Anda di halaman 1dari 5

HASIL PERCOBAAN

A. Penetapan Bobot Jenis Cairan


Sampel
Aquadest Gula x% Gula 20% Gula 40% Gula 60%
Bobot pikno kosong 32, 23 g 32, 23 g 32, 23 g 32, 25 g 32, 23 g
32, 25 g 32, 23 g 32, 24 g 32, 25 g 32, 22 g
(g)
32, 23 g 32, 22 g 32, 23 g 32, 20 g 32, 24 g
56, 46 g 57, 38 g 58, 42 g 60,21 g 61, 46 g
Bobot pikno terisi (g) 56, 08 g 57, 15 g 58, 77 g 60, 07 g 61, 59 g
56, 18 g 57, 10 g 58, 66 g 60,06 g 61, 40 g
24, 23 g 25,15 g 26, 19 g 27, 96 g 29, 23 g
Bobot cairan (g) 23, 83 g 24,92 g 26, 54 g 27, 82 g 29, 37 g
23, 95 g 24, 88 g 26, 42 g 27, 86 g 29, 16 g
25 mL 25 mL 25 mL 25 mL 25 mL
Volume cairan (mL) 25 mL 25 mL 25 mL 25 mL 25 mL
25 mL 25 mL 25 mL 25 mL 25 mL
0, 97 g/mL 1,00 g/mL 1,05 g/mL 1,12 g/mL 1,17 g/mL
Bobot jenis (g/mL) 0,95 g/mL 1,00 g/mL 1,06 g/mL 1,11 g/mL 1,17 g/mL
0,96 g/mL 0,99 g/mL 1,06 g/mL 1,11 g/mL 1,17 g/mL
Bobot jenis rata-rata 0,99 g/mL 1g/mL 1,06 g/mL 1,11 g/mL 1,17 g/mL

B. Perhitungan Waktu Alir


Sampel
Aquadest Gula 20% Gula 40% Gula 60% Gula x%
15,58 24,43 46,81 142,53 20,05
Waktu alir
15,54 24,48 46,93 142,68 20,25
(detik)
15,34 24,04 46,82 141,88 19,85

C. Mengamati Hubungan Shear Rate dan Shear Stress


CMC 1% CMC 1%+Veegum
beban (g) waktu (detik) rpm dibulatkan beban (g) waktu (detik) rpm dibulatkan
5 120 12.5 12.5 5 36 41.66667 41.7
10 46 32.6087 32.6 10 23 65.21739 65.2
20 21 71.42857 71.4 20 8 187.5 187.5
40 9 166.6667 166.7 40 4 375 375
20 21 71.42857 71.4 20 7 214.2857 214.3
10 44 34.09091 34.1 10 14 107.1429 107.1
5 103 14.56311 14.6 5 33 45.45455 45.5
10 46 32.6087 32.6 10 13 115.3846 115.4
20 21 71.42857 71.4 20 7 214.2857 214.3
40 9 166.6667 166.7 40 4 375 375
20 23 65.21739 65.2 20 7 214.2857 214.3
10 44 34.09091 34.1 10 15 100 100
5 805 1.863354 1.9 5 28 53.57143 53.6
Bobot Jenis Cairan Newton Rheogram Cairan Newton
160
1.2
140

Waktu Alir (detik)


1.15
Bobot jenis (g/mL)

120
1.1 100
1.05 80
60
1
40
0.95 20
0.9 0
air Gula x Gula 20 Gula 40 Gula 60 Aquadest Gula 20% Gula 40% Gula 60% Gula x%
Sampel Sampel

Viskositas CMC 1% Viskositas CMC 1%+Veegum


200 400
rpm (rotation per minutes)

rpm (rotation per minutes)


350
150 300
250
100 200
150
50 100
50
0 0
5 10 20 40 20 10 5 10 20 40 20 10 5 5 10 20 40 20 10 5 10 20 40 20 10 5
Beban (gram) Beban (gram)

PEMBAHASAN
Pada pratikum ini kami melakukan percobaan yang bertujuan untuk menentukan dan
mempelajari viskositas cairan Newton serta menentukan dan mempelajari sifat alir cairan non-
Newton. Terdapat 3 percobaan yang dilakukan yaitu menetapkan bobot jenis cairan Newton,
menghitung waktu alir cairan Newton, dan mengamati hubungan shear rate dan shear stress pada
cairan nonNewton.
Viskositas merupakan suatu ungkapan yang menyatakan tahanan yang mencegah zat cair untuk
mengalir. Makin tinggi viskositasnya makin tinggi besar tahanannya. Rheology adalah ilmu yang
mempelajari sifat alir cairan.(Moechtar, 1989). Viskositas dipengaruhi beberapa factor yaitu tekanan,
temperature, kehadiran zat lain, ukuran dan bentuk molekul, serta kekuatan antar
molekul.(Dugdale,1986).
A. Menentukan Bobot Jenis Cairan Newton
Percobaan pertama yaitu menentukan viskositas cairan Newton menggunakan piknometer.
Piknometeradalah alat yang digunakan untuk m1engukur nilai massa jenis atau densitas dari
fluida. Prinsip kerja piknometer adalah melalui suhu dan tekanan yang ada di dalam piknometer
(Anonim, 2018). Bahan yang dibutuhkan yaitu aquadest, gula 20%, gula40%, gula 60%, dan gula
x%. Pertama, pastikan alat yang dipakai, piknometer, dalam kondisi bersih dan tidak ada cairan
yang tertinggal di dalamnya. Cara membersihkan piknometer adalah mencuci alat dengan aseton.
Aseton adalah zat yang mudah menguap dan tidak berwarna (Anonim, 2016). Oleh karena itu,
aseton dipakai untuk membersihkan karena sifatnya yang mudah menguap sehingga untuk
menimbang tidak perlu menunggu lama untuk kering.
Lalu ditimbang bobot bersih dari piknometer di atas timbangan analit. Sementara itu, ukur
volume cairan yang kan diukur bobot jenisnya sebanyak 25 ml di dalam gelas ukur dan
dimasukkan ke mortir ber es batu. Hal ini dimaksudkan supaya suhu air turun. Dimana suhu
ruang 28oC dan suhu acuan 25 oC sehingga dalam pengukuran minimal praktikan harus
menurunkan suhu minimal 1 o di bawah suhu acuan. Setelah suhu turun, masukkan cairan ke
dalam piknometer, tutup dengn tutup bertermometer dan biarkan tekanan di dalam pikno keluar
melalui lubang tekanan. Setelah suhu sama dengan suhu acuan, tutup lubang tekanan dan ketika
suhu sudah sama dengan suhu ruang timbang pikno beserta isinya. Pastikan tidak ada sisa cairan
disekitar piknometer supaya perhitungan akurat. Maksud dari memasukkan cairan setelah air
didinginkan adalah untuk meminimalisir cairan menguap karena perubahan suhu. Percobaan di
replikasi 3 kali agar mendapatkan hasil akurat dan cairan yang diuji adalah air, gula x%, gula
20%, gula 40%, dan gula 60%.
Dari hasil percobaan, diperoleh bobot jenis gula 60% paling tinggi dibandingkan yang lain.
Berat jenis didefinisikan sebagai perbandingan kerapatan dari suatu zat terhadap kerapatan air,
harga kedua zat itu ditentukan pada temperatur yang sama, jika tidak dengan cara lain yang
khusus (Martin, 1990) Sehingga dapat disimpulkan bahw kerapatan molekul larutan 60% adalah
yang tertinggi dibandingkan larutan uji lainnya.
B. Menentukan waktu alir cairan menggunakan viskosimeter Oswald
Percobaan kedua yaitu menentukan viskositas cairan Newton menggunakan viskosimeter
Oswald. Zat cair yang digunakan yaitu aquadest, larutan gula 20%, 40%, 60%, dan x%.
Viskositas cairan tersebut dapat ditentukan dengan mengukur waktu yang
dibutuhkan untuk melewati jarak antara 2 garis (C ke D). Langkah pertama yang
dilakukan adalah memasukkan cairan ke lubang A sebanyak 10,0 mL yang diambil
menggunakan pipet volume, kemudian dipompa pada lubang A hingga cairan melebihi
garis C dan ditutup lubang B menggunakan jari agar air tidak langsung turun.
Disiapkan stopwatch, dan lubang B dibuka. Waktu diukur dari garis C sampai garis D. Waktu
yang diperoleh adalah kecepatan alir dari zat cair tersebut. Pengukuran ini direplikasi sebanyak
dua kali.
Diperoleh hasil waktu alir pada aquadest yaitu 15,58 detik; 15,54 detik; dan 15,35 detik.
Pada larutan gula 20% kecepatan alirnya 24,43 detik; 24,48 detik; dan 24,04 detik. Pada larutan
gula 40% kecepatan alirnya 46,81 detik; 46,93 detik; dan 46,82 detik. Pada larutan gula 60%
kecepatan alirnya 142,53 detik; 142,65 detik; dan 141,88 detik. Pada larutan gula x% kecepatan
alirnya 20,05 detik; 20,25 detik; dan 19,85 detik. Berdasarkan data diketahui bahwa waktu alir
aquadest adalah yang tercepat sedangkan waktu alir gula 60% adalah yang paling lama. Hal ini
dikarenakan perbedaan viskositas antara cairan-cairan tersebut.
C. Mengamati hubungan shear rate dan shear stress
Percobaan ketiga adalah pengukuran viskositas dengan viskosimeter Stormer. Mula-mula
praktikan merangkai alat sesuai prosedur yang tertera. kemudian mengukur viskositas dua
larutan, yaitu CMC 1% dan CMC 1%+Veegum. Praktikan mendapati bahwa larutan CMC 1%
memiliki viskositas yang lebih besar dibanding CMC 1%+Veegum. Semakin lama diaduk dalam
rotor, viskositasnya semakin bertambah terlihat dari lamanya waktu pengadukan. namun, masih
didapatkan beberapa percobaan yang waktu untuk 25 putaran rotor di bawah 10 detik, terutama
yang beban 40 gram. Percobaan yang waktu untuk 25 putaran rotor di bawah 10 detik paling
banyak ditemukan dipengukuran CMC 1%+Veegum dikarenakan larutan tersebut cukup cair
dibanding CMC 1%. Setelah selesai praktikan membersihkan seluruh alat dan
mengembalikannya sesuai prosedur kemudian menyalin data ke laporan sementara. Prinsip alat
yang dipakai adalah hubungan kecepatan dan lama rotor mencapai 1 putaran dengan viskositas
larutan.

KESIMPULAN
1. Prinsip kerja piknometer adalah menggunakan suhu dan tekanan.
2. Kerapatan gula 60% adalah yang paling tinggi dibandingkan larutan uji lain sehingga bobot
jenisnya tertinggi
3. Semakin tinggi konsentrasi zat cair, waktu alir yang dibutuhkan semakin lama.
4. Viskosimeter Stormer menggunakan prinsip hubungan viskositas dengan rpm dari alat.
5. Larutan CMC termasuk dalam tipe pseudoplastik.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2016, Aseton:Zat Pelarut yang Membahayakan Tubuh, www.alodokter.com, diakses
pada Jumat, 23 Februari 2018 pukul 22.00
Anonim, 2018, Piknometer, www.alatlabor.com, diakses pada Sabtu 24 Februari 2018 pukul 07.15
Duggale, 1986, Mekanika Fluida Edisi III, Erlangga, Jakarta.
Martin, Alfred, 1990, Farmasi FisikaI, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.
Moectar, 1989, Farmasi Fisika, UGM Press, Yogyakarta.
Judul Praktikum : Viskositas dan Rheologi
Hari, tanggal percobaan : Jum’at, 23 Februari 2018
Kelas/ Golongan/ Kelompok : C/ I/ D
Anggota : 1. Rahadinda Mutiara I. (17/411944/FA/11373)
2. Raini Cahya Tri (17/411945/FA/11374)
3. Randu Fajar A. (17/411946/FA/11375)

Anda mungkin juga menyukai