Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah hirobbil ‘aalamiin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas segala
karunia nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Makalah yang berjudul “Masalah Kode Etik Dalam Administrator Database” disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Aplikasi komputerisasi Akuntansi yang disusun oleh
M.Alfahrizi dan ditujukan untuk Bapak Keulana Erwin, SE., M.si., Phd., Ak.

Makalah ini berisi tentang bagaimana cara mengantisipasi terjadinya masalah kode etik dalam
pengolahan database. Dalam penyusunannya penulis melibatkan berbagai informasi untuk
mengetahui apa saja hal-hal yang melanggar dalam berkode etik untuk mengelola database, baik
dari internet atau buku. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih atas segala
dukungan yang diberikan untuk menyelesaikan makalah ini.

Meski telah disusun secara maksimal oleh penulis, akan tetapi penulis sebagai manusia biasa
sangat menyadari bahwa makalah ini sangat banyak kekurangannya dan masih jauh dari kata
sempurna. Karenanya penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca.

Besar harapan penulis makalah ini dapat menjadi inspirasi atau sarana pembantu masyarakat dalam
mencari berbagai macam tumbuhan untuk diolah menjadi ramuan atau obat herbal.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga para pembaca dapat mengambil manfaat dan
pelajaran dari makalah ini.

Medan, Juni 2019

M.ALFAHRIZI

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………... ii

BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………. 1

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………... 2

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………….. 3

1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………………… 3

1.4 Manfaat Penulisan………………………………………………………….. 3

BAB 2 PEMBAHASAN…………………………………………………………………. 4

2.1 Pengertian Kode Etik dan profesi…………………………………...……..... 5

2.2 Faktor terjadi masalah kode etik administrator database…...……………… 6

2.3 Fungsi adanya kode etik dalam administrator database…………………… 7

2.4 Tugas administrator database………………………………………….…….. 8

BAB 3 PENUTUP…………………………………………………………………………. 9

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………..... 9

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Aplikasi
Komputerisasi Akuntansi. Tugas ini disusun dengan mempelajari materi tentang
“masalah kode etik dalam administrator database”, dimana materi ini akan menjadi
pembelajaran kepada kita untuk memperhatikan tata cara atau berkode etik dalam
mengolah suatu database didalam dunia komputer agar kita tidak akan terkena hukuman
atau terhindar dari berbagai masalah dalam mengolah database yang akan diaplikasikan
kedunia nyata atau dunia pekerjaan.

Sebelum masuk kedalam pembahasan alangkah baiknya kita mengenal terlebih


sejarah munculnya basis data (databases) dalam penggunaan komputer. Pada tahun 1960,
dari awal penggunaan komputer, penyimpanan dan manipulasi data merupakan fokus
utama dari aplikasi. Pada awal tahun 1960, Charles Bachman diperusahaan General
Electric mendesain generasi pertama DBMS yang disebut penyimpanan data terintegrasi
(Integrated Data Store). Dasar untuk model data jaringan dibentuk lalu distandardisasi
oleh Conference On Data System Language (CODASYL). Kemudian, Bachman
menerima ACM Turing Award (penghargaan semacam nobel pada ilmu komputer) di
tahun 1973. Pada tahun 1970, Edgar Codd dilaboratorium penelitian di San Jose
mengusulkan suatu representasi data baru yang disebut model data relational. Pada tahun
1980, model relasional menjadi paradigma DBMS paling dominan.

1
Kode etik profesi informatikawan merupakan bagian dari etika profesi. Kode etik
profesi merupakan lanjutan dari norma-norma yang lebih umum yang telah dibatas dan
dirumuskan dalam etika profesi. Kode etik ini lebih memperjelas, mempertegas, dan
merinci norma-norma ke bentuk yang lebih sempurna walaupun sebenarnya norma-norma
tersebut sudah tersirat dalam etika profesi. Tujuan utama dari kode etik adalah memberi
pelayanan khusus dalam masyarakat tanpa mementingkan kepentingan pribadi atau
kelompok.

Kompetensi profesi IT adalah tentang memenuhi kebutuhan atau permintaan


perusahaan baik lokal maupun global. Dalam memahami kebutuhan kompetensi tersebut
maka perlu suatu formalisasi yang lebih baik dan tepat mengenai pekerjaan profesi yang
berkaitan dengan keahlian dan fungsi dari tiap jabatannya. Begitu juga sama halnya
dengan database administrator, dia harus mengetahui apa yang telah menjadi kode etik
profesinya. Mengetahui batasan yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.

Nah dari sejarah ini database dan profesi etika dapat dikaitkan dengan judul dari
makalah yang saya tulis, bahwasannya dalam mengolah database seorang administrator
harus mengetahui pasti ada suatu tata cara untuk berkode etik dalam memakai atau
memanipulasi database yang akan kita gunakan dalam dunia pekerjaan atau nyata, agar
terhindar dari berbagai masalah yang tidak diinginkan dikemudian hari.

2
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara mengatasi tidak terjadi pelanggaran dalam berkode etik untuk
pengolahan administrator database ?
2. Apakah tujuan dari digunakannya etika dalam pengolahan database ?

1.3 Tujuan Penulisan

Penyunan makalah ini bertujuan untuk mendapatkan nilai pada mata kuliah
Aplikasi komputerisasi Akuntansi dan menuntaskan tugas dari kajian materi yang telah
diberikan. Selain itu, tugas ini bertujuan untuk kita semua baik penulis maupun pembaca
untuk lebih mengetahui serta memahami dengan baik dan benar tentang masalah yang
akan terjadi dalam berkode etik untuk pengolahan administrator database dalam dunia
teknologi informatika komputerisasi.

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai bentuk teoritis, maksudnya untuk
sebagai landasan yang mempunyai kegunaan penulisan yaitu sebagai penambah wawasan
dan rujukan dalam ilmu pengetahuan pada teori-teori yang ada. Selain sebagai teoritis,
penulisan ini juga mempunyai manfaat yang berhubungan dengan akademis. Hubungan
ini sendiri atas alasan dengan penulisan yang menjadi sebagai referensi penulisan bagi
segenap pembaca yang berasal dari banyak kalangan, misalnya masyarakat, mahasiswa,
pelajar dan dosen atau guru.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kode Etik dan Profesi


Pengertian kode etik adalah Kode etik adalah suatu sistem norma, nilai & juga aturan
profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar & baik & apa yang tidak benar
& tidak baik bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa saja yang benar / salah,
perbuatan apa yang harus dilakukan & perbuatan apa yang harus dihindari. Atau secara singkatnya
definisi kode etik yaitu suatu pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis ketika melakukan suatu
kegiatan / suatu pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan / tata cara sebagai pedoman
berperilaku. Pengertian kode etik yang lainnya yaitu, merupakan suatu bentuk aturan yang tertulis,
yang secara sistematik dengan sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada & ketika
dibutuhkan dapat difungsikan sebagai alat untuk menghakimi berbagai macam tindakan yang
secara umum dinilai menyimpang dari kode etik tersebut.
Tujuan kode etik yaitu supaya profesional memberikan jasa yang sebaik-baiknya
kepada para pemakai atau para nasabahnya. Dengan adanya kode etik akan melindungi perbuatan
dari yang tidak profesional. Ketaatan tenaga profesional terhadap kode etik merupakan ketaatan
yang naluriah, yang telah bersatu dengan pikiran, jiwa serta perilaku tenaga profesional. Jadi
ketaatan tersebut terbentuk dari masing-masing orang bukan karena suatu paksaan. Dengan
demikian tenaga profesional merasa jika dia melanggar kode etiknya sendiri maka profesinya akan
rusak & yang rugi dia sendiri.

4
Kode etik sendiri disusun oleh organisasi profesi sehingga masing-masing dari profesi
mempunyai kode etik tersendiri. Seperti misalnya kode etik guru, pustakawan, dokter, pengacara
dan sebagainya. Pelanggaran kode etik tidaklah diadili oleh pengadilan, sebab melanggar kode etik
tidak selalu berarti melanggar hukum. Sebagai contohnya untuk Ikatan Dokter Indonesia terdapat
Kode Etik Kedokteran. Jika seorang dokter dianggap telah melanggar kode etik tersebut, maka ia
akan diperiksa oleh Majelis Kode Etik Kedokteran Indonesia, bukan diperiksa oleh pengadilan.
Pengertian profesi, secara umum adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan ilmu
pengetahuan atau keterampilan khusus sehingga orang yang memiliki pekerjaan tersebut harus
mengikuti pelatihan tertentu agar dapat melakukan pekerjaannya dengan baik. Kata “profesi”
diadaptasi dari bahasa Inggris, yaitu “profession” yang berasal dari bahasa Latin “professus”.
Kedua kata tersebut memiliki arti yang sama, yaitu mampu atau ahli di bidang tertentu. Sehingga
pengertian profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan keahlian tertentu yang didapat dari
pendidikan tinggi, dimana umumnya mencakup pekerjaan mental yang didukung dengan
kepribadian dan sikap profesional.
Beberapa pengertian profesi, menurut para ahli, sebagai berikut:
a. Peter Jarvis
Menurut Peter Jarvis (1983:21), pengertian profesi adalah suatu pekerjaan yang sesuai
dengan studi intelektual atau pelatihan khusus dimana tujuannya untuk menyediakan
pelayanan keterampilan bagi orang lain dengan upah tertentu.
b. Hughes E.C
Menurut Hughes E.C (1963), pengertian profesi adalah suatu pekerjaan di bidang tertentu
dimana seorang profesional memiliki pengetahuan lebih baik dari kliennya mengenai
sesuatu yang terjadi pada klien tersebut.
c. Dedi supriyadi
Menurut Dedi Supriyadi (1998:95), arti profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang
menuntuk keahlian khusus, tanggungjawab, serta kesetiaan terhadap pekerjaan tersebut.

5
d. Doni koesoema
Menurut Doni Keosoema, pengertian profesi adalah suatu pekerjaan yang memiliki wujud
sebagai jabatan dalam hierarki birokrasi, yang menuntut keahlian serta etika khusus untuk
jabatan tersebut serta pelayanan baku terhadap masyarakat.

2.2 Faktor-faktor terjadi adanya masalah kode etik administrator database


ada beberapa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya masalah pelanggaran kode
etik pada administrator database, yakni:

1. tidak berjalannya control dan pengawasan dri masyarakat


2. Kurangnya iman dari individu tersebut.
3. rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai substansi kode etik pada setiap bidang, karena
buruknya pelayanan sosialisasi dari pihak prepesi sendiri
4. belum terbentuknya kultur dan kesadaran dari orang tersebut.
5. tidak adanya kesadaran etis da moralitas dari orang tersebut.
6. kebutuhan individu
7. tidak ada pedoman hidup dari individu tersebut
8. perilaku dan kebiasaan individu yang buruk sehingga menjadi sebuah kebiasaan
9.lingkungan tidak etis mempengaruhi individu tersebut melakukan sebuah pelanggaran.
10. Kurangnya sanksi yang keras atau tegas di Negara kita tentang pelanggaran kode etik
Beragamnya penerapan teknologi informasi dan meningkatnya penggunaan teknologi telah
menimbulkan berbagai variasi isu etika. Suatu usaha untuk mengatur isu tersebut kedalam suatu
ruang lingkup dilakukan oleh R.O. Mason dan kawan-kawan, yang mengkategorikan isu etika
menjadi empat jenis yaitu Privacy, Accuracy, Property, Accessibility.
Isu-isu tersebut, antara lain:
• Isu privacy :
Koleksi, penyimpanan, diseminasi informasi individu
Privasi menyangkut hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari pengaksesan oleh
orang lain yang memang tidak diberi ijin untuk melakukannya.

6
• Isu accuracy:
Authenticity, fidelity, dan akurasi pengumpulan dan pengolahan informasi.
Akurasi terhadap informasi merupakan factor yang harus dipenuhi oleh sebuah sistem informasi.
Ketidakakurasian informasi dapat menimbulkan hal yang mengganggu, merugikan, dam bahkan
membahayakan.
• Isu property:
Kepemilikan dan nilai informasi (hak cipta intelektual)
Perlindungan terhadap hak property yang sedang digalakkan saat ini yaitu dikenal dengan sebutan
HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual). Kekayaan Intelektual diatur melalui 3 mekanisme yaitu
hak cipta (copyright), paten, dan rahasia perdagangan (trade secret).
• Isu accessibility:
Hak untuk mengakses informasi dan pembayaran fee untuk akses informasi tersebut.
Fokus dari masalah akses adalah pada penyediaan akses untuk semua kalangan. Teknologi
informasi malah tidak menjadi halangan dalam melakukan pengaksesan terhadap informasi bagi
kelompok orang tertentu, tetapi justru untuk mendukung pengaksesan untuk semua pihak.

2.3 Fungsi dengan adanya kode etik dalam administrator database


ada tiga hal pokok dari fungsi kode etik tersebut, antara lain:
a. Kode etik profesi administrator database memberikan pedoman bagi setiap anggota
profesinya tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode
etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dilakukan dan yang
tidak boleh dilakukan.
b. Kode etik profesi admininistrator database merupakan sarana kontrol sosial bagi
masyarakat atas profesi administrator database yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika
profesi dapat memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat memahami
arti pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana
di lapangan kerja (kalangan sosial).

7
c. Kode etik profesi administrator database mencegah campur tangan pihak di luar organisasi
profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi administrator database. Arti
tersebut dapat dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan
yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.

2.4 Tugas-tugas dari profesi administrator database


Ada beberapa tugas seorang database administrator didalam dunia pengaplikasian
komputerisasi, yakni :
a. Merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan langkah-langkah keamanan
untuk melindungi informasi dalam file komputer terhadap kerusakan, pemodifikasian
atau akses yang tidak sah.
b. Menguji program atau database, memperbaiki kesalahan dan membuat modifikasi
yang diperlukan.
c. Memodifikasi database dan sistem manajemen database yang ada.
d. Menulis dan mengkode deskripsi database secara fisik dan logis dan menentukan
pengidentifikasi dari database untuk sistem manajemen atau orang lain secara
langsung dalam pengkodean deskripsi.
e. Meninjau permintaan proyek, menggambarkan database user untuk memperkirakan
waktu dan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek.
f. Melatih user dan menjawab pertanyaan-pertanyaan.
g. Menentukan pengguna dan tingkat akses pengguna untuk setiap segmen dari database.
h. Menyetujui, menjadwal, merencanakan, dan mengawasi pemasangan dan uji coba
produk baru dan perbaikan sistem komputer seperti instalasi database baru.
i. Mengembangkan standar dan pedoman untuk membimbing penggunaan dan perolehan
perangkat lunak dan untuk melindungi informasi yang rentan.
j. Bekerja sebagai bagian dari tim proyek untuk mengkoordinasikan pengembangan
database dan menentukan lingkup proyek dan keterbatasan.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penulisan yang dijelaskan pada bab pembahasan, bahwasannya
database administrator (DBA) adalah seseorang yang bekerja dalam memange sebuah database
dalam jaringan komputer. Peran database administrator adalah untuk meracang, memasang,
mengelola, dan perusahaan mengoptimalkan server dan komponen terkait untuk mencapai kinerja
yang tinggi dari berbagai aplikasi bisnis yang didukung oleh tuning sever yang diperlukan. Dengan
kata lain, DBA suatu profesi didalam dunia aplikasian komputerisasi. Setiap profesi yang ada di
dunia ini pasti memiliki kode etiknya, sama halnya seperti DBA. Kode etik ini mempunyai fungsi-
fungsinya, agar tidak terjadi suatu tindakan kriminal atau proud yang akan diperbuat oleh si DBA
dan secara tidak langsung akan membuat rugi bagi perusahaan yang memperkerjakan mereka.
Fungsi tersebut antara lain : memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi DBA tentang
prinsip profesionalitas yang digariskan, sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi
administrator database yang bersangkutan, dan mencegah campur tangan pihak di luar organisasi
profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi administrator database.

Namun, pada hakikatnya manusia adalah seseorang makhluk yang tidak sempurna sudah
diberikan fungsi dalam profesionalitas dalam bekerja. Masih juga melakukan suatu tindakan
melanggar kode etik dalam profesinya, hal ini juga sama terjadi pada profesi DBA. Oleh sebab itu
perlu adanya untuk mencegah tindakan seperti itu terjadi di dalam memanage database, agar tidak
terjadi kerugian bagi perusahaan yang memperkerjakannya. Ada dua cara untuk mengatasi suatu
tindakan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh DBA, antara lain : diberikannya sanksi moral
terhadap dirinya seperti memberikan skorsing waktu bekerjanya di perusahaan, diberikannya
berupa sanksi hukum yang sesuai dengan tindakan kecurangan yang DBA lakukan yang akan
diselesaikan oleh pengadilan.

9
Selain itu, etika dalam profesi DBA mempunyai tujuan akan digunkan, antara lain: mampu
memetakan permasalahan yang timbul akibat penggunaan database yang begitu banyak dengan
sulit dipantau, mampu menginventarisasikan dan mengidentifikasikan etika dalam teknologi
informasi, serta mampu untuk menemukan masalah dalam penerapan etika dalam mengolah atau
memanajemenkan database.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.uraiantugas.com/2016/07/uraian-tugas-database-administrator.html
http://cyberlawncrime.blogspot.com/2013/03/pengertian-etika-kode-etik-dan-fungsi.html
http://www.academia.edu/30794657/Faktor_Faktor_yang_Mempengaruhi_Pelanggaran_
Kode_Etik_Akuntan
https://barryphang.wordpress.com/2013/01/16/beberapa-faktor-penyebab-pelanggaran-
etika/
https://www.maxmanroe.com/vid/karir/pengertian-profesi.html
http://www.pengertianku.net/2015/02/pengertian-kode-etik-dan-tujuannya-lengkap.html

10

Anda mungkin juga menyukai