DF DD DHF
DF DD DHF
Pembimbing :
Disusun Oleh :
J510185078
FAKULTAS KEDOKTERAN
2019
UNIT PENYAKIT ANAK
LEMBAR PENGESAHAN
CASE REPORT I
Oleh :
Telah disetujui dan disahkan oleh Bagan Program Pendidikan Profesi Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Pembimbing :
dr. Eva Musdalifah, Sp.A., M.Kes (…………………………….)
Dipresentasikan dihadapan :
dr. Eva Musdalifah, Sp.A., M.Kes (…………………………….)
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
Typhoid fever
Dokter yang merawat : dr. Eva Musdalifah, Sp.A., M.Kes. Ko Asisten : Widya Pintaka Septa Graha , S.Ked
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
KELUHAN TAMBAHAN : Badan lemas, nyeri tenggorokan, nyeri belakang bola mata dan nyeri ulu
hati.
Pada hari Kamis, 13 Juni 2019 pasien mengalami demam tinggi terus menerus dan mendadak sekitar
pukul 19:00, keluhan disertai pusing (+), tenggorokan sakit (+), nyeri ulu hati (+), nyeri belakang bola
mata (+), sakit tenggorokan (+) dan nafsu makan berkurang (+).
Pasien menyangkal adanya keluhan mimisan (-), batuk (-), pilek (-), gusi berdarah (-), mual (-),
muntah (-), nyeri sendi (-) dan bintik-bintik merah di kulit (-). BAK (+) normal tidak nyeri dan warna
kuning, BAB (+) normal konsistensi tidak cair.
Pasien sempat berobat ke bidan dan mendapat obat penurun panas yang kemudian demam turun
setelah minum obat.
3 HSMRS
Pada hari Jum’at, 14 Juni 2019 pasien masih merasakan demam (+), nyeri belakang bola mata (+),
nyeri tenggorokan (+), nyeri ulu hati (+), nyeri sendi (+), ketika berjalan perut terasa mual (+) dan
muntah (-). Pasien menyangkal adanya keluhan mimisan (-), batuk (-), pilek (-), gusi berdarah (-), nyeri
sendi (-) dan bintik-bintik merah di kulit (-). BAK (+) normal tidak nyeri dan warna kuning, BAB (+)
normal konsistensi tidak cair.s
2 HSMRS
Pada hari Sabtu, 15 Juni 2019 keadaan pasien masih demam (+), nyeri belakang bola mata (+), nyeri
tenggorokan (+), badan lemas (+), ketika berjalan mual (+), nyeri ulu hati yang semakin memberat (+),
nyeri sendi (+), nafsu makan menurun (+) dan BAB (-). Pasien menyangkal keluhan nyeri kepala (-),
muntah (-), mimisan (-), batuk (-), pilek (-), gusi berdarah (-), BAK (+) normal tidak nyeri dan warna
kuning jernih.
Pada hari Sabtu, 15 Juni 2019 pasien datang ke IGD RSUD Ir. Soekarno diberi obat penurun panas
dan obat anti mual dan rawat jalan.
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
1 HMRS
Pada hari Minggu, 16 Juni 2019 keadaan pasien demam sudah turun, badan lemas (+), nyeri
belakang bola mata (+), ketika berjalan mual (+), nyeri ulu hati (+), nafsu makan menurun (+), nyeri
sendi (+) dan BAB (-). Pasien menyangkal keluhan mimisan (-), batuk (-), pilek (-), gusi berdarah (-),
nyeri sendi (-), bintik-bintik merah di kulit (-), ujung jari tangan dan kaki dingin (-) dan BAK (+) normal
tidak nyeri dan warna kuning jernih.
HMRS
Pada hari Senin, 17 Juni 2019 pasien mengatakan demam sudah turun, nyeri belakang bola mata (+),
mual (+), muntah (-), badan lemas (+), nafsu makan menurun (+), nyeri ulu hati (+) , BAB (-) dan nyeri
sendi (+).
Pada hari Senin, 17 Juni 2019 pukul 18.00 WIB pasien dibawa ke RSUD Ir. Soekarno dengan
keadaan demam sudah turun, nyeri belakang bola mata (+), mual (+), muntah (-), badan lemas (+), nafsu
makan menurun (+), nyeri ulu hati (+), nyeri sendi (+), BAB (-), mimisan (-), batuk (-), pilek (-), gusi
berdarah (-), BAK (+) normal tidak nyeri dan warna kuning, bintik-bintik merah di kulit (-) dan ujung
kaki dan tangan dingin (-).
Kesan :
Pola Demam
I II III IV
Pohon Keluarga
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
: alergi dingin
Kesan : terdapat riwayat penyakit alergi dingin yang diturunkan dan tidak didapatkan riwayat
penyakit yang sama atau ditularkan dari keluarga pasien.
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
4. Riwayat Pribadi
a. Riwayat kehamilan dan persalinan
1) Riwayat kehamilan ibu pasien
Ibu P3A0 hamil saat usia 24 tahun. Ibu mulai memeriksakan kehamilan ketika usia kehamilan 4
minggu kemudian kontrol rutin ke bidan sebulan sekali. Saat kontrol ibu mendapat vitamin dan
obat tambah darah. Selama hamil, ibu merasakan pusing, mual, muntah dan menggangu aktivitas
sehari-hari pada trimester 1. Tidak ada riwayat perdarahan maupun infeksi selama kehamilan serta
tekanan darah normal.
2) Riwayat persalinan ibu pasien
Ibu melahirkan spontan dibantu oleh bidan. Umur kehamilan 40 minggu, bayi lahir dengan berat
badan 3000 gram dengan panjang badan 45 cm. Pada saat lahir bayi langsung menangis dan tidak
ditemukan cacat bawaan saat lahir.
3) Riwayat paska lahir pasien
Bayi perempuan lahir langsung menangis, gerak aktif, warna kulit merah, tidak kebiruan dan tidak
kekuningan, mendapat ASI pada hari pertama, BAK dan BAB kurang dari 24 jam.
Kesan:
Riwayat ANC baik
Riwayat persalinan baik
Riwayat PNC baik
b. Riwayat makan
1) Umur 0 –6 bulan : ASI semau bayi
2) Umur 6 – 8 bulan : ASI + MP ASI (sufor + nasi tim dihaluskan dengan daging kadang ati
ayam 3x sehari ¼ mangkuk kecil + buah-buahan)
3) Umur 8 – 10 bulan : ASI + MP ASI (ASI + MP ASI (sufor + nasi tim dihaluskan
dengan daging kadang ati ayam 3x sehari 1/2 mangkuk kecil +
buah-buahan)
4) Umur 10 – 12 bulan : ASI + bubur nasi, daging kadang ati ayam dan sayur 3 kali sehari
1/2 piring kecil dan sering tidak habis
5) Umur 1 – 3 tahun : Sufor + makanan rumah tangga ( nasi + sayur + tahu + tempe +
telur + daging “kadang” + buah) 3x sehari 1 piring kecil dan selalu
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
habis.
6) Umur 3 – 5 tahun : Sufor + makanan rumah tangga ( nasi + sayur + tahu + tempe +
telur + daging “kadang” + buah) 3x sehari 1 piring kecil dan selalu
habis.
7) Umur 6 – 9 tahun : Nasi putih + makanan rumah tangga ( nasi + sayur + tahu + tempe
+ telur + daging “kadang” + buah) 3x sehari 1 piring kecil dan
selalu habis.
8) Umur 10 – sekarang Nasi putih + makanan rumah tangga ( nasi + sayur + tahu + tempe
+ telur + daging “kadang” + buah) 3x sehari 1 piring dewasa dan
selalu habis.
Kesan: ASI eksklusif pasien kualitas dan kuantitas makanan baik, makanan sesuai dengan
usianya.
c. Perkembangan
Menggambar orang Berdiri 1 kaki 3 detik Bisa menghitung Bermain ular tangga
(4 tahun) (4 tahun) (4 tahun) (4 tahun)
Menggambar orang Berdiri 1 kaki 5 detik Menghitung 5 kubus Gosok gigi tanpa
6 bagian (5 tahun) (5 tahun) (5 tahun) bantuan (5 tahun)
Kepandaian :
- Usia 5 tahun : anak masuk sekolah TK 0 kecil dan dapat mengikuti proses pembelajaran seperti teman
temannya.
- Usia 6 tahun : anak sekolah TK 0 besar dan dapat mengikuti proses pembelajaran seperti teman-
temannya.
- Usia 7 tahun – 13 tahun : Pasien masuk SD usia 7 tahun, tidak pernah tinggal kelas sampai kelas 6 SD
dan dapat mengikuti pelajaran dengan baik.
- Usia 13 tahun – 16 tahun : Pasien masuk SMP usia 13 tahun, tidak pernah tinggal kelas sampai kelas
9 dan dapat mengikuti pelajaran dengan baik.
Kesan: Motorik kasar, motorik halus, bahasa, personal sosial baik sesuai usia serta kepandaian
baik.
d. Vaksinasi
Jenis Usia Tempat
Hepatitis B 4 kali 0, 2, 3, 4 bulan Puskesmas
2) Lingkungan
Pasien tinggal dirumah bersama 5 orang lainnya. Terdapat 4 kamar tidur dan 2 kamar mandi yang
keduanya terdapat WC. Dinding rumah menggunakan batu bata beratapkan genteng dan berlantai,
ventilasi dan pencahayaan cukup. Air keran digunakan untuk mandi dan mencuci pakaian. Minum
menggunakan air rebusan dan air mineral galon. Air dirumah yang digunakan jernih, tidak berasa
dan tidak berbau. Sampah dibuang ditempat sampah dan diambil oleh petugas kebersihan
kampung. Tidak terdapat genangan air disekitar rumah. Tidak ada keluarga dan tetangga yang
sakit serupa, tetapi terdapat teman satu sekolah pasien yang sakit serupa.
3) Personal hygiene
Pasien gemar jajar makanan di sekolah dan ketika sebelum makan tidak selalu mencuci tangan
terlebih dahulu dan pakaian ganti setiap hari dan dicuci setiap hari.
Kesan: Sosial ekonomi cukup. Faktor lingkungan kurang baik karena terdapat teman satu sekolah
yang mengalami sakit serupa dan faktor personal hygiene kurang baik dengan sering jajan
disekolah dan tidak selalu mencuci tangan terlebih dahulu sebelum makan.
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
f. Anamnesis sistem
1) Serebrospinal : Demam (+), kejang (-), penurunan kesadaran (-), nyeri kepala (-)
2) Kardiopulmoner : Kulit kebiruan (-), kuku-kuku jari berwarna biru (-), keringat dingin (-)
3) Respiratorius : Batuk (-), berdahak, pilek (-), sesak (-), mimisan (-)
4) Gastrointestinal : BAB Cair (-), Nyeri ulu hati (+), Sariawan (-) lidah kotor (-) mual (+),
muntah (-), kembung (-), konstipasi (+), nafsu makan turun (+)
5) Uroanogenital : BAK (+) kuning jernih banyak, nyeri BAK (-)
6) Intergumentum : Pucat (-), bintik merah (-), kuning (-)
7) Musculoskeletal : Nyeri otot (-), nyeri saat berjalan/bergerak (-), lemas (+), nyeri sendi (+),
akral dingin (-)
Kesan: Didapatkan gangguan pada sistem serebrospinal, gastrointestinal, muskuloskeletal.
5. Kesan Umum
a. Keadaan umum : Sedang, sadar, tenang
b. Kesadaran : Compos mentis
c. Tekanan Darah : 90/60 mmHg
d. Suhu badan : 36,5oC
e. Nadi : 67 x/menit
f. Pernapasan : 22 x/menit
g. Berat badan : 36 kg
Kesan: Keadaan umum sedang, tenang, kesadaran compos mentis dan vital sign normal.
6. Status Gizi
a. BB: 36 kg
b. TB: 150 cm
c. BMI = BB (kg)/TB (m)2 = kg/m2
BMI = 36/(1.5)2
BMI = 16 kg/m2
d. Indikator Pertumbuhan
BB//U Berada dibawah presentil 5 (Sangat kurus)
TB//U Berada di antara median sampai dengan -2SD (Sesuai dengan usia)
TB//U Berada di antara median sampai dengan -2SD (Sesuai dengan usia)
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
Kesan : Status gizi kurang dan berat badan tidak sesuai usia.
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
7. Pemeriksaan Fisik
a. Kulit : Warna sawo matang, pucat (-), petekie (-), ikterik (-), sianosis (-) bintik
kemerahan (-)
8. Pemeriksaan Khusus
a. Kepala : Normocephal, rambut hitam tidak mudah dicabut.
1) Mata : CA (-/-), SI (-/-), mata cowong (-/-), edem palpebra (-/-), reflek cahaya (+/+)
normal, pupil isokor (+/+) 3mm.
2) Hidung : Sekret (-), epistaksis (-), nafas cuping hidung (- /-)
3) Telinga : Serumen abnormal (-), hiperemis (-)
4) Mulut : Mukosa mulut dan bibir lembab, lidah kotor (-), perdarahan gusi (-), faring
hiperemis (-), tonsil T1-T1, detritus (-), perdarahan bibir (-), sianosis (-) stomatitis (-)
5) Gigi : Caries (+), calculus (-)
7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7
7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7
b. Leher : Tidak ada pembesaran limfonodi leher, tidak teraba massa abnormal, tidak ada
faring hiperemis (-) dan tidak ada peningkatan vena jugularis.
Kesan : Pada pemeriksaan didapatkan caries (+), edema palpebra (-), epistaksis (-), lidah kotor (-)
dan perdarahan gusi (-).
e. Paru-paru
Kanan DEPAN Kiri
Simetris (+), retraksi (-) Inspeksi Simetris (+), retraksi (-)
Ketinggalan gerak (-), Palpasi Ketinggalan gerak (-),
fremitus kanan kiri sama fremitus kanan kiri sama
(+) (+)
Sonor Perkusi Sonor
SDV (+) tidak menurun, Auskultasi SDV (+) tidak menurun,
Ronkhi (-),wheezing (-) Ronkhi (-),wheezing (-)
Kanan BELAKANG Kiri
Simetris (+) Inspeksi Simetris (+)
Ketinggalan gerak (-), Palpasi Ketinggalan gerak (-),
fremitus kanan kiri sama fremitus kanan kiri sama
(+) (+)
Sonor Perkusi Sonor
SDV (+) tidak menurun, Auskultasi SDV (+) tidak menurun,
Ronkhi (-), wheezing (-) Ronkhi (-), wheezing (-)
Kesan: Pemeriksaan fisik paru dalam batas normal dan tidak ada tanda tanda efusi pleura.
f. Abdomen
1) Inspeksi : Distensi (-), sikatrik (-), purpura (-), petekie (-)
2) Auskultasi : Peristaltik (+) normal
3) Perkusi : Timpani (+), pekak beralih (-)
4) Palpasi : Supel, massa abnormal (-), nyeri tekan (+) epigastrium, undulasi (-), turgor kulit
kembali cepat.
Hati : Hepatomegali (-)
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
g. Anogenital
Warna cokelat, rambut mons pubis (+), OUE hiperemis (-), anus tidak terapat benjolan.
Kesan : Pemeriksaan abdomen terdapat nyeri tekan epigastrik, tidak ada ascites, hepatomegali
(-), spleenomegali (-), dan anogenital dalam batas normal.
Lengan Tungkai
Dekstra Sinistra Dekstra Sinistra
Gerakan Bebas Bebas Bebas Bebas
Tonus Normal Normal Normal Normal
Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
Clonus - - - -
Reflek Biseps(+), triceps (+) Patella (+), achilles (+)
fisiologis
Reflek Hoffman (-), tromner (-) Babinski (-), chaddock (-), gordon
patologis (-)
Meningeal sign Kaku kuduk (-),brudzinski I (-), brudzinski II (-), kernig (-)
Sensibilitas Normal
Kesan: Pada pemeriksaan ekstremitas tidak didapatkan akral lembab (-), petekie (-), a.
dorsalis pedis teraba kuat, CRT <2detik dan status neurologis dalam batas normal.
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
Hematologi
CBC
Leukosit 5,2 10^3/uL 4,5 - 13,0
Eritrosit 5,01 10^6/uL 3,80 - 5,20
Hemoglobin 14,30 g/dL 12,8 - 16,8
Hematokrit 40,5 % 35 – 47
Index Eritrosit
MCV 84,8 fL 80 – 100
MCH 28,5 Pg 26 – 34
MCHC 33,6 g/dl 32 – 36
Trombosit 123 L 10^3/uL 154 – 442
RDW-CV 12,6 % 11,5 - 14,5
PDW 14,8 fL
MPV 11,5 fL
P-LCR 37,2 %
PCT 0,14 %
DIFF COUNT
NRBC 0,00 % 0–1
Neutrofil 35,0 L % 53 – 75
Limfosit 54,8 H % 25,00 - 40,00
Monosit 8,20 H % 2,00 - 8,00
Eosinofil 1,60 L % 2,00 - 4,00
Basofil 0,40 % 0–1
IG 0,40 %
Sero Imunologi
Widal
S Typhi O Positif, titer 1:160 Negatif
S Para Typhi AO Positif, titer 1:160 Negatif
S Para Typhi BO Positif, titer 1:320 Negatif
S Typhi H Positif, titer 1:160 Negatif
S Para Typhi AH Positif, titer 1:80 Negatif
S Para Typhi BH Positif, titer 1:320 Negatif
Pemeriksaan fisik:
1. Keadaan umum sedang dan tenang
2. Vital sign:
TD: 90/60mmHg
HR: 67x/menit
RR: 22x/menit
S : 36,5 derajat celcius
3. Status gizi kurang dan berat badan tidak sesuai usia.
4. Kepala/leher: edema palpebra (-), epistaksis (-), perdarahan gusi (-) dan lidah kotor (-)
5. Paru : tanda efusi pleura (-).
6. Abdomen: Terdapat nyeri tekan pada bagian epigastrium, petekie (-), ascites (-) dan hepatomegali (-).
7. Ekstremitas : Tidak didapatkan akral lembab (-), petekie (-), a. dorsalis pedis teraba kuat, CRT
<2detik.
Pemeriksaan laboratorium:
Pemeriksaan laboratorium darah rutin menunjukkan hematokrit normal, penurunan trombosit,
penurunan netrofil, peningkatan limfosit, peningkatan monosit, penurunan eosinofil serta titer positif
widal S. Para Typhii BO dengan titer 1:320 dan S. Para Tyhii BH dengan titer 1:320.
Inaktif:
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
(-)
a. Rencana Tindakan
- Observasi tanda-tanda vital (TD, nadi, suhu, frekeuensi pernafasan)
- Observasi tanda-tanda syok (nadi cepat dan lemah sampai tidak teraba, penyempitan tek
nadi ≤20mmHg, hipotensi sampai tidak teratur, kaki dan tangan dingin, kulit lembab, CRT
>2detik dan tampak gelisah)
- Bedrest
b. Rencana penegakan diagnosis
- Pemeriksaan darah rutin ulang/24 jam
- Serologi dengue*
*) tidak rutin dilakukan
c. Rencana terapi
- Inf RL 4cc/kgBB/jam = 4cc x 36 kg = 144cc/jam = 20tpm makro
- Paracetamol tab 10mg x 36 kg – 15 mgx 36 = 360mg - 540 = 375mg = 3/4 tab/4 jam KP
demam
- Inj Ceftriaxone = 25mg x 36kg = 900mg = 1gram/24jam
d. Rencana Edukasi
- Istirahat yang cukup
- Menjelaskan tentang penyakit pasien pada orangtua/keluarga.
- Jika anak demam diberikan obat penurun panas dan kompres dengan air hangat
- Selama perawatan banyak minum dan makan agar terpelihara kondisi yang baik dan
meningkatkan daya tahan tubuh, terkhusus untuk minum banyak.
- Memantau kondisi dengan, menerangkan kepada orang tua jika terjadi tanda-tanda syok seperti
lemas, mengantuk, penurunan kesadaran, kaki dan tangan dingin, agar segera melaporkan
kondisi.
- Menjelaskan tentang personal hygiene dan lingkungan.
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
Hematologi
CBC
Leukosit 5,9 10^3/uL 4,5 - 13,0
Eritrosit 4,56 10^6/uL 3,80 - 5,20
Hemoglobin 13,0 L g/dL 12,8 - 16,8
Hematokrit 39,0 L % 35 – 47
Index Eritrosit
MCV 85,5 fL 80 – 100
MCH 28,5 Pg 26 – 34
MCHC 33,3 g/dl 32 – 36
Trombosit 133 L 10^3/uL 154 – 442
RDW-CV 12,6 % 11,5 - 14,5
PDW 14,5 fL
MPV 11,7 fL
P-LCR 38,5 %
PCT 0,16 %
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
Hematologi
CBC
Leukosit 4,5 10^3/uL 4,5 - 13,0
Eritrosit 4,15 10^6/uL 3,80 - 5,20
Hemoglobin 12,0 g/dL 12,8 - 16,8
Hematokrit 35,6 L % 35 – 47
Index Eritrosit
MCV 85,8 fL 80 – 100
MCH 28,9 Pg 26 – 34
MCHC 33,7 g/dl 32 – 36
Trombosit 134 10^3/uL 154 – 442
RDW-CV 12,7 % 11,5 - 14,5
PDW 13,1 fL
MPV 11,7 fL
P-LCR 36,7 %
PCT 0,16 %
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
Hematologi
CBC
Leukosit 5,2 10^3/uL 4,5 - 13,0
Eritrosit 4,15 10^6/uL 3,80 - 5,20
Hemoglobin 12,4L g/dL 12,8 - 16,8
Hematokrit 35,3 L % 35 – 47
Index Eritrosit
MCV 85,6 fL 80 – 100
MCH 28,7 Pg 26 – 34
MCHC 33,8 g/dl 32 – 36
Trombosit 140 10^3/uL 154 – 442
RDW-CV 12,5 % 11,5 - 14,5
PDW 13,7 fL
MPV 11,1 fL
P-LCR 36,2 %
PCT 0,16 %
Perkembangan Penyakit
Perhitungan Hemokosentrasi:
(40,5-35,3)/35,3x100% 14,7 %
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 2 4 6 8 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
1. Pada anamnesis riwayat periksa di bidan dan RSUD sebelumnya belum dituliskan dalam kesan.
2. Pada riwayat penyakit dahulu, riwayat datang ke daerah endemis ditambahkan endemis malaria.
4. Pada riwayat personal hygiene belum dituliskan riwayat jajan makanan yang berhubungan dengan
faktor resiko demam tifoid.
5. Sebelum dikatakan konstipasi, tanyakan dahulu riwayat BAB sebelumnya, apakah memang dua hari
sekali BAB atau tidak.
6. Pada pemeriksaan telinga pasti ada serumen, maka yang dinilai adakah serumen abnormal atau tidak.
8. Pada pemeriksaan abdomen tidak perlu dituliskan turgor kulit, karena dari anamnesis tidak ada yang
mengarah ke diagnosis dehidrasi.
9. Pada daftar masalah aktif, cantumkan juga pemeriksaan yang mengarah pada diagnosis walaupun
negatif.
10. Pada rencana terapi cantumkan perhitungan cairan sampai dengan tetes per menit dan paracetamol
berikan 3/4 tablet saja karena mempertimbangkan reabsorbsi obat di hepar, padahal hepar pada
dengue fever mengalami gangguan.
11. Pada follow up, untuk hasil laboraturium pagi dan sore dipisah, sehingga pada sore juga dituliskan
hasil pemeriksaanya sendiri.