BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang adalah Badan Usaha
Milik Negara yang bergerak di bidang usaha pelayanan jasa kepelabuhanan. PT
Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang merupakan pendukung
utama transportasi laut yang secara langsung maupun tidak langsung
berperan aktif dalam pembangunan ekonomi Propinsi Lampung.
2. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penetapan standar pelayanan ini adalah agar
pelayanan petikemas di PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang
dapat sesuaidengan prosedur, sehingga mampu bersaing dengan badan
hukumlainya dalam bidang pelayanan jasa petikemas baik domestik maupun
internasional.
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Standar Pelayanan Jasa Petikemas di PT Pelabuhan Indonesia II
(Persero) Cabang Panjang meliputi :
a. Pelayanan Jasa Bongkar dan Muat Petikemas Domestik dan Internasional
b. Pelayanan Batal Muat dan Alih Kapal
c. Pelayanan DG (Dangerous Goods)
d. Pelayanan OOG (Out Of Gauge)
e. Pelayanan Jasa Petikemas Reefer
f. Pelayanan Buka dan Tutup Palka
g. Pelayanan Receiving dan Delivery Petikemas
h. Pelayanan Batal Muat Delivery
i. Pelayanan Behandle
BAB II
PENGERTIAN, PRINSIP DAN
KOMPONEN STANDAR PELAYANAN
A. PENGERTIAN
Petunjuk teknis Standar Pelayanan Jasa Kapal ini memuat beberapa pengertian
sebagai berikut :
1. Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan perundang-undangan bagi
setiap warga dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
2. Penyelenggara Pelayanan Publik yang selanjutnya disebut korporasi, lembaga
independen yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang untuk kegiatan
pelayanan publik dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk
kegiatan pelayanan publik.
3. Organisasi Penyelenggara Pelayanan Publik yang selanjutnya disebut
Organisasi Penyelenggara adalah satuan kerja penyelenggara pelayanan
publik yang berada di lingkungan institusi Penyelenggara Negara, Korporasi,
Lembaga Independen yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang untuk
kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata
untuk kegiatan pelayanan publik.
4. Standar Pelayanan adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman
penyelenggara pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai
kewajiban dan janji penyelanggara kepada masyarakat dalam rangka
pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur.
5. Maklumat Pelayanan adalah pernyataan tertulis yang berisi keseluruhan
rincian kewajiban dan jasa yang terdapat dalam Standar Pelayanan.
6. Pengguna Jasaadalah seluruh pihak, baik warga negara maupun penduduk
sebagai perseorangan, kelompok, maupun badan hukum yang berkedudukan
sebagai penerima manfaat pelayanan publik, baik secara langsung maupun
tidak langsung.
7. Berth Allocation (BA) adalah sub bagian yang merencanakan dan mengatur
kade meter untuk penyandaran kapal.
8. Billing adalah sub bagian keuangan yang melakukan verifikasi dan input data
permintaan pelayanan serta melakukan penerbitan proforma/pra nota.
9. Booking Stack adalah dokumen permohonan perusahaan pelayaran/agen
kepada terminal petikemas untuk menyediakan lokasi penumpukan.
10. CEIR (Container Equipment Interchange Receipt) adalah dokumen operasi
gate out yang berisi infromasi nomor container dan kondisi fisik container.
11. CMS (Container Movement Slip) adalah dokumen operasi gate in yang berisi
informasi lokasi dan nomor container.
~4~
46. Yard Talker merupakan sub bagian dari organisasi Pengendalian Operasi
Lapangan pada Planning & Control Tower.
47. WOA (Wharf Operator Assistance) adalah asisten operator crane di dermaga.
48. Shuffling adalah kegiatan memindahkan petikemas antar row dalam satu slot
dengan menggunakan alat angkat.
49. Behandle adalah kegiatan penanganan petikemas dan barang dalam
petikemas sesuai permintaan Pemilik Barang/Kuasa Pemilik Barang dengan
pemeriksaan fisik barang oleh instansi berwenang.
50. Buka tutup palka adalah suatu pelayanan membuka dan menutup palka kapal
petikemas dengan menggunakan alat bongkar muat.
51. Closing Time adalah waktu yang menentukan berhentinya petikemas
receiving yang akan dimuat ke kapal yang ditentukan pada saat proses
perencanaan.
52. Container Freight Station (CFS) adalah bagian dari fasilitas di Terminal
Petikemas yang terdiri dari gudang dan lapangan penumpukan digunakan
untuk menumpuk petikemas LCL, pelayanan stripping/stuffing, dan untuk
menumpuk barang ex pelayanan stripping/stuffing, pelayanan behandle.
53. Crane darat adalah alat angkat petikemas yang dioperasikan untuk kegiatan
stevedoring yang berupa container crane, shore to ship, fix crane, luffing
crane dan yang dapat dipersamakan dengan itu.
54. Crane kapal adalah alat angkat petikemas yang dioperasikan untuk kegiatan
stevedoring yang menjadi satu kesatuan dengan kapal.
55. Dermaga adalah suatu bangunan pelabuhan yang digunakan untuk merapat
dan menambatkan kapal yang melakukan bongkar/muat barang, hewan, dan
menaik-turunkan penumpang.
56. Full Container Load (FCL) selanjutnya disebut “FCL” adalah suatu kondisi
pengiriman barang dimana dalam satu container terdapat satu pemilik barang
dan dilakukan pembongkaran dari atas kapal sampai dengan dilakukan
stacking di Container Yard.
57. Gerakan Ekstra adalah gerakan pemindahan petikemas atas permintaan
Pengguna Jasa, yang terdiri dari relokasi dan/atau angsur.
58. Cargodoring adalah pekerjaan mengangkut petikemas dengan menggunakan
trailer/chassis dari sisi lambung kapal ke lapangan penumpukan petikemas
atau sebaliknya dalam area Terminal yang sama.
59. Lapangan Penumpukan (CY) adalah tempat penyimpanan sementara
petikemas sebelum dimuat maupun yang sudah dibongkar.
60. Lapangan Penumpukan Petikemas Empty adalah tempat penyimpanan
petikemas kosong.
61. Less Container Load (LCL) selanjutnya disebut “LCL” adalah suatu kondisi
pengiriman barang dimana dalam satu container terdapat lebih dari satu
pemilik barang dan dilakukan kegiatan stripping kemudian di susun di dalam
gudang Container Freight Station (CFS) serta memindahkan petikemas
kosong ke dalam lapangan petikemas kosong.
~6~
73. Restowage adalah penataan kembali muatan petikemas di atas kapal, dengan
proses kegiatan terdiri dari penataan petikemas row to row (tanpa melalui
proses landed di demaga) dan penataan petikemas bay to bay melalui proses
landed di lapangan penumpukan atau dermaga.
74. Rubah Status adalah perubahan status petikemas dari “FCL” menjadi “LCL”
dimana barang dikeluarkan dari dalam petikemas dan disusun ke dalam
gudang atau sebaliknya.
75. Stacking adalah pekerjaan penyusunan petikemas di lapangan penumpukan
(CY).
76. Stevedoring adalah pekerjaan membongkar petikemas dari kapal ke
dermaga/tongkang/truk atau memuat petikemas dari demaga/tongkang/truk
ke dalam kapal sampai dengan tersusun dalam palka kapal dengan
menggunakan crane kapal atau crane darat.
77. Stripping/stuffing adalah kegiatan mengeluarkan dan memasukan barang dari
dan ke dalam petikemas.
78. Tarif dasar adalah tarif perhitungan atas pengenaan jasa petikemas yang
ditentukan oleh Direksi.
79. Tempat Pelayanan Fisik Terpadu (TPFT) adalah sebagai fasilitas terpadu
pemeriksaan kepabeanan dan karatina untuk barang-barang tertentu sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
80. Terminal adalah fasilitas pelabuhan yang terdiri atas kolam sandar dan tempat
kapal bersandar atau tambat, tempat penumpukan, tempat menunggu dan
naik turun penumpang, dan atau tempat bongkar/muat barang.
81. Terminal Handling Charges (THC) adalah tarif yang dikenakan terhadap
handling petikemas yang meliputi kegiatan stevedoring, Cargodoring dan lift
on/off.
82. Terminal Operating System (TOS) adalah aplikasi perangkat lunak yang
mendukung perencanaan, aktivitas pengendalian jadwal dan alat terminal
petikemas serta menjamin terhadap keakuratan didalam operasi terminal.
83. Terminal Petikemas adalah fasilitas pelabuhan yang terdiri atas kolam sandar
dan tempat kapal bersandar atau tambat, tempat penumpukan petikemas,
dan/atau tempat bongkar muat petikemas, serta peralatan yang layak untuk
melayani kegiatan bongkar muat petikemas.
84. Transhipment adalah kegiatan membongkar petikemas dan memuat kembali
ke kapal pengangkut ke-2 (kedua) pada Terminal yang sama.
85. Truck Lossing adalah kegiatan angkut langsung dari dan ke Pelabuhan tanpa
menggunakan Fasilitas penumpukan.
86. Trucking adalah pekerjaan mengangkut petikemas dengan menggunakan
trailer/chasis dari sisi lambung kapal/lapangan penumpukan petikemas ke
luar area Terminal atau dari satu area lapanagn penumpukan ke lapangan
penumpukan petikemas lainnya pada area Terminal, atau sebaliknya.
87. Twenty Foot Equivalent Units (TEU’s) adalah sebuah satuan ukuran
petikemas setara dengan ukuran dua puluh kaki.
~8~
88. Uncontainerized adalah barang tidak dalam kemasan petikemas yang dimuat
atau dibongkar menggunakan kapal petikemas di fasilitas yang memberikan
pelayanan petikemas.
89. Shipping Line adalah perusahaan pelayaran yang mengoperasikan kapal
petikemas.
90. CVIA (Container Vessel Identification Advice) adalahpemberitahuan rencana
kegiatan kapal di terminal.
91. EDI Baplie adalah data yang berisi informasi tentang posisi petikemas di atas
kapal.
B. PRINSIP
Dalam menyusun, menetapkan dan menerapkan Standar Pelayanan dilakukan
dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Sederhana, Standar Pelayanan yang mudah dimengerti, mudah diikuti, mudah
dilaksanakan, mudah diukur, dengan prosedur yang jelas dan biaya terjangkau
bagi pengguna jasa.
2. Parsitipatif, Penyusunan Standar Pelayanan dengan melibatkan pihak terkait
dan pengguna jasa untuk bersama membahas agar mendapatkan keselarasan
atas dasar komitmen atau hasil kesepakatan.
3. Akuntabel, Hal-hal yang diatur dalam Standar Pelayanan harus dapat
dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan secara konsisten kepada pihak
yang berkepentingan.
4. Berkelanjutan, Standar Pelayanan harus terus menerus dilakukan perbaikan
sebagai upaya peningkatan kualitas dan inovasi pelayanan
5. Transparansi, Standar Pelayanan harus dapat dengan mudah diakses dan
diketahui oleh seluruh pengguna jasa.
6. Keadilan, Standar Pelayanan harus menjamin bahwa pelayanan yang diberikan
dapat menjangkau semua pengguna jasa.
C. KOMPONEN
Komponen Standar Pelayanan adalah komponen yang merupakan unsur-unsur
administrasi dan manajemen yang menjadi bagian dalam sistem dan proses
penyelenggaraan pelayanan publik.
2. Persyaratan, adalah syarat (dokumen atau hal lain) yang harus dipenuhi dalam
pengurusan suatu jenis pelayanan, baik persyaratan teknis maupun
administratif.
3. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur, adalah tata cara dan pelayanan yang
dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan, termasuk pengaduan.
4. Jangka Waktu Penyelesaian, adalah jangka waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan seluruh proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan.
5. Biaya/Tarif, adalah ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan dalam
mengurus dan/atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara yang
besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan
masyarakat.
6. Produk Pelayanan, adalah hasil pelayanan yang diberikan dan terima sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan.
7. Sarana, Prasarana, dan/atau Fasilitas, adalah peralatan dan fasilitas yang
diperlukan dalam penyelenggara pelayanan, termasuk peralatan dan fasilitas
pelayanan bagi kelompok.
8. Kompetensi Pelaksana, adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh pelaksana
meliputi pengetahuan, keahlian, keterampilan dan pengalaman.
9. Pengawasan Internal, adalah sistem pengendalian intern dan pengawasan
langsung yang dilakukan oleh pimpinan satuan kerja atau atasan langsung
pelaksana.
10. Penanganan pengaduan, saran, dan masukan, adalah tata cara pelaksanaan
penanganan pengaduan dan tindak lanjut.
11. Jumlah Pelaksana, adalah tersedianya pelaksana sesuai dengan beban kerja.
Informasi mengenai komposisi atau jumlah petugas yang melaksanakan tugas
sesuai pembagian dan uraian tugasnya.
12. Jaminan Pelayanan, adalah memberikan kepastian pelayanan dilaksanakan
sesuai dengan Standar Pelayanan.
13. Jaminan Keamanan dan Keselamatan Pelayanan, adalah dalam bentuk
komitmen untuk memberikan rasa aman, bebas dari bahaya, risiko, dan
keragu-raguan.
14. Evaluasi Kinerja Pelaksana, adalah penilaian untuk mengetahui seberapa jauh
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan Standar Pelayanan.
Dalam penyusunan, penetapan, dan penerapan Standar Pelayanan, untuk setiap
jenis pelayanan sekurang-kurangnya meliputi 14 (empat belas) komponen
tersebut. Apabila dipandang perlu, sesuai dengan karakteristik pada jenis
penyelenggaraan pelayanan tertentu, maka dimungkinkan untuk menambah atau
melengkapi komponen lain dalam pengembangan Standar Pelayanan. Selain itu
sebagai upaya harmonisasi antar peraturan perundang-undangan maka
penyusunan komponen Standar Pelayanan perlu memperhatikan peraturan
perundangan lain yang terkait dengan penyusunan Standar Pelayanan seperti
Standar Pelayanan (SP), Standar Operating Procedures (SOP) dan Norma,
Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK).
~ 10 ~
BAB III
IDENTIFIKASI KONDISI SAAT INI
- Peraturan Pemerintah
Nomor 61 Tahun 2009
tanggal 22 Oktober 2009
tentang Kepelabuhanan;
No Jenis Pelayanan Produk Pelayanan Dasar Hukum Penyelenggaraan Layanan Pengguna Layanan Pihak Terkait
- Penyediaan listrik
- Jasa monitoring
5. Pelayanan Jasa - Buka Tutup Palka
Petikemas Reefer
6. Pelayanan Buka - Timbangan
Tutup Palka - Lift On/Off
- Penumpukan
7. Pelayanan Receiving - Timbangan
/ Delivery Petikemas - Lift On/Off
- Penumpukan
1 Pelayanan Jasa Bongkar Muat Petikemas Domestik dan Internasional. - - Pelayanan Administrasi
- SK Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor: HK56/2/4/PI-II-12 Pelayanan Jasa Kapal ± 3
Perihal Tarif Pelayanan Jasa Barang di lingkungan Pelabuhan Panjang. menit;
Jasa Kapal Di Kawasan, Pelayanan Jasa Kapal Lainnya, dan Pelayanan - Pelayanan Petikemas 25
Jasa Air Kapal di Lingkungan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang B/C/H; 35 B/S/H;
Palembang dan Kawasan. - Sesuai meeting
- Surat Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor : perencanaan.
KU.300/29/10/1/DIT.SUM-14 Tentang Pelaksanaan Tarif Pelayanan Jasa
Petikemas di TPK Pelabuhan Panjang.
1 Pelayanan Jasa Operasi bongkar muat kapal Petikemas Operator Cotainer Crane (CC) Bersertifikasi 9 orang
2 Stevedoring, Delivery,dan Receiving Operator RTG Bersertifikasi 15 orang
Operator Reach Stacker Bersertifikasi 6 orang
Operator Headtruck Bersertifikasi 17 orang
3 Mobil Hantaran Operasional Driver Shuttle Car Berlisensi 3 orang
~ 20 ~
F. PENGAWASAN INTERNAL
Tabel 3.6: Pengawasan Internal
Status/Bentuk
Prosedur Dukungan SDM Sarana Keterangan
Organisasi
Satuan Pengawasan dilakukan dengan melakukan audit 1 tahun dua kali Sesuai surat penugasan - Ruang kerja Satuan Pengawas
Pengawas secara menyeluruh dari Direksi dan Intern (SPI)
Internal perlengkapan
kantor
- Data
pendukung
Kantor Akuntan Pengawasan dilakukan dengan melakukan audit 1 tahun dua kali Sesuai surat penugasan - Ruang kerja Kantor Akuntan Publik
Publik secara menyeluruh dalam bidang keuangan dari Direksi dan Ernest and Young (EY)
perlengkapan
kantor
- Data
pendukung
~ 21 ~
BAB IV
STANDAR PELAYANAN
Berdasarkan hasil identifikasi kondisi saat ini, ditetapkan Standar Pelayanan di lingkungan
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang ditetapkan sebagai berikut:
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
(SOP berupa kapal (PPK) kepada petugas loket PPSA paling lambat 1 x
flowchart) 24 jam sebelum kapal tiba dengan proses sesuai dengan
prosedur pelayanan yang berlaku;
2) Perusahaan pelayaran/agen mengajukan permohonan
pelayanan petikemas kepada Bagian terminal Petikemas
cq Sub BagianPerencanaan dan melampirkan dokumen
via email :
2.1 Dokumen permohonan bongkar/muat: CVIA, EDI
Baplie, List container special handling via email
dari Shipping Line .
- Pengarsipan soft copy file CVIA, EDI Baplie,
Listcontainer special handling.
2.2 Melakukan verifikasi CVIA, special container list,
container special handling(Uncontainerized cargo
dan Over Weight cargo bila ada) dengan
rencana penyandaran kapal ( ROP ) serta
kesiapan lapangan.
2.3 Memeriksa dan menyesuaikan isi EDI
Bapliesesuai dengan struktur systemBaplie
- Open file EDI Baplie ( format 1,5 & 2.0 ) dari
shipping lines kemudian convert excel file
untuk Upload di NBS Sistem
2.4 Mengupload Baplie yang telah disesuaikan ke
dalam sistem Baplie
2.5 Melakukan verifikasi hasil upload Baplie pada
menu Inbound List dan Inbound View.
2.6 Mencetak Discharge Stowage Print/Profile
Bongkar.
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
b) Yard Planning
Petugas Perencanaan Lapangan (Yard Planner)
dengan menggunakan TOS OPUS petikemas
melakukan perencanaan lapangan
(1) Membuat yard allocation sesuai dengan pre
discharging dan pre loading
(2) Merencanakan alokasi lapangan penumpukan
untuk penerimaan (receiving) petikemas dengan
cara pembagian blok, slot, per kapal, per tujuan
(port destination), per berat
(3) Monitoring kegiatan dan melakukan koordinasi
dengan petugas operasi lapangan untuk
melakukan update apabila terdapat perubahan
atau penambahan lokasi penumpukan.
2) Sub bagian Perencanaan mendistribusikan document
planning kepada petugas bongkar/muat (SOA & WOA)
yaitu dokumen-dokumen
a) Berthing plan
b) Discharging list
c) Loading list (bila sudah closing stack)
d) Daftar penggunaan alat B/M
e) Yard allocation
~ 27 ~
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
7 Sarana, Prasarana,
Sarana Prasarana Kapasitas
dan/atau fasilitas Jumlah Sar-Pras
Layanan
Container Crane
1. Sumitomo (01) 1 Unit 26 Ton
2. Hyundai (02) 1 Unit 30,5 Ton
3. HDHM (03) 1 Unit 51 Ton
RTG
1. Bukaka 3 Unit 35 Ton
2. Noel 2 Unit 35 Ton
Reach Stacker 1 Unit 45 Ton
Side Loader 1 Unit 7 Ton
Forklift
1. FD 01 1 Unit 15 Ton
2. FD 02 1 Unit 2 Ton
3. FD 03 1 Unit 3,5 Ton
4. FD 04 1 Unit 3,5 Ton
Head Truck 17 Unit 220 Hp
5 Unit 70 Ton
Chassis 18 Unit
13 Unit 40 Ton
Refer Plug 100 plug 1000 KVA
1 Unit 725 KVA
Genset 3 Unit 1 Unit 400 KVA
1 Unit 200 KVA
Container Yard 75.000 6.848 Teus
~ 31 ~
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
11 Jumlah Pelaksana
Pekerjaan Jumlah SDM
Operator CC 9 orang
Operator RTG 15 orang
Operator RS/FD/SL 6 orang
Operator Head Truck 17 orang
Driver Hantaran 3 orang
~ 33 ~
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
7 Sarana,Prasarana,
Sarana Prasarana Jumlah Sar- Kapasitas
dan/atau fasilitas
Layanan Pras
Container Crane
1. Sumitomo
(01)
1 Unit 26 Ton
2. Hyundai
1 Unit 30,5 Ton
(02)
1 Unit 51 Ton
3. HDHM
(03)
RTG
1. Bukaka 3 Unit 35 Ton
2. Noel 2 Unit 35 Ton
Reach Stacker 1 Unit 45 Ton
Side Loader 1 Unit 7 Ton
Forklift
1. FD 01 1 Unit 15 Ton
2. FD 02 1 Unit 2 Ton
3. FD 03 1 Unit 3,5 Ton
4. FD 04 1 Unit 3,5 Ton
Head Truck 17 Unit 220 Hp
5 Unit 70 Ton
Chassis 18 Unit 13 Unit 40 Ton
NO KOMPONEN URAIAN
8 Kompetensi Pelaksana
Jenis Pelayanan Kompetensi
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
berikutnya.
11 Jumlah Pelaksana
Pekerjaan Jumlah SDM
Operator CC 9 orang
Operator RTG 15 orang
Operator RS 6 orang
Operator Forklift 17 orang
Driver Hantaran 3 orang
12 Jaminan Pelayanan ISO 9001 : 2015 danISPS CODE
13 Jaminan Keamanan dan SMK3
Keselamatan Pelayanan
14 Evaluasi Kinerja Pelaksana Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian
Perhubungan Nomor HK.103/2/18/DJPL-16 tentang
Standar Kinerja Pelayanan Operasional Pada
Pelabuhan Yang Diusahakan Secara Komersial.
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
9) Monitoring Operasi
(1) SPV Rendal Ops, Petugas Operasi Kapal dan Dermaga
(SOA & WOA) dan Ship Planner melakukan
monitoring serta bertanggung jawab atas seluruh
kegiatan operasi kapal (bongkar /muat).
(2) SPV Rendal Ops melakukan pengecekan alokasi
petikemas DG pada CY khusus petikemas DG.
NO KOMPONEN URAIAN
7 Sarana, Prasarana,
dan/atau fasilitas Sarana Prasarana Jumlah Sar- Kapasitas
Layanan Pras
Container Crane
1. Sumitomo
1 Unit 26 Ton
(01)
1 Unit 30,5 Ton
2. Hyundai (02)
1 Unit 51 Ton
3. HDHM (03)
RTG
1. Bukaka 3 Unit 35 Ton
2. Noel 2 Unit 35 Ton
Reach Stacker 1 Unit 45 Ton
NO KOMPONEN URAIAN
Forklift
1. FD 01 1 Unit 15 Ton
2. FD 02 1 Unit 2 Ton
3. FD 03 1 Unit 3,5 Ton
4. FD 04 1 Unit 3,5 Ton
Head Truck 17 Unit 220 Hp
5 Unit 70 Ton
Chassis 18 Unit
13 Unit 40 Ton
Refer Plug 100 plug 1000 KVA
8 Kompetensi
Pelaksana Jenis Pelayanan Kompetensi
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
11 Jumlah Pelaksana
Pekerjaan Jumlah SDM
Operator CC 9 orang
Operator RTG 15 orang
Operator RS/FD/SL 6 orang
Operator Head Truck 17 orang
Driver Hantaran 3 orang
12 Jaminan Pelayanan ISO 9001 : 2015 danISPS CODE
13 Jaminan Keamanan SMK3
dan Keselamatan
Pelayanan
14 Evaluasi Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian
Pelaksana
Perhubungan Nomor HK.103/2/18/DJPL-16 tentang Standar
Kinerja Pelayanan Operasional Pada Pelabuhan Yang
Diusahakan Secara Komersial.
NO KOMPONEN URAIAN
e) Yard Planning
Petugas Perencanaan Lapangan (Yard
Planner) dengan menggunakan TOS OPUS
petikemas melakukan perencanaan lapangan
1) Membuat yard allocation sesuai dengan pre
discharging dan pre loading
2) Merencanakan alokasi lapangan
penumpukan untuk penerimaan (receiving)
petikemas Out OF Gauge (OOG) dengan cara
pembagian blok, slot, per kapal, per tujuan
(port destination), per berat di CY khusus
Container Out Of Gauge (DG)
3) Monitoring kegiatan dan melakukan
koordinasi dengan petugas operasi lapangan
untuk melakukan update apabila terdapat
perubahan atau penambahan lokasi
penumpukan.
f. Sub bagian Perencanaan mendistribusikan document
planning kepada petugas bongkar/muat (SOA &
WOA) yaitu dokumen-dokumen
1) Berthing plan
2) Discharging list
~ 57 ~
7 Sarana, Prasarana,
Sarana Prasarana Jumlah Sar- Kapasitas
dan/atau fasilitas
Layanan Pras
Container Crane
1. Sumitomo
(01) 1 Unit 26 Ton
2. Hyundai 1 Unit 30,5 Ton
(02) 1 Unit 51 Ton
3. HDHM (03)
RTG
1. Bukaka 3 Unit 35 Ton
2. Noel 2 Unit 35 Ton
Reach Stacker 1 Unit 45 Ton
Side Loader 1 Unit 7 Ton
~ 62 ~
Forklift
1. FD 01 1 Unit 15 Ton
2. FD 02 1 Unit 2 Ton
3. FD 03 1 Unit 3,5 Ton
4. FD 04 1 Unit 3,5 Ton
Head Truck 17 Unit 220 Hp
5 Unit 70 Ton
Chassis 18 Unit
13 Unit 40 Ton
Refer Plug 100 plug 1000 KVA
1 Unit 725 KVA
Genset 3 Unit 1 Unit 400 KVA
1 Unit 200 KVA
Container Yard 75.000 6.848 Teus
Area CFS 7.200 m2 21.600 Ton
Tambatan Dermaga 400 m 2 Berth
CCTV 13 Unit
Mobil Hantaran 1 Unit 8 orang
Golf Car
1 Unit 8 orang
8 Kompetensi Pelaksana
Jenis Pelayanan Kompetensi
11 Jumlah Pelaksana
Pekerjaan Jumlah SDM
Operator CC 9 orang
Operator RTG 15 orang
Operator RS 6 orang
Operator Forklift 17 orang
Driver Hantaran 3 orang
12 Jaminan Pelayanan ISO 9001 : 2015 danISPS CODE
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
kesiapan lapangan.
2.3 Memeriksa dan menyesuaikan isi EDI
Bapliesesuai dengan struktur systemBaplie
- Open file EDI Baplie ( format 1,5 & 2.0 ) dari
shipping lines kemudian convert excel file
untuk Upload di NBS Sistem
2.4 Mengupload Baplie yang telah disesuaikan ke
dalam sistem Baplie
2.5 Melakukan verifikasi hasil upload Baplie pada
menu Inbound List dan Inbound View.
2.6 Mencetak Discharge Stowage Print/Profile
Bongkar.
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
RTG
1. Bukaka 3 Unit 35 Ton
2. Noel 2 Unit 35 Ton
Reach Stacker 1 Unit 45 Ton
Side Loader 1 Unit 7 Ton
Forklift
1. FD 01 1 Unit 15 Ton
2. FD 02 1 Unit 2 Ton
3. FD 03 1 Unit 3,5 Ton
4. FD 04 1 Unit 3,5 Ton
Head Truck 17 Unit 220 Hp
5 Unit 70 Ton
Chassis 18 Unit
13 Unit 40 Ton
Refer Plug 100 plug 1000 KVA
1 Unit 725 KVA
Genset 3 Unit 1 Unit 400 KVA
1 Unit 200 KVA
~ 75 ~
NO KOMPONEN URAIAN
8 Kompetensi
Pelaksana Jenis Pelayanan Kompetensi
NO KOMPONEN URAIAN
11 Jumlah Pelaksana
Pekerjaan Jumlah SDM
Operator CC 9 orang
Operator RTG 15 orang
~ 77 ~
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
PPKB
c. Perencanaan Kapal dan Perencanaan Lapangan
1) Berdasarkan berthing plan dan PPK Penetapan, maka
Sub Bagian Perencanaan melakukan proses perencanaan
kapal (ship planning) dan perencanaan lapangan (yard
planning):
a) Ship Planning
Petugas Perencanaan Kapal (Ship Planner) dengan
menggunakan Terminal Operating System petikemas
(OPUS) melakukan perencanaan kapal :
(1) Melakukan entry data
- Ship Particular untuk registrasi (kapal baru)
- Vessel route
- Vessel schedule
- Voyage notification
(2) Melakukan verifikasi data CVIA, Special Container
List, Container Spesial Handling (OH/OW/OOG
bila ada) dengan rencana penyandaran kapal
sesuai ROP serta kesiapan lapangan
(3) Melakukan proses pemindahan data baplie EDI via
email atau convert data baplie.xls (format 1,5 &
2.0) ke TOS OPUS dan kemudian di upload di NBS
System
(4) Melakukan verifikasi hasil upload Baplie pada
menu Inbound List di dalam TOS OPUS
(5) Melakukan perencanaan penggunaan alat
bongkar/muat (QCC, RTGC, Head Truck, RS/SL)
(6) Membuat loading sequence kapal sesuai loading
list dari Pelayaran/Agen serta menerbitkan general
stowage plan dan bay plan loading untuk dibawa
ke Chief Officer sebagai penetapan persetujuan
pemuatan dan disampaikan ke petugas
kapal/dermaga (SOA & WOA)
(7) Monitoring kegiatan dan melakukan koreksi
~ 81 ~
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
ketentuan:
a) Apabila terdapat kekeliruan maka dokumen
dikembalikan ke Sub bagian Perencanan untuk dikoreksi
dan diperbaiki
b) Apabila tidak terdapat kekeliruan maka dokumen
diserahkan ke Petugas Operasi Kapal sebagai dasar
perintah pelaksanaan pelayanan bongkar/muat
petikemas.
d). Pelayanan Buka Tutup Palka
Berdasarkan dokumen planning (berthing plan, discharging
list, dll), maka Petugas Operasi Kapal (SOA)
menginstruksikan kepada :
Operator CC untuk membuka/menutup palka dengan
baik di Backreach QCC.
a) Selanjutnya Petugas Operasi Kapal (SOA) :
(1) Menghubungi pihak kapal untuk koordinasi
pelaksanaan buka/tutup palka ;
(2) Melakukan koordinasi dengan petugas control
tower jika terjadi perubahan bongkaran/muatan;
(3) Memandu operator QCC dalam pelaksanaan
buka/tutup palka petikemas dengan hati-hati dan
pelan.
(4) Memastikan kunci palka terpasang dengan baik
dan benar pada saat tutup palka
b) Selanjutnya Operator QCC :
(1). Melakukan gerakan QCC untuk
membuka/menutup palka dengan hati-hati.
(2). Kecepatan pada gerakan Trolley saat membawa
tutup palka maksimal 2 Knot.
(3). Meletakan tutup palka di area Backreach QCC
pada saat buka palka.
1) Operasi Bongkar Petikemas
• Berdasarkan bay plan discharge/dischargeing list,
~ 83 ~
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
7 Sarana, Prasarana,
Sarana Prasarana Jumlah Sar- Kapasitas
dan/atau fasilitas
Layanan Pras
Container Crane
1. Sumitomo (01) 1 Unit 26 Ton
2. Hyundai (02) 1 Unit 30,5 Ton
3. HDHM (03) 1 Unit 51 Ton
RTG
1. Bukaka 3 Unit 35 Ton
2. Noel 2 Unit 35 Ton
Reach Stacker 1 Unit 45 Ton
Side Loader 1 Unit 7 Ton
~ 86 ~
NO KOMPONEN URAIAN
Forklift
1. FD 01 1 Unit 15 Ton
2. FD 02 1 Unit 2 Ton
3. FD 03 1 Unit 3,5 Ton
4. FD 04 1 Unit 3,5 Ton
Head Truck 17 Unit 220 Hp
5 Unit 70 Ton
Chassis 18 Unit
13 Unit 40 Ton
Refer Plug 100 plug 1000 KVA
1 Unit 725 KVA
Genset 3 Unit 1 Unit 400 KVA
1 Unit 200 KVA
Container Yard 75.000 6.848 Teus
Area CFS 7.200 m2 21.600 Ton
Tambatan Dermaga 400 m 2 Berth
CCTV 13 Unit
Mobil Hantaran 1 Unit 8 orang
Golf Car
1 Unit 8 orang
8 Kompetensi
Pelaksana Jenis Pelayanan Kompetensi
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
11 Jumlah Pelaksana
Pekerjaan Jumlah SDM
Operator CC 9 orang
Operator RTG 15 orang
Operator RS/FD/SL 6 orang
Operator Head Truck 17 orang
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
3) 45” : Rp 326.200,-
b) Tarif Receiving / Delivery Empty :
1) 20” : Rp 86.800,-
2) 40” : Rp 130.480,-
3) 45” : Rp 163.100,-
RTG
1. Bukaka 3 Unit 35 Ton
2. Noel 2 Unit 35 Ton
Reach Stacker 1 Unit 45 Ton
Side Loader 1 Unit 7 Ton
Forklift
1. FD 01 1 Unit 15 Ton
2. FD 02 1 Unit 2 Ton
3. FD 03 1 Unit 3,5 Ton
4. FD 04 1 Unit 3,5 Ton
Head Truck 17 Unit 220 Hp
5 Unit 70 Ton
Chassis 18 Unit
13 Unit 40 Ton
Refer Plug 100 plug 1000 KVA
1 Unit 725 KVA
Genset 3 Unit 1 Unit 400 KVA
1 Unit 200 KVA
Container Yard 75.000 6.848 Teus
Area CFS 7.200 m2 21.600 Ton
Tambatan 400 m 2 Berth
~ 92 ~
NO KOMPONEN URAIAN
Dermaga
CCTV 13 Unit
Mobil Hantaran 1 Unit 8 orang
Golf Car
1 Unit 8 orang
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
11 Jumlah Pelaksana
Pekerjaan Jumlah SDM
Operator CC 9 orang
Operator RTG 15 orang
Operator RS 6 orang
Operator Forklift 17 orang
Driver Hantaran 3 orang
12 Jaminan Pelayanan ISO 9001 : 2008 dan ISPS CODE
13 Jaminan Keamanan dan SMK3
Keselamatan Pelayanan
14 Evaluasi Kinerja Pelaksana Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian
Perhubungan Nomor HK.103/2/18/DJPL-16 tentang
Standar Kinerja Pelayanan Operasional Pada
Pelabuhan Yang Diusahakan Secara Komersial.
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
- Lift On/Off
RTG
1. Bukaka 3 Unit 35 Ton
2. Noel 2 Unit 35 Ton
Reach Stacker 1 Unit 45 Ton
Side Loader 1 Unit 7 Ton
Forklift
1. FD 01 1 Unit 15 Ton
2. FD 02 1 Unit 2 Ton
3. FD 03 1 Unit 3,5 Ton
4. FD 04 1 Unit 3,5 Ton
Head Truck 17 Unit 220 Hp
5 Unit 70 Ton
Chassis 18 Unit
13 Unit 40 Ton
Refer Plug 100 plug 1000 KVA
1 Unit 725 KVA
Genset 3 Unit 1 Unit 400 KVA
1 Unit 200 KVA
Container Yard 75.000 6.848 Teus
Area CFS 7.200 m2 21.600 Ton
Tambatan
400 m 2 Berth
Dermaga
CCTV 13 Unit
Mobil Hantaran 1 Unit 8 orang
Golf Car
1 Unit 8 orang
8 Kompetensi Pelaksana
Jenis Pelayanan Kompetensi
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
Pelabuhan Laut
2. SK Departemen Perhubungan Direktorat Jendral
Perhubungan Laut Nomor: PP 72/3/11-96 perihal
Pengoperasian Dermaga Petikemas Pelabuhan
Panjang sebagai Terminal Petikemas (Full
Container);
3. SK Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Nomor: HK56/2/4/PI-II-12 Perihal Tarif
Pelayanan Jasa Barang di lingkungan Pelabuhan
Panjang.
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
RTG
1. Bukaka 3 Unit 35 Ton
2. Noel 2 Unit 35 Ton
Reach Stacker 1 Unit 45 Ton
Side Loader 1 Unit 7 Ton
Forklift
1. FD 01 1 Unit 15 Ton
2. FD 02 1 Unit 2 Ton
3. FD 03 1 Unit 3,5 Ton
4. FD 04 1 Unit 3,5 Ton
Head Truck 17 Unit 220 Hp
5 Unit 70 Ton
Chassis 18 Unit
13 Unit 40 Ton
Refer Plug 100 plug 1000 KVA
1 Unit 725 KVA
Genset 3 Unit 1 Unit 400 KVA
1 Unit 200 KVA
Container Yard 75.000 6.848 Teus
Area CFS 7.200 m2 21.600 Ton
Tambatan
400 m 2 Berth
Dermaga
CCTV 13 Unit
Mobil Hantaran 1 Unit 8 orang
Golf Car
1 Unit 8 orang
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
BAB V
PENUTUP