Reformasi Gereja 1
Awal gerakan reformasi gereja Protestan terjadi di jerman dengan
tokoh utamanya Martin Luther. Mengapa terjadi di Jerman? Menurut
Burns dan Ralph dalam Suhelmi, Ahmad 2001:149-150. Ada beberapa
faktor yakni: (1) jerman yang sekitar abad XV-XVI masih merupakan
negara agraris atau negara yang masih terbelakang jika dibandingkan
dengan negara-negara Eropa lainnya. Sektor Industri perdagangan dan
manafaktur belum berkembang seperti di Inggris dan Italia. Dan
Katolisisme yang konservatif paling kuat ada di Negara ini.
Penyembahan terhadap tokoh ataupun benda-benda keramat dianggap
kepercayaan yang wajib di yakini. Penjualan surat-surat pengampunan
dosa paling banyak dijual di Jerman melebihi negara-negara lainnya di
Eropa. (2) rakyat Jerman pada saat itu sebagian besar adalah
masyarakat petani yang merupakan kelompok sosial yang paling
menderita akibat adanya kekuasaan gereja katolisisme. Pajak-pajak
yang memberatkan, urusan kepemilikan tanah yang dipersulit oleh
pihak gereja, harta kekayaan yang sering diambil oleh pihak geraja
tanpa alasan yang jelas.
Faktor-faktor tersebut belum berdampak serius untuk munculnya
gerakan reformasi, tetapi faktor fundamental yang memicu munculnya
gerakan reformasi adalah pada saat itu jerman berada dalam fase
transisi ekonomi, dimna jerman sedang berusaha berpindahdari
masyarakat Feodal ke masyarakat ekonomi frofit (menuju masyarkat
kapitalis). Fase transisi ini , sebagaimana di negara-negara lain,
merupakan fase kritis dan rawan. Gerakan-gerakan sosial, keagamaan
atau pun politik akan mudah terjadi hanya karena dimu,ai oleh
kerusuhan-kerusuhan kecil.
Dalam keadaan seperti itu, munculah sosok Martin Luther yang
mempelopori keharusan adanya pembaharuan keagamaan. Ia
mencetuskan gerakan Reformasi Protestan di Jerman dengan
melakukan berbagai protes sosial-keagamaaan kepada kekuasaan
Paus. Melihat berbaga penyimpangan keagaman di Negerinya (Jerman)
ia bergerak untuk memprotesnya. Puncaknya ketika Paus menjual
susrat-surat pengampunan dosa di luar batas.
Gerakan Reformasi Luther dimulai ketika ai membacakan 99
pernyataan protes terhadap gereja dan lembaga kepeusan yang
menjual surat-surat pengampunan dosa itu. Martin Luther menilai
penjualan surat-surat itu bertentangan dengan ajaran Yesus Kristus.
Reformasi Gereja 2
Pembelia surat-surat itu tidak boleh dipaksakan, harus didasarkan atas
kesukarelaan. Berbuat kebajikan seperti memberi makan fakir miskin
dan meminjamkan uang kepada yang membutuhkan jauh lebih utama
dari membeli surat-surat pengampunan dosa. Gereja atau pemuka
agama tidak memiliki hak memberikan pengampunan dosa. Hanya
Tuhan, atas dasar kepercayaan dan amal soleh individu, yang berhak
memberikan pengampunan dosa. Inilah yang dinamakan doktrin
Justification by Faith.
Atas dasar keyakinannya pula Martin Luther menentang doktrin
sakramen suci gereja, pastor sebgai mediator antara manusia dengan
Tuhan, penyembahan benda dan tokoh keramat, karena menimbulkan
kepercayaan-kepercayaan yang tidak logis. Ia beranggapan bahwa,
sakramen hanyalah berguna untuk membantu keimanan tetapi sama
sekali bukan alat untuk mencapai rahmat Tuhan dan jalan
keselamatan. Mitos keajaiban pastor ditentamgnya karena akan
mengakibatkan terjadinya manipulasi dan pembodohan manusia.
Menurut Luther, apabila manusia ingin selamat ia harus
melakukan perbuatan-perbuatan baik yang dianjurkan tuhan, banyak
bertobat (langsung) kepada tuhan tanpa melalui pelantara pastor.
Keselamatan bisa diraih manusia apabila ia bisa mengenyahkan
nafsunya, seperti nafsu serakah, nafsu tamak dan mementingkan diri
sendiri. Dalam tulisannya, ON Christian Liberty (Suhelmi, Ahmad
2001:151), Luther menegaskan bila seorang memiliki keimana pasti ia
akan melakukan perbuatan-perbuatan baik.
Doktrin keimanan dan berbuat baik ini merupakan wacana yang
telah mendesakralisasi lembaga imamat. Doktrin-doktrin Martin Luther
ini meruntuhkan mitos-mitos kesucian yang berada dibalik kekuasaan
gereja dan lembaga-lembaga imamat. Luther beranggapan ia telah
melakukan Debunking (meminjam istil;ah peter berger), atau
penelanjangan mitos-mitos sosial dan keagamaan yang melekat pada
individu atau lembaga, sehingga nampak sosoknya yang asli.
Desakralisasi itu menimbulkan tuntutan agar manusia dianggap
sama dihadapan tuhan, sehingga tidaklah ada kelebihan pastor
dibandingkan dengan masyarakat biasa melainkan karena amal
perbuatannya.dan pengikut Luther pun menolak hirarki kependetaan.
Selain itu, Luther juga menolak tradisi keagamaan yang sudah
berlangsung ratusan tahun lamanya, yakni hak istimewa pastor dalam
Reformasi Gereja 3
membacakan dan menafsirkan kitab suci. Menurutnya siapa pun
pengikut Kristus, bukan hanya kaum pendeta saja, berhak membaca
dan menafsirkan Alkitab. Alkitab harus terbuka bagi semua orang agar
isi kebenarannya diketahui semua orang, tidak terbatas kaum pendeta
saja. Sehingga tidak terjadi monopoli kebenaran oleh segelintir pemuk
agama. Dan protes ini berdampak luas, kebenaran agama kemudian
menjadi bersifat interpretable dan multi-interpretasi. Pastor dan
pemuka agama bukan satu-satunya penafsir kebenaran.
Dan dengan adanya protes tersebut, lebih jauh lagi para pengikut
Luther menterjemahkan Alkitab yang tadinya berbahasa Latin menjadi
bahasa Jerman, dan mengahpuskan bahasa latin sebagai bahasa
Alkitab. Dengan demikian bangsa Jermana akan secara langsung
membaca dan menafsirkan Alkitab.
Luther juga telah
mengoyahkan sendi-sendi
monastisisme katolik yakni
dengan menganjurkan
perkawinan bagi para pastor.
Karena ia menyadari
banyaknya tindakan tidak
terpuji menyangkut hubungan
dengan wanita bagi para
pastor. Perkawinan menurutnya
bukanlah suatu dosadan
merupakan tuntutan biologis
yang patut dipenuhi. Dan
meneknkan bahwa perkawinan itu penting. Tokoh Reformasi ini juga
tidak setuju dengan prinsip monastisisme yang menghendaki pastor
hidup terpencil, jauh dari hiruk pikuk demi untuk menyucikan diri.
Kehidupan ekslusif seperti itu bukalah cara yang tepat untuk
mensucikan diri dan mencari jalan keselamatan. Kemudian Luther
menawarkan gagasan worldly ascetism (aksetisme duniawi).
Bukan hanya itu saja, Luther mengkritik dan menentang doktrin
politik gereja katolik Roma. Misalnya menentang doktrin kekuasaan
universal Paus, menurutnya kekuasaan paus tidak universal karena
paus juga harus mengakui kekuasan para pangeran atau penguasa
sekuler suatu negra memiliki prinsip-prinsip kenegaraan yang
Reformasi Gereja 4
berdasarkan nasionalisme. Ia juga menuntut dibedakannya otoritas
politik dan otoritas agama, paus dituntut agar mematuhi dan mangakui
otoritas politik penguasa negra dan tidak mencampur-adukannya
dengan otoritas agama. Karena gagasannya itu, Luther memperoleh
dukungan politis dari kalangan penguasa dan bangsawan. Tuntutan-
tuntutan Martin Luther ini terdapat dalam 95 dalil Luther yang ia
pakukan atau tancapkan di pintu gereja sebagai tanda protesnya.
2. Johannes calvin (1509-1564)
John Calvin merupakan tokoh penting lainnya dalam gerakan
reformasi gereja Protestan. Sebagaimana Luther, Calvin juga telah
meletakan dasar-dasar teologis, filosofis dan intelektual yang kokoh
bagi keberhasilan gerakan reformasi Protestan di Eropa. Bedanya
adalah pemikiran Calvin lebih radikal di bandingkan Luther. Luther
dianggap agak konservatif. Calvinisme sangat berpengaruh terhadap
perjalanan sejarah Erop modern. Ia merupakan salah satu fondasi
doktrinal terpenting kemajuan peradaban kapitalis Eropa di Abad
modern.
Tokoh gerakan ini lahir di Noyon, Picardy, Prancis, 1509. Calvin
belajar di Universitas Paris dan mendalami kajian hukum di Orlens,
tempat dimana ia maat dipengaruhi oleh para pengikut Luther.
Kemudian pada tahun 1541 ia mulai aktif sebagai penginjil.
Pemikiran Celvin yang kemudian menjadi basis teologis terpenting
Protestantisme adalah adanya gagasan tentang takdir (predestination).
Takdir manusia menurut Calvin telah ditentukan oleh Tuhan. Siapa pun
tidak bisa mengubahnya, bahkan pastor sekalipun. Manusia yang
selamat atau celaka di dunia mana pun di akhirat kelak memang telah
ditulis nasibnya demikian. Nasib manusia sepenuhnya ditentukan oleh
ibadah dan Tuhan. Ia tidak lebih hanya wayang dalam kehidupannya di
dunia ini dan tuhanlah yang menjadi dalangnya.
Doktrin Calvin ini memiliki kesamaan dengan konsep takdir
Agustinus yang memiliki dasar bahwa semua manusia berdosa akibat
kejatuhan dan dosa adam. Jadi dalam Calvinisme dibenarkan adanya
”dosa warisan”. Menurut doktrin ini semua manusia telah terkutuk
semenjak dilahirkan, namun menurutnya manusia bisa selamat
seandainya ia memperoleh rahmat Tuhan (Grace of God). Untuk itu
manusia dituntut untuk selalu berbuat amal kebajikan, hidup mulia
demi keagungan Tuhan.
Reformasi Gereja 5
Manusia juga harus melawan hawa nafsunya, tetapi caranya
bukan dengan menjadi biarawan atau biarawati, tetapi ujian
keselamatan menurut Calvin selalu ada dalam aktivitas sehari-hari,
maka manusia harus selalu dituntut memiliki kemampuan untuk
menghadapi ujian hidup setiap saat. Hal ini ia rumuskan dalam ajaran
tentang asetisme duniawi (Suhelmi,2001:157-158).
Seperti halnya Luther, Calvin pun anti sakramen suci. Doktrin anti
sakramen Calvin menurut Weber dalam Suhelmi,2001:158 lebih jauh
memperkuat semangat individualisme. Manusia bisa langsung
berhadapan dengan tuhan tanpa pelantaraaan gereja ataupun pemuka
agama.
Sehingga dari beberapa ajaran Calvin
maupun Luther terdapat beberapa persamaan
terutama tentang doktrin asketisme duniawi,
anti sakramen suci dan monastisisme. Hal itu
menunjukan bahwa pengaruh Luther sangat
besar terhadap ajaran Calvin.
REFORMASI GEREJA
Martin Luter
Pelopor reformasi Greja adalah Martin Luther (1483-1548) seorang
pastor dan guru besar Universitas Wittenberg di Sachsen Jerman. Pada
Reformasi Gereja 9
1517 Martin Luther mengemukakan pokok-pokok pikiran sebagai
kritikan terhadap Gereja meliputi 95 dalil yang kemudian ditempel di
pintu Greja Wittenberg. Pendapatnya antara lain :
Amal yang baik keluar dari hati yang murni tidak akan diterima
Tuhan.
Reformasi Gereja 10
95 DALIL MARTHIN LUTHER ( BAPA REFORMASI
GEREJA )
24 Agustus 2010 pukul 19:49
Bantahan
7. Allah tidak pernah mengampuni dosa apa pun, tanpa pada saat
yangsama Dia menundukkan diri manusia itu, merendahkan diri
da1am sega1asesuatu, kepada otoritas imam, wakilnya.
Reformasi Gereja 11
8. Peraturan pengakuan dosa hanya dikenakan pada orang yang
hidupdan tidak seharusnya dikenakan pada orang yang mati;
menurut peraturantersebut.
9. Oleh karena itu Roh Kudus berkarya da1am diri Paus me1akukan
halyang baik bagi kita, sejauh da1am keputusannya, Paus se1a1u
membuatperkecualian terhadap aturan ten tang kematian dan nasib
seseorang.
14. Kebaikan atau kasih yang tidak sempurna dari orang yang
sekaratpasti menyebabkan ketakutan yang besar; dan makin sedikit
kebaikan ataukasihnya, makin besar ketakutan yang
diakibatkannya.
15. Rasa takut dan ngeri tersebut sudah cukup bagi dirinya
sendiri,tanpa berbicara hal-hal lain, tanpa ditambah penderitaan di
apipenyucian karena hal itu sangat de kat dengan kengerian
keputusasaan.
17. Jiwa da1am api penyucian, tampaknya harus seperti ini: saat
kengerian menghilang, kasih meningkat.
18. Namun, hal itu tampaknya tidak terbukti dengan penalaran apapun
atau ayat Alkitab mana pun, api penyucian berada di luar
kebaikanseseorang atau meningkatnya kasih.
19. Hal itu juga tidak terbukti; bahwa jiwa dalam api penyucianyakin
dan mantap dengan berkat mereka sendiri; mereka semua,
bahkanjika kita bisa sangat yakin dengan hal tersebut.
Reformasi Gereja 12
21. Jadi, para pengkhotbah pengampunan dosa, yang berkata
bahwadengan surat pengampunan dosa dari Paus, seseorang
dibebaskan dandiselamatkan dari semua hukuman, melakukan
kesalahan.
24. Oleh karena itu sebagian besar orang pasti tertipu dengan
janjipembebasan dari hukuman yang bersifat tidak pandang bulu
dan sangatmanis itu.
31. Seperti halnya petobat sejati itu jarang, demikian juga orangyang
sungguh-sungguh membeli surat pengampunan dosa itu jarang
-maksudnya, sangat jarang.
37. Setiap orang Kristen sejati, entah yang hidup atau yang
mati,mendapatkan bagian dalam semua berkat Kristus dan gereja
yang diberikankepadanya oleh Allah meskipun tanpa surat
pengampunan dosa.
Reformasi Gereja 14
sedang membeli surat pengampunandosa dari Paus untuk dirinya
sendiri, tetapi murka Allah.
Reformasi Gereja 15
56. Kekayaan gereja yang menyebabkan Paus mengeluarkan
suratpengampunan dosa, tidak cukup didiskusikan atau dikenal di
antara umatKristus.
58. Kekayaan itu juga bukan kebaikan Kristus dan para Rasul;
sebabtanpa peran Paus, kebaikan selalu menghasilkan kasih karunia
kepadamanusia rohani; dan salib, kematian, dan neraka bagi
manusia lahiriah.59. St. Lawrence berkata bahwa harta benda
gereja adalahorang-orang miskin di gereja, tetapi ia berbicara
menurut penggunaankata itu pada zamannya.
62. Kekayaan gereja yang sejati adalah Injil Kudus dari kemuliaan dan
kasih karunia Allah.
63. Namun, kekayaan itu paling dibenci karena membuat orang yang
pertama menjadi yang terkemudian.
65. Oleh karena itu kekayaan Injil adalah jala, yang pada mulanya
digunakan untuk menjala orang kaya.
69. Uskup dan imam terikat untuk menerima komisaris kepausan yang
mengurusi surat pengampunan dengan segala kehormatannya.
Reformasi Gereja 16
71. Biarlah orang yang berbicara menentang kebenaran surat
pengampunan dosa Paus terkucil dan terkutuk.
78. Kami sebaliknya meneguhkan bahwa Paus saat ini atau Paus
lainmana pun memiliki kasih karunia yang lebih besar yang dapat
digunakanmenurut kehendaknya - yaitu, InjiI, kuasa, karunia
kesembuhan, dansebagaimana tertulis (1 Korintus XII.9.)
80. Uskup, imam, dan teolog yang mengizinkan khotbah semacam itu
beredar di antara umat, harus memberikan pertanggung-jawaban.
84. Sekali lagi: "Apakah karena kesalehan yang baru kepada Allahdan
Paus, maksudnya, demi uang, pejabat gereja mengizinkan orang
yangtidak beriman dan musuh Allah untuk menebus jiwa-jiwa yang
saleh danmengasihi Allah dari api pencucian, namun tidak menebus
jiwa yang salehdan terkasih itu, berdasarkan kasih yang cuma-
cuma, demi kebutuhannyajiwa-jiwa itu sendiri?"
86. Sekali lagi: "Mengapa Paus, yang kekayaannya saat ini jauhlebih
banyak daripada orang yang paling kaya di antara orang kaya,tidak
membangun Basilika St. Petrus dengan uangnya sendiri,
sebaliknyadengan uang dari. orang-orang percaya yang miskin?"
88. Sekali lagi: "Berkat yang lebih besar apakah yang akan
diterimagereja jika Paus, tidak satu kali, seperti yang ia lakukan
sekarang,memberikan peng¬ampunan dosa dan berkat seratus kali
sehari kepadasetiap orang yang setia dalam iman?"
92. Jadi, menyingkirlah, semua nabi yang berkata kepada umat Kristus,
"Damai, damai," dan tidak ada damai!
93. Diberkatilah semua nabi yang berkata kepada umat Kristus, "Salib,
salib," dan tidak ada salib!
Reformasi Gereja 18
95. Dan dengan demikian yakin untuk memasuki surga melalui
penganiayaan, bukannya melalui damai sejahtera yang palsu.
PERNYATAAN
Reformasi Gereja 19
TOKOH-TOKOH REFORMASI GEREJA
Reformasi Gereja 20
paus supaya mengambil tindakan-tindakan pembaharuan gereja.
Hingga tahun 1524 Erasamus bersimpati pada reformasi Luther.
3. Zwingli
Huldrych (atau Ulrich) Zwingli lahir di Swiss, 1
Januari 1484 adalah pemimpin Reformasi Swiss, dan pendiri Gereja
Reformasi Swiss.[3] Reformasi Zwingli didukung oleh pemerintah dan
penduduk Zürich, dan menyebabkan perubahan-perubahan penting
dalam kehidupan masyarakat, dan urusan-urusan negara di Zürich.
Gerakan ini, khususnya, dikenal karena tanpa mengenal kasihan
menganiaya kaum Anabaptis dan para pengikut Kristus lainnya yang
mengambil sikap tidak melawan. Reformasi menyebar dari Zürich ke
lima kanton Swiss lainnya, sementara yang lima lainnya berpegang
kuat pada pandangan iman Gereja Katolik. Zwingli terbunuh di Kappel
am Albis, dalam sebuah pertempuran melawan kanton-kanton Katolik.
5. John Knox
Reformasi Gereja 21
Lahir sekitar tahun 1513 di Haddington. Ia belajar di Universitas
St. Andrews lalu ditahbiskan menjadi imam Katolik tahun 1536 dan
menjadi seorang notaris kepausan tahun 1540.[5] Ia adalah salah
seorang tokoh yang memengaruhi gerakan reformasi di Skotlandia. Ia
merupakan salah satu murid Calvin di Jenewa, sehingga pengaruh
teologi Calvinis sangat kental dalam dirinya. Menurut Knox,
kekristenan dan kemerdekaan nasional harus dapat ditemukan
bersama, karena keduanya merupakan suatu pergumulan yang dapat
diselesaikan bersama.
6. John Wyclif
John Wyclife lahir 1324 adalah seorang pengajar
di Universitas Oxford, Inggris, yang dikenal sebagai filsuf, teolog,
pengkhotbah, penterjemah dan tokoh reformasi Kristen di Inggris.[6] Ia
dikenal melalui karyanya menerjemahkan Alkitab dari bahasa Latin ke
dalam bahasa Inggris pada tahun 1382, yang dikenal sebagai "Alkitab
Wycliffe". Karya inilah yang mempengaruhi terjemahan-terjemahan
Alkitab kemudian. Pada tahun 1371 doktrin-doktrin Wycliffe mengenai
kekayaan gereja dianggap cocok bagi pemerintah sekuler saat itu,
sebab gereja sangat kaya dan memiliki kurang lebih sepertiga dari
seluruh tanah di Inggris. Namun demikian, gereja masih menuntut
kebebasan pajak dari pemerintah. Doktrin-doktrin Wycliffe dipakai
untuk memaksa para rohaniawan yang segan membayar, sehingga
dengan begitu pemerintah dapat membiayai perang yang mahal
melawan Prancis.
Reformasi Gereja 22