Anda di halaman 1dari 2

SOAL UAS KIMIA MEDISINAL

Pilihan Ganda

1. Aspirin (pKa=3,5) adalah obat yang 90% dalam bentuk tidak terionisasi, obat tersebut akan
mengalami (larut dalam lipid pada pH = 2,5)
2. Absorbsi dari suatu obat basa lemah (lebih cepat terjadi di usus daripada di lambung)
3. Penambahan asam glukoronat secara konjugasi pada suatu obat (membuat obat mudah di
ekskresikan melalui feses)
4. Reaksi metabolisme fase 1 (berfungsi mengubah molekul lipofilik menjadi molekul yang lebih
polar)
5. Basa-basa lemah diabsorbsi ( secara efisien melewati sel-sel mukosa usus)
6. Obat-obat kolinergik bekerja langsung pada ( reseptor muskarinik dan disebut kolinomimetik )
7. Kerja obat-obat syaraf parasimpatis bisa dihambat oleh ( asetilkolinesterase)
8. Obat-obat glukokortikoid sebagai antiinflamasi bekerja dengan cara menghambat (enzim
fosfolipase)
9. Obat-obat glukokortikoid mempunyai efek antiinflamasi yang ( lebih kuat dari pada NSAID)
10. Obat-obat golongan beta blocker dapat dipakai untuk pengobatan beberapa penyakit dibawah
ini kecuali (angina)

Benar Salah

1. Molekul tidak bermuatan lebih mudah menembus membran sel dibanding molekul yang
bermuatan ( BENAR)
2. Neurotransmiter yang berada di pre sinap post ganglionik syaraf simpatik bisa dirusak oleh
enzim asetilkolinesterase ( SALAH)
3. Pengasaman urin mempercepat sekresi dari suatu basa lemah, pKa=8 (BENAR)
4. Obat-obat yang sangat hidrofilik bisa langsung diekskresikan lewat feses ( BENAR)
5. Waktu paruh obat adalah waktu yang diperlukan oleh obat untuk mulai bekerja menimbulkan
efek (SALAH)
6. Beberapa obat adrenergik disebut senyawa ketokolamin (BENAR)
7. Obat-obat adrenergik bekerja dengan cara menghambat reseptor muskarinik dan nikotinik
(SALAH)
8. Obat-obat NSAID bekerja sebagai antiinflamasi dengan cara menghambat enzim fosfolipase
(SALAH)
9. Obat-obat NSAID mempunyai efek antiiflamasi kurang kuat dibanding obat glukokortikoid
(BENAR)
10. Pemakaian dosis besar dalam jangka panjang Parasetamol akan menyebabkan methemoglobine
dan kerusakan hati (BENAR)

ESSAI MANTAP JIWA

1. Obat yang bersifat basa akan cepat diekskresikan dalam urin yang bersifat asam. Jelaskan
dengan singkat terkait pernyataan tersebut! Karena pH urin sangat berpengaruh terhadap
ekskresi suatu obat. Obat yang bersifat basa lemah, ekskresinya akan meningkat bila pH urin
dibuat asam dan menurun bila pH urin dibuat basa.
2. a. Bila kita bicara fungsi ginjal, apa yang dimaksud dengan absorbsi dan reabsorbsi?
Fungsi utama dari ginjal yaitu sebagai organ eksresi sekaligus untuk menyaring darah. Absorbsi
merupakan proses penyerapan senyawa yang ada di pembuluh darah masuk ke dalam tubulus
ginjal, sedangkan reabsorbsi merupakan proses penyerapan kembali zat-zat yang masih
dibutuhkan oleh tubuh.
b. Menurut Saudara, perlukah suplai kalium pada penggunaan furosemid sebagai obat
diuretika? Jelaskan singkat!
Suplai kalium pada penggunaan furosemid sebagai obat diuretika diperlukan, karena kalium
merupakan suatu elektrolit yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan cairan dalam
tubuh dan mengendalikan tekanan darah. Salah satu efek samping dari “loop diuretic” seperti
furosemide, yaitu menyebabkan kekurangan kalium (hipokalemia) dapat diatasi dengan
penggunaan diuretik hemat kalium.
3. Tuliskan fungsi masing-masing enzim dibawah ini
a. Monoamin Oksidase : dalam neuron, MAO berfungsi sebagai “katup penyelamat”,
memberikan deaminasi oksidatif dan me-nonaktifkan setiap molekul neurotransmiter
(norepinefrin, dopamin, serotonin) yang berlebih dan bocor keluar vesikel sinaptik ketika neuron
istirahat.
b. GABA-transaminase : berfungsi mengubah asam alfa-ketoglutarat dari siklus asam sitrat
menjadi asam glutamat dan berfungsi untuk mengkonversi GABA menjadi suksinat semialdehid
c. Kolinasetil transferase : berfungsi untuk sintesis asetilkolin di dalam ujung serabut saraf
motorik melalui proses asetilasi kolin ekstrasel dan asetil koenzim A
4. Antagonis reseptor GABA seperti Pitrazepin, dapat menyebabkan konvulsi. Pikrotoksin
menyebabkan kanal ion Cl- terblokade, akibatnya terjadi konvulsi. Ceritakan singkat tentang
masing-masing keterangan diatas!
Antagonis reseptor GABA seperti Pitrazepin dapat menyebabkan konvulsi, karena aktivasi
reseptor GABA oleh neurotransmiternya memicu terjadinya hiperpolarisasi yang akan
menghambat penghantaran potensial aksi, dengan cara tersebut GABA melakukan aksinya
sebagai neurotransmiter inhibitor. Aktivasi reseptor GABA menyebabkan efek depresi SSP
(sistem saraf pusat), contohnya seperti konvulsi.
Pikrotoksin terikat pada satu tempat ikatan yang berlokasi pada atau di dekat kanal ion Cl-,
sehingga menyebabkan kanal ion tersebut terblokade. Akibatnya terjadi stimulasi saraf
berlebihan yang muncul dalam bentuk konvulsi.
5. Inaktivasi kanal ion Cl- pada otot rangka bisa menyebabkan kekejangan otot. Jelaskan singkat
terkait pernyataan tersebut!
Pembukaan kanal ion Cl- mengakibatkan aliran ion Cl- masuk ke dalam sel, sehingga
menyebabkan hiperpolarisasi. Oleh karena itu, inaktivasi kanal ion Cl- menyebabkan hipereksita
bilitas pada otot rangka. Hipereksitasi pada otot memicu otot mengalami myotonia (kekejangan
otot).

Anda mungkin juga menyukai