Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN

KOMPUTER MENGENAI

“FIBER OPTIK ”

DISUSUN OLEH :

➢ BAKRI ARIANTO (1225132003)


➢ FITRIANI (1225132004)
➢ IKRAR ALAM SYAH (1225132008)
➢ AULIA RAHMA ANDANI (1325132001)

D3 KOMPUTER

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena telah menyelesaikan tugas
makalah dari mata kuliah Komunikasi Data dan Jaringan Komputer yang membahas tentang
“Fiber Optik“.

Dalam penyusunan tugas ini tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak dosen pembimbing mata kuliah Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada penulis sehingga penulis
termotivasi untuk menyelesaikan tugas ini.
2. Serta semua pihak yang selalu membimbing dan memotivasi.

Dalam penyusunan tugas ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi,mengingat akan keterbatasan kemampuan yang dimiliki
penulis,untuk itu segala kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan demi kemajuan
penulis.

Makassar, 25 Maret 2015

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. i
DAFTAR ISI. ii

BAB I PENDAHULUAN. 1
A. Latar Belakang. 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
D. Manfaat. 2

BAB II PEMBAHASAN. 3
A. Penjelasan mengenai pengertian fiber optik 3
B. Penjelasan mengenai sejarah fiber optik 7
C. Penjelasan mengenai jenis-jenis fiber optik. 11
D. Penjelasan mngenai prinsip kerja fiber optik 12
E. Penjelasan mengenai kekurangan dan kelebihan fiber optik 12

BAB III PENUTUP. 12


A. Kesimpulan 12
B. Saran 12

DAFTAR PUSTAKA 13
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kemajuan di bidang teknologi sangat pesat. Demikian pula kebutuhan trafik yang

terus meningkat dan permintaan dari pemakai jasa telekomunikasi terus bertambah baik

dalam segi kualitas (mutu) maupun pada segi kuantitas dalam arti sistem komunikasi

tersebut dapat menyalurkan informasi sebanyak mungkin dalam waktu bersamaan.

Hal-hal tersebut di atas mendorong pemikiran dan perencanaan untuk dapat

menyediakan suatu sistem komunikasi yang lebih tinggi kualitasnya disamping

penggunaan sistem komunikasi yang sudah ada baik yang menggunakan media

transmisi phisik maupun non phisik (radio).

Sistem komunikasi Fiber optik adalah suatu sistem komunikasi yang menggunakan

media transmisi phisik berupa fiber optik yang merupakan salah satu sistem komunikasi

yang saat ini mampu mengatasi / memenuhi tantangan-tantangan di atas dan dapat terus

dikembangkan untuk berbagai macam komunikasi.

Seiring dengan berkembangnya teknologi telekomunikasi khususnya dengan

masuknya teknologi digital ke dalam segala bagian dan fungsi jaringan telekomunikasi

maka pertukaran informasi dalam bentuk lain selain suara dan berbagai ragam
telekomunikasi menjadi mungkin, sehingga jenis-jenis kemampuan perangkat menjadi

berkembang.

Dalam sistem komunikasi saat ini, fiber optik sebagai media transmisi makin

banyak digunakan menggantikan saluran transmisi kawat. Hal ini disebabkan

banyaknya keuntungan yang didapat dibandingkan dengan saluran kawat. Dengan

teknologi yang sudah dikuasai pada saat ini, sistem komunikasi fiber optik masih sedikit

lebih mahal dari sistem transmisi kawat atau sistem transmisi radio yang setara, tetapi

dengan pertumbuhan teknologi yang sangat cepat sekarang ini, sistem fiber optik

dengan cepat akan mampu bersaing dengan sistem-sistem lain dalam harga, dan dengan

kelebihan-kelebihan yang lain yang dimiliki oleh fiber optik, makin lama makin banyak

sistem lain yang digantikannya.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun yang menjadi fokus permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Menjelaskan pengertian fiber optik!
2. Menjelaskan sejarah fiber optik!
3. Menjelaska jenis-jenis fiber optik!
4. Menjelaskan prinsip kerja fiber optik!
5. Menjelaskan kekurangan dan kelebihan fiber optik!

C. TUJUAN
1. Menjelaskan pengertian fiber optik.
2. Menjelaskan sejarah fiber optik.
3. Menjelaska jenis-jenis fiber optik.
4. Menjelaskan prinsip kerja fiber optik.
5. Menjelaskan kekurangan dan kelebihan fiber optik
D. MANFAAT
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah agar pembaca dapat mengetahui dengan
jelas mengenai Fiber Optik beserta jenis-jenis dan prinsip kerjanya, dan sebagai pemenuhan
tugas dari mata kuliah teknik antar muka komputer.

BAB 2
ISI MAKALAH

A. Pengertian Fiber Optik


Fiber optik adalah bagian dari sistem komunikasi fiber optik. Ia bekerja

dengan dukungan alat-alat lainnya. Yang pertama yaitu pemancar. Pemancar

menghasilkan sinyal yang akan berjalan melalui kabel fiber optik. Regenerator optik

dibutuhkan ketika sinyal cahaya mengalami pelemahan karena berjalan pada jarak

yang sangat jauh dan membutuhkan penguatan kembali. Sebenarnya sinyal cahaya

disalin ulang dan sinyal baru dengan karakteristik yang sama dikirimkan kembali oleh

regenerator. Pada ujung kabel serat optik terdapat penerima optik. Ia menerima sinyal

cahaya dan mengubahnya menjadi bentuk yang dapat dibaca oleh alat kita.

Fiber optik terdiri dari 100 atau lebih helaian gelas atau kaca yang panjang dan

sangat tipis dengan diameter mendekati tebal rambut manusia. fiber optik tersusun

dalam satu kelompok yang disebut kabel optik dan berguna untuk menyalurkan sinyal

cahaya pada jarak yang jauh.


Gambar. Potongan melintang serat optic
● Core adalah kaca tipis yang merupakan bagian inti dari fiber optik yang dimana
pengiriman sinar dilakukan.
● Cladding adalah materi yang mengelilingi inti yang berfungsi memantulkan sinar
kembali ke dalam inti(core)
● Buffer Coating adalah plastic pelapis yang melindungi fiber dari kerusakan.
● Jacket adalah pembungkus lapisan terluar dari fiber optk.
B. Sejarah Fiber Optik
Penggunaan cahaya sebagai pembawa informasi sebenarnya sudah banyak
digunakan sejak zaman dahulu, baru sekitar tahun 1930-an para ilmuwan Jerman
mengawali eksperimen untuk mentransmisikan cahaya melalui bahan yang bernama
serat optik. Percobaan ini juga masih tergolong cukup primitif karena hasil yang
dicapai tidak bisa langsung dimanfaatkan, namun harus melalui perkembangan dan
penyempurnaan lebih lanjut lagi. Perkembangan selanjutnya adalah ketika para
ilmuawan Inggris pada tahun 1958 mengusulkan prototipe serat optik yang sampai
sekarang dipakai yaitu yang terdiri atas gelas inti yang dibungkus oleh gelas lainnya.
Sekitar awal tahun 1960-an perubahan fantastis terjadi di Asia yaitu ketika para
ilmuwan Jepang berhasil membuat jenis serat optik yang mampu mentransmisikan
gambar.
Generasi-generasi fiber optic :
1. Generasi pertama (mulai 1975)
Sistem masih sederhana dan menjadi dasar bagi sistem generasi berikutnya, terdiri
dari : alat encoding : mengubah input (misal suara) menjadi sinyal listrik
transmitter : mengubah sinyal listrik menjadi sinyal gelombang, berupa LED
dengan panjang gelombang 0,87 mm. serat silika : sebagai penghantar sinyal
gelombang repeater : sebagai penguat gelombang yang melemah di perjalanan
receiver : mengubah sinyal gelombang menjadi sinyal listrik, berupa fotodetektor
alat decoding : mengubah sinyal listrik menjadi output (misal suara) Repeater
bekerja melalui beberapa tahap, mula-mula ia mengubah sinyal gelombang yang
sudah melemah menjadi sinyal listrik, kemudian diperkuat dan diubah kembali
menjadi sinyal gelombang. Generasi pertama ini pada tahun 1978 dapat mencapai
kapasitas transmisi sebesar 10 Gb.km/s.
2. Generasi kedua (mulai 1981)
Untuk mengurangi efek dispersi, ukuran teras serat diperkecil agar menjadi tipe
mode tunggal. Indeks bias kulit dibuat sedekat-dekatnya dengan indeks bias teras.
Dengan sendirinya transmitter juga diganti dengan diode laser, panjang
gelombang yang dipancarkannya 1,3 mm. Dengan modifikasi ini generasi kedua
mampu mencapai kapasitas transmisi 100 Gb.km/s, 10 kali lipat lebih besar
daripada generasi pertama.

3. Generasi ketiga (mulai 1982)


Terjadi penyempurnaan pembuatan serat silika dan pembuatan chip diode laser
berpanjang gelombang 1,55 mm. Kemurnian bahan silika ditingkatkan sehingga
transparansinya dapat dibuat untuk panjang gelombang sekitar 1,2 mm sampai 1,6
mm. Penyempurnaan ini meningkatkan kapasitas transmisi menjadi beberapa ratus
Gb.km/s.
4. Generasi keempat (mulai 1984)
Dimulainya riset dan pengembangan sistem koheren, modulasinya yang dipakai
bukan modulasi intensitas melainkan modulasi frekuensi, sehingga sinyal yang
sudah lemah intensitasnya masih dapat dideteksi. Maka jarak yang dapat
ditempuh, juga kapasitas transmisinya, ikut membesar. Pada tahun 1984
kapasitasnya sudah dapat menyamai kapasitas sistem deteksi langsung. Sayang,
generasi ini terhambat perkembangannya karena teknologi piranti sumber dan
deteksi modulasi frekuensi masih jauh tertinggal. Tetapi tidak dapat disangkal
bahwa sistem koheren ini punya potensi untuk maju pesat pada masa-masa yang
akan datang.
5. Generasi kelima (mulai 1989)
Pada generasi ini dikembangkan suatu penguat optik yang menggantikan fungsi
repeater pada generasi-generasi sebelumnya. Sebuah penguat optik terdiri dari
sebuah diode laser InGaAsP (panjang gelombang 1,48 mm) dan sejumlah serat
optik dengan doping erbium (Er) di terasnya. Pada saat serat ini disinari diode
lasernya, atom-atom erbium di dalamnya akan tereksitasi dan membuat inversi
populasi*, sehingga bila ada sinyal lemah masuk penguat dan lewat di dalam
serat, atom-atom itu akan serentak mengadakan deeksitasi yang disebut emisi
terangsang (stimulated emission) Einstein. Akibatnya sinyal yang sudah melemah
akan diperkuat kembali oleh emisi ini dan diteruskan keluar penguat. Keunggulan
penguat optik ini terhadap repeater adalah tidak terjadinya gangguan terhadap
perjalanan sinyal gelombang, sinyal gelombang tidak perlu diubah jadi listrik dulu
dan seterusnya seperti yang terjadi pada repeater. Dengan adanya penguat optik
ini kapasitas transmisi melonjak hebat sekali. Pada awal pengembangannya hanya
dicapai 400 Gb.km/s, tetapi setahun kemudian kapasitas transmisi sudah
menembus harga 50 ribu Gb.km/s.

6. Generasi keenam
Pada tahun 1988 Linn F. Mollenauer memelopori sistem komunikasi soliton.
Soliton adalah pulsa gelombang yang terdiri dari banyak komponen panjang
gelombang. Komponen-komponennya memiliki panjang gelombang yang berbeda
hanya sedikit, dan juga bervariasi dalam intensitasnya. Panjang soliton hanya
10-12 detik dan dapat dibagi menjadi beberapa komponen yang saling berdekatan,
sehingga sinyal-sinyal yang berupa soliton merupakan informasi yang terdiri dari
beberapa saluran sekaligus (wavelength division multiplexing). Eksperimen
menunjukkan bahwa soliton minimal dapat membawa 5 saluran yang
masing-masing membawa informasi dengan laju 5 Gb/s. Cacah saluran dapat
dibuat menjadi dua kali lipat lebih banyak jika dibunakan multiplexing polarisasi,
karena setiap saluran memiliki dua polarisasi yang berbeda. Kapasitas transmisi
yang telah diuji mencapai 35 ribu Gb.km/s. Cara kerja sistem soliton ini adalah
efek Kerr, yaitu sinar-sinar yang panjang gelombangnya sama akan merambat
dengan laju yang berbeda di dalam suatu bahan jika intensitasnya melebihi suatu
harga batas. Efek ini kemudian digunakan untuk menetralisir efek dispersi,
sehingga soliton tidak akan melebar pada waktu sampai di receiver. Hal ini sangat
menguntungkan karena tingkat kesalahan yang ditimbulkannya amat kecil bahkan
dapat diabaikan. Tampak bahwa penggabungan ciri beberapa generasi teknologi
serat optik akan mampu menghasilkan suatu sistem komunikasi yang mendekati
ideal, yaitu yang memiliki kapasitas transmisi yang sebesar-besarnya dengan
tingkat kesalahan yang sekecil-kecilnya yang jelas, dunia komunikasi abad 21
mendatang tidak dapat dihindari lagi akan dirajai oleh teknologi serat optik.

C. Jenis-jenis Fiber Optik


● Single-mode fibers
Mempunyai inti yang kecil (berdiameter 0.00035 inch atau 9 micron) dan
berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 1300-1550
nanometer)

Gambar. Fiber optik single-mode

● Multi-mode fibers
Mempunyai inti yang lebih besar(berdiameter 0.0025 inch atau 62.5 micron) dan
berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 850-1300
nanometer)

Gambar. Fiber optik multi-mode

D. Prnsip Kerja Fiber Optik


Fiber optik bekerja dengan memanfaatkan sifat cahaya yang unik, mempunyai
kecepatan sangat tinggi dan dapat dibelokkan yang kemudian kita sebut sebagai refleksi
internal total. Refleksi internal total merupakan fenomena optik yang terjadi jika cahaya
mengenai perbatasan antara dua medium dengan sudut lebih besar dari sudut kritis yang
diukur secara normal terhadap permukaan. Fenomena ini hanya dapat terjadi jika cahaya
merambat dari medium dengan indeks bias yang lebih besar menuju medium dengan
indeks bias yang lebih kecil, misalnya cahaya yang merambat dari air ke udara.
Prinsip kerja fiber optik dapat digambarkan dengan jelas menggunakan analogi:
jika kita ingin menerangi sebuah terowongan yang lurus, kita cukup menyalakan lampu
dan cahaya akan memancar lurus sehingga terowongan akan menjadi terang. Lain halnya
jika terowongan tersebut berkelok-kelok. Jika kita hanya menyalakan lampu, cahaya dari
lampu tidak dapat menerangi seluruh terowongan karena sebagian cahaya akan terhalang
oleh belokan terowongan. Cara supaya lampu dapat menerangi seluruh terowongan
adalah dengan meletakkan cermin pada lekukan terowongan supaya cahaya dari lampu
dapat membelok menuju lokasi yang kita inginkan.
Perlu diperhatikan bahwa sumber cahaya (sinyal) dari luar yang akan masuk ke
core serat optik harus diperhitungkan terlebih dahulu sudut datangnya. Ketika cahaya
dari core berpapasan dengan perbatasan cladding, cahaya akan membentuk sudut yang
lebih besar dari sudut kritis, terjadi refleksi internal total yang menyebabkan cahaya
membelok ke bagian bawah, kemudian ketika berpapasan dengan perbatasan cladding di
bawah, cahaya tetap membentuk sudut kritis sehingga membelok kembali ke atas, dan
seterusnya hingga cahaya sampai ke bagian penerima.

E. Kelebihan dan Kekurangan Fiber Optik


● Kelebihan :
- Lebih murah jika dibandingkan dengan kabel tembaga dalam panjang yang sama.
- Lebih tipis, mempunyai diameter yang lebih kecil daripada kabel tembaga.
- Kapasitas lebih besar.
- Sinyal degradasi lebih kecil.
- Ukurannya kecil dan ringan.
- Kebal terhadap gangguan gelombang elektromagnet.
- Tidak menghantarkan arus lisrtik
● Kekurangan :
- Konstruksi fiber optik lemah sehingga dalam pemakaiannya diperlukan lapisan
penguat sebagai proteksi.
- Karakteristik transmisi dapat berubah bila terjadi tekanan dari luar yang
berlebihan
- Biaya yang mahal untuk peralatannya. Hal ini dikarenakan fiber optik dapat
mengantarkan data dengan kapasitas yang lebih besar dan jarak transmisi yang
lebih jauh jika dibandingkan tembaga yang masih memerlukan investasi
tambahan berupa perangkat penguat. Perlu konversi data listrik ke cahaya dan
sebaliknya yang rumit.
- Perlu peralatan khusus dalam prosedur pemakaian dan pemasangannya. Untuk
perbaikan yang kompleks perlu tenaga yang ahli di bidang ini. Selain merupakan
keuntungan, sifatnya yang tidak menghantarkan listrik juga merupakan
kelemahannya, karena musti memerlukan alat pembangkit listrik eksternal.

BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian diatas, sehingga dapat ditarik kesimpulan, yaitu sebagai berikut:
a. Fiber optik adalah sebuah kaca murni yang panjang dan tipis serta berdiameter
sebesar rambut manusia. Dan dalam pengunaannya beberapa fiber optik dijadikan
satu dalam sebuah tempat yang dinamakan kabel optik dan digunakan untuk
mengantarkan data digital yang berupa sinar dalam jarak yang sangat jauh.
b. Fiber optik memiliki 6 generasi dimulai dari tahun 1975 sampai 1988.
c. Ada dua jenis fiber optik yaitu single mode fibers dan multi mode fibers.
d. Prinsip kerja fiber optik yaitu fiber optik bekerja dengan memanfaatkan sifat
cahaya yang unik, mempunyai kecepatan sangat tinggi dan dapat dibelokkan yang
kemudian kita sebut sebagai refleksi internal total. Refleksi internal total
merupakan fenomena optik yang terjadi jika cahaya mengenai perbatasan antara
dua medium dengan sudut lebih besar dari sudut kritis yang diukur secara normal
terhadap permukaan. Fenomena ini hanya dapat terjadi jika cahaya merambat dari
medium dengan indeks bias yang lebih besar menuju medium dengan indeks bias
yang lebih kecil, misalnya cahaya yang merambat dari air ke udara
e. Fiber optic memiliki kelebihan dan kekurangan.
B. Saran
Dalam penyusunan tugas ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi,mengingat akan keterbatasan kemampuan yang dimiliki
penulis,untuk itu segala kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan demi
kemajuan penulis.

DAFTAR PUSTAKA

• 2011.Mengenal kabel Fiber Optik dan prinsip kerjanya.


• http://garutkomputer.wordpress.com
• http://id.wikipedia.org/wiki/Serat_optik
• http://www.instalasijaringan.com/instalasifiberoptic1.html
• http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/prinsip-kerja-serat-optik-sebagai-media-
transmisi/
• http://yustianatkjsmkn1cilacap.blogspot.com/2009/03/keunggulan-kelemahan-serat-o
ptik.html
• http://id.wikipedia.org/wiki/Serat_optik
• http://yulian.firdaus.or.id/fiber-optic/

Anda mungkin juga menyukai