Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPALA RUANGAN (KARU) DI RUANG ANGGREK


RSKJ SOEPRAPTO PROVINSI BENGKULU
Senin dan Selasa, 12-13 Maret 2018

DISUSUN OLEH:
KHENIVA DIAH ANGGITA, S.Kep
1726051052

Preceptor Co Preceptor

(Ns. Dian Dwiana, S.Kep., M.Kep) (Ns. H. Arif Budi H, S.Kep)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2018
LAPORAN PENDAHULUAN
KEPALA RUANGAN

A. Pengertian
Kepala ruangan adalah seorang tenaga perawatan profesional yang
diberi tanggung jawab dan wewenang dalam mengelola kegiatan pelayanan
keperawatan di satu ruang rawat (Kusnadi, 2013). Kepala Ruangan adalah
petugas atau perawat yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam
memimpin pelaksanaan pelayanan keperawatan serta tatalaksana personalia
pada ruangan tertentu atau bangsal di rumah sakit (Nursalam, 2011).
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kepala ruangan
adalah seseorang yang diberi wewenang sebagai pemimpin di ruangan
keperawatan.

B. Peran dan fungsi kepala ruangan


Menurut Bulgess dan swanburg (1990) ada 4 peran utama karu :
1. Peran interpersonal
Seorang kepala ruangan berperan sebagai pemimpin organisasi dengan
pekerjaan,nilai seorang pemimpin bertujuan untuk memberi motivasi dan
mengaktifkan anggota.
2. Peran impormasional
Seorang kepala ruangan berperan sebagai monitor dan desminator
a. Peran monitor
mencari dan meerima berbagai informasi untuk mengembangkan
organisai pusat informasi internal dan eksternal.
b. Pesan desminator
mengprestasikan dan mengembangkan informasi yang diperoleh dari
luar maupun dari dalam anggota kepada anggota.
3. Peran Pembicara
menginformasikan kepada orang lain tentang politik, pekerjaan, hasil dan
sebagainya.
4. Peran decisional
mengambil keputusan saat ada masalah.

C. Fungsi Kepala Ruangan


Adapun fungsi kepala ruangan menurut Marquis dan Houston (2000)
sebagai berikut:
1. Perencanaan
Dimulai dengan penerapan filosofi, tujuan, sasaran, kebijaksanaan,
dan peraturan-peraturan : membuat perencanaan jangka pendek dan
jangka panjang untuk mencapai visi, misi, dan tujuan, organisasi,
menetapkan biaya-biaya untuk setiap kegiatan serta merencanakan dan
pengelola rencana perubahan.
2. Pengorganisasian
Meliputi pembentukan struktur untuk melaksanakan perencanaan,
menetapkan metode pemberian asuhan keperawatan kepada pasien yang
paling tepat, mengelompokkan kegiatan untuk mencapai tujuan unit serta
melakukan peran dan fungsi dalam organisasi dan menggunakan power
serta wewenang dengan tepat.
3. Ketenagaan
Pengaturan ketenagaan dimulai dari rekruetmen, interview,
mencari, dan orientasi dari staf baru, penjadwalan, pengembangan staf,
dan sosialisasi staf.
4. Pengarahan
Mencakup tanggung jawab dalam mengelola sumber daya manusia
seperti motivasi untuk semangat, manajemen konflik, pendelegasian,
komunikasi, dan memfasilitasi kolaborasi.
5. Pengawasan
Pengawasan meliputi penampilan kerja, pengawasan umum,
pengawasan etika aspek legal, dan pengawasan professional. Seorang
manajer dalam mengerjakan kelima fungsinya tersebut sehari-hari akan
bergerak dalam berbagai bidang penjualan, pembelian, produksi,
keuangan, personalia dan lain-lain.
Fungsi lain Kepala Ruangan adalah :
1. Menentukan pelaksaan kerja
Standar pelaksanaan kerja berdasarkan uraian tugas Karu, PP, PA
2. Menentukan tingkat pencapaian kerja
Mengevaluasi implementasi keperawatan yang telah dilakukan hari
tersebut masing-masing PA melakukan implementasi yang dibuat PP
3. Mengevaluasi apakah diagnose keperawatan dapat dengan tuntas
dilakukan
4. Memberikan pengarahan PP yang terkait dengan pencapaian tujuan

D. Tujuan dan Tugas Karu


1. Meningkatkan pemberian asuhan keperawatan
2. Meningkatkan peran serta keluarga dan askep
3. Meningkatkan kedisiplinan kerja pelaksana
4. Meningkatkan komunikasi antara petugas, klien dan keluarga
5. Meningkatkan kerjasama dan tim kesehatan yang lain
Tugas kepala ruangan menurut Nursalam (2011) adalah :
1. Perencanaan
Perencanaan adalah suatu keputusan untuk masa yang akan datang,
yang artinya apa, siapa, kapan, dimana, berapa, dan bagaimana yang akan
harus dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
Tugas kepala ruangan, yaitu :
a. Menunjuk perawat primer dan tugas masing-masing
b. Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya
c. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien dibantu perawat
primer
d. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan
aktifitas dan tingkat ketergantungan pasien dibantu perawat primer
e. Merencanakan strategi pelaksanaan keperawatan
f. Mengikuti kunjungan dokter untuk mengetahui kondisi patofisiologi,
tindakan medis yang dilakukan, program pengobatan dan
mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yang akan dilakukan
kepada klien
g. Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan
 Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan
 Membimbing penerapan proses keperawatan
 Menilai asuhan keperawatan
 Mengadakan diskusi untuk memecahkan masalah
 Memberikan informasi kepada pasien atau keluarga yang baru
masuk
h. Membantu mengembangkan niat pendidikan atau latihan diri
i. Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan
j. Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dari rumah sakit
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian yaitu fungsi managemen yang berhubungan
dengan mengalokasikan dan mengatur sumber daya untuk menyelesaikan
tujuan yang telah dicapai. Peran managemen dalam fungsi
pengorganisasian adalah menentukan tugas yang akan dikerjakan,
individu yang mengerjakan, pengelompokan tugas, struktur
pertanggungjawaban dan proses pengambilan keputusan (Robins &
Coulter, 2007). Tugas kepala ruangan yaitu :
a. Merumuskan metode penugasan yang digunakan
b. Merumuskan tujuan metode penugasan yang digunakan
c. Membuat rincian tugas perawat primer dan perawat asosiet yang
jelas
d. Membuat rencana kendali, kepala ruangan membawahi dua perawat
primer (PP), perawat primer membawahi beberapa perawat
pelaksana/ perawat asosiet (PA)
e. Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan, membuat proses
dinas, mengatur tenaga yang ada setiap
f. Mengatur dan mengendalikan logotrik ruangan
g. Mengatur dan mengendalikan lahan praktik
h. Mendelegasikan tugas saat kepala ruangan tidak berada di tempat
kepada perawat primer
i. Mengetahui kondisi klien, menilai tingkat kebutuhan klien
j. Mengembangkan kemampuan anggota
k. Menyelenggarakan konferensi
3. Staffing (ketenagaan)
Dalam kepersonaliaan, pemimpin merekrut, memilih, memberi
orientasi dan meningkatkan perkembangan individu untuk mencapai
tujuan organisasi. Menurut Marques & Huston langkah-langkah dalam
kepersonaliaan/ketenagaan yaitu :
a. Memenuhi tanggung jawab dalam perencanaan ketenagaan,
mengerjakan organisasi managemen asuhan pasien, menentukan
jumlah, dan tipe personalia yang dibutuhkan
b. Menerima tenaga baru, wawancara, memilih, dan memperkerjakan
seseorang berdasarkan hasil kerja yang telah ditetapkan
c. Menggunakan sumber daya organisasi untuk induksi dan orientasi
d. Memastikan bahwa setiap pegawai cukup tersosialisasi terhadap nilai
organisasi dan norma
e. Mengembangkan program pendidikan staff
f. Membuat penjadwalan yang kreatif dan fleksibel berhubungan dengan
kebutuhan asuhan pasien untuk meningkatkan produktifitas
Berdasarkan filosofi kepala ruangan, Gillo (2000) mengembangkan
fungsi ketenagaan sebagai berikut :
 Memberikan seorang staff perawat yang profesional secara
keseluruhan dalam ruangan
 Memberikan staff yang tepat dengan perbandingan perawat dengan
pasien 1 : 1 untuk setiap jam kerja
 Tenaga kesehatan lain dengan perbandingan perawat 1 : 1 dengan
pasien disetiap ruangan
 Melibatkan seluruh staff perawat dalam menyusun program ketengaan
 Membagi tenaga perawat secara merata dalam hal jadwal, libur, waktu
istirahat, waktu putaran, dan jam kerja
 Bertanggung jawab dalam perencanaan ketenagaan
 Mengerti akan kebutuhan staff dalam hal istirahat dan libur
 Memberikan penghargaan kepada perawat yang berprestasi
4. Pengarahan (Actuating)
Fungsi pengarahan berkaitan erat dengan perencanaan kegiatan
perawat dalam rangka menugaskan perawat untuk melaksanakan
pencapaian tujuan yang telah ditentukan kepala ruangan dalam
melakukan kegiatan pengarahan melalui saling memberi motivasi,
membantu pemecahan masalah, melakukan pendelegasian, menggunakan
komunikasi yang efektif, melakukan kolaborasi dan koordinasi
(Swanburg, 2000).
Menurut Nursalam (2011), tugas kepala ruangan dalam pengarahan
meliputi :
a. Memberi pengarahan tentang penugasan kepada perawat primer
b. Memberi pujian kepada perawat yang mengerjakan tugas dengan
baik
c. Memberi motivasi dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap
d. Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan
dengan askep klien
e. Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam
melaksanakan tugasnya
f. Meningkatkan koordinasi
5. Pengawasan (controlling)
a. Melalui komunikasi yaitu mengawasi dan berkomunikasi langsung
dengan perawat primer mengenai asuhan keperawatan yang diberikan
kepada klien
b. Melalui supervisi
 Pengawasan langsung melalui inspeksi
Mengamati sendiri atau melalui laporan langsung secara lisan dan
memperbaiki/mengawasi kelemahan-kelemahan yang ada saat ini
 Pengawasan tidak langsung
Mengecek daftar hadir, membaca dan memeriksa rencana
keperawatan serta catatan yang dibuat selama dan sesudah proses
keperawatan dilaksanakan (didokumentasikan), mendengarkan
laporan dari perawat primer
c. Evaluasi
1) Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan
rencana keperawatan yang disusun bersama
2) Audit keperawatan

E. Perencanaan
1. Ketenagaan
- Melakukan timbang terima dengan dinas sore
- Mengidentifikasi jumlah klien kondisi dan tim kesehatan yang lain
- Menganalisa dan menentukan jenis kebutuhan tenaga keperawatan
berdasarkan tingkat ketergantungan klien
2. Menunjukan PP yang akan bertugas di ruang masing- masing.
PP : A: jumlah pasien 3 orang
PP : B: jumlah pasien 3 orang
3. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan bersama PP jumlah klien
orang,dengan ketergantungan masing-masing, total care, parsial care dan
minimal care
KLASIFIKASI TINGKAT KETERGATUNGAN PASIEN BERDASARKAN TEORI OREM SELF CARE DEFISIT
HARI/TANGGAL: RABU, 14 MARET 2018 & KAMIS, 15 MARET 2018

NAMA PASIEN
No KLASIFIKASI DAN KRITERIA TIM A TIM B
Ny. Ny. Ny. Ny. Ny. Ny. Nn. Ny. Ny. Ny. Ny. Ny. Ny. Ny.
Wa We D K N El R A E L K M Ev D
I MINIMAL CARE              

1. Pasien bisa mandiri/hampir tidak              


memerlukan bantuan

 Mampu naik-turun tempat tidur              


 Mampu ambulasi dan berjalan sendiri              
 Mampu makan dan minum sendiri              
 Mampu mandi sendiri/mandi sebagian              
dengan bantuan
 Mampu membersihkan mulut (sikat gigi             
sendiri)
 Mampu berpakaian dan berdandan              
dengan sedikit bantuan
2. Status psikologis stabil              

3. Pasien dirawat untuk prosedur diagnostic              

4. Operasi ringan × × × × × × × × × × × × × ×
II PARTIAL CARE

1. Pasien memerlukan bantuan perawat


sebagian

 Membutuhkan bantuan 1 orang untuk


naik-turun tempat tidur
 Membutuhkan bantuan untuk ambulasi
dan berjalan
 Membutuhkan bantuan untuk
menyiapkan makanan
 Membutuhkan makanan untuk dimakan
(disuap)
 Membutuhkan bantuan untuk
kebersihan mulut
 Membutuhkan bantuan untuk
berpakaian dan berdandan
 Membutuhkan bantuan untuk BAB dan
BAK (tempat tidur/kamar mandi)
2. Post operasi minor (24 jam)

3. Fase awal dari penyembuhan

4. Observasi tabda-tanda vital setiap 4 jam

5. Gangguan emosi ringan

III TOTAL CARE


1. Pasien membutuhkan bantuan perawat
sepenuhnya

 Membutuhkan 2 orang atau lebih untuk


mobilisasi
 Membutuhkan latihan pasif
 Kebutuhan nutrisi dan cairan dipenuhi
melalui terapi intravena (infuse) atau
NGT (Sonde)
 Membutuhkan bantuan untuk
kebersihan mulut
 Membutuhkan bantuan penuh untuk
berpakaian dan berdandan
 Dimandikan perawat
 Dalam keadaan inkontinensia
2. 24 jam post operasi minor

3. Pasien tidak sadar

4. Keadaan pasien tidak stabil

5. Observasi tanda-tanda vital setiap dari


sejam

6. Perawatan luka bakar

7. Perawatan kolostomi
8. Menggunakan alat bantu pernafasan
(respirator)

9. Menggunakan WSD

10. Iritasi kandung kemih secara terus menerus

11. Menggunakan alat traksi (skeletal traksi)

12. Fraktur

13. Gangguan emosi berat, bingung dan


disorientasi

KESIMPULAN
Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien masing-masing tim
A. Tim A
Jumlah klien di Tim A : 6 orang
Total care :0
Partial care :0
Minimal care : 6 orang
B. Tim B
Jumlah klien di Tim B : 8 orang
Total care :0
Partial care : 0 orang
Minimal care : 8 orang

Douglas menetapkan jumlah perawat yang dibutuhkan dalam suatu unit


perawatan berdasarkan klasifikasi klien, dimana masing-masing kategori
mempunyai nilai standar per shiftnya, yaitu sebagai berikut :

Klasifikasi Klien
Jumlah
Minimal Parsial Total
Pasien
Pagi Sore Malam Pagi Sore Malam Pagi Sore Malam
1 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20

2 0,34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,20 0,72 0,60 0,40

3 0,51 0,42 0,21 0,81 0,45 0,30 1,08 0,90 0,60

4 0,68 0,56 0,28 1,08 0,60 0,40 1,44 1,20 0,80

5 0,85 0,70 0,35 1,35 0,75 0,50 1,80 1,50 1

6 1,02 0,84 0,42 1,62 0,9 0,6 2,16 1,8 1,2

7 1,19 0,98 0,49 1,89 1,05 0,7 2,52 2,1 1,4

8 1,36 1,12 0,56 2,16 1,2 0,8 2,88 2,4 1,6

9 1,53 1,26 0,63 2,43 1,35 0,9 3,24 2,7 1,8

10 1,7 1,4 0,7 2,7 1,5 1 3,6 3 2


a. Jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan dalam Tim A
Rabu dan kamis, 14-15 Februari 2018
- Pagi :
Total care : 0 x 0,36 = 0
Parcial care : 0 x 0,27 = 0
Minimal care : 6 x 0,17 = 1,02
1,02 = 1 orang
- Sore :
Total care : 0 x 0,30 = 0
Parcial care : 0 x 0,15 = 0
Minimal care : 6 x 0,14 = 0,84
0,84 = 1 orang
- Malam :
Total care : 0 x 0,20 = 0
Parcial care : 0 x 0,10 = 0
Minimal care : 6 x 0,07 = 0,42
0,42 = 1 orang
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan tim A = 3 orang

b. Jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan dalam Tim B


Rabu dan kamis, 14-15 Februari 2018
- Pagi :
Total care : 0 x 0,36 = 0
Parcial care : 0 x 0,27 = 0
Minimal care : 8 x 0,17 = 0,36
0,36 = 1 orang
- Sore :
Total care : 0 x 0,30 = 0
Parcial care : 0 x 0,15 = 0
Minimal care : 8 x 0,14 = 1,12
1,12 = 1 orang
- Malam :
Total care : 0 x 0,20 = 0
Parcial care : 0x 0,10 = 0
Minimal care : 8 x 0,07 = 0,56
0,56 = 1 orang
Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan Tim B = 3 orang
Sehingga jumlah perawat yang dibutuhkan diruang Anggrek pada hari
Rabu dan kamis, 14-15 Februari 2018 adalah : 3 (Tim A) + 3 (Tim B) + 2
Katim + 1 Karu + 1 Cadangan = 10 orang

Indikator Mutu Umum Pelayanan Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto


Provinsi Bengkulu
1) Menghitung Bed Occupancy Rate (BOR)
BOR yaitu persentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu
tertentu. Indikator ini menggambarkan tinggi rendahnya tingkat
pemanfaatan dari tempat tidur rumah sakit.Idealnya : 60-85 %
(Nursalam, 2012).
Jumlah hari perawatan rumah sakit
Rumus : ×100%
(Jumlah tempat tidur ×Jumlah hari per satuan waktu)
Bulan Desember 2017
474
× 100% = 42,4%
(36×31)

Bulan Januari 2018


477
× 100% = 43%
(36×31)

Bulan Februari 2018


302
× 100% = 30%
(36×28)

Berdasarkan tabel diatas didapatkan pada bulan Desember 2017 BOR di


ruang anggrek yaitu 42,2%, di bulan Januari 43% dan di bulan Februari
30%. Menurut Nursalam 2012 Idealnya : 60-85 %.
2) Cara Menghitung Average Length Of Stay (AVLOS)
AVLOS yaitu rata-rata lama dirawat seorang pasien.Indikator ini
menggambarkan tingkat efisiensi dan mutu pelayanan. Idealnya: 6-9
hari (Nursalam, 2002).
Jumlah hari perawatan pasien keluar
Rumus :
Jumlah pasien keluar (hidp atau mati)

Bulan Desember 2017


357
= 26 hari
14

Bulan Januari 2018


348
= 10 hari
36

Bulan Februari 2018


203
= 11 hari
19

Jadi lama rawat pasien di Ruang Anggrek pada bulan Desember 26 hari,
pada bulan Januari 10 hari dan pada bulan Februari 11 hari.Menurut
Depkes 2005 Idealnya 6-9 hari.
3) Cara Menghitung Bed Turn Over (BTO)
BTO yaitu pemakaian frekuensi tempat tidur dalam satu satuan waktu
tertentu.Idealnya selama satu tahun, tempat tidur rata-rata dipakai 40-50
kali (Nursalam, 2002).
Jumlah Pasien Keluar (hidup+mati)
Rumus :
Jumlah tempat tidur

Bulan Desember 17
14
= 11 kali
36

Bulan Januari 2018


36
= 1 kali
36

Bulan Februari 2018


19
= 0,5 kali
36

4) Cara Menghitung Turn Over Interval (TOI)


TOI yaitu rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati dari saat pasien
pulang sampai dengan saat terisi berikutnya.Indicator ini
menggambarkan tingkat efisiensi penggunaan temapt tidur.Idealnya
tempat tidur kosong hanya dalam waktu 1-3 hari (Nursalam, 2012).
(Jumlah TT ×Hari)-Hari Perawatan
Rumus :
Jumlah Pasien Keluar (Hidup+Mati)
Bulan Desember 2017
(36×31)−474 1116−474
= = 46 hari
14 14

Bulan Januari 2018


(36×31)−477 1116−477
= = 18 hari
36 36

Bulan Februari 2018


(36×28)−302 1008−302
= = 37 hari
36 36

F. Strategi Pelaksanaan
1. Karu menentukan strategi pelaksanaan komprensif berorentasi
padakebutuhan klien dan direncanakan evaluasi akhir dari dinas malam/
menindaklanjuti intervensi yang dilaksanakan dan direncanakan untuk
catatan perkembangan dalam bentuk SOAP yang dibuat dari membuat
diagnosa keperawatan
- Pengaturan pemindahan logistic tenaga
- Penjelasan tugas pada PP untuk melayani masalah berhubungan
dengan ruangan selama karu dinas
- Mengikuti visit dokter untuk mengetahui koruksi patofis tindakan
medis yang dilakukan program pengobatan
2. Perencanaan ruangan
- Mengalokasikan keadaan ruangan meliputi kebersihan
- Ruangan harus siap dipakai
- Ruang perawatan agar dapat diatasi keluarga pasien jangan terlalu
banyak
- Ruang rawat harus rapi alat harus lengkap dan steril
- Kamar mandi harus bersih
- Air tersedia yang cukup
3. Memfasilitasi ketersediaan sarana dan prasarana kelengkapan obat dan
askep
Melakukan obsevasi langsung terhadap PN dan PA dalam melakukan
askep
4. Mengikuti visit
5. Mengatur dan mengendalikan askep
6. Menjaga terwujudnya visi dan misi pasien
7. Memulai penetapan askep
8. Melakukan ronde keperawatan
9. Mengevaluasi perencanaan pelaksanaan kolaborasi dan kerja sama antara
tim
10. Evaluasi dan tindak lanjut kegiatan
11. Dokumentasi dan system pencatatan pelaksana

G. Pengorganisasian
1. Metode Penugasan
Metode penugasan diharapkan modular karena :
a. Sesuai dengan tempat pengorganisasian, dengan metode modular
bahwa sekelompok perawat merawat sekelompok pasien dimana
perawat dipimpin oleh PN yang berpengalaman
b. Memungkinkan pencapaian proses keperawatan
c. Memberi kepuasan kepada anggota tim dalam hubungan
interpersonal berguna untuk menjatuhkan tim
d. Meningkatkan kemampuan dan pengalaman anggota tim
2. Struktur organisasi

Kepala ruangan
Kheniva Diah Anggita,S.Kep

KATIM A KATIM B
Stegi Gunggalo, S.Kep Juandi Situmorang,S.Kep

PA TIM A PA TIM B

Dinas pagi PA : Dinas pagi PA:


 Sidin Karo, S.Kep  Wike Dwi Indriani, S.Kep
1. Ny. Wati 1. Ny. Aan
2. Ny. Wesi 2. Ny. Risna
3. Ny.Dewi 3. Ny. Lusi
4. Ny.Kartini
5. Ny. Elvi

Dinas Sore PA : Dinas Sore PA:


 Siti Fatimah Nauli, S.Kep  Zelian Afriko, S.Kep
 Bayu Anggara, S.Kep  Kusni Sasti, S.Kep
1. Ny. Aan
1. Ny. Wati 2. Ny. Risna
2. Ny. Wesi 3. Ny. Lusi
3. Ny. Dewi 4. Ny.Kartini
5. Ny. Elvi

Menyusun uraian tugas


Dinas Malam PA: Dinas Malam :
Tanggung jawab
Winda Indri Anita,S.Kep  Rahmat Ali,S.Kep
 Dahnia Utami, S,Kep
1. Ny. Wati 1. Ny. Aan
2. Ny. Wesi 2. Ny. Risna
3. Ny. Dewi 3. Ny. Lusi
4. Ny.Kartini
5. Ny. Elvi

Menyusun uraian tugas


Tanggung jawab
1. Membuat rencana kebutuhan tenaga keperawatan
2. Membuat program dan pengembangan pelayanan kesehatan
3. Membuat penilaian kerja tenaga keperawatan
4. Melakukan kegiatan orientasi perawatan baru
5. Membuat kebutuhan dan kegunaan obat
6. Membuat laporan berlaku pelaksanaan pelayanan kesehatan

H. Uraian Tugas
1. Menyusun dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayan diruang
rawat dalam kerja sama tugas lain yang bertugas diruang rawat
2. Menyusun rencana kebutuhan tenaga perawat
3. Menyusun jadwal/waktu dinas dengan tenaga keperawatan
4. Mengawasi, mengendalikan pendayagunaan tenaga keperawatan,
rehabilitasi dan pengobatan
5. Mengawasi dan menilai mutu askep sesuai standar yang berlaku
6. Membuat laporan harian mengevaluasi pelaksanaan askep kegiatan
lainnya di ruangan.

I. Pengarahan
1. Pengarahan pembagian tugas dan tujuan ,PN-PA
2. Mengarahkan pelaksanaan askep melalui ronde keperawatan dan
pengarahan
3. Mengarahkan jalannya kegiatan diruangan dan menjamin sarana dan
prasarana.
4. Menertibkan pelaksanaan istirahat bagi PN dan PA
5. Memberikan motivasi dalam peningkatan pengetahuan dan keterampilan
6. Memberikan pujian kepada anggota tim
7. Membimbing tindakan
8. Melakukan supervise
9. Memberikan informasi tentang hal-hal berhubungan dengan pelayanan
keperawatan.
J. Pengawasan
1. Metode :
Pengawasan langsung
- Pengawasan sewaktu / sudah
- Pengawasan kerja
- Pengawasan ruang keperawatan
2. Komponen evaluasi, evaluasi hasil kegiatan PN, PA

K. Pendelegasian
Bila KARU berhalangan hadir atau ada keperluan istirahat adakan tanggung
jawab tugas KARU dilimpahkan kepada PN, pendelegasian sebagai supervise
menguasai tugas yang belum disupervisi, pendelegasian harus dilaksanakan
atas persetujuan KARU.

L. Evaluasi
Menilai kembali kegiatan yang telah dilakukan
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Pengawasan
5. Pendelegasian
DAFTAR PUSTAKA

Kusnadi, A. 2013. Managemen Keperawatan dan Prospekstifnya Teori, Konsep,


Aplikasi. Jakarta : EGC
Marques B & huston. 2010. Kepemimpinan dan Managemen Keperawatan Teori
dan Aplikasi Edisi 4. Jakarta : EGC
Nursalam. 2011. Managemen Keperawatan Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika
RENCANA KERJA KEPALA RUANGAN

Nama : Kheniva Diah Anggita,S.Kep


NPM : 1726051052
Hari/Tanggal : Senin, 12 Maret 2018
Waktu Kegiatan P. Jawab Ruangan Ket

07.30 wib - Tiba di ruang Anggrek Karu Anggrek


- Mengisi absensi
- Membaca laporan dinas
- Mengidentifikasi jumlah
pasien/klien menurut kondisi
dan tingkat ketergantungan
- Mengobservasi keadaan
rungan dan kelengkapan alat.
07.45 wib - Mengkuti apel pagi Karu

08.10 wib - Pre conference (Katim,anggota Karu


tim) pembagian tugas sesuai
tingkat ketergantungan klien
08.30 wib Mengarahkan pasien untuk Karu
senam dan kebersihan

Mengidentifikasi keadaan klien


jumlah pasien 10 orang Stegi
10.00 wib
Tim A Gunggalo,
S.Kep
Total care :0

Partial care :0

Minimal care : 4

Jumlah 4 orang
Juandi
Tim B Situmorang,
S.Kep
Total care : 0

Partial care : 0

Minimal care : 6

Jumlah 6 orang

11.15 wib Mengidentifikasi keadaan klien


Tim A
1. Ny. Wati Sidin Karo, Dinas
TK : Minimal care S.Kep pagi
DX : Halusinasi, Isolasi
social, DPD
2. Ny. Wesi Siti Fatimah Dinas
TK : Minimal care Nauli, S.Kep Sore
DX : Isolasi social dan DPD Bayu
3. Ny. Dewi Anggara,
TK : Minimal care S.Kep
DX : RPK, DPD
4. Ny. Kamsiah Dahnia Dinas
TK : Minimal care Utami, S.Kep Malam
DX : Halusinasi, Waham Winda Indri
curiga Anita, S.Kep
Mengidentifikasi keadaan Klien
Tim B
1. Ny. Aan Wike Dwi Dinas
TK : minimal care Andriani, pagi
DX :Isolasi social S.Kep
2. Ny. Risna
TK : Minimal Care
DX : Halusinasi, Isos, DPD
3. Ny. Lusi Kusni Sasti, Dinas
TK : Minimal Care S.Kep sore
DX : RPK Zelian
4. Ny. Kartini Apriko,
TK : Minimal Care S.Kep
DX : Waham Curiga
5. Ny. Elvi Rahmat Ali, Dinas
TK : Minimal Care S.Kep malam
DX : Halusinasi, Waham
6. Ny. Eva
TK : Minimal Care
DX : RPK, Halusinasi, DPD

11.30 wib - Mengobservasi pelaksanaan Karu


askep

12.30 wib - Isoma Karu


13.00 wib - Post conference dengan Karu
KATIM dan PA
13.30 wib - Operan dengan dinas sore Karu
14.00 wib - Pulang Karu
RENCANA KERJA KEPALA RUANGAN

Nama : Kheniva Diah Anggita,S.Kep


NPM : 1726051052
Hari/Tanggal : Selasa, 13 Maret 2018
Waktu Kegiatan P. Jawab Ruangan Ket

07.30 wib - Tiba di ruang Anggrek Karu Anggrek


- Mengisi absensi
- Membaca laporan dinas
- Mengidentifikasi jumlah
pasien/klien menurut kondisi
dan tingkat ketergantungan
- Mengobservasi keadaan
rungan dan kelengkapan alat.
07.45 wib - Mengkuti apel pagi Karu

08.10 wib - Pre conference (Katim,anggota Karu


tim) pembagian tugas sesuai
tingkat ketergantungan klien
08.30 wib Mengarahkan pasien untuk Karu
senam dan kebersihan

10.00 wib Mengidentifikasi keadaan klien Stegi


jumlah pasien 10 orang Gunggalo,
Tim A S.Kep

Total care :0

Partial care :0

Minimal care : 4

Jumlah 4 orang
Tim B Juandi
Situmorang,
Total care : 0
S.Kep
Partial care : 0

Minimal care : 8

Jumlah 8 orang

11.15 wib Mengidentifikasi keadaan klien


Tim A
1. Ny. Wati Sidin Karo, Dinas
TK : Minimal care S.Kep pagi
DX : Halusinasi, Isolasi
social, DPD
2. Ny. Wesi Siti Fatimah Dinas
TK : Minimal care Nauli, S.Kep Sore
DX : Isolasi social dan DPD
3. Ny. Dewi Bayu
TK : Minimal care Anggara,
DX : RPK, DPD S.Kep
4. Ny. Kamsiah Dahnia Dinas
TK : Minimal care Utami, S.Kep Malam
DX : Halusinasi, Waham Winda Indri
curiga Anita, S.Kep
Mengidentifikasi keadaan Klien
Tim B
1. Ny. Aan Wike Dwi Dinas
TK : minimal care Andriani, pagi
DX :Isolasi social S.Kep
2. Ny. Risna
TK : Minimal Care
DX : Halusinasi, Isos, DPD
3. Ny. Lusi Kusni Sasti, Dinas
TK : Minimal Care S.Kep sore
DX : RPK
4. Ny. Kartini
TK : Minimal Care
DX : Waham Curiga
5. Ny. Elvi Zelian
TK : Minimal Care Apriko,
DX : Halusinasi, Waham S.Kep
6. Ny. Eva
TK : Minimal Care
DX : RPK, Halusinasi, DPD Dinas
7. Ny. Dimi Rahmat Ali, malam
TK : Minimal Care S.Kep
DX : Isos, Halusinasi
8. Ny. Murtini
TK : Minimal Care
DX : Isos
11.30 wib - Mengobservasi pelaksanaan Karu
askep

12.30 wib - Isoma Karu

13.00 wib - Post conference dengan Karu


KATIM dan PA
13.30 wib - Operan dengan dinas sore Karu
14.10 wib - Pulang Karu

Anda mungkin juga menyukai