Dosen Pengampuh:
Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIIWIJAYA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkah dan
rahmat-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas ekstraksi metalurgi yang
bertema “Dasar-Dasar Ekstraksi Metalurgi (Sifat-Sifat Fisika dan Kimia)”. Pada
kesempatan ini Penulis juga berterima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. DR. Hj. Rr. Harminuke Eko Handayani, S.T., M.T., dan Bochori, S.T., M.T., selaku
Ketua dan Sekretaris Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas
Sriwijaya.
2. Ir. A. Taufik Arief, M.S selaku dosen pengampuh mata kuliah akademik.
3. Staf dosen dan Karyawan Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik
Universitas Sriwijaya yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan dan
telah membantu dalam menyukseskan kerja praktek ini.
4. Semua pihak yang telah membantu Penulis dalam menyelesaikan tugas
Semoga segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada Penulis
akan mendapatkan ridho dari Allah SWT sebagai amal ibadah. Semoga menyelesaikan
Tugas Ektraksi Metalurgi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin.
2 EKTRAKSI METALURI
SIFAT FISIK DAN KIMIA
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................... 1
DAFTAR ISI........................................................................................... 3
3 EKTRAKSI METALURI
SIFAT FISIK DAN KIMIA
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam dunia industri manusia akan melakukan sesuatu hal yang bermanfaat
dari suatu mineral, dan berupaya agar mineral tersebut dapat dijadikan sesuatu
yang sangat berharga dan berguna bagi kehidupan. Adapun kegiatan ini kerap
disebut metalurgi. Metalurgi adalah ilmu, seni, dan teknologi yang mengkaji
proses pengolahan dan perekayasaan mineral dan logam. Ruang lingkup
metalurgi meliputi:pengolahan mineral (mineral dressing) ekstraksi logam dari
konsentrat mineral (extractive metallurgy) proses produksi logam (mechanical
metallurgy) perekayasaan sifat fisik logam (physical metallurgy)
Pada saat ini pendidikan metalurgi sudah sedemkian luas sehingga beberapa
perguruan tinggi mengkhususkan penekanan pada cabang-cabang ilmu
metalurgi.
4 EKTRAKSI METALURI
SIFAT FISIK DAN KIMIA
disiplin ilmu yang berbeda. Dalam hal ini seorang metalurgis (ilmuwan dan
pekerja metalurgi) berada di tengah-tengah pertemuan ilmu-ilmu tersebut.
Metalurgi beririsan dengan beberapa aspek ilmu kimia, teknik kimia, fisika,
teknik fisika, teknik mesin, pertambangan, lingkungan, dll.
1.3. Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah :
1. Mempelajari sifat-sifat fisika (termodinamika) dalam ekstraksi metalurgi.
2. Mempelajari sifat-sifat kimia (termokimia) dalam proses ekstraksi metalurgi.
1.4. Manfaat
Manfaat dalam pembuatan makalah ini adalah dapat menambah wawasan
mengenai ekstraksi metalurgi terutama mengenai termodinamika dan termokimia
dalam proses ekstraksi metalurgi.
5 EKTRAKSI METALURI
SIFAT FISIK DAN KIMIA
BAB 2
PEMBAHASAN
6 EKTRAKSI METALURI
SIFAT FISIK DAN KIMIA
umumnya menyangkut segi-segi pengembangan atau development, pada penggunaan
dan pengolahan atau teknologi logam-logam dan paduan-paduan.
Adapun proses-proses dari ekstraksi metalurgi / ekstraksi logam itu sendiri antara
lain adalah pyrometalurgy (proses ekstraksi yang dilakukan pada temperatur tinggi),
hydrometalurgy(proses ekstraksi yang dilakukan pada temperatur yang relatif rendah
dengan cara pelindian dengan media cairan), dan electrometalurgy (proses ekstraksi
yang melibatkan penerapan prinsip elektrokimia, baik pada temperatur rendah maupun
pada temperatur tinggi).
2.1. Perubahan Fase
Bentuk-bentuk berbeda yang diambil oleh berbagai fase materi berlainan yaitu
wujud zat. Secara historis, pembedaan ini dibuat berdasarkan perbedaan kualitatif
dalam sifat bulk Dalam keadaan padatan zat mempertahankan bentuk dan volume;
dalam keadaan cairan zat mempertahankan volume tetapi menyesuaikan dengan bentuk
wadah tersebut; dan sedangkan gas mengembang untuk menempati volume apa pun
yang tersedia.
GAMBAR 1
PERUBAHAN FASE
7 EKTRAKSI METALURI
SIFAT FISIK DAN KIMIA
2. Mencair merupakan proses perubahan wujud dari padat menjadi cair
3. Menguap merupakan proses perubahan wujud dari cair menjadi gas
4. Mengembun merupakan proses perubahan wujud dari gas menjadi cair
5. Menyublim merupakan proses perubahan wujud dari padat menjadi gas
6. Menghablur merupakan proses perubahan wujud dari gas menjadi padat
Wujud zat juga dapat didefinisikan menggunakan konsep transisi fase. Sebuah
transisi fase menandakan perubahan struktur dan dapat dikenali dari perubahan drastis
dari sifat-sifatnya. Menggunakan definisi ini, wujud zat yang berbeda adalah tiap
keadaan termodinamika yang dibedakan dari keadaan lain dengan sebuah transisi fasa.
Air dapat dikatakan memiliki beberapa wujud padat yang berbeda. Munculnya sifat
superkonduktivitas dihubungkan dengan suatu transisi fase, sehingga ada keadaan
superkonduktif. Begitu pula, keadaan kristal cair dan feromagnetik ditandai oleh transisi
fase dan memiliki sifat-sifat berlainan.
Keterangan :
Suatu benda akan mengalami muai panjang apabila benda itu hanya memiliki
(dominan dengan) ukuran panjangnya saja. Muai luas terjadi pada benda apabila benda
itu memiliki ukuran panjang dan lebar, sedangkan muai volum terjadi apabila benda itu
memiliki ukuran panjang, lebar, dan tinggi.
8 EKTRAKSI METALURI
SIFAT FISIK DAN KIMIA
Keterangan :
: luas (Area) pada suhu t,
: luas pada suhu awal,
: koefisien muai luas, dan
: besarnya perubahan suhu.
Keterangan :
: V(olum) pada suhu t,
: volum pada suhu awal,
: koefisien muai volum, dan
: besarnya perubahan suhu.
P.V=n.R.T
Adapun faktor yang ada pada teori kinetic antara lain :
1. Tekanan
9 EKTRAKSI METALURI
SIFAT FISIK DAN KIMIA
Tekanan dijelaskan oleh teori kinetik sebagai kemunculan dari gaya yang
dihasilkan oleh molekul-molekul gas yang menabrak dinding wadah. Misalkan suatu
gas denagn N molekul, masing-masing bermassa m, terisolasi di dalam wadah yang
mirip kubus bervolume V. Ketika sebuah molekul gas menumbuk dinding wadah
yang tegak lurus terhadap sumbu koordinat x dan memantul dengan arah berlawanan
pada laju yang sama (suatu tumbukan lenting), maka momentum yang dilepaskan
oleh partikel dan diraih oleh dinding adalah:
Tekanan, yakni gaya per satuan luas, dari gas dapat dituliskan sebagai:
PV = NkBT
dimana B adalah konstanta Boltzmann dan T adalah suhu absolut. Dan dari rumus
diatas, dihasilkan Derivat:
10 EKTRAKSI METALURI
SIFAT FISIK DAN KIMIA
(2)
3. Banyaknya tumbukan dengan dinding
Jumlah tumbukan atom dengan dinding wadah tiap satuan luar tiap satuan
waktu dapat diketahui. Asumsikan pada gas ideal, derivasi dari menghasilkan
persamaan untuk jumlah seluruh tumbukan tiap satuan waktu tiap satuan luas:
Dengan v pada m/s, T pada kelvin, dan R adalah konstanta gas. Massa molar
diberikan sebagai kg/mol. Kelajuan paling mungkin adalah 81.6% dari kelajuan
RMS, dan rerata kelajuannya 92.1% (distribusi kelajuan Maxwell-Boltzmann).
11 EKTRAKSI METALURI
SIFAT FISIK DAN KIMIA
berhubungan erat dengan fisika energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses.
Termodinamika juga berhubungan dengan mekanika statik. Cabang ilmu fisika ini
mempelajari suatu pertukaran energi dalam bentuk kalor dan kerja, sistem pembatas
dan lingkungan. Aplikasi dan penerapan termodinamika bisa terjadi pada tubuh
manusia, peristiwa meniup kopi panas, perkakas elektronik, Refrigerator, mobil,
pembangkit listrik dan industri.
Termodinamika proses metalurgi termasuk Termodinamika metalurgi dan
berbagai proses metalurgi terkait interaksi antara sistem. Untuk pembuatan baja, yang
terlibat termasuk sistem terak metalurgi, baja cair, tahan api, fluks metalurgi dan gas,
dan pendinginan yang dihasilkan inklusi baja cair. Untuk proses metalurgi, termasuk
pembakaran, meniup oksidasi, pemurnian oksidasi dan terak - baja antara berbagai
reaksi.Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika,
yaitu:
a. Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika
”Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem
ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya”
b. Hukum Pertama Termodinamika
“Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan
energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari
jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan
terhadap system”
c. Hukum kedua Termodinamika
“Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan
bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk
meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya”
12 EKTRAKSI METALURI
SIFAT FISIK DAN KIMIA
Ketika mempelajari metalurgi non-ferrous, sistem metalurgi meleleh diperluas untuk
matte, terak kuning, garam cair, dan garam dan sistem pelarut organik dan resin
pertukaran ion, proses pemanggangan metalurgi Sejalan meningkat, membuat matte
peleburan, klorida, pencucian, curah hujan , elektrolisis, ekstraksi pelarut dan
pertukaran ion. Jelas, studi tentang sistem yang kompleks termodinamika metalurgi
dan berbagai proses metalurgi interaksi antara sistem yang relevan adalah tugas
kompleks sangat sulit.
Penerapan dalam reaksi metalurgi dapat dilakukan untuk membuat lebih lengkap
dan dilakukan, dari sudut pandang termodinamika pandang dapat menggunakan
metode berikut:
a. Pilih kondisi reaksi yang sesuai, entalpi bebas standar variabel menjadi
lebih negatif sejauh mungkin,
b. Meningkatkan reaksi kegiatan substansi,
13 EKTRAKSI METALURI
SIFAT FISIK DAN KIMIA
c. Mengurangi aktivitas dari produk reaksi. Tugas Metalurgi pekerja adalah
untuk berlatih dalam penggunaan pandai produksi prinsip-prinsip ini dalam
rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan tertentu.
14 EKTRAKSI METALURI
SIFAT FISIK DAN KIMIA
2.3. Penerapan Sifat-Sifat Fisika (Termodinamika)
2.3.1.1.Sifat-Sifat Fisika (Termodinamika) Reduksi Bijih Besi
Termodinamika menjawab apakah suatu reaksi di dalam proses reduksi bijih besi
oleh reduktor batubara dapat berlangsung. Dengan melihat nilai perubahan energi
bebas Gibbs standard (ΔG0) pada setiap kemungkinan reaksi yang terjadi, dapat
diketahui apakah reaksi tersebut dapat berlangsung atau tidak. Jika nilai ΔG0 adalah
negatif maka reaksi tersebut dikatakan berlangsung yang artinya adalah reaksi akan
berlangsung ke arah produk. Sebaliknya ketika nilaiΔG0 adalah positif maka reaksi
tidak berlangsung atau reaksi akan berlangsung ke arah reaktan.
Pada persamaan (1) dapat dijelaskan bahwa ΔG0 adalah perubahan sejumlah energi
entalpi standard (ΔH0) dikurangi dengan perubahan entropi standard (ΔS0) pada
temperatur tertentu.
Karakteristik bijih besi yang dicirikan dengan sejumlah pengotor seperti SiO2,
Al2O3 dan Cr2O3 dapat mengganggu jalannya proses reduksi. Secara termodinamika
pengotor-pengotor tersebut tidak dapat direduksi oleh CO walaupun temperatur reduksi
dinaikkan, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1
15 EKTRAKSI METALURI
SIFAT FISIK DAN KIMIA
Gambar 1. Diagram Ellingham untuk kestabilan SiO2, Al2O3, Cr2O3, NiO dan CoO
[Rosenqvist.,1983]
Pada Gambar 1 diperlihatkan bahwa garis kurva 2CO + O2 = CO2 (a) tidak akan
bersinggungan dengan garis pembentukkan SiO2, Al2O3 dan Cr2O3. Hal ini
mengindikasikan bahwa oksida-oksida tersebut tidak dapat direduksi oleh gas CO
walaupun temperatur dinaikkan karena ΔG0selalu bernilai positif, seperti yang
diperlihatkan pada persamaan reaksi berikut [Rosenvqist., 1983]:
16 EKTRAKSI METALURI
SIFAT FISIK DAN KIMIA
Ni dan Co yang masih dalam bentuk oksida dapat tereduksi oleh CO. Seperti yang
diperlihatkan pada Gambar 1. bahwa kurva oksidasi Ni dan Co berada diatas kurva
(a), sehingga ΔG0 reduksi NiO dan CoO oleh CO akan bernilai negatif, seperti yang
ditunjukkan pada persamaan berikut [Rosenvqist., 1983]:
Berlangsungnya reduksi NiO dan CoO pada saat proses reduksi akan
menyebabkan terganggunya reduksi besi oksida oleh CO Karena secara
termodinamika afinitas CO akan lebih cenderung mereduksi NiO dan CoO
dibandingkan dengan Fe3O4ataupun FeO. Seperti yang diperlihatkan
pada persamaan berikut [Rosenvqist., 1983]:
Gibbs free energy (G) adalah energi termodinamik dari suatu sistem yang dapat
diubah menjadi usaha/kerja pada T dan P konstan.
G A + PV
Gibbs free energy mencapai nilai maksimum jika prosesnya berupa reversible process.
G = A + PV
17 EKTRAKSI METALURI
SIFAT FISIK DAN KIMIA
Diferensial:
dG = dA + d(PV)
=– S dT – P dV + P dV + V dP
dG = – S dT + V dP
merupakan kumpulan dari partikel-partikel suatu zat yang jaraknya cukup jauh
dibandingkan dengan ukuran partikelnya. Partikel-partikel itu selalu bergerak secara
acak ke segala arah. Pada saat partikel-partikel gas ideal itu bertumbukan antar partikel
atau dengan dinding akan terjadi tumbukan lenting sempurna sehingga tidak terjadi
kehilangan energi.
Berdasarkan eksperimen diketahui bahwa semua gas dalam kondisi kimia apapun, pada
temperatur tinggi, dan tekanan rendah cenderung memperlihatkan suatu hubungan
sederhana tertentu di antara sifat-sifat makroskopisnya, yaitu tekanan, volume dan
temperatur. Hal ini menganjurkan adanya konsep tentang gas ideal yang memiliki sifat
makroskopis yang sama pada kondisi yang sama. Berdasarkan sifat makroskopis suatu
gas seperti kelajuan, energi kinetik, momentum, dan massa setiap molekul penyusun
gas, kita dapat mendefinisikan gas ideal dengan suatu asumsi (anggapan) tetapi
konsisten (sesuai) dengan definisi makroskopis.
18 EKTRAKSI METALURI
SIFAT FISIK DAN KIMIA
2.4. Sifat-Sifat Kimia (Termokimia) dalam Ekstraksi Metalurgi
2.4.1. Pengolahan Pertama – Metalurgi
Proses bayer adalah salah satu contoh metoda pemekatan bijih secara kimia.
Proses Bayer adalah suatu proses dimana aluminium oksida muri diperoleh dari
bauksit, mengandung aluminium hidroksida atau oksida hidroksida, AlO(OH). Jika
bauksit dicampur dengan larutan natrium hidroksida panas, mineral aluminium larut
menghasilkan ion aluminat,
19 EKTRAKSI METALURI
SIFAT FISIK DAN KIMIA
Al(OH)3(s) + OH–(aq) → Al(OH)4(aq)
AlO(OH)(s) + OH–(aq) + H2O(l) → Al(OH)4– (aq)
Pengotor oksida silikat dan oksida besi tetap tidak larut sehingga dapat disaring. Akibat
larutan natrium aluminat panas menjadi dingin, aluminium hidroksida akan mengendap.
Dalam prakteknya, ke dalam larutan ditambahkan pemicu dengan aluminium hidroksida
untuk memulai pengendapan.
Aluminium hidroksida dapat dibuat melalui pengasaman ringan larutan. Endapan disaring
dan dipanaskan untuk diubah menjadi serbuk putih aluminium oksida tak berhidrat. Bila
bijih dipekatkan, perlu mengubah mineral menjadi senyawa yang cocok untuk direduksi.
Pemanggangan adalah proses pemanasan mideral dalam udara untuk memperoleh oksida.
Contohnya, bijih seng (ZnS) dapat diubah menjdai seng oksida melalui pemanggangan
dalam udara.
Pemanggangan bersifat eksoterm sehingga sekali dimulai tidak memerlukan tambahan panas
lagi.
20 EKTRAKSI METALURI
SIFAT FISIK DAN KIMIA
Tahapan proses bayer:
1. Ekstraksi:
2. Dek omposisi
3. Kalsinasi
Selain alumina bahan baku lainnya adalah soda abu (Na2CO3) dan aluminium
florida (AlF3) dan kriolit (Na3AlF6), gas HF serta beberapa campuran lain sebagai
pemadu dengan kadar tertentu. Untuk proses elektrolisis, elektroda yang digunakan
pada masing-masing kutub adalah karbon dengan keadaan dan sifat berbeda pada
anoda dan katoda. Adapun cairan elektrolit yang digunakan adalah kriolit (Na3AlF6)
yang lebih dikenal dengan sebutan bath. Sel elektrolisa pada reduction plant ini terbuat
dari steel yang dilapisi refractory pada bagian dalamnya.
21 EKTRAKSI METALURI
SIFAT FISIK DAN KIMIA
(dengan pemanasan) Uap logam seng meninggalkan ka mar reaktor dan
terkondensasi menjadi cair, yang selanjutnya memadat. Hidrogen dan logam aktif,
seperti natrium, magnesium dan aluminium juga digunakan sebagai zat pereduksi jika
karbon yang dipakai tidak cocok. Misalnya, tungsten digabungkan secara kimia
dengan karbon. Untuk menghasilkan logam murni, hidrogen juga digunakan.
Beberapa contoh produksi logam menggunakan logam aktif sebagai zat pereduksi telah
diuraikan sebelumnya.
2.4.3. Penghalusan Logam – Metalurgi
Biasanya logam yang mengandung pengotor diperoleh melalui proses reduksi
dan harus dimurnikan sebelum digunakan. Seng misalnya, dikontaminasi oleh timbal,
kadmium, dan besi. Seng dapat dimurnikan melalui distilasi fraksional. Beberapa
logam, seperti tembaga, nikel, dan aluminium dimurnikan secara elektrolisis.
22 EKTRAKSI METALURI
SIFAT FISIK DAN KIMIA
23 EKTRAKSI METALURI
SIFAT FISIK DAN KIMIA
BAB 3
KESIMPULAN
1. Termodinamika berhubungan erat dengan fisika energi, panas, kerja, entropi dan
kespontanan proses. Termodinamika juga berhubungan dengan mekanika statik.
Cabang
2. ilmu fisika ini mempelajari suatu pertukaran energi dalam bentuk kalor dan kerja,
sistem pembatas dan lingkungan. Aplikasi dan penerapan termodinamika bisa terjadi
pada tubuh manusia, peristiwa meniup kopi panas, perkakas elektronik, Refrigerator,
mobil, pembangkit listrik dan industri.
3. Partikel-partikel yang dibasahi oleh air, misalnya penggangu akan tenggelam ke
dasar tanki, sedangkan partikel yang tidak terbasahi menempel pada gelembung
udara dan mengapung di atas permukaan tanki. Zat pengapung dalam air
membentuk partikel mineral menjadi lapisan hidrofob (lapisan yang tidak dibasahi
air). Setiap molekul zat
24 EKTRAKSI METALURI
SIFAT FISIK DAN KIMIA
DAFTAR PUSTAKA
Bates, R.L., 1960. Geology of The Industrial Rocks And Minerals, Harper And Raw
Publisher, New York.
Kuzvart, M., 1984. Industrial Minerals And Rocks, Development in Economic Geology 18,
Elsevier, Amsterdam.
25 EKTRAKSI METALURI
SIFAT FISIK DAN KIMIA