Ditetapkan
Panduan Tanggal terbit : Direktur RSUD Piru
Praktik
Oktober 2018
Klinis
PEMERIKSAAN Takipnea dengan laju respirasi untuk anak <2 bulan ≥60x/menit, 2-
FISIK 12 bulan≥50x/menit, 1-5 tahun≥40x/menit. Inspiratory effort
ditandai dengan retraksi dinding dada, nafas cuping hidung
Gerakan dinding toraks dapat tertinggal pada daerah yang terkena
infeksi, perkusi normal atau redup, auskultasi paru dapat terdengar
terdengar suara nafas tambahan berupa ronki basah halus di
lapangan paru yang terkena. Tanda lainnya adalah demam tinggi,
sianosis, dan dapat ditemukan tanda dehidrasi. Pada infeksi oleh
kuman atipik (mycoplasma, chlamydia) gejalanya tidak jelas
maupun memberikan onset akut seperti diatas. Panas seringkali
tidak tinggi, batuk tidak produktif, tidak sesak, dan seringkali
disertai sakit kepala dan malaise.
DIAGNOSIS Pneumonia
KERJA
TATA LAKSANA 1. Untuk pneumonia ringan dapat diterapi secara rawat jalan dapat
diberikan antibiotik peroral dengan amoksisilin 50-80 mg/kg/hari
dibagi dalam 3 dosis atau amoksisilin-asam klavulanat 50
mg/kg/hari dibagi dalam 3 dosis, serta diberikan edukasi kepada
orang tua
2. Untuk pneumonia berat dan sangat berat dianjurkan rawat inap
dan diberikan terapi:
• Ampisilin 100 mg/kg/hari iv dibagi dalam 4 dosis atau ampisilin-
sulbaktam 100 mg/kg/hari iv dalam 4 dosis untuk Community
acquired pneumonia
• Ceftriaxone 100 mg/kg/hari iv dibagi dalam 2 dosis atau antibiotik
sesuai kultur untuk Hospital acquired pneumonia
• Lama pemberian antibiotik tergantung : kemajuan klinis
penderita, hasil pemeriksaan laboratoris, foto thorak dan jenis
kuman penyebab. Sebagian besar membutuhkan waktu 10-14 hari
• Oksigenasi, dapat diberikan secara nasal atau masker sesuai
keadaan klinis. Bila ada tanda gagal nafas diberikan bantuan
ventilasi mekanik.
• Pemberian cairan dan kalori yang cukup
• Koreksi kelainan asam basa atau elektrolit yang terjadi.
3. Untuk dugaan pneumonia atipik dapat diberikan eritromisin 50
mg/kg/hari dibagi 3-4 dosis, atau spiramisin 50 mg/kg/hari dibagi
3-4 dosis, atau klaritromisin 15 mg/kg/hari dibagi 2 dosis selama
10-14 hari.
4. Untuk dugaan Pneumonia Pneumocystic carinii dapat diberikan
kotrimoksasol 20 mg/kg/hari dibagi 4 dosis.
5. Untuk keadaan khusus lainnya dapat diberikan Anti viral
(Acyclovir,Gancyclovir) pada pneumonia karena Cyto Megalous
Virus (CMV), Anti jamur (Amphotericin B, Ketoconazole,
Fluconazole) pada pneumonia karena jamur, Imunoglobulin pada
keadaan imunodefisiensi terutama imunitas humoral
TINGKAT IV
EVIDENS
TINGKAT Level C
REKOMENDASI
PENELAAH
KRITIS