Anda di halaman 1dari 12

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif, pada penelitian ini peneliti

mendeskripsikan kualitas soal Penilaian Akhir Semester (PAS) mata pelajaran

Kimia kelas XII MIPA beberapa SMA Negeri di Kabupaten Kotawaringin Timur

pada semester ganjil tahun ajaran 2018/2019. Penelitian deskriptif merupakan usaha

sadar dan sistematis untuk memberikan jawaban terhadap suatu masalah dan mendapatkan

informasi lebih mendalam dan luas terhadap suatu fenomena secara detail. Penelitian

deskriptif memusatkan perhatian kepada masalah-masalah yang ada pada masa

sekarang, atau kejadian yang aktual dan berarti (Yusuf, 2014).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Sampit, SMAN 2 Sampit dan SMAN

3 Sampit. Waktu pelaksanaan Penilaian Akhir Semester (PAS) pada bulan

Desember 2018 dan waktu peneliti mengumpulkan data pada bulan Januari 2019.

3.3 Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah soal Penilaian Akhir Semester (PAS)

berbentuk pilihan ganda buatan guru dan lembar jawaban siswa mata pelajaran

kimia kelas XII MIPA dari beberapa SMA Negeri di Kabupaten Kotawaringin Timur.

Soal buatan guru dan lembar jawaban siswa berasal dari SMAN 1 Sampit

(SMA A), SMAN 2 Sampit (SMA B) dan SMAN 3 Sampit (SMA C).

26
3.4 Asumsi Penelitian

Asumsi dalam penelitian ini yaitu tes buatan guru merupakan tes non standar

yang disusun berdasarkan bahan dan tujuan khusus yang dirumuskan oleh guru tanpa

divalidasi terlebih dahulu. Soal yang dibuat guru berdasarkan materi pembelajaran

dan pengalaman belajar yang telah diterima oleh siswa.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi.

Metode dokumentasi yaitu suatu metode penelitian yang mencari data mengenai hal

atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen rapat, agenda, dan sebagainya. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini

berupa data sekunder. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang

diperoleh melalui media perantara atau secara tidak langsung yang berupa buku,

catatan, bukti yang telah ada, atau arsip baik yang dipublikasikan maupun yang

tidak dipublikasikan secara umum. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian

ini berupa lembar soal Penilaian Akhir Semester (PAS) buatan guru kimia kelas

XII MIPA SMA Negeri dari beberapa SMA Negeri di Kabupaten Kotawaringin

Timur dalam bentuk pilihan ganda beserta lembar jawaban dari peserta tes.

Soal buatan guru kimia kelas XII MIPA SMA Negeri dari beberapa SMA

Negeri di Kabupaten Kotawaringin Timur yang sudah didapatkan akan

dikelompokkan sesuai dengan indikator yang sama, kemudian dianalisis secara

logical review yang mencakup kesesuaian butir soal dengan indikator, kesesuaian

butir soal dengan aspek materi, konstruksi dan bahasa serta kesesuaian butir soal

27
dengan ranah kognitif taksonomi Bloom. Analisis logical review ini dilakukan

dengan cara diskusi panel yang dibantu oleh 3 (tiga) orang rater yang merupakan

dosen kimia. Lembar jawaban siswa diperiksa sesuai dengan kunci jawaban dari

guru. Lembar jawaban yang berisi jawaban siswa digunakan untuk analisis secara

empirical review yaitu untuk mendapatkan indeks reliabilitas, indeks tingkat

kesukaran, indeks daya beda, dan efektivitas distraktor.

Tabel 7. Teknik Pengumpulan Data


Teknik Pengumpulan
No. Jenis Data Analisis
Data
1. Perangkat soal PAS Metode Dokumentasi Butir soal dianalisis
(Penilaian Akhir Semester) secara logical review
Kimia Kelas XII (soal, dengan validasi oleh
kompetensi dasar dan kunci rater mengenai
jawaban) kesesuaian kompetensi
dasar, materi,
konstruksi, bahasa dan
kunci jawaban
2. Lembar jawaban PAS Metode Dokumentasi Lembar jawaban
(Penilaian Akhir Semester) diperiksa berdasarkan
siswa kunci jawaban lalu
diskor dan dilakukan
analisis empirical
review yang meliputi
tingkat kesukaran, daya
beda, reliabilitas dan
efektivitas distraktor.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data penelitian ini dilakukan dengan dua cara, yaitu secara

logical review dan empirical review. Soal kimia buatan guru kimia kelas XII MIPA

SMA Negeri dianalisis secara logical review berdasarkan aspek materi, konstruksi,

bahasa dan jenjang ranah kognitif Taksonomi Bloom. Lembar jawaban yang sudah

diisi siswa selanjutnya dianalisis secara empirical review untuk mendapatkan indeks

daya beda, indeks tingkat kesukaran, efektivitas distraktor, dan reliabilitas.

28
3.6.1 Analisis secara Logical Review

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik panel.

Menurut Ratnawukan dan Rusdiana (2015), teknik panel merupakan suatu teknik

menelaah butir soal yang setiaop butir soal ditelaah berdasarkan kaidah penulisan

butir soal, yaitu sebagai berikut:

1. Ditelaah dari segi kesesuaian dengan kompetensi dasar, ranah kognitif

Taksonomi Bloom, materi, konstruksi, bahasa, kebenaran kunci jawaban yang

dilakukan oleh beberapa penelaah

2. Caranya adalah beberapa penelaah diberikan butir-butir soal yang akan

ditelaah, format penelaahan dan pedoman penelaahan.

3. Pada tahap awal para penelaah diberikan pengarahan, kemudian tahap

berikutnya para penelaah bekerja sendiri ditempat yang tidak sama.

4. Para penelaah dipersilahkan memperbaiki langsung pada teks soal dan

memberikan komentarnya serta memberikan nilai pada setiap butir soalnya

yang kriterianya baik, diperbaiki atau diganti.

5. Secara ideal penelaah butir soal disamping memiliki latar belakang materi

yang disajikan, beberapa penelaah yang diminta untuk menelaah butir soal

memiliki keterampilan seperti guru yang mengajarkan materi itu, ahli materi,

ahli pengembang kurikulum, ahli penilaian, ahli bahasa, ahli kebijakan

pendidikan, atau lainnya.

29
3.6.1.1 Kesesuaian Butir Soal dengan Kompetensi Dasar

Analisis kesesuaian butir soal dengan kompetensi dasar digunakan untuk

menjawab apakah butir soal tersebut sudah sesuai dengan apa yang telah diajarkan

oleh guru pada proses pembelajaran sesuai silabus kurikulum yang berlaku. Putra

(2013) menyatakan untuk tes buatan guru, hal utama yaitu adanya kesesuaian antara

tujuan (kompetensi dasar), deskripsi bahan dan alat penilaian.

Berilah tanda (√) pada kolom (0) jika butir soal tidak sesuai dengan

kompetensi dasar atau pada kolom (1) jika butir soal sesuai dengan kompetensi

dasar.

A d a p u n rancangan validasi untuk tingkat kesesuaian butir soal terhadap

Kompetensi Dasar adalah sebagai berikut:

Tabel 8. Validasi Instrumen Kesesuaian Butir Soal dengan Kompetensi Dasar


Tingkat Kesesuaian
Komoetensi Dasar No Butir Soal KD yang sesuai
0 1

Persentase kesesuaian butir soal dengan kompetensi dasar dapat dilakukan

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

∑ 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑒𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟


Presentase (%) = ∑ 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑠𝑢𝑏𝑗𝑒𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑙𝑖𝑡𝑖𝑎𝑛
x 100 %

30
3.6.1.2. Kesesuaian Butir Soal dengan Aspek Materi, Konstruksi dan Bahasa

Salah satu teknik yang dapat dilakukan untuk menganalisis soal secara logical

review, diantaranya adalah teknik panel. Teknik panel merupakan teknik menelaah

butir soal berdasarkan kaidah penulisan butir soal yaitu ditelaah dari segi materi,

konstruksi dan bahasa yang dilakukan oleh beberapa penelaah. Telaah terhadap butir

soal yang disusun pada dasarnya adalah penilaian (judgment) pada setiap butir soal

dengan kriteria telaah dari aspek materi, konstruksi dan bahasa. Penelaahan pada

penelitian ini dibantu oleh delapan orang rater.

Berilah angka (0) jika butir soal tidak sesuai dengan kriteria aspek materi,

konstruksi dan bahasa, atau angka (1) jika soal sesuai dengan kriteria aspek materi,

konstruksi dan bahasa.

Tabel 9. Validasi Instrumen Aspek Materi, Konstruksi dan Bahasa


Materi Konstruksi Bahasa
Butir Rater
No a b a b c d e a b Alasan
Soal
A
B
C

Tabel 10. Pedoman Penelaahan Keseuaian Butir Soal dengan Aspek Materi, Konstruksi
dan Bahasa
Aspek Materi a. Pilihan jawaban homogen dan logis.
b. Hanya ada satu kunci jawaban
Aspek Konstruksi a. Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan
tegas.
b. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya
jelas dan berfungsi.
c. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan
“semua jawaban diatas salah/benar” dan
sejenisnya.
d. Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu
disusun berdasarkan urutan besar kecilnya angka
atau kronologisnya.
e. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal
sebelumnya.
Aspek Bahasa a. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia.
b. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok

31
kata yang sama, kecuali merupakan satu kesatuan
pengertian.
.

Hasil telaah tersebut, dirangkum dan ditentukan tingkat karakteristik

perangkat tes yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Menghitung persentase aspek materi, konstruksi dan bahasa dalam butir.

∑ 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖


Presentase (%) = ∑ 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑙𝑎𝑎ℎ x 100 %

2. Menentukan kualitas soal Aspek Materi, Konstruksi dan Bahasa. Penentuan

tinggi rendahnya kualitas soal ditentukan dengan menggunakan kriteria

sebagai berikut:

Tabel 12. Kriteria Kualitas soal Aspek Materi, Konstruksi dan Bahasa
No Persentase Butir Soal yang Kriteria Nilai
Memenuhi Kriteria Aspek
1 90% - 100% Sangat baik A
2 80% - 89% Baik B
3 70% - 79% Cukup baik C
4 60% - 69% Sedang D
5 ≤ 59% Kurang baik E
(Rokhyati, 2011)

3.6.1.3. Kesesuaian Butir Soal dengan Ranah Kognitif Taksonomi Bloom

Distribusi jenjang ranah kognitif juga menentukan kualitas butir soal,

sebagaimana yang dikemukakan oleh Susetyo (2015) bahwa distribusi jenjang

ranah kognitif Taksonomi Bloom dapat mengklasifikasikan kemampuan pserta

didik menjadi tingkat tinggi dan tingkat rendah. Menurut Taksonomi Bloom yang

direvisi terdapat enam tingkatan ranah kognitif yaitu C1 (mengingat), C2

(memahami), C3 (mengaplikasi), C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi) dan C6

32
(membuat/mencipta).

Tabel validasi untuk jenjang ranah kognitif taksonomi bloom yang

digunakan adalah sebagai berikut:

Berilah tanda (√) pada kolom yang telah disediakan, jika butir soal sesuai

dengan kriteria tingkatan berfikir Taksonomi Bloom.

Tabel 13. Analisis Distribusi Jenjang Ranah Kognitif Taksonomi Bloom.


Taksonomi Bloom Alasan
Butir Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
1111

Keterangan :
(C1) = Mengingat (C4) = Menganalisis
(C2) = Memahami (C5) = Mengevaluasi
(C3) = Menerapkan (C6) = Mencipta
Untuk mengetahui persentase distribusi setiap tingkatan berfikir pada butir

soal dapat digunakan rumus sebagai berikut:

∑ 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑓𝑖𝑘𝑖𝑟 (𝐶)


Presentase (%) = ∑ 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑠𝑢𝑏𝑗𝑒𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑙𝑖𝑡𝑖𝑎𝑛
x 100 %

3.6.2. Analisis Secara Empirical Review

Analisis secara empirical review atau analisis kuantitatif menekankan pada

analisis karakteristik internal tes melalui data yang diperoleh secara empiris.

Karakteristik internal secara kuantitatif dimaksudkan meliputi parameter soal tingkat

kesukaran, daya pembeda, dan reliabilitas. Khusus soal-soal pilihan ganda, dua

33
tambahan parameter yaitu dilihat dari peluang untuk menebak menjawab soal benar

dan berfungsi tidaknya pilihan jawaban, yaitu penyebaran semua alternatif jawaban

dari subyek-subyek yang dites (Surapranata, 2009).

Lembar jawaban siswa yang diperoleh dari teknik pengumpulan data diskor,

lalu skor dianalisis menggunakan perangkat lunak untuk analisis statistika yaitu

SPSS versi 25. Perangkat lunak ini digunakan untuk menghitung nilai indeks daya

beda, tingkat kesukaran dan reliabilitas, sedangkan persentase efektivitas distraktor

dihitung secara manual menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel 2010.

3.6.2.1. Analisis Tingkat Kesukaran

Rumus yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran suatu soal

menurut Juknis Analisis Butir Soal SMA adalah sebagai berikut:

𝐵𝐴 + 𝐵𝐵
𝑇𝐾 =
𝑁

Keterangan:
TK = indeks tingkat kesukaran
N = jumlah teste kelompok atas dan kelompon bawah
BA = jumlah jawab benar tiap soal kelompok atas
BB = jumlah jawab benar tiap soal kelompok bawah

Langkah-langkah untuk menghitung indeks tingkat kesukaran menggunakan

perangkat lunak SPSS adalah sebagai berikut: (1) masukkan data nilai siswa, (2) klik

analyze, (3) klik descriptive statistics, (4) klik frequences, (5) kotak “variables” diisi

“nomor soal”, (6) klik statistics, (7) klik mean, (8) klik continue, (9) klik OK.

Ketentuan mengenai cara memberikan penafsiran terhadap indeks kesukaran butir

34
soal, digunakan beberapa kriteria pada Tabel 3.

Soal yang dikategorikan baik secara empirical review menurut tingkat kesukarannya

adalah soal dengan tingkat kesukaran sedang.

3.6.2.2. Analisis Daya Beda

Rumus yang digunakan untuk menghitung daya beda menurut Juknis

(Petunjuk Teknis) Analisis Butir Soal SMA adalah sebagai berikut:

. 𝐵𝐴 − 𝐵𝐵
𝐷𝐵 = 1
2
𝑁

Keterangan :
DB = indeks daya beda
N = jumlah peserta tes
BA = jumlah jawab benar tiap soal kelompok atas
BB = jumlah jawab benar tiap soal kelompok bawah

Langkah-langkah untuk menghitung indeks daya beda menggunakan SPSS

adalah sebagai berikut: (1) masukkan data nilai siswa, (2) klik analyze, (3) klik

correlate, (4) klik bivariate, (5) kotak “variables” diisi “nomor soal”, (6) klik

Pearson, (7) klik two tailed, (8) klik flag significant correlation, (9) klik OK.

Indeks Kriteria Daya Beda dapat dilihat pada Tabel 5. Soal yang dikategorikan baik

secara empirical review menurut daya bedanya adalah dengan daya beda yang

diterima dan direvisi.

35
3.6.2.3. Analisis Reliabilitas

Teknik persamaan yang digunakan untuk mencari reliabilitas yaitu dengan

menggunakan persamaan Kuder-Richardson-20 (Surapranata, 2009). Rumus K-R

20 yang dimaksud adalah:

𝑘 ∑ 𝑝𝑞
r11 = (𝑘−1) (1 − )
𝑠2

Keterangan :
𝑠2 = varian skor total
p = proporsi siswa yang menjawab tes dengan benar
q = proporsi siswa yang menjawab tes dengan salah (q = 1- p)
r11 = koefisien reliabilitas tes
k = jumlah butir soal

Langkah-langkah untuk menghitung indeks reliabilitas menggunakan

perangkat lunak SPSS adalah sebagai berikut: (1) masukkan data nilai siswa, (2) klik

analyze, (3) klik scale, (4) klik reliability analysis, (5) kotak “item” diisi “nomor

soal”, (6) klik statistics, (7) klik item, (8) klik continue, (9) klik OK.

Indeks Kriteria Reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.

3.6.2.4. Analisis Efektivitas Distraktor

Soal pilihan ganda memiliki option atau pilihan jawaban yang terdiri dari

kunci jawaban dan distraktor. Bila alternatif jawaban soal sebanyak lima (pilihan a,

b, c, d, dan e) maka distraktor ada empat. Kunci jawaban dan distraktor pada suatu

soal perlu diketahui berfungsi atau tidaknya.

36
Kunci jawaban dikatakan berfungsi (efektif) apabila:

1. Paling tidak dipilih oleh 25% peserta,

2. Lebih banyak dipilih oleh siswa yang sudah memahami materi.

Sedangkan distraktor dapat dikatakan berfungsi apabila distraktor :

1. Paling tidak dipilih oleh 2% peserta tes.

2. Lebih banyak dipilih oleh kelompok siswa yang belum memahami materi.

Untuk menghitung efektivitas distraktor dapat menggunakan rumus:

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖ℎ 𝑜𝑝𝑡𝑖𝑜𝑛


% Efektivitas Distraktor = x 100 %
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑡𝑒𝑠

Analisis pola jawaban siswa dari beberapa sekolah, butir soal Penilaian

Akhir Semester (PAS) Kelas XII MIPA SMA Negeri di Kabupaten Kotawaringin

Timur pada semester ganjil tahun ajaran 2018/2019 disajikan dalam bentuk tabel yang

terdiri dari enam kolom didistribusi berdasarkan masing-masing butir soal. Kolom

berisikan data nomor soal, pilihan jawaban A, B, C, D, E dan persen tidak memilih.

37

Anda mungkin juga menyukai