Anda di halaman 1dari 6

RSUD PIRU DIARE

No. Revisi : Halaman :


Nomor Dokumen 1

Disusun Oleh : Diperiksa :

Tim Dokter RSIU

Ditetapkan
Panduan Tanggal terbit : Direktur RSUD Piru
Praktik
Oktober 2018
Klinis

dr. Michel Siwabessy

PENGERTIAN Diare adalah keluarnya tinja cair lebih dari tiga kali/24 jam.
Diare akut: diare yang berlangsung paling lama 14 hari.
Diare berkepanjangan : diare akut yang berlangsung lebih dari 7
hari
Diare kronik : diare dengan atau tanpa disertai darah yang
berlangsung ≥ 14 hari bukan disebabkan oleh infeksi

ANAMNESIS Onset, frekuensi, kuantitas dan karakter diare (cair, adanya lendir
dan atau darah) dan muntah (adanya darah, bilious).
Panas
Kembung
Adanya dehidrasi : mata cowong, air mata kering, buang air kecil
berkurang, sesak, kejang, dan gangguan kesadaran
Adanya pemyakit penyerta lain
Riwayat penyakit dan pengobatan sebelumnya
Intake
Adanya intoleransi laktosa yang ditandai dengan diare cair,
kembung, iritasi pada pantat

PEMERIKSAAN Pengukuran berat badan


FISIK
Kesadaran
Tanda vital
Mata cowong
Adanya air mata
Turgor kulit
Bising usus
Extremitias (perfusi, capillary refill time)
Diare Kronik :
- Pemeriksaan anorectal
- Ada gagal tumbuh
- Ada malnutrisi
- Gejala lain yang menyertai
Derajat dehidrasi ditentukan dengan kriteria WHO :
Tidak dehidrasi apabila tidak cukup gejala untuk klasifikasi
dehidrasi berat atau ringan-sedang
Dehidrasi ringan-sedang : Minimal dua gejala, atau satu gejala
dehidrasi berat dan satu gejala: Anak gelisah / iritabel, Mata
cowong, Anak tampak haus / ingin minum banyak ataupun Turgor
kulit menurun
Dehidrasi berat : Minimal dua gejala: Letargi/ penurunan
kesadaran, mata cowong, malas minum ataupun turgor kulit sangat
menurun (≥2 detik)

KRITERIA Gejala Klinis


DIAGNOSIS
Derajat dehidrasi
Komplikasi (apabila terjadi)
DIAGNOSIS Diare akut
KERJA
Diare Berkepanjangan
Diare Kronik

DIAGNOSIS Apendisitis akut


BANDING
Intussusepsi
Infeksi saluran kemih

PEMERIKSAAN Analisa feses, urine


PENUNJANG
Darah lengkap, serum elektrolit, fungsi ginjal, analisa gas darah
Kultur feses

TATA LAKSANA Lintas Diare : (a) Cairan, (b) Seng, (c) Nutrisi, (d) Antibiotik yang
tepat, (e) Edukasi
Cairan
1. Tanpa Dehidrasi
- Cairan rehidrasi oral (CRO) dengan Oralit diberikan 5 – 10
ml/kgBB setiap diare cair atau berdasarkan usia, yaitu umur < 1
tahun sebanyak 50 – 100 ml, umur 1 – 5 tahun sebanyak 100 –
200 ml, dan umur > 5 tahun semaunya. Dapat diberikan cairan
rumah tangga sesuai kemauan anak. ASI harus tetap diberikan.
- Pasien dapat dirawat di rumah, kecuali apabila terdapat
komplikasi lain (tidak mau minum, muntah terus menerus, diare
frekuen dan profus)
2. Dehidrasi Ringan – Sedang
- Cairan rehidrasi oral (CRO) hipoosmolar diberikan sebanyak
70 ml/kgBB dalam 3 jam untuk mengganti kehilangan cairan yang
telah terjadi dan sebanyak 5 – 10 ml/kgBB setiap diare cair.
- Rehidrasi parenteral (intravena) diberikan bila anak muntah
setiap diberi minum walaupun telah diberikan dengan cara sedikit
demi sedikit atau melalui pipa nasogastrik. Cairan yang diberikan
adalah Ringer Laktat (RL) atau KaEN 3B atau NaCl dengan jumlah
cairan berdasarkan berat badan. Status hidrasi dievaluasi secara
berkala.
- Pasien dipantau di Rumah Sakit selama proses rehidrasi
sambil memberi edukasi tentang melakukan rehidrasi kepada orang
tua.
3. Dehidrasi Berat
Diberikan caairan rehidrasi parenteral dengan Ringer Laktat atau
Ringer Asestat 100 ml/kgBB dengan cara pemberian :
- Umur kurang dari 12 bulan : 30 ml/kgBB dalam 1 jam
pertama, dilanjutkan 70 ml/kgBB dalam 5 jam berikutnya.
- Umur diatas 12 bulan : 30 ml/kgBB dalam ½ jam pertama,
dilanjutkan 70 ml/kgBB dalam 2,5 jam berikutnya.
- Cairan peroral diberikan bila pasien sudah mau dan dapat
minum, dimulai dengan 5 ml/kgBB selama proses rehidrasi.

Seng (Zn)
Seng terbukti secara ilmiah terpercaya dapat menurunkan
frekuensi buang air besar dan volume tinja sehingga dapat
menurunkan resiko terjadinya dehidrasi pada anak. Seng elemental
diberikan selama 10 – 14 hari meskipun anak telah tidak mengalami
diare dengan dosis: usia < 6 bulan 10 mg per hari, usia diatas 6
bulan 20 mg per hari.

Nutrisi
ASI dan makanan dengan menu yang sama saat anak sehat
sesuai umur tetap diberikan untuk mencegah kehilangan berat
badan dan sebagai pengganti nutrisi yang hilang. Adanya perbaikan
nafsu makan menandakan fase kesembuhan. Anak tidak boleh
dipuasakan, makanan diberikan sedikit – sedikit tapi sering (lebih
kurang 6 x sehari), rendah serat, buah – buahan diberikan
terutama pisang.

Medikamentosa
- Tidak boleh diberikan obat anti diare
- Antibiotik diberikan bila ada indikasi, misalnya disentri (diare
berdarah) atau kolera.
- Antiparasit (Metronidazole 50 mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis)
merupakan obat pilihan untuk amoeba vegetatif.

Edukasi
Orang tua diminta untuk membawa anaknya kembali ke
pusat pelayanan kesehatan bila ditemukan hal sebagai berikut:
demam, tinja berdarah, makan atau minum sedikit, sangat haus,
diare makin sering, atau belum membaik dalam 3 hari. Orang tua
dan pengasuhdiajarkan cara menyiapkan oralit secara benar.

EDUKASI Menjaga higiene dan sanitasi


Tanda-tanda dehidrasi
Tetap memberikan ASI

PROGNOSIS Ad vitam : dubia ad bonam/malam


Ad sanationam : dubia ad bonam/malam
Ad fumgsionam : dubia ad bonam/malam

TINGKAT IV
EVIDENS

TINGKAT Level C
REKOMENDASI

PENELAAH Dr. Wahyu, Sp.A


KRITIS

INDIKATOR Tidak dehidrasi


Diare berkurang

KEPUSTAKAAN 1. WHO. Pocket book of Hospital care for children. 2005


2. UKK Gastrohepatologi IDAI. Modul Diare. 2010
3. UKK Gastrohepatologi. Buku Ajar Gastrohepatologi 2010
4. Suparto, P. Studi mengenai Gastroenteritis Akuta Dengan
Dehidrasi Pada Anak Melalui Pendekatan Epidemiologi Klinik
Desertasi, 1987.
5. Larry K.Pickering and John D.Snyder. Gastroenteritis. In:
Nelson. Texbook of Pediatrics. Saunders, Philadelphia, Edisi
17 2004; p.1272-1276.

Anda mungkin juga menyukai