Oleh:
TIM DOKTER MUDA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
1
DAFTAR ISI
Daftar is .................................................................................................. ii
BAB I .................................................................................................... 1
2. Tujuan ............................................................................................ 1
2
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di Indonesia sudah
mencapai beberapa kemajuan, akan tetapi masih diperlukan peningkatan
kesehatan baru yang lebih progresif dan proaktif agar dapat mencapai derajat
kesehatan yang lebih baik. Kebijakan pembangunan kesehatan saat ini dikenal
dengan nama kebijakan paradigma sehat. Penerapan paradigma sehat sebagai
suatu kebijakan pembangunan kesehatan salah satunya dijabarkan dalam visi
Indonesia Sehat demi mencapai derajat kesehatan yang optimal di seluruh
tanah air.1
Derajat kesehatan masyarakat dapat diukur dengan beberapa indikator
yaitu umur harapan hidup, angka kematian, angka kesakitan, dan status gizi.
Angka kematian yang menjadi tolok ukur adalah angka kematian bayi dan
angka kematian ibu. Kedua angka kematian ini menggambarkan kesadaran
perilaku hidup sehat serta tingkat pelayanan kesehatan yang juga merupakan
indikator terbaik untuk menilai pembangunan sosial ekonomi masyarakat
secara menyeluruh. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2013, Angka Kematian Ibu di Indonesia sebesar 359/100.000
Kelahiran Hidup yang menetap hingga tahun 2013.2
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) adalah kegiatan yang dilaksanakan
oleh, dari, dan untuk masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat pada umumnya serta kesehatan ibu dan anak pada
khususnya. Posyandu merupakan bagian dari pembangunan untuk mencapai
keluarga kecil, bahagia dan sejahtera, dilaksanakan oleh keluarga bersama
dengan masyarakat di bawah bimbingan petugas kesehatan dari Puskesmas
setempat.3
II. Tujuan
1
1. Tujuan Umum
Mengetahui dan menilai kinerja Posyandu Dusun Losari, Desa Sabrang,
Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang pada tanggal 19 Mei 2015.
2. Tujuan Khusus
– Mengidentifikasi masalah pelayanan pemeriksaan tumbuh
kembang dan imunisasi di Posyandu Balita Dusun Losari, Desa
Sabrang, Kecamatan Salaman
– Menganalisis penyebab masalah pelayanan pemeriksaan tumbuh
kembang dan imunisasi di Posyandu Balita Dusun Losari, Desa
Sabrang, Kecamatan Salaman
– Mencari alternatif pemecahan masalah pelayanan pemeriksaan
tumbuh kembang dan imunisasi di Posyandu Balita Dusun Losari,
Desa Sabrang, Kecamatan Salaman
2
BAB II
HASIL DAN ANALISIS DATA
Data diperoleh dari hasil kegiatan kunjungan luar gedung di Posyandu Dusun
Losari, Desa Sabrang, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang pada tanggal
19 Mei 2015.
A. Data Input
MAN
• Jumlah bidan: 1 orang (hadir 1 orang)
• Jumlah kader: 5 orang (hadir 3 orang)
MONEY
• Iuran masyarakat ditetapkan (Rp. 1000,00/balita)
• Iuran masyarakat yang dilakukan imunisasi (Rp 0/balita)
MATERIAL
• Obat-obatan: Paracetamol
• Vaksin: BCG, Pentavalen, Polio, Campak
• Makanan tambahan : Telur puyuh dan agar-agar
METHOD
Metode yang digunakan dengan wawancara dan pencatatan.
Pencatatan dilakukan pada meja pendaftaran, di buku catatan sarana
informasi posyandu (SIP) dan buku KIA.
5 buah meja tidak maksimal hanya ada 3 meja, yaitu:
Meja 1: digunakan untuk pendaftaran, pencatatan, dan makanan
Meja 2: digunakan untuk penimbangan berat badan.
Meja 3: digunakan untuk pelayanan kesehatan
3
MACHINE
1 timbangan gantung
1 timbangan bayi
1 timbangan biasa
1 stetoskop
1 tensi meter
Tempat bermain anak
Mainan balita
Buku KIA
Buku catatan Sarana Informasi Posyandu (SIP)
Spuit, jarum, kapas alkohol.
1 buah termos untuk transportasi vaksin (dengan kotak pendingin)
LINGKUNGAN
• Kepala Dusun, ketua RT dan RW setempat mendukung pelaksanaan
kegiatan Posyandu dengan membantu pengumuman adanya kegiatan
Posyandu melalui pengeras suara di masjid dan penyediaan tempat.
• Masyarakat setempat ikut berperan serta dalam pelaksanaan kegiatan
Posyandu.
B. PROSES
P 1 (Perencanaan)
– Pelaksanaan kegiatan Posyandu telah rutin dilakukan sesuai jadwal,yakni
1x/bulan setiap minggu ketiga.
– Telah diinformasikan kepada masyarakat bahwa akan dilakukan
pelaksanaan kegiatan Posyandu, pada pagi hari di hari pelaksanaan
kegiatan Posyandu melalui pengeras suara di masjid dan mouth to mouth
system.
4
P 2 (Penggerakan, Pelaksanaan)
– Pada Posyandu balita telah dilakukan penimbangan dan imunisasi.
– Koordinasi antara tenaga kesehatan dengan kader sudah baik.
– Kegiatan Posyandu Dusun Losari, Desa Sabrang, Kecamatan Salaman,
Kabupaten Magelang sesuai jadwal.
– Sasaran kegiatan Posyandu adalah bayi, balita, ibu hamil dan ibu nifas.
– Posyandu dilaksanakan di rumah kepala dusun, dengan perlengkapan yang
dimiliki oleh posyandu desa dan puskesmas.
C. DATA OUTPUT
Bayi dan balita
• Jumlah bayi dan balita seluruhnya di Posyandu
(S) = 52 balita
• Jumlah bayi dan balita yang mempunyai KMS
(K) = 52 balita
• Jumlah bayi dan balita yang datang dan ditimbang (D) =
46 balita
• Jumlah bayi dan balita yang berat badannya naik (N) =
38 balita
• Peran serta masyarakat D/S
:46/52(x100%) = 88%
5
• Cakupan program K/S
:52/52(x100%)=100%
• Keberhasilan program N/S :38/52(x100%)
= 73%
• Bayi dan balita yang naik timbangannya N/D
:38/46(x100%) = 83%
• Kelangsungan penimbangan D/K :46/52(x100%)
= 88%
• Target Dinkes Kabupaten Magelang = 80%
• Pemberian imunisasi :
DPT-HB-HiB (Pentavalen) = 5 orang
Campak = 2 orang
Polio = 0 orang
BCG = 0 orang
Cakupan bayi dan balita yang hadir di posyandu pada tanggal 19 Mei
2015 sebesar 88%, dikarenakan adanya kegiatan lain yang tidak dapat
ditinggalkan oleh warga. Ada 7 bayi yang menerima imunisasi pada kegiatan
posyandu, yaitu imunisasi campak dan pentavalen.
6
BAB III
ANALISIS MASALAH DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
A . ANALISIS MASALAH
Dari data-data yang sudah terkumpul, dapat diidentifikasi masalah-masalah yang
muncul dalam kegiatan pelayanan Posyandu :
INPUT KEKURANGAN
MAN Kurangnya jumlah kader yang menghadiri kegiatan posyandu
PROSES KEKURANGAN
7
NO PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
1 Kurangnya jumlah kader - Memperbanyak jumlah kader dengan cara
yang menghadiri kegiatan memotivasi masyarakat agar bersedia
posyandu menjadi kader
- Evaluasi dan monitoring keaktifan kader.
- Pemberian reward bagi kader yang aktif.
8
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Setelah dilakukan pengamatan dari kegiatan pelayanan di Posyandu
Dusun Losari, Desa Sabrang, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang pada
tanggal 19 Mei 2015 dan wawancara dengan petugas Puskesmas serta kader
Posyandu, dapat disimpulkan bahwa kegiatan Posyandu tersebut terdapat
masalah-masalah dalam sistem pelaksanaan Posyandu. Masalah tersebut
antara lain kurangnya sumber dana dan proses pelaksanaan yang belum
maksimal.
B. SARAN
Berdasarkan hasil diskusi, didapatkan alternatif pemecahan masalah
yang meliputi pembinaan dan penambahan jumlah kader, perbaikan sistem,
dan koordinasi dengan dinas kesehatan tentang anggaran kerja.
9
DAFTAR PUSTAKA
10
LAMPIRAN
11