Oleh:
Annisya Meilia Dwi Safitri (22116163)
Jessica Patricia Sirait (22116165)
Kelas C:
Rabu, 10.00-12.00
Asisten Praktikum:
Alhamidi (22115014)
Aken Andha Runiawan (22115020)
i
DAFTAR ISI
ii
1
iii
iv
2 BAB I
PENDAHULUAN
Pada bagian bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah sebagai
permasalahan yang akan dibahas, selanjutnya menentukan tujuan dan sasaran yang
akan dicapai. Dari tujuan dan sasaran ditentukan ruang lingkup penelitian, baik ruang
lingkup materi, wilayah, dan waktu. Lalu metodologi penelitian yang digunakan sesuai
dengan penelitian ini, dan terakhir sistematika penulisan dalam laporan penelitian.
1.1Latar Belakang
Pencemaran udara atau polusi udara kian hari semakin meningkat, ini sangat
memprihatinkan mengingat pencemaran adalah hal yang sangat membahayakan bagi
kelangsungan makhluk hidup dan lingkungannya. Di kota-kota besar, kontribusi gas buang
kendaraan bermotor sebagai sumber polusi udara mencapai 60-70%. Sedangkan kontribusi
gas buang dari cerobong asap industri hanya berkisar 10-15%, sisanya berasal dari sumber
pembakaran lain,misalnya dari rumah tangga, pembakaran sampah, kebakaran hutan, dan
lain-lain. Sebenarnya banyak polutan udara yang perlu diwaspadai, tetapi organisasi
kesehatan dunia (WHO) menetapkan beberapa jenis polutan yang dianggap serius.
Polutan udara yang berbahaya bagi kesehatan manusia, hewan,serta mudah merusak harta
benda adalah partikulat yang mengandung partikel aspa dan jelaga, hidrokarbon, sulfur
dioksida, dan nitrogen oksida. Semuanya diemisikan oleh kendaraan bermotor Kendaraan
bermotor kini merupakan hal yang sangat lazim kita saksikandi sepanjang jalan raya. Mulai
dari kendaraan roda dua sampai roda empat, mulai dari kendaraan umum sampai
kendaraan pribadi. Tentunya kendaraan bermotor ini mengeluarkan asap yang
mengandung CO2, yaitu hasil pembakaran yang tidak sempurna, sehingga dapat
mengganggu proses pernapasan bagi manusia. Di samping itu, asap kendaraan bermotor
juga dapat menyebabkan polusi udara yang sangat mencemari dan merusak lingkungan.
WHO memperkirakan bahwa 70% penduduk kota di dunia pernah menghirup udara kotor
akibat emisi kendaraan bermotor, sedagkan 10% sisanya menghirup udara yang bersifat
marginal. Akibatnya fatal bagi bayi dan anak-anak dan dewasa yang beresiko tinggi,
1
misalnya wanita hamil, usia lanjut, serta orang yang telah memiliki riwayat penyakit paru
dan saluran pernapasan menahun. Celakanya, para penderita maupun keluarganya tidak
menyadari bahwa berbagai akibat negatif tersebut berasal dari polusi udara akibat emisi
kendaraan bermotor yang semakin memprihatinkan.
Beberapa hasil penelitian tentang polusi udara dengan segala resikonya telah
dipublikasikan, termasuk resiko kanker darah. Namun, jarang disadari entah berapa ribu
warga kota yang meninggal setiap tahunnya karena infeksi saluran pernapasan, asma,
maupun kanker paru-paru akibat polusi udara kota. Meskipun sesekali telah turun hujan
langit di kota-kota besar di Indonesia tidak biru lagi. Udara kota telah dipenuhi oleh gejala
dan gas-gas yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Diperkirakan dalam sepuluh tahun
mendatang terjadi peningkatan jumlah penderita penyakit paru-paru dan saluran
pernapasan. Bukan hanya infeksi saluran pernapasan akut yang kini menempati urutan
pertama dalam pola penyakit diberbagai wilayah di Indonesia, tetapi juga meningkatnya
jumlah penderita penyakit asma dan kanker paru-paru.
Karena besar nya pengaruh polusi dan pencemaran udara yang di sebabkan oleh kendaraa
maka institut teknologi sumatera mengeluarkan kebijakan hari tanpa asap (HTA) yang di
berlakukan setiap hari rabu,kebijakan ini merupakan kebijakan bijak yang memberi
pengaruh positif bagi kampus dan semua warga kampus yang ada di dalam nya untuk
mengurangi masalah polusi yang berakibat fatal bagi kesehatan.
2
3. Mengetahui tingkat rentang pendapatan Kabupaten dari tahun 2000-2005
2.3 Sasaran
1. Untuk menngetahui dan menilai tingkat persetujuan mahasiswa terhadap
kebijakan
2. Untuk mengetahui karakteristik hubungan antara tingkat keberadaan bus trans
dengan jenis kelamin
3
Waktu pengambilan data pada Penelitian dan penyebaran kuisioner kami lakukan pada
Rabu, 21 September 2017, waktu 14.00-16.30 WIB pada penelitian pertama
Sedangkan waktu penulisan laporan 25-26 November 2017
4
BAB II
DASAR TEORI
Pada bab ini akan dijelaskan tentang teori hari tanpa asap (HTA) yang digunakan
mengenai substansi penelitian, teori lokasi, teori analisis asosiasi teknik pengukuran
dengan chi-square phi dan korelasi r-pearson yang digunakan pada kuliah Metode
Analisis Perencanaan (MAP) I, serta teori analisis yang menjelaskan langkah-langkah
analisis dalam menggunakan SPSS.
Pencemaran lingkungan dapat diartikan pula sebagai penurunan kualitas kondisi lingkungan
yang dimaksud yang dikarenakan gangguan atas kegiatan kegiatan oelh penyebab atau
faktor rangsangan dari luar yang tidak terkontrol sesuai dengan fungsi semestinya.
Gangguan yang mungkin terjadi selama ini adalah ditimbulkan dari kegiatan operasional
usaha manusia dalam menjalankan kegiatan bisnis, artinya manusia dalam menjalankan
kegiatan bisnis tersebut menimbulkan dampak dampak sisa dari kegatan tersebut sehingga
secara normal peruntukkan lingkungan tersebut tidak dapat berjalan sebagaimana
mestinya.
Dengan demikian ada tiga hal penting yang berkaitan dengan pencemaran lingkungan,
yaitu:
1. Unsur yang masuk dan atau dimasukkan kedalam lingkungan
Berkaitan dengan hal tersebut, yang menjadi persoalan adalah bagaimana mengetahui dan
mengukur komponen yang masuk atau dimasukkan kedalam lingkungan serta kualitas
lingkungan itu sendiri, serta hal hal yang berkaitan dengan peruntukan lingkungan bagi
sekitarnya. Dalam hal ini, perlu suatu penanganan masalah pencemaran lingkungan dalam
sebuah pedoman baku mutu, baik berupa baku mutu lingkungan yang terdiri dari air,
tanah, dan udara maupun baku mutu limbah yaitu caur, gas, dan padat serta partikel.
5
Menurut Chambers, Pengertian Pencemaran Udaraadalah bertambahnya bahan atau
substrat fisik atau kimia ke dalam lingkungan udara normal yang mencapai sejumlah
tertentu, sehingga dapat dideteksi oleh manusia atau yang dapat dihitung dan diukur,
serta dapat memberikan efek pada manusia, binatang, vegetasi dan material.
Pengertian Pencemaran Udara menurut Parker, Pencemaran Udara adalah perubahan
atmosfer oleh karena masuknya bahan kontaminan alami atau buatan ke dalam atmosfer
tersebut.
Menurut Kumar, Pengertian Pencemaran Udara ialah adanya bahan polutan di atmosfer
yang dalam konsentrasi tertentu akan mengganggu keseimbangan dinamik atmosfer dan
mempunyai efek pada manusia dan lingkungannya.
Menurut Corman, Pengertian Pencemaran Udara adalah terdapat bahan kontamina di
atmosfer karena perbuatan manusia. Hal ini untuk membedakan dengan pencemaran
udara alamiah dan pencemaran udara di tempat kerja.
Asal pencemaran udara dapat diterangkan dengan tiga proses yaitu atrisi, penguapan dan
pembakaran. Dari ketiga proses pencemaran udara tersebut, pembakaran merupakan
proses yang sangat dominan dalam kemampuannya menimbulkan bahan polutan.Bahan
pencemar udara atau polutan terbagi atas dua bagian, yaitu polutan primer dan polutan
sekunder.
Polutan Primer ialah polutan yang dikeluarkan langsung dari sumber tertentu dan dapat
berupa gas yang terdiri dari senyawa karbon, senyawa sulfur, senyawa nitrogen dan
senyawa halogen.Polutan Sekunder biasanya terjadi karena reaksi dari dua atau lebih
bahan kimia di udara, misalnya reaksi foto kimia. Polutan sekunder ini mempunyai sifat
kimia dan sifat fisik yang tidak stabil. Yang termasuk dalam polutan sekunder ini adalah
ozon, peroxy acyl nitrat dan formaldehid.
2. Oksida Belerang Belerang oksida, apabila terisap oleh pernapasan, akan berekasi
dengan air dalam sluran pernapasan dan membentuk asam sulfat yang akan
merusak jaringan dan menimbulkan rasa sakit. Oksidasi belerang juga dapat larut
dalam air hujan dan menyebabkan hujan asam.
6
4. Nitrogen Monoksida (NO). Zat ini elemahkan sistem pernapasan paru dan saluran
nafas sehingga paru mudah terserang infeksi.
Seberapa besar alih asap kendaraan bermotor dalam menyebabka polusi udara?
Sebuah sumber menyatakan bahwa konstribusi gas buang kendaraan bermotor sebagai
sumber polusi udara mencapai 60-70%, dibandingkan dengan industri yang hanya berkisar
antara 10-15%. Sedangkan sisanya berasal dari rumah tangga, pembakaran sampah,
kebakaran hutan/ladang dan lain-lain.
“Penyebab paling signifikan dari polusi udara di Jakarta adalah kendaraan bermotor yang
menyumbang andil sebesar ±70 persen. Hal ini berkorelasi langsung dengan perbandingan
antara jumlah kendaraan bermotor, jumlah penduduk dan luas wilayah DKI Jakarta.
Berdasarkan data Komisi Kepolisian Indonesia, jumlah kendaraan bermotor yang terdaftar
di DKI Jakarta (tidak termasuk kendaraan milik TNI dan Polri) pada bulan Juni 2009 adalah
9.993.867 kendaraan, sedangkan jumlah penduduk DKI Jakarta pada bulan Maret 2009
adalah 8.513.385 jiwa. Perbandingan data tersebut menunjukkan bahwa kendaraan
bermotor di DKI Jakarta lebih banyak daripada penduduknya. Pertumbuhan jumlah
kendaraan di DKI Jakarta juga sangat tinggi, yaitu mencapai 10,9 persen per tahun. Angka-
angka tersebut menjadi sangat signifikan karena ketersediaan prasarana jalan di DKI
Jakarta ternyata belum memenuhi ketentuan ideal.Panjang jalan di DKI Jakarta hanya
sekitar 7.650 kilometer dengan luas 40,1 kilometer persegi atau hanya 6,26 persen dari
luas wilayahnya. Padahal, perbandingan ideal antara prasarana jalan dan luas wilayah
adalah 14 persen.
Dengan kondisi yang tidak ideal tersebut, dapat dengan mudah dipahami apabila
kemacetan makin sulit diatasi dan pencemaran udara semakin meningkat.”
(kabarindonesia.com tahun 2010)
Selain pencemaran udara disini juga di jelaskan tentang pencemaran
lingkungan,pencemaran lingkungan terjadi bila daur materi dalam lingkungan hidup
mengalami perubahan, sehingga keseimbangan dalam hal struktur maupun fungsinya
terganggu. Ketidakseimbangan struktur dan fungsi daur materi terjadi karena proses alam
atau juga karena perbuatan manusia. Dalam abad modern ini banyak kegiatan atau
perbuatan manusia untuk memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan teknologi sehingga
banyak menimbulkan pencemaran lingkungan.
Apabila Ditinjau dari segi ilmu kimia yang disebut pencemaran lingkungan adalah peristiwa
penyebaran bahan kimia dengan kadar tertentu yang dapat merubah keadaan
keseimbangan pada daur materi, baik keadaan struktur maupun fungsinya sehingga
mengganggu kesejahteraan manusia. Pencemaran lingkungan ini perlu mendapat
penanganan secara serius oleh semua pihak, karena pencemaran lingkungan dapat
menimbulkan gangguan terhadap kesejahteraan kesehatan bahkan dapat berakibat
terhadap jiwa manusia ataupun ekosistem lain yang berkaitan dengan manusia.
Berdasarkan medium fisik lingkungan tempat tersebarnya bahan kimia ini, maka
pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh bahan kimia dapat dibagi menjadi tiga jenis
pencemaran, yaitu:
1. Pencemaran tanah
2. Pencemaran udara
3. Pencemaran air
8
Metode Analisis Menurut Skala Pengukuran
Penerapan
Nominal Ordinal Interval/Rasio
9
Interpretasinya r = 0 tidak ada hubungan, r = ±1 ada hubungan sempurna, dan r2
koefisien determinasi menunjukkan proporsi variasi yang dijelaskan oleh variabel lain.
Angka yang diperoleh akan menunjukkan hasil dari hipotesa dan positif/negatif
menunjukkan arah. Sehingga hipotesa pada korelasi r-pearson, diantaranya:
H0 : = 0 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan kedua variabel.
H1 : = 1 menunjukkan bahwa ada hubungan kedua variabel.
10
3. Klik mouse pada pilihan “cells” dan ceklist “Observed” pada
count dan pada noninteger weight pilih “Round cell counts”.
Tekan “Continue”.
11
b. Uji Korelasi R-Pearson
Langkah-langkah Uji Korelasi R-Pearson dalam analisis data
statistik menggunakan SPSS adalah sebagai berikut.
1. Masukkan data dari hasil survei lapangan yang akan diuji dalam
hal ini variabel pendapatan pe bulan dan variabel pengeluaran
sebelum lebaran 2016. Setelah itu klik menu “Analyze”. Pilih sub-
menu “Correlate” dan lalu pilih “Bivariate”. Masukkan variabel
pendapatn per bulan dan pengeluaran sebelum lebaran 2016 ke
dalam variables. Kemudian checklist pearson pada “Correlation
coefficients”, two-tailed pada Test of Significance, dan checklist
flag significant correlations
2. Klik mouse pada pilihan “Options” dan pilih “Exclede cases
pairwise” pada missing values. Tekan “Continue”.
Gambar 2.7 Kotak Dialog Options (Sumber: SPSS 23, 2016)
12
3 BAB III
INPUT DAN ANALISIS DATA
Dalam bab ini akan membahas analisis dari uji yang dilakukan dalam penelitian tentang
input data, analisis output data yang terdiri atas 2 uji hipotesis pada penelitian kali ini,
yaitu : uji chi-square phi (f) dan uji korelasi r-pearson, serta interpretasi terhadap
bidang perencaanaan wilayah dan kota.
13
No table of figures entries found.
Cases
Perce
N Percent N Percent N nt
tabel di atas menjelaskan hubungan antara kedua variabel, bahwa dari hasil data yang
di input terdapat 6 sampel laki-laki dan 6 sampel perempuan , jumlah keseluruhan ada
12 sampel berdasarkan sampel tingkat persetujuan dan jenis kelamin penerapan hari
tanpa asap di ITERA .
Chi-Square Tests
Chi-Square Tests
a. 4 cells (100.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.67.
14
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count
is ,90.
b. Computed only for a 2x2 table
Uji Chi-Square phi ini untuk melihat ada atau tidak ada hubungan antara 2 variabel
nominal. Pada tabel 3.3 dijelaskan dari hasil output data, nilai pearson chi-square (X2)
6,86, value continuity correction sama dengan 0,43 dan value linear by linear
association sebesar 6,29
Symmetric Measures
N of Valid Cases 12
Tabel 3.3 symetric measur 1
b. Hipotesa :
Ho = 0, menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara jenis
kelamin dengan penilaian tingkat kebersihan pasar Koga.
H1 ≠ 0, menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara jenis
kelamin dengan penilaian tingkat kebersihan pasar.
X22 (SPSS) ≤ Xtabel Ho diterima.
X (SPSS) > Xtabel H1 diterima.
Asymp. Sig < 0,05 Ho ditolak.
15
Asymp. Sig > 0,05 H1 ditolak.
c. Menentukan α
Tingkat kepercayaan adalah 90%, dengan α sama dengan 0,1
untuk satu sisi (a) dan α sama dengan 0,05 untuk dua sisi (b).
e. Statistik uji X2
Wilayah kritis = X2 > X0,05;df=1
X2 = 0,019; X0,05; df=1 =
3,841;
X2 (0,019) < 6,86 Ho diterima
f. Kesimpulan
X2 > X0,05;df=1
0,019 < 6,86 Ho diterima.
16
Berdasarkan hasil analisis statistik uji chi-square phi X2 (06,86) < X0,05;df=1 (3,841), maka
X2 jatuh di luar dari wilayah kritis karena Ho diterima. Selain itu, juga dibuktikan
dengan nilai Asymptotic Signi-ficance (2-sided) sama dengan 4,24 yakni lebih besar dari
0,05 berarti Ho diterima. Ini menujukkan bahwa saat Ho diterima berarti tidak ada
hubungan nyata antara jenis kelamin dengan penilaian tingkat kebersihan pasar
tradisional Koga.
Correlations
tingkat tingkat
pendapatan pendapatan
tahun 2000 2005
N 11 11
N 11 11
Gambar 3.2.2 Corelation 1
Berdasarkan hasil analisis uji korelasi r-pearson dari variabel pendapatan berdasarkan
tingkat kabupaten pada tahun 2000-2005 pada tabel 3.2.2. dari tabel tersebut, dapat
17
dijelaskan bahwa terdapat korelasi Hubungan yang cukup kuat yaitu adanya rentang
pendapatan dari tahun 2000-2005 berdasarkan jenis pendapatan dan ditunjukkan
sebesar 1,93. Selanjutnya, nilai (+) positif pada hubungan tersebut menunjukkan arah
hubungan yang searah/berbanding lurus antara variabel-variabel tersebut. Jadi,
berdasarkan perhitungan dapat dilihat bahwa nilai naik secara signifikan dari tahun ke
tahun.
Interpretasi dalam perencanaan wilayah dan kota dari hasil analisis di atas adalah
Adanya hubungan antara tingkat jenis kelamin dan trans lampung bila kebijakan
diterima oleh seluruh mahasiswa kampus dengan adanya hubungan itu maka perlu ada
nya penyediaan bus yang aman nyaman dan bersih untuk kedepan nya agar
memudahkan mahasiswa berpergian dalam rute ulak alik menuju kampus, dengan
adanya jaminan pemenuhan bus dapat mengurangi kemacetan.
18
BAB IV
4.1Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa dari hasil analisis uji chi-square phi menunjukkan variabel
jenis kelamin dengan tingkat persetujuan yaitu (X2 (0,019) < X0,05;df=1 (6,86) dan nilai
Asymptotic Signi-ficance (2-sided) sama dengan 4,24, yakni lebih besar dari 0,05, maka
X2 jatuh di luar dari wilayah kritis karena Ho diterima). Maka adanya hubungan antara
jenis kelamin dengan tingkat persetujuan mahasiswa, Tetapi harus adanya ketersediaan
bus trans yang menjamin rute ulak alik mahasiswa dan tepat waktu karena hubungan
antara jenis kelamin dengan ketersediaan bus trans sangat berpengaruh dilihat dari uji
yang ada dan uji yang telah di asumsikan .
Hasil dari uji korelasi r-pearson menunjukkan bahwa variabel pendapatan dari tahun
2000-2005 memiliki pengaruh yang besar dan memiliki peningkatan untuk itu harus ada
upaya dalam peningkatan penghasilan dan mempertahankan peningkatan yang terjadi
saat ini.
4.2 Saran
Perlu ada nya penyediaan bus trans yang aman nyaman bagi mahasiswa karena semakin
layak kendaraan umum yang ada maka semakin menembah minat mahasiswa untuk naik
kendaraan umum dan dapat mengurangi kemacetan
Untuk praktikum selanjutnya perlu adanya panduan atau modul yang kami pegang
sebelum di mulai praktikum agar kami mudah mengerti dan memahami materi yang
disampaikan.
19
4 DAFTAR PUSTAKA
20
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
21
LaAMPIRAN
1
2