id
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Surakarta
2010
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN SKRIPSI
Pembimbing Utama
Nama : Widia Susanti, drg., M.Kes
NIP : 196902162004012002 ………………………………
Pembimbing Pendamping
Penguji Utama
Anggota Penguji
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Hasil: Didapatkan nilai expected <5 sebanyak 66,7% oleh karena itu data dalam
penelitian ini tidak memenuhi syarat Uji Chi-Square sehingga digunakan uji
alternatifnya yaitu Uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil dari uji tersebut didapatkan
nilai kemaknaan menunjukan angka 0,454.
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Fredy Danan Putra Sanjaya, G0006196, 2010. The Differences of the Oral
Hygiene Status on Fixed Orthodontic User and Unorthodontic User. Medicine
faculty of Sebelas Maret University, Surakarta.
Objective: The research goal is to determine the difference in oral hygiene status
on fixed orthodontic user and unorthodontic user.
Results: There were the expected values <5 as much as 66.7% and therefore the
data in this study are not eligible Chi-Square test was used alternatively so that the
Kolmogorov-Smirnov test. The test results found significance value shows the
number 0.454.
Conclusion: The results of this study concluded that there was no significant
difference in oral hygiene status on fixed orthodontic user and unorthodontic user.
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan karena kasih dan karuniaNya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Perbedaan Status Kebersihan
Mulut pada Orang yang Memakai Alat Ortodontik Cekat dan Tidak
Memakai Alat Ortodontik”. Skripsi ini disusun dengan maksud untuk
memenuhi salah satu syarat kelulusan tingkat sarjana dalam bidang kedokteran di
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penyelesaian skripsi ini tak lepas dari bimbingan, bantuan, dan dukungan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. A. A. Subijanto, dr., MS., selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Muthmainah, dr., M.Kes, selaku Ketua Tim Skripsi beserta Seluruh Staf
Bagian Skripsi atas segala bimbingan dan bantuan yang telah diberikan.
3. Widia Susanti, drg., M.Kes, selaku Pembimbing Utama, atas segala
bimbingan, bantuan, dan pengarahan materi yang telah diberikan kepada
penulis dalam pelaksanaan dan penulisan skripsi ini.
4. Veronika Budiastuti, dr., M.Pd, selaku Pembimbing Pendamping, atas segala
bimbingan, arahan, dan masukan dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan
skripsi ini.
5. Dr. Pradipto Subiyantoro, drg., SpBM, selaku Penguji Utama, yang telah
berkenan menguji, memberi nasihat, koreksi, kritik, dan saran sehingga
penyusunan skripsi ini semakin sempurna.
6. Mulyo Hadi Sudjito, dr., SpAn, KNA, selaku Anggota Penguji, yang telah
berkenan menguji, memberi nasihat, koreksi, kritik, dan saran dalam
penyusunan skripsi ini.
7. Papa, mama, kakak, adik, serta simbok tercinta yang senantiasa memberikan
doa, cinta, bimbingan, dan motivasi pada peneliti.
8. Semua pihak lain yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki banyak kekurangan
sehingga penulis mengharapkan kritik, saran, dan masukan yang membangun,
yang berguna bagi kesempurnaan skripsi ini di masa mendatang.
Akhir kata, penulis berharap semoga penulisan skripsi ini bermanfaat bagi
semua.
Penulis
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
halaman
PRAKATA vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xi
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Perumusan Masalah 3
C. Tujuan Penelitian 3
D. Manfaat Penelitian 4
BAB II LANDASAN TEORI 5
A. Tinjauan Pustaka 5
B. Kerangka Pemikiran 10
C. Hipotesis 11
BAB III METODE PENELITIAN 12
A. Jenis Penelitian 12
B. Subjek Penelitian 12
C. Lokasi Penelitian 12
D. Teknik Sampling 13
E. Variabel Penelitian 13
F. Definisi Operasional Variabel Penelitian 14
G. Pengambilan Data 15
H. Desain Penelitian 16
I. Bahan dan Instrumen Penelitian 16
J. Teknik Analisis Data 19
BAB IV HASIL PENELITIAN 20
A. Hasil Penelitian 20
B. Analisis Data commit to user 24
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V PEMBAHASAN 25
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 29
A. Simpulan 29
B. Saran 29
DAFTAR PUSTAKA 30
LAMPIRAN 33
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 1 Distribusi Jenis Kelamin dan Umur Sampel yang
Memakai Alat Ortodontik Cekat. 20
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran 10
Gambar 3.1 Desain Penelitian 16
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
halaman
Lampiran I Kuisioner 33
Lampiran II Hasil Pemeriksaan 35
Lampiran III Status Kebersihan Mulut Kelompok Ortodontik 36
Lampiran IV Status Kebersihan Mulut Kelompok Bukan Ortodontik 37
Lampiran V Hasil Uji Statistik Menggunakan SPSS 17.0 38
Lampiran VI Surat Ijin Penelitian 40
Lampiran VII Surat Keterangan Telah Menyelesaikan Penelitian 41
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
Hal tersebut disebabkan oleh biofilm yang merupakan komunitas biofilm yang
dalam rongga mulut (Donly, 2007). Seseorang tidak akan mengalami masalah
berkaitan dengan kebersihan gigi dan mulut selama orang tersebut melakukan
praktek kebersihan gigi dan mulut dengan baik, aplikasi fluor rutin, dan
Kemampuan menyikat gigi secara baik dan benar merupakan bagian dari
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
faktor yang sangat penting untuk pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut.
faktor penggunaan alat, metode penyikatan gigi, serta frekuensi dan waktu
penyikatan yang tepat. Tersedia berbagai variasi dalam desain sikat gigi,
penyikatan gigi (Wendari, 2001). Waktu menyikat yang baik adalah saat
sesudah makan pagi dan sebelum tidur (Hartono, 2001). Sedangkan frekuensi
penyikatan gigi yang baik adalah dua kali sehari, dengan durasi minimal 2
dengan baik maka akan timbul masalah-masalah dalam rongga mulut. Dalam
rongga mulut meliputi satu atau lebih dari hal-hal berikut ini: gigi karies,
karies email awal pada area multipel (white spot lesion), plak terlihat pada gigi
gigi dan mulut agar kebersihan gigi dan mulut tetap terjaga. Hal-hal yang
commit to user
2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
rutin yang dilakukan setiap 3 minggu sekali, pembersihan karang gigi secara
berkala, dan juga penggunaan sikat gigi dengan desain khusus. Pasien harus
lebih rajin dan teliti melakukan pembersihan dan penyikatan gigi dan alat
mulut mempermudah terjadi timbunan sisa makanan yang menempel pada gigi
pembentukan plak (McDonald dan Avery, 1994). Salah satu metode yang
digunakan untuk mengetahui tingkat kebersihan gigi dan mulut ialah Oral
Hygiene Index (OHI). Oral Hygiene Index (OHI) adalah kombinasi dari
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan penelitian
orang yang memakai alat ortodontik cekat dan tidak memakai alat ortodontik.
commit to user
3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
D. Manfaat Penelitian
1. Aspek teoritis
datang.
2. Aspek aplikatif
commit to user
4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Oral Higiene
gigi dan mulut melalui sikat gigi, stimulasi jaringan, pemijatan gusi,
hidroterapi dan prosedur lain yang dianjurkan oleh dokter gigi atau ahli
2002).
a. Plak
1) Definisi
Plak gigi adalah lapisan tipis, halus yang terdiri atas sisa-sisa
gigi dan penyakit periodontal dan gusi serta merupakan dasar untuk
5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Plak gigi adalah suatu masa lunak yang melakat pada gigi
2) Pembentukan Plak
oleh lapisan organik yang amorf yang disebut pelikel. Pelikel ini
gigi.
gel ekstra sel yang lengket dan akan menjerat berbagai bentuk
bakteri lain. Dalam beberapa hari plak ini akan bertambah tebal dan
3) Susunan Plak
6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Di sini berlaku bahwa gigi, ludah, dan cairan krevikuler, diet, juga
basuh bersih oleh ludah. Meskipun sejumlah besar jenis plak dapat
tinggal dan bertahan di dalam pit dan fissure, jenis plak ini rata–rata
proses karies.
commit to user
7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dapat terbentuk sedikit plak karena adanya efek mekanis yang besar
yang disebabkan oleh pipi, lidah dan sikat gigi. Hanya bakteri–
permukaan licin.
1992).
b. Debris
Adalah plak yang tebal dan terlihat dengan jelas, tetapi debris
mengandung mikroorganisme.
commit to user
8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
atau putih susu. Warna normal pada gigi permanen adalah kuning
yang berasal dari dalam jaringan gigi atau jaringan pulpa (pembuluh
darah gigi). Perubahan warna email gigi terjadi karena proses penuaan,
minum kopi, teh, atau merokok. Perubahan yang berat biasanya terjadi
2. Alat Ortodontik
a. Definisi
mekanis tersebut dikenakan pada gigi, maka akan terjadi daerah yang
9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(Wartadho, 1991).
ditandai dengan adanya rasa sakit, yang akan hilang setelah beberapa
hari. Rasa sakit yang sangat disebabkan tekanan terhadap gigi yang
commit to user
10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Kerangka Pemikiran
Memakai alat
ortodontik
mempermudah
Environment Host
1. pH
terjadi timbunan 1. Penyakit
sisa makanan yang diderita
2. volume
saliva 2. Kebiasaan
3. susunan gigi hidup
3. Ras
OHI 4. Umur
5. Jenis kelamin
C. Hipotesis
commit to user
11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
sectional.
B. Lokasi Penelitian
C. Subjek Penelitian
terakhir.
a. Merokok
commit to user
12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
berikut:
terakhir
a. Merokok
D. Teknik sampling
memilih 17 siswa yang memakai alat ortodontik cekat dan 17 siswa yang tidak
E. Klasifikasi Variabel
3. Variabel luar :
b. Kebiasaan hidup
c. Ras
d. Jenis kelamin
e. pH saliva
commit to user
13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
f. Volume saliva
1. Variabel bebas
Suatu alat ortodonsia umumnya terdiri dari komponen aktif dan reaktif.
Komponen aktif adalah bagian dari alat yang menghasilkan tekanan pada
dikotomik.
2. Variabel terikat
Merupakan tingkat kebersihan dan higiene struktur gigi dan mulut yang
3. Variabel luar
kebersihan mulut.
14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. Kebiasaan hidup
apabila dalam 30 hari terakhir merokok minimal 1 batang per hari dan
tidak apabila dalam 30 hari terakhir tidak merokok minimal 1 batang per
hari.
merokok
c. Ras
dikendalikan.
d. Jenis Kelamin
sebagai sampel.
e. pH Saliva
f. Volume Saliva
commit to user
15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
G. Pengambilan Data
H. Desain penelitian
Populasi
Sampel
1. Alat / Bahan
a. Kaca Mulut
b. Lampu penerang
c. Kapas
d. Alkohol
commit to user
16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
f. Sonde
2. Cara pengukuran
gigi. Caranya:
b. Penilaian tiap segmen dinilai bagian bukal dan lingual. Untuk tiap
Index (OHI) adalah debris dan kalkulus. Debris adalah sisa-sisa makanan
Debris Index (DI) dan Calculus Index (CI). Tiap komponen pergigi dinilai
17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
0 = Tanpa kalkulus
2 = Kalkulus > 1/3 tetapi < 2/3 permukaan gigi atau sub ginggiva kalkulus
melingkar
18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
penilaian OHI dari Green & Vermilion. Skor OHI-S diperoleh dari
jumlah Indeks Plak dan Indeks Debris. Skor tingkat kebersihan Gigi
laporan.
commit to user
19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
Sampel terdiri dari 17 siswa yang memakai alat ortodontik cekat dan 17 siswa
yang tidak memakai alat ortodontik yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil
sebagai berikut:
Tabel 1. Distribusi Jenis Kelamin dan Umur Sampel yang Memakai Alat
Ortodontik Cekat.
Umur Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki Perempuan
11 0 1 1 5,89%
12 1 1 2 11,76%
13 2 6 8 47,06%
14 1 5 6 35,29%
Jumlah 4 13 17 100%
tahun yaitu sebanyak 8 orang (47,06%) sedangkan yang paling sedikit berusia 11
tahun yaitu sebanyak 1 orang (5,89%). Jumlah pemakai alat ortodontik cekat laki-
commit to user
20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
laki sebanyak 4 orang (23,53%) sedangkan jumlah pemakai alat ortodontik cekat
Tabel 2. Distribusi Jenis Kelamin dan Umur Sampel yang Tidak Memakai Alat
Ortodontik
Umur Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki Perempuan
11 0 0 0 0%
12 2 3 5 29,41%
13 3 2 5 29,41%
14 3 4 7 41,18%
Jumlah 8 9 17 100%
(Sumber Data Primer: Oktober 2010)
tahun yaitu sebanyak 7 orang (41,18%) sedangkan tidak ada responden yang
berusia 11 tahun. Jumlah orang yang tidak memakai alat ortodontik laki-laki
sebanyak 8 orang (47,06%) sedangkan jumlah orang yang tidak memakai alat
Total 17 100%
(Sumber Data Primer: Oktober 2010)
commit
cekat kurang dari 1 tahun sebanyak to user
15 orang atau 88,24% sedangkan sampel yang
21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
menggunakan alat ortodontik cekat lebih dari 1 tahun sebanyak 2 orang atau
didapatkan dari kuisioner yang diisi oleh kelompok sampel yang memakai alat
ortodontik.
Tabel 4. Penggunaan Sikat Gigi pada Sampel yang Memakai Alat Ortodontik
Jenis Sikat Gigi Jumlah Persentase
Sikat Gigi Ortodontik 17 100%
Total 17 100%
Data didapatkan dari hasil anamnesa yang dilakukan peneliti pada kelompok
commit to user
22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 5. Nilai OHIS pada Pemakai Alat Ortodontik Cekat dan yang Tidak
Memakai Alat Ortodontik
No. Sampel OHI-S No. Sampel OHI-S
Ortodontik Bukan Ortodontik
1 4,33 1 3,16
2 7,33 2 4,5
3 3 3 2,33
4 4,5 4 3,16
5 4,16 5 2
6 4,83 6 3,16
7 3 7 3,16
8 6,5 8 2,67
9 4,67 9 1,67
10 6 10 3,5
11 6 11 2,33
12 4,67 12 1
13 3,16 13 2,67
14 2,5 14 3,83
15 3,83 15 2,67
16 3,5 16 3,67
17 4,16 17 4
Jumlah 76 Jumlah 49,5
Rata-rata 4,47 Rata-rata 2,91
(Sumber Data Primer: Oktober 2010)
Dari tabel 5 diperoleh nilai rata-rata OHI-S pemakai alat ortodontik adalah
4,47, sedangkan yang tidak memakai alat ortodontik sebesar 2,91. Didapatkan
rata-rata nilai OHI-S pemakai alat ortodontik lebih tinggi dari yang tidak memakai
alat ortodontik.
commit to user
23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 6. Distribusi Status Kebersihan Mulut pada Pemakai Alat Ortodontik Cekat
dan yang Tidak Memakai Alat Ortodontik
Kelompok Status Kebersihan Mulut
Baik Sedang Buruk
Ortodontik - 13 4
Bukan Ortodontik 5 12 -
Total 5 25 4
(Sumber Data Primer: Oktober 2010)
Dari tabel 6 diperoleh hasil jumlah pemakai alat ortodontik yang memiliki
status kebersihan mulut baik 0%, sedang sebanyak 13 orang atau 76,47% dan
buruk sebanyak 4 orang atau 23,52%. Sedangkan dari kelompok yang tidak
memakai alat ortodontik 5 orang atau 29,41% memiliki status kebersihan mulut
yang baik, sedang sebanyak 12 orang atau 70,59% dan tidak ada yang memiliki
B. Analisis Data
Data dalam penelitian ini kemudian diolah dengan teknik analisis statistik
expected <5 sebanyak 66,7% oleh karena itu data ini tidak memenuhi syarat Uji
Hasil dari uji tersebut didapatkan nilai kemaknaan menunjukan angka 0,454. Oleh
karena p>0,05 maka dapat disimpulkan H0 tidak dapat ditolak yang berarti tidak
commit to user
24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
PEMBAHASAN
mulut antara siswa yang memakai alat ortodontik cekat dengan siswa yang tidak
memakai alat ortodontik di SMP N 4 Surakarta. Jumlah sampel pada penelitian ini
34 orang. Terdiri dari 17 orang yang memakai alat ortodontik cekat dan 17 orang
Pada penelitian ini dari tabel 1 diperoleh data dari 17 orang yang memakai
(76,47%). Dari tabel 2 diperoleh data dari 17 orang yang tidak memakai alat
perempuan lebih tidak percaya diri ketika terdapat malposisi pada gigi yang
mengurangi nilai estetika pada dirinya. Namun hal itu tidak terlalu menjadi
adalah perempuan.
Pada sampel yang memakai alat ortodontik cekat memiliki rata-rata nilai
OHIS sebesar 4,47, sedangkan yang tidak memakai alat ortodontik sebesar 2,91.
Meskipun kedua kelompok sampel ini memiliki perbedaan nilai OHIS yang cukup
jauh namun setelah data mengenai nilai OHIS dimasukkan dalam ketiga kategori
(baik, sedang, buruk) status kebersihan mulut kemudian dilakukan uji statistik
commit to user
25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kebersihan mulut antara orang yang memakai alat ortodontik cekat dengan orang
yang tidak memakai alat ortodontik. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh
dengan menyikat gigi. Frekuensi penyikatan gigi yang baik adalah dua kali
2002). Status kebersihan mulut kedua kelompok sampel ini tidak menunjukan
kelompok sampel ini hampir sama. Ditinjau dari segi kualitas, kuantitas
2. Sikat Gigi
Dari anamnesa yang dilakukan oleh peneliti kepada kelompok sampel yang
gigi yang didesain khusus untuk perawatan ortodontik. Sikat gigi ortodontik
memiliki bulu sikat yang halus dan didesain khusus mampu membersihkan
sisa makanan yang menempel pada gigi dan alat ortodontik tersebut, serta
bertujuan mencegah lepasnya bracket (Wayan, 2009). Hal itu tidak dapat
commit to user
26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dilakukan oleh sikat gigi pada umumnya. Hal ini sangat memungkinkan
kebersihan mulut orang yang memakai alat ortodontik tetap terjaga baik
3. Keadaan Gigi
sampel memiliki keadaan gigi geligi yang rapi dan tidak didapatkan malposisi
pada gigi. Hal ini membuat proses menyikat gigi menjadi mudah sebab semua
bagian email gigi dapat terjangkau dengan baik oleh sikat gigi yang digunakan
karena penggunaan yang belum lama ini menjadikan efek samping yang
mulut antara kelompok yang memakai alat ortodontik cekat tidak berbeda jauh
5. pH Saliva
menyimpang, juga pembentukan karang gigi dapat naik (Van Nieuw, 1991).
27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Sebab dalam penelitian ini pH saliva merupakan variabel luar yang tidak
Karena pengambilan data indeks debris dan indeks kalkulus dilakukan secara
semua faktor yang mempengaruhi kebersihan mulut masih sangat sulit untuk
dilakukan.
commit to user
28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB VI
A. Simpulan
memakai alat ortodontik cekat dan yang tidak memakai alat ortodontik.
2. Sampel yang memakai alat ortodontik cekat dan yang tidak memakai
sedang.
B. Saran
kesalahan.
3. Perlunya latihan yang cukup dalam menilai indeks kalkulus dan indeks
commit to user
29