Anda di halaman 1dari 19

GAWAT JANIN

Pasien Datang

 Anamnesa pasien
 Obs. Ku, TTV, TB, BB, DJJ
 Lapor hasil pemeriksaan kepada dokter obgyn
 Anjurkan ibu untuk berbaring miring kiri

CTG
Normal Suspicious Patologis

 Tokolisis sesuai dokter Ulangi CTG Lahirkan segera


 Beri 02 sesuai dokter + Resusitasi
 Pasang Infus Intrauterine
 Obs DJJ / 15 menit Membaik / Memburuk
 Obs Keluhan pasien Menetap
 Inform concent lahir normal Bayi Lahir
Lahirkkan
Lanjut persalinan Lanjutkan Pemantauan segera +
+ Resusitasi Intrauterine Resusitasi
Bayi lahir Intrauterine
Lanjutkan Persalinan

Bayi Lahir Bayi Lahir


PERSIAPAN SECTIO CAESAREA

Pasien Datang

 Periksa ku, TTV, Pemeriksaan Kehamilan,


DJJ, His, Kontraksi
 Informed Concent Tindakan

Persiapan SC
Elektif CITO

 Konsul Anastesi Konsul Anastesi


 Puasa 6 jam Tanpa Puasa
 Informasikan Dr. Anak Informasikan Dr. Anak
 Konsul Spesialis lain bila perlu Konsul Spesialis lain bila perlu
 EKG EKG
 Infus Infus
 Periksa Lab : H2TL, PT APTT, Periksa Lab : H2TL, PT APTT,
HBSAG, Goldar HBSAG, Goldar
 Cukur Cukur
 Premedikasi operasi SC Premedikasi operasi SC
 Konfirmasi ke OK Konfirmasi ke OK
 Isi Form Ceklist SC Isi Form Ceklist SC
 Mengantar pasien ke ruang OK Mengantar pasien ke ruang OK
 Operan Djj dg Perawat OK Operan Djj dg Perawat OK

SELESAI SELESAI
INDUKSI PERSALINAN

Pasien Datang

 Anamanesa
 Periksa Fisik & TTV
 Periksa Kehamilan, DJJ, HIS,
Kontraksi, Periksa Dalam
 Lapor Dr Obgyn
 Informed Concent

INDUKSI

Medis Tindakan

- Obs. TTV - Obs TTV


- Obs DJJ - Amniotomi
- Infus Oksitosin - Kateter Foley
- Prostaglandin - Obs TTV, DJJ
- Misoprostol

Obs. Kemajuan Persalinan Obs Kemajuan Persalinan

Maju Tak Maju Maju Tak Maju

Lahir Pervaginam SC Lahir Pervaginam SC

Bayi Lahir Bayi Lahir Bayi Lahir Bayi Lahir


PEMERIKSAAN ANTENATAL

Pasien Datang

 Anamnesa
 Pemeriksaan Fisik
 USG dg dr Kandungan
 Periksa Lab Bila perlu
 Penyuluhan seputar kehamilan oleh bidan
 Mengingatkan kontrol ulang

Mengarahkan Pasien ke Administrasi & Farmasi

Dokumentasi
Persalinan Normal

Pasien Datang

 Identifikasi pasien
 Anamnesa
 Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan kehamilan
 Lapor dokter obgyn
 Informed concent tindakan
 Lakukan instruksi dokter
 Tindakan CTG, Infus, Lab darah, klisma, cukur perineum
 Siapkan kamar bersalin, set partus, set hecting
dan infant warmer untuk bayi

 Evaluasi persalinan 4 jam sekali atau bila ada keluhan


 Membawa os ke ruang bersalin pada fase aktif
 Catat kemajuan persalinan dalam partograf
 Lapor dokter obgyn bila pembukaan > 7 cm
 Siapakan os untuk persalinan
 Buka set partus
 Asisten dokter selama persalinan
 Menerima bayi dan melakukan IMD, pasang gelang bayi
 Suntik syntosinon 10 U
 Membantu os dalam proses pengeluaran plasenta
 Inj. Metergin setelah plasenta lahir
 Obs. Perdarahan dan kontraksi
 Siapkan set hecting
 Bersihkan pasien dan alat – alat

 Observasi 6 jam post partum

Dokumentasi
PERSALINAN DENGAN DM

Pasien Datang

 Identifikasi
 Anamnesa
 Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan kehamilan
 Lapor hasil ke dokter obgyn
 Informed concent
 Memberikan terapi dan tindakan sesuai dr obgyn
 Memfasilitasi dr obgyn untuk konsultasi ke
Bagian penyakit dalam untuk penanganan DM,
Pemeriksaan USG, CTG

 Persiapan Partus normal bila TBJ


memungkinkan untuk lahir pervaginam

 Persiapan prosedur SC bila ada indikasi


 Informed Concent

 Rapihkan alat – alat & cuci tangan


 Dokumentasi
PERSALINAN DENGAN PLASENTA PREVIA

Pasien Datang

 Identifikasi
 Anamnesa
 Pemeriksaan Fisik
 Pemeriksaan Kehamilan & DJJ

 Lapor dr obgyn
 Melakukan instruksi dokter
 Pasang infus & O2
 Penkes untuk bed rest total
 Periksa Lab

Informed Concent

Normal SC

Bila Plasenta Letak Rendah & Bila Plasenta Previa


Marginalis totalis & marginalis

Bayi Lahir Bayi Lahir

Dokumentasi Dokumentasi
PEMASANGAN AKDR

Pasien Datang

 Identifikasi
 Pemeriksaan Fisik
 Pemeriksaan Status Obstetri
 Informed Concent

 Kosongkan Kandung kemih


 Asisten dokter untuk periksa genetalia
Eksterna, speculum dan periksa dalam
 Asisten dokter dalam pemasangan AKDR
 Membuang BHP yang terkontaminasi
 Lepas sarung tangan
 Rapihkan alat – alat
 Cuci tangan

Dokumentasi
PENCABUTAN AKDR

Pasien Datang

 Identifikasi
 Pemeriksaan Fisik
 Pemeriksaan Status Obstetri
 Informed Concent

 Asisten dokter untuk memasukkan speculum untuk melihat


serviks & benang AKDR
 Asisten Dokter mengusap serviks & vagina
dg larutan, antiseptic 2-3
 Membuang BHP yang terkontaminasi
 Lepas sarung tangan
 Rapihkan alat
 Cuci tangan

 Dokumentasi
PERSALINAN DENGAN SOLUSIO PLASENTA

Pasien Datang

 Identifikasi
 Anamnesa
 Pemeriksaan Fisik
 Pemeriksaan Kehamilan
 Lapor DPJP
 Lakukan instruksi dokter
 Pemasangan infus
 Informed Concent
 Pemeriksaan lab
 Permintaan darah
 Persiapan prosedur SC bila bayi masih hidup
 Konsul Anak untuk penanganan bayinya
 Bidan membantu dokter untuk persalinan pervaginam
dalam 4 jam ( jika janin sudah mati ). Dg induksi
oksi & pecah ketuban, bila gagal atau perdarahan banyak
dilakukan SC

Dokumentasi
HYGIENE PERINEUM

Pasien Datang

 Identifikasi
 Cuci tangan
 Pasang alas bokong & pispot
 Periksa kondisi genetalia eksterna
 Bersihkan genetalia eksterna sampai perineum
dengan kapas sublimat dari atas ke bawah
 Pastikan luka perineum bersih
 Buang BHP pada tempatnya
 Mengangkat pispot & alas bokong
 Penyuluhan kepada pasien
 Rapihkan alat – alat
 Cuci tangan

Dokumentasi
Penanganan Persalinan dengan KPD lebih dari 6 jam

Pasien datang

 Identifikasi pasien
 Anamnesa
 Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan kehamilan
 Lapor dokter obgyn
 Informed concent tindakan
 Lakukan instruksi dokter
 observasi bila ada tanda-tanda khorioamnionitis ( Suhu
> 37,5°C. Nadi >100x/menit, DJJ > 160/menit ) tiap 4
jam atau bila ada indikasi
 observasi Denyut Jantung Janin (DJJ) setiap 1-2 jam
atau bila ada keluhan.
 Tindakan CTG, Infus, Lab darah, klisma, cukur
perineum
 Siapkan kamar bersalin, set partus, set hecting
dan infant warmer untuk bayi

 induksi persalinan bila umur kehamilan antara 34 -


36 minggu (setelah periode laten 16 jam atau
lebih)
 induksi persalinan bila umur kehamilan lebih dari
36 minggu (setelah periode laten 12 - 24 jam)

Obs.kemajuan persalinan

Maju Tak maju

Bayi lahir
Perdarahan Pasca Persalinan

Pasien datang

 Identifikasi pasien
 Anamnesa
 Pemeriksaan fisik
 Lapor dokter obgyn
 Informed concent tindakan
 Lakukan instruksi dokter

 Melakukan pijatan uterus untuk merangsang kontraksi


uterus dan mengeluarkan bekuan darah, memberikan
10 unit oksitosin sesuai instruksi DPJP
 Memasang infus sesuai instruksi DPJP
 Memasang kateter sesuai instruksi DPJP dan
memantau intake dan output cairan .
 Memeriksa kelengkapan plasenta
 Memfasilitasi dokter memeriksa kemungkinan robekan
cerviks, vagina dan perineum

Robekan serviks, Retensio Inversio


Atonia Uteri
vagina dan perineum plasenta uterus

 Melakukan pijatan  melakukan pemijatan uterus atau diberikan


 Reopsisi segera
uterus secara terus  Membantu dokter injeksi oksitosin sesuai instruksi dokter serta
 Jangan
menerus Eksplorasi jalan mengobservasi Vital Sign, kontraksi uterus
memberikan
 Memberikan lahir. dan perdarahan. oksitosin
oksitosin sesuai  Bila 30 Menit placenta tidak lahir dan sampai inversi
 Membantu Dokter
dengan instruksi dinyatakan retensio plasenta serta terjadi telah direposisi
DPJP memperbaiki perdarahan ,bidan asistensi dokter  Melakukan
robekan pada melakukan manual plasenta. persiapan
prosedur
serviks, vagina  Bila tidak terjadi perdarahan ,waspadai
operasi
plasenta akreta, inkreta dan perkreta yang
dan perineum. histerektomi
kemungkinan bisa di lakukan vaginal jika ada
histerektomi. indikasi.

 Bila perdarahan banyak terjadi sebelum ½


jam ( diagnosis retensio plasenta belum di
tegakkan ) bidan melakukan pemijatan
uterus.
 Bidan memasang oksitosin drip di lanjutkan
sampai 6 jam pasca persalinan sesuai
instruksi dokter.

PENATALAKSANAAN KEHAMILAN PENDERITA HIV

Pasien Datang

 Identifikasi pasien
 Melakukan Kebersihan tangan
 Anamnesa pasien
 Ttv, bb, tb
 Asisten dokter untuk USG & DJJ
 Koordinasi dg spesialis lain bila perlu
 Cek CD4, HB, Leukosit, Limfosit, BST, Urin Protein
 Konsul penyakit dalam untuk pemberian ARV sesuai prosedur
 Penyuluhan KIA& Laktasi
 Anjurkan os untuk bersalin di RS
 Merapihkan alat – alat dan pasien
 Melakukan kebersihan tangan

DOKUMENTASI
PARTOGRAF

Pasien Datang

 Identifikasi pasien
 Lakukan kebersihan tangan
 Privasi os
 Kategorikan os masuk fase aktif ( ⱷ 4 cm, his teratur 3x10’ = 20-40 “)
 Obs DJJ setiap 30 menit
 Catat keadaan air ketuban setiap periksa dalam
 Catat perubahan bentuk kepala janin (molage) jika ada
 Nilai kemajuan persalinan setiap 4 jam atau bila ada keluhan
 Observasi HIS setiap 30 menit
 Catat obat yang diberikan
 Observasi TTV setiap 2 jam
 Catat urin setiap berkemih
 Lapor dokter bila melewati garis waspada
 Dokumentasi bila pasien masuk untuk indikasi persalinan
 Rapihkan alat – alat

DOKUMENTASI
PERSALINAN DENGAN PRE EKLAMPSI & EKLAMPSI
Pasien Datang

 Identifikasi pasien
 Lakukan tangan
 Siapkan alat ( tensimeter, thermometer, stetoskop, obat-obatan
Alkes, infus tongue spatel, dower cateter, urine bag, suction, oksigen, dopler, ctg,
usg set partus
 Anamnesa, pemeriksaan fisik, TTV, Periksa kehamilan, DJJ, HIS, Periksa dalam
 Periksa Lab ( Darah rutin, SGOT, SGPT, UR/CR, Protein urin )
 Lapor hasil pemeriksaan kepada dokter kandungan
 Siapkan alat resusitasi
 Siapkan trolley emergency
 Siapkan ruang isolasi
 Pasang dower cateter untuk pantau intake output
 Informed concent
 Observasi : KU, TD, Nadi, Pernafasan setiap 30 menit, Reflek patella setiap 2 jam
, Diuresis setiap 6 jam
 Bidan melakukan perawatan pada pasien kejang (Eklampsia) :Sesuai instruksi dokter
kebidanan dan kandungan
- Berikan MgSO4 2 gram I V, dan maintenance 2gr/jam (12gr MgSO 4 dalam 500ml D5W/ 6
jam).
- Dirawat di ruang isolasi.
- Masukkan sudip lidah (tongue spatel) ke dalam mulut.
- Memberikan O2 3- 5 lt/ menit.
- Kepala direndahkan, daerah orofaring dihisap.
- Fiksasi badan pada tempat tidur cukup longgar
- Melakukan persiapan prosedur sectio caesaria dalam 6 jam bebas kejang bila syarat
persalinan pervaginam tidak terpenuhi.
 Bidan/Perawat melakukan perawatan penderita dengan koma di ICU.
- Monitoring kesadaran / koma dengan glascow coma scale.
- Perhatikan pencegahan decubitus dan makanan penderita.
- Pada koma yang lama, pemberian makanan melalui pipa Nasogastrik.
 Rapihkan Alat
 Lakukan cuci tangan

DOKUMENTASI
PERAWATAN PASCA SECTIO CAESAREA

Pasien Datang

 Identifikasi pasien
 Lakukan kebersihan tangan
 Bidan / Perawat mengobservasi ibu selama 30 menit- 60 menit atau sesuai dengan kondisi
pasien di ruang pemulihan, terdiri dari :
a. Monitor tanda-tanda vital pasien meliputi :
Kesadaran, Tekanan Darah, Denyut Jantung, suhu, pernafasan dan score nyeri.
b. Monitor tanda-tanda khusus meliputi :
Tanda Perdarahan, Tinggi Fundus Uteri / Involusi Uteri, Observasi luka operasi,
pengeluaran lochea.

 Bidan memindahkan ibu ke ruang rawat jika keadaan umum dan tanda vital baik, evaluasi tanda-
tanda vital Intake/Output dan tanda-tanda khusus
 Bidan memberikan penkes tentang mobilisasi pasca sectio caesaria (dengan regional anesthesi).
 Bidan melakukan observasi vital sign, kontraksi uterus, jumlah perdarahan setiap 15 - 30 menit
pada dua jam pertama

 Bidan melakukan observasi ulang, Vital Sign ,kontraksi uterus, luka operasi dan jumlah
perdarahan setiap 4 jam
 Catat sisa infus dari ok
 Buang urin pasien post sc
 Riview instruksi DPJP dan dktr anastesi
 Memberikan terapi sesuai instruksi
 Monitor infus
 Mengukur intake output per shift
 Mengukur balance cairan per 24 jam
 Bidan motivasi pemberian ASI Eksklusif
 Bidan memfasilitasi dokter / mengganti balutan dengan delegasi DPJP pada hari ke 3 , kecuali
basah segera diganti .
 Merapihkan alat – alat

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai