“Stop Hipertensi Dengan Senam Sehat Bersama” Di Posbindu PTM Kecamatan Tempeh
Kabupaten Lumajang
Oleh
(101814153030)
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang sebesar-besarnya kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas berkah dan rahmahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah
mengenai metode Dignan dalam progam jalan sehat untuk para Hipertensi di Posyandu
Kecamatan Tempeh kabupaten Lumajang, untuk memenuhi tugas Pemberdayaan
Masyarakat di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya.
Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu segala kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan, akhirnya kami berharap semoga
makalah ini bermanfaat bagi kami pada khususnya dan bagi semua pembaca pada
umumnya.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1.4 MANFAAT
kenaikan tekanan darah baik secara lambat atau mendadak (akut). Diagnosis hipertensi
ditegakkan jika tekanan darah sistolik seseorang menetap pada 140 mmHg atau lebih.
Nilai tekanan darah yang paling ideal adalah 115/75 mmHg (Agoes , 2011).
Hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang memberi gejala akan
berlanjut untuk suatu target organ (Buatan, 2000). Hipertensi merupakan gangguan pada
sistem peredaran darah yang cukup banyak mengganggu kesehatan masyarakat dan pada
umumnya terjadi pada usia lebih dari 40 tahun (Gunawan, 2001). Sekitar 20% dari semua
orang dewasa menderita tekanan darah tinggi dan menurut statistik data ini terus meningkat.
Diperkirakan sekitar 40% dari semua kematian pada orang yang pensiun dini adalah akibat
Klasifikasi hipertensi
Klasifikasi yang dikemukakan oleh JNC 7 (The seventh report of the Joint National
Committe on prevention, detection, evaluation and treatment of high blood pressure, 2003) .
Tekanan Darah
Klasifikasi Tekanan darah Sistolik
Diastolik
Normal < 120 dan < 80
Pra Hipertensi 120 – 139 Atau 80 – 90
Hipertensi Tingkat 1 140 – 159 Atau 90 – 90
Hipertensi Tingkat 2 ≥ 160 Atau ≥ 100
Sumber : (Lumbangtobing, 2008)
primer dan skunder. Hipertensi primer, hanya sebagian kecil penyakit hipertensi yang dapat
diketahui penyebabnya, sedangkan 90-95% kasus tidak diketahui. Pasien ini mungkin
memiliki kelainan endokrin atau ginjal yang jika ditangani, dapat mengembalikan tekanan
Sekitar 5-10% hipertensi timbul akibat penyebab tertentu dan disebut hipertensi sekunder.
Beberapa keadaan yang dapat menjadi penyebab hipertensi sekunder yaitu : hipertensi renal,
hiperparatiroidisme, akromegali, koarktasio aorta, hipertensi akibat obat atau zat kimia
(Agoes, 2011).
7. Tahap Terminasi
Tahap ini merupakan tahap dimana sudah selesainya hubungan secara formal dengan
masyarakat dan komunitas sasaran. Tahap ini dilakukan seringkali bukan karena
masyarakat sudah dianggap mandiri, namun proyek dihentikan karena melebihi jangka
waktu yang ditetapkan, atau karena tahun anggaran sudah selesai. Meskipun demikian,
terkadang community worker tetap melakukan kontak dan secara perlahan lahan
mengurangi kontak dengan komunitas sasaran.
Tujuh tahap diatas, merupakan tahapan yang dapat berputar seperti suatu siklus yang berputar
secara spiral guna mencapai perubahan yang lebih baik. Hal ini terutama setelah dilakukan
evaluasi proses (monitoring) terhadap pelaksanaan kegiatan yang ada. Misalnya ketika akan
memformulasikan rencana aksi, ternyata ada perkembangan baru di masyarakat tersebut
sehingga harus dilakukan pengkajian kembali (re-assessment) terhadap apa yang sudah
dilakukan sebelumnya.
BAB III
PEMBAHASAN
Terdapat tahapan program/ kegiatan yang harus dilakukan secara berurutandalam usaha
pemberdayaan masyarakat.
Persiapan (Engagement)
Pengkajian (Assessment)
Implementasi
Evaluasi
Terminasi (Disengagement)
1. Persiapan (Engagement)
a. Analisis Situasi
Analisis situasi disini meliputi keadaan daerah, luas daerah, keadaan demografis,
derajat kesehatan, sarana kesehatan dan sarana khusus.
Keadaan Daerah
Kecamatan Tempeh Salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten
Lumajang, Jawa Timur. Sebagian besar penduduk bermata pencaharian
sebagai petani, penggalian, pertambangan, industri / kerajiana. Secara
administratif batas-batas wilayah kecamatan Tempeh adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kecamatan Sumbersuko
Sebelah Timur : Kecamatan Kunir
Sebelah Selatan : Samudra Indonesia
Sebelah Barat : Kecamatan Pasirian
Kecamatan Tempeh terdiri dari 13 Desa dengan Luas kecamatan Tempeh adalah
88,05 Km2 atau sekitar 4,92 persen dari luas kabupaten Lumajang. Berikut daftar
Desa di Kecamatan Tempeh antara lain :
No Nama Desa Kode Post Luas
1 Tempeh Lor 67371 4,77 km²
2 Tempeh Tengah 67371 3,44 km²
3 Tempeh Kidul 67371 5,82 km²
4 Lempeni 67371 6,02 km²
5 Pandanwangi 67371 24,98 km²
6 Pandanarum 67371 8,93 km²
7 Sumberjati 67371 4,11 km²
8 Kaliwungu 67371 6,63 km²
9 Besok 67371 5,39 km²
10 Pulo 67371 3,32 km²
11 Jatisari 67371 3,15 km²
12 Gesang 67371 3,11 km²
13 Jokarto 67371 8,38 km²
Jumlah 88,05 km²
Peta Wilayah Kecamatan Tempeh :
Luas Daerah
Luas wilayah Kecamatan Tempeh seluas 88,05 km² dengan 13 desa yang
terdiri dari :
No Nama Desa Kode Post Luas
1 Tempeh Lor 67371 4,77 km²
2 Tempeh Tengah 67371 3,44 km²
3 Tempeh Kidul 67371 5,82 km²
4 Lempeni 67371 6,02 km²
5 Pandanwangi 67371 24,98 km²
6 Pandanarum 67371 8,93 km²
7 Sumberjati 67371 4,11 km²
8 Kaliwungu 67371 6,63 km²
9 Besok 67371 5,39 km²
10 Pulo 67371 3,32 km²
11 Jatisari 67371 3,15 km²
12 Gesang 67371 3,11 km²
13 Jokarto 67371 8,38 km²
Jumlah 88,05 km²
Keadaan Demografis
Jumlah kepala keluarga sebanyak 23.701. Pada tahun 2014 jumlah penduduk
di Kecamatn Tempeh sebesar 85.122 jiwa dengan jumlah penduduk
perempuan 1,26 % lebih banyak dari jumlah penduduk laki-laki.
No Nama Desa Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
1 Tempeh Lor 5.270 5.247
2 Tempeh Tengah 3.809 3.885
3 Tempeh Kidul 2.936 3.083
4 Lempeni 2.877 3.045
5 Pandanwangi 3.025 3.356
6 Pandanarum 2.953 3.011
7 Sumberjati 2.351 2.572
8 Kaliwungu 3.344 3.322
9 Besok 3.00 3.220
10 Pulo 4.974 4.959
11 Jatisari 2.121 2.012
12 Gesang 2.798 2.796
13 Jokarto 2.564 2.592
Jumlah 42.022 43.100
Derajat Kesehatan
Berdasarkan laporan bulanan PTM (Penyakit Tidak Menular) didapatkan
capaian penderita hipertensi di Kabupaten Lumajang tahun 2016 sebanyak
20.578 penderita atau 9.55% dari 215.389 pasien yang dilakukan
pemerikasaan hipertensi dan berkunjung ke puskesmas serta jaringannya.
Kecamatan Tempeh sendiri yang menderita Hipertensi laki-laki sebesar 374
jiwa atau 0,14% dan perempuan 746 jiwa atau 15,68%
Sarana Kesehatan
Posyandu aktif di Kecamatan Tempeh sebesar 48 posyandu balita dan sarana
kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) sebesar 8 Poskesdes, 8
Polindes, 2 posbindu.
b. Persiapan Petugas :
Pembuad progam (Kiki Mellisa Andria ) mendatangi Kepala Posbindu
Tempeh yaitu ibu Bidan untuk menyampaikan maksud dan Tujuan yaitu
ingin membuad progam pemberdayaan masyarakat untuk menurunkan
angka Hipertensi pada anggota Posbindu PTM Tempeh
Hasil : Bu bidan setuju dan akan membantu, kemudian bu bidan
menunjukan daftar kader terkait dan memberi kontac persion para Kader
terkait dan Tokoh masyarakat yang akan terlibat
Daftar Para Petugas tim :
Petugas Kesehatan : bidan bu Ras (kepala Posbindu )
Kader Posbindu PTM : - ibu sri
- ibu nunuk
- ibu muntik
- ibu jenuh
- ibu tilem
Tokoh masyarakat : - Ketua PKK ( ibu yusril )
- Ibu RW (ibu ningsih)
- Ibu RT ( ibu sani )
- Bapak mufid ( kepala Desa sekaligus yang
dituakan)
c. Persiapan Lapangan :
1) Studi kelayakan daerah sasaran
Tim mengajukan 2 lokasi sasaran yaitu balai Desa Tempeh dan rumah ibu
muntik (salah satu kader).
Tim mendatangi lokasi dan memutuskan Balai Desa Tempeh sebagai
tempat yang akan dilakukan Kegiatan Progam.
2) Perijinan
Pembuad progam mengajukan perijinan yang berisi akan dilakukan
pemberdayaan masyarakat di Posbindu PTM Tempeh pada hari minggu
Tanggal 26 Mei 2019 di Balai Desa Tempeh Kecamatan Tempeh
Lumajang.kepada
Pertemuan oleh Tim guna membahas kegiatan senam sehat dan materi
penyuluhan
Pelatihan terhadap kader yang akan melakukan intervensi
Pembuatan Video yang berisi tanda bahaya Hipertensi dan cara
penanggulangan Hipertensi
Pembuatan brosur, spanduk dan Kalender
Pembuatan dan Penyebaran undangan kepada masyarakat
Koordinasi tempat, sarana dan prasarana yang mendukung demi
kelancaran
Pendataan jumlah peserta senam sehat
Pelaksanaan kegiatan senam sehat
Pemeriksaan kesehatan (TD) dan pembagian brosur
Penyuluhan dan pemutaran Video yang berisi tanda bahaya Hipertensi dan
cara penanggulangan Hipertensi
Pembagian Kalender
Penutup
c. Pendekatan dan metode yang akan digunakan,
3. Psikomotor
100 % audien yang ditunjuk mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-
hari.
g. Anggaran kegiatannya
No. Rincian Jumlah Biaya (Rp)
1. Spanduk 2 buah Rp.250.000-.
2. Biaya petugas kesehatan dan kader Rp. 800.000
3. Souvenir Rp. 3.000.000
4. Sewa Sound Rp.1.000.000
5. Sticker Rp.250.000
6. Sewa LCD Rp.450.000
7. Snack Rp. 1.000.000
8. kalender Rp. 1500.000
9. brosur 100 Buah Rp. 500.000
Jumlah Rp. 8.750.000
4. Implementasi
A. PROGRAM KEGIATAN “STOP HIPERTENSI DENGAN SENAM SEHAT
BERSAMA”
Pokok Bahasan : Senam sehat untuk meminimalisasi Hipertensi
Sub Pokok bahasan : 1. Manfaat mengetahui tanda bahaya dan pencegahan
Hipertensi
2. Manfaat melakukan aktivitas untuk kesehatan tubuh
3. Manfaat menkonsumsi makanan sehat
Sasaran : Seluruh penderita hipertensi di Posbindu PTM Tempeh
Tempat : Balai Desa Tempeh Dan Posbindu Tempeh
Waktu : 270 Menit
Hari : Minggu, 26 Mei 2019
Jam : 07.30 WIB – 12.00 WIB
Pemeriksaan Kesehatan : Bidan penanggung jawab Posbindu Tempeh ( Bu Ras)
Penyuluh : Kiki Mellisa Andria (pembuad Progam)
Instruktur Senam : kader yang sudah di latih
Persiapan Tempat
dan Anggota : Kader
Persiapan Acara : Pembuad Progam dan Kader
1. Tujuan instruksional umum
Setelah dilakukan latihan senam lansia denga hipertensi, klien dapat
mempratekkan di rumah secara mandiri untuk mencegah peningkatan tekanan
darah
5. Evaluasi Program
a. metode evaluasi
Metode yang di gunakan progam kegiatan senam sehat bersama adalah
senam dengan musik
Metode yang digunakan dalam penyuluhan tanda bahaya Hipertensi
adalah pemutaran vidio tes kuisioner tanya jawab.
Metode yang di gunakan dalam pemeriksaan kesehatan adalah tensimeter
dan stetoskop
b. evaluasi
Kognitif
Audien yang ditunjuk secara acak mampu menjelaskan dengan
bahasanya sendiri tentang tanda bahaya Hipertensi
Audien yang ditunjuk secara acak mampu menjelaskan dengan
bahasanya sendiri tentang manfaat aktivitas untuk kesehatan tubuh
Audien yang ditunjuk secara acak mampu menjelaskan dengan
bahasanya sendiri tentang manfaat mengkonsumsi makanan sehat
Afektif
Audien berespon dan aktif dalam mengikuti penyuluhan
Psikomotor
Audien mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
c. Evaluasi Formative
KESIMPULAN
Bustan, M.N., 2000. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta. PT Rinika Cipta.