Pedoman Umum Kurnas 2013
Pedoman Umum Kurnas 2013
2013
DAFTAR ISI
B. Rasional
Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan
yang dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal. Dalam
menghadapi tuntutan perkembangan zaman, diperlukan adanya penyempurnaan pola
dan penguatan tata kelola kurikulum serta pendalaman dan perluasan materi. Di
samping itu, penguatan proses pembelajaran dan penyesuaian beban belajar perlu
pula mendapatkan perhatian agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang
diinginkan dengan apa yang akan dihasilkan. Tantangan internal antara lain terkait
dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu
kepada delapan Standar Nasional Pendidikan, yang meliputi Standar Isi, Standar
Proses, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan, dan Standar
Penilaian Pendidikan.
Tantangan internal lainnya adalah terkait dengan faktor perkembangan
penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Terkait
dengan tantangan internal pertama, berbagai kegiatan dilaksanakan untuk
mengupayakan agar penyelenggaraan pendidikan dapat mencapai ke delapan standar
yang telah ditetapkan.
Di dalam Standar Pengelolaan hal-hal yang dikembangkan antara lain adalah
Manajemen Berbasis Sekolah. Rehabilitasi gedung sekolah dan penyediaan
laboratorium serta perpustakaan sekolah terus dilaksanakan agar setiap sekolah
yang ada di Indonesia dapat mencapai pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana
yang telah ditetapkan. Dalam mencapai Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, berbagai upaya yang dilakukan antara lain adalah peningkatan
kualifikasi dan sertifikasi guru, pembayaran tunjangan sertifikasi, serta uji
kompetensi dan pengukuran kinerja guru.
Standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, dan standar penilaian
merupakan standar yang berubah terkait dengan kurikulum 2013 yang perlu
secara terus menerus dikaji agar peserta didik yang melalui proses pendidikan
dapat memiliki kompetensi yang telah ditetapkan.
Terkait dengan perkembangan penduduk , saat ini jumlah penduduk
Indonesia usia produktif (15-64
(15 64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif
(anak-anak
anak berusia 0-14
0 14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah
penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020
2020-2035
pada saat angkanya
ngkanya mencapai 70%.
Pada
ada tahun 2020-2035
2020 2035 sumber daya manusia (SDM) Indonesia usia produktif
akan melimpah. SDM yang melimpah ini apabila memiliki kompetensi dan
keterampilan akan menjadi modal pembangunan yang luar biasa besarnya.
Namun, apabila tidak
tidak memiliki kompetensi dan keterampilan tentunya akan
menjadi beban pembangunan. Oleh sebab itu,
itu tantangan besar yang dihadapi
adalah bagaimana mengupayakan agar SDM usia produktif yang melimpah ini
dapat ditransformasikan menjadi SDM yang memiliki kompetensi dan
keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan
dengan tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan,
persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai
fenomena yang mengemuka. Tantangan masa depan antara lain terkait dengan
arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup,
kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan
perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Di era globalisasi juga akan
terjadi perubahan-perubahan yang cepat.
Dunia akan semakin transparan, terasa sempit, dan seakan tanpa batas.
Hubungan komunikasi, informasi, dan transportasi menjadikan satu sama lain
menjadi dekat sebagai akibat dari revolusi dan hasil pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Arus globalisasi juga akan menggeser pola hidup
masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri
dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di WTO, ASEAN Community,
APEC, dan AFTA. Tantangan masa depan juga terkait dengan pergeseran
kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi,
dan transformasi pada dunia pendidikan.
Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International TIMSS (Trends in
International Mathematics and Science Study) dan PISA (Program for
International Student Assessment) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa
capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan
yang dikeluarkan TIMSS dan PISA yang hanya menduduki peringkat empat besar
dari bawah. Penyebab capaian ini antara lain adalah karena banyaknya materi uji
yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia.
Kompetensi masa depan yang diperlukan dalam menghadapi arus
globalisasi antara lain berkaitan dengan kemampuan berkomunikasi, kemampuan
berpikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu
permasalahan, kemampuan menjadi warga Negara yang bertanggungjawab,
kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang
berbeda, dan kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal.
Disamping itu generasi Indonesia juga harus memiliki minat luas dalam
kehidupan, memiliki kesiapan untuk bekerja, memiliki kecerdasan sesuai dengan
bakat/minatnya, dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap lingkungan. Dilihat
dari persepsi masyarakat, pendidikan di Indonesia saat ini dinilai terlalu menitik
beratkan pada aspek kognitif dan beban siswa dianggap terlalu berat. Selain itu
pendidikan juga dinilai kurang bermuatan karakter. Penyelenggaraan pendidikan
juga perlu memperhatikan perkembangan pengetahuan yang terkait dengan
perkembangan neurologi dan psikologi serta perkembangan pedagogi yang terkait
dengan observation-based (discovery) learning serta collaborative learning.
Tantangan eksternal lainnya berupa fenomena disharmoni yang mengemuka
antara lain terkait dengan masalah perkelahian pelajar, masalah narkoba, korupsi,
kecurangan dalam ujian, dan gejolak sosial di masyarakat (social unrest).
C. Perubahan Kurikulum
Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat
(19) adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Disamping itu,
Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan
Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP
2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara
terpadu.
Perubahan yang sangat mendasar pada kurikulum 2013 adalah materi
disusun seimbang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Pendekatan pembelajaran berdasarkan pengamatan, pertanyaan, pengumpulan
data, penalaran, dan penyajian hasilnya melalui pemanfaatan berbagai sumber-
sumber belajar (siswa mencari tahu), dan Penilaian otentik pada aspek
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan berdasarkan portofolio.
Perubahan Kurikulum 2006 ke kurikulum 2013 menyangkut beberapa elemen
perubahan kurikulum. Elemen-elemen yang berubah dalam kurikulum 2013, yaitu
standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, dan standar penilaian.
c. Perubahan standar
tandar proses
- Semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi, sekarang
dilengkapi dengan pendekatan saintifik (mengamati,
i, menanya, mengolah,
menalar, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta).
mencipta
- Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas saja, tetapi juga di lingkungan
sekolah,, alam, dan masyarakat.
- Guru bukan satu-satunya
satu sumber belajar.
- Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi
tetapi melalui contoh dan teladan guru.
d. Perubahan standar
tandar penilaian
- Penilaian berbasis kompetensi.
- Pergeseran dari penilaian melalui tes (mengukur kompetensi pengetahuan
berdasarkan hasil saja), menuju penilaian otentik (mengukur semua
kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan
hasil).
- Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar
didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal
(maksimal).
- Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen
utama penilaian.
D. Dasar Hukum
Dasar hukum pelaksanaan Kurikulum 2013 Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti sebagai berikut:
1. Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama
dan Pendidikan Keagamaan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16
Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
7. Peraturan Menteri Agama Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
Pendidikan Agama pada Sekolah.
8. Keputusan Menteri Agama Nomor 211 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pengembangan Standar Nasional Pendidikan Agama Islam pada Sekolah.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
64 Tahun 2013tentang StandarIsi.
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
65 Tahun 2013 tentang Standar Proses.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
67 Tahun 2013 tentang Kompetensi Dasar dan StrukturKurikulum Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
68 Tahun 2013 tentang Kompetensi Dasar dan StrukturKurikulum Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
69 Tahun 2013 tentang Kompetensi Dasar dan StrukturKurikulum Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
70 Tahun 2013 Tentang Kompetensi Dasar dan StrukturKurikulum Sekolah
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan.
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
71 Tahun 2013 Tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru
untuk Pendidikan Dasar dan Menengah.
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
81 A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013
E. Tujuan
Secara khusus, buku pedoman umum ini bertujuan untuk :
1. Memberi petunjuk umum kepada para guru dalam memahami dan
melaksanakan kurikulum Pendidikan Agama Islam 2013.
2. Menjadi sumber referensi dalam proses pembelajaran di dalam maupun luar
kelas.
3. Memberikan batasan-batasan terhadap materi pokok yang tertuang dalam
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD).
4. Medorong penggunaan model-model pembelajaran yang sesuai dengan materi
pelajaran yang hendak dipelajari.
5. Menampilkan contoh rencana pelaksanaan pembelajaran.
6. Merumuskan program-program penilaian evaluasi terhadap materi-materi yang
telah dipelajari.
7. Memberikan acuan untuk melakukan remedial dan pengayaan atas hasil
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
F. Sasaran
Sasaran yang hendak dicapai buku pedoman umum mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti adalah untuk memenuhi kebutuhan
guru dalam upaya menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, dan
menyenangkan. Pembelajaran yang dimaksud mencakup pengembangan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dikembangkan pada setiap satuan
pendidikan sesuai dengan strategi implementasi kurikulum 2013 yaitu dengan
menggunakan pendekatan saintifik dan penilaian otentik serta pelaksanaan
pembelajaran remedial dan pengayaan.
G. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman ini meliputi:
1. Pedoman model pembelajaran
Agar tujuan pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik, terarah dan
sistematis, maka perlu diberikan contoh model pembelajaran yang sesuai
dengan kompetensi yang hendak dipelajari. Pedoman model pembelajaran
memuat: strategi, metode, dan teknik pembelajaran.
2. Pedoman pendekatan saintifik
Pedoman pendekatan saintifik memuat langkah-langkah yang harus ditempuh
dalam proses kegiatan pembelajaran. Proses Pembelajaran dengan pendekatan
saintifik dimaksudkan untuk lebih memberi ruang kepada peserta didik agar
dapat belajar secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi Peserta Didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis Peserta Didik. Pendekatan
saintifik memuat langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mengamati (observing).
b. Menanya (questioning).
c. Menalar (associating).
d. Mencoba (experimenting).
e. Mengomunikasikan (communicating/net working).
3. Pedoman penilaian pembelajaran
Penilaian yang dimaksud adalah penilaian otentik, yaitu penilaian yang
berbasis pada proses/kegiatan pembelajaran dan penilaian hasil
pembelajaran.
4. Pedoman rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat untuk merealisasikan
kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Komponen
RPP meliputi: identitas sekolah, identitas mata pelajaran, kelas/semester,
materi pokok, alokasi waktu, kompetesi dasar, indikator pencapaian
kompetensi, tujuan, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media
pembelajaran, sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran, dan penilaian
pembelajaran.
5. Pedoman remedial dan pengayaan
Pedoman remedial dimaksudkan untuk memberikan tuntunan kepada para
guru dalam memberikan proses yang harus dilakukan setelah hasil kegiatan
pembelajaran tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sementara, pedoman
pengayaan dimaksudkan untuk memberi tuntunan kepada para guru dalam
melakukan proses pengayaan, dimana peserta didik yang telah melakukan
kegiatan pembelajaran telah sesuai dengan apa yang diharapkan.
Lampiran 2
SKL, KI, dan KD pada SMP.
1. Sandar Kompetensi Lulusan (SKL)
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan terdiri
atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah
menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah. Lulusan SMP/MTs/SMPLB/Paket B memiliki sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sebagai berikut:
SMP/MTs/SMPLB/Paket B
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya
diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian yang tampak mata.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang
efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan
konkret sesuai dengan yang dipelajari disekolah
dan sumber lain sejenis.
KELAS: VIII
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghargai dan 1.1 Menghayati Al-Quran sebagai implementasi
menghayati ajaran dari pemahaman rukun iman.
agama yang 1.2 Meyakini Kitab suci Al-Quran sebagai
dianutnya pedoman hidup sehari-hari
1.3 Meyakini Nabi Muhammad SAW sebagai
nabi akhir zaman
1.4 Menunaikan shalat sunnah
1.5 Menerapkan ketentuan sujud syukur, sujud
tilawah dan sujud syahwi berdasarkan syariat
Islam
1.6 Menunaikan puasa Ramadhan dan puasa
sunnah sebagai implementasi dari pemahaman
rukun Islam
1.7 Menerapkan ketentuan syariat Islam dalam
mengonsumsi makanan yang halal dan bergizi
2. Menghargai dan 2.1 Menghargai perilaku jujur sebagai
menghayati implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Maidah
perilaku jujur, (5): 8 dan hadits terkait
disiplin, 2.2 Menghargai perilaku hormat dan patuh kepada
tanggungjawab, orang tua dan guru sebagai implementasi dari
peduli (toleransi, pemahaman Q.S. An-Nisa (4): 36 dan hadits
gotong royong), terkait
santun, percaya diri, 2.3 Menghargai perilaku gemar beramal saleh dan
dalam berinteraksi berbaik sangka kepada sesama sebagai
secara efektif implementasi dari pemahaman Q.S. Al- Ashr
dengan lingkungan (103): 2-3, Q.S. Al-Hujurat (49): 12 dan hadits
sosial dan alam terkait
dalam jangkauan 2.4 Menghargai perilaku rendah hati, hemat, dan
pergaulan dan hidup sederhana sebagai implementasi dari
keberadaannya. pemahaman Q.S. Al Furqan (25): 63, Q.S. Al
Isra’(17): 27 dan hadits terkait
2.5 Menghargai perilaku mengonsumsi makanan
dan minuman yang halal dan bergizi dalam
kehidupan sehari-hari sebagai implementasi
dari pemahaman Q.S. An-Nahl (16): 114 dan
hadits terkait
2.6 Menghargai perilaku menghindari minuman
keras, judi, dan pertengkaran sebagai
implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Maidah
(5): 90–91 dan 32 serta hadits terkait.
2.7 Menghargai perilaku semangat menumbuh
kembangkan ilmu pengetahuan sebagai
implementasi dari pemahaman sifat Allah (Al-
’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir) dan
Q.S. Al- Mujadilah (58): 11 dan Ar-Rahman
(55): 33 serta hadits terkait
2.8 Meneladani semangat ilmuwan muslim dalam
menumbuhkembangkan ilmu pengetahuan
dalam kehidupan sehari-hari
3. Memahami dan 3.1 Memahami makna Q.S. Al-Furqan (25): 63 dan
menerapkan Q.S. Al Isra’(17) : 27 serta hadits terkait
pengetahuan 3.2 Memahami makna Q.S. An Nahl (16):114 serta
(faktual, hadits terkait
konseptual, dan 3.3 Memahami makna Q.S. Al-Maidah (5): 90–91
prosedural) dan 32 serta hadits terkait
berdasarkan rasa 3.4 Memahami makna beriman kepada Kitab-kitab
ingin tahunya Allah Swt
tentang ilmu 3.5 Memahami makna beriman kepada Rasul Allah
pengetahuan, Swt
teknologi, seni, 3.6 Memahami hikmah shalat sunnah berjamaah
budaya terkait dan munfarid
fenomena dan 3.7 Memahami hikmah sujud syukur, sujud sahwi,
kejadian tampak dan sujud tilawah
mata 3.8 Memahami hikmah puasa wajib dan sunnah
3.9 Memahami hikmah penetapan makanan dan
minuman yang halal dan haram berdasarkan Al-
Quran dan Hadits
3.10 Memahami sejarah pertumbuhan ilmu
pengetahuan sampai masa Umayah dan masa
Abbasiyah
4. Mengolah, 4.1.1 Membaca Q.S. Al Furqan (25): 63 dan Al-
menyaji, dan Isra’(17): 27 dengan tartil
menalar dalam 4.1.2 Menunjukkan hafalan Q.S. Al-Furqan (25)
ranah konkret ayat 63 dan Al-Isra’(17): 27 serta Hadits
(menggunakan, terkait
mengurai, 4.2.1 Membaca Q.S. An Nahl (16): 114 dengan
merangkai, tartil
memodifikasi, dan 4.2.2 Menunjukkan hafalan Q.S. An Nahl (16): 114
membuat) dan serta Hadits terkait
ranah abstrak 4.3.1 Membaca Q.S. Al-Maidah (5): 90–91 dan32
(menulis, dengan tartil
membaca, 4.3.2 Menunjukkan hafalan Q.S. Al-Maidah (5):
menghitung, 90–91 dan32 serta Hadits terkait
menggambar, dan 4.4 Menyajikan dalil naqli tentang beriman
mengarang) sesuai kepada Kitab-kitab Allah Swt
dengan yang 4.5 Menyajikan dalil naqli tentang iman kepada
dipelajari di Rasul Allah Swt
sekolah dan
sumber lain yang 4.6.1 Memahami hikmah shalat sunnah berjamaah
sama dalam sudut dan munfarid
pandang/teori 4.6.2 Mempraktikkan shalat sunnah berjamaah dan
munfarid
4.7 Mempraktikkan sujud syukur, sujud sahwi,
dan sujud tilawah
4.8 Melaksanakan puasa wajib dan puasa sunnah
sebagai implementasi dari pemahaman
hikmah puasa wajib dan puasa sunnah
4.9 Mengonsumsi makanan yang halal dan bergizi
sesuai ketentuan syariat Islam
4.10 Merekonstruksi sejarah pertumbuhan ilmu
pengetahuan sampai masa Umayah dan masa
Abbasiyah untuk kehidupan sehari-hari
KELAS IX
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghargai dan 1.1 Menghayati Al-Quran sebagai implementasi
menghayati ajaran dari pemahaman rukun iman
agama yang 1.2 Beriman kepada Hari Akhir
dianutnya 1.3 Beriman kepada Qadha dan Qadar
1.4 Menerapkan ketentuan syariat Islam dalam
pelaksanaan penyembelihan hewan
1.5 Menunaikan ibadah qurban dan aqiqah sebagai
implementasi dari surah al-Kautsar
2. Menghargai dan 2.1 Menghargai sikap optimis, ikhtiar, dan tawakal
menghayati sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Az-
perilaku jujur, Zumar (39): 53; Q.S. An-Najm (53): 39-42;
disiplin, Q.S. Ali Imran (3): 159 dan hadits terkait.
tanggungjawab, 2.2 Menghargai perilaku toleran dan menghargai
peduli (toleransi, perbedaan dalam pergaulan di sekolah dan
gotong royong), masyarakat sebagai implementasi dari
santun, percaya diri, pemahaman Q.S. Al-Hujurat (49): 13 dan hadits
dalam berinteraksi terkait.
secara efektif 2.3 Menghargai perilaku jujur dalam kehidupan
dengan lingkungan sehai-hari sebagai implementasi dari
sosial dan alam pemahaman Q.S. Ali Imran (3): 77; Q.S. Al-
dalam jangkauan Ahzab (33): 70 dan hadits terkait.
pergaulan dan 2.4 Menghargai perilaku hormat dan taat kepada
keberadaannya orang tua da guru sebagai implementasi dari
pemahaman Q.S. Al- Isra (17): 23 dan Q.S.
Luqman (31): 14 dan hadits terkait.
2.5 Menghargai perilaku yang mencerminkan tata
krama, sopan-santun, dan rasa malu sebagai
implementasi dari pemahaman Q.S. Al-
Baqarah (2): 83 dan hadits terkait.
2.6 Menghargai sikap empati, peduli, dan gemar
menolong kaum dhuafa sebagai implementasi
dari pemahaman makna ibadah qurban dan
aqiqah
2.7 Menghargai sikap mawas diri sebagai
implementasi dari pemahaman iman kepada
Hari Akhir
2.8 Menghargai sikap tawakal kepada Allah sebagai
implementasi dari pemahaman iman kepada
Qadha dan Qadar
3. Memahami dan 3.1 Memahami Q.S. Az-Zumar (39): 53; Q.S. An-
menerapkan Najm (53):39-42; dan Q.S. Ali Imran (3): 159
pengetahuan serta hadits terkait tentang optimis, ikhtiar,
(faktual, dan tawakal serta hadits terkait.
konseptual, dan 3.2 Memahami Q.S. Al-Hujurat (49): 13 tentang
prosedural) toleransi dan menghargai perbedaan dan
berdasarkan rasa haditst terkait.
ingin tahunya 3.3 Memahami Q.S. Ali Imran (3): 77 dan Q.S.
tentang ilmu Al-Ahzab (33): 70 serta hadits terkait tentang
pengetahuan, perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari.
teknologi, seni, 3.4 Memahami Q.S. Al- Isra (17): 23 dan Q.S.
budaya terkait Luqman (31): 14 dan hadits terkait tentang
fenomena dan perilaku hormat dan taat kepada orang tua dan
kejadian tampak guru.
mata 3.5 Memahami Q.S. Al- Baqarah (2): 83 dan
hadits terkait tentang tata krama, sopan-
santun, dan rasa malu.
3.6 Memahami makna iman kepada hari Akhir
berdasarkan pengamatan terhadap dirinya,
alam sekitar, dan makhluk ciptaan Nya.
3.7 Memahami makna iman kepada Qadha dan
Qadar berdasarkan pengamatan terhadap
dirinya, alam sekitar dan makhluk ciptaan-Nya
3.8 Memahami ketentuan penyembelihan hewan
dalam Islam
3.9 Memahami hikmah qurban dan aqiqah
3.10 Memahami ketentuan haji dan umrah
3.11 Memahami sejarah perkembangan Islam di
Nusantara
4. Mengolah, menyaji, 4.1.1 Membaca Q.S. Az-Zumar (39): 53; Q.S. An-
dan menalar dalam Najm (53): 39-42, dan Q.S. Ali Imran (3): 159
ranah konkret sesuai dengan kaedah tajwid dan makhrajul
(menggunakan, huruf
mengurai, 4.1.2 Menunjukkan hafalan Q.S. Az-Zumar (39):
merangkai, 53; Q.S. An-Najm (53): 39-42, dan Q.S. Ali
memodifikasi, dan Imran (3): 159
membuat) dan 4.2.1 Membaca QS. Al Hujurat (49) : 13 sesuai
ranah abstrak dengan kaedah tajwid dan makhrajul huruf
(menulis, membaca, 4.2.2 Menunjukkan hafalan QS. Al Hujurat (49) : 13
menghitung, 4.3 Menyajikan contoh perilaku jujur dalam
menggambar, dan kehidupan sehai-hari sebagai implementasi
mengarang) sesuai dari pemahaman Q.S. Ali Imran (3): 77; Q.S.
dengan yang Al-Ahzab (33): 70 dan hadits terkait
dipelajari di sekolah 4.4 Menyajikan contoh perilaku hormat dan taat
dan sumber lain kepada orang tua da guru sebagai
yang sama dalam implementasi dari pemahaman Q.S. Al- Isra
sudut pandang/teori (17): 23 dan Q.S. Luqman (31): 14 dan hadits
terkait
4.5 Menyajikan contoh perilaku tata krama,
sopan-santun, dan rasa malu sebagai
implementasi dari pemahaman Q.S. Al-
Baqarah (2): 83 dan hadits terkait.
4.6 Menyajikan dalil naqli yang menjelaskan
gambaran kejadian hari akhir
4.7 Menyajikan dalil naqli tentang adanya qadha
dan qadar
4.8 Memperagakan tata cara penyembelihan
hewan
4.9 Mempraktikkan pelaksanaan ibadah qurban
dan akikah di lingkungan sekitar rumah
4.10 Mempraktikkan manasik haji
4.11.1 Melakukan rekonstruksi sejarah
perkembangan Islam di Nusantara
4.11.2 Menceritakan sejarah tradisi Islam Nusantara