Anda di halaman 1dari 4

Pengembangan permaninan tradisional sebagai wahana pendidikakan karakter yang

menyenangkan tidak begitu sulit.

Mengenal permainan tradisional bermain congklak, egrang, balap karung, bola bekel
dan lain-lain di masa muda, akan mengantarkan mereka pada permainan yang bermanfaat
dalam kegiatan belajar untuk meraih prestasi di masa yang akan datang. Bagi anak permainan
dapat dijadikan kegiatan yang serius, tetapi menyenangkan. Melalui permainan, berbagai
pekerjaannya dapat terwujud dan permainan dapat dipilih oleh anak karena menyenangkan
bukan untuk memperoleh hadiah atas pujian. Permainan tradisional juga dapat membantu fisik
bisa lebih sehat karena disana kita bisa beraktifitas (mengeluarkan keringat) dengan demikian
dapat di tarik kesmpulan yaitu media adalah bagian yang tak terpisahkan dari proses belajar
mengajardemi tercapainya media pendidikan pada umumnya dan tjuan pembelajarab pada
khususnya.

Permainan tradisonal seharusnya mendapatkan perhatian khusus dan mendapatkan


prioritas yang utama untuk dilindungi, dibina, dikembangkan, diberdayakan dan selanjutnya
diwariskan. Hal seperti itu diperlukan agar permaina tradisional dapat memiliki ketahanan
dalam menghadapi unsur budaya lain di luar kebudayaannya. Selain itu, permainan tradisional
telah membantu mengembangkan kreativitas seorang anak. Dimana hal tersebut akan
memberikan dampak yang positif dan negative pada seorang anak di waktu yang akan
mendatang.

contoh outline PAUD

Judul : Penanaman Sikap Peduli Lingkungan Pada Anak Di TK Negeri Pembina


A. Latar Belakang
Penanaman sikap peduli lingungan kepada anak sejak dini merupakan pelajaran yang sangat
baik karena pada usia yang dini kita sebagai pendidikan akan lebih mudah menanamkan kepada
anak peduli terhadap lingkungan . Lingkungan merupakan bagian dari hidup kita oleh karena itu
harus kita jaga kebersihan nya dan lestarikan bukan malah merusak. Maka dengan menanamkan
kepada anak sejak dini kita sebagai pendidik memberikan pembelajaran kepada mereka dari
lingkungan rumah mereka dulu baru lah ke lingkungan luar, pembelajaran peduli terhadap
lingkungan bisa kita mulai dari pendidikan usia dini , dimana kita sebagai guru bisa memberikan
pembelajaran mulai dari membuang sampah pada tempat nya, merawat tanaman, dan sayang
kepada binatang karena dalam pembelajaran anak usi dini semua tema bisa kita hubungkan
dengan kegiatan yang anak anak lakukan sehari- hari.

B. Fokus Penelitian

1. Bagaimana cara guru menanamkan sikap peduli lingkungan pada anak di TK Negeri
Pembina ?
2. Bagaimana hasil menanamkan sikap peduli lingkungan pada anak di TK Negeri Pembina ?
3. Apa saja hambatan menanamkan sikap peduli lingkungan pada anak di TK Negeri Pembina ?
C. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
a. Bagi guru pen
2. Secara praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi antara lain
a. Pesrta didik supaya menjadi masukan yang berguna bagi dirinya untuk kemudioa dapat
diambil manfaat dan diamalkan dalam kegiatan belajar mengajar.
b. Guru supaya menjadi koreksi terhadap kinerjanya selama ini, apakah sudah sesuai dengan yang
diharapkan atau adakah yang masih ada yang harus perubahan motode maupun strategi .
c. Orang tua atau wali supaya membantu anaknya demi tercapainya cita- cita.

D. Rencana Alat Pengumpul Data


1. Observasi
2. wawancara
E. Analisis Data
1. Analisis data adalah proses mengorganisasikan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian
dasar sehingga dapat ditemukan dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan
oleh data. Analisis data penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan dan
setelah selesai dilapangan. Namun dalam penelitian kualitatif analisis data difokuskan selama
proses dilapangan bersamaan dengan pengumpulan data. 1. Analisis sebelum dilapangan ,
analisis ini dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau data sekunder yang akan
digunakan untuk menentukan fokus penelitian. 2. Analisis data selama dilapangan.
a. Analisis data dimulai dari pencanaan : perencanaan meliputi perumusan dan pembatasan
masalah serta merumuskn pertanyaan penelitian yang diarahkan pada kegiatan pengumpulan data
b. memulai pengumpulan data : sebelum pengumpulan data dimulai peneliti berusaha
menciptakan hubungan baik , menumbuhkan kepercayaan serta hubungan yang akrab dengan
individu dan kelompok yang menjadi sumber data
c. pengumpulan data dasar : setelah peneliti terpadu dengan situasi yang diteliti pengumpulan
data lebih diintensifkan dengan wawancara yang lebih mendalam , obsevasi yang lebih
mendalam
d. pengumpulan data penutup: pengumpulan terakhir setelah meninggalkan lokasi penelitian dan
tidak melakukan pengumpulan data lagi.
e. Melengkapi : langkah melengkapi merupakan kegiatan menyempurnakan hasil analisis data
dan menyusun cara menyajikannya.

F. Alat pengujian Kesahihan Data


1. Kesahihan internal : peneliti kualitatif berkewajiban untuk mengungkap atau merekonstruksi
kompleksitas realitasecara hilistic sebagaimana dikontruksikan oleh responden dengan segala
bentuk saling pengaruh didalamnya.

2. Kesahihan eksternal : peneliti kualitatif berkewajiban untuk meneliti bagian dari luar atau
faktor yang mendukung juga dari luar.
Judul : Wawasan Nusantara Sebagai Dasar Pendidikan Karakter
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
B.Rumusan masalah
1. Apakah wawasan nusantara itu?
2.Apakah pendidikan karakter itu?
3.Apakah peran wawasan nusantara terhadap pendidikan karakter?
4.Apakah manfaat dari wawasan nusantara dan pendidikan karakter bagi pendidikan bangsa
Indonesia?
Teknis penulisan makalah ini berpedoman pada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
Universitas Negeri Malang (UM,2010)

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Wawasan Nusantara
B. Pengertian Pendidikan Karakter
C. Manfaat serta Peran Wawasan Nusantara terhadap Pendidikan Karakter
D. Manfaat dari Wawasan Nusantara dan Pendidikan Karakter bagi Pendidikan Bangsa Indonesia
BAB III KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai