Journal
Journal
Oleh:
ABSTRAK
Berdasarkan Tabel 1, terlihat panjang 25 cm, lebar 3,59 cm, tinggi dan
bahwa bagian kepala merupakan bagian 4,02 cm yakni 3,4:0,5:0,6. Hasil tersebut
terbesar dari ikan Tembakul yaitu 36,61 (Tabel 2 dan 3) menunjukkan bahwa
%. Bagian kepala ini termasuk berat tubuh ikan dan ukuran ikan sangat
didalamnya insang, mulut, mata dan berhubungan erat. Semakin besar ukuran
bagian-bagian area kepala. Diikuti oleh ikan semakin berat proporsi bagian tubuh
bagian limbah (kulit, tulang dan lainnya) ikan yang didapatkan.
30,15%, kemudian daging 26,03% dan
bagian terkecil yaitu jeroan 7,21%. Daging segar ikan Tembakul dapat
Daging yang digunakan merupakan dilihat pada Gambar 3.
kumpulan otot yang kenyal berwarna
putih, benang-benang pengikat dan
pembuluh darah yang masih tersisa pada
daging. Rasio bagian tubuh yakni daging
: kepala : jeroan: kulit, tulang dan lainnya
adalah 1,8:2,54: 0,5 : 2,09.
Berdasarkan Tabel 2, terlihat Gambar 3: Daging ikan Tembakul
bahwa panjang ikan (22,47 cm) Karakteristik daging ikan yang
mendominasi ukuran ikan. Hal tersebut digunakan sebagai bahan yang dijadikan
dikarenakan tubuh ikan yang berbentuk tepung yaitu berwarna kemerah-merahan
streamline. Rasio panjang : tinggi : lebar segar, aroma segar, padat dan kenyal
ikan yakni 3,21: 0,5 : 0,5. Hasil
perbandingan tersebut tidak berbeda jauh Tabel 3. Kandungan proksimat daging
dengan hasil penelitian Purwaningsih segar ikan Tembakul
2013 mengenai ikan Tembakul dengan Kandungan Persentasi
Air (bb) 79,13% (800) namun A2 (700) tidak berbeda nyata
Protein (bk) 92,83% dengan A3 (800). Berdasarkan hasil
Lemak (bk) 1,50 % penelitian dapat diketahui bahwa
Abu (bk) 4,54 % perlakuan A1 merupakan perlakuan yang
Karbohidrat 1,13 % menghasilkan rendemen tertinggi
(by different) (bk) dibandingkan dengan perlakuan yang
lainnya yakni 17,34%. Hal ini
. Tingginya kandungan protein ikan menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu
Tembakul 92,83% (bk) dikarenakan yang digunakan pada pengukusan
penggunaan daging tanpa jeroan, kulit dan menyebabkan penurunan rendemen pada
tulang. Ikan Tembakul tergolong ke dalam tepung ikan. Hal ini dikarenakan
jenis ikan berlemak rendah karena jumlah berkurangnya air dan kandungan lainnya
lemak kurang dari 3% (Murtidjo, 2003). akibat proses yang dilakukan. Pernyataan
Ikan Tembakul memiliki kadar abu ini didukung oleh Martunis (2012) yang
sebanyak 4,54%. Menurut Daramola et al. menyatakan semakin rendah suhu yang
(2007) dalam Purwaningsih (2010), kadar digunakan maka semakin sedikit air yang
abu dipengaruhi oleh ukuran ikan serta teruapkan sehingga diperoleh rendemen
rasio antara daging dan tulang. Abu pada yang tinggi. Perbedaan tinggi dan
bagian tubuh ikan biasanya banyak di rendahnya rendemen suatu bahan pangan
terkandung pada tulang dan sisik. sangat dipengaruhi oleh kandungan air
suatu bahan pangan.
Rendemen
Rendemen rata-rata tepung ikan Penampakan fisik
Tembakul yang dihasilkan dapat dilihat Penampakan tepung ikan
pada Gambar 4. Tembakul dapat dilihat pada Gambar 5.
Rendemen (%)
20
16 17.34 17.10 15.99
12
8
4 A1 A2 A3
0 Ket: Tepung ikan Tembakul A1, B2 dan C3
60 70 80 (Suhu 600, 700 dan 800 )
Suhu Pengukusan (⁰C) Penampakan fisik tepung ikan
Tembakul berwarna kuning kecoklatan.
Berdasarkan analisis variansi Warna tepung pada perlakuan A1 hampir
menunjukkan bahwa perlakuan sama dengan warna tepung dengan
penggunaan suhu berbeda pada perlakuan A2 hanya sedikit lebih gelap.
pengukusan memberikan pengaruh Tepung dengan perlakuan A3
berbeda nyata terhadap rendemen tepung menghasilkan warna yang lebih gelap.
ikan, dimana F hitung (6,71) ˃ F Tabel (5,14) Dari hasil tersebut diketahui bahwa warna
pada taraf kepercayaan 95%, maka H0 tepung dengan suhu pengukusan yang
ditolak dan untuk melihat perlakuan mana tinggi menghasilkan warna yang lebih
yang berbeda maka dilanjutkan dengan uji gelap. Hal ini disebabkan karena
beda nyata terkecil (BNT). terjadinya reaksi maillard. Semakin lama
Hasil uji beda nyata terkecil waktu pemanasan maka semakin banyak
(BNT) menunjukkan bahwa A1 (600), zat melanoidin terbentuk dan semakin
berbeda nyata dengan A2 (700) dan A3 tinggi intensitas warna coklat yang
dihasilkan. Winarno (2007) dalam berbeda maka dilanjutkan dengan uji beda
Sipayung (2015) mengatakan bahwa nyata terkecil (BNT).
faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi Hasil uji beda nyata terkecil (BNT)
maillard antara lain adalah kadar air, suhu, menunjukkan bahwa A1 (600C) berbeda
reasi maillard akan berlangsung cepat nyata dengan A2 (700C) dan A3 (800C).
pada suhu tinggi. Berdasarkan hasil penelitian dapat
Metode pengolahan mempengaruhi diketahui bahwa perlakuan A3
kualitas warna tepung yang dihasilkan. menghasilkan kadar air yang terendah
Menurut Ilza dkk (2000) bahwa dibandingkan dengan perlakuan yang
pengolahan tepung ikan dengan cara lainnya yakni 9,15%. Hal ini disebabkan
pengukusan terbukti menghasilkan terjadi karena selama proses pemanasan,
kualitas tepung ikan yang lebih baik tubuh ikan melepaskan sejumlah air
dibandingkan dengan cara perebusan sehingga terjadi penurunan kadar air pada
ditinjau dari kadar protein dan produk yang dihasilkan. Penggunaan suhu
organoleptik hingga penyimpanan 60 pada bahan menyebabkan perubahan
hari.Tekstur tepung ikan yang dihasilkan jaringan pada bahan makanan. Winarno
pada ketiga perlakuan yakni halus, (1997) menyatakan bahwa semakin tinggi
seragam dan bebas dari partikel. Purnalila suhu yang digunakan semakin banyak
(2010) menyatakan bahwa tepung ikan pula molekul-molekul air yang keluar dari
hendaknya mempunyai ukuran partikel permukaan dan menjadi gas. Air yang
yang seragam bebas dari serpihan tulang, terdapat dalam bahan pangan yang mudah
mata ikan dan partikel-partikel kasar hilang dengan cara penguapan atau
lainnya yang tertahan oleh saringan 80 pengeringan disebut air bebas. Semakin
mesh. Fraksi lolos 50 mesh masih tinggi suhu yang digunakan semakin
dianggap terlalu besar untuk tepung ikan banyak jumlah air yang dilepaskan. Kadar
yang bermutu baik. Tepung ikan yang air merupakan parameter mutu yang
dihasilkan berbau khas ikan. sangat penting bagi suatu produk, karena
kadar air merupakan zat cair yang
Kadar air memungkinkan terjadinya reaksi-reaksi
Hasil pengamatan nilai rata-rata yang dapat menentukan mutu suatu bahan
kadar air pada tepung ikan Tembakul makanan, sehingga sebagian air
dapat dilihat pada Gambar 6. dikeluarkan dari bahan makanan.
Menurut Oktasari (2015) proses
pengeringan pada pembuatan tepung
bertujuan untuk menurunkan jumlah air
12 yang dikandung oleh bahan. Kadar air
Kadar Air (%)
4.0 3.80
3.5 3.46 standart mutu tepung ikan secara umum
3.0 3.24
2.5 nilai kadar abu maksimal 20-30% dan
2.0 nilai kadar abu tertinggi pada perlakuan
1.5
1.0 pengukusan 80o yakni 3,80% sehingga
0.5 kadar abu pada tepung ikan Tembakul
0.0
60 70 80
memenuhi persyaratan standart mutu
Suhu Pengukusan (⁰C) tepung ikan.
Nurjanah, et al. 2013. Kandungan Asam Ripps H, Shen W. 2012. Review: Taurine:
Amino, Taurin, Mineral Makro- a “very essential” amino acid.
Mikro, Dan VitaminB12 Ubur-Ubur Molecular Vision 18: 2673-2686.
Ilmu Kelautan, Institut Pertanian
Sipayung, Mely Yuana. 2015. Pengaruh Bogor JPHPI 2014, Volume 17
Suhu Pengukusan Terhadap Sifat Nomor 1..
Fiska Kimia Tepung Ikan Rucah.
Skripsi. Fakultas Perikanan dan Tanjung, A. 2010. Rancangan Percobaan.
Ilmu Kelautan Universitas Riau. Penerbit: Tantaramesta Asosiasi
Pekanbaru Direktori Indonesia, Bandung. 123
hlm.
Standart Nasional Indonesia. 1996.
Persyaratan Standart Mutu Tepung Winarno F.G. 2004. Kimia Pangan dan
Ikan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta
Sundari, et al,. 2015. Pengaruh Proses
Pemasakan Terhadap Komposisi Zat
Gizi Bahan Pangan Sumber Protein.
Media Litbangkes. 25 (4): 235-242.
Susanto dan Saneto. 1994. Teknologi
Pengemasan Bahan Makanan. C.V
Family. Blitar