Anda di halaman 1dari 10

LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT MEDIKA STANNIA

NOMOR : 187/PT.RSBT/SK-1300/19.UM
TANGGAL : 10 MEI 2019
PERIHAL : PROGRAM KERJA PELAYANAN BEDAH DI RUMAH SAKIT
MEDIKA STANNIA

BAB I
PENDAHULUAN

Peningkatan mutu pelayanan merupakan prioritas utama di Rumah Sakit


Medika Stannia, tidak terkecuali layanan bedah di Instalasi Bedah Sentral yang
merupakan unit penunjang dari pelayanan kesehatan yang tersedia di Rumah
Sakit Medika Stannia.
Sebagai perwujudan dari tekad tersebut diatas harus ditunjang dengan
perencanaan,pelaksanaan, evaluasi, serta tindak lanjut yang baik, yang meliputi
seluruh kegiatan pelayanan bedah yang dilakukan di Instalasi Bedah Sentral baik
dari segi sarana, prasarana, sumber daya manusia sertakegiatan penunjang yang
lain.
Agar semua kegiatan pelayanan bedah di Instalasi Bedah Sentral dapat
berjalan dengan baik dan terwujud sesuai dengan yang telah direncanakan maka
yang termasuk dalam program kerja tahunan ini adalah tentang pelayanan, upaya
peningkatan mutu, sumber daya manusia, fasilitas, pengendalian infeksi rumah
sakit, kesehatan dan keselamatan kerja, serta keselamatan pasien, yang tidak
kalah penting dari semua hal diatas adalah analisa dari seluruh kegiatan tahun
sebelumnya, dan hasilnya digunakan sebagai acuan penyusun program kerja
tahun berikutnya.
BAB II
LATAR BELAKANG

Menghadapi era globalisasi ini, dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan


teknologi demikian pesat, telah mengubah segalanya menjadi modern, cepat dan
terbuka. Informasi menjadi lebih terbuka dan mudah diakses oleh semua orang
yang menginginkannya. Rumah sakit sebagai institusi untuk orang orang sakit ikut
pula terkena dampak dari perkembangan ini. Peralatan dan metode baru mulai
mengalir ke rumah sakit, pasien, dan keluarga yang menggunakan jasa juga
memiliki pengetahuan yang meningkat tentang kesehatan, karena informasi yang
mudah diakses.

Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit Medika Stannia dalam menghadapi hal
tersebut juga mencoba mengantisipasi dengan menyiapkan sumber daya manusia
sebagai ujung tombak pelayanan, dimana harus selalu meningkatkan
keterampilan pengetahuan baik melalui pendidikan formal maupun non formal
sehingga dapat meningkatkan pengetahuan kognitif, afektif dan psikomotor yang
menunjang pelayanan sebagai upaya memberikan pelayanan yang handal dan
professional sehingga memuaskan semua pihak.

Pelayanan yang bermutu dan professional juga harus ditunjang dengan


sarana dan prasarana yang memadahi sesuai kebutuhan, berfungsi baik, akurat,
aman bagi pasien dan petugas, dan tentunya harus didukung dengan pemahaman
dan kepatuhan terhadap standart prosedur operasional yang telah ditetapkan.

Semakin banyak dan perkembangnya rumah sakit lain yang berlomba untuk
memberikan pelayanan terbaiknya , Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit Medika
Stannia terus berusaha mengembangkan diri dan meningkatkan mutu pelayanan
agar dapat menunjang Rumah Sakit Medika Stannia dalam menjadi pilihan utama
dari rumah sakit yang berada di provinsi Bangka Belitung.
BAB III
TUJUAN

3.1 Tujuan umum


Meningkatkan mutu pelayanan bedah di instalasi Bedah Sentral, untuk
menunjang mutu pelayanan Rumah Sakit Medika Stannia secara umum serta
menjadi pelayanan bedah instalasi Bedah Sentral dengan pelayanan yang prima
dan pilihan utama masyarakat.

3.2 Tujuan khusus


a. Terselenggaranya pelayanan bedah di kamar operasi yang sesuai standar
profesi dan standar pelayanan operasional dilaksanakan secara
menyeluruh dan terpadu sesusai dengan kebutuhan pasien dan
perkembangan alat / teknologi yang canggih saat ini, serta memberikan
pelayanan hasil operasi yang tepat dan akurat sehingga dapat menjamin
kualitas hasil tindakan operasi dengan lebih baik.
b. Dapat menetapkan langkah-langkah demi tercapainya perbaikan
peningkatan mutudari waktu ke waktu.
c. Meningkatkan kualiatas sumber daya manusia yang ada di Instalasi Bedah
Sentral.
d. Mencegah terjadinya infeksi nosokomial pada pasien akibat tindakan
operasi dan melindungi keluarga serta petugas dari terjangkitnya infeksi
dari rumah sakit.
e. Memberikan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja bagi seluruh
petugas.
f. Menurunkan dan meniadakan angka kejadian yang baik tidak diharapkan
dan kejadian nyaris cidera serta meningkatkan mutu pelayanan dan
keselamatan pasien.
BAB IV
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

NO Kegiatan Pokok Rincian kegiatan


1 Meningkatkan kinerja  Meningkatkan kinerja pelayanan
jumlah pelayanan operasi operasi dengan meningkatkan kualitas
dengan lokal anastesi hasil operasi dan tingkat kepuasan
maupun general anastesi pasien.
dan rinciannya.  Menurunkan tingkat pembatalan operasi
dengan persiapan pre operasi sebaik-
baiknya.
 Meningkatkan varisi jenis operasi
2 Menigkatkan kesiapan dan  Melakukan cek kesiapan instrument
kelengkapan alat medis operasi dan alat elektro medis setiap
operasi, Bahan habis pakai hari
/ obat sehingga siap dipakai  Melakukan cek stock bahan habis pakai
setiap saat. dan obat setiap hari yang akan dipakai
besok harinya
3 Mampu melayani semua  Meningkatkan pengetahuan dan
kasus yang memerlukan keterampilan perawat terhadap tindakan
tindakan operasi sesuai operasi yang akan dilakukan
dengan jadwal dan  Memberikan pelayanan pada pasien
mengurangi rujukan pada dengan tindakan operasi besar,sedang

kasus bedah dan kecil.


4 Program pengembangan  Evaluasi kualitas dan kuan tintas SDM
sumber daya manusia  Mengikutsertakan program pelatihan
eksternal unit khusus keperawatan
teknik kamar bedah
 Mengikutsertakan program pelatihan.
 Mengikutsertakan dalam acara seminar
atau workshop bertemakan bedah.
 Penambahan SDM baru untuk bagian
perawat bedah dan perawat ruang pulih
sadar
5 Program peningkatan  Penggunaan brankard khusus kamar
sterilitas dan pengendalian bedah - Penggunaan 1 set instrumen
infeksi kamar bedah bedah untuk 1 pasien
 Koordinasi dengan bagian CSSD untuk
sterilisasi instrumen dan linen - General
cleaning kamar bedah
 Sterilisasi kamar bedah
6 Program meningkatkan  Monitor evaluasi capaian program mutu
mutu pelayanan IBS  tingkat kepuasan pasien IBS target
capaian 90%
 Ketaatan pelaksanaan checklist
keselamatan pasien operasi (Sign in
time out, Sign out)
 Ketaatan pelaksanaan Asesmen pra
bedah
 Ketaatan penggunaan APD di Instalasi
Bedah Sentral dengan target 100 %
 Menekan angka infeksi luka operasi per
tahun sampai 0,1%
 Menekan kejadian pembatalan operasi
pada saat sudah di kamar operasi 0,5%
BAB V
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Memberikan pelayanan Operasi baik Lokal Anestesi maupun General

Anestesi.
2. Menyelenggarakan survey kepuasan pasien, menganalisa, dan
mengevaluasi tingkat kepuasan pasien serta menindaklanjuti hasil survey.
3. Mampu melayani semua kasus yang memerlukan tindakan operasi sesuai

dengan jadwal dan mengurangi rujukan pada kasus bedah.


4. Program pengembangan sumber daya manusia.

5. Program peningkatan sterilitas dan pengendalian infeksi kamar bedah.

6. Program meningkatkan mutu pelayanan Instalasi Bedah Sentral.


BAB VI
SASARAN

NO Sasaran Indikator Target


1 Meningkatkan kinerja Jumlah total operasi dalam 2.500 Operasi
jumlah total semua setahun per tahun
operasi dengan lokal
anastesi maupun
general anastesi dan
rinciannya
2 Menigkatkan Kesiapan kelengkapan alat 100% siap
kesiapan dan operasi saat hari kegiatan
kelengkapan alat
medis operasi,
Bahan Habis Pakai
(BHP) / obat
sehingga siap
dipakai setiap saat
3 Mampu melayani Bertambahnya jenis operasi Pertambahan
semua kasus yang setiap tahun 10%
memerlukan
tindakan operasi
sesuai dengan
jadwal dan
mengurangi rujukan
pada kasus bedah
4 Program Semua SDM kamar operasi 100%
pengembangan setiap tahun mengikuti minimal
sumber daya 1 kali pelatihan diluar dan 3 kali
manusia in house training
5 Program Sesuai program PPI Angka kejadian
peningkatan sterilitas infeksi luka
dan pengendalian operasi (ILO)
infeksi kamar bedah dibawah 0,1%
per tahun
6 Program - tingkat kepuasan pasien IBS - target
meningkatkan mutu - Ketaatan pelaksanaan kepuasan
pelayanan IBS checklist keselamatan capaian 90%
pasien operasi (Sign in time - target
out, Sign out) ketaatan APD
- Ketaatan penggunaan APD 100 %
di Instalasi Bedah Sentral - target
- Menekan angka infeksi luka maksimal
operasi per tahun Infeksi Luka
- - Menekan kejadian Operasi
pembatalan operasi pada sampai 0,1%
saat sudah di kamar operasi - target
pembatalan
operasi
maksimal
sampai 0,5%
BAB VII
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Adapun jadwal kegiatan program kerja layanan bedah dibuat dalam bentuk
table untuk memudahkan evaluasi dan tindak lanjut terhadap masing-masing
kegiatan yang telah disusun sebagai berikut :
kontrol kegiatan per bulan
No. Rincian Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Meningkatkan kinerja jumlah
total semua operasi dengan
lokal anastesi maupun
general anastesi dan
rinciannya
2 Meningkatkan kesiapan dan
kelengkapan alat medis
operasi, BHP / obat
sehingga siap dipakai setiap
saat
3 Mampu melayani semua
kasus yang memerlukan
tindakan operasi sesuai
dengan jadwal dan
mengurangi rujukan pada
kasus bedah
4 Program pengembangan
sumber daya manusia
5 Program peningkatan
sterilitas dan pengendalian
infeksi kamar bedah
6 Program meningkatkan mutu
pelayanan IBS

Anda mungkin juga menyukai