DOSEN PEMBIMBING :
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1 LOKAL 3A
AFRIWANDA
DINDA PUTRI KHARISMA
MENTARI SEPTIA NINGSIH
NILAM AZIZ
SEPRINDO
SILSI DWI WAHYUNI
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2019
1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusunan
makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Keperawatan komunitas yang berjudul tentang
“Konsep Dasar Posbindu”.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Abd Gafar, S.Kep, MPH
selaku dosen pembimbing mata kuliah Keperawatan Komunitas.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dalam penulisan
maupun penyusunan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini dan memperbaiki kesalahan dimasa yang akan
datang.
Solok,Agustus 2019
Penulis
2
DAFTAR ISI
Contents
COVER ............................................................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR........................................................................................................................... 2
BAB I ................................................................................................................................................ 5
PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 5
A. LATAR BELAKANG................................................................................................................. 5
C. TUJUAN ................................................................................................................................ 5
BAB II ............................................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN ................................................................................................................................. 7
A. DEFENISI POSBINDU............................................................................................................. 7
3
PENUTUP ....................................................................................................................................... 13
A. KESIMPULAN ...................................................................................................................... 13
B. SARAN ................................................................................................................................ 13
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
5
7. Untuk mengetahui pelaku kegiatan pada posbindu
8. Untuk mengetahui kemitraan pada posbindu
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFENISI POSBINDU
Pos pembinaan terpadu penyakit tidak menular ( Pos Bindu PTM ) merupakan wujud
peran serta masyarakat dalam kegiatan deteksi dini, pemantauan dan tindak lanjut faktor resiko
PTM secara mandiri dan berkesinambungan. Kegiatan ini dikembangkan sebagai bentuk
kewaspadaan dini, mengingatkan hamper semua faktir resiko PTM tidak memberikan gejala (
Kemenkes dalam buku Betri Anita, 2019, 81).
Posbindu PTM merupakan wujud peran serta masyarakat dalam kegiatan deteksi dini,
pemantauan dan tindak lanjut dini faktor risiko PTM secara mandiri dan berkesinambungan.
Kegiatan ini dikembangkan sebagai bentuk kewaspadaan dini terhadap PTM mengingat hampir
semua faktor risiko PTM tidak memberikan gejala. (Kemenkes RI, 2014 : 13)
Posbindu merupakan suatu bentuk pelayanan yang melibatkan peran serta masyarakat.
Peran tersebut melalui upaya promotif dan preventif untuk mendeteksi dan mengendalikan
secara dini keberadaan faktor resiko penyakit menular (PTM). PTM tertentu yang dikendalikan
dalam pelayanan posbidu adalah hipertensi, penyakit jantung koroner, diabetes, kanker, penyakit
paru obstruktif kronis, osteoporosis, asam urat, asma, stroke, obesitas, batu ginjal dan lain-lain.
(simbolon,dkk. 2016: 6)
B. TUJUAN POSBINDU
7
C. SASARAN KEGIATAN POSBINDU
Sasaran Kegiatan
a. Sasaran utama
sasaran utama merupakan sasaran penerima langsung manfaat pelayanan yang diberikan,
yaitu masyarakat sehat, masyarakat beresiko dan masyarakat dengan PTM berusia mulai dari 15
tahun ke atas.
b. Sasaran antara
sasaran antara merupakan sasaran individu/kelompok masyarakat yang dapat berperan
sebagai agen perubah terhadap faktor resiko PTM, dan lingkungan yang lebih kondusif untuk
penerapan gaya hidup sehat. Sasaran antara tersebut adalah petugas kesehatan baik pemerintah
maupun swasta, tokoh panutan masyarakat, anggota organisasi masyarakat yang peduli PTM.
c. Sasaran penunjang
sasaran penunjang merupakan sasaran individu, kelompok/organisasi/ lembaga
masyarakat dan profesi, lembaga pendidikan dan lembaga pemerintah yang berperan memberi
dukungan baik dukungan kebijakan, teknologi dan ilmu pengetahuan, material maupun dana,
unstuck terlaksananya posbindu PTM dan keberlanjutannya. Mereka antara lain adalah pimpinan
daerah/wilayah, perusahaan, lembaga pendidikan, organisasi profesi, dan penyandang dana.
(Kemenkes RI, 2014 : 15)
8
D. BENTUK KEGIATAN POSBINDU
No Tenaga Peran
1. Koordinator Ketua dari perkumpulan penanggung jawab kegiatan
serta berkoordinasi terhadap puskesmas dan para
pembina terkait di wilayahnya.
9
2. Kader penggerak Anggota perkumpulan yang aktif, berpengaruh dan
komunikatif bertugas menggerakkan masyarakat,
sekaligus melakukan wawancara dalam penggalian
informasi
3. Kader pemantau Anggota perkumpulan yang aktif dan komunikatif
bertugas melakukan pengukuran faktor resiko PTM
4. Kader konselor/ edukator Anggota perkumpulan yang aktif, komunikatif dan telah
menjadi panutan dalam penerapan gaya hidup sehat,
bertugas melakukan konseling, edukasi, motivasi serta
menindaklanjuti rujukan dari puskesmas
5. Kader pencatatan Anggota perkumpulan yang aktif dan komunikatif
bertugas melakiukan pencatatn hasil kegiatan posbindu
PTM dan melaporkan kepada koordinator posbindu PTM.
Tugas kader:
a. Melakukanpendekatan kepada pimpinan kelompok/ lembaga/ institusi
b. Melakukan survei mawas diri/ pendataan bersama petugas
c. Melaksanakan musyawarah bersama dalam menyelesaikan masalah termasuk
penentuan jadwal penyelenggaraan posbindu PTM.
d. Mendorong anggota kelompok masyarakat/ kelompok/ lembaga/ institusi untuk
datang ke posbindu PTM ( mengajak anggota keluarga/ masyarakat agar hadir , memberkan serta
menyebarluaskan informasi kesehatan, menggali dan menggalang sumber daya termasuk dana
berasal dari masyarakat.
e. Melaksanakan kegiatan posbindu PTM termasuk kunjungan rumah bila dipelukan
10
f. Melakukan pencatatan hasil kegiatan posbindu PTM.
Tenaga untuk kegiatan Posbindu PTM dilakukan oleh 5 orang kader dengan dibantu oleh
tenaga kesehatan dari puskesmas setepat.
Wadah kegiatan
Penyelenggaraan kegiatan posbindu PTM dapat dilakukan di lingkungan tempat tinggal
dalam wadah desa/kelurahan ataupun fasilitas publik lainnya seperti sekolah dan perguruan
tinggi, tempat kerja, tempat ibadah, pasar, terminal dan lain sebagainya. (Kemenkes RI, 2014 :
15)
Posbindu PTM dalam pelaksanaannya di lapangan dapat bersama-sama dengan program
atau pelayanan lainnya yang diberikan, dalam rangka menarik minat dan meningkatkan
kepatuhan masyarakat seperti posyandu balita, posyandu lansia, puskesmas keliling, dan lain-
lain. (Kemenkes RI, 2014 : 16)
Pelaku Kegiatan
Penyelenggaraan posbindu PTM dilakukan oleh petugas pelaksana posbindu PTM yang
berasal dari kader kesehatan yang telah ada atau beberapa orang dari masing-masing kelompok /
organisasi/ lembaga / tempat kerja yang bersedia menyelenggarakan posbindu PTM, yang dilatih
secara khusus, dibina atau difasilitasi unstuck melakukan pemantauan faktor risiko PTM di
masing-masing kelompok atau organisasinya. (Kemenkes RI, 2014 : 16)
Pelaksanaan posbindu PTM dibina oleh puskesmas penanggung jawab wilayah tersebut
dan Dinas Kesehatan Kabupaten/kota setempat. Petugas pelaksana posbindu PTM memiliki
kriteria antara lain, mau dan mampu melakukan kegiatan posbindu PTM minimal bisa membaca
dan menulis, lebih diutamakan berpendidikan minimal SLTA atau sederajat. (Kemenkes RI,
2014 : 16-17).
H. KEMITRAAN POSBINDU
Kemitraan
Dalam penyelenggaraan posbindu PTM pada tatanan desa/kelurahan perlu dilakukan
kemitraan dengan forum desa/kelurahan siaga unstuck mendapatkan dukungan dari pemerintah
daerah. Dukungan dapat berupa sarana/prasarana lingkungan yang kondusif unstuck
11
menjalankan pola hidup sehat misalnya fasilitas olahraga atau sarana pejalan kaki yang aman dan
sehat. (Kemenkes RI, 2014 : 18)
Pembiayaan
pembiayaan penyelenggara posbindu PTM dapat berasal dari :
a. pemerintah misalnya dalam bentuk APBN, APBD, BOK, Dana Desa, pajak
rokok daerah
b. swasta seperti CSR, dana kesehatan perusahaan, donor darah, dll
c. iuran warga
d. bantuan tidak mengikat lainnya
(Kemenkes RI, 2014 : 19)
Peran pemangku kepentingan
penyelenggara kegiatan posbindu PTM memerlukan peran lintas program seperti promosi
kesehatan, gizi, kesehatan ibu anak, pelayanan kesehatan, surveilans, pelayanan kesehatan
tradisional, infeksi menular seksual, kesehatan kerja dan olahraga, kesehatan jiwa, kesehatan
haji; lintas sektor terkait, organisasi profesi, organisaasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan
dan pemangku kepentingan lainnya seperti pihak swasta baik di pusat, provinsi, kabupaten/kota,
maupun di tingkat desa dan masyarakat. (Kemenkes RI, 2014 : 34)
Tinggi badan
Berat badan
Pendataan
Lingkar
sosiodemog
Kolesterol darah
rafi waktu Pinggang
glukosa darah
kunjungan
Lingkar pinggul
Paramesid
Tekanan darah
kader
kader kader
12
Konseling dan
Pencatatan
rujukan kasus
pelaporan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Posbindu merupakan suatu bentuk pelayanan yang melibatkan peran serta masyarakat.
Peran tersebut melalui upaya promotif dan preventif untuk mendeteksi dan mengendalikan
secara dini keberadaan faktor resiko penyakit menular (PTM).
Upaya pengendalian PTM dibangun berdasarkan komitmen bersama dari seluruh elemen
masyarakat yang peduli terhadap ancaman PTM melalui kegiatan Pos Pembinaan Terpadu
(posbindu) PTM. Posbindu PTM merupakan kegiatan deteksi dini dan pemantauan terhadap
faktor resiko PTM yang dapat dilakukan pada masyarakat, disertai dengan tindak lanjut dalam
bentuk konseling dan rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan dasar.
B. SARAN
Pemahaman dan keahlian dalam aplikasi posbindu merupakan salah satu cabang ilmu
keperawatan yang harus dimiliki oleh tenaga kesehatan khususnya perawat agar dapat
mengaplikasikannya serta berinovasi dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien. Ini
akan mendukung profesionalisme perawat sebagai bagian dari tenaga medis yang memberikan
pelayanan asuhan keperawatan secara komprehensif.
13
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian kesehatan RI. 2014. Pedoman Umum pos pembinaan terpadu penuakit tidak
menular. Jakarta: kementrian kesehatan RI
Simbolon, demsa.dkk. 2016. Deteksi dini faktor resiko penyakit tidak menular. Yogyakarta:
deepublish
Anita, betri.dkk. 2019. Puskesmas dan jaminan kesehatan nasional. Yogyakarta: deepublish
14