BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.2 Klasifikasi
2.2 Etiologi
Faktor pemicu utama dari munculnya TTH adalah karena stres. Selain itu,
Buruknya upaya kesehatan diri sendiri (poor self-related health), tidak
mampu relaks setelah bekerja, gangguan tidur, tidur beberapa jam setiap
malam, dan usia muda adalah faktor risiko TTH. Pencetus TTH antara lain:
kelaparan, dehidrasi, pekerjaan/beban yang terlalu berat
(overexertion),perubahan pola tidur, caffeine withdrawal,dan fluktuasi
hormonal wanita (Anurogo, 2014).
2.3 Patofisiologi
Ada dua mekanisme penting yang terjadi pada TTH, yaitu mekanisme Mekanisme
myofascial perifer berperan penting pada TTH episodik, sedangkan pada TTH
kronis terjadi sensitisasi central nociceptive pathways dan inadequate endogenous
antinociceptive circuitry (Febrina, 2015).
Pemeriksaan Fisik
Pricranial Tanderness
kiri dan kanan dijumlah menjadi skor tenderness total (maksimum skor 48
poin). Penderita TTH diklasifi kasikan sebagai terkait (associated) (skor
tenderness total lebih besar dari 8 poin) atau tidak terkait (not associated)
(skor tenderness total kurang dari 8 poin) dengan pericranial tenderness
(Anurogo, 2014).
2.5 Diagnosa
2.6 Tatalaksana
8
Farmakologis
- Meprobamate 100 mg
- Chlordiazepoxide 1 mg
- Diazepam 0,75 mg
- Chlorpromazine 2 mg
- Trifluoperazine 0,2 mg
- Amitriptyline 3 mg
- Caffein 40 mg
- Parasetamol 150 mg
Non farmakologis