Anda di halaman 1dari 14

BAB 3.

TINJAUAN KASUS

Tanggal pengkajian : 06-05-2019


Tanggal operasi : 06-05-2019

Identitas pasien
Nama : Ny. R
Umur : 32 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Alamat : Dawuhan Situbondo
Diagnosa medis : Struma Uni Nodusa D

Asuhan Keperawatan Pre-Operatif


I. Data Subjektif :
Cemas, klien mengatakan tidak mengerti akan proses pembedahan.
II. Data Objektif
A. Kesadaran : compos menthis
B. Tinggi badan : 160 cm BB : 60 kg
C. Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 130/80 mmhg
Respirasi : 20x/menit
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,5
CRT : < 3 detik
Akral : Hangat
D. Kemampuan penglihatan : visus normal
E. Puasa : jam 24.00 WIB
F. Kulit
Warna : sawo matang
Tidak ada lesi di kulit
G. Mulut
Gigi palsu : tidak ada
Kondisi gigi : tidak ada caries
H. Alergi : tidak ada
I. Perhiasan / barang berharga : tidak ada
J. Kondisi khusus : tidak ada
K. Lain-lain : tidak ada

Hasil Pemeriksaan Laboratorium

Rontgen Foto
Hasil pemeriksaan radiologi
Cor pulmo TAA
Metastase (-)
Trakhea ditengah

Asuhan Keperawatan Intra-Operatif


A. Pengkajian
a) Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum
Pasien tidak sadar , dilakukan general anastesi
2) Kesadaran
GCS 3
3) Pemeriksaan head to toe
a) Kepala dan rambut
Tidak terdapat luka , rambut hitam dan panjang.
b) Wajah
Wajah pasien simetris
c) Mata
Tidak oedema pada pupil, tidak ada rakun eyes, dan pupil isokor.
d) Hidung
Tidak dijumpai perdarahan pada hidung,
e) Telinga
Tidak ada gangguan pada telinga pasien.
f) Mulut dan bibir
Terpasang intubasi
h) Leher
terdapat pembesaran pada leher

Asuhan Keperawatan Post-Operatif


A. Pengkajian
b) Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum
Pasien sadar
2) Pemeriksaan head to toe
j) Kepala dan rambut
Tidak terdapat luka , rambut hitam dan panjang.
k) Wajah
Wajah pasien tampak menyeringai
l) Mata
Tidak oedema pada pupil, tidak ada rakun eyes, dan pupil isokor.
m) Hidung
Tidak dijumpai perdarahan pada hidung,
n) Telinga
Tidak ada gangguan pada telinga pasien.
o) Leher
Terdapat balutan post operasi pada leher
I. Diagnosa dan rencana keperawatan
No Data Etiologi Masalah Keperawatan
Pre Operatif Kebutuhan yang tidak Cemas
DS : pasien mengatakan cemas terpenuhi
terhadap operasi yang akan
dilakukan beberapa menit lagi
DO : ekspresi wajah tegang,
kontak mata kurang,

Intra Operatif
Ds:
Do: Disfungsi integrasi Resiko cedera
Pasien dilakukan General
sensori
Anastesi
Posisi pasien supine, kepala
hiperekstensi
DK: Resiko Cedera b/d
disfungsi integrasi sensori

Ds:
Do:
Prosedur Invasif Resiko Infeksi
Pasien dilakukan
istmulubektomy + vc k/p TT
DK: Resiko Infeksi b/d
prosedur invasif

NO DATA PENYEBAB MASALAH


Post Operasi
Ds: mengeluh nyeri pada area Agen injuri fisik( post Nyeri akut
bekas insisi di leher operasi istmulubektomy)
P: post op istmulubektomy
Q: seperti ditusuk
R: leher
S: 6
T: bertambah nyeri jika
bergerak
Do:
Wajah pasien tampak
menyeringai,

DK: nyeri akut b/d agen injuri


fisik d/d pasien mengeluh nyeri
area bekas insisi, wajah pasien
tampak menyeringai
Pre Operatif
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Cemas berhubungan NOC : Setelah dilakukan tindakan NIC:
dengan kebutuhan yang a) Kontrol kecemasan keperawatan kecemasan pasien a) Anxiety Reduction (penurunan
tidak terpenuhi b)Koping teratasi dgn kriteria hasil: kecemasan)
1. Mampu mengidentifikasi Tindakan:
dan 1. Gunakan pendekatan yang menenangkan
mengungkapkan gejala cemas 2. Nyatakan dengan jelas harapan terhadap
2. Mengidentifikasi, pelaku pasien
mengungkapkan dan 3. Jelaskan semua prosedur dan apa yang
menunjukkan tehnik untuk dirasakan selama prosedur
mengontol cemas 4. Temani pasien untuk memberikan
3. Postur tubuh, ekspresi keamananan mengurangi takut
wajah, bahasa tubuh 5. Berikan informasi faktual mengenai
menunjukkan berkurangnya diagnosis, tindakan prognosis
kecemasan 6. Instruksikan pada pasien untuk
menggunakan tehnik relaksasi
7. Dengarkan dengan penuh perhatian
8. Bantu pasien mengenal situasi yang
menimbulkan kecemasan
Dorong pasien untuk mengungkapkan
perasaan, ketakutan, persepsi
Intra Operatif
Resiko cedera b/d NOC : Setelah dilakukan tindakan NIC :
disfungsi integrasi sensori a) Kejadian jatuh keperawatan pasien a) Pengaturan posisi:intra operatif
b)Keparah cedera fisik tidak mengalami cedera yang b) Pencegahan jatuh
c) Perhitungan alat tambahan dengan kriteria hasil: c) Penghitungan instrumen
instrumen 1. Pasian tidak terjatuh dari Tindakan:
meja operasi 1. Observasi ROM dan kestabilan sendi
2. Pasien pasien tidak jatuh saat 2. Obeservasi pemeriksaan penunjang (x-ray)
dipindahkan ke meja operasi yang ada
3. Pasien tidak mengalami 3. Pastikan roda meja operasi terkunci
fraktur ekstremitas tambahan 4. Tentukan jumlah petugas yang sesuai untuk
4. Tidak instrumen dan BHP memindahkan pasien (minimal 3 orang)
yang tertinggal 5. Topang kepala dan leher ketka
memindahkan pasien
6. Pastikan posisi pasien pas di tengah meja
operasi
7. Selama operasi pastikan kondisi pasien
aman
8. Berikan posisi supine yang sesuai dengan
operasi
9. Pasang grounding pad pada vastus lateralis
sinistra
10. Setting ESU Pen diatermi Coagulant: 4
Cut: 4
11. Hitung Instrumen dan BHP saat Time out
dan Sign Out dan pastikan jumlah tetap

Resiko Gangguan NOC: Setelah dilakukan tindakan NIC:


Integritas Kulit b/d a) Integritas jaringan: keperawatan pasien tidak a) Pencegahan Luka Tekan
tekanan tulang menonjol Kulit mengalami gangguan integritas Tindakan:
kulit dgn kriteria hasil: 1. Pastikan bahwa alas meja operasi terbuat
a. Tidak lesi tambahan
dari bahan yang empuk
pada kulit pasien 2. Hindarkan kulit dari kelembaban yang
berlebihan
3. Lapisi meja operasi menggunakan perlak
untuk menghindari terjadinya kelembaban
4. Pertimbangkan lama operasi

Post Operasi NOC : Setelah dilakukan tindakan NIC :


Nyeri akut b/d agen injuri a) Management Nyeri keperawatan pasien merasa nyeri a) Manajemen Nyeri
fisik berkurang atau hilang dengan Tindakan:
kriteria hasil: 1. Tentukan lokasi dan karakteristik
1. Mengutarakan nyeri telah
ketidaknyamanan perhatikan isyarat
berkurang secara verbl
verbal dan non verbal seperti meringis.
2. Wajah tampak rileks
2. Beri informasi dan petunjuk antisipasi
mengenai penyebab ketidaknyamanan
dan intervensi yang tepat.
3. Evaluasi tekanan darah dan nadi ;
perhatikan perubahan prilaku.
4. Perhatikan nyeri tekan uterus dan adanya
atau karakteristik nyeri.
INSTRUMENT TEKHNIK DAN OPERATING TEKHNIK INTRAOPERATIF

A. TEAM OPERASI

Operator :
1. dr. Adi Nugroho Sp.B (DPJP)
Asisten :
1. Rodon
2. Andi
Instrument :
1. Dedy Mohammad S

Circulating Nurse :
1. Tino
2. Amin

B. SET RUANGAN

1. SET RUANGAN

SET RUANGAN JUMLAH


MEJA OPERASI 1
MEJA MAYO 1
MEJA BESAR 1
SUHU RUANGAN 18-220C
KELEMBAPAN RUANGAN 70%
SUCTION 1
ESU 1
MESIN ANESTESI 1
PAPAN TULIS 1
LAMPU OPERASI 2
TEMPAT SAMPAH 2
2. DESINFEKSI

DESINFEKSI JUMLAH
POVIDONE IODINE 10% ±35 CC

3. DRAPING

BAHAN JUMLAH
DOEK STERIL
1. Doek Besar 2 Buah
2. Doek Kecil 4 Buah
3. Kertas 2 Buah

4. GOWNING

BAHAN JUMLAH
GOWNING 4 BUAH

5. GLOVING

JENIS/UKURAN JUMLAH
GLOVING
1. DOUBLE GLOVE 7 1
2. DOUBLE GLOVE 7.5 2
3. DOUBLE GLOVE 8 1

6. SET INSTRUMEN

NO JENIS/UKURAN JUMLAH
1 Dressing Forceps 1
2 Towel Forcep 6
3 Krom klem bengkok 7
4 Krom klem lurus 3
5 Scalpel handle no 3 1
6 Dissecting Chirurgische Forceps 14 cm 1
7 Dissecting Chirurgische Forceps 20 cm 1
8 Dissecting Anatomische Forceps 14 cm 1
9 Dissecting Anatomische Forceps 20 cm 1
10 Dissecting Scissors Metzemboum 1
11 Gunting kasar 1
12 Gunting benang 1
13 Nald Fouder 2
14 Kocher forceps 2
15 Haak tajam gigi dua 2
16 Langen beck 2
17 Kanul suction kecil 1
18 Cucing 2
19 Nierbeken 1
20 Right angled 1

7. BAHAN HABIS PAKAI

NO JENIS/UKURAN JUMLAH
1 Scalpel Blader No 15 1
2 Alkohol 10% 20 cc
3 Povidone Iodine 10 % 20 cc
4 Nacl 0,9% 500ml
5 Kassa 60
6 Benang multifilament non absobable natural reserve cutting 2-0 1
7 Benang multifilament non absobable natural pre cutting 2-0 1
8 Benang multifilament non absobable natural pre cutting 3-0 3
9 Benang multifilament synthetic absorbable 2-0 2
10 Benang monofilament synthetic non-absorbable 2-0 2
11 Underpad 1
12 Connecting 1
13 Pen diatermi 1
14 Polivac 12 1
15 Spongostan 1
16 Bactigras 1
17 Elastic non-wofen fabric for fixation 1
18 Benang multifilament non absobable natural round bodied 2-0 1
19 Spuit 10cc 2
20 Aquabidest 1
21 Ceftriaxone 2 gr
Teknik Operasi
1. Pembiusan dengan endotrakeal, posisi kepala penderita hiperekstensi dengan bantal
di bawah pundak penderita.
2. Melakukan surgical antisepsis dengan iodine povidone
3. Melakukan drapping
4. Time out dibacakan oleh circulating nurse
5. Dilakukan marking pada area yang akan di insisi
6. Insisi collar dua jari di atas jugulum, diperdalam dengan memotong m.platisma
sampai fasia kolli superfisial.
7. Dibuat flap keatas sampai emnensia kartilago tiroid dan kebawah sampai jugulum,
kedua flap di teugel keatas dan kebawah pada linen.
8. Fasia kolli superfisial dibuka pada garis tengah dari kartilago hioid sampai jugulum.
9. Otot pretrakealis (sternohioid dan sternotiroid) kanan kiri dipisahkan kearah lateral
dengan melepaskannya dari kapsul tiroid.
10. Struma diluksir keluar, dievaluasi tentang ukuran, konsistensi, nodularitas dan
adanya lobus piramidalis.
11. Ligasi dan pemotongan v.tiroidea media, dan a.tiroidea inferior sedikit proksimal
dari tempat masuknya ke tiroid, hati-hati jangan mengganggu vaskularisasi dari
kel.paratiroid.
12. Identifikasi N.rekuren pada sulkus trakeoesofagikus. Syaraf ini diikuti sampai
menghilang pada daerah krikotiroid.
13. Identifikasi kel.paratiroid interior pada permukaan posterior kel.tiroid berdekatan
dengan a.tiroidea inferior.
14. Kutub atas kel.tiroid dibebaskan dari kartilago tiroid mulai dari posterior dengan
identifikasi cabang eksterna n.laringikus superior dengan memisahkannya dari a & v
tiroidea superior. Kedua pembuluh darah tersebut diligasi dan dipotong.
15. Berikan langenbeck (2) pd asisten untuk memisahkan jaringan tumor dengan
jaringan sehat serta koagulasi dengan menggunakan jahitan / ikat dg zeide 3-0 /
cauterisasi. lalu berikan metzemboum & klem pean untuk melepas tumor thiroid,
Tumor di Vriescope
16. Perdarahan yang masih ada dirawat, kemudian luka pembedahan ditutup lapis demi
lapis dengan meninggalkan drain .
17. Luka operasi ditutup lapis demi lapis, benang bedah jenis natural absorbable no. 2-0,
otot menggunakan natural absorbable no. 2-0, fasia menggunakan synthetic
absorbable suture no. 2-0, dan kulit menggunakan synthetic non-absorbable no. 2-0.
18. Melakukan wound dressing dengan membersihkan luka bekas insisi yang telah di
jahit menggunakan kassa basah.
19. Mengeringkan bagian luka dengan menggunakan kassa kering, kemudian tutupkan
menggunakan kassa sebanyak 3 lapis dan tutup menggunakan elasctic non wofen.
20. Melakukan dekontaminasi alat operasi.

Anda mungkin juga menyukai