 -
7% 02 dan 10 - 12% C02). Permeabilitas film terhadap C02 :
(3) Penentuan Jenis Film Kemasan W.Rz
Ky = --------------
Hasil pengujian mutu pada S (z' - za)
tahap penentuan konsentrasi dimana:
optimum menunjukkan bahwa Ky= permeabilitas terhadap 02
perlakuan konsentrasi A (4 - 7% (cc/m2.jam)
02 dan 10 - 12% C02) dan suhu Ry= laju konsumsi 02 (cc
SoC merupakan perlakuan penyim- °2/kgjam)
panan optimal, karen a kombinasi Kz= permeabilitas terhadap C02
keduanya mampu mempertahankan (cc/m2.jam)
mutu buah nangka sampai waktu Rz = laj u terbentuknya C02 (cc
yang paling lama. Setelah C02/kg.jam)
konsentrasi Ill! diplotkan pada S = luas permukaan kemasan (m 2 )
metode pemilihan film kemasan ya = konsentrasi 02 udara normal
yang telah dilakukan oleh Ida (%)
Bagus Putu Gunadnya (1993) maka y' = konsentrasi kesetimbangan 02
yang terpilih adalah plastik jenis yang diduga (%)
Stretch Film (SF) dan sebagai za = konsentrasi C02 udara normal
pembanding dipakai White Stretch (%)
Film (WSF). z' = konsentrasi C02 dalam
Untuk metode pembanding kemasan (%)
digunakan _metodehitung yaitu
Hasil perhitungan perme-
metode perrtilihan plastik kemasan
abilitas film kemasan yang
dengan cara menghitung permea-
dibutuhkan disajikan pada Tabel 1.
bilitas kemasan yang dibutuhkan,
Dilihat dari pustaka, maka
kemudian dilakukan pemilihan
kemasan yang sesuai deJigan
kemasan yang berada pada selang
permeabilitas yang diperlukan
minimum dan maksimum hasil
adalah Stretch Film (Ida Bagus
hitungan.
Putu Gunadnya, 1993)
Untuk mengetahui perubahan
Hasil pengukuran laju
mutu mangka selama penyimpanan
respirasi buah nangka di dalam
dibuat model kemasan dan
kemasan menunjukkan bahwa
disimpan pad a suhu SOC dengan
kondisi MA optimal tidak tercapai
kondisi rata-rata sebagai berikut :
pada kemasan SF. Hal ini diduga
berat 0.18945 kg, volume bebas
disebabkan oleh kekurangan bobot
118 ml, dan luas permukaan
bahan dalam kemasan. Hasilnya
transmisi 0.02812 m 2 . Berdasar-
disajikan pada Gambar 6.
kan data tersebut, permeabilitas
18
g'~ KETEKNlKAN PERTANIAN

Tabel 1. Permeabilitas film kemasan selama II hari, demikian juga


yang diperoleh dari hasil dengan kekerasan buah yang
perhitungan. menjadi 4.81 N/cm 2 untuk SF dan
3.84 N/cm 2 untuk WSF.
Permeabilitas Film
Pada uji organoleptik, panel is
kemasan yang
masih menerima penampakan
dibutuhkan (ml/kg.m2)
secara umum sampai hari ke-IO
Kymin 229.79985
untuk SF dan hari ke-8 untuk WSF.
Kymax 279.04268 Untuk kekerasan masih diterima
Kzmin 1005.51664 sampai hari ke-8 untuk SF. Nilai
Kzmax 837.51052 ini jika diplotkan dengan nilai
kekerasan yang diperoleh dari
pengujian secara obyektif diperoleh
25 nilai sebesar 8.75 N/cm 2 .
Dari hasil uji mutu secara
E20 . . . . . . . .
o
o 15
. ---4.t-.. . . . . ;
.---..-................
_ _ _ 02 keseluruhan, diperoleh bahwa lama
-3" _C02 simpan pada tahap pemilihan jenis
o 10
kemasan adalah 8 hari.
0t=;

~ 5 •• .... •

!O~.
o 25 50 75 100 125 150 175 20
KESIMPULAN
o 1. Dari pola respirasinya buah nangka
lama pcnyimpanan (jam)
termasuk kategori buah klimak-
terik. Buah mengalami puncak
Gambar 6. Grafik perubahan konsen-
respirasi padajam ke-21 pada suhu
trasi 02 dan C02 buah
kamar (25-28C), jam ke-173 pada
nangka dalam kemasan
suhu 10°C. Pada suhu 5°C buah
Stretch Film
tidak terjadi puncak respirasi.
Kemasan SF mempunyai sifat 2. Rata-rata laju konsumsi 02 pada
lebih permeabel dibandingkan suhu kamar, 5°C dan lOoC adalah :
dengan WSF. Hal ini terlihat dari 43.778 mg/kg.jam, 3400 mg/kg.
pengembunan yang terjadi pada jam, 8.615 mg/kg.jam, dan laju
masing-masing kemasan. Pada SF produksi C02 sebesar 149.604
tidak terjadi pengembunan yang mg/kg.jam, 12.035 mg/kg.jam,
berarti, karen a uap air hasil 30.398 mg/kg.jam, dengan RQ
respirasi dapat merembes keluar, masing-masing sebesar : 2.83, 0.26,
sedangkan pada WSF pad a 3 jam 1.09.
pertama penyimpanan, seluruh per- 3. Penyimpanan pada suhu 5°C dapat
mukaan kemasan, sudah terpenuhi mempertahankan umur simpan
titik-titik air. hingga hari ke-16, sedangkan pada
Pengemasan dengan SF suhu 10°C hanya sampai hari ke-6.
menghasilkan susut bobot yang Susut . bobot, kekerasan dan
lebih kecil daripada dengan kecerahan buah nangka selama
kemasan WSF, yaitu sebesar 3.21% penyimpanan secara umum meng-
dan 4.11 % untuk penyimpanan alami penurunan. Penurunanyang

19
Vol. 12, No.1, April 1998

terkecil terjadi pada konsentrasi A Storage Stability of Minimally


(4 - 7% 02 dan 10 - 12% C02). Processed Fruits and Vege-
4. Jika hasil uji organoleptik tables. Food Technology.
diplotkan dengan hasil uji secara Champ, B.R., . Highley, E., Johnson,
obyektif, maka diperoleh korelasi G.1. 1993. Postharvest Han-
bahwa buah yang masih diterima dling of Tropical Fruits.
panelis mempunyai tingkat kece- Proceedings of an International
rahan sebesar 59.79, dan kekerasan Conference held at Chiang Mai,
8.88 N/cm 2 . Thailand, 19 - 23 July 1993.
5. Hasil uji mutu pada pemilihan jenis Deily, K.R. dan S.S.H. Rizvi. 1981.
film kemasan menunjukkan bahwa Optimization of parameters for
Stretch Film mampu memperta- packaging of fresh peaches in
hankan kekerasan dan mempunyai polymetric films. J. Food Proc.
susut bobot lebih kecil diban- Engr.5 : 23.
dingkan dengan White Strecth
(f Hariyadi, P. 1995. Kerusakan dingin
Film, dan masih diterima panelis pada produk hortikultura.
sampai hari ke-8. Buletin Teknologi dan Industri
6. Pengemasan dengan SF yang pangan. Vol. VI (3): 115 - 124
dikombinasikan dengan penyim- Ida Bagus Putu Gunadnya. 1993.
panan pada suhu 5°C merupakan Pengkajian Penyimpanan Salak
kondisi penyimpanan optimal dan segar (Salacca edulis Reinv.)
mampu mempertahankan kesegar- Dalam Kemasan Film Dengan
an produk lebih lama. "Modified Atmosphere". Tesis.
Program Pasca Sarjana. IPB.
SARAN - SARAN Bogor.
1. Untuk memperoleh tingkat Kader, A.A. 1986. Biochemical and
kematangan (umur petik). buah physiological. Basis for effects
nangka yang searagam sebaiknya of controlled and modified
perlu dilakukan tes obyektif kadar atmosphere on fruit and
gula dengan refraktometer atau vegetables. Food Technol 90
dengan prosedur kimia. (5): 99 - 104.
2. Perlu dilakukan percobaan penge- Kader, A.A. dan L.L. Morris. 1977.
masan dengan bobot yang lebih Relative tolerance of fruits and
besar untuk mencapai keseim- vegetables to elevated C02 and
bangan MA dalam kemasan. reduce 02 levels. Michigan
State Univ. Hort. Report 28 :
DAFfAR PUSTAKA 260.
Kim, D.M., N.L. Smith and c.y. Lee.
Brecht, J.K. 1995. Physiology of 1993. Quality of Minimally
Lightly Processed Fruits and Process Apple Slices from
Vegetables. Hort. Science. vol. Selected Cultivars. J. Food
30(1 ). Sci. 58(5) : I I 15-1 I 17.
Bolin, H.R. and King, A.D. 1989.
Physiology and Microbiological

20
~edcti.t KETEKNIKAN PERTANIAN

Maxcy, R.B. 1982. Fate of microbial Shaw R. E. 0., R. Roberts, A.L.,


contaminants in lettuce juice. J. Ford, and S.M. Notingham.
Food Protection, 45 : 335 - 339 1994. Shelf Life of Minimally
Phan, C.T., Er. B. Pantastico, K., Processed Honeydew, Kiwifruit,
Ogata, K. Chochin. 1986. Res- Papaya, Pineapple and
pirasi dan Puncak Respirasi di Cantaloupe Journal of Food
dalam Pantastico (Ed). Fisio- Science. Vol 59. No 6.
logi Pasca Panen. Gajah Mada Shewfelt, R. L. 1987. Quality of
University Press. Yogyakarta. Minimally Processed Fruits and
Ploymerusmee, S. 1990. Effects of Vegetables. Journal of Food
storage temperature on quality Quality: 143-156
of jackfruit's pulp. Undergra- Siswosaputro. 1982. Nangka. P. N.
duate Special Problem. Dept. of Balai Pustaka. Jakarta.
Horticulture. Kasetsart Univ. Smock, R.M. 1979. Controlled
Bangkok. 18p. (In Thai with atmosphere storage of fruits.
English abstract) Hort. Rev. L: 301.

21

Anda mungkin juga menyukai