Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan
kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan,
menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Definisi ini berdasarkan
pada konsep inti, yaitu : kebutuhan, keinginan dan permintaan; produk, nilai, biaya dan
kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan; pasar, pemasaran dan pemasar. Adapun
tujuan pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga
produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran
menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang tinggal hanyalah bagaimana
membuat produknya tersedia. Sedangkan proses pemasaran terdiri dari analisa peluang
pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran, merancang strategi pemasaran, merancang
program pemasaran, dan mengorganisir, melaksanakan serta mengawasi usaha
pemasaran.
Ada hubungan erat antara mutu suatu produk dengan kepuasan pelanggan serta
keuntungan industri. Mutu yang lebih tinggi menghasilkan kepuasan pelanggan yang
lebih tinggi, sekaligus mendukung harga yang lebih tinggi dan sering juga biaya lebih
rendah. Eksekutif puncak masa kini melihat tugas meningkatkan dan mengendalikan
mutu produk sebagai prioritas utama, sehingga setiap industri tidak punya pilihan lain
kecuali menjalankan manajemen mutu total (“Total Quality Management”).
Konsep Pemasaran
Keinginan menjadi permintaan bila didukung dengan daya beli. Perbedaan ini
bisa menjelaskan bahwa pemasar tidak menciptakan kebutuhan; kebutuhan sudah ada
sebelumnya. Pemasar mempengaruhi keinginan dan permintaan dengan membuat suatu
produk yang cocok, menarik, terjangkau dan mudah didapatkan oleh pelanggan yang
dituju.
2. Produk
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan atau
keinginan pelanggan. Pentingnya suatu produk fisik bukan terletak pada kepelikannya
tetapi pada jasa yang dapat diberikannya. Oleh karena itu dalam membuat produk harus
memperhatikan produk fisik dan jasa yang diberikan produk tersebut.
Nilai adalah perkiraan pelanggan tentang kemampuan total suatu produk untuk
memenuhi kebutuhannya. Setiap produk memiliki kemampuan berbeda untuk
memenuhi kebutuhan tersebut, tetapi pelanggan akan memilih produk mana yang akan
memberi kepuasan total paling tinggi. Nilai setiap produk sebenarnya tergantung dari
seberapa jauh produk tersebut dapat mendekati produk ideal, dalam ini termasuk harga.
Kebutuhan dan keinginan manusia serta nilai suatu produk bagi manusia tidak
cukup untuk menjelaskan pemasaran. Pemasaran timbul saat orang memutuskan untuk
memenuhi kebutuhan serta keinginannya dengan pertukaran. Pertukaran adalah salah
satu cara mendapatkan suatu produk yang diinginkan dari seseorang dengan
menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Pertukaran merupakan proses dan bukan
kejadian sesaat. Masing-masing pihak disebut berada dalam suatu pertukaran bila
mereka berunding dan mengarah pada suatu persetujuan. Jika persetujuan tercapai maka
disebut transaksi. Transaksi merupakan pertukaran nilai antara dua pihak. Untuk
kelancaran dari transaksi, maka hubungan yang baik dan saling percaya antara
pelanggan, distributor, penyalur dan pemasok akan membangun suatu ikan ekonomi,
teknis dan sosial yang kuat dengan mitranya. Sehingga transaksi tidak perlu
dinegosiasikan setiap kali, tetapi sudah menjadi hal yang rutin. Hal ini dapat dicapai
dengan menjanjikan serta menyerahkan mutu produk, pelayanan dan harga yang wajar
secara kesinambungan.
5. Pasar
Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau
keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk memenuhi
kebutuhan atau keinginan itu. Istilah pasar untuk menunjukan pada sejumlah pembeli
dan penjual melakukan transaksi pada suatu produk.
Dari konsep inti pemasaran maka, ada lima konsep pemasaran yang mendasari
cara organisasi melakukan kegiatan pemasarannya.
Konsep ini adalah salah satu konsep tertua, yaitu akan memilih produk yang
mudah didapat dan murah harganya. Dalam hal ini memusatkan perhatiannya untuk
mencapai efisiensi produksi yang tinggi serta cakupan distribusi yang luas. Konsep ini
dapat dijalankan apabila permintaan produk melebihi penawarannya dan dimana biaya
produk tersebut sangat tingi. Kelemahan konsep pemasaran ini adalah pelayanan tidak
ramah dan buruk.
Konsep ini berpendapat bahwa kalau pelanggan dibiarkan saja, pelanggan tidak
akan membeli produk industri dalam jumlah cukup sehingga harus melakukan usaha
penjualan dan promosi yang agresif. Konsep ini beranggapan bahwa pelanggan enggan
membeli dan harus didorong supaya membeli. Konsep ini sering digunakan pada “
Produk yang tidak dicari” atau tidak terpikir untuk dibeli serta pada industri yang
mengalami kelebihan kapasitas produksi.
Konsep ini berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan industri terdiri dari
penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang
diinginkan secara lebih efektif dan efisien daripada saingannya. Konsep berwawasan
pemasaran bersandar pada empat pilar utama, yaitu
pasar sasaran,
kebutuhan pelanggan,
pemasaran yang terkoordinir serta
keuntungan.
Dari ketiga taraf diatas, keberhasilan strategi pemasaran dapat dicapai apabila sudah
mencapai ketaraf 3, yaitu yang paling memberikan kepuasan kepada pelanggan.
Setiap orang adalah pelanggan. Pelanggan adalah setiap orang, unit atau pihak
dengan siapa kita bertransaksi, baik langsung maupun tidak langsung dalam penyediaan
produk. Pada dasarnya ada dua jenis pelanggan, yaitu Pelanggan Eksternal dan
Pelanggan Internal .
Pelanggan Internal Pada umunya, bila karyawan sebagai pelanggan internal tidak puas
maka kesalahan yang dibuat akan bertambah, kualitas produk menurun dan biaya
industri meningkat. Jika suatu proses produksi telah menyimpang sejak awal, berapa
banyak biaya yang harus ditambahkan untuk perbaikan atau penggantian.
Secara psikologis ada tujuh tahap yang dilewati pelanggan sebelum memutuskan
membeli suatu produk:
Langkah 1 : Perhatikan
- Calon pelanggan memandang sekejap mata produk yang dipanjang di etalase atau
ruang pamer.
Langkah 2 : Minat
Calon pelanggan menunjukan minat pada produk tertentu dipajang, mencari tahu
rancangan, harga dan kualitasnya.
Langkah 3 : Asosiasi Gagasan
iklannya
Langkah 4 : Keinginan
Jika calon pelanggan ragu-ragu, maka ia akan membandingkan dengan produk lain yang
sejenis dan kemudian akan mengevaluasinya terhadap rancangan, harga dan
kualitasnya.
Langkah 5 : Kepercayaan
Keputusan calon pelanggan untuk membeli suatu produk didasarkan atas kepercayaan
tumbuhnya rasa kepercayaan dipengaruhi oleh wiraniaga, reputasi industri, merek
produk dan kualitas produk
Langkah 6 : Tindakan
Langkah 7 : Kepuasan
Setelah membeli produk, pelanggan dapat mengalami 2 jenis kepuasan, yaitu kepuasan
saat proses pembelian (pelayanan wiraniaga) dan kepuasan menggunakan produk
(kualitas)
Ada dua hal yang dapat dipetik dari tujuh langkah psikologi tersebut :
Industri yang berwawasan pelanggan akan menyediakan formulir bagi pelanggan untuk
melaporkan kesukaan dan keluhannya. Selain itu dapat berupa kotak saran dan telepon
pengaduan bagi pelanggan. Alur informassi ini memberikan banyak gagasan baik dan
industri dapat bergerak lebih cepat untuk menyelesaikan masalah.
b. Kepuasan Pelanggan
Industri tidak dapat menggunakan tingkat keluhan sebagai ukuran kepuasan pelanggan.
Industri yang responsif mengukur kepuasan pelanggan dengan mengadakan survei
berkala, yaitu dengan mengirimkan daftar pertanyaan atau menelpon secara acak dari
pelanggan untuk mengetahui perasaan mereka terhadap berbagai kinerja industri. Selain
itu juga ditanyakan tentang kinerja industri saingannya.
Industri dapat menghubungi pelanggan yang tidak membeli lagi atau berganti pemasok
untuk mengetahui penyebabnya (apakah harganya tinggi, pelayanan kurang baik,
produknya kurang dapat diandalkan dan seterusnya, sehingga dapat diketahui tingkat
kehilangan pelanggan.
Mutu adalah keseluruhan ciri serta sifat produk yang berpengaruh pada
kemampuannya memenuhi kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat. Definisi ini
berpusat pada pelanggan , dimana pelanggan punya kebutuhan dan pengharapan
tertentu. Selain itu mutu dapat diartikan jaminan kesetiaan pelanggan, pertahanan
terbaik melawan saingan dari luar dan satu-satunya jalan menuju pertumbuhan dan
pendapatan yang langgeng.
Menurut Prof Charlie Chang (1995), untuk menjamin kemampuan suatu industri
bertahan (“survive”) dalam era global ini, maka penerapan Manajemen Mutu Total
bukan lagi merupakan suatu pilihan, tetapi suatu keharusan. Untuk mengelola
manajemen secara baik dan praktis, maka dapat dibagi atas tiga suara, yaitu Voice of
Customer, Voice of Employee dan Voice of Process.
Cung, C. 1995. Best Practices of Total Quality Management, Makalah seminar PQM.
Jakarta
Gruenwald, G. 1985. Seri Pemasaran dan Promosi, Pengembangan Produk Baru, PT
Alex Media Komputindo, Jakarta
Ishikawa, K. dan David, J.L. 1992. Pengendalian Mutu terpadu. Penerbit P.T. Remaja
Rosdakarya, Bandung
Nainggolan, M. 1996. Total Customer sutisfaction, P.T. Agro Manunggal International
Corporate Training Centre, Jakarta.
Kotler, P. 1995. Manajemen Pemasaran; Analisa, Perencanaan, Implementasi dan
Pengendalian. Jilid I, edisi kedelapan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.