Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SUMBER HUKUM DAN AJARAN ISLAM


Mata Kuliah : Pendidikan
Agama 1
Dosen Pembimbing : Siti
Istianah, S.Sos.i

Disusun Oleh :
Kelompok 6 :

1 Achmad Nikko Vanessa


NPM : 2014 4350 1985
2 Ecky Kharisma Bagaskara
NPM : 2014 4350 1949
3 Fatwa Allivia Hadied
NPM : 2014 4350 2104
Kelas R1V

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah


SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah
kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah “Sumber Hukum dan
Ajaran Islam”.
Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
khususnya para anggota kelompok 6 yang telah
membantu dengan sepenuh hati dalam menyelesaikan
tugas makalah ini sehinggga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini tepat waktu.
Dan tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada
Ibu Siti Istianah, S.Sos.i selaku dosen pembimbing yang
telah membimbing kami.
Dalam penyusunan makalah ini kami berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun sendiri
maupun kepada pembaca umumnya.

Jakarta, 29 September 2014


Penyusun

DAFTAR ISI

COVER..............................................................................................

..........................i

KATA

PENGANTAR......................................................................................

..............ii

DAFTAR

ISI.....................................................................................................

...........iii

BAB I

PENDAHULUAN.................................................................................

........................1

BAB II

PEMBAHASAN - SUMBER HUKUM ISLAM DAN AJARAN

ISLAM .......................... 2-6

BAB III
PENUTUP..........................................................................................

........................7

DAFTAR

PUSAKA............................................................................................

...........8
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
• Al-Qur’an adalah kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
Sedangkan hubungan al-Quran dengan ushul fiqih(Ilmu Hukum Islam)
sangat erat dalam menentukan dasar untuk menentukan hukum Islam
(Dalil utama fiqih).
• Selain Al-Qur’an sebagai sumber hukum Islam, juga terdapat Hadits/As-
Sunnah dan juga Ijma’. As-Sunnah merupakan semua
perbuatan,perkataan, ataupun ketetapan Nabi Muhammad saw.
Sedangkan Ijma’ merupakan sebuah kesepakatan yang disepakati oleh
para mujtahid umat Islam yang berupa perbuatan setelah sepeninggal
Rasulullah saw.

• Sumber hukum Islam: Sesuatu yang djadikan dasar


acuan atau pedoman ajaran islam.
• Sumber hukum Islam terdiri dari :
- Al-Qur’an
- Al-Hadis
- Ijtihad
- Hukum Taklifi

• Pengertian Al-Qur’an
• Al-Qur’an secara bahasa kata kerja qara’a yang berarti membaca dan
bacaan.
• Al-Qur’an secara istilah adalah kumpulan firman (wahyu) yang diturunkan
kepada Rasulullah SAW. Melalui malaikat Jibril secara berangsur-angsur
untuk disampaikan kepada manusia agar menjadi petunjuk dan pedoman
hidup bagi manusia.

• Garis-garis besar isi Al-Qur’an


• Pokok-pokok isi Al-Qur’an ada lima :
• a. Tauhid.
• b. Tuntunan ibadah.
• c. Janji dan ancaman.
• d. Hukum yang dihajati pergaulan hidup bermasyarakat untuk kebahagiaan
dunia dan akhirat.
• e. Inti sejarah orang-orang yang tunduk kepada Allah.

• Kedudukan Al-Qur’an
• Al-Qur’an adalah kitab suci yang merupakan pedoman dan dasar menjalani
hidup.
• Dua komponen dasar Al-Qur’an sebagai sumber hukum :
- Hukum yang berhubungan dengan masalah kaidah(keimanan) dan
tercermin dalam rukun iman.
Ilmu yang mempelajari tentang ke imanan: ilmu tauhid, dll.

- Hukum yang mengatur hubungn manusia dengan Allah secara lahiriah,


antara manusia dengan sesamanya, dan dengan lingkungan sekitarnya.
Ilmu yang mempelajarinya: ilmu fikih.

• Isi Kandungan Al-Qur’an


• Akidah. Terdapat Akidah islam atau tauhid, artinya kepercayaan kepada
keesaan Allah SWT.
• Ibadah dan muamalah. Terdapat perintah Allah untuk menyembah
kepadanya dan semua kegiatan hidup manusia yang dikerjakan dengan
niat ikhlas.
• Akhlak. Didalam Al-Qur’an Terdapat pokok-pokok isi yang menjelaskan
tentang akhlak (Nabi Muhammad SAW diutus ke dunia untuk
menyempurnakan akhlak manusia).
• Hukum. Didalam Al-Qur’an Allah SWT menunjukan hukum-hukum dalam Al-
Qur’an tentang Perintah dan larangan.
• Sejarah. Didalam Al-Qur’an mengungkapkan sejarah zaman dahulu, seperti
kisah para nabi dan rasul serta umatnya.
• Dasar-dasar ilmu pengetahuan. Didalam Al-Qur’an terkandung banyak
dasar-dasar ilmu pengetahuan yang dapat diambil dan di amalkan oleh
manusia.

B. AL HADIS
• Pengertian Al-Hadis
• Al-Hadis menurut bahasa adalah perkataan, berita, baru, dekat.
• Al-Hadis menurut istilah adalah segala tingkah laku Nabi Muhammad SAW
baik berupa perkataan, perbuatan, maupun ketetapannya.

Fungsi Al-Hadis
• Memperkuat aturan hukum dari ayat-ayat Al-Qur’an.
• Menjelaskan Hukum Al-Qur’an.
• Mengecualikan kemutlakan hukum.
• Hadis sebagai hukum yang berdiri sendiri.
• Melengkapi hukum Al-Qur’an yang belum ada.

• Mengenal Ilmu Al-Hadis


• Hadis. suatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW. Baik berupa
perkataan, perbuatan, pernyataan, taqrir, dan tingkah laku.
• Atsar. Suatu yang disandarkan kepada para sahabat Nabi Muhammad SAW.
• Taqrir. Keadaan Nabi Muhammad SAW yang mendiamkan atau menyetujui
apa yang telah dilakukan dan diperkatakan oleh para sahabat dihadapan
beliau.
• Sahabat. Orang yang bertemu Rasulullah SAW sewaktu beliau masih
hidup, dalam keadaan islam lagi beriman dan mati dalam keadaan islam .
• Tabi’i. Orang yang menjumpai sahabat , baik perjumpaaan itu lama atau
sebentar, dalam keadaan islam lagi beriman dan mati dalam keadaan
islam.
• Matan. Lafal hadis yang diucapkan oleh Nabi Muhammad SAW. Atau disebut
juga isi hadis
• Sanad. Orang yang menjadi perawi (yang meriwayatkan) hadis Nabi
Muhammad SAW.

• Klasifikasi Al-Hadis
• Hadis sahih adalah hadis yang diriwayatkan oleh rawi yang adil,sempurna
ingatan , sanadnya bersambung, tidak terlihat dan janggal.
• Syarat :
- Rawinya bersifat adil
- Sempurna ingatan (kuat hafalan)
- Sanadnya tidak terputus
- Hadis itu tidak cacat
- Hadis itu tidak janggal
• Hadis makbul adalah hadis-hadis yang mempunyai sifat-sifat yang dapat
diterima sebagai dasar hukum
• Hadis Hasan adalah hadis yang diriwayatkan oleh rawi yang adil, tapi tidak
begitu kuat hafalanya
• Hadis Daif adalah hadis yang kehilangan satu syarat atau lebih dari syarat-
syarat hadis sahih dan hadis hasan.

C. IJTIHAD

• Pengertian Ijtihad
• Ijtihad berasal dari kata ijtihada, yajtahidu, ijtahadan.
• Ijtihad menurut bahasa pengerahan segala kemampuan untuk mengerjakan
sesuatu yang sulit.
• Ijtihad menurut istilah suatu pekerjaan yang mempergunakan segala
kesanggupan daya rohaniah untuk mendapatkan hukum syar’i atau
menyusun suatu pendapat dari suatu masalah hukum yang bersumber
dari Al Quran dan Hadis.
• Orang yang orang yang berijtihad disebut mujtahid.
• Syarat-Syarat Ijtihad
• Memiliki ilmu pengetahuan yang luas mengenai ayat-ayat Al-Qur’an.
• Memiliki lmu pengetahuan yang luas mengenai hadis-hadis Rasulullah.
• Menguasai seluruh masalah yang hukumnya telah ditunjukan oleh ijma’.
• Mengetahi secara mendalam tentang masalah qiyas.
• Menguasai bahasa Arab secara mendalam, dll

Macam-Macam Ijtihad
• Ijtihad muthlaq/mustaqil ijhtihad yang dilakukan dengan cara
menciptakan sendiri norma-norma dan kaiddah istinbat yang dipergunakan
sebagai metode bagi seorang mujtahid dalam menggali hukum.
• Ijtihad muntasib ijtihad yang dilakukan mujtahid dengan menggunakan
norma-norma dan kaidah-kaidah istinbat imamnya.
• Ijtihad mazhab atau fatwa ijtihad yang dilakukan mujtahid dalam
lingkungan madzhab tertentu.
• Ijtihad dibidang tarjih ijtihad yang dilakukan dengan cara mentarjih dar
beberapa pendapat yang ada baik dalam satu lingkungan madzhab
tertentu.
D. HUKUM TAKLIFI
• Pengertian Hukum Taklifi
• Menurut bahasa : menetapkan sesuatu atas yang lain.

• Menurut istilah fikih : syariat

• Macam-Macam Hukum Taklifi


A. Ijab (wajib) : mendapat pahala jika menerjakan dan mendapat
dosa jika meninggalkan.
* Wajib dibagi menjadi 2 :
- Wajib ain : kewajiban yang dibebankan pada setiap mukalaf individu.
Contoh : sholat lima waktu
- Wajib ki’fai : kewajiban yang dibebankan kepada sekelompok orang untuk
melaksanakannya.
Contoh : menyelenggarakan pengurusan jenazah
* Dilihat dari waktu penunaiannya , wajib dibagi
menjadi 2 :
- Wajib mutlak : tidak ditentukan waktu pelaksanaannya.
Contoh : membayar kifarat bagi orang yang melanggar sumpahnya - -
Wajib mu’akkad : sudah ditentukan waktu pelaksanaannya.
Contoh : sholat lima waktu dan puasa Ramadhan.
* Dilihat dari segi ukuran , wajib dibagi menjadi
2:
- Wajib muhaddad : kewajiban yang jumlahnya sudah ditentukan secara
pasti oleh hukum Islam .
Contoh : jumlah rakaat sholat , jumlah puasa Ramadhan , jumlah zakat
- Wajib gairu muhaddad : kewajiban yang jumlah ukurannya tidak
ditentukan secara pasti oleh hukum Islam.
Contoh : mengeluarkan infaq

* Dilihat dari segi boleh tidaknya memilihdalam


melaksanakan kewajiban , wajib dibagi
menjadi 2 :
- Wajib mu’ayyan : kewajiban yang telah ditentukan secara pasti wujud
dan bentuknya
Contoh : sholat lima waktu , zakat , puasa , haji
- Wajib mukhayar : kewajiban dalm pelaksanaannya boleh memilih

B. Nabd (sunah) : mendapat pahala jika mengerjakan dan tidak mendapat


siksa jika meninggalkan.
Macam-macam sunah :
- Sunah muakkad : perbuatan yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan ,
tidak dosa jika tidak dilaksanakan.
- Sunah za’idah : perbuatan yang dianjurkan Rasulullah saw. untuk
mengerjakannya.
C. Mustahab/fadilah (keutamaan) : suatu perbuatan yang dituntut sebagai
penambah kesempurnaan amal perbuatan mukalaf .
D. Tahrim (haram) : mendapat pahala yang meninggalkan dan mendapat
siksa bagi yang mengerjakannya .
Macam-macam haram :
- Haram lizatihi : perbuatan yang ditetapkan haram sejak semula karena
secara tegas mengandung mafsadat (kerusakan) .
Contoh : berzina , mencuri , meminum khomer , memakan daging babi .
- Haram li’andihi : perbuatn yang awalnya tidak haram dan
kemudian ditetapkan haram karena ada sebab lain yang datang
dari luar
Contoh : ayam pada dasarnya halal , karena diperoleh dari
mencuri menjadi haram.
E. Kaharah (makhruh/dibenci) : mendapat pahala jika
meninggalkan dan tidak dosa jika mengerjakan.

BAB III
PENUTUP
Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT dengan
selesainya makalah “Sumber Hukum dan Ajaran Islam” ini, kami
menyimpulkan bahwa sumber hukum Islam adalah segala sesuatu yang
dijadikan dasar, acuan, atau pedoman syariat Islam, dimana Sumber ajaran
Islam dirumuskan dengan jelas dalam Al-Qur’an, Hadits/As-Sunnah dan
Ijtihad, dan merupakan satu rangkaian kesatuan dengan urutan yang tidak
boleh dibalik.

Demikianlah makalah yang dapat kami paparkan. Sebagai manusia,


kami pun tak luput dari kesalahan dan tentunya masih sangat jauh dari
kesempurnaan. Tapi, semoga saja yang kita pelajari ini bermanfaat, dengan
harapan bisa menambah Pengetahuan dan Keilmuan bagi kita semua. Kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk menjadi
koreksi kedepan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.risalahislam.com/2013/10/sumber-ajaran-islam-al-quran-
hadits.html

http://www.islamhouse.com/427581/id/id/books/Islam_adalah_Agama_dan_Su
mber_Hukum_yang_Sempurna

http://sitinuralfiah.wordpress.com/bahan-ajar-2/sumber-sumber-hukum-islam/

Anda mungkin juga menyukai