Anda di halaman 1dari 35

CASE REPORT I

DENGUE FEVER DAN TYPHOID FEVER

Diajukan untuk memenuhi Persyaratan Pendidikan Dokter Umum Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pembimbing :

dr. Eva Musdalifah, Sp.A., M.Kes.

Disusun Oleh :

Widya Pintaka Septa Graha, S.Ked

J510185078

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK

RS. IR SOEKARNO KABUPATEN SUKOHARJO

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019
UNIT PENYAKIT ANAK

LEMBAR PENGESAHAN

CASE REPORT I

DENGUE FEVER DAN TYPHOID FEVER

Oleh :

Widya Pintaka Septa Graha, S.Ked J510185078

Telah disetujui dan disahkan oleh Bagan Program Pendidikan Profesi Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Surakarta

Pembimbing :
dr. Eva Musdalifah, Sp.A., M.Kes (…………………………….)

Dipresentasikan dihadapan :
dr. Eva Musdalifah, Sp.A., M.Kes (…………………………….)
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

Nama : An. L Ruang : Edelweiss


ANAMNESIS
Umur : 16 tahun 10 bulan Kelas : 3.6

Nama lengkap : An. L Jenis Kelamin : Perempuan


Tempat dan tanggal lahir : Sukoharjo, 14/08/2002 Umur : 16 tahun 10 bulan

Nama Ayah : Tn. W Pendidikan Ayah : SMA

Pekerjaan Ayah : Wiraswasta Umur : 43 tahun

Nama Ibu : Ny.T Pendidikan Ibu : SMA

Pekerjaan Ibu : Ibu rumah tangga Umur : 40 tahun

Alamat : Bulakan, Sukoharjo Diagnosis Masuk : Obs febris H+4 Susp.


Dengue Fever dd
Dengue Hemorrhagic
Fever

Typhoid fever

Masuk RS tanggal : 17 Juni 2019

Dokter yang merawat : dr. Eva Musdalifah, Sp.A., M.Kes. Ko Asisten : Widya Pintaka Septa Graha , S.Ked
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

Tanggal : 17 Juni 2019

KELUHAN UTAMA : Demam hari keempat

KELUHAN TAMBAHAN : Badan lemas, nyeri tenggorokan, nyeri belakang bola mata dan nyeri ulu
hati.

1. Riwayat Penyakit Sekarang


4 HSMRS

Pada hari Kamis, 13 Juni 2019 pasien mengalami demam tinggi terus menerus dan mendadak sekitar
pukul 19:00, keluhan disertai pusing (+), tenggorokan sakit (+), nyeri ulu hati (+), nyeri belakang bola
mata (+), sakit tenggorokan (+) dan nafsu makan berkurang (+).
Pasien menyangkal adanya keluhan mimisan (-), batuk (-), pilek (-), gusi berdarah (-), mual (-),
muntah (-), nyeri sendi (-) dan bintik-bintik merah di kulit (-). BAK (+) normal tidak nyeri dan warna
kuning, BAB (+) normal konsistensi tidak cair.
Pasien sempat berobat ke bidan dan mendapat obat penurun panas yang kemudian demam turun
setelah minum obat.

3 HSMRS

Pada hari Jum’at, 14 Juni 2019 pasien masih merasakan demam (+), nyeri belakang bola mata (+),
nyeri tenggorokan (+), nyeri ulu hati (+), nyeri sendi (+), ketika berjalan perut terasa mual (+) dan
muntah (-). Pasien menyangkal adanya keluhan mimisan (-), batuk (-), pilek (-), gusi berdarah (-), nyeri
sendi (-) dan bintik-bintik merah di kulit (-). BAK (+) normal tidak nyeri dan warna kuning, BAB (+)
normal konsistensi tidak cair.s

2 HSMRS
Pada hari Sabtu, 15 Juni 2019 keadaan pasien masih demam (+), nyeri belakang bola mata (+), nyeri
tenggorokan (+), badan lemas (+), ketika berjalan mual (+), nyeri ulu hati yang semakin memberat (+),
nyeri sendi (+), nafsu makan menurun (+) dan BAB (-). Pasien menyangkal keluhan nyeri kepala (-),
muntah (-), mimisan (-), batuk (-), pilek (-), gusi berdarah (-), BAK (+) normal tidak nyeri dan warna
kuning jernih.
Pada hari Sabtu, 15 Juni 2019 pasien datang ke IGD RSUD Ir. Soekarno diberi obat penurun panas
dan obat anti mual dan rawat jalan.
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

1 HMRS

Pada hari Minggu, 16 Juni 2019 keadaan pasien demam sudah turun, badan lemas (+), nyeri
belakang bola mata (+), ketika berjalan mual (+), nyeri ulu hati (+), nafsu makan menurun (+), nyeri
sendi (+) dan BAB (-). Pasien menyangkal keluhan mimisan (-), batuk (-), pilek (-), gusi berdarah (-),
nyeri sendi (-), bintik-bintik merah di kulit (-), ujung jari tangan dan kaki dingin (-) dan BAK (+) normal
tidak nyeri dan warna kuning jernih.
HMRS

Pada hari Senin, 17 Juni 2019 pasien mengatakan demam sudah turun, nyeri belakang bola mata (+),
mual (+), muntah (-), badan lemas (+), nafsu makan menurun (+), nyeri ulu hati (+) , BAB (-) dan nyeri
sendi (+).
Pada hari Senin, 17 Juni 2019 pukul 18.00 WIB pasien dibawa ke RSUD Ir. Soekarno dengan
keadaan demam sudah turun, nyeri belakang bola mata (+), mual (+), muntah (-), badan lemas (+), nafsu
makan menurun (+), nyeri ulu hati (+), nyeri sendi (+), BAB (-), mimisan (-), batuk (-), pilek (-), gusi
berdarah (-), BAK (+) normal tidak nyeri dan warna kuning, bintik-bintik merah di kulit (-) dan ujung
kaki dan tangan dingin (-).
Kesan :

Demam hari ke 4 mendadak dan terus-menerus.


Badan lemas (+), Nyeri belakang bola mata (+), Sakit tenggorokan (+), nafsu makan berkurang (+)
Nyeri ulu hati (+), mual (+), muntah (-)
Batuk (-), pilek (-), sesak nafas (-)
Nyeri sendi (+), ujung tangan dan kaki dingin (-)
Mimisan (-), Gusi berdarah (-), Bintik-bintik merah dikulit (-)
BAK (+) normal tidak nyeri warna kuning jernih dan BAB (-) sejak 2 hari SMRS.
Berobat ke bidan dan diberikan obat penurun panas.
Berobat ke RSUD Ir.Soekarno Sukoharjo dan diberikan obat penurun panas dan anti mual.
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

Pola Demam
I II III IV

Kamis, Jum’at, Sabtu, Minggu, Senin,


13/06/2019 14/01/2019 15/06/2019 16/06/2019 17/06/2019
19.00 19.00 19.00 19.00 19.00

2. Riwayat Penyakit Dahulu


a. Riwayat penyakit serupa : disangkal
b. Riwayat mondok : disangkal
c. Riwayat kejang demam : disangkal
d. Riwayat Kejang tanpa demam : disangkal
e. Riwayat demam tifoid : disangkal
f. Riwayat ISPA : disangkal
g. Riwayat batuk lama : disangkal
h. Riwayat asma : disangkal
i. Riwayat alergi, alergi obat dan makanan : diakui (suhu dingin)
j. Riwayat mimisan : disangkal
k. Riwayat berpergian ke daerah endemis malaria : disangkal
Kesan: terdapat riwayat penyakit sebelumnya yaitu alergi suhu dingin.

3. Riwayat Penyakit Keluarga


a. Riwayat diare cair akut : disangkal
b. Riwayat kejang demam : disangkal
c. Riwayat kejang tanpa demam : disangkal
d. Riwayat demam tifoid : disangkal
e. Riwayat demam berdarah : disangkal
f. Riwayat ISPA : disangkal
g. Riwayat batuk lama : disangkal
h. Riwayat asma : disangkal
i. Riwayat alergi suhu, makanan dan obat : diakui (Ayah dan Kakak)
j. Riwayat tekanan darah tinggi : disangkal
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

k. Riwayat kencing manis : disangkal


Kesan: terdapat riwayat penyakit pada keluarga pasien yaitu alergi suhu dingin.
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

Pohon Keluarga

Keterangan:
: Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal

: Pasien

: alergi dingin

Kesan : terdapat riwayat penyakit alergi dingin yang diturunkan dan tidak didapatkan riwayat
penyakit yang sama atau ditularkan dari keluarga pasien.
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

4. Riwayat Pribadi
a. Riwayat kehamilan dan persalinan
1) Riwayat kehamilan ibu pasien
Ibu P3A0 hamil saat usia 24 tahun. Ibu mulai memeriksakan kehamilan ketika usia kehamilan 4
minggu kemudian kontrol rutin ke bidan sebulan sekali. Saat kontrol ibu mendapat vitamin dan
obat tambah darah. Selama hamil, ibu merasakan pusing, mual, muntah dan menggangu aktivitas
sehari-hari pada trimester 1. Tidak ada riwayat perdarahan maupun infeksi selama kehamilan serta
tekanan darah normal.
2) Riwayat persalinan ibu pasien
Ibu melahirkan spontan dibantu oleh bidan. Umur kehamilan 40 minggu, bayi lahir dengan berat
badan 3000 gram dengan panjang badan 45 cm. Pada saat lahir bayi langsung menangis dan tidak
ditemukan cacat bawaan saat lahir.
3) Riwayat paska lahir pasien
Bayi perempuan lahir langsung menangis, gerak aktif, warna kulit merah, tidak kebiruan dan tidak
kekuningan, mendapat ASI pada hari pertama, BAK dan BAB kurang dari 24 jam.

Kesan:
 Riwayat ANC baik
 Riwayat persalinan baik
 Riwayat PNC baik

b. Riwayat makan
1) Umur 0 –6 bulan : ASI semau bayi
2) Umur 6 – 8 bulan : ASI + MP ASI (sufor + nasi tim dihaluskan dengan daging kadang ati
ayam 3x sehari ¼ mangkuk kecil + buah-buahan)
3) Umur 8 – 10 bulan : ASI + MP ASI (ASI + MP ASI (sufor + nasi tim dihaluskan
dengan daging kadang ati ayam 3x sehari 1/2 mangkuk kecil +
buah-buahan)
4) Umur 10 – 12 bulan : ASI + bubur nasi, daging kadang ati ayam dan sayur 3 kali sehari
1/2 piring kecil dan sering tidak habis
5) Umur 1 – 3 tahun : Sufor + makanan rumah tangga ( nasi + sayur + tahu + tempe +
telur + daging “kadang” + buah) 3x sehari 1 piring kecil dan selalu
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

habis.

6) Umur 3 – 5 tahun : Sufor + makanan rumah tangga ( nasi + sayur + tahu + tempe +
telur + daging “kadang” + buah) 3x sehari 1 piring kecil dan selalu
habis.
7) Umur 6 – 9 tahun : Nasi putih + makanan rumah tangga ( nasi + sayur + tahu + tempe
+ telur + daging “kadang” + buah) 3x sehari 1 piring kecil dan
selalu habis.
8) Umur 10 – sekarang Nasi putih + makanan rumah tangga ( nasi + sayur + tahu + tempe
+ telur + daging “kadang” + buah) 3x sehari 1 piring dewasa dan
selalu habis.

Kesan: ASI eksklusif pasien kualitas dan kuantitas makanan baik, makanan sesuai dengan
usianya.
c. Perkembangan

Motorik Halus Motorik kasar Bahasa Sosial

Melihat sekitar Mengangkat kepala Berkata “Aaah Uuuh” Tersenyum


(1 bulan) (2 bulan) (3 bulan) (1 bulan)
Meraih benda yang Berguling Meniru bunyi kata-kata Berusaha mencapai
ada disekitarnya ( 4 bulan) ( 6 bulan ) benda (6 bulan)
(7 bulan )
Menaruh benda di Duduk tanpa Berbicara kalimat Dah dah dengan
tempat berpegangan belum jelas (12 bulan) tangan
( 14 bulan) (6 bulan ) ( 10 bulan)
Mencorat-coret Berjalan (12 bulan) Berbicara kalimat jelas Bisa menggunakan
(18 bulan) (18 bulan) sendok (14 bulan)

Menggambar 3-4 Berlari (2-3 tahun) Menyebutkan gambar Memakai baju


objek (24 bulan) (24 bulan) (24 bulan)
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

Menggoyangkan Melompat jauh Mengenal warna Gosok gigi sendiri


Ibu jari (3 tahun) (4 tahun) (3 tahun) (3 tahun)

Menggambar orang Berdiri 1 kaki 3 detik Bisa menghitung Bermain ular tangga
(4 tahun) (4 tahun) (4 tahun) (4 tahun)

Menggambar orang Berdiri 1 kaki 5 detik Menghitung 5 kubus Gosok gigi tanpa
6 bagian (5 tahun) (5 tahun) (5 tahun) bantuan (5 tahun)

Mencontoh Berdiri 1 kaki 6 detik Mengartikan 7 kata


(6 tahun) (6 tahun) (6 tahun)

Kepandaian :
- Usia 5 tahun : anak masuk sekolah TK 0 kecil dan dapat mengikuti proses pembelajaran seperti teman
temannya.
- Usia 6 tahun : anak sekolah TK 0 besar dan dapat mengikuti proses pembelajaran seperti teman-
temannya.
- Usia 7 tahun – 13 tahun : Pasien masuk SD usia 7 tahun, tidak pernah tinggal kelas sampai kelas 6 SD
dan dapat mengikuti pelajaran dengan baik.
- Usia 13 tahun – 16 tahun : Pasien masuk SMP usia 13 tahun, tidak pernah tinggal kelas sampai kelas
9 dan dapat mengikuti pelajaran dengan baik.

Kesan: Motorik kasar, motorik halus, bahasa, personal sosial baik sesuai usia serta kepandaian
baik.
d. Vaksinasi
Jenis Usia Tempat
Hepatitis B 4 kali 0, 2, 3, 4 bulan Puskesmas

BCG 1 kali 1 bulan Puskesmas

DPT 3 kali 2, 3, 4 bulan Puskesmas

Polio 4 kali 0, 2, 3, 4 bulan Puskesmas

Campak 1 kali 9 bulan Puskesmas,


MR 1 kali 7 tahun Sekolah
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

DT 1 kali 8 tahun Sekolah


dT 1 kali 8 tahun Sekolah

Kesan: Vaksinasi dasar dinyatakan lengkap sesuai dengan jadwal PPI.


e. Sosial ekonomi, lingkungan, dan personal hygiene
1) Sosial ekonomi
Ayah seorang wiraswasta dan ibu pasien sebagai ibu rumah tangga. Total penghasilan orang tua
anak  4.000.000,- tiap bulan dan untuk kebutuhan sehari-hari cukup.

2) Lingkungan
Pasien tinggal dirumah bersama 5 orang lainnya. Terdapat 4 kamar tidur dan 2 kamar mandi yang
keduanya terdapat WC. Dinding rumah menggunakan batu bata beratapkan genteng dan berlantai,
ventilasi dan pencahayaan cukup. Air keran digunakan untuk mandi dan mencuci pakaian. Minum
menggunakan air rebusan dan air mineral galon. Air dirumah yang digunakan jernih, tidak berasa
dan tidak berbau. Sampah dibuang ditempat sampah dan diambil oleh petugas kebersihan
kampung. Tidak terdapat genangan air disekitar rumah. Tidak ada keluarga dan tetangga yang
sakit serupa, tetapi terdapat teman satu sekolah pasien yang sakit serupa.

3) Personal hygiene
Pasien gemar jajar makanan di sekolah dan ketika sebelum makan tidak selalu mencuci tangan
terlebih dahulu dan pakaian ganti setiap hari dan dicuci setiap hari.

Kesan: Sosial ekonomi cukup. Faktor lingkungan kurang baik karena terdapat teman satu sekolah
yang mengalami sakit serupa dan faktor personal hygiene kurang baik dengan sering jajan
disekolah dan tidak selalu mencuci tangan terlebih dahulu sebelum makan.
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

f. Anamnesis sistem
1) Serebrospinal : Demam (+), kejang (-), penurunan kesadaran (-), nyeri kepala (-)
2) Kardiopulmoner : Kulit kebiruan (-), kuku-kuku jari berwarna biru (-), keringat dingin (-)
3) Respiratorius : Batuk (-), berdahak, pilek (-), sesak (-), mimisan (-)
4) Gastrointestinal : BAB Cair (-), Nyeri ulu hati (+), Sariawan (-) lidah kotor (-) mual (+),
muntah (-), kembung (-), konstipasi (+), nafsu makan turun (+)
5) Uroanogenital : BAK (+) kuning jernih banyak, nyeri BAK (-)
6) Intergumentum : Pucat (-), bintik merah (-), kuning (-)
7) Musculoskeletal : Nyeri otot (-), nyeri saat berjalan/bergerak (-), lemas (+), nyeri sendi (+),
akral dingin (-)
Kesan: Didapatkan gangguan pada sistem serebrospinal, gastrointestinal, muskuloskeletal.

5. Kesan Umum
a. Keadaan umum : Sedang, sadar, tenang
b. Kesadaran : Compos mentis
c. Tekanan Darah : 90/60 mmHg
d. Suhu badan : 36,5oC
e. Nadi : 67 x/menit
f. Pernapasan : 22 x/menit
g. Berat badan : 36 kg
Kesan: Keadaan umum sedang, tenang, kesadaran compos mentis dan vital sign normal.

6. Status Gizi
a. BB: 36 kg
b. TB: 150 cm
c. BMI = BB (kg)/TB (m)2 = kg/m2
BMI = 36/(1.5)2
BMI = 16 kg/m2
d. Indikator Pertumbuhan
BB//U  Berada dibawah presentil 5 (Sangat kurus)

TB//U  Berada di antara median sampai dengan -2SD (Sesuai dengan usia)

BMI // U  Berada di antara -2SD sampai -3SD ( Gizi kurang )


FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

BB//U  Berada dibawah presentil 5 (Sangat kurus)


FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

TB//U  Berada di antara median sampai dengan -2SD (Sesuai dengan usia)
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

BMI // U  Berada di antara -2SD sampai dengan -3SD ( Gizi kurang )

Kesan : Status gizi kurang dan berat badan tidak sesuai usia.
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

7. Pemeriksaan Fisik
a. Kulit : Warna sawo matang, pucat (-), petekie (-), ikterik (-), sianosis (-) bintik
kemerahan (-)

b. Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran

c. Otot : Kelemahan (-), atrofi (-) , nyeri otot (-)

d. Tulang : Tidak didapatkan deformitas tulang

e. Sendi : Gerakan bebas, nyeri sendi (+)

Kesan: Terdapat nyeri sendi pada pemeriksaan.

8. Pemeriksaan Khusus
a. Kepala : Normocephal, rambut hitam tidak mudah dicabut.
1) Mata : CA (-/-), SI (-/-), mata cowong (-/-), edem palpebra (-/-), reflek cahaya (+/+)
normal, pupil isokor (+/+) 3mm.
2) Hidung : Sekret (-), epistaksis (-), nafas cuping hidung (- /-)
3) Telinga : Serumen abnormal (-), hiperemis (-)
4) Mulut : Mukosa mulut dan bibir lembab, lidah kotor (-), perdarahan gusi (-), faring
hiperemis (-), tonsil T1-T1, detritus (-), perdarahan bibir (-), sianosis (-) stomatitis (-)
5) Gigi : Caries (+), calculus (-)
7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7

7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7

b. Leher : Tidak ada pembesaran limfonodi leher, tidak teraba massa abnormal, tidak ada
faring hiperemis (-) dan tidak ada peningkatan vena jugularis.
Kesan : Pada pemeriksaan didapatkan caries (+), edema palpebra (-), epistaksis (-), lidah kotor (-)
dan perdarahan gusi (-).

c. Thoraks : Simetris, retraksi (-), ketinggalan gerak (-), fremitus simetris


d. Jantung
1) Inspeksi : Ictus cordis tak tampak
2) Palpasi : Tidak kuat angkat
3) Perkusi :
a) Kanan atas : SIC II Linea Parasternalis Dextra
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

b) Kanan bawah : SIC IV Linea Parasternalis Dextra


c) Kiri atas : SIC II Linea Parasternalis Sinistra
d) Kiri bawah : SIC V Linea Midclavicularis Sinistra
4) Auskultasi : Suara jantung I/II interval regular, bising jantung (-).
Kesan: tidak terdapat kelianan pada pemeriksaan.

e. Paru-paru
Kanan DEPAN Kiri
Simetris (+), retraksi (-) Inspeksi Simetris (+), retraksi (-)
Ketinggalan gerak (-), Palpasi Ketinggalan gerak (-),
fremitus kanan kiri sama fremitus kanan kiri sama
(+) (+)
Sonor Perkusi Sonor
SDV (+) tidak menurun, Auskultasi SDV (+) tidak menurun,
Ronkhi (-),wheezing (-) Ronkhi (-),wheezing (-)
Kanan BELAKANG Kiri
Simetris (+) Inspeksi Simetris (+)
Ketinggalan gerak (-), Palpasi Ketinggalan gerak (-),
fremitus kanan kiri sama fremitus kanan kiri sama
(+) (+)
Sonor Perkusi Sonor
SDV (+) tidak menurun, Auskultasi SDV (+) tidak menurun,
Ronkhi (-), wheezing (-) Ronkhi (-), wheezing (-)

Kesan: Pemeriksaan fisik paru dalam batas normal dan tidak ada tanda tanda efusi pleura.

f. Abdomen
1) Inspeksi : Distensi (-), sikatrik (-), purpura (-), petekie (-)
2) Auskultasi : Peristaltik (+) normal
3) Perkusi : Timpani (+), pekak beralih (-)
4) Palpasi : Supel, massa abnormal (-), nyeri tekan (+) epigastrium, undulasi (-), turgor kulit
kembali cepat.
Hati : Hepatomegali (-)
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

Limpa : Splenomegali (-)

g. Anogenital
Warna cokelat, rambut mons pubis (+), OUE hiperemis (-), anus tidak terapat benjolan.
Kesan : Pemeriksaan abdomen terdapat nyeri tekan epigastrik, tidak ada ascites, hepatomegali
(-), spleenomegali (-), dan anogenital dalam batas normal.

h. Ekstremitas dan status neurologis


Edema (-/-), Sianosis (-/-), akral lembab (-/-), petekie (-/-), purpura (-), ekimosis (-), akral dingin (-
/-), a. dorsalis pedis teraba kuat, capillary refill time < 2 detik.

Lengan Tungkai
Dekstra Sinistra Dekstra Sinistra
Gerakan Bebas Bebas Bebas Bebas
Tonus Normal Normal Normal Normal
Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
Clonus - - - -
Reflek Biseps(+), triceps (+) Patella (+), achilles (+)
fisiologis
Reflek Hoffman (-), tromner (-) Babinski (-), chaddock (-), gordon
patologis (-)
Meningeal sign Kaku kuduk (-),brudzinski I (-), brudzinski II (-), kernig (-)
Sensibilitas Normal

Kesan: Pada pemeriksaan ekstremitas tidak didapatkan akral lembab (-), petekie (-), a.
dorsalis pedis teraba kuat, CRT <2detik dan status neurologis dalam batas normal.
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

Hasil Laboratorium darah lengkap 17 Juni 2019 (Saat pasien di IGD)

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

Hematologi
CBC
Leukosit 5,2 10^3/uL 4,5 - 13,0
Eritrosit 5,01 10^6/uL 3,80 - 5,20
Hemoglobin 14,30 g/dL 12,8 - 16,8
Hematokrit 40,5 % 35 – 47
Index Eritrosit
MCV 84,8 fL 80 – 100
MCH 28,5 Pg 26 – 34
MCHC 33,6 g/dl 32 – 36
Trombosit 123 L 10^3/uL 154 – 442
RDW-CV 12,6 % 11,5 - 14,5
PDW 14,8 fL
MPV 11,5 fL
P-LCR 37,2 %
PCT 0,14 %
DIFF COUNT
NRBC 0,00 % 0–1
Neutrofil 35,0 L % 53 – 75
Limfosit 54,8 H % 25,00 - 40,00
Monosit 8,20 H % 2,00 - 8,00
Eosinofil 1,60 L % 2,00 - 4,00
Basofil 0,40 % 0–1
IG 0,40 %
Sero Imunologi
Widal
S Typhi O Positif, titer 1:160 Negatif
S Para Typhi AO Positif, titer 1:160 Negatif
S Para Typhi BO Positif, titer 1:320 Negatif
S Typhi H Positif, titer 1:160 Negatif
S Para Typhi AH Positif, titer 1:80 Negatif
S Para Typhi BH Positif, titer 1:320 Negatif

Kesan : Pemeriksaan laboratorium darah rutin menunjukkan hematokrit normal, penurunan


trombosit, penurunan netrofil, peningkatan limfosit, peningkatan monosit, penurunan eosinofil
serta positif widal S. Para Typhii BO dengan titer 1:320 dan S. Para Tyhii BH dengan titer 1:320.
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

Anamnesis Pemeriksaan Fisik Hasil Laboratorium


1. Demam hari ke 4 mendadak 1. Keadaan umum sedang dan Pemeriksaan laboratorium
dan terus-menerus. tenang darah rutin menunjukkan
2. Badan lemas (+), Nyeri 2. Vital sign: hematokrit normal,
belakang bola mata (+), Sakit  TD: 90/60mmHg penurunan trombosit,
tenggorokan (+), mual (+),  HR: 67x/menit penurunan netrofil,
nafsu makan berkurang (+)  RR: 22x/menit peningkatan limfosit,
3. Nyeri ulu hati (+), ujung  S: 36,5 derajat celcius peningkatan monosit,
tangan dan kaki dingin (-) 3. Status gizi kurang dan berat penurunan eosinofil serta
4. Nyeri sendi (+), Mimisan (-), badan tidak sesuai usia. titer positif widal S. Para
Gusi berdarah (-), Bintik- 4. Kepala/leher: edema palpebra (- Typhii BO dengan titer
bintik merah dikulit (-) ), epistaksis (-), perdarahan gusi 1:320 dan S. Para Tyhii
5. BAB (-) sejak 2 hari SMRS. (-) dan lidah kotor (-) BH dengan titer 1:320.
6. Terdapat riwayat penyakit 5. Paru : tanda efusi pleura (-).
dahulu yaitu alergi suhu 6. Abdomen: Terdapat nyeri tekan
dingin. pada bagian epigastrium, turgor
7. Terdapat riwayat penyakit kulit kembali cepat, petekie (-),
keluarga alergi dingin yang ascites (-) dan hepatomegali (-).
diturunkan dari ayah pasien 7. Ekstremitas : Tidak didapatkan
dan kakak pasien. akral lembab (-), petekie (-), a.
8. Riwayat ANC baik, riwayat dorsalis pedis teraba kuat, CRT
persalinan baik dan riwayat <2detik dan status neurologis
PNC baik. dalam batas normal.
9. Pasien ASI eksklusif, kualitas
dan kuantitas makanan baik,
makanan sesuai dengan
usianya.
10. Perkembangan motorik halus,
motorik kasar, bahasa,
personal sosial dan kepandaian
baik sesuai usia.
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

11. Vaksinasi dasar dinyatakan


lengkap sesuai dengan jadwal
PPI.
12. Sosial ekonomi baik, namun
faktor lingkungan kurang baik
karena terdapat teman sekolah
yang mengalami sakit serupa
dan personal hygiene kurang
baik dengan tidak selalu
mencuci tangan terlebih
dahulu sebelum makan.
13. Didapatkan gangguan pada
sistem serebrospinal,
gastrointestinal,
muskuloskeletal.
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

Daftar masalah (aktif dan inaktif)


Aktif:
Anamnesis:
1. Demam hari ke 4 mendadak dan terus-menerus.
2. Badan lemas (+), nyeri belakang bola mata (+), sakit tenggorokan (+), nyeri ulu hati (+), mual (+).
3. BAB (-) sejak 2 hari SMRS
4. Terdapat riwayat penyakit sebelumnya yaitu alergi suhu dingin.
5. Terdapat riwayat penyakit keluarga alergi dingin yang diturunkan dari ayah pasien dan kakak pasien.
6. Faktor lingkungan kurang baik karena terdapat teman sekolah yang mengalami sakit serupa dan
personal hygiene kurang baik karena tidak selalu mencuci tangan terlebih dahulu sebelum makan.
7. Didapatkan gangguan pada sistem serebrospinal, gastrointestinal, muskuloskeletal.

Pemeriksaan fisik:
1. Keadaan umum sedang dan tenang
2. Vital sign:
TD: 90/60mmHg
HR: 67x/menit
RR: 22x/menit
S : 36,5 derajat celcius
3. Status gizi kurang dan berat badan tidak sesuai usia.
4. Kepala/leher: edema palpebra (-), epistaksis (-), perdarahan gusi (-) dan lidah kotor (-)
5. Paru : tanda efusi pleura (-).
6. Abdomen: Terdapat nyeri tekan pada bagian epigastrium, petekie (-), ascites (-) dan hepatomegali (-).
7. Ekstremitas : Tidak didapatkan akral lembab (-), petekie (-), a. dorsalis pedis teraba kuat, CRT
<2detik.

Pemeriksaan laboratorium:
Pemeriksaan laboratorium darah rutin menunjukkan hematokrit normal, penurunan trombosit,
penurunan netrofil, peningkatan limfosit, peningkatan monosit, penurunan eosinofil serta titer positif
widal S. Para Typhii BO dengan titer 1:320 dan S. Para Tyhii BH dengan titer 1:320.

Inaktif:
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

(-)

Kemungkinan penyebab masalah:

1. Febris H+4 e.c Dengue Fever dd Dengue Hemorrhagic Fever


2. Typhoid Fever
Rencana pengelolaan

a. Rencana Tindakan
- Observasi tanda-tanda vital (TD, nadi, suhu, frekeuensi pernafasan)
- Observasi tanda-tanda syok (nadi cepat dan lemah sampai tidak teraba, penyempitan tek
nadi ≤20mmHg, hipotensi sampai tidak teratur, kaki dan tangan dingin, kulit lembab, CRT
>2detik dan tampak gelisah)
- Bedrest
b. Rencana penegakan diagnosis
- Pemeriksaan darah rutin ulang/24 jam
- Serologi dengue*
*) tidak rutin dilakukan
c. Rencana terapi
- Inf RL 4cc/kgBB/jam = 4cc x 36 kg = 144cc/jam = 20tpm makro
- Paracetamol tab 10mg x 36 kg – 15 mgx 36 = 360mg - 540 = 375mg = 3/4 tab/4 jam KP
demam
- Inj Ceftriaxone = 25mg x 36kg = 900mg = 1gram/24jam
d. Rencana Edukasi
- Istirahat yang cukup
- Menjelaskan tentang penyakit pasien pada orangtua/keluarga.
- Jika anak demam diberikan obat penurun panas dan kompres dengan air hangat
- Selama perawatan banyak minum dan makan agar terpelihara kondisi yang baik dan
meningkatkan daya tahan tubuh, terkhusus untuk minum banyak.
- Memantau kondisi dengan, menerangkan kepada orang tua jika terjadi tanda-tanda syok seperti
lemas, mengantuk, penurunan kesadaran, kaki dan tangan dingin, agar segera melaporkan
kondisi.
- Menjelaskan tentang personal hygiene dan lingkungan.
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

Tanggal SOAP Tatalaksana


S/ Pasien mengatakan demam sudah berkurang, badan Planning :
Selasa, 18
masih lemas, mual (+), muntah (-). BAK normal, BAB 1. Infus RL 20 tpm
Juni 2019
(+) normal, mimisan (-), gusi berdarah (-) dan nyeri makro/jam
06.00
belakang bola mata (-). 2. Paracetamol tab 3/4
O/ tab/4jam kp demam
KU : lemas, CM 3. Inj. Ceftriaxone
TD: 90/60mmHg 1gr/24jam
T : 36,5°C 4. Cek darah rutin /12jam
HR: 60x/menit
RR : 24x/menit
BB :36 kg
Kepala: Normocephal, CA (-/-), SI (-/-), epistaksis (-),
mukosa bibir kering (-), napas cuping hidung (-), gusi
berdarah (-) dan oedem palpebra (-).
Paru : SDV (+/+), Rh (-/-), Whz (-/-), efusi pleura (-)
Cor : BJ I/II reguler, bising (-)
Abdomen: supel (+), peristaltik (+), timpani (+), nyeri
tekan ulu hati (+), hepatomegali (-), turgor kulit menurun
(-), pekak beralih (-).
Ekstemitas: Akral dingin (-), CRT <2detik, edema (-).
A/
Febris hari ke 5 ec dengue fever dd dengue hemorrhagic
fever
Typhoid fever
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

Pemeriksaan Laboratorium tanggal 18 Juni 2019 Pagi

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan


Hematologi
CBC
Leukosit 4,9 10^3/uL 4,5 - 13,0
Eritrosit 4,43 10^6/uL 3,80 - 5,20
Hemoglobin 12,9L g/dL 12,8 - 16,8
Hematokrit 38,3 L % 35 – 47
Index Eritrosit
MCV 86,5 fL 80 – 100
MCH 29,1 Pg 26 – 34
MCHC 33,7 g/dl 32 – 36
Trombosit 121 L 10^3/uL 154 – 442
RDW-CV 12,6 % 11,5 - 14,5
PDW 14,2 fL
MPV 11,8 fL
P-LCR 38,0 %
PCT 0,14 %
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

Tanggal SOAP Tatalaksana


S/ Pasien mengatakan demam sudah berkurang, badan Planning :
Selasa, 18
masih lemas, mual (+) berkurang, muntah (-). BAK 1. Infus RL 20 tpm
Juni 2019
normal, BAB (+) normal, mimisan (-), gusi berdarah (-) makro/jam
18.00
dan nyeri belakang bola mata (-). 2. Paracetamol tab 3/4
O/ tab/4jam kp demam
KU : lemas, CM 3. Inj. Ceftriaxone
TD: 90/60mmHg 1gr/24jam
T : 36,5°C 4. Cek darah rutin /12jam
HR: 60x/menit
RR : 24x/menit
BB :36 kg
Kepala: Normocephal, CA (-/-), SI (-/-), epistaksis (-),
mukosa bibir kering (-), napas cuping hidung (-), gusi
berdarah (-) dan oedem palpebra (-).
Paru : SDV (+/+), Rh (-/-), Whz (-/-), efusi pleura (-)
Cor : BJ I/II reguler, bising (-)
Abdomen: supel (+), peristaltik (+), timpani (+), nyeri
tekan ulu hati (+), hepatomegali (-), turgor kulit menurun
(-), pekak beralih (-).
Ekstemitas: Akral dingin (-), CRT <2detik, edema (-).
A/
Febris hari ke 5 ec dengue fever dd dengue hemorrhagic
fever
Typhoid fever
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

Pemeriksaan Laboratorium tanggal 18 Juni 2019 sore

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

Hematologi
CBC
Leukosit 5,9 10^3/uL 4,5 - 13,0
Eritrosit 4,56 10^6/uL 3,80 - 5,20
Hemoglobin 13,0 L g/dL 12,8 - 16,8
Hematokrit 39,0 L % 35 – 47
Index Eritrosit
MCV 85,5 fL 80 – 100
MCH 28,5 Pg 26 – 34
MCHC 33,3 g/dl 32 – 36
Trombosit 133 L 10^3/uL 154 – 442
RDW-CV 12,6 % 11,5 - 14,5
PDW 14,5 fL
MPV 11,7 fL
P-LCR 38,5 %
PCT 0,16 %
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

Tanggal SOAP Tatalaksana


S/ Pasien mengeluh badan masih lemas, demam (-), Planning :
Rabu, 19
mimisan (-), gusi berdarah (-), nyeri sendi (-), nyeri 1. Infus RL 20 tpm
Juni 2019
belakang bola mata (-), mual (-) dan muntah (-). makro/jam
O/ 2. Paracetamol tab 3/4
KU : lemas, CM, TD: 100/70mmHg T : 37,2°C, HR: tab/4jam kp demam
67x/menit RR : 20x/menit BB :36 kg 3. Inj. Ceftriaxone
Kepala: Normocephal, CA (-/-), SI (-/-), epistaksis (-), 1gr/24jam
mukosa bibir kering (-), napas cuping hidung (-), gusi 4. Cek darah rutin /24jam
berdarah (-) dan oedem palpebra (-).
Thorax: simetris, retraksi (-), efusi pleura (-)
Paru : SDV (+/+), Rh (-/-), Whz (-/-)
Cor : BJ I/II reguler, bising (-)
Abdomen: supel (+), peristaltik (+), timpani (+), nyeri
tekan ulu hati (-), hepatomegali (-), turgor kulit menurun
(-), pekak beralih (-).
Ekstemitas: Akral dingin (-), CRT <2detik, edema (-)
A/
Febris hari ke 6 ec dengue fever dd dengue hemorrhagic
fever
Typhoid fever
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

Pemeriksaan Laboratorium tanggal 19 Juni 2019

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

Hematologi
CBC
Leukosit 4,5 10^3/uL 4,5 - 13,0
Eritrosit 4,15 10^6/uL 3,80 - 5,20
Hemoglobin 12,0 g/dL 12,8 - 16,8
Hematokrit 35,6 L % 35 – 47
Index Eritrosit
MCV 85,8 fL 80 – 100
MCH 28,9 Pg 26 – 34
MCHC 33,7 g/dl 32 – 36
Trombosit 134 10^3/uL 154 – 442
RDW-CV 12,7 % 11,5 - 14,5
PDW 13,1 fL
MPV 11,7 fL
P-LCR 36,7 %
PCT 0,16 %
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

Tanggal SOAP Tatalaksana


S/ Pasien mengeluh badan membaik, demam (-), mimisan Planning :
Kamis,
(-), gusi berdarah (-), nyeri sendi (-), nyeri belakang bola 1. Infus RL 20 tpm
20 Juni
mata (-), mual (-) dan muntah (-). makro/jam
2019
O/ KU : lemas, CM 2. Paracetamol tab 3/4
TD: 100/70mmHg tab/4jam kp demam
T : 37,2°C 3. Inj. Ceftriaxone
HR: 67x/menit 1gr/24jam
RR : 20x/menit 4. BLPL
BB :36 kg Obat pulang:
Kepala: Normocephal, CA (-/-), SI (-/-), epistaksis (-), 1. Cefixime tab 3-
mukosa bibir kering (-), napas cuping hidung (-), gusi 5mg/kgBB = 3x36 -
berdarah (-) dan oedem palpebra (-). 5x36 = 108-180=
Thorax: simetris, retraksi (-), efusi pleura (-) 100mg/12jam = 1
Paru : SDV (+/+), Rh (-/-), Whz (-/-) tab/12jam
Cor : BJ I/II reguler, bising (-) 2. Paracetamol tab
Abdomen: supel (+), peristaltik (+), timpani (+), nyeri 3/4tab kp demam
tekan ulu hati (-), hepatomegali (-), turgor kulit menurun
(-), pekak beralih (-).
Ekstemitas: Akral dingin (-), CRT <2detik, edema (-).
A/
Febris hari ke 7 ec dengue fever
Typhoid fever
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

Pemeriksaan Laboratorium tanggal 13 Juni 2019 jam 07:47

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

Hematologi
CBC
Leukosit 5,2 10^3/uL 4,5 - 13,0
Eritrosit 4,15 10^6/uL 3,80 - 5,20
Hemoglobin 12,4L g/dL 12,8 - 16,8
Hematokrit 35,3 L % 35 – 47
Index Eritrosit
MCV 85,6 fL 80 – 100
MCH 28,7 Pg 26 – 34
MCHC 33,8 g/dl 32 – 36
Trombosit 140 10^3/uL 154 – 442
RDW-CV 12,5 % 11,5 - 14,5
PDW 13,7 fL
MPV 11,1 fL
P-LCR 36,2 %
PCT 0,16 %

Perkembangan Penyakit

Keterangan Febris H+3 Febris H+4 Febris H+5 Febris H+6


17/06/2019 18/06/2019 19/06/2019 20/06/2019
IGD RSUD B. Eldeweis
Jam px. 18.00 06.00 18.00 06.00 06.00
TD 100/60 90/60 100/70 100/70 100/70
HR 96 60 64 67 67
RR 24 24 24 20 22
Suhu 36,3 36,5 36.8 37,2 37,2
Leukosit 1,2 4,9 5,9 4,5 5,2
Hemoglobin 13.0 12,9 13,0 12,0 12,4
Hematokrit 40,5 38,3 39,0 35,6 35,3
Trombosit 125 121 133 134 140

Perhitungan Hemokosentrasi:

(40,5-35,3)/35,3x100%  14,7 %
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

LAMPIRAN GRAFIK SUHU


FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

Nama dan tanda tangan Co Ass

Widya Pintaka Septa Graha, S.ked

(J510 185 078)

Diperiksa Dan Disahkan Oleh Diperiksa Oleh


Supervisor Dari Pavilion / Ruangan Dokter Pavilion/ Ruangan
Tanggal ……………….. Jam……..:.. Tanggal…………… Jam……
Tanda Tangan, Tanda Tangan,

( ………………………………..) (dr. Eva Musdalifah Sp.A, M. Kes)


FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

HASIL DISKUSI PRESENTASI KASUS

1. Pada anamnesis riwayat periksa di bidan dan RSUD sebelumnya belum dituliskan dalam kesan.

2. Pada riwayat penyakit dahulu, riwayat datang ke daerah endemis ditambahkan endemis malaria.

3. Pohon keluarga garis harus bersambungan.

4. Pada riwayat personal hygiene belum dituliskan riwayat jajan makanan yang berhubungan dengan
faktor resiko demam tifoid.

5. Sebelum dikatakan konstipasi, tanyakan dahulu riwayat BAB sebelumnya, apakah memang dua hari
sekali BAB atau tidak.

6. Pada pemeriksaan telinga pasti ada serumen, maka yang dinilai adakah serumen abnormal atau tidak.

7. Pada pemeriksaan gigi, caries digambarkan dengan melingkari nomer gigi.

8. Pada pemeriksaan abdomen tidak perlu dituliskan turgor kulit, karena dari anamnesis tidak ada yang
mengarah ke diagnosis dehidrasi.

9. Pada daftar masalah aktif, cantumkan juga pemeriksaan yang mengarah pada diagnosis walaupun
negatif.

10. Pada rencana terapi cantumkan perhitungan cairan sampai dengan tetes per menit dan paracetamol
berikan 3/4 tablet saja karena mempertimbangkan reabsorbsi obat di hepar, padahal hepar pada
dengue fever mengalami gangguan.

11. Pada follow up, untuk hasil laboraturium pagi dan sore dipisah, sehingga pada sore juga dituliskan
hasil pemeriksaanya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai