Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN TUGAS MATA KULIAH

PRODUKSI BERSIH (TIN 460)

PELAKSANAAN METODE “QUICK- SCAN”


PADA INDUSTRI AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) di
SUA TIN IPB

KELOMPOK 1

Dedi Kurniawan F34150005


Nadiya Atika F34150019
Novensca Ayu Ulina F34150021
Fajar Rizki F34150025
Radhitya Bayu F34150031
Putri Fajar Sya’bani R F34150043

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2018
BAB 1

PENGENALAN

Air merupakan komponen utama dalam tubuh manusia. Pemenuhan akan air
minum mutlak penting dalam menunjang aktivitas sehari-hari. Sebagai bahan
pangan air minum harus memenuhi standar keamanan air minum. Keamanan air
minum perlu dipenuhi agar tidak menimbulkan bahaya bagi kesehatan. Kesadaran
masyarakat akan kebutuhan air minum yang sehat dan aman menjadi pemicu
munculnya berbagai perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK). Salah satu
industri yang memproduksi air minum dalam kemasan (AMDK) yaitu Satuan Usaha
Akademik (SUA) TIN IPB. Satuan Usaha Akademik (SUA) TIN IPB merupakan
perusahaan penyedia produk AMDK di bawah manajemen Departemen Teknologi
Pertanian IPB (TIN). Perusahaan ini dibangun oleh staf pengajar untuk
mengembangkan program Teaching Industry agar mahasiswa dan dosen dalam
lingkungan Departemen TIN dapat meningkatkan kemampuannya dalam
pengembangan teknis dan manajerial. SUA TIN IPB sebagai salah satu perusahaan
penyedia produk AMDK berkomitmen untuk menghasilkan produk yang bermutu dan
aman.
Dalam rangka meningkatkan daya saing dan green industry, Air minum dalam
kemasan (AMDK) “Bening” harus melakukan alternatif-aternatif strategi produksi
bersih karena pengaruh peran aktif pelaku industri, nilai tambah yang dihasilkan, dan
pengurangan resiko lingkungan. Produksi bersih merupakan suatu strategi untuk
menghindari timbulnya pencemaran industri melalui pengurangan timbulan limbah
(waste generation) pada setiap tahap dari proses produksi untuk meminimalkan atau
mengeliminasi limbah sebelum segala jenis potensi pencemaran terbentuk. Fokus
penerapan produksi bersih adalah pada pencegahan terbentuknya limbah. Usahanya
berupa pencegahan awal, pengurangan terbentuknya limbah, dan pemanfaatan limbah
melalui daur ulang. Keberhasilan ini akan menghasilkan penghematan sehingga terjadi
peningkatan efesiensi. Selain itu, penerapan produksi bersih pada industri dapat
memberikan banyak keuntungan bagi industri tersebut.
Salah satu cara menerapkan produksi bersih pada suatu indrustri yaitu dengan
melakukan metode Quick-Scan. Metode Quick-Scan merupakan cara mengobservasi
dan menganalisa dengan singkat suatu proses pada indrustri dan mencari bagian mana
yang perlu dilakukan penerapan produksi bersih dan bagaimana cara untuk
melakukannya. Metode ini adalah langkah awal dalam penerapan produksi bersih
karena metode Quick-Scan menjadi langkah awal untuk mengidentifikasi masalah yang
terjadi pada indrustri tersebut. Oleh karena itu, kelompok kami mengunjungi industri
donat tersebut agar kedepannya dapat diterapkan opsi produksi bersih yang kami
suguhkan dan sebagai tahap awal untuk melakukan penerapan produksi bersih tersebut
ialah metode Quick-Scan.
BAB II

PROSEDUR

1. Tempat dan Tanggal Metode Quick-Scan:


Pelakasanaan metode Quick-Scan dilaksanakan di industri air minum dalam
kemasana (AMDK) di SUA TIN IPB, Bogor. Proses ini dilakukan pada hari Rabu,
tanggal 26 September 2018. Pelakasanaan dimulai pada pukul 14.00-15.00 WIB.

2. Orang yang melaksanakan:


1. Dedi Kurniawan, mahasiswa TIN IPB (F34150005)
2. Nadiya Atika, mahasiswa TIN IPB (F34150019)
3. Novensca Ayu Ulina, mahasiswa TIN IPB (F34150021)
4. Fajar Rizki, mahasiswa TIN IPB (F34150025)
5. Radhitya Bayu A, mahasiswa TIN IPB (F34150031)
6. Putri Fajar Sya’bani R, mahasiswa TIN IPB (F34150043)

3.Prosedur Metode Quick-Scan:


Prosedur yang dilakukan selama penerapan metode Quick-Scan adalah
observasi lingkungan proses secara langsung dan wawancara kepada pekerja di industri
AMDK tersebut.

BAB III

DESKRIPSI PERUSAHAAN

Bening adalah perusahaan yang bergerak dalam industri air minum dalam
kemasan yang memproduksi serta menjual produk air minum dalam kemasan dengan
beberapa pilihan ukuran kemasan (gelas, botol, galon). Air Minum Dalam Kemasan
(AMDK) ”Bening” merupakan salah satu Satuan Usaha Akademik (SUA) yang
langsung dikelola di bawah Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fateta – IPB.
Awalnya Unit usaha ini dirintis oleh staf pengajar Departemen TIN FATETA IPB
melalui kegiatan QUE Project tahun 2000-2004, yang bertujuan untuk
mengembangkan program Teaching Industry agar mahasiswa dan dosen dapat
meningkatkan kemampuannya dalam pengembangan teknis dan manajerial. Selain itu,
dalam rangka otonomi perguruan tinggi, semua pihak (dosen, karyawan, mahasiswa,
dan pihak yang terkait) diharapkan dapat mengembangkan seluruh kemempuannya
untuk mencapai kemandirian. Teaching Industry merupakan salah satu strategi yang
baik untuk pengembangan kemampuan technoprenneurship mahasiswa dan untuk
meningkatkan kemandirian departemen dalam hal finansial.
Gedung teaching industry AMDK ”Bening” terdiri dari empat ruang utama
yang terbagi menjadi beberapa area. Area tersebut adalah area high hygienis, area
medium hygienis, area low hygienis,dan area bersih. Area yang termasuk high hygienis
adalah ruang pengisian, sedangkan medium hygienis adalah area persiapan botol galon,
area pencucian botol galon, serta area pengolahan air. Area low hygienis merupakan
ruang penyimpanan, sedangkan area bersih kantor dan area santai personel.

BAB IV

DESKRIPSI PROSES

4.1 Pengolahan Air


Proses produksi air mineral dalam kemasan galon Bening diawali dengan
proses pengisian tangki dari mata air Puspasari. Air dari Puspasari dipompa melalui
pipa ke tangki berukuran 5100 liter. Proses selanjutnya adalah air akan mengalami
proses filtrasi. Filtrasi pertama adalah sand filtration kemudian dilanjutkan dengan
activated carbon filtration. Proses selanjutnya adalah filtrasi dengan catridge filter 5
mikron yang kemudian dialirkan ke catrdidge filter 3 mikron. Setelah melalui proses
filtrasi, proses selanjutnya adalah desinfeksi ozon. Desinfeksi ozon bertujuan untuk
membunuh mikroorganisme berbahaya yang mugkin masih ada di dalam air. Selain itu
dapat menghilangkan bau dan rasa yang disebabkan oleh komponen organik dan
anorganik dalam air dan memberikan rasa segar dalam minuman.
Air yang telah melalui proses ozonisasi akan ditampung dalam tangki
pencampur berukuran 1500 liter. Selanjutnya, air akan mengalami proses filtrasi
dengan catridge filter 1 mikron dan 0,5 mikron. Kemudian dilakukan proses disinfeksi
dengan menggunakan sinar UV. Desinfeksi ini memanfaatkan sinar ultra violet yang
dihasilkan lampu ultraviolet. Sinar ultraviolet mampu membunuh berbagai jenis
mikroba termasuk mikroba patogen. Setelah air melalui sinar UV maka air siap untuk
diisi dalam galon.

4.2 Pencucian Galon


Pencucian galon dilakukan secara manual sebelum proses pengisian galon.
Proses pencucian galon diawali dengan proses sortasi galon kosong yang datang
dengan melihat kondisi galon seperti kotoran, kerusakan, bocor, dan pecah. Galon
dengan kondisi yang baik akan disimpan di tempat penyimpanan galon kosong,
sedangkan rusak akan disimpan dalam Gudang. Selanjutnya, galon yang akan
mengalami proses pencucian secara manual menggunakan air hasil pengolahan. Tiap
galon dicuci dengan menggunakan 0,5 liter air hasil pengolahan. Galon yang sudah
dicuci akan disimpan dalam ruang sinar Ultra Violet.
4.3 Pengisian Galon
Pengisian galon dilakukan di ruang yang disinari Ultra Violet (UV) yang
tertutup dan terkontrol serta tidak boleh ada sembarang orang yang masuk. Galon dari
hasil pencucian akan diisi dengan air hasil pengolahan. Air hasil pengolahan dialirkan
melalui nozzle stainless. Setelah galon terisi, galon langsung ditutup di ruang
pengisian. Proses produksi dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Proses Produksi air mineral dalam kemasan galon Bening
BAB V

NERACA MASSA

Neraca Massa Produksi Air Minum Dalam Kemasan Galon Bening

1. Proses Pengisian Tanki

Mata Air Puspasari (5100 liter)

Pengisian Tanki

1500 liter Air

2. Sand Filtration

1500 liter Air

Sand Filtration

1500 liter Air

3. Activated Carbon Filtration

1500 liter Air

Activated Carbon
Filtration

1500 liter Air


4. Filtrasi Catrigdge 5 mikron

1500 liter Air

Filtrasi Catrigdge
5 mikron

1500 liter Air

5. Filtrasi Catrigdge 3 mikron

1500 liter Air

Filtrasi Catrigdge
3 mikron

1500 liter Air

6. Desinfeksi Ozon

1500 liter Air

Ozon Desinfeksi
Ozon

1500 liter Air


7. Pengisian Tangki Pencampur
1500 liter Air

Pengisian Tanki

1500 liter Air

8. Filtrasi Catrigdge 1 mikron


1500 liter Air

Filtrasi Catrigdge
1 mikron

1500 liter Air

9. Filtrasi Catrigdge 0,5 mikron


1500 liter Air

Filtrasi Catrigdge
0,5 mikron

1500 liter Air


10. Disinfeksi UV

1500 liter Air

Disinfeksi dengan
Sinar UV

1500 liter Air

11. Pencucian Galon dan Pengisian Galon

1500 liter Air, Galon

1444 liter air bersih Pencucian Galon 56 liter air limbah


pencucian

Galon Bersih

Pengisian Galon

76 galon Air Bening


BAB VI

EVALUASI DATA

Metode quick scan dilakukan pada industry air minum dalam kemasan yaitu
Bening yang berlokasi di Kompleks Technopark, Jl. Meranti No.1, Gedung AP-4
FATETA IPB, Kampus IPB Darmaga – Bogor. Quick scan dilakukan dengan observasi
langsung dan wawancara dengan salah satu pegawai.

Data Volume Produksi & Supplier


Produk yang dihasilkan oleh industri ini adalah air minum dalam kemasan
gallon bervolume 19 liter dengan merek dagang Bening. Data yang kami peroleh dari
hasil wawancara adalah volume produk yang dihasilkan dalam sehari tergantung pada
banyaknya jumlah permintaan pelanggan. Permintaan meningkat pada musim kemarau
dan menurun pada musim hujan. Musim libur mahasiswa IPB juga berpengaruh
terhadap jumlah permintaan karena produk ini dijual di dalam dan di luar kampus.
Dalam satu siklus produksi jumlah produk yang dapat dihasilkan adalah sekitar 76
galon atau sekitar 1.444 liter air.
Bahan baku merupakan air yang diperoleh dari mata air yang berada tidak jauh
dari lokasi pabrik pengolahan yaitu mata air Puspa Sari. Air dialirkan dengan bantuan
pompa ke tangki penampungan yang berkapasitas 1500 liter. Waktu yang dibutuhkan
untuk memenuhi isi tangki adalah sekitar 45 menit. Bahan lain yang dibutuhkan adalah
kardus dan seal gallon yang terdiri dari head seal dan body seal. Bahan – bahan tersebut
dibeli dari pihak ketiga, bukan dari produsennya secara langsung.
Wilayah pemasaran produk terbagi atas di dalam dan luar kampus. Di dalam
kampus yaitu untuk memenuhi kebutuhan perkantoran di kampus seperti departemen
yang ada di IPB dan rektorat IPB sedangkan di luar kampus yaitu perumahan ciomas,
cibeureum, ciampea dan rumah makan di sekitar kampus. Fokus pelanggan yaitu
mahasiswa IPB, dosen, karyawan IPB dan masyarakat umum.

Data Kebijakan Lingkungan


Kebijakan lingkungan sudah ada pada perusahaan ini tetapi tidak secara tertulis.
Tidak ada petugas lingkungan secara khusus pada perusahaan ini. Semua kegiatan
dilakukan oleh seluruh pegawai yang ada. Audit sudah sering dilakukan oleh pihak
kampus. Kebersihan lingkungan dilakukan oleh pegawai setiap hari. Limbah yang
dihasilkan seperti residu pada alat filter dibuang setiap minggu sekali.

Data Estimasi Potensi Daerah Untuk Perbaikan


Perbaikan dapat dilakukan dan diterapkan pada tahap proses produksi dan
pengemasan. Penggunaan air untuk membersihkan galon ataupun ruang produksi
masih belum terlalu dikendalikan. Loses juga sering terjadi akibat pengemasan yang
kurang baik sehingga terjadi kebocoran air pada tahap distribusi. Hal-hal yang sudah
dilakukan dalam upaya memastikan penguragan loses yaitu dengan memastikan
kualitas dari kemasan harus baik yakni galon tidak bocor dan galon air tertutup dengan
rapat. Selain itu penggunaan air untuk keperluan lain harus diusahakan seefisien
mungkin.

Data Manajemen Energi


Tipe energi yang digunakan pada perusahaan ini adalah listrik dan bahan bakar
minyak. Energi listrik yang digunakan tergantung pada kapasitas produksi pada saat
itu. Listrik digunakan pada alat – alat pengolahan air, AC, dan lampu. Rata – rata
penggunaan listrik per bulan di perusahaan ini adalah sekitar 80 – 250 Kwh per bulan.
Konsumsi sebanyak itu termasuk ke dalam kategori sedang. Bahan bakar minyak yang
digunakan adalah untuk mobil pengangkut produk dari pabrik ke konsumen. Biaya
yang dikeluarkan untuk bahan bakar minyak ini adalah Rp. 325.000 per minggu. Secara
keseluruhan, penggunaan energi dalam lini produksi tergolong sedang. Belum adanya
pengenalan terhadap sistem manajemen energi seperti pengelolaan kapasitas energi dan
belum adanya rencana pemeliharaan untuk sistem energi teknis.

Data Perlindungan Kesehatan Kerja


Dengan melihat keadaan, dapat dinyatakan bahwa tidak ada pekerja yang
menderita terkait masalah kesehatan di saat itu. Pekerja sudah diberi informasi tentang
kebersihan dan keamanan dalam bekerja. Pekerja juga sudah dilengkapi dengan alat
pelindung diri seperti sepatu boot, hair net, rompi dan masker

Data Keselamatan Industri & Pencegahan Kecelakaan


Resiko yang mungkin muncul adalah kecelakaan akibat serangan listrik dan
resiko terhadap kesehatan akibat sinar UV yang digunakan. Perusahaan sudah
melakukan kegiatan pencegahan dengan menyediakan peralatan pelindung dan kotak
P3K. Alat pemadam kebakaran belum disediakan. Para pekerja sudah diberi informasi
mengenai pencegahan kecelakaan serta telah dilakukan pelatihan mengenai
pencegahan kecelakaan terhadap pekerja.

Data Penanganan Bahan


Pada proses pengolahan air, air dialirkan dengan pompa menuju tangki
penampungan. Di dalam lokasi pengolahan, air dialirkan ke alat pengolahan melalui
pipa - pipa. Sedangkan galon – galon baik berisi ataupun tidak dipindahkan secara
manual dengan cara diangkat ataupun menggunakan alat troli. Loses yang muncul
akibat penanganan bahan tergolong redah.Melihat kondisi tersebut, penanganan bahan
dapat dioptimalkan dengan penggunaan konveyor.

Data Transportasi
Tipe transportasi yang terdapat di perusahaan adalah mobil yang digunakan
untuk mengantarkan produk dari pabrik ke konsumen. Pertanggung jawaban untuk
transportasi jatuh ke pihak departemen transpotrasi internal. Transportasi umumnya
digunakan untuk pengangkutan produk dan/atau bahan baku melalui jalan eksklusif;
tidak memiliki skema khusus karena hanya berjarak pendek dan tidak begitu banyak
menggunakan bahan bakar minyak seperti bensin. Sopir transportasi tersebut tidak
diberikan latihan.
Transportasi untuk pekerja tidak ada diberi oleh perusahaan. Para pekerja
membawa kendaraan sendiri. Tidak ada skema khusus untuk konsep transportasi untuk
pekerja sampai saat ini. Para pekerja juga tidak diberikan latihan khusus serta belum
adanya upaya memotivasi pekerja untuk menggunakan transportasi umum.

Data Statistik Produksi & Konsumsi


Berdasarkan hasil wawancara dengan pekerja sekitar lini produksi, air yang
digunakan sekitar 5100 L atau 1500 liter per siklus produksi untuk diolah menjadi air
kemasan dalam galon dengan kapasitas 19 liter. Dalam sehari perusahaan dapat
memproduksi 76 galon.

Data Proses Produksi


Dalam segi input bahan baku dan bahan tambahan, tidak ditemukan adanya
bahan yang bersifat toxic. Konsumsi energi pada proses dan biaya input bahan dan
energinya rendah.
Limbah yang dihasilkan adalah limbah kemasan yaitu kemasan yang rusak dan
limbah residu pada alat filter yang biasanya berupa pasir, tanah, sludge atau material
pengotor lainnya dalam jumlah yang sedikit dan tidak terdapat limbah yang khusus
atau berbahaya. Air limbah yang dihasilkan berupa air yang digunakan untuk mencuci
galon yaitu sekitar ½ liter untuk mencuci tiap galonnya. Tidak terdapat masalah dengan
komponen-komponen yang terkandung dalam air limbah. Tidak ada emisi udara yang
dihasilkan.
Keadaan teknologi dalam membantu proses produksi sudah cukup memadai.
Jumlah alat masih sedikit sehingga kapasitas produksi juga masih rendah. Tingkat
otomasinya dalam proses pengolahan sudah cukup tinggi. Biaya pemeliharaan, servis,
pembersihan dan penghentian tergolong rendah sehingga masih ada harapan untuk
dioptimalkan.

Data Penyimpanan & Manajemen Stok


Produk yang tidak langsung didistribusikan biasanya disimpan dan disusun
dengan teratur di suatu ruangan. Tidak ada perlakuan tambahan dalam penyimpanan
ini. Di ruangan penyimpanan ini juga tidak tersedia alat – alat keselamatan sehingga
perlu diterapkan optimisasi konsep keamanan dan kesesuian serta kerapihan
penyimpanan.
BAB VII

ANALISA MASALAH DAN ALTERNATIF PRODUKSI BERSIH

Proses Potensi Penangana Alternatif Manfaat Manfaat


Permasalahan n oleh Penggunaan Ekonomi Lingkungan
Industri Produksi
Bersih
Penangana Penanganan - Peningkatan Menguran Mengurangi
n gallon yang kurang pengetahuan gi limbah
air baik sehingga tentang kecacatan gallon bekas
mengakibatk penanganan sehingga tidak
an beberapa yang baik masa terpakai
gallon pakai akibat
mengalami gallon kerusakan
kerusakan lebih lama
fisik

Pencucian Limbah cair - Di recycle Menguran Mengurangi


gallon air sisa untuk dapat gi biaya limbah cair
pencucian digunakan penggunaa sisa
gallon air kembali n air pencucian
dalam bersih gallon
Genangan air proses
pada saluran pencucian Mencegah
pembuangan terjadinya
Memperbaik genangan
i system air yang
saluran dapat
pembuangan menyebabk
air an
kecelakaan
kerja
Filtrasi Limbah padat Dibuang Belum dapat - -
kotoran hasil langsung termanfaatk
filtrasi an
Penyegela Tutup botol - Pengumpula Menguran Mengurangi
n gallon yang rusak n dan gi biaya limbah
air dan tidak pengembalia produksi padat segel
dapat n kepada segel gallon air
digunakan penyedia gallon air
untuk dapat
di recycle
kembali
BAB VIII

PENENTUAN SKALA PRIORITAS ALTERNATIF PRODUKSI BERSIH

Opsi Produksi Bersih Skala Prioritas


Penerapan Good Operation Practice dan Good House 1
Keeping oleh pekerja dalam penanganan gallon air
Me-recycle limbah air pencucian untuk dapat 2
digunakan kembali
Memperbaiki system saluran pembuangan air 1

Pengumpulan dan pengembalian segel yang rusak 3


kepada penyedia untuk dapat di recycle kembali
Keterangan :
Skala 1 : Avalaible dalam pelaksanaan dan biaya serta baik bagi lingkungan
Skala 3 : Kurang avalaible dalam pelaksanaan, biaya, dan lingkungan

Penerapan Good Operation Practice oleh pekerja merupakan opsi produksi


bersih yang diutamakan lalu dilanjutkan dengan menerapkan Good House Keeping
karena kedua opsi ini tidak memerlukan biaya yang besar, namun dapat dimulai dengan
meningkatkan kesadaran diri dan pengetahuan pekerja. Me-recycle kembali air limbah
sisa pencucian gallon dapat menjadi alternative dalam upaya penghematan biaya serta
penggunaan air bersih. Pengumpulan dan pengembalian segel gallon air yang rusak
untuk dapat di-recycle kembali dapat dilakukan untuk mengurangi limbah padat,
khususnya plastic, penggunaan segel ke lingkungan.
PENUTUP

Simpulan

Hasil kegiatan pelaksanaan metode Quick-Scan pada pada industri air


minum dalam kemasan (AMDK) diharapakan dapat mengimplementasikan produksi
bersih secara maksimal pada area proses agar dapat memberikan kondisi kerja yang
ideal dan mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan. Adapun opsi dan rekomendasi
produksi bersih pada industri air minum dalam kemasan (AMDK) adalah Penerapan
Good Operation Practice dan Good House Keeping oleh pekerja dalam penanganan
gallon air, Me-recycle limbah air pencucian untuk dapat digunakan kembali,
Memperbaiki system saluran pembuangan air, Pengumpulan dan pengembalian segel
yang rusak kepada penyedia untuk dapat di recycle kembali. Dengan penerapan
produksi bersih dalam industri air minum dalam kemasan dapat terjadinya
kemungkinan penghematan secara ekonomis dan pengurangan dampak sosial,
kesehatan, keamanan, serta lingkungan yang merugikan.

Saran

Opsi dan rekomendasi produksi bersih yang kami analisa dan tawarkan dapat
dipahami dan diterapkan di industri air minum dalam kemasan (AMDK) bening water.

Anda mungkin juga menyukai