Anda di halaman 1dari 9

BAGIAN VI

GAGASAN INSPIRATIF

Dalam ranah statistika, iika di antara 100 sampel terdapat 1 sampel yang nilainya
menyimpang iauh dari kelaziman, maka ia diiuluki sebagai outliers (pencilan). Sampel terpencil
begini biasanya akan dikeluarkan dalam populasi, karena ia justru mengacaukan teori kenormalan.
Bagi penganut paham kualitatif, sampel pencilan malah perlu mendapat porsi perhatian lebih dan
ditelaah secara intensif lebih lanjut. Demikian disampaikan oleh Asep Saefuddin, pengarang buku
“Percikan Pemikiran Kepemimpinan dan Pendidikan” yang diluncurkan di Bogor 18 September 2010.

Buku ini berupa senarai ide yang diintisarikan dari pengalaman bergaul dengan para
cendekiawan, baik selama menempuh pendidikan di IPB, jenjang pascasarjana di Universite d'Orsay
(Paris Xl) Perancis (1992), maupun di University of Guelph, Kanada (1996). Juga interaksi dengan
para pakar statistika dunia melalui berbagai forum ilmiah, seperti menghadiri even Premier Business
Leadership Series yang dilakoni secara berkala oleh SAS Institute.

Kang Axe, demikian beliau disapa oleh kolega semasanya. dalam dunia maya Linkers, iuga
pengagum berat buku internasional best seller Malcolm Gladwell yaitu The Tipping Point (2001),
Blink (2006), Outliers (2008), dan The Team of Rivals (Seiarah Amerika).

Blink dan Outliers

Blink yang merupakan the power of thinking without thinking, perlu terus diasah dalam
kehidupan sehari-hari. “Biar lambat asal selamat" barangkali sudah kalah spirit dengan ungkapan
“lebih cepat lebih baik". Jikalau kita terus mengagungkan lambat dan selamat tersebut, maka
niscaya, kita akan semakin jauh di buritan negara tetangga dalam segala sektor.

Tidak sepadan memang kalau kita berkomparasi dengan Jepang dan Jerman, dua negara
kaya. dan makmur, yang luluh lantak setelah perang dunia kedua. Namun, hanya dalam hitungan jari
tangan dan kaki, mereka bisa bangkit sebagai raksasa ekonomi dunia. Jepang dan Jerman menjadi
negara terkaya dan termakmur di Asia dan Eropa.

Kita perlu generasi yang bisa blink dan berpredikat outliers. Malcolm menggambarkan orang
outliers adalah mereka yang luar biasa, mungkin juga extraordinary, yang disokong oleh variabel
kuatnya individu dan faktor yang sengaja atau tidak memunculkan pencilan. Karakter outliers ini bisa
bermakna positif atau negatif. Outliers positif seperti orang-orang jenius, para inventor, para
industriawan, para cendekiawan, para birokrat, dan profesi apa saja. Mereka selalu berusaha
menggali hal baru, menimba ilmu,meningkatkan profesionalisme, selalu mendambakan dan dahaga
grestosi, sehingga bermashlahat bagi khalayak. Inilah yang perlu ditumbuhkembangkan secara
sinambung.

Tak ada kesuksesan tanpa proses paniang dan berliku untuk meraihnya, Sering kita hanya
terpesona pada produk dari kesuksesan, jarang mau meninjau bagaimana proses dari kesuksesan
terealisasi. Tengok bagaimana Michio Suzuki membangun gurita bisnisnya (1909). Beliau berujar,
keberhasilan Suzuki hanyalah 10%, sedangkan 90% adalah kegagalan. Porsi kegagalan ini dimaknai
sebagai iatuh bangunnya beliau sebelum menuai sukses saat ini.

Teori Relativitas yang dikembangkan oleh Albert Einstein, iuga bukanlah suatu proses
pendek. Einstein adalah ilmuwan tekun berbasis hobi terhadap fisika, menemukan teori tersebut
setelah beliau berkeria di kantor paten. Semasa kuliah, Einstein diidentifikasi bukan sebagai
mahasiswa brilliant. Dua kali dia testing universitas, baru berhasil mendapatkan bangku kuliah.
Indeks prestasi akademik pun tak terlalu cemerlang. Jadi bagi yang intelegensi dan daya nalarnya
mungkin rendah, tak perlu berkecil hati, masih ada ketekunan dan keraiinan yang bisa menghantar
ke dalam kelompok orang berkarakter outliers.

The Team of Rivals (Tim Gabungan Para Pesaing)

Intinya adalah menjadikan lawan sebagai kawan, menjunjung kepentingan bangsa di atas
kepentingan golongan. Budaya ini kiranya masih relatif sulit diadopsi oleh kebanyakan dari kita.
Sekali diputuskan oleh negara, sudah selayaknya kita sebagai anak bangsa patuh terhadap
keputusan tersebut. Mengesampingkan kekesalan sebelum keputusan itu ditetapkan dan
meminggirkan kepentingan golongan. Hal yang seyogianya dilakukan adalah mengawal keputusan
tersebut, bukan terus-menerus menolak.

Demikian sengitnya berbalas bahasa politik, saat Barrack Obama dan Hilary Clinton
memperebutkan calon presiden dari Partai Demokrat. Namun, setelah Obama memenangkan
pemilihan baik di internal partai maupun pemilu USA. Obama iustru memuii Hilary dan
menggandengnya sebagai kolega dalam kabinet.

Blink, outliers, dan membangun team of rivals, kiranya sangat relevan dikembangkan di
negara kita untuk mengakselerasi segala kelambanan dan bahkan ke-mandeg-kan di segala lini
kehidupan bangsa kita saat ini, semoga.

29 Negeri penuh ide

Dengan telah diraihnya 27 Nobel kimia, 22 Nobel fisika, dan 15 Nobel kedokteran dan
psikologi, Jerman pantas diiuluki sebagai land of idea. Di antara 207.300 paten Eropa (2006), Jerman
berkontribusi 24.000 paten (18,400), Perancis 8010 (5,9%), dan Belanda 7400 (5,0%). Prestasi
tersebut terus memosisikan Jerman terdepan dalam inovasi.

Spektrum temuan Jerman sangat luas. Maglev (Magnetic Ievifation railway) yang melaju
dengan kecepatan 430 km/jam di Shanghai adalah teknologi inovasi mutakhir Jerman.
Mengangkasanya pesawat penumpang raksasa A380 (2005) banyak mengaplikasikan teknologi
Jerman.

Keberhasilan guru matematika Philip Reis (1861) mentransformasi suara ke dalam aliran
listrik meniadi inspirasi telepon. Heinrich Goebel . (1854) penemu cahaya pada Fiber bambu dalam
suasana vakum mendasari lampu pijar. Refrigerator ditemukan oleh Carl von Linde (1876).
Selarziutnya, perusahaan Jerman Foron (1993) memperkenalkan Greenfreeze Refrigerator yang tak
menggunakan CFC.

Albert Einstein yang gagal masuk universitas pada tahun pertama dan iuga tidak cemerlang
prestasi akademiknya meniadi pop star of science setelah menemukan teori relativitas (1905) karena
hobi terhadap fusika. Ahli kimia Felix Hoffman (1897) berhasil mensintesis acetyl sah'cyh'c acid
(Aspirin). Manfred von Ardene (1930) orang pertama yang berhasil memancarkan siaran televisi.

Konrad Zuse (1 941 ) yang tidak suka hitungan matematika berhasil melakukan perhitungan
empat fungsi dasar aritmatika dalam 3 detik, dan dianggap sebagai penemu komputer. Rudolf Hell
(1963) penemu scanner. Chipcard yang sangat luas penggunaannya saat ini ditemukan oleh Juergen
Dethloff dan Helmut Groettrup (1969).

Mobil yang memacetkan Jakarta setiap hari, hasil karya Karl Benz(1885) dan Gottried
Daimler (1886). Keduanya menemukan sistem internal combustion dan electrical ignition.
Keberhasilan Otto ,Lilienthal (1877) mengangkasa dengan glider mengilhami lahirnya pesawat
terbang. Lalu pesawat iet, mengudara perdana di Rostock (1939) hasil inovasi Heinkel dan Ohain.
Helikopter FW 61 yang dapat dikontrol secara total pertama kali terbang di Berlin (1936) diinovasi
oleh Heinrich Focke. Rudolf Diesel (1 885) dengan mesin dieselnya, Wilhem C. Roentgen (1895)
dengan sinar roentgennya, Daniel Gabriel Fahrenheit (1709) dengan thermometer Fahrenheitnya,
serta Adolf von Baeyer dengan bakelite-nya (plastik)1872

Flat TV dengan teknologi liquid crystal display diinovasi oleh perusahaan Merk (1976).
Temuan Scanning Tunnel Microscope (1986) yang dapat mengamati atom, oleh Gerd Binnig (Jerman)
dan Heinrich Rohrer (Swiss) meniadi lompatan besar dalam bidang nanoteknologi.

Dalam bidang pendidikan, penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg (1440) yang
dapat menggandakan buku secara massal sangat berkontribusi dalam diseminasi ilmu pengetahuan
dan teknologi, yang sebelumnya ditulis secara manual. Kindergarten (taman kanak-kanak) pertama
kali diintroduksi oleh Friedrich W. A. Froebel (1837). Sistem periodik kimia iuga diformulasi oleh
ilmuan Jerman .l. Meyer (1864).

Hasll rancangan kakak-beradik _ Adolf dan Rudolf Dassler (1924) membuat kita bisa
berolahraga nyaman dengan sepatu olahraga. Keduanya kemudian membangun Adidas dan Puma
yang meraiai pasaran sepatu olahraga dunia. Serangkaian inovasi tersebut mengilustrasikan
demikian spektrum cakupan riset.

Luasnya Spektrum Inovasi

Betapa ilmuan Jerman tak hanya unggul dalam riset bermuatan teknologi tinggi, tapi tak
mengesampingkan bidang temuan yang tak memerlukan sentuhan teknologi rumit seperti sol
sepatu. Bahkan, resleting celana iuga hasil inovasi Duebel A. Fischer (1958). Blue ieans (Levis) yang
dipakai oleh hampir semua orang di jagat ini hasil temuan Levi Strauss (1853). Musik digital MP3
yang sangat digandrungi kawula muda adalah hasil inovasi ilmuwan belia Jerman Karl Heinz
Brandenburg (1993).

Era kegemilangan (heyday) riset Jerman terjadi pada periode sebelum perang dunia II.
Sebanyak 10 dari 45 hadiah Nobel untuk bidang fisika, dan 16 dari 40 hadiah Nobel bidang kimia
digondol oleh peneliti Jerman. Tampilnya Nazi ke tampuk kekuasaan dengan paham Anfisemifismus
(1933) mengawali masa brain drain, dengan eksodusnya sebagian ilmuan handal ke luar negeri,
terutama ke Amerika Serikat (AS), termasuk Einstein.

Keberhasilan misi ruang angkasa AS tak bisa dipungkiri dari peran Signifikan Ilmuan Jerman.
Saat itu NASA dipimpin Werner von Braun ahli roket Jerman dengan 120 ilmuan Jerman lainnya
berhasil mengembangkan roket Saturn yang sukses menghantarkan Apollo mendarat di bulan
(1969).

Pilar Riset

Selain riset yang dilakukan oleh R and D perusahaan dan Arbeitskreis (grup riset) yang
dipimpin oleh profesor di universitas yang sangat produktif mempublikasi pada iurnal ilmiah, riset
digeluti oleh empat pilar utama institusi yakni: Max Planck, Fraunhofer, Leibniz, dan Helmholfz.
Max Planck Gessellchaft(MPG)dengan 80 institut, meneliti ilmu alam dan ilmu sosial. Selain
mempekerjakan 12.000 staf, setiap tahun terdapat 10.000 mahasiswa magang, mahasiswa doktor,
post doktoral, dan peneliti tamu. Sekitar 50% para mahasiswanya adalah warga negara asing. Seiak
1948 telah meraih 17 Nobel, meniadikan MPG diiuluki centers of excellence.

Fraunhofer Gessellschaft (80 institut) dengan 12.500 staf melakukan ' riset terapan
berkolaborasi dengan perusahaan skala kecil dan menengah. Budget penelitian 900 iuta € (2/3 total
dana) berasal dari kontrak kerja sama dengan industri.

Leibniz Gemeinschaff membawahi 83 institut (1 3.000 staf). Cakupan riset interdisiplin (ilmu
sosial, ilmu alam,matematika, infrastruktur, ekonomi, lingkungan). Fokusnya berupa aplikasi riset
ilmu dasar (budget tahunan 1,1 Gemeln' miliar €). Leibniz berkolaborasi dengan universitas, sehingga
5100 akademisi meniadi peneliti Leibniz.

Helmholfz Gemeinschaff dengan 15 pusat riset teknologi tinggi mempekerjakan 26.500 staf
dengan budget tahunan 2,3 miliar € (setara Rp 32 triliun) meniadi institusi riset terbesar. Melakukan
kaiian energi, ilmu bumi, lingkungan, material, transportasi, dan ruang angkasa.

Dengan membelanjakan 48 miliar dolar AS untuk kepentingan riset setiap tahun analog
dengan 2,3% dari GDP. Oleh karena itu menempatkan Jerman pada posisi ketiga dalam alokasi dana
riset setelah Jepang 3,06% dan AS 2,79%. Diproyeksikan pada tahun 2010, Jerman akan
mengalokasikan 3% GDP untuk riset.

The Alexander von Humboldt Foundation, Deutsche Forschungsgemeinschaff, dan Deutscher


Akademischer Austausch Diens (DAAD) mempromosikan kolaborasi riset internasional.” Humboldt
menyediakan setiap tahun 600 research fellowships dan 150 research awards. Sebanyak 35 hasil
riset yang didanai Humbolt mendapat Nobel. Setiap tahun diadakan kontes inovasi riset dengan
penghargaan uang tunai 250.000 € (analog Rp 3,6 miliar).

Fokus riset Jerman tak lagi memperdebatkan riset ilmu dasar atau terapan yang
didahulukan. Riset dasar pun juga bisa berakhir dengan produk terapan, seperti atomic clocks yang
semula diperuntukan memverifikasi teori relativitas, malah dikembangkan meniadi global
positioning system (GPS).

Prof. Klaus Dieter Voehringer (Federal Association of German Industry) berujar dalam riset The
crucial point is & what comes out of the end. Di Jerman diperkenankan seorang Profesor
menyisihkan 20% waktunya sebagai dosen untuk membangun ieiaring dengan industri. Moga kita
dapat meneladani kinerio brilian peneliti Jerman!
Lingkungan dan Pertanian Jerman

Ketika bermukim di Oberhausen sebagai Winner of Technopreuner Award (2009)


Fraunhofer-DAAD, sekitar pukul 4.25 pagi, saya dibangunkan oleh kicauan berbagai ienis burung
yang bersendagurau di pohon rindang sekitar apartemen. Sesekali burung-burung tersebut
bertengger di iendela, mengepakkan sayap, sambil berkicau merdu. Seakan berseloroh, ”nih kami
bangsa burung masih bisa hidup bebas dengan nyaman di negara industri, tanpa diusik dan
disangkarkan oleh manusia".

Sebagai orang yang berasal dari negara tropis dengan mega keanekaragaman hayati, pasti
akan tergumpal dalam hati rasa iri akan hiiaunya lingkungan di sini. Di setiap kota, dengan mudah
ditemukan taman kota berpohon rindang dengan beragam bunga yang mekar semerbak mewangi.
Danau-danau dihuni oleh bebek, angsa, burung yang bisa bersarang dan beranak pinak dengan
bebas.

Pada saat summer (musim panas), Juni-Agustus, pemandangan alami demikian sangat
menyeiukan hati. Tampak sinergi harmoni kehidupan antara manusia, hewan, tumbuhan, dan
mikroba. Adanya sabuk hiiau, taman, hutan kota meniadi keharusan yang tidak hanya jargon di atas
kertas, tapi memang konsisten diimplementasikan.

Antroprosentris vs Biosentris

Sikap antroposentris yang hanya mementingkan manusia, harus dimarjinalkan, karena


memang jagat raya ini diciptakan oleh Sang Khalik tidak semata hanya untuk manusia. Paham
biosentris memosisikan manusia bukan spesies dominan yang menjadi pusat dari segala upaya.
Kesadaran manusia bukan meniadi satu-satunya dasar untuk menilai dan menafsirkan alam, kiranya
Iebih biiak dalam memaknai iagat ini.

Kita sebagai manusia yang diberi kelebihan kemampuan olah pikir, diminta untuk meniadi
khalifah, tidak hanya khalifah bagi manusia tapi iuga bagi makhluk lain. Jadi, eksploitasi sumberdaya
alam tanpa mengindahkan kemashlahatan makhluk lain (hewan, tumbuhan, mikroba) yang juga-
berhak terhadap alam ini, dan kepentingan masa mendatang jelas bertentangan dengan kaidah
hakiki dan teologis.

Konsep sustainable development ' (pembangunan berkelaniutan) yang diilhami oleh


terbitnya buku silence spring (musim bunga yang bisu) ditulis oleh Rachel Carson (1 962). Sejatinya
bukanlah suatu mazhab yang asing bagi para agamawan. Namun sifat manusia yang cenderung
apatis dan greedy (tamak), seakan meminggirkan arti nilai harmoni alam ini.

global warming (pemanasan global), munsoon yang tak beraturan lagi, benih yang tidak
hanya datang dari tingginya pasang laut, longsor, serta anomali alam lainnya yang sekarang sering
menderu negara kito, borungkq“ buah dcari ketamakan tersebut?.

Pengelolaan Pertanian Jerman

Sekitar 80% dari 357.000 km2 wilayah Jerman berupa hamparan pertanian. Sejalan dengan
karakter Jerman sebagai negara industri maju, porsi sektor pertanian hanya berkontribusi 1,2% dari
total GDP 1,864 triliun US dolor pada tahun 1999, industri 30,4%, dan Kota 68,4%. Konstribusi sektor
pertanian yang sangat kecil ini tidak begitu saia bermakna bahwa pertanian dan segmen masyaraka?
yung menggeluti sektor ini dikesampingkan!

Pada tahun 1950, seorang petani Jerman hanya mampu memproduksi bahan pangan untuk
10 orang. Melalui sentuhan mekanisasi, seorang pekeria pertanian dapat memasok pangan untuk
124 orang (1999). Teriadi penggandaan produktivitas spektakuler 12 kali lipat lebih, dalam kurun
waktu 49 tahun.

Pertanian Jerman mencakup 40% hortikultura dan 60% peternakan. Produk pertanian
andalan adalah gandum, sayuran, buah-buahan, bunga, gula bit, susu, daging sapi, dan babi. Tahun
1998 /1999, petani Jerman mengantongi rataan pendapatan per kapita sekitar 31.524 US dolar per
tahun. Bandingkan dengan pendapatan rata-rata per kapita Indonesia yang <1000 US dolar!

Angkatan keria pertanian hanya 2,700 dari 82,1 iuta iiwa. Namun dengan teknologi
pertanian yang maiu, Jerman dapat mengekspor produk pertanian bermutu seperti: susu, daging,
sereal, dan minyak goreng. FAO mencatat Jerman sebagai importir terbesar dan pengekspor
keempat terbesar produk pertanian di dunia.

Volume ekspor produk pertanian Jerman meningkat 8 kali lipat dibandingkan tahun 1970.
Untuk produk pertanian berupa kentang, susu, dan daging babi, Jerman malah sebagai produsen
terbesar di Eropa. Lagi-Iagi bandingkan dengan Indonesia yang notabene agraris. Bagaimana
kitatertatih-tafih memenuhi kebutuhan pangan penduduknya, walaupun sebagian besar wilayahnya
berupa pertanian!.

Agar meniadi petani profesional, setiap petani harus mengikuti semacam pendidikan ; _
.dan latihan keria di 6000 pusdiklat yang tersebar di seantero Jerman. Pada tahun 60-an, seluruh
negara anggota masyarakat Eropa mengadopsi suatu kebijakan bersama The Common Agricultural
Policy (CAP). Intinya berupa pengaturan mekanisme harga, pasar, perdagangan, dan struktur
kebiiakan pertanian lainnya.

Kebiiakan bersama ini dimaksudkan untuk mengakselerasi peningkatan produktivitas


pertanian, peningkatan pendapatan petani, stabilisasi pasar, dan memasok konsumen dengan bahan
pangan berkualitas tinggi dengan harga memadai. Juga memproteksi petani agar tak teriadi alih
profesi secara massal yang membuat angkatan keria tak lagi tertarik ke sektor pertanian.

Pada tahun 1970, setiap rumah tangga Jerman harus merogoh 30% pendapatannya untuk
memperoleh bahan pangan yang berkualitas. Namun seiak tahun 1980 hingga sekarang, dengan
hanya membelaniakan 15% pendapatan sudah bisa diperoleh pangan berkualitas tinggi, sisanya
untuk keperluan lainnya.

Selain dipasok dengan bahan pangan bermutu tinggi yang relatif murah secara kontinu,
konsumer Jerman juga dimaniakan dengan ketersediaan informasi tentang kandungan gizi bahan
pangan. Informasi tersebut dikelola oleh Deutsche Gesellschaft fuer Ernaehrung (Perkumpulan
Nutrisi Jerman) dan Auswertungs und Informationsdient fuer Ernaehrung, Landwirtschaft, und
Forsten (Pusat Informasi Pangan, Pertanian, dan Kehutanan).
Lahan pertanian lndonesua dapat digarap sepanjang tahun--di Jerman hanya 4 bulan dalam setahun,
lahan pertaniannya produktif dan dengan 2 /3 wilayah bahari, maka sejatinya sektor Pertanian dan
kejautan menjadi lokomotif pembangunan lndonesia.

Namun pada masa lalu kedua sektor ini terpinggirkan oleh industrialisasi yangini berbuah

banyak, bahkan dari Thailand sekalipun yang telah menuai hasil Pengembangan sektor pertanian
mereka Saat ini!

Kaifang Memodernisasi Tiongkok

Takjub, pasti terlintas di benak kita iika pertama kali menginiakkan kaki di Tiongkok. Kota itu
berpenduduk 1,3 miliar, pasangan mudanya hanya diperkenankan memiliki seorang anak, dengan
pertumbuhan ekonomi terpesat di dunia (11,1 persen per tahun). Dari total US $ 3,42 triliun GDP,
48,9 persen berasal dari sektor industri, 39,3 persen iasa, dan 11,7 persen pertanian. Diprediksi pada
2020, Tiongkok akan menjadi pelaku ekonomi terbesar di dunia.

Saat ini, kekuatan ekonomi Tiongkok sudah melebihi Kanada-anggota (37 yang terkecil
kekuatan ekonominya. Keaiaiban ekonomi Tiongkok teriadi di era keterbukaan dan reformasi
ekonomi (Gaige Kaifeng) yang diprakarsai Deng Xiaoping 30 tahun lalu.

Penulis pernah berkesempatan berkuniung ke Beiiing (2007) atas undangan University of


Beijing dan ke Qingdao atas undangan IOCAS (Insfifufe of Oceanology of Chinese Academy of
Science) pada tahun 2005. Dengan hanya merogoh 1 yuan (sekitar Rp 1.600), sudah dapat
menikmati kenyamanan bus kota yang hampir setaraf dengan bus kota di Jerman. Padahal, harga
premium di sana 4,5 yuan/Ii'rer (Rp 7.200). Daerah kumuh, pedagang asongan, dan pengemis tak
terlihat.

Peradaban Tiongkok. meniadi satu-satunya peradaban dunia yang masih eksis dari zaman
praseiarah (4000 tahun silam) hingga zaman milineum ini. Tiongkok meniadi salah satu negara di
Asia yang luput dari imperialisme Eropa. Kecerdikan pemerintah Tiongkok yang meniadikannya tak
pernah diiaiah secara total. Tiongkok merelakan sebagian teritorial untuk dimanfaatkan musuhnya
sebagai konsesi kekalahan perang. Hongkong diserahkan pada Inggris ketika Tiongkok kalah pada
opium war (1840 1842) melalui Perianiian Nanking dan dikembalikan lagi ke Tiongkok pada tahun
1997.

Makao yang dikelola Portugal iuga konsesi atas kekalahan perang, diserahkan lagi ke
Tiongkok pada 1999. Provinsi Shandong di mana Qingdao berada, pernah meniadi wilayah Jerman
karena membantu partai Nasionalis, pada saat terlibat perang saudara antara kaum komunis dan
nasionalis.

Perubahan Paradigma

Tiongkok modern berawal dari runtuhnya Dinasty Qing (1644 191 1), digantikan oleh
Republik Tiongkok (191 1 1949). Pada masa ini, dua kali berkecamuk perang dunia yang mengubah
peta politik di Tiongkok dengan pecahnya perang saudara antara pengikut partai komunis (pimpinan
Mao Zedong) dan nasionalis (pimpinan Chiang Kaishek). Chiang Kaishek selaniutnya adalah pendiri
Taiwan yang hingga saat ini masih dianggap sebagai provinsi yang membangkang oleh Republik
Rakyat Tiongkok (RRT).

Kekalahan menyakitkan pada opium war menginisiasi modernisasi Tiongkok yang


menggelorakan perubahan paradigma pada bangsa Tiongkok, melahirkan upaya pergerakan
peningkatan kemampuan diri. Pergerakan ini bermula 1840-an di bawah arahan pemikiran modern
Dinasty Han. Pada masa ini, ilmu Pengetahuan dari Barat dan bahasa asing diajarkan, sekolah khusus
dibuka, pabrik dan pelabuhan dibangun mengacu model Eropa.

People's Republic of China (1949 sekarang) dengan sistem pemerintahan sosialis-


komunisnya, kita kenal sebagai RRT. Meskipun sistem pemerintahan Tiongkok komunis, namun
terdapat perbedaan mencolok antara era Mao Zedong (1949 1976) dan Deng Xiaoping (1977 1 989).
Slogan Deng yang terkenal adalah segala hal yang berkonotasi komunis akan lebih diutamakan,
bahkan tenaga ahli pun harus orang yang kental ideologi komunisnya. Mao sangat berorientasi pada
komunis Uni Soviet. memodifikasi sistem pendidikan yang lebih berorientasi pada tenaga teknisi dan
insinyur, sehingga banyak universitas yang diubah menjadi technical institute. Juga mendatangkan
tenaga terampil dari Uni Soviet.

Tampilnya Deng Xiaoping ke tampuk kekuasaan dengan reformasi dan keterbukaan ekonomi
mencanangkan visi “Four Modernizations" (industri, pertanian, sain dan teknologi, serta
pertahanan). Deng memberikan status special economic zone pada Provinsi Fuiian yang

berseberangan dengan Taiwan, dan Provinsi Guangdong yang berhadapan dengan Hongkong.
Pemerintah provinsi memberikan insentif tax holiday kepada investor, kepemilikan lahan, dan
keistimewaan lainnya.

Program Unggulan

Pada 1979-1992_, kedua provinsi ini menyerap 50 gersen investasi luar. Privatisasi
perusahaan negara juga meniadi program unggulan pemerintahan Deng. Pada 1986, sebanyak 18
iuta individu meniadi pemi|ik perusahaan privat. Pada 30 tahun belakangan ini, rata-rata
pertumbuhan PDB Tiongkok mencapai 9,8 persen melampaui PDB rata-rata dunia 3 persen.

Pada sektor pertanian, collective agriculture (koperasi pertanian) yang meniru kolkhozy di
Uni Soviet pada era Mao direformasi dengan sistem household responsibility. Artinya, keberhasilan
dan kegagalan pertanian meniadi tanggung iawab individu, bukan kolektif seperti semula.

Tahun 1980-an merupakan tahun mekanisasi pertanian besar-besaran serta mampu


meningkatkan produktivitas pertanian berlipat-Iipat. Kebiiakan lainnya mencakup liberalisasi pasar,
desentralisasi fiskal, peningkatan otonomi lokal, peningkatan sektor privat, diversifikasi perbankan,
dan pembukaan stock market. Reformasi yang dicanangkan Deng telah berhasil mengurangi angka
kemiskinan di pedesaan dari sekitar 250 iuta iiwa pada 1970-an meniadi 15 iuta saat ini.

Pecahnya tragedi “Tiananmen Square" (4 Juni 1989) yang mengakhiri pemerintahan Deng
adalah akumulasi dari ketidakpuasan kaum muda Tiongkok. Peristiwa tersebut teriadi akibat
berkurangnya paiak yang dikumpulkan pemerintah pusat karena desentralisasi, korupsi, stratifikasi
sosial yang makin menganga, penyalahgunaan obat, prostitusi, dan penidaksuburan wanita. Selain
itu, ketidakseimbangan regional antara wilayah pesisir timur yang lebih makmur dan wilayah barat
yang masih relatif miskin, serta melemahnya pemerintah pusat.

Pertumbuhan ekonomi tinggi yang konstan ini iuga berongkos keterpurukan ekologi. WHO
(1998) melaporkan bahwa di antara 10 kota di dunia dengan kualitas udara terburuk, 7 kota berada
di Tiongkok. Berdasarkan data dari Tiongkok, 2/3 dari 338 kota di Tiongkok berkualitas udara sedang
sampai buruk. Hujan asam turun pada sekitar 30 persen wilayah 4 Tiongkok. Sekitar 90 persen air di
perkotaan tercemar.

Bahkan World Bank (2005) melaporkan 300 iuta rakyat Tiongkok di pedesaan tidak punya
akses air bersih. Kekurangan pasokan air ini lebih terasa di bagian utara. Pemerintah Tiongkok
merencanakan membelokkan Sungai Yangtze ke kota-kota di utara termasuk Beiiing dan Tianiin.
Diperkirakan, ongkos ekologi pencemaran di Tiongkok mencapai 7 10 persen dari GDP.

Semoga kita bisa memetik pelaiaran dari perialanan peradaban Tiongkok yang menakiubkan
ini. Tiongkok pada masa Mao berorientasi ke sosialis Uni Soviet, era Deng berorientasi pada
liberalisasi ekonomi. Keduanya sebetulnya mirip dengan perialanan bangsa kita yang pada masa
Orde Lama Soekarno, |ebih berwarna Uni Soviet. Orbanya Soeharto berorientasi lebih kapitalis
Pancasilais. Namun, tidak seperti Tiongkok yang terus melaiu pesat, lndonesia malah menukik ke
bawah, entah mengapa!

Anda mungkin juga menyukai