Anda di halaman 1dari 2

Mataram islam

Latar belakang beridirinya Kesultanan Mataram islam


Awalnya kerajaan mataram merupakan tempat dibawah kerajaan pajang yang tidak
berpenghuni dan berisikan hutan-hutan lebat.Atas perintah raja pajang sultan adiwijaya ki ageng
pemanahan disuruh perjalanan dan membuka lahan serta menjadi bupati di tanah mataram.Tidak
banyak catatan yang dapat ditemukan soal bagaimana ki ageng pemanahan atau ki gede mataram
ini memerintah hanya terdapat beberapa berita gembira yang tercatat di babad tanah djawi.Ada
berita belanda yang bersumber dari Cirebon yang di tulis oleh Jac.Couper mengatakan bahwa
karena suatu kejahatan ki ageng pemanahan lari ketuhan dan mengumpulkan pasukan dan dapat
menaklukan daerah di sekitaranya dan menamakan dirinya sebagai ki gede mataram namun ini
sulit dibuktikan benar adanya.Tahun tepat berdirinya kerajaan mataram terdapat di babad tanah
djawi yang mengatakan bahwa keraton Mataram berdiri 1 abad setelah runtuhnya keraton Plered
pada tahun 1677 yang berarti kerato Mataram berdiri pada tahun 1577.
Walau bisa dibilang “raja” pertama mataram merupaka ki ageng pemanahan secara
harifah dia hanyalah seorang bupati yang tunduk kepada raja pajang.Setelah ki ageng pemanahan
meniggal,dia digantikan oleh anaknya yaitu senopati dan pada masa senapati lah mataram secara
benar menjadi kerajaan.Menurut babad tanah djawi senapati diangkat oleh sultan pajang yang
pada serat kundha dilakukan dengan piagam dan kepanitian yang resmi.Senapati tidak serta
merta tunduk kepada sultan pajang,ia bahkan mangkir dari panggilan kesultanan pajang hingga
dua kali.Alasan dari pemanggilan itu karena senapati yang angkuh dan ria dianggap sudah jauh
dari ajaran islam serta tidak datang kepertemuan di pajang yang diadakan setahun sekali dan juga
tidak membayar upeti ke pajang.Karena pembangkangan senapati,kesulatanan pajang
memutuskan menyelesaikan lewat jalan perang namun awal yang membuat kesultanan pajang
murka adalah perlindungan terhadap orang buangan pajang yaitu temenggung mayang oleh
mataram yang menyulut peperangan besar di mataram.Peperangan besar antara Mataram dan
Pajang sebagian besar terjadi di prambanan,peperangan besar itu di gambarkan di serat kandha
kemenangan mataram dengan strategi serang kejutan yang dibantu dengan kejadian letusan
gunung Merapi sebagai factor kemenangan mataram.Setelah senapati merebut pajang dari tangan
adipati demak dia diangkat oleh rakyat nya dan mendapat gelar penambahan.

Masa kejayaan Kesultanan Mataram Islam


Kejayaan mataram terjadi pada masa sultan agung,maka akan dibagi menjadi beberapa
bahasan yaitu expansi ,kondisi ekonomi dan sosial serta kemajuan islam pada masa sultan
agung.Sultan agung yang bernama asli mas rangsang menjabat menjadi sultan setelah adiknya
raden martapura memberikan jabatanya kepada sultan agung seperti yang ditulis lewat surat oleh
Jean P.Z Coen.Sultan agung menjalankan beberapa expansi seperti ke Surabaya meneruskan apa
yang ayahnya senapati “penambahan kaprayak” telah lakukan.Setelah melancarkan empat kali
ekspedisi militer kesurabaya melawan belanda di beberapa daerah sebelum Surabaya seperti di
gresik serta melawan rakyat Surabaya dan berhasil meraih kemenangan serta selanjutnya
melakukan ekspansi ke madura juga menuai kemenangan.Tidak selamanya sulta agung
mendapatkan kemenangan,ada juga kekelahan kerajaan mataram seperti di Batavia yang dibagi
menjadi dua kali penyerangan atas benteng Hollandia di Batavia.Kekalahan mataram disebabkan
oleh kuat nya armada laut VOC di Batavia,kurangnya perbekalan serta penyakit seperti malaria
dan kolera.Peranan orang-orang jawa seperti mempersiapkan Meriam dan membuat parit
menjadi peranan besar pada serangan kedua,walaupun berakhir dengan kekekalahan dengan
jumlah korban banyak dari pihak mataram dan sedikit dari pihak VOC.Pada saat penyerangan itu
juga gubernur jendral Jean P.Z Coen meninggal akibat jatuh sakit.Akibat dari kekalahan di
Batavia kesusuhanan mengamlami guncangan kekuasan sehingga munculnya banyak
pemberontakan dibeberapa daerah seperti di sumedang dan ukur sertaa di pedalaman mataram.
Pada bidang ekonomi Negara Mataram tetap merupakan negara agraris yang tetap
mengutamakan pertanian. Selain beras, Mataram juga menghasilkan gula kelapa dan gula aren.
Hasil gula tersebut berasal dari daerah Giring di Guningkidul. Gula kelapa dan gula aren itu
diekspor ke luar melalui Tembayat dan Wedi.Pada masa awal juga kesulatanan mataram
menjalin hubungan perdangan dengan VOC sampai akhirnya diputus.Kesultanan Mataram yang
sedang dalam taraf pembangunan tidak berhasil memiliki pelabuhan dan tidak akan menjadi
negara Maritim. Kesultanan Mataram hanya akan menjadi negara pertanian karena pusat
kerajaannya berada di pedalaman.Kehidupan sosial berpusat pada peranan para ulama
dimasyarakat sebagai tokoh berpengaruh serta penyebaran islam yang menyeluruh dengan
menggunakan cara yang dapat diterima masyarakat seperti yang dilakukan oleh sunan
kalijaga ,walau beberapa warga yang protes akibat kegagalan di Batavia yang berujung pada
pemberontakan.
Untuk kemajuan islam pada masa sultan agung sangat maju pesat.para ulama yang ada di
kesultanan Mataram dapat dibagi dalam tiga bagian. Yaitu ulama yang masih berdarah
bangsawan, ulama yang bekerja sebagai alat birokrsi, ulama pedesaan yang tidak menjadi alat
birokrasi. Sebagai penguasa Mataram, Sultan Agung sangat menghargai para ulama karena
mereka mempunyai moral dan ilmu pengetahuan tinggi. Jika ingin membuat kebijakan, Sultan
Agung selalu memeinta nasihat dan pertimbangan kepada para ulama.Hubungan-hubungan erat
antara Cirebon dan Mataram memiliki peranan penting bagi perkembangan Islam di Mataram.
Sifat mistik Islam dari keraton Cirebon merupakan unsur yang menyebabkan mudahnya Islam
diterima oleh masyarakat Jawa di Mataram.Pada tahun 1641 Sunan Agung mendapatkan gelar
bernuansa Arab. Gelar tersebut adalah "Sultan Abdullah Muhammad Maulana Mataram", yang
diperolehnya dari pemimpin Ka'bah di Makkah.
Masa Kemunduran Kesultanan Mataram Islam

Anda mungkin juga menyukai