Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH SUHU PENGUKUSAN TERHADAP KOMPOSISI KIMIA

IKAN TEMBAKUL (Periophthalmodon schlosseri)


DALAM PEMBUATAN TEPUNG IKAN

Oleh:

Esfi Girsang1), Edison2), Rahman Karnila2)


Email: esfigirsang@gmail.com
1) Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau
2) Dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan rendemen, kandungan proksimat,


penampakan fisik tepung ikan Tembakul dan mendapatkan kandungan asam
amino dan taurin pada perlakuan tepung dengan kandungan protein tertinggi.
Metode yang digunakan adalah eksperimen, dengan Rancangan Acak Lengkap
(RAL) yang terdiri dari tiga taraf perlakuan yaitu 60oC (A1), 70oC (A2) dan 80oC
(A3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan gizi (proksimat) pada
daging Tembakul segar adalah air 79,13% (bk), protein 92,83% (bk), abu 4,54%
(bk), lemak 1,13% (bk), dan karbohidrat1,50% (bk). Perlakuan terbaik adalah A1
(600) yang menghasilkan rendemen (17,34%), air (9,97%), protein (82,93%),
lemak (1,34%) dan abu (3,18 %). Pengujian asam amino pada ikan Tembakul
memiliki 17 asam amino yang terdiri dari 9 asam amino esensial dan 8 asam
amino non esensial dengan jumlah (1,94%) pada daging segar dan (29,33 %) pada
tepung ikan serta kandungan taurin sebesar 906,14 ppm pada daging segar dan
3279,19 ppm pada tepung ikan. Penggunaan suhu pengukusan berbeda
menunjukkan penampakan fisik tepung ikan Tembakul dengan aroma dan tekstur
yang hampir sama dengan hasil warna coklat kekuningan. Semakin tinggi suhu
yang digunakan semakin gelap warna tepung yang dihasilkan.

Kata kunci: Tepung,ikan, tembakul, suhu, pengukusan


1) Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau
2) Dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau
PENDAHULUAN menyebabkan protein berkurang
Dewasa ini ikan Tembakul belum kelarutannya. Salah satu penyebab
banyak diteliti dan dimanfaatkan. Secara kerusakan akibat proses pemanasan adalah
empiris ikan Tembakul memiliki beberapa terjadinya denaturasi (Irawati, 2015).
khasiat seperti baik untuk kesehatan. Di Pengukusan merupakan cara
Tiongkok dan Jepang, ikan gelodok pengolahan bahan pangan melalui
menjadi santapan, selain itu juga pemanasan menggunakan uap air dalam
digunakan sebagai obat tradisional, wadah tertutup. Alat pengukus dikenal
terutama sebagai peningkat tenaga lelaki sebagai kukusan. Suhu pengukusan
dan juga untuk kesehatan terutama janin mempengaruhi sifat fisika dan kimia
ibu hamil (Budiyanto, 2010). bahan yang dikukus dan suhu pengukusan
Ikan Tembakul memiliki yang berlebih dapat merusak bahan yang
kandungan protein yang tinggi demikian dikukus.Pengukusan merupakan salah
juga kandungan gizi lainnya. Protein ikan satu metode pemasakan yang disarankan
Tembakul segar mencapai 81,22% dalam untuk pengolahan ikan, khususnya yang
basis kering (Purwaningsih, 2014). memiliki kadar lemak yang tinggi karena
Protein hewani tersebut disusun oleh pengukusan tidak meningkatakan kadar
asam-asam amino esensial yang kompleks lemak pada makanan sehingga aman
diantaranya asam amino lisin dan dikonsumsi. Pengolahan ikan Tembakul
methionin. Ikan Tembakul menjadi tepung dapat dijadikan sebagai
(Periophthalmodon schlosseri) adalah bahan baku dalam pembuatan produk
salah satu jenis ikan yang diketahui perikanan dan menjadikan .............
menempati pantai berlumpur yang Selama proses pengolahan daging menjadi
ditumbuhi oleh hutan mangrove. tepung akan terjadi perubahan mutu
Ikan dan produk perikanan organoleptik dan kimiawi.
merupakan bahan pangan yang mudah Penelitian ini bertujuan untuk
rusak (perishable food) karena mendapatkan rendemen, kandungan
mengandung protein dan air cukup tinggi. proksimat, penampakan fisik tepung ikan
Mempertahankan kualitas dan kandungan Tembakul dan mendapatkan kandungan
nutrisi ikan agar tetap baik membutuhkan asam amino serta taurin pada tepung
pengolahan yang tepat. Salah satu cara dengan kandungan protein tertinggi.
yang dapat digunakan adalah mengolah
ikan menjadi tepung ikan. METODE PENELITIAN
Tepung ikan merupakan salah satu Penelitian ini dilaksanakan pada
bahan baku sumber protein hewani yang bulan Juli sampai September 2017 di
dibutuhkan dalam komposisi makanan Laboratorium Pengolahan, Laboratorium
ternak dan ikan. Tepung ikan merupakan Kimia Hasil Perikanan Fakultas Perikanan
produk pengolahan ikan dalam bentuk dan Kelautan Universitas Riau,
kering, kemudian digiling menjadi tepung. Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan
Bahan baku tepung ikan umumnya adalah Institut Pertanian Bogor dan Laboratoruim
ikan-ikan yang kurang ekonomis yaitu PT. Saraswanti Indo Genetech Bogor.
hasil sampingan penangkapan dari Bahan yang digunakan dalam
penangkapan selektif (Annafi, 2010). penelitian ini adalah ikan Tembakul
Proses pengolahan akan mempengaruhi dengan berat 130-150 gram/ekor yang
kandungan protein dalam daging. diperoleh dari Desa Lima Laras,
Pengolahan dengan suhu dan tekanan Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten
yang tinggi mempengaruhi solubilitas Batubara. Bahan yang digunakan untuk
protein daging sehingga dapat analisa kimia adalah BaSO4, H2SO4,
NaOH, HCL, H2BO3, dietil eter, indikator
PP, Cu kompleks, dan air.
Alat-alat yang digunakan dalam
penelitian adalah pisau, panci, pengukus,
saringan, baskom, talenan, nampan,
loyang, termometer, kompor, aluminium
foil, timbangan analitik, stopwatch, oven,
kertas saring, gelas ukur, pipet tetes,
soxhlet, labu lemak, erlenmeyer, tabug
reaksi, penjepit tabung reaksi, rak tabung
reaksi, gelas ukur, kurs porselen, satu set
alat Kjeldhal, destilator, desikator dan
lain-lain.
Metode yang digunakan adalah
eksperimen, dengan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) yang terdiri dari tiga taraf
perlakuan yaitu 60oC (A1), 70oC (A2) dan
80oC (A3). Parameter yang digunakan
adalah uji kimia (proksimat), penampakan
fisik ( warna, aroma, tekstur dan lain-lain)
dan pengujian asam amino dan taurin dan
pada tepung dengan kandungan protein
tertinggi.
Tanjung (2010), model umum dari
rancangan acak lengkap (RAL) secara HASIL DAN PEMBAHASAN
matematis dituliskan sebagai berikut:
Yij =μ+αi+ɛij Ikan Tembakul dapat dilihat pada
Dimana: Gambar 2.
Yij = nilai pengamatan pada perlakuan
ke –i dan ulangan ke-j
μ = rerata (mean) sesungguhnya
αi = pengaruh perlakuan ke-i
ɛij = kekeliruan percobaan pada
perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
Berikut skema pembuatan tepung Gambar 2: Daging ikan Tembakul
ikan Tembakul pada Gambar 1: Morfologi ikan Tembakul yang
digunakan ciri-ciri antara lain tubuh
berwarna coklat kehitaman, dengan mata
60 oC 70oC 80oC
menonjol dan bola mata berwarna hitam.
Seluruh tubuhnya di tutupi oleh sisik.
Rahang atas dengan dua baris gigi. Sirip
punggung ada dua terletak sama persis
Preparasi bahan Disiangi dan dan dicuci
baku ikan dengan air mengalir hingga dengan permulaan sirip dada dan
Tembakul benar-benar bersih dan
ditiriskan
dibelakang sirip perut. Sirip punggung
berpisah dengan sirip ekor. Sirip perut
Bahan baku ikan
Analisis bermodifikasi menjadi alat
Ikan di proksimat
segar bersih siap
fillet (protein, lemak, penghisap/pelekat. Posisi sirip perut
untuk digunakan abu, air), asam
amino dan taurin jugular. Sirip ekor rounded (bundar).
Tahap 1

Penimbangan untuk perlakuan

Pengukusan dengan suhu berbeda selama


12 menit dengan tiga (3) kali ulangan
Panjang tubuhnya berkisar 22 cm-27cm dengan berat 130 gram- 150 gram.

Tabel 1. Berat rata-rata (gram) bagian tubuh ikan Tembakul


Ulangan
Bagian tubuh ikan Rerata
No I II III Persentasi (%)
1 Daging 36,90 34,30 33,00 34,73 26,03
2 Kepala 49,60 48,70 48,30 48,87 36,61
3 Jeroan 10,6 9,23 9,05 9,63 7,21
4 Kulit, Tulang dan
40,3 40,27 40,15 40,24 30,15
lainnya
Total 137,40 132,50 130,50 133,47 100

Tabel 2. Data rata-rata nilai morfometrik ikan Tembakul


Ulangan
Bagian Ikan Rerata
I II III
Panjang (cm) 22,70 22,40 22,30 22,47
Tinggi (cm) 3,70 3,50 3,40 3,53
Lebar (cm) 3,60 3,50 3,40 3,50

Berdasarkan Tabel 1, terlihat panjang 25 cm, lebar 3,59 cm, tinggi dan
bahwa bagian kepala merupakan bagian 4,02 cm yakni 3,4:0,5:0,6. Hasil tersebut
terbesar dari ikan Tembakul yaitu 36,61 (Tabel 2 dan 3) menunjukkan bahwa
%. Bagian kepala ini termasuk berat tubuh ikan dan ukuran ikan sangat
didalamnya insang, mulut, mata dan berhubungan erat. Semakin besar ukuran
bagian-bagian area kepala. Diikuti oleh ikan semakin berat proporsi bagian tubuh
bagian limbah (kulit, tulang dan lainnya) ikan yang didapatkan.
30,15%, kemudian daging 26,03% dan
bagian terkecil yaitu jeroan 7,21%. Daging segar ikan Tembakul dapat
Daging yang digunakan merupakan dilihat pada Gambar 3.
kumpulan otot yang kenyal berwarna
putih, benang-benang pengikat dan
pembuluh darah yang masih tersisa pada
daging. Rasio bagian tubuh yakni daging
: kepala : jeroan: kulit, tulang dan lainnya
adalah 1,8:2,54: 0,5 : 2,09.
Berdasarkan Tabel 2, terlihat Gambar 3: Daging ikan Tembakul
bahwa panjang ikan (22,47 cm) Karakteristik daging ikan yang
mendominasi ukuran ikan. Hal tersebut digunakan sebagai bahan yang dijadikan
dikarenakan tubuh ikan yang berbentuk tepung yaitu berwarna kemerah-merahan
streamline. Rasio panjang : tinggi : lebar segar, aroma segar, padat dan kenyal
ikan yakni 3,21: 0,5 : 0,5. Hasil
perbandingan tersebut tidak berbeda jauh Tabel 3. Kandungan proksimat daging
dengan hasil penelitian Purwaningsih segar ikan Tembakul
2013 mengenai ikan Tembakul dengan Kandungan Persentasi
Air (bb) 79,13% (800) namun A2 (700) tidak berbeda nyata
Protein (bk) 92,83% dengan A3 (800). Berdasarkan hasil
Lemak (bk) 1,50 % penelitian dapat diketahui bahwa
Abu (bk) 4,54 % perlakuan A1 merupakan perlakuan yang
Karbohidrat 1,13 % menghasilkan rendemen tertinggi
(by different) (bk) dibandingkan dengan perlakuan yang
lainnya yakni 17,34%. Hal ini
. Tingginya kandungan protein ikan menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu
Tembakul 92,83% (bk) dikarenakan yang digunakan pada pengukusan
penggunaan daging tanpa jeroan, kulit dan menyebabkan penurunan rendemen pada
tulang. Ikan Tembakul tergolong ke dalam tepung ikan. Hal ini dikarenakan
jenis ikan berlemak rendah karena jumlah berkurangnya air dan kandungan lainnya
lemak kurang dari 3% (Murtidjo, 2003). akibat proses yang dilakukan. Pernyataan
Ikan Tembakul memiliki kadar abu ini didukung oleh Martunis (2012) yang
sebanyak 4,54%. Menurut Daramola et al. menyatakan semakin rendah suhu yang
(2007) dalam Purwaningsih (2010), kadar digunakan maka semakin sedikit air yang
abu dipengaruhi oleh ukuran ikan serta teruapkan sehingga diperoleh rendemen
rasio antara daging dan tulang. Abu pada yang tinggi. Perbedaan tinggi dan
bagian tubuh ikan biasanya banyak di rendahnya rendemen suatu bahan pangan
terkandung pada tulang dan sisik. sangat dipengaruhi oleh kandungan air
suatu bahan pangan.
Rendemen
Rendemen rata-rata tepung ikan Penampakan fisik
Tembakul yang dihasilkan dapat dilihat Penampakan tepung ikan
pada Gambar 4. Tembakul dapat dilihat pada Gambar 5.
Rendemen (%)

20
16 17.34 17.10 15.99
12
8
4 A1 A2 A3
0 Ket: Tepung ikan Tembakul A1, B2 dan C3
60 70 80 (Suhu 600, 700 dan 800 )
Suhu Pengukusan (⁰C) Penampakan fisik tepung ikan
Tembakul berwarna kuning kecoklatan.
Berdasarkan analisis variansi Warna tepung pada perlakuan A1 hampir
menunjukkan bahwa perlakuan sama dengan warna tepung dengan
penggunaan suhu berbeda pada perlakuan A2 hanya sedikit lebih gelap.
pengukusan memberikan pengaruh Tepung dengan perlakuan A3
berbeda nyata terhadap rendemen tepung menghasilkan warna yang lebih gelap.
ikan, dimana F hitung (6,71) ˃ F Tabel (5,14) Dari hasil tersebut diketahui bahwa warna
pada taraf kepercayaan 95%, maka H0 tepung dengan suhu pengukusan yang
ditolak dan untuk melihat perlakuan mana tinggi menghasilkan warna yang lebih
yang berbeda maka dilanjutkan dengan uji gelap. Hal ini disebabkan karena
beda nyata terkecil (BNT). terjadinya reaksi maillard. Semakin lama
Hasil uji beda nyata terkecil waktu pemanasan maka semakin banyak
(BNT) menunjukkan bahwa A1 (600), zat melanoidin terbentuk dan semakin
berbeda nyata dengan A2 (700) dan A3 tinggi intensitas warna coklat yang
dihasilkan. Winarno (2007) dalam berbeda maka dilanjutkan dengan uji beda
Sipayung (2015) mengatakan bahwa nyata terkecil (BNT).
faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi Hasil uji beda nyata terkecil (BNT)
maillard antara lain adalah kadar air, suhu, menunjukkan bahwa A1 (600C) berbeda
reasi maillard akan berlangsung cepat nyata dengan A2 (700C) dan A3 (800C).
pada suhu tinggi. Berdasarkan hasil penelitian dapat
Metode pengolahan mempengaruhi diketahui bahwa perlakuan A3
kualitas warna tepung yang dihasilkan. menghasilkan kadar air yang terendah
Menurut Ilza dkk (2000) bahwa dibandingkan dengan perlakuan yang
pengolahan tepung ikan dengan cara lainnya yakni 9,15%. Hal ini disebabkan
pengukusan terbukti menghasilkan terjadi karena selama proses pemanasan,
kualitas tepung ikan yang lebih baik tubuh ikan melepaskan sejumlah air
dibandingkan dengan cara perebusan sehingga terjadi penurunan kadar air pada
ditinjau dari kadar protein dan produk yang dihasilkan. Penggunaan suhu
organoleptik hingga penyimpanan 60 pada bahan menyebabkan perubahan
hari.Tekstur tepung ikan yang dihasilkan jaringan pada bahan makanan. Winarno
pada ketiga perlakuan yakni halus, (1997) menyatakan bahwa semakin tinggi
seragam dan bebas dari partikel. Purnalila suhu yang digunakan semakin banyak
(2010) menyatakan bahwa tepung ikan pula molekul-molekul air yang keluar dari
hendaknya mempunyai ukuran partikel permukaan dan menjadi gas. Air yang
yang seragam bebas dari serpihan tulang, terdapat dalam bahan pangan yang mudah
mata ikan dan partikel-partikel kasar hilang dengan cara penguapan atau
lainnya yang tertahan oleh saringan 80 pengeringan disebut air bebas. Semakin
mesh. Fraksi lolos 50 mesh masih tinggi suhu yang digunakan semakin
dianggap terlalu besar untuk tepung ikan banyak jumlah air yang dilepaskan. Kadar
yang bermutu baik. Tepung ikan yang air merupakan parameter mutu yang
dihasilkan berbau khas ikan. sangat penting bagi suatu produk, karena
kadar air merupakan zat cair yang
Kadar air memungkinkan terjadinya reaksi-reaksi
Hasil pengamatan nilai rata-rata yang dapat menentukan mutu suatu bahan
kadar air pada tepung ikan Tembakul makanan, sehingga sebagian air
dapat dilihat pada Gambar 6. dikeluarkan dari bahan makanan.
Menurut Oktasari (2015) proses
pengeringan pada pembuatan tepung
bertujuan untuk menurunkan jumlah air
12 yang dikandung oleh bahan. Kadar air
Kadar Air (%)

10 9.97 9.56 9.15


8 merupakan salah satu parameter yang
6 cukup penting pada produk tepung karena
4
2 berkaitan dengan mutu. Semakin rendah
0 kadar airnya, maka produk tepung
60 70 80 tersebut semakin baik mutunya, karena
Suhu Pengukusan (⁰C)
dapat memperkecil media untuk
Berdasarkan analisis variansi tumbuhnya mikroba yang dapat
menunjukkan bahwa perlakuan A1 menurunkan mutu pada produk tepung.
memberikan pengaruh berbeda nyata
terhadap kadar air tepung ikan, dimana F Kadar protein
hitung (49,79) ˃ F Tabel (5,14) pada taraf
kepercayaan 95%, maka H0 ditolak dan
untuk melihat perlakuan mana yang
Hasil pengamatan nilai rata-rata Berdasarkan Standart Nasional
kadar protein pada tepung ikan Tembakul Indonesia (1996), persyaratan standart
dapat dilihat pada Gambar 7. mutu tepung ikan secara umum memiliki
nilai kadar protein minimal 45-65%. Hal
Kadar Protein (%)

100 ini menunjukkan perlakuan suhu berbeda


80 82.93 81.81 baik dengan suhu A1, A2 dan A3 pada
60 65.05
40 pembuatan tepung ikan Tembakul
20 menghasilkan tepung sesuai dengan
0 standart mutu tepung ikan.
60 70 80
Suhu Pengukusan (⁰C) Kadar lemak
Hasil pengamatan nilai rata-rata
Berdasarkan analisis variansi kadar lemak pada tepung ikan Tembakul
menunjukkan bahwa suhu pengukusan dapat dilihat pada Gambar 8.
memberikan pengaruh nyata terhadap

Kadar Lemak (%)


kadar protein tepung ikan Tembakul, 1.31 1.25
1.0 1.15
dimana F hitung (485,33) ˃ F Tabel (5,14)
pada taraf kepercayaan 95%, maka H0
ditolak dan untuk melihat perlakuan mana 0.0
yang berbeda maka dilanjutkan dengan uji 60 70 80
Suhu Pengukusan (0C)
beda nyata terkecil (BNT).
Hasil uji beda nyata terkecil
(BNT) (Lampiran 5) menunjukkan bahwa Berdasarkan analisis variansi
perlakuan A1 (600C) tidak berbeda nyata (Lampiran 4) menunjukkan bahwa suhu
dengan A2 (700C) namun berbeda nyata pengukusan tidak memberikan pengaruh
dengan A3 (800C)dan perlakuan A2 (700C) terhadap kadar lemak tepung ikan
juga berbeda nyata dengan A3 (800C). Tembakul, dimana F hitung (5,11) ˃ F Tabel
Berdasarkan hasil penelitian dapat (5,14) pada taraf kepercayaan 95%, maka
diketahui bahwa perlakuan A1 merupakan H0 ditolak dan untuk melihat perlakuan
perlakuan yang menghasilkan kadar mana yang berbeda maka dilanjutkan
protein tertinggi yakni 82,93%. Hal ini dengan uji beda nyata terkecil (BNT).
menunjukkan bahwa semakin rendah suhu Meskipun pada analisis variansi
yang digunakan semakin tinggi protein tidak memberikan pengaruh nyata, rata-
yang didapatkan. Penggunaan suhu yang rata setiap perlakuan memperlihatkan nilai
semakin tinggi menyebabkan pelepasan yang berbeda.
air dan lemak yang semakin tinggi dari Penurunan kadar lemak tepung
daging sehingga kemungkinan membawa ikan Tembakul lainnya disebabkan oleh
serta protein dan beberapa kandungan gizi suhu yang digunakan. Semakin tinggi
lainnya. Disamping itu proses suhu yang digunakan, semakin rendah
pengepresan untuk mengurangi jumlah air kadar lemak yang dihasilkan. Penurunan
dan lemak berpotensi membawa ini terjadi karena terlepasnya komponen
kandungan gizi lainnya terlepas dari pengikat lemak pada bahan sehingga
daging seperti protein dan beberapa semaikin banyak lemak terlarut dalam air.
kandungan gizi lain yakni riboflavin, Proses pengukusan mengakibatkan
tiamin, karoten, niasin, vitamin B6, Co, lemak pada ikan akan mencair dan
Mg, Cu, P dan dan asam amino (Harris menguap sehingga kandungan lemaknya
dan Karmas, 1989 ). berkurang. Hal ini disebabkan oleh
pecahnya komponen-komponen lemak
menjadi produk volatil seperti aldehid, F hitung (4,96) ˃ F Tabel (5,14) pada taraf
keton, alkohol, asam, dan hidrokarbon kepercayaan 95%, maka H0 diterima.
yang sangat berpengaruh terhadap Meskipun pada analisis variansi tidak
pembentukan flavor sehingga menambah memberikan pengaruh nyata, akan tetapi
palatabilitas daging tersebut (Anonim dengan melihat rata-rata terlihat bahwa
2009 dalam Hadinoto, 2017). setiap perlakuan memperlihatkan nilai
Sundari, et al., (2015) mengatakan yang berbeda. Peningkatan suhu
bahwa pada umumnya setelah proses menyebabkan kenaikan kadar abu hal ini
pengolahan bahan pangan akan terjadi dikarenakan dengan meningkatnya suhu
kerusakan lemak. Tingkat kerusakannya pengukusan dan mengalami pengeringan
sangat bervariasi tergantung pada suhu mengakibatkan kadar air semakin
yang digunakan dan lamanya waktu menurun sehingga semakin banyak residu
proses pengolahan. Makin tinggi suhu yang ditinggalkan dalam bahan. Hal ini
yang digunakan, maka semakin intens sesuai pernyataan (Susanto dan
kerusakan lemak. Saneto,1994) bahwa kandungan air bahan
Lemak merupakan zat makanan makanan yang dikeringkan akan
yang penting untuk kesehatan tubuh mengalami penurunan lebih tinggi dan
manusia. Lemak merupakan sumber menyebabkan pemekatan dari bahan-
energi yang lebih efektif dibandingkan bahan yang tertinggal salah satunya
dengan karbohidrat dan protein. Lemak mineral. Winarno (2004) mengatakan
terdapat hampir di semua bahan pangan kadar abu dikenal sebagai unsur mineral
dengan kandungan yang berbeda-beda. atau zat organik. Sekitar 96% bagian pada
Lemak hewani mengandung banyak sterol bahan makanan terdiri dari bahan organik
yang disebut kolesterol, sedangkan lemak dan air sedangkan sisanya yaitu unsur-
nabati mengandung fitosterol dan lebih unsur mineral. Menurut Apriyanto (1989)
banyak mengandung asam lemak tak dalam Zahroh (2015), kadar abu
jenuh sehingga umumnya berbentuk cair menunjukkan besarnya jumlah mineral
(Sundari, et al., 2015). yang terkandung dalam bahan pangan
tersebut. Pengukuran kadar abu bertujuan
Kadar abu untuk mengetahui besarnya kandungan
mineral yang terdapat dalam bahan dan
Hasil pengamatan nilai rata-rata berhubungan dengan kemurnian serta
kadar abu pada tepung ikan Tembakul kebersihan suatu bahan. Kandungan kadar
dapat dilihat pada Gambar 9. abu dipengaruhi oleh habitat ikan tersebut
(Suwandi, 2014). Berdasakan Standart
Nasional Indonesia (1996), persyaratan
Kadar Abu (%)

4.0 3.80
3.5 3.46 standart mutu tepung ikan secara umum
3.0 3.24
2.5 nilai kadar abu maksimal 20-30% dan
2.0 nilai kadar abu tertinggi pada perlakuan
1.5
1.0 pengukusan 80o yakni 3,80% sehingga
0.5 kadar abu pada tepung ikan Tembakul
0.0
60 70 80
memenuhi persyaratan standart mutu
Suhu Pengukusan (⁰C) tepung ikan.

Berdasarkan analisis menunjukkan Nilai asam amino


suhu pengukusan terhadap ikan Tembakul Hasil analisis asam amino tepung
tidak memberikan pengaruh terhadap ikan Tembakul pada pengukusan 60o
kadar abu tepung ikan Tembakul,dimana dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Kandungan asam amino ikan Tembakul
Jenis Asam Amino Persentasi (%) Daging segar Persentasi (%)
Tepung
Asam Aspartat 0,10 2,49
Asam Glutamat 0,31 6,78
Serin 0,05 1,05
Glisin 0,10 2,15
Histidin 0,09 1,14
Arginin 0,05 0,10
Threonin 0,06 1,32
Alanin 0,09 0,92
Prolin 0,50 2,29
Tirosin 0,06 1,03
Valin 0,08 0,86
Methionin 0,12 1,55
Sistein 0,03 1,10
Isoleusin 0,06 1,03
Leusin 0,09 4,25
Phenilalanin 0,05 0,96
Lisin 0,10 2,80
Total 1,94 29,33
.
Analisis komposisi kimia yang manusia. Glutamat memiliki ciri bila
lainnya pada ikan Tembakul adalah asam ditambahkan ke dalam suatu bahan pangan
amino. Kandungan asam amino daging akan memberikan ciri rasa yang kuat dan
ikan Tembakul cukup lengkap karena merangsang saraf yang ada pada lidah
mengandung 6 asam amino non-esensial manusia. Garam turunan yang berasal dari
(asam aspartat, asam glutamat, serin, glutamat, yang dikenal sebagai
glisin, alanin dan tirosin) dan 11 asam monosodium glutamat sangat dikenal
amino esensial meliputi (histidin, sebagai penyedap masakan (Ardyanto,
threonin, arginin, metionin, valin, 2004).
fenilalanin, isoleusin, leusin, dan lisin). Kandungan asam amino esensial
Kandungan asam amino non- tertinggi pada daging segar terdapat pada
esensial tertinggi pada ikan segar terdapat prolin 0,50% sedangkan yang terendah
pada Asam Glutamat 0,31% dan Asam pada daging segar adalah sistein 0,03%.
Aspartat memiliki nilai yang sama dengan Prolin dalam tubuh kita diperlukan untuk
glisin yakni 0,10% sedangkan kandungan produksi kolagen dan tulang rawan. Prolin
terendah adalah serin 0,05% dan Tirosin bemanfaat dalam menjaga otot dan sendi
0,06% . Tingginya Asam Glutamat pada untuk tetap fleksibel sera mengatasi kulit
daging dikarenakan Asam Glutamat kendur dan kerutan yang disebabkan oleh
merupakan komponen penyusun alami pengaruh sinar matahari. Prolin juga
dalam hampir semua bahan makanan yang memiliki peran penting dalam produksi sel
mengandung protein yang tinggi misalnya dengan memecah protein yang pada
daging, ikan, susu dan sayur-sayuran. dasarnya untuk pengembangan dan
Asam glutamat dapat diproduksi dalam pemeliharaan jaringan kulit dan jaringan
tubuh manusia dan merupakan komponen ikat, terutama ketika kulit sedang
yang sangat penting bagi metabolisme mengalami luka. Sistein berfungsi untuk
membantu menciptakan anti-oksidan Asam amino ini juga dikenal untuk
dalam tubuh, sehingga dapat melawan mencegah pemecahan protein otot yang
radikal bebas dalam tubuh dan sistem disebabkan oleh luka atau stres. Valine
kekebalan tubuh menjadi lebih kuat. Jenis memberikan banyak manfaat seperti
asam amino ini dapat dihasilkan oleh perbaikan insomnia dan kegugupan.
tubuh kita. Meski demikian terkadang Selain itu, hal itu juga terbukti bisa
seseorang juga perlu menambah sistein membantu meringankan gangguan otot,
dari luar tubuh mereka. Oleh karenanya dan menjadi penekan nafsu makan yang
ada kalanya seseorang juga perlu efektif. Asam amino ini meningkatkan
mengkonsumsi beberapa makanan yang regulasi sistem kekebalan tubuh, namun
mengandung sistein. Asam amino non- mungkin manfaat terbesar dari Valine
esensial rata-rata memiliki kandungan dialami oleh atlet yang melakukan olah
lebih tinggi dibandingkan asam amino raga jarak jauh dan binaraga, karena asam
esensial (Pradana, 2013). amino ini penting untuk pemulihan
Kandungan asam amino daging jaringan otot dan untuk metabolisme otot
ikan Tembakul segar berbeda dengan dan meningkatkan ketahanan olahraga
tepung dikarenakan perbedaan jumlah (Aminoacidguide, 2007).
kandungannya. Kandungan tertinggi asam Semua asam amino mengalami
amino non-esensial pada tepung terdapat perubahan akibat proses yang dilakukan.
pada asam glutamat yakni sebesar Proses pengukusan yang menyebabakan
6,78%. Sedangkan kandungan terendah air menguap dan membawa serta beberapa
adalah pada alanin 0,92%. Asam asam amino menyebabkan penurunan
glutamat berfungsi membantu kandungan asam amino dan juga larutnya
meningkatkan kecerdasan dan fungsi otak. protein yang mengandung asam amino
Alanine kadangkala ditemukan di tingkat yang terlarut bersama dengan air
tinggi dalam keadaan bebasnya dalam mendukung hal ini. Asam amino non-
plasma manusia. Asam amino ini esensial rata-rata memiliki kandungan
disintesis oleh aminasi piruvat reduktif, lebih tinggi dibandingkan asam amino
dan berpartisipasi dalam metabolisme esensial (Pradana, 2013).
gula dan asam. Hal ini juga dikenal untuk
meningkatkan kekebalan tubuh dan Nilai Taurin
memberikan energi untuk otak dan sistem Nilai Taurin dapat dilihat pada Tabel 5.
saraf pusat, apalagi jaringan otot. Selain Jenis bahan Jumlah taurin
itu, Alanine memainkan peran sentral Segar 906,14 ppm
dalam siklus glukosa-Alanine yang terjadi Tepung 3279, 19 ppm
di antara jaringan dan hati
(Aminoacidsguide, 2007). Taurin merupakan sebuah asam
Kandungan asam amino esensial amino yang dibutuhkan untuk
tertinggi pada tepung adalah pada leusin membangun protein. Zat taurin banyak
4,25% sedangkan yang terendah adalah ditemukan dalam organ otak, jantung, dan
pada sistein yakni sebesar valin 0,86%. otot-otot. Berdasarkan hasil analisa
Leusin dianggap sebagai asam amino sampel daging segar ikan Tembakul maka
penting untuk sintesis protein dan diperoleh kadar Taurin sebesar 906,14
berbagai fungsi metabolik, membantu ppm. Manfaat yang diperoleh dari taurin
dalam mengatur kadar gula darah, adalah karena kandungan asam aminonya
mendorong pertumbuhan dan pemulihan yang beragam.Taurin juga dapat menjadi
jaringan otot dan tulang, begitu juga agen detoksifikasi. Namun yang paling
dengan produksi hormon pertumbuhan. penting adalah Taurin memiliki sifat
inotropic (dapat mempengaruhi kontraksi sebesar 906,14 ppm pada daging segar
otot), yaitu sebuah efek yang membantu dan 3279,19 ppm pada tepung ikan.
tinggi rendahnya kalsium darah di jantung Penggunaan suhu pengukusan
(Pradipta, 2014). Penelitian lain yang berbeda menunjukkan penampakan fisik
menguji kadar taurin adalah pada payung tepung ikan Tembakul dengan aroma dan
ubur-ubur (A. aurita) segar yakni 1.404,53 tekstur yang hampir sama dengan hasil
ppm (Nurjanah, et al. 2013) dan warna coklat kekuningan. Semakin tinggi
kandungan taurin daging ikan Tembakul suhu yang digunakan semakin gelap
segar adalah 2.732 mg/100 g warna tepung yang dihasilkan. Hal ini
(Purwaningsih, 2013). dikarenakan terjadinya proses maillard.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa Berdasarkan persyaratan mutu tepung
kandungan taurin pada tepung ikan lebih ikan, tepung ikan Tembakul termasuk ke
tinggi dibanding dengan daging segar. Hal dalam jenis tepung dengan mutu 1.
ini disebabkan dikarenakan jumlah air
yang sedikit dan protein yang tinggi pada SARAN
tepung ikan sedangkan pada daging segar Penulis menyarankan melakukan
masih terkandung kadar air yang tinggi. penelitian lebih lanjut untuk mengetahui
Tepung ikan mengandung 3279,19 ppm kemampuan senyawa bioaktif sebagai
taurin. Ripps dan Shen (2012) antioksidan.
menyatakan taurin berfungsi untuk
perkembangan retina, pertumbuhan, DAFTAR PUSTAKA.
perkembangan otak, memiliki sifat Aminoacidsguide. 2007. Amino acids.
antioksidan, dan meningkatkan fungsi http:// www.aminoacidsguide.com.
mitokondria. Penelitian lain mengenai [31 Desember 2017].
taurin adalah pada payung ubur-ubur (A.
aurita) kering yakni 2.130,98 ppm Annafi, F.A. 2010. Proses pengolahan
(Nurjanah, et al. 2013). tepung ikan dengan metode
konvensional/sebagai usaha
KESIMPULAN pemanfaatan limbah perikanan.
Dari hasil penelitian ini dapat Skipsi. Teknologi Hasil Perikanan
disimpulkan bahwa perlakuan suhu Jurusan Perikanan Fakultas
pengukusan yang berbeda berpengaruh PertanianUniversitas Gajah Mada,
terhadap komposisi kimia tepung ikan Yogyakarta.
Tembakul. Kandungan gizi (proksimat)
pada daging Tembakul segar adalah air Ardyanto T.D. 2004. MSG dan kesehatan:
79,13% (bk), protein 92,83% (bk), abu Sejarah, efek dan kontroversinya.
4,54% (bk), lemak 1,13% (bk), dan Jurnal Kesehatan. 16 (1) : 1
karbohidrat1,50% (bk). Perlakuan terbaik
adalah A1 (600) yang menghasilkan
rendemen (17,34%), air (9,97%), protein Budiyanto, Dwi. 2010. Mengenal Ikan
(82,93%), lemak (1,34%) dan abu (3,18 Glodok (Mudskipper) Dan
%). Pengujian asam amino pada ikan Pemanfaatannya. Dikutip, 15 Juni
Tembakul memiliki 17 asam amino yang 2017.
terdiri dari 9 asam amino esensial dan 8 Hadinoto, Sugeng dan Joice P.M.
asam amino non esensial dengan jumlah Kolanus. 2017. Evaluasi Nilai Gizi
(1,94%) pada daging segar dan (29,33 %)
Dan Mutu Ikan Layang (Decapterus
pada tepung ikan serta kandungan taurin
sp) Presto Dengan Penambahan
Asap Cair Dan Ragi. Balai Riset dan (Aurelia Aurita) Segar Dan Kering.
Standardisasi Industri Ambon. Departemen Teknologi Hasil
Majalah BIAM 13 (01) Juni (2017) Perairan Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan, Institut Pertanian
22-30
Bogor. JPHPI 2013, Volume 16
Harris, R.S, Karnas E. 1989. Evaluasi Gizi Nomor 2
Pada Pengolahan Bahan Pangan.
Achmadi S, penerjemah. Bandung: Oktasari, Tika. 2015. Pembuatan Isolat
Penerbit ITB. Protein Ikan Gurami dengan Metode
pH Berbeda. Teknologi Hasil
Ilza, M., Leksono, T., dan Syahrul. 2000. Perikanan Fakultas Perikanan dan
Studi Pengaruh Cara Pemasakan Kelautan Universitas Riau. Skripsi.
Terhadap Mutu Tepung Ikan. Jurnal
Peternakan dan Lingkungan Vol 6 : Pradana, Galih Wendi. 2013. Karakteristik
22. hlm 43-49 Asam Amino Dan Jaringan Daging
Ikan Barakuda (Sphyraena jello)
Irawati, Andi. 2015. Pengaruh Lama Segar Dan Kukus. Departemen
Teknologi Hasil Perairan Fakultas
Pemasakan Ikan Bandeng (Chanos
Perikanan Dan Ilmu Kelautan
Chanos Forsk.) Duri Lunak Goreng Institut Pertanian Bogor .
Terhadap Kandungan Lisin Dan Purnalila, Denny. 2010. Kajian Perlakuan
Protein Terlarut. Fakultas Perikanan Pendahuluan Terhadap Sifat
dan Ilmu Kelautan, Universitas Kimiawi Tepung Ikan Selama
Diponegoro. J. Peng. & Biotek. Penyimpanan. Fakultas Pertanian
Hasil Pi. Vol. 5 No. 1 Th. 2016 Universitas Sebelas Maret Surakarta

Kementerian Kelautan dan Perikanan, Purwaningsih, Sri, Ella Salamah dan


2016. Potensi Perikanan Indonesia. Reza Dewantoro.2014. Komposisi
(Internet). (Diakses April 2017). Kimia Dan Asam Lemak Ikan
Tersedia dari: http://kkp.go.id. Glodok Akibat Pengolahan Suhu
Tinggi. Departemen Teknologi
Martunis. 2012. Pengaruh Suhu Dan Hasil Perairan, Fakultas Perikanan
Lama Pengeringan Terhadap dan Ilmu Kelautan, Institut
Kuantitas Dan Kualitas Pati Pertanian Bogor.
Kentang Varietas Granola . Jurusan
Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Purwaningsih, Sri, Ella Salamah dan
Pertanian, Universitas Syiah Kuala, Riviani. 2013. Perubahan
Darussalam, Banda Aceh. Jurnal Komposisi Kimia, Asam Amino,
Teknologi dan Industri Pertanian dan Kandungan Taurin Ikan Glodok
Indonesia Vol. (4) No.3, 2012 (Periopthalmodon schlosseri).
Departemen Teknologi Hasil
Murtidjo, B.A. 2003. Beberapa Metode Perairan, Fakultas Perikanan Dan
Pengolahan Tepung Ikan. Kanisius : Ilmu Kelautan, Institut Pertanian
Yogjakarta. Bogor.

Nurjanah, et al. 2013. Kandungan Asam Ripps H, Shen W. 2012. Review: Taurine:
Amino, Taurin, Mineral Makro- a “very essential” amino acid.
Mikro, Dan VitaminB12 Ubur-Ubur Molecular Vision 18: 2673-2686.
Ilmu Kelautan, Institut Pertanian
Sipayung, Mely Yuana. 2015. Pengaruh Bogor JPHPI 2014, Volume 17
Suhu Pengukusan Terhadap Sifat Nomor 1..
Fiska Kimia Tepung Ikan Rucah.
Skripsi. Fakultas Perikanan dan Tanjung, A. 2010. Rancangan Percobaan.
Ilmu Kelautan Universitas Riau. Penerbit: Tantaramesta Asosiasi
Pekanbaru Direktori Indonesia, Bandung. 123
hlm.
Standart Nasional Indonesia. 1996.
Persyaratan Standart Mutu Tepung Winarno F.G. 2004. Kimia Pangan dan
Ikan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta
Sundari, et al,. 2015. Pengaruh Proses
Pemasakan Terhadap Komposisi Zat
Gizi Bahan Pangan Sumber Protein.
Media Litbangkes. 25 (4): 235-242.
Susanto dan Saneto. 1994. Teknologi
Pengemasan Bahan Makanan. C.V
Family. Blitar

Suwandi, Rudy, et al. 2014. Proporsi


Bagian Tubuh Dan Kadar Proksimat
Ikan Gabus Pada Berbagai Ukuran.
Departemen Teknologi Hasil
Perairan, Fakultas Perikanan dan

Anda mungkin juga menyukai