Anda di halaman 1dari 12

PENGENALAN DASAR SURVIVAL

 SURVIVAL

Yang dimaksud dengan Survival adalah kelangsungan hidup seseorang dimana


seseorang itu tidak mendapat/menerima fasilitas/ pelayanan yang sempurna/
semestinya secara teratur kerena adanya pengaruh atau masalah yang timbul pada
waktu itu. Dengan demikian kelangsungan hidup seseorang itu sangat tergantung pada
kamampuan dirinya sendiri untuk mempertahankan hidupnya.
Survival secara umum diartikan sebagai kemampuan mempertahankan hidup
dalam keadaan kritis. Kemampuan mempertahankan diri tergantung pada sikap
mental, pengetahuan dan ketrampilan

Setiap huruf dari kata “survival” merupakan singkatan dari langkah-langkah yang
harus kita lakukan bila kita berhadapan dengan kondisi survival antara lain :

S : Size Up The Situation


Sadarilah kondisi survival ini. Bagaimana kesehatan teman-teman maupun diri
sendiri. Apakah ada yang cedera? Berapa banyak persediaan makanan yang tersisa?
Dalam lingkungan seperti apakah kita berada?

U : Undue Haste Makes Waste


Tindakan yang terburu-buru cenderung menghasilkan kesia-siaan. Berpikir dan
bertindaklah dengan bijaksana.
Setiap langkah harus dipikirkan secara seksama.

R : Remember where You are.


Pengenalan akan lingkungan/daerah sekitar memberikan rasa kenal yang berpengaruh
terhadap rasa aman. Apapun yang kita putuskan untuk diam ataupun mencari bentuan,
pengenalan medan merupakan hal yang esensial.

V : Vanquish Fear And Panic.


Kuasailah rasa takut dan panik. Merasa takut adalah normal dan perlu. Tekut
merupakan reaksi tubuh yang normal dan berfungsi menyiapkan tubuh dalam
menghadapi kondisi. Namun rasa takut harus dikuasai dan dikontrol. Bila tidak maka
rasa takut akan meningkat menjadi panik. Panik akan mengakibatkan orang bertindak
terburu-buru dan membuang energi. Panik juga dapat diakibatkan oleh rasa sepi, yang
mengakibatkan putus asa.

I : Improvise
Salah satu cara mengatasi rasa takut adalah dengan mengisi waktu yang ada dengan
kegiatan-kegiatan yang ditujukan pada usaha mengatasi kondisi survival. Menerima
kondisi yang ada dan berdasarkan hal itu, merencanakan, mengusahakan kebutuhan-
kebutuhan dasar dengan berimprovisasi. Ubahlah cara pandang terhadap apa yang
ada. Inilah hal yang terpenting dalam berimprovisasi. Sebuah balok tidaklah sekedar
sebuah balok, tetapi bisa menjadi bahan dasar bivak, api, pakaian, dan sebagainya.

Sumber : Kumpulan Materi Pengenalan Dasar Survival #KKPB


Keluarga Kecil Pendaki Bekasi
V : Value Living (Hargailah hidup!)
Merupakan hal yang terpenting dalam kondisi survival. Bagaimana sikap kita
terhadap hidup akan mempengaruhi kemampuan untuk bertahan. Orang dapat
bertahan/berimprovisasi, dan dengan itu keluar dari kondisi survival karena mereka
menghargai hidup dan tidak beputus asa.

A : Act Like The Natives


Belajarlah dari penduduk setempat. Mereka lebih mengenal dan menguasai medan.
Jika bertemu dengan penduduk setempat bersikaplah ramah.

L : Learn Basic Skills


Belajarlah dan latihan teknik-teknik dasar. Jaminan yang terbaik adalah menguasai
dan memahami teknik-teknik dan prosedur survival, sehingga merasuk dan dapat
dikerjakan secara otomatis. Berlatih dan tambah/tingkatkan pengetahuan tentang
survival.

Dari kata-kata di atas dapat disimpulkan bahwa survival lebih merupakan sikap
mental daripada penguasaan pengetahuan. Meskipun demikian, tidak berarti bahwa
pengetahuan harus diabaikan.

 Unsur-Unsur Survival
Unsur-unsur dimaksud adalah hal minimal yang harus diuasahakan agar kita berhasil
dalam melakukan survival.Unsur-unsur tersebut adalah :
1. Air
2. Api
3. Makanan
4. Perlindungan

Jika anda tersesat atau mengalami musibah, ingat-ingatlah arti survival ini, agar dapat
membantu anda keluar dari kesulitan. Dan yang perlu ditekankan jika anda tersesat
yaitu istilah "STOP" yang artinya :
S : Stop & Seating / berhenti dan duduklah
T : Thingking / berpikirlah
O : Observe / amati keadaan sekitar
P : Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan

Mengapa Ada Survival?

Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari
kesulitan yang dihadapi.
Kesulitan-kesulitan tsb antara lain :
 Keadaan alam (cuaca dan medan)
 Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan)
 Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan)

Sumber : Kumpulan Materi Pengenalan Dasar Survival #KKPB


Keluarga Kecil Pendaki Bekasi
 TEKNIK SURVIVAL HUTAN

Teknik survival adalah bagian yang mempunyai pokok bahasan :


1. PERSIAPAN PERJALANAN DAN KESEHATAN PERJALANAN.
2. BOTANI DAN ZOOLOGI PRAKTIS.
3. PIONEERING, meliputi : Navigasi, Mountaineering, Tali Temali/Jerat,
Pengetahuan Medan, Bivak, Mencari Air, Membuat Api, Komunikasi
Lapangan, Membaca Jejak, Manaksir Jarak Dan Ketinggian.

Namun penerapannya dipengaruhi oleh faktor-faktor :


a. Subyektif (jasmani rohani).
b. Proses pelaksanaannya.
c. Obyektif (kondisi lingkungan/medan).
d. Faktor pendukung (sarana danprasarana kegiatan).

 Kebutuhan survival
Yang harus dipunyai oleh seorang survivor
1. Sikap mental
 Semangat untuk tetap hidup, Kepercayaan diri, Akal sehat, Disiplin dan
rencana matang, Kemampuan belajar dari pengalaman.

2. Pengetahuan
 Cara membuat bivak
 Cara memperoleh air
 Cara mendapatkan makanan
 Cara membuat api
 Pengetahuan orientasi medan
 Cara mengatasi gangguan binatang
 Cara mencari pertolongan

3. Pengalaman dan latihan


 Latihan mengidentifikasikan tanaman
 Latihan membuat trap, dll
4. Peralatan
 Kotak survival : Pisau jungle , dll

 Langkah yang harus ditempuh bila saudara atau kelompok anda tersesat
1) Mengkoordinasi anggota
2) Melakukan pertolongan pertama
3) Melihat kemampuan anggota
4) Mengadakan orientasi medan
5) Mengadakan penjatahan makanan
6) Membuat rencana dan pembagian tugas
7) Berusaha menyambung komunikasi dengan dunia kuar
8) Membuat jejak dan perhatian
9) Mendapatkan pertolongan

Sumber : Kumpulan Materi Pengenalan Dasar Survival #KKPB


Keluarga Kecil Pendaki Bekasi
 BAHAYA-BAHAYA DALAM SURVIVAL
Banyak sekali bahaya dalam survival yang akan kita hadapi, antara lain
1. Ketegangan dan panik
Pencegahan :
 Sering berlatih
 Berpikir positif dan optimis
 Persiapan fisik dan mental
2. Cuaca (Panas & Hujan)
 Kelelahan panas
 Kejang panas
 Sengatan panas
Keadaan yang menambah parahnya keadaan panas dan hujan :
 Penyakit akut/kronis
 Baru sembuh dari penyakit
 Demam
 Baru memperoleh vaksinasi
 Kurang tidur
 Kelelahan
 Dehidrasi
 Kedinginan
 Kelaparan

 Pencegahan keadaan panas :


 Aklimitasi, penyesuaian (diri) dgn iklim, lingkungan, kondisi atau suasana
baru.
 Persedian air
 Mengurangi aktivitas
 Pakaian : Longgar, Lengan panjang, Celana pendek, Kaos oblong

3. Serangan penyakit
 Demam
 Disentri (radang selaput lender usus besar)
 Typus
 Malaria
4. Kemerosotan mental
 Gejala : Lemah, lesu, kurang dapat berpikir dengan baik, histeris
 Penyebab : Kejiwaan dan fisik lemah, Keadaan lingkungan mencekam
 Pencegahan : Usahakan tenang, sering berlatih

5. Bahaya binatang beracun dan berbisa & keracunan


Gejala : Pusing dan muntah, nyeri dan kejang perut, kadang-kadang
mencret, kejang-kejang seluruh badan, bisa pingsan.
Penyebab keracunan : Makanan dan minuman beracun
Pencegahan : Air garam di minum
Minum air sabun mandi panas
Minum teh pekat

Sumber : Kumpulan Materi Pengenalan Dasar Survival #KKPB


Keluarga Kecil Pendaki Bekasi
6. Keletihan amat sangat
Pencegahan : Makan makanan berkalori, membatasi kegiatan

7. Luka/ Lecet

 AIR
Kebutuhan Air
Untuk kondisi manusia dapat hidup tanpa air dalam keadaan tubuh sehat
maksimal selama empat hari. Akan mati 8-12 hari. Bila ada air tetapi tak ada
makanan, orang akan bertahan selama 3 minggu. Sedang kebutuhan dasar air pada
manusia minimal 2,5 liter perhari. Naik turunnya kebutuhan air tergantung pada
aktivitas kegiatan dan makanan yang dimakan, juga dipengaruhi oleh kondisi
cuaca atau alam.

 SYARAT MUTU AIR


Air yang dikonsumsi manusia ideal harus memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Syarat Fisik Tak berbau, tak berasa, tak berwarna dan sejuk (dibawah suhu
sekitar), jernih (kekeruhan 1mg/liter SiO2.
2. Syarat Bakteriologi
 Angka kuman 1 cc kurang dari 100 cc air.
 Bakteri coli tak ada dalam 100 cc air.
4. Syarat Chemis
 Zat yang ada kurang dari 100 mg/liter
 Zat organic kurang dari 10 mg/liter
 Mengandung fluor dan yodium
 Tak boleh mengandung gas H2S, NH4, NO3 kurang dari 20 mg/liter, NO2.
Dalam praktek, persyaratan diatas yang paling mudah dipenuhi adalah syarat
fisik, kemudian air dimasak (melalui proses penjernihan dan sterilisasi dengan
obat), air langsung dapat diminum.

 MACAM AIR
Mutu tingkat air dimulai dari kandungan zat-zat didalamnya
1. Air terkontaminasi (CONTAMINATED WATER) yaitu air yang mengandung
racun, unsur kimia biologi, radiology (kibira) atau jasad renik yang dapat
menimbulkan sakit.
2. Air kotor terpolusi (POLLUTED WATER) yaitu air yang mengandung bahan
sampah, Lumpur atau limbah. Tak bisa dipakai karena tidak memenuhi syarat
fisik.
3. Air yang dapat dipakai (PORTABLE WATER) yaitu air yang bebas kibira,
racun dan organisme. Walau rasa kurang enak, sesudah dimasak bisa diminum
4. Air nyaman (PALATABLE WATER) yaitu air yang enak dan segar diminum.

 PENJERNIHAN AIR
Supaya air menjadi “palatable water” tahap-tahapnya :
1. Sedimentasi, yaitu air didiamkan sampai kotoran mengendap sendiri atau
dicampur AlOH.
2. Koagulasi, yaitu pengendapan melalui zat kimia. Untuk bahan alkali sama
dengan FCl2, NH4. non alkali sama dengan Na2SO4.

Sumber : Kumpulan Materi Pengenalan Dasar Survival #KKPB


Keluarga Kecil Pendaki Bekasi
3. Filtrasi, yaitu untuk menjernihkan air dengan pasir atau saringan diatomis.
4. Sterilisasi, yaitu untuk membunuh organisme penyebab penyakit, cara :
 Delapan tetes yodium tinetur 2,5%/liter air selama 10 menit
 KMnO4 (kalium permanganate)
 Tablet halozone (untuk penjernih air)
 Dicampur serbuk biji kelor 200mg/liter lalu diendapkan selama ½ jam.
5. Untuk penghilang bau, warna, racun, adalh dengan karbon aktif seperti : norit,
aqua nuchar, hidro darco

 SUMBER AIR
1. Air yang tidak perlu dimurnikan/palatable water
 Air bron/mata air
 Air sumur, waduk, sungai, telaga, air hujan, mata air
 Air dari tanaman :
 Kelapa, kaktus dipotong diperas
 Liana/rotan dengan memotong dekat tanah ditampung
 Palmae diambil niranya
 Ruas bambu, bonggol pisang, lumut
a) Air tampungan dari embun
2. Air yang dimurnikan
 Air berlumpur
 Air yang tidak memenuhi syarat fisik.
 Air sungai besar
 Air sungai tergenang
 Air yang didapatkan dengan menggali pasir di pantai (+ 5 meter dari batas
pasang surut)
 Air di daerah sungai yang kering, caranya dengan menggali lubang di
bawah batuan

 PENCARIAN AIR
1. Pada tanah berbatu
 Cari mata air pada daerah karst
 Dari saluran air pada dinding lembah yang memotong lapisan berpori.
 Pada daerah granit cari pinggir bukit berumput paling hijau.
2. Pada tanah gembur
 Cari pada daerah lembah atau lereng.
 Kadang terdapat genangan kecil, air harus disterilkan.
3. Di pegunungan
 Digali bekas aliran sungai pada kelokan sebelah luar.
 Pada hutan lumut, ambil lumut lalu peras.
4. Dari tumbuh-tumbuhan, rambat/rotan
 Potong setinggi mungkin lalu potong pada bagian dekat tanah, air yang
menetes dapat langsung ditampung atau diteteskan ke dalam mulut.
 Air yang terdapat pada bunga (kantung semar) dan lumut
 Air dari batang pisang, caranya tebang batang pohon pisang, sehingga
yang tersisa tinggal bawahnya lalu buat lubang maka air akan keluar,
biasanya dapat keluar sampai 3 kali pengambilan

Sumber : Kumpulan Materi Pengenalan Dasar Survival #KKPB


Keluarga Kecil Pendaki Bekasi
5. Hujan & Embun,
Tampung dengan ponco atau-daun yang lebar dan alirkan ke tempat
penampungan

 MAKANAN
Patokan memilih makanan :
 Makanan yang di makan kera juga bisa di makan manusia
 Hati-hatilah pada tanaman dan buah yang berwarna mencolok
 Hindari makanan yang mengeluarakan getah putih, seperti sabun kecuali sawo
 Tanaman yang akan dimakan di coba dulu dioleskan pada tangan-lengan bibir-
lidah, tunggu sesaat. Apabila aman bisa dimakan
 Hindari makanan yang terlalu pahit atau asam

Hubungan air dan makanan


 Untuk air yang mengandung karbohidrat memerlukan air yang sedikit
 Makanan ringan yang dikemas akan mempercepat kehausan
 Makanan yang mengandung protein butuh air yang banyak

 Tumbuhan yang dapat dimakan


1. Dari batangnya :
 Batang pohon pisang (putihnya)
 Bambu yang masih muda (rebung)
 Pakis dalamnya berwarna putih
 Sagu dalamnya berwarna putih
 Tebu

2. Dari daunnya :
 Selada air
 Rasamala (yang masih muda)
 Daun mlinjo
 Singkong
 Poh Pohan

3. Akar dan umbinya : Ubi jalar, talas, singkong


4. Buahnya : Arbei, asam jawa

 Tumbuhan yang dapat dimakan seluruhnya : Jamur merang, jamur kayu


Ciri-ciri jamur beracun :
 Mempunyai warna mencolok
 Baunya tidak sedap
 Bila dimasukkan ke dalam nasi, nasinya menjadi kuning
 Sendok menjadi hitam bila dimasukkan ke dalam masakan
 Bila diraba mudah hancur
 Punya cawan/bentuk mangkok pada bagian pokok batangnya
 Tumbuh dari kotoran hewan
 Mengeluarkan getah putih

Sumber : Kumpulan Materi Pengenalan Dasar Survival #KKPB


Keluarga Kecil Pendaki Bekasi
 Binatang yang bisa dimakan
 Belalang  Kadal : bagian belakang
 Jangkrik dan ekor.
 Tempayak putih (gendon)  Katak hijau
 Cacing  Ular : 1/3 bagian tubuh
 Jenis burung tengahnya.
 Laron  Binatang besar lainnya
 Lebah , larva, madu
 Siput

 Binatang yang tidak bisa dimakan


 Mengandung bisa : lipan dan kalajengking
 Mengandung racun : penyu laut
 Mengandung bau yang khas : sigung

 API
Perlunya api pada kondisi darurat karena peranannya sebagai penghangat, isyarat,
memasak, merebus air, dll.
Unsur pembentuk perapian :
1. Penyala : kayu kecil, serbuk kayu lapuk, ranting pinus, kulit palmae, lumut
kering
2. Pembakar : kayu mati, dahan kering, rumput, kotoran binatang kering, lemak
hewan, arang, gambut.
3. Api :
a) Korek api yang baik.
b) Bila tanpa korek :
 lensa kamera, lensa teropong (binocular) dengan memfokuskan cahaya
matahari pada obyek yang dibakar.
 Batu api bila ada.
 Gesekan-gesekan bambu kering sampai panas sekali dan timbul bara,
dalam keadaan darurat cara ini adalh yang paling mudah dikerjakan
dan hasilnya paling optimal.
 Dll.
4. Busur dan Gurdi
Buatlah busur yang kuat dengan mempergunakan tali sepatu atau
parasut, gurdikan kayu keras pada kayu lain sehingga terlihat asap dan
sediakan bahan penyala agar mudah tebakar.
Bahan penyala yang baik adalah kawul terdapat pada dasar kelapa, atau daun
aren

Sumber : Kumpulan Materi Pengenalan Dasar Survival #KKPB


Keluarga Kecil Pendaki Bekasi
 BIVAK (Tempat Tinggal/Perlindungan Sementara)

Tempat perlindungan sementara yang memenuhi syarat bisa melindungi diri


dari hujan, panas, serangga, binatang atauuntuk kebutuhan lain misalnya : posko
komunikasi, perbekalan. Maka pembuatannya berdasarkan kebutuhan, namun
harus memenuhi syarat pokok dari segi :
1. Kesehatan
2. Teknis

A. Maksud dari segi kesehatan :


1. Ada sumber air untuk minum atau masak pada jarak dekat.
2. Mudah mengalirkan air kotor.
3. Tanah mudah menyerap air/lekas kering.
4. Tanah tidak berbau atau beruap. Contoh : kuburan.

B. Maksud dari segi teknis :


1. Dekat sumber bahan.
2. Dekat kayu baker.

 Tujuan syarat pokok adalah agar pendirian bivak cepat dan tepat untuk keperluan
tugas. Sedangkan lokasi yang memenuhi syarat adalah :
1. Daerah ketinggian, bukan disungai kering.
2. Jangan dibawah pohon dengan ranting lapuk.
3. Jangan dibawah atau diatas tebing.
4. Jangan menghadap arah angin.
5. Tidak dilewati binatang.
6. Goa : Bukan tempat persembunyian binatang
7. Tidak ada gas beracun
8. Tidak mudah longsor
9. Hindari daerah aliran air
10. Di atas shelter tidak ada dahan pohon mati/rapuh
11. Bukan sarang nyamuk/serangga
12. Bahan kuat
13. Jangan terlalu merusak alam sekitar

 Jenis/macam tempat perlindungan :


1. Alam : contoh yang lazim ialah ceruk-ceruk atau goa, pohon.
2. Sementara :
a. Ponco : - bisa bentuk miring atau tenda. atau atap lebih rendah membuat
suhu didalamnya lebih hangat
b. Dengan bahan-bahan ysng tersedia di alam.

 Semi Permanen
Menggunakan kerangka, mempunyai dinding dan pintu untuk keluar masuk.
Contoh : gubug, tenda/dome.
Untuk daerah yang banyak binatang buas, jarak lantai dari tanah minimal 3 meter.
Tujuan : untuk melindungi dari angin, panas, hujan, dingin

Sumber : Kumpulan Materi Pengenalan Dasar Survival #KKPB


Keluarga Kecil Pendaki Bekasi
 Mengatasi Gangguan Binatang
a. Nyamuk
 Obat nyamuk, autan, dll
 Bunga kluwih dibakar
 Gombal dan minyak tanah dibakar kemudian dimatikan sehingga asapnya
bisa mengusir nyamuk
 Gosokkan sedikit garam pada bekas gigitan nyamuk
b. Laron, mengusir laron yang terlalu banyak dengan cabe yang digantungkan
c. Lebah, apabila disengat lebah :
 Oleskan air bawang merah pada luka berkali-kali
 Tempelkan tanah basah/liat di atas luka
 Jangan dipijit-pijit
 Tempelkan pecahan genting panas di atas luka
d. Lintah, apabila digigit lintah :
 Teteskan air tembakau pada lintahnya
 Taburkan garam di atas lintahnya
 Teteskan sari jeruk mentah pada lintahnya
 Taburkan abu rokok di atas lintahnya
e. Semut
 Letakkan sobekan daun sirih pada jalan semut
f. Kalajengking dan lipan
 Pijatlah daerah sekitar luka sampai racun keluar
 Ikatlah tubuh di sebelah pangkal yang digigit
 Tempelkan asam yang dilumatkan di atas luka
 Bobokkan serbuk lada dan minyak goreng pada luka
 Taburkan garam di sekeliling bivak untuk pencegahan

 MEMBACA JEJAK
Jenis :
 Jejak buatan : dibuat oleh manusia
 Jejak alami : tanda jejak sebagai tanda keadaan lingkungan

Jejak alami biasanya menyatakan tentang :


 Jenis binatang yang lewat
 Arah gerak binatang
 Besar kecilnya binatang
 Cepat lambatnya gerak binatang

Membaca jejak alami dapat diketahui dari :


 Kotoran yang tersisa
 Pohon atau ranting yang patah
 Lumpur atau tanah yang tercecer di atas rumput

Sumber : Kumpulan Materi Pengenalan Dasar Survival #KKPB


Keluarga Kecil Pendaki Bekasi
 JERAT DAN PERANGKAP
A. JERAT
Adalah tali Bantu untuk menghubungkan/menarik benda.
Ada bebarapa macam yang bisa digunakan untuk perangkap dan jerat
binatang.
1. Jerat yang mematikan
1.1. Jerat mengikat
Mekanisme kerja adalah menjerat leher/ jalan nafas.
Obyeknya : binatang buas seperti babi hutan, kera, dll.
1.2. Jerat tusuk
Mekanisme kerja seperti anak panah dengan arah tusukan muka,
lambung, atau dari atas.
Bisa berwujud jebakan lubang atau tusukan benda runcing.
Obyek : binatang.
1.3. Jerat pukul
Mekanisme kerja adalh memukul/menindas obyek dengan benda
berat.
Obyek : binatang buas besar.

2. Jerat/perangkap hidup
2.1. Jerat mengikat
Mekanisme seperti jerat 1.1. tapi tidak mematikan
Obyek : rusa, menjangan, ayam hutan, dll.
2.2. Perangkap kurungan
Mekanisme adalah bila binatang masuk kurungan akan tertutup.
Obyek : sama seperti jerat 2.1.
3. Perangkap getah.
4. Perangkap jaring untuk burung atau kelelawar.
5. Pancing untuk binatang/ikan.
6. Perangkap khusus
misal : kelapa berlubang untuk monyet.

 Macam-macam Perangkap :
 Perangkap model menggantung
 Perangkap tali sederhana
 Perangkap lubang jerat
 Perangkap menimpa
 Apace foot share

Bahan :
1) Tali/kawat
2) Umpan
3) Batang kayu
4) Cabang pohon

Sumber : Kumpulan Materi Pengenalan Dasar Survival #KKPB


Keluarga Kecil Pendaki Bekasi
 SURVIVAL KIT
Ialah perlengkapan untuk survival yang harus dibawa dalam perjalanan :
 Perlengkapan memancing
 Pisau
 Tali kecil
 Senter
 Cermin suryakanta, cermin kecil
 Peluit
 Korek api yang disimpan dalam tempat kedap air
 Tablet garam, norit
 Obat-obatan pribadi
 Jarum + benang + peniti

 PENGETAHUAN PISAU DAN KAMPAK

 Pisau Rimba
Penggunaan : Pisau rimba harus dengan cara benar dan tepat dalam melintasi
hutan.
Pemakaian yang tepat adalah pengambilan kecepatan dan sudut parang
tertentu untuk memperoleh hasil yang baik dan tidak terlalu berat. Kecepatan
maksimum diperoleh dengan memegang pisau rimba kuat-kuat dengan ibu jari
dan 2 jari lain terlepas, lalu diayun seperti cemeti dengan pergelangan tangan
dan ibu jari dan sesaat sebelum kena sasaran dua jari lain yang longgar
dieratkan.
Sudut yang baik untuk menebas adalah 45 derajat. Sudut kecil akan
menyerempet sehingga membahayakan orang disekitar dan si penebang.
Dengan sudut besar pisau akan mental. Miringkan tebasan menjauhi badan
dan tidak tegak lurus.

 Perawatan
1. Bila perlu dipertajam, asahlah bagian yang tajam sampai tipis debgan
batu licin atau gerenda dan jangan sampai pisau panas agar mata pisau
tajamnya tidak berkurang.
2. Biasakan diberi oli tebal bila tidak dipakai.
3. Pegangan harus rata agar tidak melepuhkan tangan.

 Kampak
Penggunaan :
1. Sudut pegangan kampak bila untuk memotong kayu adalah 45 derajat,
bukan mendatar.
2. Untuk memotong dahan adalah dari batang kearah pucuk pohon dan bukan
sebaliknya.
3. Pengayunan yang tepat akan memberi kekuatan dan memotong dengan
beberapa kali pukul lebih dari sekali pukul.

 Perawatan
Sama dengan perawatan pisau.

Sumber : Kumpulan Materi Pengenalan Dasar Survival #KKPB


Keluarga Kecil Pendaki Bekasi

Anda mungkin juga menyukai