b13m3 Final
b13m3 Final
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT, kami panjatkan puji dan syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan pleno yang merupakan hasil dari diskusi
kelompok kecil (DKK) 1 dan 2 pada proses pembelajaran Blok 13 Modul 3 dengan judul
“Gigi Tiruan Sebagian Lepasan” Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman.
Laporan ini telah kami susun semaksimal mungkin dengan referensi-referensi yang
terpercaya serta bantuan dari berbagai pihak yang telah menyusun jurnal yang terpercaya
sehingga materi yang terpapar di dalam laporan ini dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya serta materi yang dipaparkan di
dalam laporan ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat membuat laporan jauh lebih baik kedepannya.
Akhir kata kami berharap semoga laporan pleno tentang immunologi rongga mulut
ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca.
Hormat Kami,
Kelompok IV
2
ABSTRAK
Gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) adalah gigi tiruan yang menggantikan satu gigi
atau lebih dan didukung oleh gigi dan atau jaringan di bawahnya, serta dapat dibuka dan
dipasang oleh pemakainya. Desain dari GTSL tergantung pada pola kehilangan gigi.
Klasifikasi pola kehilangan sebagian gigi yang paling sering digunakan adalah klasifikasi
Kennedy karena sederhana, mudah diaplikasikan pada seluruh kondisi kehilangan sebagian
gigi, dapat segera menentukan tipe kehilangan sebagian gigi, dan dapat menentukan tipe
ABSTRACT
Partial dentures are dentures that replace one or more teeth and are supported by the
teeth and / or underlying tissue, and can be opened and installed by the wearer. The design
depends on the pattern of tooth loss. The most frequently used tooth loss pattern
conditions of partial tooth loss, can immediately determine the type of tooth loss, and can
determine the type of GTSL support (tooth support or tooth support and mucosa).
3
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
4
BAB 1
PENDAHULUAN
Gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) adalah gigi tiruan yang menggantikan satu
gigi atau lebih dan didukung oleh gigi dan atau jaringan di bawahnya, serta dapat
dibuka dan dipasang oleh pemakainya. Desain dari GTSL tergantung pada pola
kehilangan gigi. Klasifikasi pola kehilangan sebagian gigi yang paling sering
digunakan adalah klasifikasi Kennedy karena sederhana, mudah diaplikasikan pada
seluruh kondisi kehilangan sebagian gigi, dapat segera menentukan tipe kehilangan
sebagian gigi, dan dapat menentukan tipe dukungan GTSL (dukungan gigi atau
dukungan gigi dan mukosa).
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Makalah ini berisi materi tujuan, indikasi dan kontra indikasi, komponen,
klasifikasi, kelebehin serta kekurangan pada pemakaian GTSL. Hal itu diharapkan
akan lebih memudahkan mahasiswa dalam memahaminya.
5
BAB II
Skenario
Duh malunya….
Seorang wanita usia 47 tahun mendatangi klinik gigi untuk berobat. Setelah
dilakukan pemeriksaan, ternyata pasien memiliki daerah edentulous di regio
anterior rahang atas, post ekstraksi kurang lebih 6 bulan yang lalu. Pada rahang
bawah terdapat post ekstraksi 35 dan 36 kurang lebih 7 tahun yang lalu, dan gangren
radiks pada 34 dan 45, sehingga lebih sering mengunyah pada sisi kanan saja.
Pasien sebenarnya merasa malu dengan keadaan giginya, namun baru ada
kesempatan berobat sekarang karena harus menabung terlebih dahulu untuk biaya
pengobatan. Hasil pemeriksaan juga menunjukkan adanya resesi gingiva pada 21
dan 13. Namun, derajat resesi terparah pada 13. Ditemukan juga eksostosis pada
regio lingual kiri bawah. Pasien ini memilih untuk dibuatkan gigi tiruan yang
lepasan agar tidak malu saat berbicara dan gigi tiruan tersebut dapat digunakan
untuk makan. Dokter gigi tersebut juga menerangkan kelebihan dan kekurangan
jenis gigi tiruan tersebut terhadap pasien.
6
2.1 Identifikasi Istilah Sulit
Eksostosis
o Pertumbuhan tulang baru pada tulang normal karena tumor jinak dan
peradangan kronis.
Edentulous
o Hilangnya gigi dalam rongga mulut.
Resesi gingiva
o Tereksposnya akar gigi karena pergeseran gingiva ke arah apikal
menjauhi cementoenamel junction
Gangren radiks
o Proses matinya jaringan sehingga tidak adanya suplai darah
Ekstraksi
o Pencabutan gigi
7
2.3 Curah Pendapat
8
c. kesehatan rongga mulut pasien yang baik
d. membutuhkan gigi setelah pencabutan
Kontra indikasi
11. Kelebihan:
a. peningkatan estetik
b. peningkatan distribusi beban kunyah
c. peningkatan bicara
d. pencegahan migrasi gigi
e. peningkatan pengunyahan
Kekurangan:
9
INDIKASI DAN
KONTRA INDIKASI
SUBJEKTIF
KLASIFIKASI GTSL
RENCANA
PEMERIKSAAN OBJEKTIF DIAGNOSA
PERAWATAN
KEKURANGAN DAN
KELEBIHAN GTSL
PENUNJANG
KOMPONEN FUNGSI
GTSL
10
2.7 Sintesis
1. Basis
11
Disebut juga plat protesa adalah bagian dari gigi tiruan yang menutupi mukosa
mulut di daerah palatum labial, bukal, lingual.
12
Beda basis akrilik dengan logam:
Fungsi Basis:
2. Sadel
Adalah bagian dari gigi tiruan yang menutupi mukosa di atas prosesus alveolaris
dan mendukung elemen gigi tiruan. Bila sadel letaknya:
a. Antara gigi asli diseut bounded saddle.
b. Posterior dari gigi asli disebut free end saddle.
13
3. Elemen gigi tiruan
Adalah bagian dari gigi tiruan yang merupakan bentuk gigi tiruan dari gigi asli
yang hilang. Bahan dasar gigi tiruan dapat bermacam-macam, yaitu:resin akrilik,
porselen,logam.
14
b. Estetis kurang baik.
c. Tahan terhadap daya kunyah yang besar/kuat
4. Cengkeram
Disebut juga klammer. Cengekram adalah bagian dari gigi tiruan lepas yang
berbentuk bulat/gepeng. Terbuat dari kawat stainless steel/ logam tuang, yang
melingkari/memegang gigi penjangakaran.
Fungsi cengkeram:
Untuk retensi
Untuk stabilisasi
Untuk meneruskan beban kunyah ke gigi penjangkaran
a. Gigi vital atau non vital yang telah dilakukan PSA dengan sempurna
b. Bentuk anatomis dan besarnya normal
c. Tidak ada kerusakan/kelainan. Misalnya: tambalan yang besar, karies,
hypoplasia, konus posisi dalam lengkung gigi normal
Cengkeram paradental
Yaitu cengkeram yang fungsinya selain dari retensi dan stabilisasi protesa, juga
sebagai alat untuk meneruskan beban kunyah yang diterima gigi tiruan ke gigi
penjangkarannya Jadi,cengkeram paradental harus mempunyai bagian yang
melalui bagian oklusal gigi penjangkaran atau melalui titik kontak antara gigi
penjangkaran dengan gigi tetangganya.
15
Cengkeram gingival
Yaitu cengkeram yang fungsinya hanya untuk retensi dan stabilisasi protesa.
Jadi, karena tidak berfungsi untuk meneruskan beban kunyah yang diterima
protesa ke gigi penjangkaran, maka cengkeram ini tidak mempunyai bagian
yang melalui bagian oklusal gigi penjangkaran, bisa diatas permukaan oklusal.
3. Klasifikasi GTSL
1. Klasifikasi Kennedy
Klasifikasi Kennedy terbagi menjadi 4 Kelas, yaitu:
Kelas I
Daerah tidak bergigi terletak dibagian posterior dari gigi yang masih ada dan berada
pada kedua sisi rahang / Bilateral Free End.
Kelas II
Daerah yang tidak bergigi terletak dibagian posterior gigi yg ada, pd 1 sisi
rahang/unilateral free end.
Kelas III
Daerah yang tidak bergigi terletak diantara gigi yang masih ada di bagian posterior.
Kelas IV
Daerah yang tidak bergigi terletak dibagian anterior dan melewati garis tengah
rahang/median line. Untuk kelas ini tidak ada modifikasi.
16
2. Klasifikasi Applegate –Kennedy.
A. Kelas I
a. Daerah yang tidak bergigi sama dengan klasifikasi Kennedy.
b. Keadaan ini sering dijumpai pada rahang bawah dan biasanya telah
beberapa tahun kehilangan gigi.
c. Secara klinis dijumpai:
- Derajat resorbsi residual ridge bervariasi.
- Tenggang waktu /pasien tidak bergigi akan mempengaruhi stabilitas
gigi tiruan yang akan dipasang.
- Jarak antar lengkung rahang bagian posterior biasanya sudah
mengecil.
- Gigi asli yang masih tinggal sudah migrasi ke dalam berbagai posisi.
- Gigi antagonis sudah ekstrusi dalam berbagai derajat
- Jumlah gigi yang masih tertinggal bagian anterior umumnya sekitar
6 10 gigi.
- Ada kemungkinan dijumpai kelainan sendi temporomandibula
17
d. Indikasi pelayanan prostodonsia: Gigi tiruan sebagian lepasan dengan
desain bilateral dan perluasan basis distal.
B. Kelas II
Daerah tidak bergigi sama dengan kelas II. Secara klinis dijumpai keadaan:
a. Resorbsi tulang alveolar terlibat lebih banyak
b. Gigi antagonis relatif lebih ekstrusi dan tidak teratur.
c. Ekstrusi menyebabkan rumitnya pembuatan restorasi pada gigi
antagonis.
d. Pada kasus ekstrim karena tertundanya pembuatan gigi tiruan untuk
jangka waktu tertntu karena perlu pencabutan satu atau lebih gigi
antagonis.
e. Karena pengunyahan satu sisi, sering dijumpai kelainan sendi
temporomandibula.
C. Kelas III
Keadaan tidak bergigi paradental dengan kedua gigi tetangga,tidak lagi
mampu memberi dukungan kepada gigi tiruan secarakeseluruhan. Secara
klinis dijumpai keadaan:
a. Daerah tidak bergigi sudah panjang.
b. Bentuk dan panjang akar gigi kurang memadai.
c. Tulang pendukung mengalami resorbsi cervikal dan atau disertai
goyangnya gigi secara berlebihan.
d. Beban oklusal berlebihan.
e. Indikasi pelayanan prostodonsi; Gigi tiruan sebagian lepasan dukungan
gigi dengan desain bilateral.
D. Kelas IV
a. Daerah tidak bergigi sama dengan klas IV Kennedy.
18
b. Pada umumnya untuk klas ini dapat dibuat gigi tiruan sebagian lepasan
bila:
- Tulang alveolar sudah banyak hilang, sepertipada kasus akibat
trauma
- Gigi harus disusun dengan "overjet" besar, sehingga dibutuhkan
banyak gigi pendukung.
- Dibutuhkan distribusi merata melalui lebih banyak gigi penahan,
pada pasien dengan daya kunyah besar.
- Diperlukan dukungan dan retensi tambahan darigigi penahan
- Mulut pasien depresif, sehingga perlu penebalan sayap untuk
memenuhi faktor estetik
E. Kelas V
a. Daerah tak bergigi paradental, dimana gigi asli anterior tidak dapat
dipakai sebagai gigi penahan atau tak mampu menahan daya kunyah.
b. Kasus seperti ini banyak dijumpai pada rahang atas karena gigi caninus
yang dicabut karena malposisi atau terjadinya kecelakaan.
c. Gigi bagian anterior kurang disukai sebagai gigi penahan.
F. Kelas VI
a. Daerah tak bergigi paradental dengan ke dua gigi tetangga gigi asli dapat
dipakai sebagai gigi penahan. Kasus seperti ini sering kali merupakan
daerah tak bergigi yang terjadi pertama kalinya dalam mulut.
b. Biasanya dijumpai keadaan klinis:
1. Daerah tak bergigi yang pendek
2. Bentuk atau panjang akar gigi tetangga memadai sebagai pendukung
penuh.
3. Sisa processus alveolaris memadai
4. Daya kunyah pasien tidak besar.
19
c. Indikasi pelayanan prosthodontik kelas VI
1. Geligi tiruan cekat2.
2. Geligi tiruan sebagian lepasan dukungan gigi dan desain unilateral
(protesa sadel)
20
3. Klasifikasi Swenson
2. Gigi palsu lepasan terbuat dari bahan akrilik yang sejenis bahan dari
campuran plastik yang mudah dibentuk, ringan, mudah diwarnai sesuai
dengan warna gigi dan gusi.
3. harganya lebih terjangkau
4. Untuk gigi tiruan lepasan kerangka logam lebih kuat, stabil, dan tahan lama
5. Gigi tiruan lepasan kerangka logam lebih kaku, dan tidak berubah bentuk
21
1. Bagi pasien pada saat pemakaian pertama, akan merasakan rasa tidak
nyaman. Bahkan juga akan merasa tidak nyaman saat mengunyah dan juga
saat berbicara. Tapi itu hanya bersifat sementara.
2. Akan terjadi penumpukan plak apabila OH pasien tidak baik sehingga
menimbulkan halitosis.
3. Terkadang pada pasien yang kurang teliti dalam penyimpanan gigi tiruan
lepasan akan mudah hilang bahkan patah apabila tidak disimpan secara
benar.
4. Mudah mengalami keausan sehingga tidak boleh menyikat gigi tiruan
dengan sikat gigi yang keras karena akan mengakibatkan keausan.
5. Untuk gigi tiruan lepasan logam tidak estetik jika cangkolan logam terlihat
5. Rencana Perawatan
Dengan prosedur:
1. Prosedur diagnostik
2. Pencetakan anatomis dan fisiologis
3. Penentuan hubungan rahang
4. Pemilihan warna anatsir
5. Percobaan pemasangan
6. Pemasangan GTSL
7. Pemeriksaan pasca pemasangan
BAB III
22
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
1.2 Saran
Kami sangat menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami selaku penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat membangun.
DAFTAR PUSTAKA
23
Barclay, C.W & A.D. Wamsley. (1998). Fixed and removables prosthodontics. China :
Carr, A.B., & D.T. Brown. (2011) McCracken’s removeable partial prosthodontics 12th ed.
Canada : Mosby.
Gunadi, H.A., et al (1995) Buku ajar ilmu geligi tiruan sebagian lepasan jilid 1. Jakarta :
Hipokrates.
------- (1995) Buku ajar ilmu geligi tiruan sebagian lepasan jilid 2. Jakarta : Hipokrates.
24