Alhamdulillah hirobbil ‘aalamiin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas segala
karunia nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Makalah yang berjudul “Masalah Kode Etik Dalam Administrator Database” disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Aplikasi komputerisasi Akuntansi yang disusun oleh
M.Alfahrizi dan ditujukan untuk Bapak Keulana Erwin, SE., M.si., Phd., Ak.
Makalah ini berisi tentang bagaimana cara mengantisipasi terjadinya masalah kode etik dalam
pengolahan database. Dalam penyusunannya penulis melibatkan berbagai informasi untuk
mengetahui apa saja hal-hal yang melanggar dalam berkode etik untuk mengelola database, baik
dari internet atau buku. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih atas segala
dukungan yang diberikan untuk menyelesaikan makalah ini.
Meski telah disusun secara maksimal oleh penulis, akan tetapi penulis sebagai manusia biasa
sangat menyadari bahwa makalah ini sangat banyak kekurangannya dan masih jauh dari kata
sempurna. Karenanya penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca.
Besar harapan penulis makalah ini dapat menjadi inspirasi atau sarana pembantu masyarakat dalam
mencari berbagai macam tumbuhan untuk diolah menjadi ramuan atau obat herbal.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga para pembaca dapat mengambil manfaat dan
pelajaran dari makalah ini.
M.ALFAHRIZI
I
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………... ii
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………. 1
BAB 2 PEMBAHASAN…………………………………………………………………. 4
BAB 3 PENUTUP…………………………………………………………………………. 9
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………..... 9
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Aplikasi
Komputerisasi Akuntansi. Tugas ini disusun dengan mempelajari materi tentang
“masalah kode etik dalam administrator database”, dimana materi ini akan menjadi
pembelajaran kepada kita untuk memperhatikan tata cara atau berkode etik dalam
mengolah suatu database didalam dunia komputer agar kita tidak akan terkena hukuman
atau terhindar dari berbagai masalah dalam mengolah database yang akan diaplikasikan
kedunia nyata atau dunia pekerjaan.
1
Kode etik profesi informatikawan merupakan bagian dari etika profesi. Kode etik
profesi merupakan lanjutan dari norma-norma yang lebih umum yang telah dibatas dan
dirumuskan dalam etika profesi. Kode etik ini lebih memperjelas, mempertegas, dan
merinci norma-norma ke bentuk yang lebih sempurna walaupun sebenarnya norma-norma
tersebut sudah tersirat dalam etika profesi. Tujuan utama dari kode etik adalah memberi
pelayanan khusus dalam masyarakat tanpa mementingkan kepentingan pribadi atau
kelompok.
Nah dari sejarah ini database dan profesi etika dapat dikaitkan dengan judul dari
makalah yang saya tulis, bahwasannya dalam mengolah database seorang administrator
harus mengetahui pasti ada suatu tata cara untuk berkode etik dalam memakai atau
memanipulasi database yang akan kita gunakan dalam dunia pekerjaan atau nyata, agar
terhindar dari berbagai masalah yang tidak diinginkan dikemudian hari.
2
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mengatasi tidak terjadi pelanggaran dalam berkode etik untuk
pengolahan administrator database ?
2. Apakah tujuan dari digunakannya etika dalam pengolahan database ?
Penyunan makalah ini bertujuan untuk mendapatkan nilai pada mata kuliah
Aplikasi komputerisasi Akuntansi dan menuntaskan tugas dari kajian materi yang telah
diberikan. Selain itu, tugas ini bertujuan untuk kita semua baik penulis maupun pembaca
untuk lebih mengetahui serta memahami dengan baik dan benar tentang masalah yang
akan terjadi dalam berkode etik untuk pengolahan administrator database dalam dunia
teknologi informatika komputerisasi.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Kode etik sendiri disusun oleh organisasi profesi sehingga masing-masing dari profesi
mempunyai kode etik tersendiri. Seperti misalnya kode etik guru, pustakawan, dokter, pengacara
dan sebagainya. Pelanggaran kode etik tidaklah diadili oleh pengadilan, sebab melanggar kode etik
tidak selalu berarti melanggar hukum. Sebagai contohnya untuk Ikatan Dokter Indonesia terdapat
Kode Etik Kedokteran. Jika seorang dokter dianggap telah melanggar kode etik tersebut, maka ia
akan diperiksa oleh Majelis Kode Etik Kedokteran Indonesia, bukan diperiksa oleh pengadilan.
Pengertian profesi, secara umum adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan ilmu
pengetahuan atau keterampilan khusus sehingga orang yang memiliki pekerjaan tersebut harus
mengikuti pelatihan tertentu agar dapat melakukan pekerjaannya dengan baik. Kata “profesi”
diadaptasi dari bahasa Inggris, yaitu “profession” yang berasal dari bahasa Latin “professus”.
Kedua kata tersebut memiliki arti yang sama, yaitu mampu atau ahli di bidang tertentu. Sehingga
pengertian profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan keahlian tertentu yang didapat dari
pendidikan tinggi, dimana umumnya mencakup pekerjaan mental yang didukung dengan
kepribadian dan sikap profesional.
Beberapa pengertian profesi, menurut para ahli, sebagai berikut:
a. Peter Jarvis
Menurut Peter Jarvis (1983:21), pengertian profesi adalah suatu pekerjaan yang sesuai
dengan studi intelektual atau pelatihan khusus dimana tujuannya untuk menyediakan
pelayanan keterampilan bagi orang lain dengan upah tertentu.
b. Hughes E.C
Menurut Hughes E.C (1963), pengertian profesi adalah suatu pekerjaan di bidang tertentu
dimana seorang profesional memiliki pengetahuan lebih baik dari kliennya mengenai
sesuatu yang terjadi pada klien tersebut.
c. Dedi supriyadi
Menurut Dedi Supriyadi (1998:95), arti profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang
menuntuk keahlian khusus, tanggungjawab, serta kesetiaan terhadap pekerjaan tersebut.
5
d. Doni koesoema
Menurut Doni Keosoema, pengertian profesi adalah suatu pekerjaan yang memiliki wujud
sebagai jabatan dalam hierarki birokrasi, yang menuntut keahlian serta etika khusus untuk
jabatan tersebut serta pelayanan baku terhadap masyarakat.
6
• Isu accuracy:
Authenticity, fidelity, dan akurasi pengumpulan dan pengolahan informasi.
Akurasi terhadap informasi merupakan factor yang harus dipenuhi oleh sebuah sistem informasi.
Ketidakakurasian informasi dapat menimbulkan hal yang mengganggu, merugikan, dam bahkan
membahayakan.
• Isu property:
Kepemilikan dan nilai informasi (hak cipta intelektual)
Perlindungan terhadap hak property yang sedang digalakkan saat ini yaitu dikenal dengan sebutan
HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual). Kekayaan Intelektual diatur melalui 3 mekanisme yaitu
hak cipta (copyright), paten, dan rahasia perdagangan (trade secret).
• Isu accessibility:
Hak untuk mengakses informasi dan pembayaran fee untuk akses informasi tersebut.
Fokus dari masalah akses adalah pada penyediaan akses untuk semua kalangan. Teknologi
informasi malah tidak menjadi halangan dalam melakukan pengaksesan terhadap informasi bagi
kelompok orang tertentu, tetapi justru untuk mendukung pengaksesan untuk semua pihak.
7
c. Kode etik profesi administrator database mencegah campur tangan pihak di luar organisasi
profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi administrator database. Arti
tersebut dapat dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan
yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penulisan yang dijelaskan pada bab pembahasan, bahwasannya
database administrator (DBA) adalah seseorang yang bekerja dalam memange sebuah database
dalam jaringan komputer. Peran database administrator adalah untuk meracang, memasang,
mengelola, dan perusahaan mengoptimalkan server dan komponen terkait untuk mencapai kinerja
yang tinggi dari berbagai aplikasi bisnis yang didukung oleh tuning sever yang diperlukan. Dengan
kata lain, DBA suatu profesi didalam dunia aplikasian komputerisasi. Setiap profesi yang ada di
dunia ini pasti memiliki kode etiknya, sama halnya seperti DBA. Kode etik ini mempunyai fungsi-
fungsinya, agar tidak terjadi suatu tindakan kriminal atau proud yang akan diperbuat oleh si DBA
dan secara tidak langsung akan membuat rugi bagi perusahaan yang memperkerjakan mereka.
Fungsi tersebut antara lain : memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi DBA tentang
prinsip profesionalitas yang digariskan, sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi
administrator database yang bersangkutan, dan mencegah campur tangan pihak di luar organisasi
profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi administrator database.
Namun, pada hakikatnya manusia adalah seseorang makhluk yang tidak sempurna sudah
diberikan fungsi dalam profesionalitas dalam bekerja. Masih juga melakukan suatu tindakan
melanggar kode etik dalam profesinya, hal ini juga sama terjadi pada profesi DBA. Oleh sebab itu
perlu adanya untuk mencegah tindakan seperti itu terjadi di dalam memanage database, agar tidak
terjadi kerugian bagi perusahaan yang memperkerjakannya. Ada dua cara untuk mengatasi suatu
tindakan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh DBA, antara lain : diberikannya sanksi moral
terhadap dirinya seperti memberikan skorsing waktu bekerjanya di perusahaan, diberikannya
berupa sanksi hukum yang sesuai dengan tindakan kecurangan yang DBA lakukan yang akan
diselesaikan oleh pengadilan.
9
Selain itu, etika dalam profesi DBA mempunyai tujuan akan digunkan, antara lain: mampu
memetakan permasalahan yang timbul akibat penggunaan database yang begitu banyak dengan
sulit dipantau, mampu menginventarisasikan dan mengidentifikasikan etika dalam teknologi
informasi, serta mampu untuk menemukan masalah dalam penerapan etika dalam mengolah atau
memanajemenkan database.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.uraiantugas.com/2016/07/uraian-tugas-database-administrator.html
http://cyberlawncrime.blogspot.com/2013/03/pengertian-etika-kode-etik-dan-fungsi.html
http://www.academia.edu/30794657/Faktor_Faktor_yang_Mempengaruhi_Pelanggaran_
Kode_Etik_Akuntan
https://barryphang.wordpress.com/2013/01/16/beberapa-faktor-penyebab-pelanggaran-
etika/
https://www.maxmanroe.com/vid/karir/pengertian-profesi.html
http://www.pengertianku.net/2015/02/pengertian-kode-etik-dan-tujuannya-lengkap.html
10