Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN HASIL KEGIATAN LUAR GEDUNG

DI POSYANDU DUSUN LOSARI DESA SABRANG


KECAMATAN SALAMAN KABUPATEN MAGELANG

Diajukan Guna Melengkapi Persyaratan Kepaniteraan Klinik


Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Oleh:
TIM DOKTER MUDA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO

Made Helthayana T 22010114210048


Yosef Aji G 22010114210049
Indah Febriyani 22010114210036
Nadira Putri A 22010114210038
Nina Widasari 22010114210039
Muhammad Zulfitrah 22010114210191
Adrian Setiaji 22010114210177
Sindhu Nugroho M 22010114210178
Riva Irlinda 22010114210173
Nurul Nisa Ulfa 22010114210175
Dwi Widyani Rosnia S 22010114210127

BALAI PELATIHAN KESEHATAN


SEMARANG – MAGELANG
2015

1
DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................ i

Daftar is .................................................................................................. ii

BAB I .................................................................................................... 1

1. Latar belakang ................................................................................ 1

2. Tujuan ............................................................................................ 1

3. Metode Penelitian ........................................................................ 2

BAB II. Hasil dan Analisa data ............................................................. 4

BAB III. Masalah dan Analisis Penyebab Masalah ................................ 7

BAB IV Simpulan dan Saran .................................................................. 9

Daftar Pustaka .......................................................................................... 10

2
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di Indonesia sudah
mencapai beberapa kemajuan, akan tetapi masih diperlukan peningkatan
kesehatan baru yang lebih progresif dan proaktif agar dapat mencapai derajat
kesehatan yang lebih baik. Kebijakan pembangunan kesehatan saat ini dikenal
dengan nama kebijakan paradigma sehat. Penerapan paradigma sehat sebagai
suatu kebijakan pembangunan kesehatan salah satunya dijabarkan dalam visi
Indonesia Sehat demi mencapai derajat kesehatan yang optimal di seluruh
tanah air.1
Derajat kesehatan masyarakat dapat diukur dengan beberapa indikator
yaitu umur harapan hidup, angka kematian, angka kesakitan, dan status gizi.
Angka kematian yang menjadi tolok ukur adalah angka kematian bayi dan
angka kematian ibu. Kedua angka kematian ini menggambarkan kesadaran
perilaku hidup sehat serta tingkat pelayanan kesehatan yang juga merupakan
indikator terbaik untuk menilai pembangunan sosial ekonomi masyarakat
secara menyeluruh. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2013, Angka Kematian Ibu di Indonesia sebesar 359/100.000
Kelahiran Hidup yang menetap hingga tahun 2013.2
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) adalah kegiatan yang dilaksanakan
oleh, dari, dan untuk masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat pada umumnya serta kesehatan ibu dan anak pada
khususnya. Posyandu merupakan bagian dari pembangunan untuk mencapai
keluarga kecil, bahagia dan sejahtera, dilaksanakan oleh keluarga bersama
dengan masyarakat di bawah bimbingan petugas kesehatan dari Puskesmas
setempat.3

II. Tujuan

1
1. Tujuan Umum
Mengetahui dan menilai kinerja Posyandu Dusun Losari, Desa Sabrang,
Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang pada tanggal 19 Mei 2015.
2. Tujuan Khusus
– Mengidentifikasi masalah pelayanan pemeriksaan tumbuh
kembang dan imunisasi di Posyandu Balita Dusun Losari, Desa
Sabrang, Kecamatan Salaman
– Menganalisis penyebab masalah pelayanan pemeriksaan tumbuh
kembang dan imunisasi di Posyandu Balita Dusun Losari, Desa
Sabrang, Kecamatan Salaman
– Mencari alternatif pemecahan masalah pelayanan pemeriksaan
tumbuh kembang dan imunisasi di Posyandu Balita Dusun Losari,
Desa Sabrang, Kecamatan Salaman

III. Metode Penelitian


Jenis rancangan penelitian observasional. Pengumpulan data dianalisis
secara deskriptif. Data primer diperoleh dari pengamatan kegiatan dan
wawancara dengan kader dan petugas Puskesmas sedangkan data sekunder
diperoleh dari catatan dan laporan kegiatan Posyandu yang dimiliki
petugas. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 19 Mei 2015 di
Posyandu Dusun Losari, Desa Sabrang, Kecamatan Salaman, Kabupaten
Magelang. Data yang ada dianalisis dengan metode pendekatan sistem dan
dilakukan identifikasi masalah, kemudian dicari penyebab masalah serta
alternatif pemecahan masalah.

2
BAB II
HASIL DAN ANALISIS DATA

Data diperoleh dari hasil kegiatan kunjungan luar gedung di Posyandu Dusun
Losari, Desa Sabrang, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang pada tanggal
19 Mei 2015.

A. Data Input
MAN
• Jumlah bidan: 1 orang (hadir 1 orang)
• Jumlah kader: 5 orang (hadir 3 orang)

MONEY
• Iuran masyarakat ditetapkan (Rp. 1000,00/balita)
• Iuran masyarakat yang dilakukan imunisasi (Rp 0/balita)

MATERIAL
• Obat-obatan: Paracetamol
• Vaksin: BCG, Pentavalen, Polio, Campak
• Makanan tambahan : Telur puyuh dan agar-agar

METHOD
 Metode yang digunakan dengan wawancara dan pencatatan.
 Pencatatan dilakukan pada meja pendaftaran, di buku catatan sarana
informasi posyandu (SIP) dan buku KIA.
 5 buah meja tidak maksimal  hanya ada 3 meja, yaitu:
 Meja 1: digunakan untuk pendaftaran, pencatatan, dan makanan
 Meja 2: digunakan untuk penimbangan berat badan.
 Meja 3: digunakan untuk pelayanan kesehatan

3
MACHINE
 1 timbangan gantung
 1 timbangan bayi
 1 timbangan biasa
 1 stetoskop
 1 tensi meter
 Tempat bermain anak
 Mainan balita
 Buku KIA
 Buku catatan Sarana Informasi Posyandu (SIP)
 Spuit, jarum, kapas alkohol.
 1 buah termos untuk transportasi vaksin (dengan kotak pendingin)

LINGKUNGAN
• Kepala Dusun, ketua RT dan RW setempat mendukung pelaksanaan
kegiatan Posyandu dengan membantu pengumuman adanya kegiatan
Posyandu melalui pengeras suara di masjid dan penyediaan tempat.
• Masyarakat setempat ikut berperan serta dalam pelaksanaan kegiatan
Posyandu.

B. PROSES
P 1 (Perencanaan)
– Pelaksanaan kegiatan Posyandu telah rutin dilakukan sesuai jadwal,yakni
1x/bulan setiap minggu ketiga.
– Telah diinformasikan kepada masyarakat bahwa akan dilakukan
pelaksanaan kegiatan Posyandu, pada pagi hari di hari pelaksanaan
kegiatan Posyandu melalui pengeras suara di masjid dan mouth to mouth
system.

4
P 2 (Penggerakan, Pelaksanaan)
– Pada Posyandu balita telah dilakukan penimbangan dan imunisasi.
– Koordinasi antara tenaga kesehatan dengan kader sudah baik.
– Kegiatan Posyandu Dusun Losari, Desa Sabrang, Kecamatan Salaman,
Kabupaten Magelang sesuai jadwal.
– Sasaran kegiatan Posyandu adalah bayi, balita, ibu hamil dan ibu nifas.
– Posyandu dilaksanakan di rumah kepala dusun, dengan perlengkapan yang
dimiliki oleh posyandu desa dan puskesmas.

P 3 (Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian)


– Evaluasi internal kader dilakukan setiap selesai kegiatan Posyandu.
– Perkumpulan kader posyandu satu desa dilakukan setiap bulan (akhir
bulan) untuk evaluasi dan berbagi informasi.
– Pelatihan dan pengarahan kader dilakukan tiap 1 bulan sekali di
puskesmas.
– Pengawasan langsung dari puskesmas oleh bidan pada hari H pelaksanaan
posyandu.
– Sudah ada data SKDN di Posyandu

C. DATA OUTPUT
Bayi dan balita
• Jumlah bayi dan balita seluruhnya di Posyandu
(S) = 52 balita
• Jumlah bayi dan balita yang mempunyai KMS
(K) = 52 balita
• Jumlah bayi dan balita yang datang dan ditimbang (D) =
46 balita
• Jumlah bayi dan balita yang berat badannya naik (N) =
38 balita
• Peran serta masyarakat D/S
:46/52(x100%) = 88%

5
• Cakupan program K/S
:52/52(x100%)=100%
• Keberhasilan program N/S :38/52(x100%)
= 73%
• Bayi dan balita yang naik timbangannya N/D
:38/46(x100%) = 83%
• Kelangsungan penimbangan D/K :46/52(x100%)
= 88%
• Target Dinkes Kabupaten Magelang = 80%
• Pemberian imunisasi :
 DPT-HB-HiB (Pentavalen) = 5 orang
 Campak = 2 orang
 Polio = 0 orang
 BCG = 0 orang

Cakupan bayi dan balita yang hadir di posyandu pada tanggal 19 Mei
2015 sebesar 88%, dikarenakan adanya kegiatan lain yang tidak dapat
ditinggalkan oleh warga. Ada 7 bayi yang menerima imunisasi pada kegiatan
posyandu, yaitu imunisasi campak dan pentavalen.

6
BAB III
ANALISIS MASALAH DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

A . ANALISIS MASALAH
Dari data-data yang sudah terkumpul, dapat diidentifikasi masalah-masalah yang
muncul dalam kegiatan pelayanan Posyandu :
INPUT KEKURANGAN
MAN  Kurangnya jumlah kader yang menghadiri kegiatan posyandu

MONEY  Kurangnya pendanaan untuk sarana kesehatan.

METHOD  Sistem 5 meja belum maksimal (Tidak dilakukan pengukuran


tinggi badan, panjang badan, lingkar lengan atas, lingkar
kepala karena pengukuran hanya dilakukan 3 bulan sekali)
 Kurangnya edukasi tentang imunisasi kepada ibu
MATERIAL  Tidak ada masalah
MACHINE  Tidak ada masalah

PROSES KEKURANGAN

P1  Tidak ada masalah


(PERENCANAAN)
P2  Tidak dilakukannya pengukuran tinggi badan, panjang badan,
(PENGGERAKAN lingkar lengan atas, dan lingkar kepala, karena hanya dilakukan
DAN 3 bulan sekali
PELAKSANAAN)  Kurangnya jumlah kader menyebabkan jumlah meja tidak sesuai
(hanya terdapat 3 meja namun fungsi 5 meja tetap berjalan)
 Pencatatan buku sarana informasi posyandu (SIP) tidak
lengkap
P3  Kurangnya tindak lanjut atas kekurangan yang masih dialami
(PENGAWASAN, dalam pelaksanaan Posyandu
PENGENDALIAN,
DAN PENILAIAN)

B. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

7
NO PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
1 Kurangnya jumlah kader - Memperbanyak jumlah kader dengan cara
yang menghadiri kegiatan memotivasi masyarakat agar bersedia
posyandu menjadi kader
- Evaluasi dan monitoring keaktifan kader.
- Pemberian reward bagi kader yang aktif.

2 Kurangnya pendanaan untuk - Koordinasi dengan dinas kesehatan tentang


fasilitas kesehatan. anggaran kerja.

3. Sistem 5 meja belum - Memperbaiki sistem kerja posyandu, agar


maksimal (Tidak dilakukan tujuan dari posyandu dapat tercapai
pengukuran tinggi badan,
panjang badan, lingkar lengan
atas, lingkar kepala karena
pengukuran hanya dilakukan
3 bulan sekali)

4. Kurangnya edukasi tentang - Koordinasi dengan kader untuk selalu


imunisasi kepada ibu memberikan edukasi terhadap ibu

5. Tidak dilakukannya - Memperbaiki sistem kerja posyandu


pengukuran tinggi badan, terutama dalam pelaksanaan pengukuran
panjang badan, lingkar lengan tinggi badan,panjang badan, lingkar lengan
atas, dan lingkar kepala, atas dan lingkar kepala yang seharusnya
karena sesuai kebijakan kader dilaksanakan 1 bulan sekali sesuai standar.
hanya dilakukan 3 bulan
sekali

8
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN
Setelah dilakukan pengamatan dari kegiatan pelayanan di Posyandu
Dusun Losari, Desa Sabrang, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang pada
tanggal 19 Mei 2015 dan wawancara dengan petugas Puskesmas serta kader
Posyandu, dapat disimpulkan bahwa kegiatan Posyandu tersebut terdapat
masalah-masalah dalam sistem pelaksanaan Posyandu. Masalah tersebut
antara lain kurangnya sumber dana dan proses pelaksanaan yang belum
maksimal.

B. SARAN
Berdasarkan hasil diskusi, didapatkan alternatif pemecahan masalah
yang meliputi pembinaan dan penambahan jumlah kader, perbaikan sistem,
dan koordinasi dengan dinas kesehatan tentang anggaran kerja.

9
DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Kesehatan RI. Indikator Indonesia sehat 2010 dan Pedoman


Penetapan Provinsi Sehat dan Kabupaten/Kota Sehat. Depkes RI.
Available from: www.litbang.depkes.go.id/download/is2010/indikator.pdf
2. Survey Demografi Kesehatan Indonesia Tahun 2013.
3. Zulkifli. Posyandu dan Kader Kesehatan. 2003.
Available from: http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-zulkifli.pdf.

10
LAMPIRAN

11

Anda mungkin juga menyukai