Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM

MATERIAL TEKNIK

Nama : Sahid Abdul Rohim

NIM :17509134004

Kelas/Grup : B/B1.1

Kelompok :1

D3 Teknik Otomitif

Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta


Tarikan
Data dan Pengolahan
Lo = 25 mm Lf = 36,28 mm
do = 6,23 mm df = 3,69 mm
Ao = 30,468 mm2
Kecepatan tarik = 2mm/menit
Batas luluh = 833,30 kg
Batas ultimate = 1296,77 kg
Beban maximum mesin = 10.000 kg
Beban skala penuh = 2.000 kg
Kekerasan awal = 32 HRa
Kekerasan Akhir = 38,5 HRa
Yield strength, Modulus elastisitas, Strain hardening exponent, & Strength coefficient
Nilai Tegangan Luluh, Modulus Elastisitas, Eksponent strain hardening serta Koefisien
penguatan yang didapat berbeda dari literatur. Dimana berdasarkan perhitungan didapat hasil
sbb :
Modulus Elastisitas ( E ) = 521.0856 MPa
n = 0,4176
K = 1345.628 MPa
σy = 268.03 MPa
Menurut literatur harga data-data diatas adalah sbb :
Modulus Elastisitas ( E ) = 207 MPa
n = 0,21
K = 600 MPa
σy = 210 MPa
Nilai-nilai ini berbeda dikarenakan faktor kesalahan. Dalam menentukan modulus elastisitas
sebenarnya lebih baik jika kita menggunakan uji bending. Karena pada uji bending, kita hanya
menentukan daerah elastis, sehingga data yang diperoleh dari uji bending dapat lebih valid.

KESIMPULAN
1. Hasil Perhitungan
a. Modulus Elastisitas ( E ) = 521.0856 Mpa
b. n = 0,4176
c. K = 1345.628 MPa
d. σy = 268.03 MPa
2. Terjadinya fenomena strain hardening yang ditunjukkan oleh meningkatnya nilai kekerasan
3. Terjadinya fenomena cup and cone serta sudut patahan 45º yang menandakan bahwa material
tersebut ulet.
4. Adanya fenomena Cotrell yang ditunjukkan pada grafik berupa fluktuasi grafik yang naik.
5. Fenomena metalurgi yang terjadi bila suatu logam ditarik :
a. Ada penyertaan elastis
b. Ada penyertaan plastis
c. Terjadi necking di titik Ultimate
d. σy berubah ke arah yang lebih tinggi jika logam yang mengalami Starin Hardening ditarik
kembali.

Anda mungkin juga menyukai