Anda di halaman 1dari 23

PEDOMAN UMUM

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN AGAMA


ISLAM DAN BUDI PEKERTI
PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

2013
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................... ii


Daftar Isi .................................................................................................. iii
A. Pendahuluan ......................................................................................... 1
B. Rasional ................................................................................................ 3
C. Perubahan ............................................................................................. 7
D. Dasar Hukum ........................................................................................ 9
E. Tujuan ................................................................................................... 11
F. Sasaran .................................................................................................. 11
G. Ruang Lingkup ..................................................................................... 12
Daftar Pustaka
A. Pendahuluan.
Kurikulum merupakan perangkat lunak (software) dalam dunia pendidikan,
yang memiliki fungsi dan peran yang sangat penting dan strategis. Walaupun bukan
satu-satunya faktor utama keberhasilan proses pendidikan, kurikulum menjadi
petunjuk dan arah terhadap keberhasilan pendidikan itu sendiri. Kurikulum akan
menuntun para pendidik untuk mengembangkan kreativitas dan kemampuannya
dalam menjabarkan pelajaran yang diampunya. Oleh karena itu guru yang baik
adalah guru yang mampu memahami kurikulum dan mengimplementasikannya pada
proses pembelajaran.
Seiring dengan perubahan arus globalisasi dalam berbagai aspek kehidupan,
maka merupakan tuntutan bagi terjadinya perubahan kurikulum. Pergantian dan
perubahan kurikulum mulai tahun 1975, tahun 1984, tahun 1994, yang dikritik
karena terlalu banyak mata pelajaran dan materi kurikulumnya terlalu padat.
Padatnya kurikulum berdampak pada padatnya informasi dalam buku teks.
Perbandingan kurikulum tersebut dapat digambarkan dari perubahan-
perubahan kurikulum dari masa ke masa, seperti pada tahun 1975, pembaruan
kurikulum didasarkan pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
signifikan. Pembaruan ini menghasilkan kurikulum 1975 yang sangat sarat beban
dan sarat muatan, bahan-bahan yang berat dan sangat berorientasi pada sasaran hasil.
Hal ini dipengaruhi oleh paradigma kerangka instruksional, yang sangat
mendasarkan diri pada sasaran, instruksi dan evaluasi. Pembaharuan Kurikulum
tahun 1984 mencoba menyederhanakan itu semua. Pembaruan tahun 1994
memadukan teknologi melalui pemecahan masalah, berfikir kritis, dan keterampilan
bertanya dalam praktik di kelas.
Menghadapi berbagai kritikan dan tuntutan yang dihadapi terkait dengan
substansi kurikulum sebelumnya, maka pemerintah kemudian melakukan pembaruan
dengan diberlakukannya kurikulum 2004 yang diharapkan sebagai kurikulum yang
menerapkan kompetensi sebagai tujuan akhir pembelajaran. Kurikulum 2004
kemudian dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (Competence Based
Curriculum) atau KBK. Belum lagi KBK diterapkan secara menyeluruh, muncul
kemudian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang merupakan
penyempurnaan kurikulum KBK yang dianggap lebih mampu menjawab tantangan
yang lebih jelas dan memberikan muatan lokal kepada daerah atau lembaga
pendidikan.
Walaupun perubahan dan pembaruan kurikulum terus dilakukan dengan
melibatkan berbagai unsur yang berkompeten, kritik dan berbagai keluhan terus
diarahkan terhadap pemerintah dalam hal ini adalah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan yang dianggap lembaga yang paling bertanggung jawab. Kritik yang
paling keras adalah bahwa kurikulum nasional yang diberlakukan masih
memberatkan pada peserta didik, baik dari substansi maupun metodologinya.
Pelajaran yang diterapkan di satuan pendidikan terutama di jenjang pendidikan
dasar, terlalu padat dan tumpang tindih.
Kehadiran kurikulum 2013 yang didasarkan pada berbagai analisis mendalam
dan masukan pihak-pihak yang berkompeten diharapkan mampu menjembatani
kesenjangan dan kekurangan yang terjadi pada kurikulum-kurikulum sebelumnya.
Pada kurikulum 2013 mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
memuat berbagai aspek yang terdapat dalam ruang lingkup pelajaran PAI, yaitu
Aspek al-Qur’an, Aspek Akidah, Aspek Akhlak, Aspek Fiqih, dan Aspek Sejarah
Peradaban Islam.
Kurikulum 2013 disusun dengan mengembangkan dan memperkuat sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara berimbang. Penekanan pembelajaran
diarahkan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dapat
mengembangkan sikap spiritual dan sosial sesuai dengan kerakteristik Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti diharapkan akan menumbuhkan budaya keagamaan
(religious culture) di sekolah.
Hal tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang bertujuan
meningkatkan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.
Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari
pendidikan Agama. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti diajarakan dalam
rangka untuk mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Allah Swt dan berakhlak
mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti,
etis, saling menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun
sosial.

B. Rasional
Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan
yang dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal. Dalam
menghadapi tuntutan perkembangan zaman, diperlukan adanya penyempurnaan pola
dan penguatan tata kelola kurikulum serta pendalaman dan perluasan materi. Di
samping itu, penguatan proses pembelajaran dan penyesuaian beban belajar perlu
pula mendapatkan perhatian agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang
diinginkan dengan apa yang akan dihasilkan. Tantangan internal antara lain terkait
dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu
kepada delapan Standar Nasional Pendidikan, yang meliputi Standar Isi, Standar
Proses, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan, dan Standar
Penilaian Pendidikan.
Tantangan internal lainnya adalah terkait dengan faktor perkembangan
penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Terkait
dengan tantangan internal pertama, berbagai kegiatan dilaksanakan untuk
mengupayakan agar penyelenggaraan pendidikan dapat mencapai ke delapan standar
yang telah ditetapkan.
Di dalam Standar Pengelolaan hal-hal yang dikembangkan antara lain adalah
Manajemen Berbasis Sekolah. Rehabilitasi gedung sekolah dan penyediaan
laboratorium serta perpustakaan sekolah terus dilaksanakan agar setiap sekolah
yang ada di Indonesia dapat mencapai pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana
yang telah ditetapkan. Dalam mencapai Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, berbagai upaya yang dilakukan antara lain adalah peningkatan
kualifikasi dan sertifikasi guru, pembayaran tunjangan sertifikasi, serta uji
kompetensi dan pengukuran kinerja guru.
Standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, dan standar penilaian
merupakan standar yang berubah terkait dengan kurikulum 2013 yang perlu
secara terus menerus dikaji agar peserta didik yang melalui proses pendidikan
dapat memiliki kompetensi yang telah ditetapkan.
Terkait dengan perkembangan penduduk , saat ini jumlah penduduk
Indonesia usia produktif (15-64
(15 64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif
(anak-anak
anak berusia 0-14
0 14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah
penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020
2020-2035
pada saat angkanya
ngkanya mencapai 70%.

Pada
ada tahun 2020-2035
2020 2035 sumber daya manusia (SDM) Indonesia usia produktif
akan melimpah. SDM yang melimpah ini apabila memiliki kompetensi dan
keterampilan akan menjadi modal pembangunan yang luar biasa besarnya.
Namun, apabila tidak
tidak memiliki kompetensi dan keterampilan tentunya akan
menjadi beban pembangunan. Oleh sebab itu,
itu tantangan besar yang dihadapi
adalah bagaimana mengupayakan agar SDM usia produktif yang melimpah ini
dapat ditransformasikan menjadi SDM yang memiliki kompetensi dan
keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan
dengan tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan,
persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai
fenomena yang mengemuka. Tantangan masa depan antara lain terkait dengan
arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup,
kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan
perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Di era globalisasi juga akan
terjadi perubahan-perubahan yang cepat.
Dunia akan semakin transparan, terasa sempit, dan seakan tanpa batas.
Hubungan komunikasi, informasi, dan transportasi menjadikan satu sama lain
menjadi dekat sebagai akibat dari revolusi dan hasil pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Arus globalisasi juga akan menggeser pola hidup
masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri
dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di WTO, ASEAN Community,
APEC, dan AFTA. Tantangan masa depan juga terkait dengan pergeseran
kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi,
dan transformasi pada dunia pendidikan.
Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International TIMSS (Trends in
International Mathematics and Science Study) dan PISA (Program for
International Student Assessment) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa
capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan
yang dikeluarkan TIMSS dan PISA yang hanya menduduki peringkat empat besar
dari bawah. Penyebab capaian ini antara lain adalah karena banyaknya materi uji
yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia.
Kompetensi masa depan yang diperlukan dalam menghadapi arus
globalisasi antara lain berkaitan dengan kemampuan berkomunikasi, kemampuan
berpikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu
permasalahan, kemampuan menjadi warga Negara yang bertanggungjawab,
kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang
berbeda, dan kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal.
Disamping itu generasi Indonesia juga harus memiliki minat luas dalam
kehidupan, memiliki kesiapan untuk bekerja, memiliki kecerdasan sesuai dengan
bakat/minatnya, dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap lingkungan. Dilihat
dari persepsi masyarakat, pendidikan di Indonesia saat ini dinilai terlalu menitik
beratkan pada aspek kognitif dan beban siswa dianggap terlalu berat. Selain itu
pendidikan juga dinilai kurang bermuatan karakter. Penyelenggaraan pendidikan
juga perlu memperhatikan perkembangan pengetahuan yang terkait dengan
perkembangan neurologi dan psikologi serta perkembangan pedagogi yang terkait
dengan observation-based (discovery) learning serta collaborative learning.
Tantangan eksternal lainnya berupa fenomena disharmoni yang mengemuka
antara lain terkait dengan masalah perkelahian pelajar, masalah narkoba, korupsi,
kecurangan dalam ujian, dan gejolak sosial di masyarakat (social unrest).

C. Perubahan Kurikulum
Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat
(19) adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Disamping itu,
Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan
Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP
2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara
terpadu.
Perubahan yang sangat mendasar pada kurikulum 2013 adalah materi
disusun seimbang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Pendekatan pembelajaran berdasarkan pengamatan, pertanyaan, pengumpulan
data, penalaran, dan penyajian hasilnya melalui pemanfaatan berbagai sumber-
sumber belajar (siswa mencari tahu), dan Penilaian otentik pada aspek
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan berdasarkan portofolio.
Perubahan Kurikulum 2006 ke kurikulum 2013 menyangkut beberapa elemen
perubahan kurikulum. Elemen-elemen yang berubah dalam kurikulum 2013, yaitu
standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, dan standar penilaian.

Elemen Perubahan Kurikulum 2013


Keempat elemen perubahan tersebut diberlakukann pada setiap jenj
jenjang
pendidikan dari mulai SD hingga SMA/SMK.
SMA . Perubahan kurikulum yang sama
untuk jenjang SD hingga SMA/SMK
SMA/ K dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Perubahan standar kelulusan.
Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hards skills dengan
mengasah 3 aspek,
aspek, yaitu : sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
b. Perubahan standar
tandar isi
Aspek standar
tandar isi pada jenjang SD-SMP
SMP yang mengalami perubahan adalah
pada kedudukan mata pelajaran dan struktur kurikulum (mata pelajaran dan
alokasi waktu). Bentuk perubahan SI dimana pada KTSP 2006 kompetensi
diturunkan dari mata pelajaran, pada kurikulum 2013 mata pela
pelajaran
diturunkan dari kompetensi. Sedangkan pendekatannya sama
sama-sama dilakukan
melalui pendekatan mata pelajaran.

c. Perubahan standar
tandar proses
- Semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi, sekarang
dilengkapi dengan pendekatan saintifik (mengamati,
i, menanya, mengolah,
menalar, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta).
mencipta
- Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas saja, tetapi juga di lingkungan
sekolah,, alam, dan masyarakat.
- Guru bukan satu-satunya
satu sumber belajar.
- Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi
tetapi melalui contoh dan teladan guru.
d. Perubahan standar
tandar penilaian
- Penilaian berbasis kompetensi.
- Pergeseran dari penilaian melalui tes (mengukur kompetensi pengetahuan
berdasarkan hasil saja), menuju penilaian otentik (mengukur semua
kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan
hasil).
- Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar
didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal
(maksimal).
- Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen
utama penilaian.

D. Dasar Hukum
Dasar hukum pelaksanaan Kurikulum 2013 Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti sebagai berikut:
1. Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama
dan Pendidikan Keagamaan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16
Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
7. Peraturan Menteri Agama Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
Pendidikan Agama pada Sekolah.
8. Keputusan Menteri Agama Nomor 211 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pengembangan Standar Nasional Pendidikan Agama Islam pada Sekolah.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
64 Tahun 2013tentang StandarIsi.
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
65 Tahun 2013 tentang Standar Proses.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
67 Tahun 2013 tentang Kompetensi Dasar dan StrukturKurikulum Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
68 Tahun 2013 tentang Kompetensi Dasar dan StrukturKurikulum Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
69 Tahun 2013 tentang Kompetensi Dasar dan StrukturKurikulum Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
70 Tahun 2013 Tentang Kompetensi Dasar dan StrukturKurikulum Sekolah
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan.
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
71 Tahun 2013 Tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru
untuk Pendidikan Dasar dan Menengah.
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
81 A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013

E. Tujuan
Secara khusus, buku pedoman umum ini bertujuan untuk :
1. Memberi petunjuk umum kepada para guru dalam memahami dan
melaksanakan kurikulum Pendidikan Agama Islam 2013.
2. Menjadi sumber referensi dalam proses pembelajaran di dalam maupun luar
kelas.
3. Memberikan batasan-batasan terhadap materi pokok yang tertuang dalam
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD).
4. Medorong penggunaan model-model pembelajaran yang sesuai dengan materi
pelajaran yang hendak dipelajari.
5. Menampilkan contoh rencana pelaksanaan pembelajaran.
6. Merumuskan program-program penilaian evaluasi terhadap materi-materi yang
telah dipelajari.
7. Memberikan acuan untuk melakukan remedial dan pengayaan atas hasil
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

F. Sasaran
Sasaran yang hendak dicapai buku pedoman umum mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti adalah untuk memenuhi kebutuhan
guru dalam upaya menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, dan
menyenangkan. Pembelajaran yang dimaksud mencakup pengembangan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dikembangkan pada setiap satuan
pendidikan sesuai dengan strategi implementasi kurikulum 2013 yaitu dengan
menggunakan pendekatan saintifik dan penilaian otentik serta pelaksanaan
pembelajaran remedial dan pengayaan.

G. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman ini meliputi:
1. Pedoman model pembelajaran
Agar tujuan pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik, terarah dan
sistematis, maka perlu diberikan contoh model pembelajaran yang sesuai
dengan kompetensi yang hendak dipelajari. Pedoman model pembelajaran
memuat: strategi, metode, dan teknik pembelajaran.
2. Pedoman pendekatan saintifik
Pedoman pendekatan saintifik memuat langkah-langkah yang harus ditempuh
dalam proses kegiatan pembelajaran. Proses Pembelajaran dengan pendekatan
saintifik dimaksudkan untuk lebih memberi ruang kepada peserta didik agar
dapat belajar secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi Peserta Didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis Peserta Didik. Pendekatan
saintifik memuat langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mengamati (observing).
b. Menanya (questioning).
c. Menalar (associating).
d. Mencoba (experimenting).
e. Mengomunikasikan (communicating/net working).
3. Pedoman penilaian pembelajaran
Penilaian yang dimaksud adalah penilaian otentik, yaitu penilaian yang
berbasis pada proses/kegiatan pembelajaran dan penilaian hasil
pembelajaran.
4. Pedoman rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat untuk merealisasikan
kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Komponen
RPP meliputi: identitas sekolah, identitas mata pelajaran, kelas/semester,
materi pokok, alokasi waktu, kompetesi dasar, indikator pencapaian
kompetensi, tujuan, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media
pembelajaran, sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran, dan penilaian
pembelajaran.
5. Pedoman remedial dan pengayaan
Pedoman remedial dimaksudkan untuk memberikan tuntunan kepada para
guru dalam memberikan proses yang harus dilakukan setelah hasil kegiatan
pembelajaran tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sementara, pedoman
pengayaan dimaksudkan untuk memberi tuntunan kepada para guru dalam
melakukan proses pengayaan, dimana peserta didik yang telah melakukan
kegiatan pembelajaran telah sesuai dengan apa yang diharapkan.
Lampiran 2
SKL, KI, dan KD pada SMP.
1. Sandar Kompetensi Lulusan (SKL)
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan terdiri
atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah
menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah. Lulusan SMP/MTs/SMPLB/Paket B memiliki sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sebagai berikut:
SMP/MTs/SMPLB/Paket B
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya
diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian yang tampak mata.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang
efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan
konkret sesuai dengan yang dipelajari disekolah
dan sumber lain sejenis.

2. Kompetensi Inti (KI)


Kompetensi Inti (KI) dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas
tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang
berbeda dapat dijaga.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama/Madrasah


Tsanawiyah dapat dilihat pada Tabel berikut:
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS VII KELAS VIII KELAS IX
1. Menghargai dan 1. Menghargai dan 1. Menghargai dan
menghayati ajaran menghayati ajaran menghayati ajaran
agama yang dianutnya agama yang agama yang
dianutnya dianutnya
2. Menghargai dan 2. Menghargai dan 2. Menghargai dan
menghayati perilaku menghayati perilaku menghayati
jujur, disiplin, jujur, disiplin, perilaku jujur,
tanggungjawab, peduli tanggungjawab, disiplin,
(toleransi, gotong peduli (toleransi, tanggungjawab,
royong), santun, gotong royong), peduli (toleransi,
percaya diri, dalam santun, percaya diri, gotong royong),
berinteraksi secara dalam berinteraksi santun, percaya diri,
efektif dengan secara efektif dengan dalam berinteraksi
lingkungan sosial dan lingkungan sosial dan secara efektif
alam dalam jangkauan alam dalam dengan lingkungan
pergaulan dan jangkauan pergaulan sosial dan alam
keberadaannya dan keberadaannya dalam jangkauan
pergaulan dan
keberadaannya
3. Memahami 3. Memahami dan 3. Memahami dan
pengetahuan (faktual, menerapkan menerapkan
konseptual, dan pengetahuan (faktual, pengetahuan
prosedural) konseptual, dan (faktual,
berdasarkan rasa ingin prosedural) konseptual, dan
tahunya tentang ilmu berdasarkan rasa prosedural)
pengetahuan, ingin tahunya tentang berdasarkan rasa
teknologi, seni, budaya ilmu pengetahuan, ingin tahunya
terkait fenomena dan teknologi, seni, tentang ilmu
kejadian tampak mata budaya terkait pengetahuan,
fenomena dan teknologi, seni,
kejadian tampak mata budaya terkait
fenomena dan
kejadian tampak
mata
4. Mencoba, mengolah, 4. Mengolah, menyaji, 4. Mengolah, menyaji,
dan menyaji dalam dan menalar dalam dan menalar dalam
ranah konkret ranah konkret ranah konkret
(menggunakan, (menggunakan, (menggunakan,
mengurai, merangkai, mengurai, merangkai, mengurai,
memodifikasi, dan memodifikasi, dan merangkai,
membuat) dan ranah membuat) dan ranah memodifikasi, dan
abstrak (menulis, abstrak (menulis, membuat) dan
membaca, menghitung, membaca, ranah abstrak
menggambar, dan menghitung, (menulis, membaca,
mengarang) sesuai menggambar, dan menghitung,
dengan yang dipelajari mengarang) sesuai menggambar, dan
di sekolah dan sumber dengan yang mengarang) sesuai
lain yang sama dalam dipelajari di sekolah dengan yang
sudut pandang/teori dan sumber lain yang dipelajari di sekolah
sama dalam sudut dan sumber lain
pandang/teori yang sama dalam
sudut pandang/teori

3. Kompetensi Dasar (KD)


Kompetensi Dasar (KD) dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi
dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal,
serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai
dengan pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:
1. kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1.
2. kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2.
3. kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3.
4. kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.
Pengelompokan kompetensi dasar seperti tersebut di atas adalah sebagai berikut:
KELAS: VII
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghargai dan 1.1 Menghayati Al-Quran sebagai implementasi
menghayati ajaran dari pemahaman rukun iman.
agama yang 1.2 Beriman kepada Allah SWT
dianutnya 1.3 Beriman kepada malaikat Allah SWT
1.4 Menerapkan ketentuan bersuci dari hadas kecil
dan hadas besar berdasarkan syariat Islam
1.5 Menunaikan shalat wajib berjamaah sebagai
implementasi dari pemahaman rukun Islam
1.6 Menunaikan shalat Jumat sebagai implementasi
dari pemahaman Q.S. Al-Jumu‘ah (62): 9
1.7 Menunaikan shalat jamak qasar ketika
bepergian jauh (musafir) sebagai implementasi
dari pemahaman ketaatan beribadah
2. Menghargai dan 2.1 Menghargai perilaku jujur sebagai implementasi
menghayati dari pemahaman Q.S. Al-Baqarah (2): 42 dan
perilaku jujur, hadis terkait
disiplin, 2.2 Menghargai perilaku hormat dan patuh kepada
tanggungjawab, orang tua dan guru sebagai implementasi dari
peduli (toleransi, Q.S. Al-Baqarah (2): 83 dan hadis terkait
gotong royong), 2.3 Menghargai perilaku empati terhadap sesama
santun, percaya sebagai implementasi dari Q.S. An-Nisa (4): 8
diri, dalam dan hadis terkait
berinteraksi secara 2.4 Menghargai perilaku ikhlas, sabar, dan pemaaf
efektif dengan sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. An-
lingkungan sosial Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah (2):153, dan Q.S.
dan alam dalam Ali Imran (3): 134, dan hadis terkait
jangkauan 2.5 Menghargai perilaku amanah sebagai
pergaulan dan implementasi dari Q.S. Al-Anfal (8): 27 dan
keberadaannya hadis terkait
2.6 Menghargai perilaku istiqamah sebagai
implementasi dari pemahaman QS Al-Ahqaf
(46): 13 dan hadis terkait
2.7 Menghargai perilaku semangat menuntut ilmu
sebagai implementasi dari pemahaman sifat
Allah (Al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-
Bashir) dan Q.S. Al-Mujadilah (58): 11 dan
Q.S. Ar-Rahman (55):33 serta hadis terkait
2.8 Meneladani perjuangan Nabi Muhammad SAW
periode Mekah dan Madinah
2.9 Meneladani sikap terpuji khulafaurrasyidin

3. Memahami 3.1 Memahami makna al-Asmaul-Husna: Al-’Alim,


pengetahuan al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir
(faktual, 3.2 Memahami makna iman kepada malaikat
konseptual, dan berdasarkan dalil naqli
prosedural) 3.3 Memahami kandungan Q.S. Al- Mujadilah (58):
berdasarkan rasa 11 dan Q.S. Ar-Rahman (55): 33 serta hadits
ingin tahunya terkait tentang menuntut ilmu.
tentang ilmu 3.4 Memahami makna empati terhadap sesama
pengetahuan, sesuai kandungan Q.S. An-Nisa (4): 8 dan hadis
teknologi, seni, terkait
budaya terkait 3.5 Memahami kandungan Q.S. An-Nisa (4) : 146,
fenomena dan Q.S. Al-Baqarah (2): 153, dan Q.S. Ali Imran
kejadian tampak (3): 134 serta hadis terkait tentang ikhlas, sabar,
mata dan pemaaf
3.6 Memahami makna amanah sesuai kandungan
Q.S. Al-Anfal (8): 27 dan hadis terkait
3.7 Memahami istiqamah sesuai kandungan Q.S.
Al-Ahqaf (46): 13 dan hadis terkait
3.8 Memahami ketentuan bersuci dari hadas besar
berdasarkan ketentuan syari’at Islam
3.9 Memahami ketentuan shalat berjamaah
3.10 Memahami ketentuan shalat Jumat
3.11 Memahami ketentuan shalat Jamak Qasar
3.12 Memahami sejarah perjuangan Nabi
Muhammad SAW periode Mekah
3.13 Memahami sejarah perjuangan Nabi
Muhammad SAW periode Madinah
3.14 Mengetahui sikap terpuji khulafaurrasyidin
4. Mencoba, 4.1 Menyajikan contoh perilaku yang
mengolah, dan mencerminkan orang yang meneladani al-
menyaji dalam Asmaul-Husna: Al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’,
ranah konkret dan al-Bashir.
(menggunakan, 4.2 Menyajikan contoh perilaku yang
mengurai, mencerminkan iman kepada malaikat.
merangkai, 4.3.1 Membaca Q.S. Al- Mujadilah (58):11, Q.S. Ar-
memodifikasi, dan Rahman (55): 33, Q.S. An-Nisa (4): 146, Q.S.
membuat) dan Al-Baqarah (2): 153, dan Q.S. Ali Imran (3):
ranah abstrak 134 dengan tartil
(menulis, membaca, 4.3.2 Menunjukkan hafalan Q.S. Al- Mujadilah (58):
menghitung, 11, Q.S. Ar-Rahman (55): 33, Q.S. An-Nisa
menggambar, dan (4):146, QS. Al Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali
mengarang) sesuai Imran (3): 134 dengan lancar.
dengan yang 4.4 Mencontohkan perilaku empati terhadap sesama
dipelajari di sekolah sesuai kandungan QS An-Nisa (4): 8 dan hadis
dan sumber lain terkait
yang sama dalam 4.5.1 Membaca Q.S.An-Nisa (4): 146, Q.S. Al-
sudut pandang/teori Baqarah (2): 153, dan Q.S. Ali Imran (3): 134
dengan tartil
4.5.2 Menunjukkan hafalan Q.S. An-Nisa (4):146,
QS. Al Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali Imran (3):
134 dengan lancar
4.6 Mencontohkan perilaku amanah sesuai
kandungan Q.S. Al-Anfal (8): 27 dan hadis
terkait
4.7 Mencontohkan perilaku istiqamah sesuai
kandungan QS. Al-Ahqaf (46): 13 dan hadis
terkait
4.8 Mempraktikkan tata cara bersuci dari hadas
besar
4.9 Mempraktikkan shalat berjamaah
4.10 Mempraktikkan shalat Jumat
4.11 Mempraktikkan shalat jamak dan qasar
4.12 Menyajikan strategi perjuangan yang dilakukan
Nabi Muhammad Saw. periode Mekah
4.13 Menyajikan strategi perjuangan yang dilakukan
Nabi Muhammad Saw. periode Madinah
4.14 Mencontohkan perilaku terpuji dari
khulafaurrasyidin

KELAS: VIII
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghargai dan 1.1 Menghayati Al-Quran sebagai implementasi
menghayati ajaran dari pemahaman rukun iman.
agama yang 1.2 Meyakini Kitab suci Al-Quran sebagai
dianutnya pedoman hidup sehari-hari
1.3 Meyakini Nabi Muhammad SAW sebagai
nabi akhir zaman
1.4 Menunaikan shalat sunnah
1.5 Menerapkan ketentuan sujud syukur, sujud
tilawah dan sujud syahwi berdasarkan syariat
Islam
1.6 Menunaikan puasa Ramadhan dan puasa
sunnah sebagai implementasi dari pemahaman
rukun Islam
1.7 Menerapkan ketentuan syariat Islam dalam
mengonsumsi makanan yang halal dan bergizi
2. Menghargai dan 2.1 Menghargai perilaku jujur sebagai
menghayati implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Maidah
perilaku jujur, (5): 8 dan hadits terkait
disiplin, 2.2 Menghargai perilaku hormat dan patuh kepada
tanggungjawab, orang tua dan guru sebagai implementasi dari
peduli (toleransi, pemahaman Q.S. An-Nisa (4): 36 dan hadits
gotong royong), terkait
santun, percaya diri, 2.3 Menghargai perilaku gemar beramal saleh dan
dalam berinteraksi berbaik sangka kepada sesama sebagai
secara efektif implementasi dari pemahaman Q.S. Al- Ashr
dengan lingkungan (103): 2-3, Q.S. Al-Hujurat (49): 12 dan hadits
sosial dan alam terkait
dalam jangkauan 2.4 Menghargai perilaku rendah hati, hemat, dan
pergaulan dan hidup sederhana sebagai implementasi dari
keberadaannya. pemahaman Q.S. Al Furqan (25): 63, Q.S. Al
Isra’(17): 27 dan hadits terkait
2.5 Menghargai perilaku mengonsumsi makanan
dan minuman yang halal dan bergizi dalam
kehidupan sehari-hari sebagai implementasi
dari pemahaman Q.S. An-Nahl (16): 114 dan
hadits terkait
2.6 Menghargai perilaku menghindari minuman
keras, judi, dan pertengkaran sebagai
implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Maidah
(5): 90–91 dan 32 serta hadits terkait.
2.7 Menghargai perilaku semangat menumbuh
kembangkan ilmu pengetahuan sebagai
implementasi dari pemahaman sifat Allah (Al-
’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir) dan
Q.S. Al- Mujadilah (58): 11 dan Ar-Rahman
(55): 33 serta hadits terkait
2.8 Meneladani semangat ilmuwan muslim dalam
menumbuhkembangkan ilmu pengetahuan
dalam kehidupan sehari-hari
3. Memahami dan 3.1 Memahami makna Q.S. Al-Furqan (25): 63 dan
menerapkan Q.S. Al Isra’(17) : 27 serta hadits terkait
pengetahuan 3.2 Memahami makna Q.S. An Nahl (16):114 serta
(faktual, hadits terkait
konseptual, dan 3.3 Memahami makna Q.S. Al-Maidah (5): 90–91
prosedural) dan 32 serta hadits terkait
berdasarkan rasa 3.4 Memahami makna beriman kepada Kitab-kitab
ingin tahunya Allah Swt
tentang ilmu 3.5 Memahami makna beriman kepada Rasul Allah
pengetahuan, Swt
teknologi, seni, 3.6 Memahami hikmah shalat sunnah berjamaah
budaya terkait dan munfarid
fenomena dan 3.7 Memahami hikmah sujud syukur, sujud sahwi,
kejadian tampak dan sujud tilawah
mata 3.8 Memahami hikmah puasa wajib dan sunnah
3.9 Memahami hikmah penetapan makanan dan
minuman yang halal dan haram berdasarkan Al-
Quran dan Hadits
3.10 Memahami sejarah pertumbuhan ilmu
pengetahuan sampai masa Umayah dan masa
Abbasiyah
4. Mengolah, 4.1.1 Membaca Q.S. Al Furqan (25): 63 dan Al-
menyaji, dan Isra’(17): 27 dengan tartil
menalar dalam 4.1.2 Menunjukkan hafalan Q.S. Al-Furqan (25)
ranah konkret ayat 63 dan Al-Isra’(17): 27 serta Hadits
(menggunakan, terkait
mengurai, 4.2.1 Membaca Q.S. An Nahl (16): 114 dengan
merangkai, tartil
memodifikasi, dan 4.2.2 Menunjukkan hafalan Q.S. An Nahl (16): 114
membuat) dan serta Hadits terkait
ranah abstrak 4.3.1 Membaca Q.S. Al-Maidah (5): 90–91 dan32
(menulis, dengan tartil
membaca, 4.3.2 Menunjukkan hafalan Q.S. Al-Maidah (5):
menghitung, 90–91 dan32 serta Hadits terkait
menggambar, dan 4.4 Menyajikan dalil naqli tentang beriman
mengarang) sesuai kepada Kitab-kitab Allah Swt
dengan yang 4.5 Menyajikan dalil naqli tentang iman kepada
dipelajari di Rasul Allah Swt
sekolah dan
sumber lain yang 4.6.1 Memahami hikmah shalat sunnah berjamaah
sama dalam sudut dan munfarid
pandang/teori 4.6.2 Mempraktikkan shalat sunnah berjamaah dan
munfarid
4.7 Mempraktikkan sujud syukur, sujud sahwi,
dan sujud tilawah
4.8 Melaksanakan puasa wajib dan puasa sunnah
sebagai implementasi dari pemahaman
hikmah puasa wajib dan puasa sunnah
4.9 Mengonsumsi makanan yang halal dan bergizi
sesuai ketentuan syariat Islam
4.10 Merekonstruksi sejarah pertumbuhan ilmu
pengetahuan sampai masa Umayah dan masa
Abbasiyah untuk kehidupan sehari-hari

KELAS IX
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghargai dan 1.1 Menghayati Al-Quran sebagai implementasi
menghayati ajaran dari pemahaman rukun iman
agama yang 1.2 Beriman kepada Hari Akhir
dianutnya 1.3 Beriman kepada Qadha dan Qadar
1.4 Menerapkan ketentuan syariat Islam dalam
pelaksanaan penyembelihan hewan
1.5 Menunaikan ibadah qurban dan aqiqah sebagai
implementasi dari surah al-Kautsar
2. Menghargai dan 2.1 Menghargai sikap optimis, ikhtiar, dan tawakal
menghayati sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Az-
perilaku jujur, Zumar (39): 53; Q.S. An-Najm (53): 39-42;
disiplin, Q.S. Ali Imran (3): 159 dan hadits terkait.
tanggungjawab, 2.2 Menghargai perilaku toleran dan menghargai
peduli (toleransi, perbedaan dalam pergaulan di sekolah dan
gotong royong), masyarakat sebagai implementasi dari
santun, percaya diri, pemahaman Q.S. Al-Hujurat (49): 13 dan hadits
dalam berinteraksi terkait.
secara efektif 2.3 Menghargai perilaku jujur dalam kehidupan
dengan lingkungan sehai-hari sebagai implementasi dari
sosial dan alam pemahaman Q.S. Ali Imran (3): 77; Q.S. Al-
dalam jangkauan Ahzab (33): 70 dan hadits terkait.
pergaulan dan 2.4 Menghargai perilaku hormat dan taat kepada
keberadaannya orang tua da guru sebagai implementasi dari
pemahaman Q.S. Al- Isra (17): 23 dan Q.S.
Luqman (31): 14 dan hadits terkait.
2.5 Menghargai perilaku yang mencerminkan tata
krama, sopan-santun, dan rasa malu sebagai
implementasi dari pemahaman Q.S. Al-
Baqarah (2): 83 dan hadits terkait.
2.6 Menghargai sikap empati, peduli, dan gemar
menolong kaum dhuafa sebagai implementasi
dari pemahaman makna ibadah qurban dan
aqiqah
2.7 Menghargai sikap mawas diri sebagai
implementasi dari pemahaman iman kepada
Hari Akhir
2.8 Menghargai sikap tawakal kepada Allah sebagai
implementasi dari pemahaman iman kepada
Qadha dan Qadar
3. Memahami dan 3.1 Memahami Q.S. Az-Zumar (39): 53; Q.S. An-
menerapkan Najm (53):39-42; dan Q.S. Ali Imran (3): 159
pengetahuan serta hadits terkait tentang optimis, ikhtiar,
(faktual, dan tawakal serta hadits terkait.
konseptual, dan 3.2 Memahami Q.S. Al-Hujurat (49): 13 tentang
prosedural) toleransi dan menghargai perbedaan dan
berdasarkan rasa haditst terkait.
ingin tahunya 3.3 Memahami Q.S. Ali Imran (3): 77 dan Q.S.
tentang ilmu Al-Ahzab (33): 70 serta hadits terkait tentang
pengetahuan, perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari.
teknologi, seni, 3.4 Memahami Q.S. Al- Isra (17): 23 dan Q.S.
budaya terkait Luqman (31): 14 dan hadits terkait tentang
fenomena dan perilaku hormat dan taat kepada orang tua dan
kejadian tampak guru.
mata 3.5 Memahami Q.S. Al- Baqarah (2): 83 dan
hadits terkait tentang tata krama, sopan-
santun, dan rasa malu.
3.6 Memahami makna iman kepada hari Akhir
berdasarkan pengamatan terhadap dirinya,
alam sekitar, dan makhluk ciptaan Nya.
3.7 Memahami makna iman kepada Qadha dan
Qadar berdasarkan pengamatan terhadap
dirinya, alam sekitar dan makhluk ciptaan-Nya
3.8 Memahami ketentuan penyembelihan hewan
dalam Islam
3.9 Memahami hikmah qurban dan aqiqah
3.10 Memahami ketentuan haji dan umrah
3.11 Memahami sejarah perkembangan Islam di
Nusantara
4. Mengolah, menyaji, 4.1.1 Membaca Q.S. Az-Zumar (39): 53; Q.S. An-
dan menalar dalam Najm (53): 39-42, dan Q.S. Ali Imran (3): 159
ranah konkret sesuai dengan kaedah tajwid dan makhrajul
(menggunakan, huruf
mengurai, 4.1.2 Menunjukkan hafalan Q.S. Az-Zumar (39):
merangkai, 53; Q.S. An-Najm (53): 39-42, dan Q.S. Ali
memodifikasi, dan Imran (3): 159
membuat) dan 4.2.1 Membaca QS. Al Hujurat (49) : 13 sesuai
ranah abstrak dengan kaedah tajwid dan makhrajul huruf
(menulis, membaca, 4.2.2 Menunjukkan hafalan QS. Al Hujurat (49) : 13
menghitung, 4.3 Menyajikan contoh perilaku jujur dalam
menggambar, dan kehidupan sehai-hari sebagai implementasi
mengarang) sesuai dari pemahaman Q.S. Ali Imran (3): 77; Q.S.
dengan yang Al-Ahzab (33): 70 dan hadits terkait
dipelajari di sekolah 4.4 Menyajikan contoh perilaku hormat dan taat
dan sumber lain kepada orang tua da guru sebagai
yang sama dalam implementasi dari pemahaman Q.S. Al- Isra
sudut pandang/teori (17): 23 dan Q.S. Luqman (31): 14 dan hadits
terkait
4.5 Menyajikan contoh perilaku tata krama,
sopan-santun, dan rasa malu sebagai
implementasi dari pemahaman Q.S. Al-
Baqarah (2): 83 dan hadits terkait.
4.6 Menyajikan dalil naqli yang menjelaskan
gambaran kejadian hari akhir
4.7 Menyajikan dalil naqli tentang adanya qadha
dan qadar
4.8 Memperagakan tata cara penyembelihan
hewan
4.9 Mempraktikkan pelaksanaan ibadah qurban
dan akikah di lingkungan sekitar rumah
4.10 Mempraktikkan manasik haji
4.11.1 Melakukan rekonstruksi sejarah
perkembangan Islam di Nusantara
4.11.2 Menceritakan sejarah tradisi Islam Nusantara

Anda mungkin juga menyukai