ABSTRAK
Kata Kunci: Konsentrasi Kalsium Klorida (CaCl2), Suhu Penyimpanan, dan Nenas
Terolah Minimal
1)Mahasiswa Program Studi Agronomi Program Pascasarjana Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon
2)Dosen Pembimbing Program Pascasarjana Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon
20
Konsentrasi CaCl2 dan Suhu Penyimpanan 21
meliputi : susut bobot, kadar air, kadar Rata-rata kadar vitamin C nenas
vitamin C, Lama Simpan dan yang dipakai dalam percobaan adalah
Organoleptik Nenas Terolah Minimal. 3,15 mg dan kadar air nya adalah 90,7%.
Untuk mengetahui pengaruh Tidak terjadi penyusutan yang berarti
perlakuan yang diuji, digunakan analisis terhadap kadar vitamin C dan kadar air
varian melalui uji F dengan model linier nenas selama pengangkutan.
sebagai berikut : Pengamatan Utama
Pengamatan mutu dan lama
Yijk = μ + Ki + Tj + (KT)ij + εijk simpan nenas terolah minimal
dilaksanakan selama 18 hari, meliputi
Dari tabel dan diagram di atas terlihat hari ke 0, hari ke-6, hari ke-12 dan hari
bahwa Uji beda nyata antar perlakuan ke-18 dengan pengamatan mutu meliputi
digunakan Duncan Multiple Range Test : susut bobot, kadar air, kadar vitamin C,
(DMRT) dengan taraf 5%. Organoleptik (warna, aroma, dan rasa)
HASIL DAN PEMBAHASAN dan lama simpan.
Pengamatan Penunjang Susut Bobot (%)
Pengamatan penunjang meliputi Berdasarkan hasil analisis ragam
kondisi nenas sebelum percobaan, suhu tidak terjadi interaksi pengaruh perlakuan
dan kelembaban ruangan selama konsentrasi CaCl2 dan suhu penyimpanan
percobaan. Bahan penelitian yang terhadap susut bobot pada hari ke-6,
digunakan adalah nenas varietas simadu tetapi terdapat pengaruh nyata dari
yang berasal dari Kecamatan Jalancagak pengaruh perlakuan suhu terhadap bobot
Kabupaten Subang Jawa Barat. dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Untuk masa pengamatan hari (100 ppm CaCl2 dan suhu 250C)
ke-6 masing-masing perlakuan berada memberikan susut bobot yang tinggi
pada grup yang sama (F hitung = 0,585 < yang berbeda nyata dengan perlakuan
F tabel = 2,928) maka dapat dikatakan k1t2 (tanpa perlakuan CaCl2 dan suhu
pada pengamatan hari ke-6 tidak terdapat 150C), k2t1(100 ppm CaCl2 dan suhu
pengaruh konsentrasi kalsium klorida dan 50C), k3t1 (200 ppm CaCl2 dan suhu
suhu penyimpanan terhadap susut bobot 50C), k3t2 (200 ppm CaCl2 dan suhu
nenas terolah minimal. 150C), k3t3 ( 200 ppm CaCl dan suhu
Pada pengamatan hari ke-12 , 250C). Sedangkan perlakuan k1t1 (tanpa
terlihat bahwa perlakuan k1t3 (tanpa perlakuan CaCl2 dan suhu 50C) tidak
pemberian CaCl2 dan suhu 250C), k2t2 berbeda nyata dengan kedua kelompok
(100 ppm CaCl2 dan suhu 150C) dan k2t3 tersebut. Penambahan kalsium klorida
Konsentrasi CaCl2 dan Suhu Penyimpanan 24
Dari grafik terlihat bahwa menurun. Hal ini disebabkan karena air
perlakuan k1t3 (tanpa pemberian CaCl2 tersebut digunakan untuk proses respirasi
dan suhu 250C) sama-sama memberi dan proses respirasi tersebut akan
pengaruh terbesar baik di hari ke-6 menghasilkan panas yang dapat
maupun hari ke-12, namun demikian menguapkan air dalam nenas terolah
secara perhitungan anava interaksi antara minimal. Dengan adanya perlakuan
konsentrasi CaCl2 dan suhu penyimpanan penambahan kalsium klorida maka reaksi
tidak memberi pengaruh terhadap pencoklatan enzimatis dapat dihambat
prosentase kadar air nenas terolah sehingga dapat memperlambat laju
minimal. respirasi (Amantidau et al,2000).
Secara umum kadar air nenas
terolah minimal selama penyimpanan
Konsentrasi CaCl2 dan Suhu Penyimpanan 25
Dari grafik diatas terlihat bahwa Vitamin C dalam nenas terolah minimal
perlakuan yang memberi pengaruh dapat dihambat.
terbesar adalah k1t3 (tanpa perlakuan Organoleptik
CaCl2 dan suhu 250C) dan k3t3 (200 ppm Warna merupakan salah satu
CaCl2 dan suhu 250C) meski secara kriteria yang paling menentukan dalam
perhitungan anava diketahui bahwa tidak kualitas buah terolah minimal. Warna
terdapat pengaruh dari interaksi kalsium buah nenas terolah minimal pada awal
klorida dan suhu penyimpanan terhadap penyimpanan berwarna kuning terang
kadar vitamin C nenas terolah minimal. dan akan semakin pucat pada akhir
Dengan adanya perlakuan CaCl2 sebesar pematangan buah. Perubahan warna
200 ppm maka kandungan Vitamin C terjadi karena adanya degradasi pigmen
dalam nenas terolah minimal akan terjaga zat warna dalam buah, baik klorofil
selama penyimpanan karena proses maupun karoten. Data pengamatan
oksidasi enzimatis akan terhambat terhadap warna pada nanas terolah
sehingga proses penurunan kandungan minimal dilaksanakan pada hari ke 6 dan
Konsentrasi CaCl2 dan Suhu Penyimpanan 26